OLEH :
Menyetujui,
Tim penulis
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan
merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang
paling banyak dijumpai di Indonesia dan Italia. Enam sampai sepuluh dari
setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Pada talasemia terjadi
kelainan pada gen-gen yang mengatur pembentukan dari rantai globin
sehingga produksinya terganggu. Gangguan dari pembentukan rantai globin
ini akan mengakibatkan kerusakan pada sel darah merah yang pada akhirnya
akan menimbulkan pecahnya sel darah tersebut. Berdasarkan dasar klasifikasi
tersebut, maka terdapat beberapa jenis talasemia, yaitu talasemia alfa, beta,
dan delta.
D. Target
Anak dan keluarga
E. Pelaksanaan Kegiatan
No Waktu Kegiatan Kegiatan Penyaji
Penyuluhan
1 09.30 Pembukaan 1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
3. Melakukan kontrak waktu.
4. Menyebutkan materi penyuluhan yang
akan diberikan
2 09.35 Pelaksanaan Menjelaskan materi tentang:
1. Menjelaskan pengertian Thalasemia
2. Menjelaskan tentang penyebab
Thalasemia
3. Menjelaskan tanda gejala
dari Thalasemi
4. Menjelaskan penetalaksanaan
Thalasemia
3 10.05 Evaluasi 1. Memberikan kesempatan pada pasien dan
keluarga untuk bertanya.
2. Menanyakan pada pasien dan keluarga
tentang materi yang diberikan
3. Memberikan reinforcement kepada pasien
dan keluarga bila dapat menjawab &
menjelaskan kembali pertanyaan/materi
4 10.25 Penutup 1. Menyimpulkan materi
2. Mengucapkan terima-kasih kepada pasien
dan keluarga
3. Mengucapkan salam
F. Metode
1. Menjelaskan tentang Thalasemia
2. Diskusi dan Tanya jawab
G. Media
1. Leaflet
2. Power Point
H. Materi
Terlampir
I. Pengorganisasian Kelompok
1. Moderator : Yuni Riama
2. Presentator : Nurhadi Ganda Saputra
3. Observer : Reri Apriliansina, Winona Clara Shinta
4. Notulen : Wiwin Nafisyah
5. Fasilitator : Tegar S. Purba, Yuni Hartini
J. Pembagian Tugas
1. Moderator
a. Membuka dan menutup acara.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menetapkan tata tertib acara penyuluhan.
d. Menjaga kelancaran acara.
e. Memimpin diskusi.
2. Presentator
a. Menyajikan materi penyuluhan
b. Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam acara penyuluhan.
3. Observer
a. Mengamati jalannya kegiatan.
b. Mengevaluasi kegiatan.
c. Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan.
4. Notulen
a. Mencatat pertanyaan
b. Mencatat poin jawaban
c. Menyimpulkan hasil penyuluhan
5. Fasilitator
a. Bersama moderator menjalin kerja sama dalam menyajikan materi
penyuluhan.
b. Memotivasi peserta kegiatan dalam bertanya.
c. Menjadi contoh dalam kegiatan.
K. Setting Tempat
O
M P
N
A A A A A A A A
A A A A A A A A
A A A A A A A A
F
F F
Keterangan : O
M : Moderator
P : Penyaji
A : Peserta
F : Fasilitator
O : Observer
L. Analisis Lingkungan
1. Kondisi Ruangan : Keadaan ruangan dan tata ruangan yang nyaman
untuk proses penyuluhan
2. Peserta : Minat Peserta dan Antusiasme dalam berpartisipasi
3. Media : Kesesuaian media yang digunakan dan daya tarik
media
M. Rencana Evaluasi
1. Struktur
a. Persiapan Media
b. Persiapan alat
c. Persiapan Materi
d. Peserta
2. Proses Penyuluhan
a. Awal
b. Pertengahan
c. Hasil
3. Hasil Penyuluhan
a. Apakah peserta penyuluhan dapat kembali menjelaskan
pengertian Thalasemia?
b. Apakah peserta penyuluhan dapat kembali menjelaskan tentang tanda
gjala dari Thalasemia?
c. Apakah peserta penyuluhan dapat kembali menjelaskan tentang
pencegahan dan pengobatan dari Thalasemia?
d. Apakah peserta penyuluhan dapat kembali menjelaskan tentang
penyebab Thalasemia?
N. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara lisan :
1. Menjelaskan pengertian Thalasemia
2. Menjelaskan tanda dan gejala Thalasemia
3. Menjelaskan penyebab terjadinya Thalasemia
4. Menjelaskan pencegahan dan pengobatan Thalasemia
Lampiran Materi
A. Pengertian
Thalassemia adalah sekelompok kelainan darah herediter yang ditandai
dengan berkurangnya atau tidak ada sama sekali sintesis rantai globin,
sehingga menyebabkan Hb berkurang dalam sel-sel darah merah, penurunan
produksi sel-sel darah merah dan anemia. Kebanyakan thalassemia
diwariskan sebagai sifat resesif. (Renzo Galanello)
B. Etiologi
Penyebab kerusakan tersebut karena hemoglobin yang tidak normal
(hemoglobinopatia); dan kelainan hemoglobin ini karena adanya gangguan
pembentukan yang di sebabkan oleh:
1. gangguan structural pembentukan hemoglobin (hemoglobin abnormal)
misalnya pada Hb S, Hb F, Hb D dan sebagainya.
2. gangguan jumlah (salah satu/ beberapa) globin seperti pada talasemia.
D. Penatalaksanaan Thalasemia
1. Hingga kini belum ada obat yang tepat untuk menyembuhkan pasien
thalasemia. Transfusi darah diberikan jika kadar Hb telah rendah sekali
(kurang dari 6 gr%) atau bila anak terlihat lemah dan tidak ada nafsu
makan.
2. Pemberian transfusi hingga Hb mencapai 10 g/dl. Komplikasi dari
pemberian transfusi darah yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya
penumpukan zat besi yang disebut hemosiderosis. Hemosiderosis dapat
dicegah dengan pemberian Deferoxamine(desferal).
3. Splenektomi dilakukan pada anak yang lebih tua dari 2 tahun sebelum
terjadi pembesaran limpa/hemosiderosis, disamping itu diberikan berbagai
vitamin tanpa preparat besi.