Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PENGUJIAN GENTENG
Disusun dalam rangka memenuhi tugas
Mata Kuliah Pengujian Bahan Bangunan
Dosen pengampu :Prioutomo Puguh Putranto, S.T., M.Si.

Oleh :
Muh Zaini
(10116029)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN REKAYASA
UNIVERSITAS SELAMAT SRI
KENDAL
2017

Pengujian Bahan Bangunan|i


PRAKATA

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah tentang permasalahan system transportasi darat di
indonesia yang telah di berikan oleh Dosen pengampu mata kuliah Pengujian Bahan
Bangunan.

Makalah ini sudah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat dalam bidang
teknik sipil khususnya mahasiswa teknik sipil Universitas Selamat Sri (UNISS) serta
dapat memberikan inspirasi, pengetahuan terhadap pembacanya.

Kendal, 11 november 2017

Penyusun

Pengujian Bahan Bangunan|ii


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
PRAKATA......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
I.1 Latar Belakang..............................................................................1
I.2 Perumusan Masalah.......................................................................2
I.3 Tujuan Masalah.............................................................................2
BAB II PEMBAHASAAN...............................................................................
II.1 Jenis-jenis genteng.......................................................................3
II.2 sifat sifat genteng.......................................................................14
II.3 pengujian genteng......................................................................14
BAB III PENUTUP..........................................................................................
III.1 Kesimpulan...............................................................................21
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................22

Pengujian Bahan Bangunan|iii


BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Seiring dengan peningkatan jumlah populasi penduduk kebutuhan akan rumah
juga meningkat. Rumah sebagai tempat tinggal merupakan kebutuhan primer setelah
makanan dan pakaian. Secara fisik rumah di Indonesia memiliki bagian dinding, atap,
pintu, jendela, dan lantai yang didesain sesuai iklim di negara tropis. Adanya dua
musim yakni penghujan dan kemarau mengharuskan bentuk atap yang tahan terhadap
kedua cuaca tersebut. Di Indonesia atap rumah kebanyakan terbuat dari genteng
tanah. Material ini selain tahan terhadap cuaca, juga ringan, kuat dan lebih ekonomis
dalam perawatan.

Genteng merupakan bagian utama dari suatu bangunan sebagai penutup atap
rumah. Fungsi utama genteng adalah menahan panas sinar matahari dan guyuran air
hujan. Jenis genteng bermacam-macam, ada genteng beton, genteng tanah liat,
genteng keramik, genteng seng dan genteng kayu (sirap). Keunggulan genteng tanah
liat (lempung) selain murah, bahan ini tahan segala cuaca, dan lebih ringan dibanding
genteng beton. Sedangkan kelemahannya, genteng ini bisa pecah karena kejatuhan
benda atau menerima beban tekanan yang besar melebihi kapasitasnya. Seperti yang
kita ketahui tanah liat sebagai bahan baku pembuatan

genteng merupakan hasil dari pelapukan batuan keras (batuan beku) yang
disebabkan oleh alam. Pada tanah liat terdapat akar-akaran dan sisa tumbuh-
tumbuhan serta bahan organik lainnya yang membusuk sehingga tanah liat menjadi
berwarna (Sinugroho dan Hartono, 1979). Tanah liat mempunyai susut kering tinggi,
identik dengan jumlah air yang diperlukan untuk menimbulkan keplastisannya.
(Hartono dan Namara, 1983). Kadar air yang terkandung dalam tanah liat merupakan
faktor penting dalam produksi genteng. Karena sifat plastis yang ditimbulkan tanah
liat tergantung pada penambahan air. Genteng tidak akan banyak mengalami

Pengujian Bahan Bangunan|1


perubahan bentuk setelah proses pembakaran, melainkan akan memadat dan
strukturnya menjadi kaku.

Kualitas genteng sangat ditentukan dari bahan dan suhu pembakaran, karena
hal tersebut akan menentukan daya serap air dan daya tekan genteng.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperoleh permasalahan antara lain:

1. Jenis-jenis genteng ?

2. Sifat-sifat genteng ?

3. Pengujian genteng ?

I.3 Tujuan Masalah

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pengujian Bahan Bangunan serta untuk wawasan dan ilmu kami tentang
macam-macam bahan bangunan khususnya untuk atap yakni atap genteng.

Pengujian Bahan Bangunan|2


BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Jenis-Jenis Genteng.

Sebagai konsumen serta mahasiswa teknik sipil haruslah pintar-pintar dalam


memilih jenis genteng. sebagai pelindung rumah di bagian atas genteng harus tahan
dari sengatan panas matahari atau terpaan hujan, atap rumah seharusnya berdaya
tahan tinggi, tak mengidap banyak kelemahan. Berikut ini macam-macam genteng :

1. Genteng keramik

2. Genteng Beton

3. Genteng Metal

4. Genteng aspal

5. Genteng Policarbonat

6. Genteng Sirap

7. Asbes.

1. Genteng keramik

Genteng ini memiliki warna yang cukup banyak karena pada saat proses
finishingnya dilapisi pewarna pada bagian atasnya. Bahan utama genteng ini adalah
keramik. bertumpu pada rangka kayu atau beton. Ukuran genteng berdimensi 31×32
cm dengan berat 3 hingga 3,5 kg per buahnya. Genteng ini cocok digunakan untuk
rumah jenis apa saja dari tropis, modern, mediterania atau rumah bergaya klasik.
Untuk harga Anda perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar. Namun dengan
kelebihan yang ditawarkan oleh genteng keramik, kepuasan yang didapatkan akan
lebih tinggi.

Pengujian Bahan Bangunan|3


Kelebihan genteng jenis ini adalah :

a. Lebih tahan lama

b. Kuat menahan beban manusia jika diinjak pada saat pemasangan atau
mengganti genteng.

c. Warnanya tahan lama karena diproses pada saat pembakaran keramik dan
tidak perlu pengecatan ulang.

d. Cocok digunakan untuk daerah tropis yang sering mengalami pergantian


cuaca antara hujan dan panas yang dapat menyebabkan warna cepat
memudar.

e. Cocok untuk rumah dengan gaya apa pun, cukup dengan memilih warna
yang sesuai dengan warna tembok sehingga tercipta komposisi yang tepat.

Kekurangannya adalah :

a. Diperlukan ketelitian ketika memasang agar didapatkan kerapatan yang


baik sehingga tidak terjadi kebocoran di dalam rumah.

b. Kemiringan atap minimum 30 derajat agar air hujan dapat mengalir


sempurna dan genteng tidak terlepas ketika diterpa angin. Jika dipasang
pada sudut kemiringan 45-60 derajat, perlu bantuan baut ketika memasang
agar genteng tidak terlepas dan lebih kuat.

Gambar 1.1 genteng keramik

Pengujian Bahan Bangunan|4


2. Genteng Beton

Genteng beton merupakan genteng berteknologi pembuatan kuno. Genteng ini


memiliki bobot yang berat. Sehingga, untuk menampung beratnya, memerlukan
rangka kayu yang agak besar. Harga genteng beton sangat murah. Karena
berpenampilan kusam dan pilihan warnanya tak banyak, agar terlihat bagus harus
dicat genteng khusus, sebagian pemakai sering mengganti genteng beton dengan
genteng jenis lain. Genteng ini terbuat dari beton yaitu campuran pasir, semen, kerikil
dan bahan aditif. Bentuknya ada yang bergelombang dan ada juga yang datar. Bentuk
datar muncul seiring dengan gaya arsitektur rumah yang modern dan minimalis
sehingga perlu adanya penyesuaian bentuk atap yang lebih sederhana. Berat genteng
beton berkisar 4-5kg per buah dengan dimensi ukuran bervariasi dengan panjang
minimum 30cm dan lebar 15 cm.

Kelebihan genteng beton :

a. Kuat dan tahan lama

b. Daya tahan terhadap tekanan tinggi sehingga tidak mudah goyah oleh
terpaan angin.

Kekurangannya :

a. Memiliki tekstur kasar.

b. Mudah timbul lumut pada permukaannya.

c. Berat sehingga menimbulkan beban yang tinggi pada rangka atap.

Gambar 1.2 genteng beton

Pengujian Bahan Bangunan|5


3. Genteng Metal

Pemasangan genteng ini tidak jauh beda dengan genteng dari tanah liat.
Lebarnya genteng ini mempercepat waktu pengerjaan sebuah rumah. Nah, teknologi
yang dipakai genteng metal lebih baru. Genteng metal terbuat dari pelat baja galvanis,
yaitu bahan baja yang dilapisi metal zincalume. Genteng jenis ini cocok dipasang di
kuda-kuda dengan rangka baja ringan.

Karena bobotnya ringan, genteng metal meringankan beban yang dipikul


rangka atap. Sayangnya, genteng metal tipis dan ringkih. Alhasil, penginjak genteng
ringan harus lebih hati-hati. Agar genteng itu tidak melengkung dan pecah, harus
menginjak bagian genteng yang ditopang rangka atap. Walau begitu, genteng metal
cukup digemari karena tampilannya trendi dan pilihan warnanya banyak. Genteng
metal saat ini tersedia dengan berbagai macam ukuran, warna dan bentuk dengan
berat rata-rata 1,6 kg per meter persegi.

Kelebihan-kelebihan genteng metal :

a. Mudah dan cepat dipasang sehingga lebih efisien dibandingkan


pemasangan genteng biasa.

b. Hemat material karena memiliki bentang yang lebih lebar.

c. Dilapisi bahan antikarat.

d. Menggunakan bahan anti pecah sehingga tidak perlu kuatir bocor.

e. Adanya teknologi baru yang membuat genteng metal tidak menimbulkan


panas serta tidak mudah terbakar.

f. Terdapat lapisan anti lumut sehingga tidak diperlukan pengecatan ulang.

Pengujian Bahan Bangunan|6


Kekurangannya :

a. Bunyi berisik saat hujan

b. Pemasangan yang tidak rapi akan mengurangi keindahannya

Gambar 1.3 genteng metal

4. Genteng aspal

Salah satu jenis atap yang bisa dijadikan pilihan sebagai penutup rumah
adalah atap aspal (bitumen), yaitu atap yang memiliki banyak variasi warna seperti
warna merah bata, hijau lumut, coklat, dan hitam. Terdapat 2 bentuk model yaitu
model datar yang terbaut pada triplek dan bentuk bergelombang yang bibaut pada
rangka atap. Bentuknya yang lebar dan ringan membuat atap ini sering dipakai untuk
atap pada bangunan tambahan seperti garasi. Pemasangannya pun mudah, hampir
sama dengan atap seng. Genteng ini terbuat dari bahan bubuk kertas, serat organik,
resin serta aspal. Material tersebut diolah sehingga menghasilkan genteng yang
ringan, lentur serta tahan air.

Pengujian Bahan Bangunan|7


Struktur atap ini biasanya terbuat kayu, beton, maupun baja ringan. Selain
bobotnya yang ringan 10,5kg per meter persegi. Atap ASPAL (bitumen) juga kuat dan
tidak mudah pecah. Struktur bahan dasar bitumen diproses dengan teknik penekanan
dan pemanasan tinggi sehingga atap jenis ini lebih fleksibel, kuat, dan tidak mudah
patah. Agar tidak licin, permukaannya diberi lapisan resin dan bertekstur yang
fungsinya sebagai pencegah bocor serta rembesan air yang muncul dari badan atap.

Kelebihan-kelebihan genteng :

a. Berat yang ringan 10,5kg per meter persegi.

b. Bisa mengikuti berbagai macam bentuk atap dengan kemiringan bervariasi


dari 22,5 hingga 90 derajat.

c. Mudah dan praktis pemasangannya karena pada aksesorisnya tidak


menggunakan semen sehingga tidak akan terjadi retak rambut yang bisa
menimbulkan kebocoran atau rembesan.

d. Tahan api dan terpaan angin.

e. Dilindungi lapisan anti jamur dan anti pudar.

Kekurangannya :

a. Harga relatif mahal.

Gambar 1.4 genteng aspal

5. Genteng Policarbonat

Pengujian Bahan Bangunan|8


Polycarbonate berbentuk lembaran datar dengan pilihan warna bervariatif dan
dijual per roll. Polycarbonate ada dua jenis yaitu polycarbonate rata dengan ronga dan
polycarbonate bergelombang tanpa rongga. Polycarbonate biasanya digunakan di
garasi,kanopi atau untuk atap tambahan. Harga Polycarbonate tergantung merk dan
jenis. Pemasangan polycarbonat untuk rangka kayu menggunakan paku,sedangkan
untuk rangka baja menggunakan mur baut.

Tips sederhana memilih kualitas polikarbonat (polycarbonate) adalah dengan


menekan kuat dengan jari penampang berongga pada lembaran polikarbonat, jika
berkualitas jelek maka konstruksi berongga polikarbonat yang ditekan tadi tidak akan
kuat menahan tekanan jari ('penyok'), anda bisa lakukan test ini pada beberapa merk
polikarbonat yang berbeda lebih disarankan lagi anda lakukan test ini pada
polikarbonat dengan harga yang termahal dan pada harga yang termurah untuk lebih
jelas melihat perbedaannya.

Kelebihan dari polycarbonate adalah :

a. Dapat meredam radiasi matahari

b. Dicetak dalam bentuk lembaran,sehingga mudah bila dipakai di luasan


yang besar.

c. Cepat dalam pemasangan

d. Mudah di dapat di pasaran

e. Kedap air

f. Bebas rayap

Kekurangan dari Polycarbonate adalah :

Pengujian Bahan Bangunan|9


a. Harganya mahal

b. polycarbonate berongga rentan terhadap jamur dan sulit dibersihkan

Gambar 1.5 genteng polycarbonate

6. Genteng Sirap

Atap sirap berasal dari kayu ulin yang dikenal juga dengan nama kayu besi
atau kayu bulian. Kayu ulin berasal dari daerah Kalimantan dan memiliki ketahanan
yang sangat baik terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan pengaruh air laut,
sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti konstruksi rumah,
jembatan, tiang listrik, bantalan kereta api, dan perkapalan.

Bentuk atap sirap biasanya berupa lembaran tipis memanjang yang dihasilkan dari
belahan kayu ulin. Atap sirap dari kayu ulin ini berwarna coklat kehitaman. Ukuran 1
lembar atap sirap biasanya (p x l x t) = 58 x 6 x 0,3 dan 58 x 6 x 0,5 (masing-masing
dalam satuan cm). Lembaran tipis tersebut dikemas dalam ikatan.

Saat ini pemerintah memperketat perdagangan dan pemanfaatan kayu ulin, sehingga
peredaran atap sirap dari kayu ulin sangat berfluktuatif, bahkan terkadang sulit

Pengujian Bahan Bangunan|10


menemukan atap sirap di pasaran. Oleh karena itu kini mulai diproduksi atap sirap
dari bahan kayu merbau sebagai alternatif pengganti atap sirap dari kayu ulin. Merbau
merupakan salah satu jenis kayu keras dan biasanya dimanfaatkan dalam konstruksi
bangunan, jembatan, parket (flooring), pintu dan jendela, dan lain-lain. Berbeda
dengan atap sirap ulin, atap sirap merbau ini berwarna coklat kekuningan.

Kelebihan dari atap sirap :

a. bahannya cukup ringan

b. bersifat isolisasi terhadap panas

Kekurangan menggunakan atap sirap :

a. pemasangannya cukup sulit sehingga biaya yang akan digunakan akan


bertambah

b. bila lembaran sirap belum cukup kering sudah di pasang akan membilut
dan berubah bentuk menjadi cekung.

Gambar 1.6 genteng sirap

7. Asbes (Fiber Semen)

Pengujian Bahan Bangunan|11


Asbestos (selanjutnya akan saya sebut asbes), merupakan gabungan enam
mineral silikat alam. Penutup atap dari bahan asbes sangat akrab dengan masyarakat,
selain harganya murah dan pemasangannya mudah, karena atap asbes memiliki bobot
yang ringan sehingga tidak membutuhkan konstruksi gording yang khusus.

Kelebihan :

Atap jenis lembaran ini umumnya masih dijual di pasaran dan banyak yang
menggunakannya dengan berbagai pertimbangan antara lain karena lebih murah
dibandingkan genting,pemasangan relatif lebih mudah, dan tidak membutuhkan
banyak kayu reng tidak mudah bocor dan ruangan menjadi sejuk karena sifat asbes
yang tidak menyerap panas.

Kekurangan :

Penggunaan asbes sebagai atap rumah menurut para ahli kesehatan sebetulnya
kurang baik karena dapat menyebabkan penyakit.Hal ini terjadi karena serat asbes
dalam bentuk partikel mudah lepas dan beterbangan, sehingga bila terhirup
penghuninya akan dapat menyebabkan penyakit kanker paru-paru.

Gambar 1.7 genteng asbes

8. Genteng Tanah Liat

Pengujian Bahan Bangunan|12


Genteng kategori ini terbuat dari tanah liat yang ditekan / di-press, kemudian
dipanaskan menggunakan bara api dengan derajat kepanasan tertentu. Daya tahan
genteng jenis ini sangat kuat. Untuk pemasangan diperlukan teknik pemasangan
kunci / kaitan genteng pada rangka penopang. Selain tampilan alami berwarna oranye
kecoklatan hingga merah terakota, Anda juga bisa mewarnai genteng tanah liat. Kini,
telah tersedia berbagai macam pilihan warna-warni yamg menarik.

Kelebihan dari genteng tanah liat adalah :

a. Harganya relatif murah.

b. Mempunyai beban yang ringan shingga meminimalisir beban atap.

c. Memiliki kuat tekan sehingga dapat diinjak.

Kelemahan dari genteng ini adalah :

a. Diperlukan ketelitian pada saat pemasangan reng sehingga tidak terjadi


kebocoran di dalam rumah.

b. Mudah berlumut atau berjamur jika tidak dilapisi cat atau glasur.

c. Menggunakan pola pemasangan zig zag dengan sistem sambungan inlock.

Gambar 1.8 genteng tanah liat

II.2 Sifat-Sifat Genteng

Pengujian Bahan Bangunan|13


Untuk sifat-sifat genteng sendiri genteng mempunyai sifat tahan terhadap
cahaya matahari, sejuk ketika di dalam rumah yang beratapkan genteng, biaya yang
relative murah serta umur pemakaian yang bisa relative lama.

II.3 Pengujian genteng.


Jenis Uji
Genteng Keramik
- MutuTampak
- Ketetapan Ukuran

- PenyimpanganBentuk

- PenyerapanAir

- BebanLentur

Klasifikasi :

Pengujian Bahan Bangunan|14


Syarat Mutu

- Mutu tampak

a. Bila diuji dengancara 7.1. genteng keramik harus mempunyai permukaan


atas yang mulus, tidak terdapat retak, bintik-bintik hitam, benjolan dan
lekukan yang disebabkan oleh bagian permukaan yang lepas atau cacat
lain dan nuansa warna dan bentuk harus seragam bagi tiap jenis.

b. Susunan genteng pada pemasangan harus rapih dan baik.

- Ketetapan ukuran

a. Bila diuji dengan cara 7.2, genteng keramik untuk semua tingkat mutu
harus memenuhi ukuran seperti pada table 2

Pengujian Bahan Bangunan|15


- Penyimpangan bentuk

a. Bila diuji dengan cara 7.3, penyimpangan bentuk genteng keramik rata-rata
maksimum 3%.

- Penyerapan air

- Beban lentur

a. Bila diuji dengan cara7.5, genteng keramik harus mampu menahan beban
lentur minimum seperti pada table 4.

Pengujian Bahan Bangunan|16


Genteng Beton

- Sifat tampak

- Ukuran

- Kerataan

- Uji beban lentur

- Penyerapan air

- Ketahanan terhadap rembesan air (impermeabilitas).

Syarat mutu

- Sifat tampak

Genteng harus mempunyai permukaan atas yang mulus, tidak terdapat retak,
atau cacat lain yang mempengaruhi sifat pemakaian.

- Ukuran

Ukuran bagian genteng beton dapat dilihat pada Tabel 1.

Pengujian Bahan Bangunan|17


- Kerataan

Kerataan maksimal 3 mm.

- Beban lentur

Genteng beton harus mampu menahan beban lentur minimal seperti Tabel 2.

- Penyerapan air

Penyerapan air maksimal 10 %.

- Ketahananterhadaprembesanair (impermeabilitas)

Pengujian Bahan Bangunan|18


Tidak boleh ada tetesan air dari permukaan bagian bawah genteng dalam
waktu 20 jam ± 5 menit.

Syarat lulus uji

- Genteng yang diuji dinyatakan lulus uji apabila memenuhi seluruh persyaratan
yang tercantum pada pasal 4 SNI 0096:2007.

Genteng Keramik Berglazir

- Ketepatan ukuran

- Pandangan luar

- Beban lentur

- Peresapan air

- Ketahanan terhadap kejut suhu

Klasifikasi

Genteng keramik berglasir diklasifikasikan berdasarkan, ukurannya yang dibagi


dalam 3 (tiga) type yaitu: Kecil, Besar, dan Sedang.

Pengujian Bahan Bangunan|19


Syarat mutu

- Pandangan luar

a. Permukaan glasir harus seragam, bebas dari retak retak dan cacat,warna
glasir harus rnerata.

b. Genteng keramik bergiasir harus mempunyai permukaan yang utuh, tidak


ada deformasi, kerapatan pada pemasangan di atas atap harus baik.

- Beban lentur

a. Genteng keramik bergiasir harus mempunyai beban lentur minimum 1180 N.

- Peresapan air

a. Genteng keramik berglasir harus mempunyai peresapan air maksimum18 %.

- Ketahanan terhadap kejut suhu

a. Genteng kelamik berglasir harus tahan terhadap perubahan suhu hingga 150
°C.

b. Apabila tidak teriadi retak-retak, maka genteng keramik berglasir dinyataka


nmemenuhi syarat.

Syarat lulus uji

Pengujian Bahan Bangunan|20


a. Contoh dinyatakan lulus uii apabila memenuhi semua syarat mutu pada butir 4
SNI 03-2134-1996.

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan


bahwa sesuai dengan isi makalah ini mengupas tentang macam macam pengujian
genteng yang sudah berstandart SNI tentunya.

b. Saran

Pengujian Bahan Bangunan|21


Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah pengujian beton yang
lebih spesifik dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentu dan dapat di
pertanggung jawabkan. Semoga kedepanya banyak warga negara yang membuat
makalah seperti ini agar dapat memotivasi orang lain untuk kemajuan maupun
pengetahuan tentang uji genteng

DAFTAR PUSTAKA

Aryadi Y .(2010). “Pengujian Krakteristik Mekanik Genteng UMS”.


http://eprint.ums.ac.id Di akses melalui internet pada 5 november 2017 pukul 18.30
wib.

wikipedia .(2017). “ pengertian genteng ”.


http://wikipedia.co.id/pengertian_genteng. Di akses melalui internet pada 5
november 2017 pukul 18.30 wib.

Darmawan A .(2017). “ Pengujian Genteng Beton ”. respository.unej.ac.id. Di


akses melalui internet pada 5 november 2017 pukul 18.30 wib.

Pengujian Bahan Bangunan|22


Pengujian Bahan Bangunan|23

Anda mungkin juga menyukai