MANAJEMEN NUTRISI
Nutrisi kurang dari
2. kebutuhan tubuh yang STATUS NUTRISI
Indikator : Aktivitas:
berhubungan dengan
intake yang inadekuat Mengontrol penyerapan makanan/cairan dan
ditandai dengan : Asupan zat gizi menghitung intake kalori harian, jika diperlukan
Asupan makanan dan cairan Memantau ketepatan urutan makanan untuk memenuhi
Ds : Energi kebutuhan nutrisi harian
Ibu klien mengatakan Indeks masa tubuh Menentukan jimlah kalori dan jenis zat makanan yang
anaknya mual dan selalu Berat badan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, ketika
muntah setiap makan. Biochemical measures berkolaborasi dengan ahli makanan, jika diperlukan
Lainnya ( sebutkan) Menetukan makanan pilihan dengan
Do : mempertimbangkan budaya dan agama
Berat badan 13 kg. STATUS NUTRISI: INTAKE NUTRIEN Menetukan kebutuhan makanan saluran nasogastric
Berat badan menurun Indikator : Memilih makanan gandum, minuman kocok, dan es
Anoreksia Intake kalori krim sebagai suplemen nutrisi
membran mukosa dan Intake ptotein Anjurkan pasien untuk memilih makanan ringan, jika
kulit kering Intake lemak kekurangan air liur mengganggu proses menelan
penurunan albumin Intake karbohidrat Anjurkan intake makanan yang tinggi kalsium, jika
serum Intake vitamin diperlukan
delirium Intake mineral Anjurkan intake makanan dan cairan yang tinggi
ikterik Intake zat besi kalium, jika diperlukan
sianosis, pucat Intake kalsium Memastikan bahwa makanan berupa makanan yang
malaise Hal terkait lainnya tinggi serat untuk mencegah konstipasi
hb menurun Memberi pasien makanan dan minuman tinggi protein,
tinggi kalori, dan bernutrisi yang siap dikonsumsi, jika
diperlukan
Membantu pasien untuk memilih makanan lembut,
lunak dan tidak asam, jika diperlukan
Mengatur pemasukan makanan, jika diperlukan
Menghentikan penggunaan saluran makanan, jika
intake oral dapat dimaklumi
Mengontrol cairan pencernaan, jika diperlukan
Memastikan keadaan terapeutik terhadap kemajuan
makanan
Memberi pemeliharaan yang diperlukan dalam batas
makanan yang ditentukan
Anjurkan membawa masakan rumah ke tempat bekerja,
jika diperlukan
Menyarankan pemeriksaan eliminasi makanan yang
mengandung laktosa, jika diperlukan
Menawarkan tanaman herbal dan rempah-rempah
sebagai pengganti garam
Mengontrol keadaan lingkungan untuk membuat udara
teras menyenangkan dan relaks
Memberi makanan yang punya daya tarik, dengan cara
yang menyenangkan, member penambahan warna,
tekstur, dan variasi
Melakukan perawatan mulut sebelum makan, jika
diperlukan
Membantu pasien membentuk posisi duduk yang benar
sebelum makan
Mengajarkan pasien dan kelurga tentang memilih
makanan
Mengajarkan dan merencanakan makan, jika dipelukan
Memberi pasien dan keluarga contoh tertulis makanan
pilihan
MANAJEMEN NYERI
Defenisi : Pengurangan rasa nyeri serta peningkatan
3. kenyamanan yang bisa diterima oleh pasien
Gangguan rasa nyaman TINGKAT KENYAMANAN Aktivitas :
b.d. nyeri Indakator : Lakukan penilaian nyeri secara komprehensif dimulai
Melaporkan Perkembangan Fisik dari lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Melaporkan perkembangan kepuasan intensitas dan penyebab.
DS : Melaporkan perkembangan psikologi Kaji ketidaknyamanan secara nonverbal, terutama
klien mengatakan Mengekspresikan perasaan dengan lingkungan untuk pasien yang tidak bisa mengkomunikasikannya
nyeri pada tulang fisik sekitar secara efektif
klien mengatakan Mengekspresikan perasaan dengan hubungan Pastikan pasien mendapatkan perawatan dengan
social analgesic
nyeri pada otot
Mengekspresikan perasaan secara spiritual Gunakan komunikasi yang terapeutik agar pasien dapat
klien mengatakan
Melaporkan kepuasan dengan tingkatan mandiri menyatakan pengalamannya terhadap nyeri serta
nyeri epigastrium
dukungan dalam merespon nyeri
klien Menekspresikan kepuasan dengan Kontrol nyeri
Pertimbangkan pengaruh budaya terhadap respon nyeri
mengatakannsakit Dan lain - lain
Tentukan dampak nyeri terhadap kehidupan sehari-hari
kepala (tidur, nafsu makan, aktivitas, kesadaran, mood,
klien mengatakan hubungan sosial, performance kerja dan melakukan
sakit bagian tanggung jawab sehari-hari)
belakang/tungkai Evaluasi pengalaman pasien atau keluarga terhadap
klien mengatakan nyeri kronik atau yang mengakibatkan cacat
perut tak enak Evaluasi bersama pasien dan tenaga kesehatan lainnya
DO : dalam menilai efektifitas pengontrolan nyeri yang
demam, suhu 39 C pernah dilakukan
palpasi nyeri pada Bantu pasien dan keluarga mencari dan menyediakan
tungkai dukungan.
nadi Gunakan metoda penilaian yang berkembang untuk
cepat/takikardi memonitor perubahan nyeri serta mengidentifikasi
respirasi meningkat faktor aktual dan potensial dalam mempercepat
diuresis penyembuhan
malaise Tentukan tingkat kebutuhan pasien yang dapat
memberikan kenyamanan pada pasien dan rencana
delirium
keperawatan
Menyediakan informasi tentang nyeri, contohnya
penyebab nyeri, bagaimana kejadiannya,
mengantisipasi ketidaknyamanan terhadap prosedur
Kontrol faktor lingkungan yang dapat menimbulkan
ketidaknyamanan pada pasien (suhu ruangan,
pencahayaan, keributan)
Mengurangi atau menghapuskan faktor-faktor yang
mempercepat atau meningkatkan nyeri (spt:ketakutan,
fatique, sifat membosankan, ketiadaan pengetahuan)
Mempertimbangkan kesediaan pasien dalam
berpartisipasi, kemampuannya dalam berpartisipasi,
pilihan yang digunakan, dukungan lain dalam metoda,
dan kontraindikasi dalam pemilihan strategi
mengurangi nyeri
Pilihlah variasi dari ukuran pengobatan (farmakologis,
nonfarmakologis, dan hubungan atar pribadi) untuk
mengurangi nyeri
Pertimbangkan tipe dan sumber nyeri ketika memilih
metoda mengurangi nyeri
Mendorong pasien dalam memonitor nyerinya sendiri
Ajari untuk menggunakan tehnik non-farmakologi (spt:
biofeddback, TENS, hypnosis, relaksasi, terapi musik,
distraksi, terapi bermain, acupressure, apikasi
hangat/dingin, dan pijatan ) sebelum, sesudah dan jika
memungkinkan, selama puncak nyeri , sebelum nyeri
terjadi atau meningkat, dan sepanjang nyeri itu masih
terukur.
Kolaborasikan dengan pasien dan tenaga kesehatan
lainnya untuk memilih dan mengimplementasikan
metoda dalam mengatasi nyeri secara non-farmakologi.
Menyediakan analgesic yang dibutuhkan dalam
mengatasi nyeri
Menggunakan Patient-Controlled Analgesia (PCA)
Gunakan cara mengontrol nyeri sebelum menjadi
menyakitkan (puncak nyeri)
Pengobatan sebelum beraktivitas untuk meningkatkan
partisipasi , tapi evaluasi resiko pemberian obat
penenang
Pastikan pretreatmen strategi analgesi dan/ non-
farmakologi sebelum prosedur nyeri hebat
Kaji tingkat ketidaknyamanan bersama pasien, catat
perubahan dalam catatan medis dan informasikan
kepada tenaga kesehatan yang lain
Evaluasi efektifitas metoda yang digunakan dalam
mengontrol nyeri secara berkelanjutan
Modifikasi metode kontrol nyeri sesuai dengan respon
pasien
Anjurkan untuk istirahat/tidur yang adekuat untuk
mengurangi nyeri
Dorong pasien untuk mendiskusikan pengalamannya
terhadap nyeri
Beritahu dokter jika metoda yang digunakan tidak
berhasil atau jika ada komplain dari pasien mengenai
metoda yang diberikan
Informasikan kepada tenaga kesehatan yang
lain/anggota keluarga tentang penggunaan terapi non-
farmakologi yang akan digunakan oleh pasien
Gunakan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu dalam
manajemen nyeri
Mempertimbangkan pasien, keluarga, dan hal lain yang
mendukung dalam proses manajemen nyeri
Menyediakan informasi yang akurat untuk
meningkatkan pengetahuan keluarga terhadap respon
nyeri
Menyertakan keluarga dalam mengembangkan metoda
mengatasi nyeri
Monitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri
ynag diberikan dalam interval yang ditetapkan.
MANAGEMENT LINGKUNGAN : MENCEGAH
PERILAKU KEKERASAN
4.
Risiko cidera b.d profil KONTROL RESIKO AKTIVITAS
darah yang abnormal Jauhi senjata yang potensial dari lingkungan klien ( benda
Indikator :
tajam , jerat , dan lain – lain)
DS : Menyatakan resiko
Mencari lingkungan secara rutin untuk memelihara klien
klien mengatakan Memantau faktor resiko lingkungan
bebas dari bahaya
pusing Memantau faktor resiko perilaku pribadi
Mencari pasien yang mempunyai senjata selama masa
klien mengatakan Mengembangkan strategi kontrol risiko yg perawatan , secara tepat
mual-muntah efektif
Pantau keamanan alat – alat yang dibawa pengunjung ke
klien mengatakan Menyesuaikan strategi kontrol risiko yg sekitar klien
sakit kepala dibutuhkan
Instruksikan pengunjung dan petugas kesehatan yang lain
DO : Melakukan strategi kontrol risiko mengenai informasi keamanan klien
sianosis, pucat Mengikuti strategi kontrol risiko yg dipilih Batasi klien menggunakan senjata yang potensial ( seperti
delirium Modifikasi gaya hidup untuk menurunkan resiko senjata tajam , jerat , dll)
anemia Menghindari paparan ancaman kesehatan Pantau pasien selama menggunakan senjata potensial
hipoglikemia Berpartisipasi dalam skrining masalah kesehatan ( seperti : pisau cukur )
hipotensi yang berhubungan Tempatkan pasien kepada tempat yang nyaman bagi klien
hipertermi Berpartisipasi dlm skrining utk mengidentifikasi dengan aroma terapi untuk menurunkan pengasingan dan
malaise risiko kesempatan untuk melukai , secara tepat
membran mukosa Mendapatkan imunisasi yg sesuai Berikan ruangan sendiri untuk pasien menghindari
dan kulit kering Menggunakan yankes yg sesuai kebutuhan kesempatan adanya perilaku kekerasan kepada orang lain
Menggunakan sistem dukungan pribadi utk Tempatkan ruangan pasien didekat ruang perawat
mengontrol risiko Batasi akses pasien ke jendela ,kecuali bila kunci dan
Menggunakan sumber komunitas utk mengontrol jendala tahan pecah ,secara tepat
risiko Kunci keperluan dan gudang
Mengenal perubahan status kesehatan Sediakan perlengkapan makan dari plastic
Pantau perubahan status kesehatan Tempatkan pasien pada lingkungan yang dibatasi
sehingga terhindar dari kemungkinan yang ada
Sediakan pengawas pada akses area untuk memelihara
keamanan pasien dan intevnsi teraupetik , kalau
diperlukan
Jauhi individu dari sekitar terjadinya kekerasan /
kekerasan potensial pada klien
Memelihara bentuk daerah yang aman ( kamar
pengasingan ) kepada pasien ketika ia mengamuk
Terapkan sarung , tangan , belat, helm, atau penahan
untuk membatasi dan kemampuan untuk memulai
perilaku kekerasan diri sendiri , secara tepat
Sediakan plastic , semi besi , baju ganti , secara tepat