Ciri khas dari reaksi penataan ulang ditandai oleh adanya suatu gugus yang berpindah
dari suatu atom ke atom yang lain dalam suatu molekul. Sebagian besar perpindahan
(migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang berdampingan,
sehingga dinamakan ”perpindahan – 1,2”.
Produk penataan ulang terjadi dimana terbentuknya senyawa antara (intermediet) dari
produk yang diharapkan mempunyai energi yang tinggi. Energi senyawa zat antara
dapat diturunkan dengan adanya pergseran (shift) dari partisipasi substituen
/gugus/atom tetangganya sehingga menghasilkan senyawa zat antara yang stabil maka
penataan ulang dapat terjadi.
+
R – CH2 - N(CH3)2 R - CH –N(CH3)2 + H+
│ │
R’ R’
Gugus R dapat berupa: gugus asetil, benzoil, benzoil tersubstitusi, vinil, fenil,
sedangkan R’ dapat berupa: gugus benzil, benzil tersubstitusi, - feniletil,
benzhidril, dan fenasil.
Mekanisme reaksi penataan ulang yang terjadi adalah sebagai berikut:
+ OH- .. +
R – CH2 - N(CH3)2 R - CH –N(CH3)2 + H+ R - CH – N(CH3)2
│ │ │
R’ R’ R’
Pinakol pinakolon
Mekanisme reaksi penataan ulang nukleofilik dari pinakol menjadi pinakolon adalah
sebagai berikut :
Hasil dari penataan ulang radikal bebas juga merupakan radikal. Oleh karena itu
untuk menstabilkannya harus ada reaksi lebih lanjut. Karena urutan menurun dari
kestabilan radikal bebas seperti halnya karbokation, yaitu: radikal bebas tersier >
radikal bebas sekunder > radikal bebas primer.
Untuk memperoleh kestabilan maka radikal bebas tersier tersebut harus bereaksi lebih
lanjut misalnya dengan abstraksi atom H dari suatu molekul, sehingga terjadi:
C6H5 H C6H5
● │ │ │
CH3 – C - CH2 + H : W CH3 – C - CH2 + W●
│ │
CH3 CH3
Dari berbagai hasil kajian tentang penataan ulang radikal bebas diketahui bahwa
perpindahan gugus alkil dalam penataan ulang radikal bebas tidak dapat terjadi pada
suhu biasa.
Dari ketiga kemungkinan yang disebutkan di atas yang paling banyak dijumpai adalah
“perpindahan nukleofilik 1,2” dan “perpindahan radikal bebas 1,2”.