OLEH
Puja puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat beliau saya
dapat mengerjakan tugas berupa Laporan Praktek yang diberikan oleh Bapak I Gusti Putu
Arka,S.T.,M.T. yaitu, membuat laporan tentang “Praktek Instalasi Listrik”
Penyusunan laporan ini di latar belakangi oleh keinginan penulis untuk memberikan
informasi seputaran praktek Instalasi Listrik yang saya laukukan seperti merangkai intalasi
sesuai dengan diagram pengawatan, merangkai komponen luar instalasi penerangan,
merangkai kotak panel agar bisa menghidupkan lampu dengan cara manual, otomatis,
menggunakan timer dan LDR . Penulisan laporan ini berdasarkan praktek yang saya lakukan
pada tanggal 27-28 Juni 2021 dan dari sumber internet dan buku yang saya baca. Saya
berharap laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Laporan yang saya buat ini tentunya masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saya
mengharapkan saran dan masukan dari Bapak selaku guru pembimbing demi kesempurnaan
laporan saya ini.
Instalasi Penerangan | ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER..……………………………………………………..…………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….…... ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..……... iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………….. v
BAB I. PENDAHULUAN…………………..…………………………………………... 1
1.1. Latar Belakang………………………………………………………….…….. 1
1.2. Tujuan………………………………………..…………….…………………. 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………….…….. 3
2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)…………………………………….... 3
2.2. Dasar Teori Instalasi Penerangan.………………………..…………………... 4
BAB III. ALAT DAN BAHAN……………..…………………………………………... 8
3.1. Alat………………...………………………………………………………….. 8
3.2. Bahan/Material………………...……………………………..……………….. 8
BAB IV. PEMBAHASAN DAN ANALISA..…………………………………….…….. 9
4.1. Langkah Kerja…………………………………………………………........… 9
4.2. Gambar Rangkaian…………………………………………..……………….. 10
4.3. Pembahasan Deskripsi Kerja………………………………………………….. 10
4.4. Analisa Gangguan…………………………………………………………….. 11
4.5. Tugas Rancangan Anggaran Belanja…………………………………………. 12
4.6. Pertanyaan……………………………………………………………………. 13
BAB V. PENUTUP…………...……………..…………………………………………... 18
5.1. Simpulan…………………………………………………………….………… 18
5.2. Saran…………………………………………..…………….……………….... 18
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Instalasi Penerangan | iv
DAFTAR TABEL
Instalasi Penerangan | v
BAB I
PENDAHULUAN
Instalasi Penerangan | 1
1. Memahami deskripsi kerja rangkaian sesuai dengan job sheet
2. Merencanakan instalasi listrik sesuai dengan deskripsi kerja
3. Memasang instalasi listrik sesuai tata letak komponen dan deskripsi kerja.
4. Melakukan pekerjaan pemipaan dan pengawatan.
5. Melakukan pengujian instalasi listrik yang telah dipasang
6. Melakukan analisa pekerjaan yang telah dilakukan
7. Membuat laporan hasil praktek.
Instalasi Penerangan | 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dalam K3 Teknik Listrik, segala bentuk peraturan, acuan atau pedoman, dan hal-hal
yang menjadi dasar dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja erat kaitannya dengan
menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) sebagai kelengkapan yang sangat penting
bagi para pekerja gunakan nantinya saat melakukan praktik di lapangan. APD itu sendiri
terdiri atas alat-alat yang digunakan untuk mendukung keselamatan pekerja, seperti:
sarung tangan, kacamata pengaman, sepatu boot, helm pengaman, safety belt, dsb.
Pelaksanaan pekerjaaan instalasi listrik yang mendukung pada keselamatan kerja,
antara lain :
• Pekerja instalasi listrik harus memiliki pengetahuan yang telah ditetapkan oleh PLN
(AKLI)
• Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung seperti : Baju pengaman (lengan
panjang, tidak mengandung logam, kuat dan tahan terhadap gesekan), Sepatu, Helm,
Sarung tangan.
• Peralatan (komponen) listrik dan cara pemasangan instalasinya harus sesuai dengan
PUIL.
3. Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi
kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body
Instalasi Penerangan | 3
4. Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka
5. Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat
menimbulkan bahaya kebakaran
6. Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan kontak tusuk
lebih dari satu (bertumpuk).
2.2. Dasar Teori Instalasi Penerangan
Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga pada rumah/gedung
terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah dibuat oleh
perencana berdasarkan denah rumah/bangunan dimana instalasinya akan dipasang.
Selain itu juga spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pemilik
bangunan/rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas dari peraturan yang harus dipenuhi
dari yang berwajib ialah yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat. Syarat-syarat
pekerjaan instalasi rumah /gedung
1. Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan
dipasang serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN.
2. Gambar instalasi yaitu rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan
dipasang dan sarana pelayanannya, misalnya titik lampu, saklar dan kotak kontak,
panel hubung bagi, data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan
dipasang
3. Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang diperlukan antara lain :
1. Rekapitulasi material dan harga
2. Rekapitulasi daya atau skema bagan arusnya
3. Rekapitulasi tenaga dan biaya
Selain itu terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi dalam pemasangan instalasi
listrik dan tenaga, antara lain :
1. Sumber Tegangan
Sumber tegangan yang digunakan untuk menyuplai instalasi listrik rumah/gedung
adalah sumber tegangan 3 phase, 220 volt/380 volt. Jumlah beban untuk masing-masing
fasa dalam sistem 3 phase diharuskan seimbang agar kestabilan distribusi daya dapat
terjamin.
2. Pemasangan Penghantar
Penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan (rangkaian akhir) adalah
penghantar jenis NYA dan untuk instalasi daya (feeder/pengisi/incoming) dengan
Instalasi Penerangan | 4
menggunakan penghantar jenis NYM yang memiliki isolasi yang baik, agar mudah cara
pemasangan dan perbaikan pemasangan penghantar tersebut masuk ke dalam pipa
instalasi.
Ukuran penghantar jalur utama termasuk jalur ke stop kontak dan penghantar jalur
cabang dari saklar ke lampu yaitu 2,5 mm2 dengan menggunakan penghantar yang sesuai
ketentuan maka keselamatan instalasi dapat terjamin dan apabila instalasi akan diperluas
masih dalam batas kemampuannya.
Penghantar untuk jenis NYM dilengkapi dengan hantaran pentanahan/arde karena
untuk instalasi daya, misalnya untuk AC, motor listrik dimaksudkan agar bagian yang
terbuat dari logam dapat ternetralisir dan apabila terjadi hubung singkat aliran arus akan
segera ke tanah.
3. Pipa Instalasi
Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa PVC dengan ukuran
⅝" agar penghantar aman dari benturan mekanis, disamping itu juga penghantar akan
terisolasi serta mudah dalam perawatan apabila terjadi kerusakan dalam perbaikan.
4. Saklar dan Kotak Kontak
Fungsi saklar dalam instalasi listrik penerangan untuk memutuskan dan
menghubungkan arus listrik dari sumber ke beban. Di dalam saklar dilengkapi dengan
pegas yang dapat memutuskan rangkaian dalam waktu yang sangat singkat, dengan
cepatnya pemutusan ini kemungkinan timbulnya busur api antara kontak (tuas) saklar
menjadi lebih kecil.
Saklar yang digunakan pada umumnya jenis saklar tunggal, saklar seri, saklar tukar
(hotel), saklar silang dan tombol tekan (push button) jenis inbow (terbenam dalam
tembok) atau jenis onbow (terpasang dipermukaan tembok). Aturan pemasangan saklar :
a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai.
b. Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai kondisi tempat.
c. Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu.
Fungsi kotak kontak (stop kontak) dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung
beban dengan sumber listrik. Aturan pemasangan stop kontak :
a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus
dilengkapi tutup.
b. Mudah dicapai tangan.
c. Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada disebelah
kanan atau di sebelah bawah.
Instalasi Penerangan | 5
5. Kotak Pembagi Daya Listrik/PHB/Distribusi Panel (DP)
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai
resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor
ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya.
LDR berfungsi sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai macam rangkaian
elektronika seperti saklar otomatis berdasarkan cahaya yang jika sensor terkena cahaya
maka arus listrik akan mengalir (ON) dan sebaliknya jika sensor dalam kondisi minim
cahaya(gelap) maka aliran listrik akan terhambat (OFF).
Instalasi Penerangan | 6
Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada
umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat
memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak
cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya
semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin
membesar.
8. Timer
Instalasi Penerangan | 7
BAB III
ALAT DAN BAHAN
1.1. Alat
Tabel 1.1. Alat yang diperlukan
1. Papan kerja 9. Rol Meter
2. Tang Kombinasi 10. AVO Meter
3. Obeng min (-) 11. Penggaris Baja
4. Obeng Plus (+) 12. Pensil
5. Tang Potong 13. Palu
6. Gergaji Besi 14. Tespen
7. Tang Lancip 15. Pisau Kupas
8. Tang Kupas
1.2. Bahan/Material
Tabel 1.2. Bahan/Maaterial yang diperlukan
No. Bahan/Material No. Bahan/Material
1 Kabel NYM 3x1.5mm2 (P N PE) 15 Push Button Switch/Sakelar Tekan
2 Kabel NYM 2x1.5 mm2 (P N) 16 Lampu Tanda Merah
3 Kabel NYA 1x1.5 mm2 (Merah) 17 Lampu
4 Kabel NYA 1x1.5 mm2 (Biru) 18 Busbar Tembaga
5 Kabel NYA 1x1.5 mm2 (Hitam) 19 Sakelar Relai Impuls
6 Kabel NYAF 1x1,5 mm2 (Merah) 20 MCB
7 Kabel NYAF 1x1,5 mm2 (Biru) 21 Line Up Terminal
8 Pipa PVC 22 Timer
9 T-Dus 23 Relay
10 Klem Pipa 24 Selotip Isolasi Listrik
11 Klem Kabel 25 Paku
12 Elbow 26 Selector Switch
13 LDR 27 Kotak Panel
14 Fitting Lampu 28 Baut
Instalasi Penerangan | 8
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISA
4.1. Langkah Kerja
Adapun langkah-langkah kerja dalam merangkai instalasi penerangan antara lain:
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Siapkan gambar rangkaian luar dan rangkaian pengawatan kabel pada panel
3. Ukur papan menggunakan penggaris sesuai dengan jarak yang sudah ditentukan
pada gambar
4. Setelah itu, letakkan komponen komponen luar sesuai dengan letak yang terdapat
pada gambar
5. Kemudian, sambungkan kabel sesuai dengan gambar pada komponen seperti LDR,
saklar, fitting lampu dan salurkan kabel pada pipa yang sudah terpasang.
6. Setelah rangkaian luar selesai, ambil panel.
7. Kemudian rangkai panel tersebut dengan kabel sesuai dengan gambar pengawatan
yang sudah di berikan.
8. Setelah itu, ambil tutup box panel dan ukur kekuatan arus pada selector switch
dengan menggunakan AVO meter untuk mengetahui yang mana posisi manual dan
posisi otomatis.
9. Setelah mengetahui yang mana posisi manual dan otomatis, kemudian sambungkan
tutup kotak panel dengan panel yang sudah dirangkai tadi agar bisa menghidupkan
instalasi penerangan nanti.
10. Setelah selesai letakkan panel dan tutup panel pada box panel yang sudah di
letakkan pada papan dan sambungkan kabel rangkaian luar dan pada panel sesuai
dengan nomor dan jenis kabelnya.
11. Kemudian kabel dicolokkan pada stop kontak dan langsung uji pada posisi manual.
Jika posisi manual sudah hidup atau berfungsi, lanjut menguji rangkaian pada posisi
otomatis
12. Pada posisi otomatis kita menguji dua komponen yaitu LDR dan Timer.
13. Timer diuji terlebih dahulu, dengan cara memutarkan timer ke angka 18 dan 6. Jika
pada angka 6 lampu mati dan pada angka 18 lampu hidup maka rangkaian tersebut
sudah benar.
14. Dan yang kedua menguji LDR, untuk mengujinya dengan cara menutupkan LDR
dengan kertas agar tidak ada cahaya matahari, jika LDR tidak mendapat cahaya
Instalasi Penerangan | 9
matahari lampu menjadi hidup maka rangkaian tersebut sudah benar begitu juga
sebaliknya
15. Setelah semua pengujian selesai dan berhasil, lepas rangkaian dan rapikan alat dan
bahan pada tempat pengambilan komponen dan alat.
4.2. Gambar Rangkaian
Instalasi Penerangan | 10
Impuls (K1) dan lampu kamar makan dan dapur ( B1 dan B2) dioperasikan oleh saklar
seri (C), dengan 2 buah kotak kontak (stop kontak KK1 dan KK2).
b. MCB 2 mengamankan instalasi penerangan kamar tidur (lampu D) yang dioperasikan
dari saklar kartu S2 sebagai saklar utama, kemudian dapat dioperasikan dari dua
tempat yaitu 2 saklar tukar (D), dengan 1 buah kotak kontak (stop kontak KK3).
Sebelum saklar kartu S2 dioperasikan maka kedua saklar tukar tidak akan berfungsi.
c. MCB 3 mengamankan instalasi penerangan jalan dan parkir (lampu A) yang
dioperasikan dari rangkaian kontrol manual maupun automatis.
d. MCB 4 khusus mengamankan rangkaian kontrol yang dioperasikan dari saklar
golongan S5 pada pintu panel yaitu :
1. Posisi Automatis (A)
Pada posisi otomatis ada 2 komponen yang bekerja yaitu timer dan LDR. Saat ada
arus yang mengalir akan menuju input dari Timer dan LDR, ketika anak kontak Timer
terhubung maka akan mengalirkan arus ke kontaktor (K7) dan anak kontak NO
kontaktor memberikan arus ke lampu sehingga lampu menyala, kerja timer diatur dari
jam 18.00 - 06.00, setelah itu ketika pada jam 06.00-18.00 terjada mendung atau perlu
pencahayaan maka LDR yang akan bekerja, kontak dari LDR menutup ketika suasana
gelap dan LDR mengalirkan arus menuju kontaktor (K7), kemudian anak kontak NO
kontaktor mengalirkan arus ke lampu dan lampu menyala.
2. Posisi Manual (M)
Dalam keadaan atau kondisi manual, komponen yang berperan penting adalah
saklar Impuls (K6) yang di kombinasikan dengan 2 Push Button (S6) yang di paralel,
cara kerjanya pada posisi saat otomatis lampu tanda pada pintu panel menyala
kemudian ketika Push Button diberi arus lalu ditekan maka saklar impuls bekerja dan
anak kontak NO impuls menutup memberikan arus ke kontaktor K7, anak kontak NO
dari kontaktor yang dihubungkan ke lampu akan menutup dan lampu akan menyala.
Setelah itu ketika Push Button di tekan kembali maka arus terputus dan rangkaian
akan kembali ke posisi awal.
4.4. Analisa Gangguan
Gangguan yang saya alami adalah pada saat memasukan kabel pada impuls maupun
komponen lainnya pada panel, kemudian saya menguatkan baut tersebut agar kabel bisa
tersambung dengan komponen tersebut. Tetapi pada saat memutar baut dan merasa sudah
kuat kemudian saya cek penerangan tersebut ternyata terjadi gangguan pada instalasi
Instalasi Penerangan | 11
saya. Gangguannya seperti instalasi tersebut berbunyi seperti ada konslet dan hidup mati
dikarenakan pada saat pemasangan dan menguatkan baut kurang kuat.
Gangguan yang kedua adalah pada saat merangkai panel. Saya mengalami kendala
pada saat membaca gambar, tetapi setelah saya bertanya kepada dosen pembimbing dan
bantuan dari teman saya, sedikit demi sedikit saya bisa membaca gambar pengawatan
tersebut.
4.5. Tugas Rancangan Anggaran Belanja RAB
Tabel 1.3. Daftar RAB sesuai dengan jobsheet
Instalasi Penerangan | 12
29 End piece 2 pcs Tender Rp 5.000 Rp 10.000
30 End Plate 2 pcs Tender Rp 15.000 Rp 30.000
31 Saluran kabel (wire duct) 400 mm Lokal Rp 40.000 Rp 40.000
32 Plastik pengikat kabel (cable tis) 10 pcs Lokal Rp 3.000 Rp 30.000
D. PENGHANTAR/KABEL
33 Kabel NYM 3x1,5 mm2 2 P + N 1 m Lokal Rp 15.000 Rp 15.000
34 2
Kabel NYM 3x1,5 mm P + N + PE 0.5 m Lokal Rp 24.000 Rp 12.000
35 2
Kabel NYM 3x4 mm P + N + PE 0.4 m Lokal Rp 50.000 Rp 20.000
36 2
NYA 1,5 mm Merah 5 m Lokal Rp 2.800 Rp 14.000
37 2
NYA 1,5 mm Kuning 5 m Lokal Rp 2.800 Rp 14.000
38 NYA 1,5 mm2 Hitam 5 m Lokal Rp 3.500 Rp 17.500
39 2
NYA 1,5 mm Biru 6 m Lokal Rp 2.500 Rp 15.000
40 2
NYA 1,5 mm Hijau/Kuning 4 m Lokal Rp 5.000 Rp 20.000
41 Kabel NYMHY 3 x 2,5 mm 2 0.5 m Lokal Rp 27.000 Rp 13.500
42 Kawat BC 6 mm2 1 m Lokal Rp 10.000 Rp 10.000
43 Elektroda Pembumian 1 pcs Lokal Rp 20.000 Rp 20.000
44 Steker 10 - 16 A PNE 1 pcs Lokal Rp 10.000 Rp 10.000
E. ALAT UKUR
45 Kwh-meter 1 phasa 1 pcs Lokal Rp 400.000 Rp 400.000
TOTAL KESELURUHAN Rp 2.793.400
4.6. Pertanyaan
1. Jelaskan fungsi pengaman (proteksi) pada instalasi listrik serta sebutkan jenis- jenis
pengaman yang ada untuk instalasi !
Jawab :
Fungsi dari pengaman pada instalasi :
1. Mengamankan system instalasi listrik (hantaran, perlengkapan listrik dan
alat/ pesawat yang menggunakan listrik)
2. Melindungi/membatasi arus lebih yang disebabkan oleh pemakaian beban
yang berlebihan dan akibat hubung singkat antara fasa dengan fasa, fasa
dengan netral atau fasa dengan badan (body).
3. Melindungi hubung singkat dengan badan mesin atau perlengkapan lainnya.
Macam-macam pengaman listrik yaitu sebagai berikut:
1) Sekring
2) Miniature Circuit Breaker (MCB)
3) Modular Case Circuit Breaker (MCCB)
4) Thermal Overload Relay
5) Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)
Instalasi Penerangan | 13
6) Ground (Hantaran Pertanahan)
7) Oil Circuit Breaker (OCB)
8) Air Circuit Breaker (ACB)
9) Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker (SF6 CB)
2. Jelaskan fungsi MCB dan sebutkan rating MCB yang ada sesuai standar!
Jawab :
MCB memiliki fungsi sebagai pemutus arus listrik menuju arah beban. Untuk
memutuskan arus tersebut dapat dilakukan manual maupun otomatis.Untuk
melakukannya secara manual yaitu dengan mengubah toggle switch yang berada
di depan MCB tersebut setelah itu MCB akan memutuskan arus listrik.
Sedangkan untuk secara otomatis akan terjadi jika dideteksi terjadi arus berlebih
yang diakibatkan beban penggunaan listrik yang lebih, ataupun dikarenakan
hubung singkat.
Rating MCB sesuai standar antara lain :
1. MCB tipe B
2. MCB tipe C
3. MCB tipe D
4. MCB tipe K
5. MCB tipe Z
3. Jelaskan fungsi saklar impuls serta jelaskan prinsip kerja saklar impuls tersebut!
Jawab :
Fungsi saklar impuls adalah sebagai penyambung dan pemutus sirkuit beban
penerangan dengan menggunakan sinyal impuls (tegangan sesaat) yang berasal
dari push button.
Prinsip kerja saklar impuls sebagai berikut:
Instalasi Penerangan | 14
kemudian dilepas, pada saat tombol ditekan lilitan impuls mendapat tegangan
220 volt yang akan menimbulkan medan magnet yang menggerser tuas saklar
impuls sehingga lampu menyala, lalu lilitan tidak mendapat tegangan lagi
karena tombol dilepas.
Kemudian dibiarkan selama t3 , selama waktu t3 lampu tetap menyala ,
karena saklar impuls memiliki penguncian sehingga tegangan masih mengalir
ke lampu. Lalu tombol ditekan kembali selama t4(kira-kira 1 detik) kemudian
dilepas, pada saat tombol ditekan lilitan impuls mendapat tegangan 220 volt
yang akan menimbulkan medan magnet yang menggerser tuas saklar impuls
sehingga lampu padam, lalu lilitan tidak mendapat tegangan lagi karena tombol
dilepas.
"Apabila tombol di tekan dan ditahan selama 2 detik, 3 detik, atau n detik
kemudian di lepas ini ga akan mempengaruhi kerja saklar impuls." ini karena
impuls memiliki dua kontak yaitu kontak "ON" dan kontak "OFF". Proses ini
terus berulang ulang sampai t=n .
4. Jelaskan fungsi saklar kartu S2 dan jelaskan prinsip kerjanya!
Jawab :
Fungsi saklar kartu adalah memutus atau menyambungkan aliran listrik ke
dalam suatu area atau ruang, yang membuat alat ini spesial adalah karena untuk
memutus atau menyambungkan arus listriknya menggunakan kartu yang di masukan
ke dalam alat tersebut. Prinsip kerja saklar kartu sebagai berikut:
a. Kontaktor wajib di pasang bila menggunakan saklar kartu karna besaran daya
yang akan di putus arus nya oleh saklar kartu sangat besar bisa sampai 10 atau
16 A karnanya saklar kartu tidak akan sanggup memutus arus ini tanpa adanya
kontaktor.
b. Input dari saklar lampu diambil dari salah satu fase, seperti contoh fase R,
kemudian masuk ke input saklar, apabila kartu dimasukkan ke dalam tempat
saklar, maka terminal di dalam tempat saklar tertutup dan tegangan menuju ke
coil sehingga coil atau magnet akan menarik kontak-kontak yang ada di dalam
kontaktor sehingga kontak-kontak tersebut tertutup dan semua beban pun
menyala begitu juga sebaliknya.
5. Jelaskan fungsi K4T dan bagaimana hubunganya dengan LDR !
Jawab :
Instalasi Penerangan | 15
Fungsi K4T adalah untuk menyalakan atau memadamkan lampu secara
automatis sesuai dengan setting timer yang sudah ditentukan. Hubungan K4T
dengan LDR adalah sama-sama menyalakan lampu secara automatis jika keadaan
diluar gelap dan padam jika keadaan diluar terang yang dikendalikan oleh LDR (S8)
dan Timer, dimana timer diseting pada waktu pukul 18.00 sampai 06.00.
6. Jelaskan pula cara kerja LDR !
Jawab :
Cara kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada
umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat
memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak
cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya
semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin
membesar.
7. Jelaskan cara kerja rangkaian kontrol baik pada posisi manual maupun pada posisi
automatis !
Jawab :
Cara kerja rangkaian control pada posisi manual adalah pada posisi
manual ditandai dengan menyalanya lampu indikator pada pintu panel, maka lampu
dioperasikan menggunakan saklar atau push button.Cara kerjanya:Pada saat push
button ditekan maka relay akan mendapatkan tegangan kerja
Cara kerja rangkaian pada posisi automatis adalah lampu akan menyala
secara automatis yaitu menggunakan timer
8. Jelaskan perbedaan pemasangan instalasi sistem surface mounting dengan flash
mounting !
Jawab :
Sistem Surface Mounting merupakan pemasangan instalasi pada permukaan
area yang akan dipasangi. Pemasangan ini digunakan untuk mempermudah pada
saat mencari kerusakan atau kesalahan pada saat pemasangan istalasi, namun
pemasangan ini lebih berbahaya karena instalasi yang terpasang dapat di lihat
dengan jelas yang menyebabkan keamanan terhadap manusia kurang bagus, jika
terjadi kegagalan isolasi atau arus bocor rangkaian maka akan dapat mengenai
manusia. Sistem ini dapat diaplikasikan untuk penggunaan indoor maupun outdoor.
Sedangkan pada pemasangan Sistem Flash Mounting lebih aman terhadap manusia
karena jika terjadi kegagalan isolasi atau arus bocor terjadi di dalam suatu bidang
Instalasi Penerangan | 16
yang dipasang, tetapi pemasangan sistem ini memiliki kesulitan pada saat perbaikan
rangkaian karena berada di dalam bidang/area yang dipasang.
9. Jelaskan yang dimaksud dengan daya tersambung, daya terpasang dan daya
terpakai!
Jawab :
Daya tersambung adalah besarnya daya yang disepakati oleh PLN dan
pelanggan dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik yang menjadi dasar
perhitungan biaya beban.
Daya terpasang adalah kapasitas atau besar daya yang disediakan /terpasang
pada pelanggan sesuai dengan perjanjian.
Daya terpakai adalah besar daya dari perangkat elektronik yang dinyalakan
atau digunakan.
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan APP serta buatlah diagram pengawatan kWH
Meter 1 fasa baik kWh meter pasca bayar (konvensional) maupun kWH meter pra
bayar !
Jawab :
Alat Pembatas dan Pengukur (APP) atau nama lainnya KWh Meter adalah
suatu peralatan yang dipasang pada pelanggan untuk keperluan transaksi energi
listrik atau mengukur besar pemakaian energi yang digunakan serta membatasi daya
yang digunakan sesuai daya kontraknya. Pengukuran yang dimaksud adalah untuk
menentukan besarnya pemakaian daya dan energy listrik.
Instalasi Penerangan | 17
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dapat mengerjakan job Instalasi Penerangan
secara bertahap, dari awal penandaan pada papan, pemasangan komponen- komponen,
hingga percobaan pengoperasian rangkaian secara manual dan otomatis, yang dimana
pada kondisi rangkaian secara manual dapatberfungsi menggunakan tombol tekan (push
button) dan saklar impuls, sedangkan pada rangkaian kontrol yang diposisikan dalam
keadaan otomatis dapat beroperasi akibat dari kerja Timer dan LDR, serta mampu
menemukan kesalahan pada saat merangkai rangkaian tersebut.
5.2. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan pada pembaca adalah pada saat merangkai
rangkaian harus dengan teliti dan hati hati agar tidak timbul gangguan kecil maupun
gangguan besar agar terhindar dari bahaya.
Instalasi Penerangan | 18
LAMPIRAN
Instalasi Penerangan | 19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.immersa-lab.com/pengertian-sensor-ldr-fungsi-dan-cara-kerja-ldr.htm
https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com/2020/04/mengenal-jenis-dan-fungsi-
timer-relay.html
https://www.plcdroid.com/2018/03/pengertian-time-delay-relay-timer.html
https://docplayer.info/58059352-Bab-i-pendahuluan-tugas-besar-instalasi-penerangan-dan-
tenaga-listrik-1-1-latar-belakang.html
https://egsean.com/komponen-instalasi-penerangan/
http://ejurnal.ppsdmmigas.esdm.go.id/sp/index.php/swarapatra/article/view/170
Suripto, S. (2017). Buku Ajar Teknik Instalasi Listrik: Jurusan Teknik Elektro
Fakultas TeknikUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta, 86.
Instalasi Penerangan | 20