Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

PRAKTEK INSTALASI LISTRIK


MST-0205
I Gusti Putu Arka,S.T.,M.T.

OLEH

Ni Made Ari Sarasuandewi


2015313086
2B

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BALI
2021
KATA PENGANTAR

Puja puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat beliau saya
dapat mengerjakan tugas berupa Laporan Praktek yang diberikan oleh Bapak I Gusti Putu
Arka,S.T.,M.T. yaitu, membuat laporan tentang “Praktek Instalasi Listrik”

Penyusunan laporan ini di latar belakangi oleh keinginan penulis untuk memberikan
informasi seputaran praktek Instalasi Listrik yang saya laukukan seperti merangkai intalasi
sesuai dengan diagram pengawatan, merangkai komponen luar instalasi penerangan,
merangkai kotak panel agar bisa menghidupkan lampu dengan cara manual, otomatis,
menggunakan timer dan LDR . Penulisan laporan ini berdasarkan praktek yang saya lakukan
pada tanggal 27-28 Juni 2021 dan dari sumber internet dan buku yang saya baca. Saya
berharap laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Laporan yang saya buat ini tentunya masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saya
mengharapkan saran dan masukan dari Bapak selaku guru pembimbing demi kesempurnaan
laporan saya ini.

Tabanan, 4 Juni 2021

Ni Made Ari Sarasuandewi

Instalasi Penerangan | ii
DAFTAR ISI

Halaman
COVER..……………………………………………………..…………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….…... ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..……... iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………….. v
BAB I. PENDAHULUAN…………………..…………………………………………... 1
1.1. Latar Belakang………………………………………………………….…….. 1
1.2. Tujuan………………………………………..…………….…………………. 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………….…….. 3
2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)…………………………………….... 3
2.2. Dasar Teori Instalasi Penerangan.………………………..…………………... 4
BAB III. ALAT DAN BAHAN……………..…………………………………………... 8
3.1. Alat………………...………………………………………………………….. 8
3.2. Bahan/Material………………...……………………………..……………….. 8
BAB IV. PEMBAHASAN DAN ANALISA..…………………………………….…….. 9
4.1. Langkah Kerja…………………………………………………………........… 9
4.2. Gambar Rangkaian…………………………………………..……………….. 10
4.3. Pembahasan Deskripsi Kerja………………………………………………….. 10
4.4. Analisa Gangguan…………………………………………………………….. 11
4.5. Tugas Rancangan Anggaran Belanja…………………………………………. 12
4.6. Pertanyaan……………………………………………………………………. 13
BAB V. PENUTUP…………...……………..…………………………………………... 18
5.1. Simpulan…………………………………………………………….………… 18
5.2. Saran…………………………………………..…………….……………….... 18
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Instalasi Penerangan | iii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Kotak Panel Rumah dengan Komponennya………………………… 6

Gambar 1.2. LDR…………………………………………………………………… 6

Gambar 1.3. Timer………………………………………………………………….. 7

Gambar 1.4. Pengawatan Panel……………………………………………………. 10

Gambar 1.5. Rangkaian Luar Instalasi Penerangan……………………………… 10

Gambar 1.6. Diagram chart cara kerja saklar impuls……………………………. 14

Gambar 1.7. Rangkaian Instalasi Penerangan Luar……………………………… 19

Gambar 1.8. Pengujian Instalasi Penerangan pada posisi Manual……………… 19

Gambar 1.9. Rangkaian Instalasi Penerangan pada Panel………………………... 19

Instalasi Penerangan | iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Alat yang diperlukan………………………………………………………. 8

Tabel 1.2. Bahan/Material yang diperlukan…………………………………………. 8

Tabel 1.3. Daftar RAB sesuai dengan jobsheet……………………………………… 12

Instalasi Penerangan | v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Instalasi Penerangan merupakan suatu instalasi listrik yang bebannya merupakan
komponen penerangan. Rangkaian instalasi penerangan terdiri dari beberapa komponen
listrik yang saling terhubung dari sumber listrik ke beban yang terletak pada suatu tempat
ataupun ruangan tertentu. Instalasi penerangan umumnya dirangkai dari beberapa titik cahaya
sehingga dapat terbentuk suatu sistem yang mempunyai fungsi untuk menerangi suatu
tempat.
Untuk merancang suatu sistem rangkaian untuk instalasi penerangan, kita harus
mempunyai rencana sehingga mempunyai acuan dalam pemasangan instalasi tersebut. Selain
itu suatu instalasi penerangan dapat berfungsi dengan baik dan aman apabila memenuhi
syarat pemilihan pengaman dan juga penghantar. Maka dari itu seorang perencana
haruslahmemahami betul peraturan-peraturan yang berlaku untuk setiap pemasangan instalasi
listrik khususnya pada instalasi penerangan. Untuk mengertahu persyaratan umum instalasi
listrik agar dapat merancang suatu rangkaian yang aman dan baik dapat berpedoman pada
PUIL.
Dalam instalasi penerangan pada rumah pasti kita perlu yang namanya alat otomatis
untuk menghidupkan lampu sesuai dengan jadwal yang diinginkan agar para konsumen tidak
perlu repot atau takut lagi jika lampu di rumah belum hidup. Maka dari itu, disini saya
melakukan praktek untuk mengetahui bagaimana cara menginstalasi penerangan secara
manual dan otomatis. Adapun posisi otomatis kita menggunakan LDR dan Timer untuk
mengatur kapan waktu lampu hidup secara otomatis maupun sebaliknya.
Dilaksanakannya praktek Instalasi Listrik ini sangat penting dan berpengaruh terhadap
pemahaman dan penerapan terhadap teori-teori kelistrikan yang sudah pernah didapat pada
saat kuliah daring, sehingga mahasiswa diharapkan untuk mampu menerapkan atau
melaksanakan praktik kerja secara langsung. Secara tidak langsung pula, mahasiswa dapat
memperoleh ilmu dalam melaksanakan praktik, sehingga dapat mengasah keterampilan atau
skill mahasiswa/i prodi Teknik Listrik yang nantinya dapat bermanfaat. Sebagai realisasi
hasil praktik tersebut, maka dituangkan ke dalam bentuk laporan praktik ini.
1.2. Tujuan
Praktek ini bertujuan untuk melatih mahasiswa di dalam merencanakan suatu instalasi
penerangan rumah tinggal sehingga diharapkan mampu :

Instalasi Penerangan | 1
1. Memahami deskripsi kerja rangkaian sesuai dengan job sheet
2. Merencanakan instalasi listrik sesuai dengan deskripsi kerja
3. Memasang instalasi listrik sesuai tata letak komponen dan deskripsi kerja.
4. Melakukan pekerjaan pemipaan dan pengawatan.
5. Melakukan pengujian instalasi listrik yang telah dipasang
6. Melakukan analisa pekerjaan yang telah dilakukan
7. Membuat laporan hasil praktek.

Instalasi Penerangan | 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dalam K3 Teknik Listrik, segala bentuk peraturan, acuan atau pedoman, dan hal-hal
yang menjadi dasar dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja erat kaitannya dengan
menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) sebagai kelengkapan yang sangat penting
bagi para pekerja gunakan nantinya saat melakukan praktik di lapangan. APD itu sendiri
terdiri atas alat-alat yang digunakan untuk mendukung keselamatan pekerja, seperti:
sarung tangan, kacamata pengaman, sepatu boot, helm pengaman, safety belt, dsb.
Pelaksanaan pekerjaaan instalasi listrik yang mendukung pada keselamatan kerja,
antara lain :
• Pekerja instalasi listrik harus memiliki pengetahuan yang telah ditetapkan oleh PLN
(AKLI)

• Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung seperti : Baju pengaman (lengan
panjang, tidak mengandung logam, kuat dan tahan terhadap gesekan), Sepatu, Helm,
Sarung tangan.

• Peralatan (komponen) listrik dan cara pemasangan instalasinya harus sesuai dengan
PUIL.

• Bekerja dengan menggunakan peralatan yang baik.

• Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk.


• Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kabelnya, dengan cara
memegang dan menarik tusuk kontak tersebut.
Dalam pemasangan instalasi listrik, biasanya rawan terhadap terjadinya kecelakaan.
Kecelakaan bisa timbul akibat adanya sentuh langsung dengan penghantar beraliran arus
atau kesalahan dalam prosedur pemasangan instalasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan
hal-hal yang berkaitan dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan kerja. Beberapa
penyebab terjadinya kecelakaan listrik diantaranya :.
1. Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan
menimbukan bahaya kejut listrik.Jaringan dengan hantaran tanpa selubung
2. Peralatan listrik yang rusak

3. Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi
kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body

Instalasi Penerangan | 3
4. Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka

5. Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat
menimbulkan bahaya kebakaran

6. Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan kontak tusuk
lebih dari satu (bertumpuk).
2.2. Dasar Teori Instalasi Penerangan
Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga pada rumah/gedung
terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah dibuat oleh
perencana berdasarkan denah rumah/bangunan dimana instalasinya akan dipasang.
Selain itu juga spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pemilik
bangunan/rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas dari peraturan yang harus dipenuhi
dari yang berwajib ialah yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat. Syarat-syarat
pekerjaan instalasi rumah /gedung
1. Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan
dipasang serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN.
2. Gambar instalasi yaitu rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan
dipasang dan sarana pelayanannya, misalnya titik lampu, saklar dan kotak kontak,
panel hubung bagi, data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan
dipasang
3. Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang diperlukan antara lain :
1. Rekapitulasi material dan harga
2. Rekapitulasi daya atau skema bagan arusnya
3. Rekapitulasi tenaga dan biaya
Selain itu terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi dalam pemasangan instalasi
listrik dan tenaga, antara lain :
1. Sumber Tegangan
Sumber tegangan yang digunakan untuk menyuplai instalasi listrik rumah/gedung
adalah sumber tegangan 3 phase, 220 volt/380 volt. Jumlah beban untuk masing-masing
fasa dalam sistem 3 phase diharuskan seimbang agar kestabilan distribusi daya dapat
terjamin.
2. Pemasangan Penghantar
Penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan (rangkaian akhir) adalah
penghantar jenis NYA dan untuk instalasi daya (feeder/pengisi/incoming) dengan

Instalasi Penerangan | 4
menggunakan penghantar jenis NYM yang memiliki isolasi yang baik, agar mudah cara
pemasangan dan perbaikan pemasangan penghantar tersebut masuk ke dalam pipa
instalasi.
Ukuran penghantar jalur utama termasuk jalur ke stop kontak dan penghantar jalur
cabang dari saklar ke lampu yaitu 2,5 mm2 dengan menggunakan penghantar yang sesuai
ketentuan maka keselamatan instalasi dapat terjamin dan apabila instalasi akan diperluas
masih dalam batas kemampuannya.
Penghantar untuk jenis NYM dilengkapi dengan hantaran pentanahan/arde karena
untuk instalasi daya, misalnya untuk AC, motor listrik dimaksudkan agar bagian yang
terbuat dari logam dapat ternetralisir dan apabila terjadi hubung singkat aliran arus akan
segera ke tanah.
3. Pipa Instalasi
Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa PVC dengan ukuran
⅝" agar penghantar aman dari benturan mekanis, disamping itu juga penghantar akan
terisolasi serta mudah dalam perawatan apabila terjadi kerusakan dalam perbaikan.
4. Saklar dan Kotak Kontak
Fungsi saklar dalam instalasi listrik penerangan untuk memutuskan dan
menghubungkan arus listrik dari sumber ke beban. Di dalam saklar dilengkapi dengan
pegas yang dapat memutuskan rangkaian dalam waktu yang sangat singkat, dengan
cepatnya pemutusan ini kemungkinan timbulnya busur api antara kontak (tuas) saklar
menjadi lebih kecil.
Saklar yang digunakan pada umumnya jenis saklar tunggal, saklar seri, saklar tukar
(hotel), saklar silang dan tombol tekan (push button) jenis inbow (terbenam dalam
tembok) atau jenis onbow (terpasang dipermukaan tembok). Aturan pemasangan saklar :
a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai.
b. Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai kondisi tempat.
c. Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu.
Fungsi kotak kontak (stop kontak) dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung
beban dengan sumber listrik. Aturan pemasangan stop kontak :
a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus
dilengkapi tutup.
b. Mudah dicapai tangan.
c. Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada disebelah
kanan atau di sebelah bawah.

Instalasi Penerangan | 5
5. Kotak Pembagi Daya Listrik/PHB/Distribusi Panel (DP)

Gambar 1.1. Kotak Panel Rumah dengan Komponennya


Panel bagi di dalam instalasi listrik rumah/gedung merupakan peralatan yang
berfungsi sebagai tempat membagi dan menyalurkan tenaga listrik ke beban agar
pembagian beban merata dan seimbang. Di dalam panel bagi terdapat komponen antara
lain rel (busbar), saklar utama, pengaman, alat-alat ukur dan lampu indikator.
6. Rating Pengaman
Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan atau lebih besar
dari arus nominal beban (I pengaman > I nominal).Pengaman yang digunakan dalam
instalasi listrik adalah pemutus rangkaian (MCB) untuk pengaman tiap kelompok beban
dan pemutus rangkaian pusat (MCCB) untuk pengaman seluruh kelompok beban.
Besarnya rating arus MCB maupun MCCB diperhitungkan arus beban yang dipikul atau
dipasang di dalam instalasi agar memenuhi syarat keamanan.
7. LDR

Gambar 1.2. LDR

LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai
resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor
ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya.
LDR berfungsi sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai macam rangkaian
elektronika seperti saklar otomatis berdasarkan cahaya yang jika sensor terkena cahaya
maka arus listrik akan mengalir (ON) dan sebaliknya jika sensor dalam kondisi minim
cahaya(gelap) maka aliran listrik akan terhambat (OFF).

Instalasi Penerangan | 6
Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada
umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat
memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak
cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya
semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin
membesar.
8. Timer

Gambar 1.3. Timer


Timer atau kepanjanganya Time Delay Relay adalah sebuah komponen elektronik
yang dibuat untuk menunda waktu yang bisa disetting sesuai range timer tersebut,
dengan memutus sebuah kontak relay yang biasanya digunakan untuk memutus atau
menyalakan sebuah rangkaian kontrol. Timer berfungsi untuk menunda waktu, secara
garis besar biasanya digunakan pada rangkian star delta yang memilliki tunda waktu
untuk pergantian dari star ke delta. Agar mengurangi lonjakan arus yang besar, jadi
diwaktu tunda dahulu sekiranya motor sudah stabil maka waktu tercapai oleh timer dan
pindah ke delta.
Timer biasanya digunakan untuk sistem atau rangkaian listrik yang diharapkan dapat
bekerja secara otomatis sehingga timer ini dapat melakukan pengaturan ON-OFF
didalam suatu sistem rangkaian listrik baik secara keseluruhan ataupun sebagian
rangkaian sesuai dengan pengaturan waktu yang dibutuhkan.

Instalasi Penerangan | 7
BAB III
ALAT DAN BAHAN
1.1. Alat
Tabel 1.1. Alat yang diperlukan
1. Papan kerja 9. Rol Meter
2. Tang Kombinasi 10. AVO Meter
3. Obeng min (-) 11. Penggaris Baja
4. Obeng Plus (+) 12. Pensil
5. Tang Potong 13. Palu
6. Gergaji Besi 14. Tespen
7. Tang Lancip 15. Pisau Kupas
8. Tang Kupas
1.2. Bahan/Material
Tabel 1.2. Bahan/Maaterial yang diperlukan
No. Bahan/Material No. Bahan/Material
1 Kabel NYM 3x1.5mm2 (P N PE) 15 Push Button Switch/Sakelar Tekan
2 Kabel NYM 2x1.5 mm2 (P N) 16 Lampu Tanda Merah
3 Kabel NYA 1x1.5 mm2 (Merah) 17 Lampu
4 Kabel NYA 1x1.5 mm2 (Biru) 18 Busbar Tembaga
5 Kabel NYA 1x1.5 mm2 (Hitam) 19 Sakelar Relai Impuls
6 Kabel NYAF 1x1,5 mm2 (Merah) 20 MCB
7 Kabel NYAF 1x1,5 mm2 (Biru) 21 Line Up Terminal
8 Pipa PVC 22 Timer
9 T-Dus 23 Relay
10 Klem Pipa 24 Selotip Isolasi Listrik
11 Klem Kabel 25 Paku
12 Elbow 26 Selector Switch
13 LDR 27 Kotak Panel
14 Fitting Lampu 28 Baut

Instalasi Penerangan | 8
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISA
4.1. Langkah Kerja
Adapun langkah-langkah kerja dalam merangkai instalasi penerangan antara lain:
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Siapkan gambar rangkaian luar dan rangkaian pengawatan kabel pada panel
3. Ukur papan menggunakan penggaris sesuai dengan jarak yang sudah ditentukan
pada gambar
4. Setelah itu, letakkan komponen komponen luar sesuai dengan letak yang terdapat
pada gambar
5. Kemudian, sambungkan kabel sesuai dengan gambar pada komponen seperti LDR,
saklar, fitting lampu dan salurkan kabel pada pipa yang sudah terpasang.
6. Setelah rangkaian luar selesai, ambil panel.
7. Kemudian rangkai panel tersebut dengan kabel sesuai dengan gambar pengawatan
yang sudah di berikan.
8. Setelah itu, ambil tutup box panel dan ukur kekuatan arus pada selector switch
dengan menggunakan AVO meter untuk mengetahui yang mana posisi manual dan
posisi otomatis.
9. Setelah mengetahui yang mana posisi manual dan otomatis, kemudian sambungkan
tutup kotak panel dengan panel yang sudah dirangkai tadi agar bisa menghidupkan
instalasi penerangan nanti.
10. Setelah selesai letakkan panel dan tutup panel pada box panel yang sudah di
letakkan pada papan dan sambungkan kabel rangkaian luar dan pada panel sesuai
dengan nomor dan jenis kabelnya.
11. Kemudian kabel dicolokkan pada stop kontak dan langsung uji pada posisi manual.
Jika posisi manual sudah hidup atau berfungsi, lanjut menguji rangkaian pada posisi
otomatis
12. Pada posisi otomatis kita menguji dua komponen yaitu LDR dan Timer.
13. Timer diuji terlebih dahulu, dengan cara memutarkan timer ke angka 18 dan 6. Jika
pada angka 6 lampu mati dan pada angka 18 lampu hidup maka rangkaian tersebut
sudah benar.
14. Dan yang kedua menguji LDR, untuk mengujinya dengan cara menutupkan LDR
dengan kertas agar tidak ada cahaya matahari, jika LDR tidak mendapat cahaya

Instalasi Penerangan | 9
matahari lampu menjadi hidup maka rangkaian tersebut sudah benar begitu juga
sebaliknya
15. Setelah semua pengujian selesai dan berhasil, lepas rangkaian dan rapikan alat dan
bahan pada tempat pengambilan komponen dan alat.
4.2. Gambar Rangkaian

Gambar 1.4. Pengawatan Panel

Gambar 1.5. Rangkaian Luar Instalasi Penerangan


4.3. Pembahasan Deskripsi Kerja
a. MCB 1 mengamankan instalasi penerangan dengan beban lampu penerangan kamar
tamu, (Lampu C) yang dioperasikan dengan menggunakan tombol tekan (C) dan relay

Instalasi Penerangan | 10
Impuls (K1) dan lampu kamar makan dan dapur ( B1 dan B2) dioperasikan oleh saklar
seri (C), dengan 2 buah kotak kontak (stop kontak KK1 dan KK2).
b. MCB 2 mengamankan instalasi penerangan kamar tidur (lampu D) yang dioperasikan
dari saklar kartu S2 sebagai saklar utama, kemudian dapat dioperasikan dari dua
tempat yaitu 2 saklar tukar (D), dengan 1 buah kotak kontak (stop kontak KK3).
Sebelum saklar kartu S2 dioperasikan maka kedua saklar tukar tidak akan berfungsi.
c. MCB 3 mengamankan instalasi penerangan jalan dan parkir (lampu A) yang
dioperasikan dari rangkaian kontrol manual maupun automatis.
d. MCB 4 khusus mengamankan rangkaian kontrol yang dioperasikan dari saklar
golongan S5 pada pintu panel yaitu :
1. Posisi Automatis (A)
Pada posisi otomatis ada 2 komponen yang bekerja yaitu timer dan LDR. Saat ada
arus yang mengalir akan menuju input dari Timer dan LDR, ketika anak kontak Timer
terhubung maka akan mengalirkan arus ke kontaktor (K7) dan anak kontak NO
kontaktor memberikan arus ke lampu sehingga lampu menyala, kerja timer diatur dari
jam 18.00 - 06.00, setelah itu ketika pada jam 06.00-18.00 terjada mendung atau perlu
pencahayaan maka LDR yang akan bekerja, kontak dari LDR menutup ketika suasana
gelap dan LDR mengalirkan arus menuju kontaktor (K7), kemudian anak kontak NO
kontaktor mengalirkan arus ke lampu dan lampu menyala.
2. Posisi Manual (M)
Dalam keadaan atau kondisi manual, komponen yang berperan penting adalah
saklar Impuls (K6) yang di kombinasikan dengan 2 Push Button (S6) yang di paralel,
cara kerjanya pada posisi saat otomatis lampu tanda pada pintu panel menyala
kemudian ketika Push Button diberi arus lalu ditekan maka saklar impuls bekerja dan
anak kontak NO impuls menutup memberikan arus ke kontaktor K7, anak kontak NO
dari kontaktor yang dihubungkan ke lampu akan menutup dan lampu akan menyala.
Setelah itu ketika Push Button di tekan kembali maka arus terputus dan rangkaian
akan kembali ke posisi awal.
4.4. Analisa Gangguan
Gangguan yang saya alami adalah pada saat memasukan kabel pada impuls maupun
komponen lainnya pada panel, kemudian saya menguatkan baut tersebut agar kabel bisa
tersambung dengan komponen tersebut. Tetapi pada saat memutar baut dan merasa sudah
kuat kemudian saya cek penerangan tersebut ternyata terjadi gangguan pada instalasi

Instalasi Penerangan | 11
saya. Gangguannya seperti instalasi tersebut berbunyi seperti ada konslet dan hidup mati
dikarenakan pada saat pemasangan dan menguatkan baut kurang kuat.
Gangguan yang kedua adalah pada saat merangkai panel. Saya mengalami kendala
pada saat membaca gambar, tetapi setelah saya bertanya kepada dosen pembimbing dan
bantuan dari teman saya, sedikit demi sedikit saya bisa membaca gambar pengawatan
tersebut.
4.5. Tugas Rancangan Anggaran Belanja RAB
Tabel 1.3. Daftar RAB sesuai dengan jobsheet

NO NAMA BAHAN/MATERIAL VOLUME SATUAN KET. HARGA TOTAL

A. PIPA DAN ALAT BANTU


1 Pipa PVC 5/8" 7 m Lokal Rp 3.500 Rp 24.500
2 Benda siku PVC 5/8" 8 pcs Lokal Rp 500 Rp 4.000
3 Cabang T (T Dus) 1 pcs Lokal Rp 2.000 Rp 2.000
4 Kotak hubung PVC 2 pcs Lokal Rp 65.000 Rp 130.000
5 Klem Pipa PVC 16 mm 40 pcs Lokal Rp 200 Rp 8.000
6 Klem kabel NYM 9 mm 14 pcs Lokal Rp 100 Rp 1.400
7 Tap Conector 16 mm 2 pcs Lokal Rp 11.500 Rp 23.000
B. SAKELAR DAN PERALATANNYA
8 Sakelar Tukar 2 pcs Tender Rp 16.000 Rp 32.000
9 Sakelar Seri 1 pcs Tender Rp 7.000 Rp 7.000
10 Sakelar Golongan/Selector Switch 1 pcs Tender Rp 15.000 Rp 15.000
11 Sakelar Tekan dg. Lampu tanda IP 55 2 pcs Tender Rp 56.000 Rp 112.000
12 Sakelar Tekan (sakelar Bel) 2 pcs Lokal Rp 45.000 Rp 90.000
13 Lampu Tanda merah 1 pcs Tender Rp 7.500 Rp 7.500
14 Kotak kontak (stop kontak) 1 P + PE 3 pcs Tender Rp 15.000 Rp 45.000
15 Fitting Lampu OB 5 pcs Tender Rp 4.000 Rp 20.000
16 LDR 1 pcs Lokal Rp 5.000 Rp 5.000
17 Saklar Kartu/Key Switch 1 pcs Lokal Rp 150.000 Rp 150.000
C. PANEL
18 Box Panel 35 x 25 x 10 cm 1 pcs Lokal Rp 160.000 Rp 160.000
19 MCB 10 A 1 pcs Lokal Rp 28.000 Rp 28.000
20 MCB 6 A 3 pcs Lokal Rp 28.000 Rp 84.000
21 Relai 220 V/10 A 2 pcs Tender Rp 25.000 Rp 50.000
22 Sakelar Relai Impuls 220 V 2 pcs Tender Rp 39.000 Rp 78.000
23 Sakelar Waktu (Timer) 220 V 1 pcs Tender Rp 50.000 Rp 50.000
24 Bus Bar tembaga 3 - 5 x 15 mm 2 pcs Lokal Rp 225.000 Rp 450.000
25 Profil C 22 sd 12 mm Al 280 mm Lokal Rp 40.000 Rp 40.000
26 Profil G untuk Line Up Terminal 150 mm Tender Rp 395.000 Rp 395.000
27 Profil Ohmmega Rel dudukan relai 200 mm Lokal Rp 65.000 Rp 65.000
28 Line Up Terminal 4 mm 26 pcs Tender Rp 1.000 Rp 26.000

Instalasi Penerangan | 12
29 End piece 2 pcs Tender Rp 5.000 Rp 10.000
30 End Plate 2 pcs Tender Rp 15.000 Rp 30.000
31 Saluran kabel (wire duct) 400 mm Lokal Rp 40.000 Rp 40.000
32 Plastik pengikat kabel (cable tis) 10 pcs Lokal Rp 3.000 Rp 30.000
D. PENGHANTAR/KABEL
33 Kabel NYM 3x1,5 mm2 2 P + N 1 m Lokal Rp 15.000 Rp 15.000
34 2
Kabel NYM 3x1,5 mm P + N + PE 0.5 m Lokal Rp 24.000 Rp 12.000
35 2
Kabel NYM 3x4 mm P + N + PE 0.4 m Lokal Rp 50.000 Rp 20.000
36 2
NYA 1,5 mm Merah 5 m Lokal Rp 2.800 Rp 14.000
37 2
NYA 1,5 mm Kuning 5 m Lokal Rp 2.800 Rp 14.000
38 NYA 1,5 mm2 Hitam 5 m Lokal Rp 3.500 Rp 17.500
39 2
NYA 1,5 mm Biru 6 m Lokal Rp 2.500 Rp 15.000
40 2
NYA 1,5 mm Hijau/Kuning 4 m Lokal Rp 5.000 Rp 20.000
41 Kabel NYMHY 3 x 2,5 mm 2 0.5 m Lokal Rp 27.000 Rp 13.500
42 Kawat BC 6 mm2 1 m Lokal Rp 10.000 Rp 10.000
43 Elektroda Pembumian 1 pcs Lokal Rp 20.000 Rp 20.000
44 Steker 10 - 16 A PNE 1 pcs Lokal Rp 10.000 Rp 10.000
E. ALAT UKUR
45 Kwh-meter 1 phasa 1 pcs Lokal Rp 400.000 Rp 400.000
TOTAL KESELURUHAN Rp 2.793.400
4.6. Pertanyaan
1. Jelaskan fungsi pengaman (proteksi) pada instalasi listrik serta sebutkan jenis- jenis
pengaman yang ada untuk instalasi !
Jawab :
 Fungsi dari pengaman pada instalasi :
1. Mengamankan system instalasi listrik (hantaran, perlengkapan listrik dan
alat/ pesawat yang menggunakan listrik)
2. Melindungi/membatasi arus lebih yang disebabkan oleh pemakaian beban
yang berlebihan dan akibat hubung singkat antara fasa dengan fasa, fasa
dengan netral atau fasa dengan badan (body).
3. Melindungi hubung singkat dengan badan mesin atau perlengkapan lainnya.
 Macam-macam pengaman listrik yaitu sebagai berikut:
1) Sekring
2) Miniature Circuit Breaker (MCB)
3) Modular Case Circuit Breaker (MCCB)
4) Thermal Overload Relay
5) Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)

Instalasi Penerangan | 13
6) Ground (Hantaran Pertanahan)
7) Oil Circuit Breaker (OCB)
8) Air Circuit Breaker (ACB)
9) Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker (SF6 CB)
2. Jelaskan fungsi MCB dan sebutkan rating MCB yang ada sesuai standar!
Jawab :
 MCB memiliki fungsi sebagai pemutus arus listrik menuju arah beban. Untuk
memutuskan arus tersebut dapat dilakukan manual maupun otomatis.Untuk
melakukannya secara manual yaitu dengan mengubah toggle switch yang berada
di depan MCB tersebut setelah itu MCB akan memutuskan arus listrik.
Sedangkan untuk secara otomatis akan terjadi jika dideteksi terjadi arus berlebih
yang diakibatkan beban penggunaan listrik yang lebih, ataupun dikarenakan
hubung singkat.
 Rating MCB sesuai standar antara lain :
1. MCB tipe B
2. MCB tipe C
3. MCB tipe D
4. MCB tipe K
5. MCB tipe Z
3. Jelaskan fungsi saklar impuls serta jelaskan prinsip kerja saklar impuls tersebut!
Jawab :
 Fungsi saklar impuls adalah sebagai penyambung dan pemutus sirkuit beban
penerangan dengan menggunakan sinyal impuls (tegangan sesaat) yang berasal
dari push button.
 Prinsip kerja saklar impuls sebagai berikut:

Gambar 1.6. Diagram chart


cara kerja saklar impuls

Pada saat t1 posisi tombol


tekan stanby , kemudian
tombol ditekan selama
t2(kira-kira 1 detik)

Instalasi Penerangan | 14
kemudian dilepas, pada saat tombol ditekan lilitan impuls mendapat tegangan
220 volt yang akan menimbulkan medan magnet yang menggerser tuas saklar
impuls sehingga lampu menyala, lalu lilitan tidak mendapat tegangan lagi
karena tombol dilepas.
Kemudian dibiarkan selama t3 , selama waktu t3 lampu tetap menyala ,
karena saklar impuls memiliki penguncian sehingga tegangan masih mengalir
ke lampu. Lalu tombol ditekan kembali selama t4(kira-kira 1 detik) kemudian
dilepas, pada saat tombol ditekan lilitan impuls mendapat tegangan 220 volt
yang akan menimbulkan medan magnet yang menggerser tuas saklar impuls
sehingga lampu padam, lalu lilitan tidak mendapat tegangan lagi karena tombol
dilepas.
"Apabila tombol di tekan dan ditahan selama 2 detik, 3 detik, atau n detik
kemudian di lepas ini ga akan mempengaruhi kerja saklar impuls." ini karena
impuls memiliki dua kontak yaitu kontak "ON" dan kontak "OFF". Proses ini
terus berulang ulang sampai t=n .
4. Jelaskan fungsi saklar kartu S2 dan jelaskan prinsip kerjanya!
Jawab :
Fungsi saklar kartu adalah memutus atau menyambungkan aliran listrik ke
dalam suatu area atau ruang, yang membuat alat ini spesial adalah karena untuk
memutus atau menyambungkan arus listriknya menggunakan kartu yang di masukan
ke dalam alat tersebut. Prinsip kerja saklar kartu sebagai berikut:
a. Kontaktor wajib di pasang bila menggunakan saklar kartu karna besaran daya
yang akan di putus arus nya oleh saklar kartu sangat besar bisa sampai 10 atau
16 A karnanya saklar kartu tidak akan sanggup memutus arus ini tanpa adanya
kontaktor.
b. Input dari saklar lampu diambil dari salah satu fase, seperti contoh fase R,
kemudian masuk ke input saklar, apabila kartu dimasukkan ke dalam tempat
saklar, maka terminal di dalam tempat saklar tertutup dan tegangan menuju ke
coil sehingga coil atau magnet akan menarik kontak-kontak yang ada di dalam
kontaktor sehingga kontak-kontak tersebut tertutup dan semua beban pun
menyala begitu juga sebaliknya.
5. Jelaskan fungsi K4T dan bagaimana hubunganya dengan LDR !
Jawab :

Instalasi Penerangan | 15
Fungsi K4T adalah untuk menyalakan atau memadamkan lampu secara
automatis sesuai dengan setting timer yang sudah ditentukan. Hubungan K4T
dengan LDR adalah sama-sama menyalakan lampu secara automatis jika keadaan
diluar gelap dan padam jika keadaan diluar terang yang dikendalikan oleh LDR (S8)
dan Timer, dimana timer diseting pada waktu pukul 18.00 sampai 06.00.
6. Jelaskan pula cara kerja LDR !
Jawab :
Cara kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada
umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat
memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak
cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya
semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin
membesar.
7. Jelaskan cara kerja rangkaian kontrol baik pada posisi manual maupun pada posisi
automatis !
Jawab :
Cara kerja rangkaian control pada posisi manual adalah pada posisi
manual ditandai dengan menyalanya lampu indikator pada pintu panel, maka lampu
dioperasikan menggunakan saklar atau push button.Cara kerjanya:Pada saat push
button ditekan maka relay akan mendapatkan tegangan kerja
Cara kerja rangkaian pada posisi automatis adalah lampu akan menyala
secara automatis yaitu menggunakan timer
8. Jelaskan perbedaan pemasangan instalasi sistem surface mounting dengan flash
mounting !
Jawab :
Sistem Surface Mounting merupakan pemasangan instalasi pada permukaan
area yang akan dipasangi. Pemasangan ini digunakan untuk mempermudah pada
saat mencari kerusakan atau kesalahan pada saat pemasangan istalasi, namun
pemasangan ini lebih berbahaya karena instalasi yang terpasang dapat di lihat
dengan jelas yang menyebabkan keamanan terhadap manusia kurang bagus, jika
terjadi kegagalan isolasi atau arus bocor rangkaian maka akan dapat mengenai
manusia. Sistem ini dapat diaplikasikan untuk penggunaan indoor maupun outdoor.
Sedangkan pada pemasangan Sistem Flash Mounting lebih aman terhadap manusia
karena jika terjadi kegagalan isolasi atau arus bocor terjadi di dalam suatu bidang

Instalasi Penerangan | 16
yang dipasang, tetapi pemasangan sistem ini memiliki kesulitan pada saat perbaikan
rangkaian karena berada di dalam bidang/area yang dipasang.
9. Jelaskan yang dimaksud dengan daya tersambung, daya terpasang dan daya
terpakai!
Jawab :
Daya tersambung adalah besarnya daya yang disepakati oleh PLN dan
pelanggan dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik yang menjadi dasar
perhitungan biaya beban.
Daya terpasang adalah kapasitas atau besar daya yang disediakan /terpasang
pada pelanggan sesuai dengan perjanjian.
Daya terpakai adalah besar daya dari perangkat elektronik yang dinyalakan
atau digunakan.
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan APP serta buatlah diagram pengawatan kWH
Meter 1 fasa baik kWh meter pasca bayar (konvensional) maupun kWH meter pra
bayar !
Jawab :
Alat Pembatas dan Pengukur (APP) atau nama lainnya KWh Meter adalah
suatu peralatan yang dipasang pada pelanggan untuk keperluan transaksi energi
listrik atau mengukur besar pemakaian energi yang digunakan serta membatasi daya
yang digunakan sesuai daya kontraknya. Pengukuran yang dimaksud adalah untuk
menentukan besarnya pemakaian daya dan energy listrik.

Instalasi Penerangan | 17
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dapat mengerjakan job Instalasi Penerangan
secara bertahap, dari awal penandaan pada papan, pemasangan komponen- komponen,
hingga percobaan pengoperasian rangkaian secara manual dan otomatis, yang dimana
pada kondisi rangkaian secara manual dapatberfungsi menggunakan tombol tekan (push
button) dan saklar impuls, sedangkan pada rangkaian kontrol yang diposisikan dalam
keadaan otomatis dapat beroperasi akibat dari kerja Timer dan LDR, serta mampu
menemukan kesalahan pada saat merangkai rangkaian tersebut.
5.2. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan pada pembaca adalah pada saat merangkai
rangkaian harus dengan teliti dan hati hati agar tidak timbul gangguan kecil maupun
gangguan besar agar terhindar dari bahaya.

Instalasi Penerangan | 18
LAMPIRAN

Gambar 1.7. Rangkaian Instalasi Gambar 1.8. Pengujian Instalasi


Penerangan Luar Penerangan pada posisi Manual

Gambar 1.9. Rangkaian Instalasi


Penerangan pada Panel

Instalasi Penerangan | 19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.immersa-lab.com/pengertian-sensor-ldr-fungsi-dan-cara-kerja-ldr.htm
https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com/2020/04/mengenal-jenis-dan-fungsi-
timer-relay.html
https://www.plcdroid.com/2018/03/pengertian-time-delay-relay-timer.html
https://docplayer.info/58059352-Bab-i-pendahuluan-tugas-besar-instalasi-penerangan-dan-
tenaga-listrik-1-1-latar-belakang.html
https://egsean.com/komponen-instalasi-penerangan/
http://ejurnal.ppsdmmigas.esdm.go.id/sp/index.php/swarapatra/article/view/170
Suripto, S. (2017). Buku Ajar Teknik Instalasi Listrik: Jurusan Teknik Elektro
Fakultas TeknikUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta, 86.

Instalasi Penerangan | 20

Anda mungkin juga menyukai