Pengujian Genteng PDF
Pengujian Genteng PDF
PENGUJIAN GENTENG
Disusun dalam rangka memenuhi tugas
Mata Kuliah Pengujian Bahan Bangunan
Dosen pengampu :Prioutomo Puguh Putranto, S.T., M.Si.
Oleh :
Muh Zaini
(10116029)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah tentang permasalahan system transportasi darat di
indonesia yang telah di berikan oleh Dosen pengampu mata kuliah Pengujian Bahan
Bangunan.
Makalah ini sudah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat dalam bidang
teknik sipil khususnya mahasiswa teknik sipil Universitas Selamat Sri (UNISS) serta
dapat memberikan inspirasi, pengetahuan terhadap pembacanya.
Penyusun
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
PRAKATA......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
I.1 Latar Belakang..............................................................................1
I.2 Perumusan Masalah.......................................................................2
I.3 Tujuan Masalah.............................................................................2
BAB II PEMBAHASAAN...............................................................................
II.1 Jenis-jenis genteng.......................................................................3
II.2 sifat sifat genteng.......................................................................14
II.3 pengujian genteng......................................................................14
BAB III PENUTUP..........................................................................................
III.1 Kesimpulan...............................................................................21
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................22
Genteng merupakan bagian utama dari suatu bangunan sebagai penutup atap
rumah. Fungsi utama genteng adalah menahan panas sinar matahari dan guyuran air
hujan. Jenis genteng bermacam-macam, ada genteng beton, genteng tanah liat,
genteng keramik, genteng seng dan genteng kayu (sirap). Keunggulan genteng tanah
liat (lempung) selain murah, bahan ini tahan segala cuaca, dan lebih ringan dibanding
genteng beton. Sedangkan kelemahannya, genteng ini bisa pecah karena kejatuhan
benda atau menerima beban tekanan yang besar melebihi kapasitasnya. Seperti yang
kita ketahui tanah liat sebagai bahan baku pembuatan
genteng merupakan hasil dari pelapukan batuan keras (batuan beku) yang
disebabkan oleh alam. Pada tanah liat terdapat akar-akaran dan sisa tumbuh-
tumbuhan serta bahan organik lainnya yang membusuk sehingga tanah liat menjadi
berwarna (Sinugroho dan Hartono, 1979). Tanah liat mempunyai susut kering tinggi,
identik dengan jumlah air yang diperlukan untuk menimbulkan keplastisannya.
(Hartono dan Namara, 1983). Kadar air yang terkandung dalam tanah liat merupakan
faktor penting dalam produksi genteng. Karena sifat plastis yang ditimbulkan tanah
liat tergantung pada penambahan air. Genteng tidak akan banyak mengalami
Kualitas genteng sangat ditentukan dari bahan dan suhu pembakaran, karena
hal tersebut akan menentukan daya serap air dan daya tekan genteng.
1. Jenis-jenis genteng ?
2. Sifat-sifat genteng ?
3. Pengujian genteng ?
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pengujian Bahan Bangunan serta untuk wawasan dan ilmu kami tentang
macam-macam bahan bangunan khususnya untuk atap yakni atap genteng.
PEMBAHASAN
1. Genteng keramik
2. Genteng Beton
3. Genteng Metal
4. Genteng aspal
5. Genteng Policarbonat
6. Genteng Sirap
7. Asbes.
1. Genteng keramik
Genteng ini memiliki warna yang cukup banyak karena pada saat proses
finishingnya dilapisi pewarna pada bagian atasnya. Bahan utama genteng ini adalah
keramik. bertumpu pada rangka kayu atau beton. Ukuran genteng berdimensi 31×32
cm dengan berat 3 hingga 3,5 kg per buahnya. Genteng ini cocok digunakan untuk
rumah jenis apa saja dari tropis, modern, mediterania atau rumah bergaya klasik.
Untuk harga Anda perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar. Namun dengan
kelebihan yang ditawarkan oleh genteng keramik, kepuasan yang didapatkan akan
lebih tinggi.
b. Kuat menahan beban manusia jika diinjak pada saat pemasangan atau
mengganti genteng.
c. Warnanya tahan lama karena diproses pada saat pembakaran keramik dan
tidak perlu pengecatan ulang.
e. Cocok untuk rumah dengan gaya apa pun, cukup dengan memilih warna
yang sesuai dengan warna tembok sehingga tercipta komposisi yang tepat.
Kekurangannya adalah :
b. Daya tahan terhadap tekanan tinggi sehingga tidak mudah goyah oleh
terpaan angin.
Kekurangannya :
Pemasangan genteng ini tidak jauh beda dengan genteng dari tanah liat.
Lebarnya genteng ini mempercepat waktu pengerjaan sebuah rumah. Nah, teknologi
yang dipakai genteng metal lebih baru. Genteng metal terbuat dari pelat baja galvanis,
yaitu bahan baja yang dilapisi metal zincalume. Genteng jenis ini cocok dipasang di
kuda-kuda dengan rangka baja ringan.
4. Genteng aspal
Salah satu jenis atap yang bisa dijadikan pilihan sebagai penutup rumah
adalah atap aspal (bitumen), yaitu atap yang memiliki banyak variasi warna seperti
warna merah bata, hijau lumut, coklat, dan hitam. Terdapat 2 bentuk model yaitu
model datar yang terbaut pada triplek dan bentuk bergelombang yang bibaut pada
rangka atap. Bentuknya yang lebar dan ringan membuat atap ini sering dipakai untuk
atap pada bangunan tambahan seperti garasi. Pemasangannya pun mudah, hampir
sama dengan atap seng. Genteng ini terbuat dari bahan bubuk kertas, serat organik,
resin serta aspal. Material tersebut diolah sehingga menghasilkan genteng yang
ringan, lentur serta tahan air.
Kelebihan-kelebihan genteng :
Kekurangannya :
5. Genteng Policarbonat
e. Kedap air
f. Bebas rayap
6. Genteng Sirap
Atap sirap berasal dari kayu ulin yang dikenal juga dengan nama kayu besi
atau kayu bulian. Kayu ulin berasal dari daerah Kalimantan dan memiliki ketahanan
yang sangat baik terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan pengaruh air laut,
sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti konstruksi rumah,
jembatan, tiang listrik, bantalan kereta api, dan perkapalan.
Bentuk atap sirap biasanya berupa lembaran tipis memanjang yang dihasilkan dari
belahan kayu ulin. Atap sirap dari kayu ulin ini berwarna coklat kehitaman. Ukuran 1
lembar atap sirap biasanya (p x l x t) = 58 x 6 x 0,3 dan 58 x 6 x 0,5 (masing-masing
dalam satuan cm). Lembaran tipis tersebut dikemas dalam ikatan.
Saat ini pemerintah memperketat perdagangan dan pemanfaatan kayu ulin, sehingga
peredaran atap sirap dari kayu ulin sangat berfluktuatif, bahkan terkadang sulit
b. bila lembaran sirap belum cukup kering sudah di pasang akan membilut
dan berubah bentuk menjadi cekung.
Kelebihan :
Atap jenis lembaran ini umumnya masih dijual di pasaran dan banyak yang
menggunakannya dengan berbagai pertimbangan antara lain karena lebih murah
dibandingkan genting,pemasangan relatif lebih mudah, dan tidak membutuhkan
banyak kayu reng tidak mudah bocor dan ruangan menjadi sejuk karena sifat asbes
yang tidak menyerap panas.
Kekurangan :
Penggunaan asbes sebagai atap rumah menurut para ahli kesehatan sebetulnya
kurang baik karena dapat menyebabkan penyakit.Hal ini terjadi karena serat asbes
dalam bentuk partikel mudah lepas dan beterbangan, sehingga bila terhirup
penghuninya akan dapat menyebabkan penyakit kanker paru-paru.
b. Mudah berlumut atau berjamur jika tidak dilapisi cat atau glasur.
- PenyimpanganBentuk
- PenyerapanAir
- BebanLentur
Klasifikasi :
- Mutu tampak
- Ketetapan ukuran
a. Bila diuji dengan cara 7.2, genteng keramik untuk semua tingkat mutu
harus memenuhi ukuran seperti pada table 2
a. Bila diuji dengan cara 7.3, penyimpangan bentuk genteng keramik rata-rata
maksimum 3%.
- Penyerapan air
- Beban lentur
a. Bila diuji dengan cara7.5, genteng keramik harus mampu menahan beban
lentur minimum seperti pada table 4.
- Sifat tampak
- Ukuran
- Kerataan
- Penyerapan air
Syarat mutu
- Sifat tampak
Genteng harus mempunyai permukaan atas yang mulus, tidak terdapat retak,
atau cacat lain yang mempengaruhi sifat pemakaian.
- Ukuran
- Beban lentur
Genteng beton harus mampu menahan beban lentur minimal seperti Tabel 2.
- Penyerapan air
- Ketahananterhadaprembesanair (impermeabilitas)
- Genteng yang diuji dinyatakan lulus uji apabila memenuhi seluruh persyaratan
yang tercantum pada pasal 4 SNI 0096:2007.
- Ketepatan ukuran
- Pandangan luar
- Beban lentur
- Peresapan air
Klasifikasi
- Pandangan luar
a. Permukaan glasir harus seragam, bebas dari retak retak dan cacat,warna
glasir harus rnerata.
- Beban lentur
- Peresapan air
a. Genteng kelamik berglasir harus tahan terhadap perubahan suhu hingga 150
°C.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA