Metode point centered quarter (PCQ) adalah salah satu metode tanpa plot. Keuntungan
menggunakan metode tanpa plot daripada berbasis teknik plot yang standar adalah bahwa metode
point centered quarter (PCQ) cenderung lebih efisien. Metode tanpa plot lebih cepat untuk dilakukan,
membutuhkan peralatan yang relatif sedikit, sehingga hanya membutuhkan sedikit pekerja (Mitchell,
2007).
Metode Point-Centered Quarter Method merupakan salah satu metode jarak (Distance Method).
Metode ini tidak menggunakan petak contoh (plotless) dan umunya digunakan dalam analisis vegetasi
tingkat pohon atau tiang (pole). Namun dapat pula dilengkapi dengan tingkat pancang (saling atau
belta) dan anakan pohon (seedling) jika ingin mengamati struktur vegetasi pohon. Pohon adalah
tumbuhan berdiameter ≥30 cm, diameter 10-20 cm adalah pancang, diameter < 10 cm dan tinggi
pohon > 2,5 m adalah pancang, serta tinggi pohon < 2,5 m adalah anakan. Syarat penerapan metode
kuadran adalah distribusi pohon atau tiang yang akan dianalisis harus acak dan tidak mengelompok
atau seragam (Arief, 2001).
Dengan metode jarak dapat ditentukan tiga parameter sekaligus yaitu frekuensi, kerapatan dan
penutupan/ dominansi. Jumlah individu dalam suatu stand/ area dapat ditentukan dengan mengukur
jarak antara individu, atau jarak antara titik sampling dengan individu tumbuhan. Hasil pengukuran
jarak tersebut dikonversikan ke dalam unit dua dimensi/ area dengan cara mengkuadratkan jarak
tersebut.
2. Tujuan
1. Mengetahui jenis tumbuhan
2. Mengetahui Indeks Nilai Penting (INP) setiap jenis tumbuhan pada suatu vegetasi dengan
menggunakan metode point centered
3. Mengetahui pengaruh faktor abiotik terhadap dominansitumbuhan yang ada
3. AlatdanBahan
Alat Bahan
1. Roll Meter 1. Kantong Plastik
2. Meteran Kain 2. Kertas label
3. Klinometer
4. Kompas Bidik
5. Alat Tulis
6. Tali Rafia (5mx5m)
7. Kamera
8. Termohigrometer
9. Soil Termo
10. Soil Analyzer
4. ProsedurKerja
1. Menentukan transek pengambilan data, yaitu tegak lurus dengan garis awal
pemberangkatan.
2. Berjalan ke plot pertama dan menyiapkan kuadran berukuran 5x5 meter menggunakan
tali tambang, kemudian membagi plot menjadi 4 quarter.
3. Mencari satu pohon terdekat dengan titik pusat plot pada setiap quarter yang memiliki
keliling lebih dari 30 cm.
4. Mengukur keliling pohon setinggi dada. Apabila pohon bercabang, maka keliling kedua
cabang diukur dan dirata-rata.
5. Mengukur jarak antara pohon dengan titik pusat plot.
6. Melakukan estimasi ketinggian pohon menggunakan klinometer dengan cara
mengarahkan klinometer ke ujung pohon, kemudian dilihat skala di sebelah kiri.
7. Mengukur jarak pengamat klinometer ke pohon beserta tinggi pengamat.
8. Mencari nama spesies pohon tersebut. Apabila tidak tahu, maka harus mengambil
sampel dari pohon tersebut, seperti daun, bunga, buah atau bagian yang lain, dan
dimasukkan ke dalam kantong plastik, kemudian diberi label.
9. Melakukan langkah di atas hingga plot terakhir.
10. Jarak antar plot adalah x meter (Sesuai kondisi lapangan)
11. Memasukkan hasil pengamatan ke dalam tabel identifikasi.
Basal area (BA) merupakan penutupan kanopi pohon. Diameter didapatkan dari pengukuran
keliling batang pohon. Diameter batang tiap spesies tersebut kemudian digunakan untuk
mencari nilai basal area dengan menggunakan rumus:
d = K/ π
BA = 1/4 πd2
Keterangan:
K = kelilingpohon
BA = Basal Area
π = 3,14
d = Diameter batang
Plot
Faktor abiotik
1 2 3 4 5
Kelembaban udara
(%)
Kelembaban tanah
pH tanah
Kesuburan tanah
Intensitas cahaya
Contoh Analisis:
Titik No. Jarak Nama Tumbuhan Keliling Tinggi Pohon Diameter Tinggi
Sampling Quarter (cm) Pohon (α, jarak Pohon Pohon
(cm) pengamatan) (cm)
1 230 Drypetes serrata 44 α= 40° r=758 14,013 784,037
2
1
3
4
1
2
2
3
4 54 Drypetes serrata 35 α= 37° r=1014 11,146 233,905
1
2
3
3 320 Drypetes serrata 63 α= 30° r=553 20,063 467,274
4
1
2 310 Ochrosia 46 α= 44° r=643 14,649 768,937
ackeringae
4 3 333 Drypetes serrata 67 α= 40° r=718 21,337 750,473
4
1
2
3 252 Drypetes serrata 155 α= 42° r=710 41,083 663,352
5
4 147 Salacia chinensis 38 α= 40° r=493 73,885 688,511
Total 1646
1646
=
7
= 235,143
100
Kerapatan per 100 m2 = x Faktor koreksi2
rata-rata jarak
100
= x 12
235,143
= 0,43
= 957,675x 0,43
= 411,8
Dari hasil analisis vegetasi menggunakan metode PCQ (Point Centered Quarter), diketahui
yang menghasilkan urutan jenis tumbuhan yang mendominasi yaitu : (1) Drypetes serrata(2)
Salacia chinensis dan (3) Ochrosia ackeringae
TOPIK VII
METODE NON FLORISTIK
A. LatarBelakang
Metode no-floristik merupakan metode yang menggambarkan penyebaran vegetasi
berdasarkan penutupannya, dan juga masukan bagi disiplin ilmu yang lainnya (Syafei,1990).
Kajian komunitas tumbuhan atau vegetasi merupakan bagian kajian ekologi
tumbuhan. Secara garis besar metode analisis dalam ilmu vegetasi dapat dikelompokkan
dalam dua hal yaitu metode destruktif dan metode non-destruktif. Untuk metode destruktif,
dilakukan guna memahami materi organik yang dihasilkan, sedangkan untuk metode non-
destruktif dibedakan menjadi dua pendekatan yaitu pendekatan floristik dan non-floristik
(Syafei, 1990). Metode pendekatan non-floristik merupakan salah satu metode analisis,
vegetasi dengan mengamati penampakan luar atau gambaran umum dari vegetasi atau
tumbuhan dengan tanpa memperhatikan taksonominya (Syafei, 1990). Metode non-floristiak
membagi dunia tumbuhan berdasarkan berbagai hal, yaitu bentuk hidup, ukuran, fungsi
daun, bentuk dan ukuran daun, tekstur daun, dan penutupan. Untuk setiap karakteristika di
bagi-bagi lagi dalam sifat yang lebih rinci, yang pengungkapannya dinyatakan dalam bentuk
simbol huruf dan gambar.
Metodeini biasanya dipergunakan dalam pembuatan peta vegetasi dengan skalakecil
sampai sedang dengan tujuan untuk menggambarkan penyebaran vegetasi berdasarkan
penutupannya, dan juga masukan bagi disiplin ilmu yang lainnya (Syafei,1990).
B. Tujuan
1. Untuk memahami dan menerapkan pendekatan non-floristik dalam metode analisis
vegetasi di Jalan Jakarta (Taman Kunang-kunang)
2. Untuk mengetahui stratifikasi vegetasi pada area
C. AlatdanBahan
Alat Bahan
1. Roll Meter 1. Kantong Plastik
2. Alat Tulis 2. Kertas label
3. Tali Rafia 3. Tabelpengamatan
4. Camera
D. ProsedurKerja
1. Membagi plot yang telah ditentukan menjadi empat daerah yaitu quarter1, 2, 3, dan 4.
2. Melakukan analisis vegetasi pada quarter 3 dengan menggunakan metode non floristik
(Destruktif).Pengamatanmeliputi:
a) Bentuk Hidup
b) Stratifikasi
1. Lebih dari 25 meter
2. 10-25 meter
3. 8-10 meter
4. 2-4 meter
5. 0,5-2 meter
6. 0,1-0,5 meter
7. 0,0- 0,1 meter
c) Cover
B Sangat jarang
P Berkelompok
I Diskontinu (< 60 %)
C Kontinue (> 60 %)
O Tak berdaun
G Graminoid, rumput
e) Fungsi daun
S Tak berdaun
f) Tekstur daun
O Tak berdaun
E Seperti membran
X Sclerophyllous
Sukulenta
K
3. Memberikan rumus sesuai dengan ciri atau sifat yang tampak pada tumbuhan yang ada
dalam kuadran 3 disetiap plot.
4. Menggambar stratifikasi tumbuhan pada kertas millimeter blok sesuai dengan rumus
yang telah didapatkan.
2. Analisis Data
Data yang telah terkumpul dalam laporan sementara berupa rumus statifikasi tumbuhan.
TABEL DATA
Plot No. Jenis Tumbuhan Rumus Jumlah jenis
1
2
1 3
4
Dst..
1
2
2
3
4
Dst..
Dst.. Dst..