PENDAHULUAN
2.1 Definisi
3. Sternum.
Costae adalah tulang pipih yang sempit dan
lengkung, dan membatasi bagian terbesar sangkar toraks
terdiri dari: (Jennifer, 2013)
C. Dasar toraks
Dibentuk oleh otot diafragma yang dipersyarafi nervus
frenikus dan merupakan struktur yang menyerupai kubah
(dome-like structure). Diafragma membatasi abdomen
dari rongga torak serta terfiksasi pada batas inferior dari
sangkar toraks. Diafragma termasuk salah satu otot utama
pernapasan dan mempunyai lubang untuk jalan Aorta,
Vana Cava Inferior serta esophagus. (Jennifer, 2013)
a. Mediastinum Superior
b. Mediastinum Inferior
Anterior : Sternum
Posterior : Pericardium
Anterior : Pericardium
Posterior ; Pericardium
Anterior : Pericardium
2.3 Patofisiologi
Anamnesis
Diagnosis benda asing di saluran nafas ditegakkan
berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang seperti Rontgen toraks maupun. Diagnosis
adanya benda asing di saluran nafas ditegakkan dengan
melakukan anamnesis yang teliti terhadap pasien maupun
saksi yang melihat kejadian, namun sering tidak terdapat
saksi yang melihat dan penderita yang belum bisa
menceritakan keajadian yang dialaminya. Gejala klinis
yang sering ditemukan adalah batuk kronik, dispneu dan
hemoptisis yang sering dimisdiagnosis sebagai penyakit
obstruksi paru. Adanya riwayat tersedak atau tercekik
menjadi tanda penting adanya aspirasi benda asing jalan
napas meskipun hal tersebut tidak selalu ditemukan pada
beberapa pasien. Anamnesis yang khas untuk aspirasi
seperti batuk yang paroksismal, mendadak sesak nafas
berbunyi atau kebiruan di sekitar mulut, ditemukan lebih
dari 90% kasus. Benda asing di bronkus akan
menyebabkan gejala seperti batuk yang pada awalnya
tidak produktif menjadi produktif, sesak nafas, sianosis,
dan terdapat retraksi. (Kose, 2014. )
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang menyeluruh pada kasus aspirasi
benda asing sangat diperlukan. Kegawatan nafas atau
sianosis memerlukan penanganan yang segera. Pada jam-
jam pertama setelah terjadinya aspirasi benda asing, tanda
yang bisa ditemukan di dada penderita adalah akibat
perubahan aliran udara di traktus trakeobronkial yang
dapat dideteksi dengan stetoskop. Benda asing di saluran
nafas akan menyebabkan suara nafas melemah atau
timbul suara abnormal seperti wheezing pada satu sisi
paru-paru. Pada pemeriksaan fisik sering ditemukan tidak
adanya kelainan atau asimtomatis (40%), wheezing
(40%) penurunan suara nafas pada sisi terdapatnya benda
asing (5%).7 Pada sumbatan jalan nafas yang nyata dapat
ditemukan sianosis. (Salah MT, 2007)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologik toraks merupakan
pemeriksaan yang sangat penting. Kemajuan yang sangat
pesat selama dasawarsa terakhir dalam teknik
pemeriksaan radiologik toraks dan pengetahuan untuk
menilai suatu roentgenogram toraks menyebabkan
pemeriksaan toraks dengan sinar roentgen ini suatu
keharusan rutin. (Philip, 2013)
Pemeriksaan paru tanpa pemeriksaan roentgen
saat ini dapat dianggap tidak lengkap. Suatu penyakit paru
belum dapat disingkirkan dengan pasti sebelum dilakukan
pemeriksaan radiologik. Selain itu,berbagai kelainan dini
dalam paru juga sudah dapat dilihat dengan jelas pada foto
roentgen sebelum timbul gejala-gejala klinis. Foto
roentgen yang dibuat pada suatu saat tertentu dapat
merupakan dokumen yang abadi dari penyakit seorang
penderita, dan setiap waktu dapat dipergunakan dan
diperbandingkan dengan foto yang dibuat pada saat- saat
lain. (Junizaf, 2014)
Foto thorax atau sering disebut chest x-ray (CXR)
adalah suatu proyeksi radiografi dari thorax untuk
mendiagnosis kondisi-kondisi yang mempengaruhi
thorax, isi dan struktur-struktur di dekatnya.Foto thorax
menggunakan radiasi terionisasi dalam bentuk x-ray.
(Junizaf, 2014)
Foto thorax digunakan untuk mendiagnosis
banyak kondisi yang melibatkan dinding thorax, tulang
thorax dan struktur yang berada di dalam kavitas thorax
termasuk paru-paru, jantung.Pneumonia dan gagal
jantung kongestif sering terdiagnosis oleh foto thorax.
CXR sering digunakan untuk skrining penyakit paru yang
terkait dengan pekerjaan di industri-industri seperti
pertambangan dimana para pekerja terpapar oleh debu.
(Junizaf, 2014)
Secara umum kegunaan Foto thorax/CXR adalah :
- untuk memeriksa keadaan paru-paru
- untuk memeriksa keadaan jantung
- untuk melihat abnormalitas congenital
(jantung, vaskuler)
- untuk melihat adanya infeksi (umumnya
tuberculosis/TB)
- untuk melihat adanya trauma (pneumothorax,
hemothorax)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6. Arteriography
Mengisi kontras pada pembuluh darah pulmonale,
sehingga dapat diketahui vaskularisasi pada
mediastinum atau pada paru.
7. Angiocardiography
Adalah pemeriksaan untuk melihat ruang-ruang
jantung dan pembuluh darah besar dengan sinar
rontgen (fluoroskopi atau rontgenografi), dengan
menggunakan suatu bahan kontras radioopaque,
misalnya Hypaque 50% dimasukkan dalam salah
satu ruang jantung melalui kateter secara intravena.
Posisi Pasien
- Erect (berdiri ), bagian anterior tubuh
menempel kaset. sisi atas kaset berada 3 cm
diatas margin kulit diatas apex thorax.
- Dagu pasien diletakkan ditas cassette holder
dan sedikit ekstensi.
- Pasien meletakkan bagian belakang tangan di
pinggang kanan-kiri.
- Bahu dan lengan diputar ke luar & depan
untuk membawa scapula keluar dari cavum
thorax.
- Exposure dilakukan saat pasien diminta untuk
inspirasi.
Posisi Alat
- Letakkan MSP pada pertengahan kaset.
- CR diarahkan pada pertengahan kaset dengan
ujung atas kaset harus berjarak sekitar 7-8 cm
diatas bahu pasien.
Center Ray
Arah sinar Horizontal.Tegak lurus kaset.
Center Point
Pada T5-T6
2.4.5 Lordosis
Teknik Pemeriksaan Foto Thorax Lordosis :
Pada posisi foto lordosis, pasien diposisikan
keterbalikan dengan posisi apical yaitu pasien
menghadap ke daerah film dan dada depan bagian
bawah menyentuh film.
DAFTAR PUSTAKA
1. Junizaf, MH. Benda Asing di Saluran Nafas. Dalam:
i
Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
dan Leher Edisi Ketujuh Cetakan Ketiga. Jakarta: Badan
Penerbit FK UI; 2014:p237-243.
2. Kam, Jennifer C., et al. 2013. Foreign Body Aspiration
Presenting with Asthma Like Symptoms. Hindawi
Publishing Corporation. USA.
3. Ozdemir, Cengiz, et al. 2015. Foreign Body Aspiration in
Adult: Analysis of 28 Cases. Eurasian J Pulmonal; 17: 29-
34. Istanbul, Turki.
4. Dhadke, Shubhangi V., et al. 2015. Foreign Body in Left
Main Bronchus. Journal of The Association of Physicians
of India, vol 63. Dept. of Medicine, Dr. V.M. Govt.
Medical College, Solapur, Maharashtra.
5. Ajay Philip, et al. 2013. Case Report: A Reclusive Foreign
Body in the Airway: A Case Report and a Literature
Review. Hindawi Publishing Corporation. Department of
Otorhinolaryngology, Head and Neck Surgery, Christian
Medical College, India.
6. Flint, P.W. 2010. Cummings Otolaryngology - Head and
Neck Surgery E-Book, 5th Edition. Mosby. Philadelphia.
p1240-1250.
7. Fitri, Fachzi, M.Rusli, Pulungan. 2012. Ektraksi Benda
Asing (Kacang Tanah) Di Bronkus Dengan Bronkoskop
Kaku. Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala
Leher Fakultas Kedokteran Universitas Andalas / RSUP dr.
M. Djamil Padang. Padang
8. Mahmoud, Monay, et al. 2012. Case Report: Foreign Body
Aspiration of a Dental Bridge in the Left Main Stem
Bronchus. Hindawi Publishing Corp, Nashville, USA.
9. Kose, Ataman, et al. 2014. Case Report: Tracheobronchial
Foreign Body Aspiration: Dental Prosthesis. Hindawi
Publishing Corporation. Turki
10. Upreti, L., Natasha, Gupta. 2015. Imaging for
Diagnosis of Foreign Body Aspiration in Children.
Department of Radiology and Imaging, University
College of Medical Sciences and Guru Tegh Bahadur
Hospital, Delhi, India. Journal of Indian Pediatrics,
vol 52.
11. Zissin, Rivka, et al. 2001. CT Findings of the Chest in
Adults with Aspirated Foreign Bodies. Europe Radiology,
11:606-611. Springer-Verlag. Tel Aviv, Israel.
12. Swain SK, Panigrahi R, Mishra S, Sundaray C, dan Sahu
MC. An Unusual Long Standing Tracheal Foreign Body –
A Rare Incidence. Egyptian Journal of Ear, Nose, Throat
and Allied Sciences. 2015; 16:p91-3
13. Salah MT, Hamza S, Murtada M, Salma M. Delayed
diagnosis of foreign body aspiration in children. Sudanese
Journal of Public Health: January 2007.Vol 2(1):48-50
14. Saragih, A. R. dan Aliandri. 2007. Benda Asing
Kacang di Trakea. Departemen/SMF THT-KL RSUP
H. Adam Malik Medan.
15. Meseret S. 2015. Screening chest X-Ray
interpretations and radiographic techniques. Manila.
Global radiology coordination and teleradiology
centre. International organization for migration
16. Rasad S. 2013. Radiologi diagnostic Ed 2. Jakarta.
Badan penerbit FKUI.