Anda di halaman 1dari 5

KIMIA ORGANIK III

Nama : Ni Ketut Ermin


NIM :1808511014
TUGAS I
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reaksi substitusi dan reaksi eliminasi !
2. Reaksi substitusi dapat dibedakan menjadi reaksi substitusi nukleofilik dan reaksi substitusi
elektrofilik. Jelaskan perbedaan kedua reaksi ini dengan menampilkan contoh reaksi dan
mekanisme reaksinya !

3. Jelaskan stereokimia reaksi substitusi dan reaksi eliminasi !

Jawab :
1. Reaksi Subtitusi dan Eliminasi
a. Reaksi Subtitusi yaitu reaksi penggantian atom atau gugus atom dalam suatu molekul
dengan atom atau gugus atom lainnya. Penggantian gugus nukleofil disebut substitusi
nukleofilik. Penggantian gugus elektrofil disebut substitusi elektrofilik. Gugus
nukleofil tidak dapat digantikan dengan gugus elektrofil, demikian juga sebaliknya.
Secara umum, reaksi substitusi dapat dituliskan sebagai:
R−Q + PX → R−X + PQ
di mana gugus Q dan X keduanya nukleofil atau keduanya elektrofil.
b. Reaksi Eliminasi yaitu reaksi penghilangan dua substituen dari suatu molekul. Pada
dasarnya, reaksi eliminasi dapat dianggap sebagai kebalikan dari reaksi adisi. Reaksi
eliminasi biasanya ditandai dengan berubahnya ikatan tunggal menjadi ikatan
rangkap melalui terlepasnya molekul kecil seperti air, HCl, atau HBr. Pada umumnya,
reaksi eliminasi mengikuti aturan Zaitsev. Aturan Zaitsev menyatakan bahwa atom H
yang tereliminasi merupakan atom H yang terikat pada atom karbon yang paling
sedikit mengikat hidrogen (“yang miskin semakin miskin”).
2. Perbedaan mekanisme reaksi substitusi elektrofilik dengan mekanisme reaksi substitusi
nukleofilik, terletak pada spesies penyerang dan gugus pergi. Pada reaksi substitusi
elektrofilik, spesies penyerang dan gugus perginya adalah suatu elektrofil (asam menurut
konsep Lewis ).
 Reaksi subtitusi nukleofilik dengan reaksi elektrofilik adalah Reaksi subtitusi nukleofilik
terjadi ketika reagen yang berperan adalah suatu nukleofil. Nukleofil adalah molekul
yang dapat menyumbangkan sepasang elektron membentuk ikatan dalam reaksi. Sebagai
contoh adalah reaksi antara t-butil bromida dengan hidroksida
Reaksi
CH3 CH3
| |
CH3 – C – Br + OH -
CH3 – C – OH + Br-
| |
CH3 CH3
t-butil bromida t-butil alkohol

Mekanisme reaksi

Tahap 1 : Pembentukan karbokation

CH3 CH3 CH3


| |+ - |
CH3 – C – Br CH3 – C ----Br CH3 – C+ + Br-
| | |
CH3 CH3 CH3

Keadan transisi zat antara karbokation

Tahap 2 : Penggabungan karbokation dengan nukleofil (OH¯) menghasilkan alkohol

CH3 CH3
| |
CH3 – C – Br CH3 – C – OH
| |
CH3 CH3

 Sedangkan reaksi subtitusi elektrofilik terjadi ketika reagen yang berperan adalah suatu
elektrofil. Elektrofil adalah molekul yang dapat menerima pasangan elektron. Reaksi
subtitusi elektrofilik biasanya terjadi pada senyawa aromatik.
Contoh reaksi antara anion 2-fenil-2-sianobutanoat dengan metanol
CN C2 H5
O NC
H5C2 CH3 OH C- + CO2
C C
lambat
H5 C6 O
C6H5
karbanion datar

Mekanisme reaksi

n-C 6 H 5 n-C6 H5
n-C6H5
(CH3 )2SO H3C
H3 C - H3C HOCH3 C H
C D + OCH3 C
25 oC
C6 H5 SO2
C6H5SO2 C 6H 5 SO2
retensi 90 %
enantiomer murni

3. a. Stereokimia reaksi subtitusi


Stereokimia reaksi substitusi pada nukleofilik SN1. Substitusi tersebut dapat
dihasilkan dari mekanisme berbeda yang dikelompokkan sebagai: substitusi
nukleofilik unimolekuler (SN1) dan substitusi nukleofilik bimolekuler (SN2).
Mekanisme SN1 memiliki dua tahapan reaksi. Pada tahap pertama, gugus pergi
terlepas, membentuk suatu karbokation C+. Dalam tahapan kedua, reagen nukleofilik
(Nuc:) menempel pada karbokation dan membentuk suatu ikatan kovalen sigma. Jika
substrat memiliki karbon kiral, mekanisme ini dapat menghasilkan baik berupa
inversi stereokimia atau retensi konfigurasi. Biasanya keduanya dihasilkan tanpa
arahan. Produk utamanya adalah rasemat. Sebagai contoh mekanisme reaksi ini
adalah pada reaksi tert-butil bromida dengan air (lihat pada reaksi SN1).
Contoh mekanisme SN1 pada karbon kiral :
Contoh mekanisme reaksi SN2 :

4. Stereokimia reaksi eliminasi


Jika suatu alkil halide dengan satu hydrogen yang melekat pada karbon bersebelahan
dengan karbon pembawa halogen dengan nukleofil, dapat terjadi dua lintasan reaksi
yang bersaing yaitu substitusi dan eliminasi, yaitu :
Dalam reaksi substitusi, nukelofilik menggantikan halogen X, dalam reaksi eliminasi,
nukleofil bertindak sebagai basa dan mengambil proton dari karbon -2, yaitu karbon
disebut atom karbon yang membawa halogen X, halogen X dan halogen hidrogen dari
atom karbon dan setelah dieliminasikan, maka satu ikatan baru (ikatan Phi) terbentuk
diantara karbon -1 dan -2. Lambang E digunakan untuk menunjukan proses eliminasi.
Oleh karena itu, dalam hal ini hidrogen halida eliminasi, reaksinya disebut
dehidrohalogenasi. Dan reaksi eliminasi merupakan cara yang berguna untuk
membuat senyawa dengan ikatan rangkap/rangkap tiga.

Anda mungkin juga menyukai