PENDAHULUAN
dari kegiatan transaksi perusahaan. Tujuan akhir dari kegiatan akuntansi adalah
ditransformasikan pada setiap aspek akuntansi. Pengaruh yang lebih besar dari revolusi
tersebut terletak pada sistem informasi yang menggunakan komputer. Perkembangan luar
biasa yang kita alami adalah teknologi elektronika, informasi dan telekomunikasi (seperti:
satelit, komputer, internet dan lain sebagainya), dan hal ini mempunyai pengaruh yang
positif terhadap lalulintas barang, jasa, investasi, informasi dari satu negara ke negara
lain. Dunia seolah-olah menjadi tanpa batas (borderless world) atau kita kenal dengan
transaksi digital, dan dengan ilmu komputer yang meningkatkan otomasi dan efisiensi,
data transaksi yang dimasukkan tersebut, dengan memakai kaidah akuntansi akan
langsung otomatis menjadi laporan keuangan. Persaingan semakin tajam, dan setiap
negara mulai mempersiapkan diri menghadapi era perdagangan bebas, salah satunya
melalui ASEAN yang telah membentuk AFTA yang mulai berlaku tahun 2003. AFTA
bersama-sama dengan negara-negara Pasifik (seperti: USA, Australia, Kanada dan lain
sebagainya) membentuk kerjasama perdagangan bebas APEC yang berlaku tahun 2010,
yang selanjutnya untuk menghadapi WTO yang prinsip-prinsipnya akan berlaku penuh
1
pada tahun 2002.Untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan
tersebut, profesi akuntan harus menghadapi tantangan di era globalisasi yang diwarnai
oleh era perdagangan bebas dan salah satunya adalah perkembangan teknologi komputer.
akuntan? Dan bagaimana pula peranan komputer terhadap analisis usaha dan keuangan
berikut:
1. di dalam Bab II, berisi tentang landasan teoritis dan istilah-istilah yang akan dipakai
pada bab selanjutnya, yaitu diantaranya mengenai pernyataan FASB nomor 2, bahwa
teknologi informasi, dan sistem informasi akuntansi akan di bahas pada bab ini.
2. di dalam Bab III, berisi tentang pendalaman materi mengenai sekilas pendapat ilmiah
para ahli yang menguatkan bahwa teknologi informasi bermanfaat bagi auditor/akuntan,
dan begitu juga sebaliknya, amat berperan penting dalam penggunaannya di perusahaan,
sebagai pemakai sistem akuntansi. Dalam bab ini pula, ditambahkan pendapat Ahmad
Riahi dan Belkaoui mengenai krisis akuntan. Tren penggunaan teknologi informasi yang
merambah ke internet yaitu XBRL, juga dibahas sekilas pada bab ini.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Definisi Sistem Informasi, Akuntansi dan ilmu yang terkait keduanya
Untuk melengkapi penyusunan paper ini, penulis akan menjabarkan beberapa definisi
yang terkait dengan akuntansi serta kaitannya dengan teknologi informasi yang dikutip
dan diunduh dari textbook, literature ilmiah, dan jurnal ilmiah dari beberapa situs web.
Menurut Romney dan Steinbart, sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-
komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Gordon B. Davis, sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
adalah suatu entity yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan, yang
tujuan tertentu. Menurut Murdick, sistem adalah suatu kumpulan elemen-elemen yang
dijadikan satu untuk tujuan umum. Menurut Cole/Neuschel, sistem adalah suatu kerangka
dari
prosedur-prosedur yang berhubungan, yang disusun sesuai dengan suatu skema yang
Menurut Gordon B. Davis, definisi informasi adalah data yang telah diolah menjadi
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan berguna untuk pengambilan keputusan saat ini
dinyatakan sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan
3
Menurut Henry Lucas (1988: 35) yang diterjemahkan oleh Jogiyanto H. M, menyatakan
pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi. Menurut John F. Nash dan
tipe transaksi rutin tertentu, memberi 4 sinyal kepada manajemen yang lainnya terhadap
Midjan dan Azhar Susanto, menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah kombinasi dari
manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud
menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan
rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar
pengambilan keputusan yang tepat. Pengertian Sistem Informasi menurut Robert dalam
Jogiyanto (2000) adalah informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam
sebuah organisasi. Sistem informasi, menurut Leitel dan Davis dalam bukunya
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Definisi sistem informasi menurut Ali Masjono Mukhtar, adalah suatu pengorganisasian
4
informasi untuk pencapaian tujuan perusahaan. Selain itu pengertian sistem informasi
menurut Romney (1997: 16) yang dialihbahasakan oleh Krismiaji (2002: 12) Sistem
mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan,
menyatakan bahwa: Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan dari manusia dan
menyediakan informasi yang di dapat dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi.
Menurut Barry E. Cushing (1995: 11) yang diterjemahkan oleh La Midjan dan Azhar
manusia dan modal dalam organisasi, yang berkewajiban untuk menyaajikan informasi
keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan memproses data.
diterjemahkan oleh Amir Abdi jusuf dan Rudi M. Tambunan, menyatakan bahwa: Sistem
Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan, yang
diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Menurut Wilkinson (2000: 27), sistem
yang bervariasi tergantung pada tingkat otomatisasi sistem informasi akuntansi tersebut.
5 Menurut Hall (2001: 10), elemen model umum sistem informasi akuntansi meliputi
pengguna akhir, sumber data, pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen database,
penghasil informasi, dan umpan balik. Menurut La Midjan (2003: 12) menyatakan
5
bahwa: Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem pengolahan data akuntansi yang
terdiri dari koordinasi manusia, alat dan metode berinteraksi dalam suatun wadah
informasi akuntansi manajemen yang terstruktur. Menurut Bodnar dan Hopwood (2004:
1), sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan
peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu
pengolahan data akuntansi yang terdiri dari koordinasi manusia, alat, dan metode
berinteraksi dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan informasi
Kamus Oxford (1995): Teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan
informasi apa saja, termasuk katakata, bilangan dan gambar. Martin (1999): Teknologi
informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat
lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga
informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan
informasi. Definisi TI secara lengkap dinyatakan oleh Martin, et al., (2002: 1), yaitu
teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi serta
6
teknologi komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan informasi. Definisi TI
sangatlah luas dan mencakup semua bentuk teknologi yang digunakan dalam menangkap,
menjadi informasi (Martin, et al., 2002: 125). Williams dan Sawyer (2003): Teknologi
komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. Teknologi
Informasi (TI) merupakan salah satu alat manajer untuk mengatasi perubahan (Laudon
dan Laudon, 2006: 14). Menurut Laudon dan Laudon (2006: 14-15), infrastruktur TI
terdiri atas komponen hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), 6 serta
komunikasi (McLeod dan Schell, 2004: 101-123; Mescon, et al., 2002: 213-219).
FASB mendefinisikan akuntansi secara umum adalah: Accounting is the body knowledge
information covering, transaction, and event wich are, in part at least, of financial
character, required for the management and operation of an entity and for report that
selanjutnya terdapat pada APB No. 4 yang dapat menjelaskan akuntansi sebagai suatu
aktivitas jasa yang memiliki fungsi menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang
7
information, primarily financial in nature, about economics entities that is intended to be
course of action. Dan dapat disimpulkan bahwa a) akuntansi menyediakan jasa yang
sumber daya yang terbatas; b) informasi yang disediakan akuntansi bersifat kuantitatif
yang dapat digunakan dengan evaluasi kualitatif dalam pengambilan keputusan ekonomi;
c) meskipun akuntansi melaporkan apa yang telah terjadi tetapi berguna untuk
pengambilan keputusan di masa mendatang (Smith, Skousen, dan Stice, 1997). Sejarah
and events which are in part at least, of a financial character, and interpreting the results
thereof. Menurut Scott (2003: 6) The environment of accounting is both very complex and
(business or non business) to interested users of the information.” Menurut Kieso (2002:
2), akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik
informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang
dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian (pelaporan) informasi
8
tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan
users of the information (Wilopo, 2005: 9). Dalam buku Teori Akuntansi yang ditulis
Prof. Sofyan Syafri Harahap, akuntansi adalah “tool of management,” alat kapitalis untuk
mengumpulkan harta dan memeliharanya (dengan informasi tentang kondisi atas posisi
keuangan dalam jumlah kekayaan, utang, dan modal dalam periode tertentu) agar proses
akumulasi kekayaan berjalan lancar dan penguasaannya tetap di tangan kapitalis. Masih
dari referensi buku yang sama, pada halaman 10 dituliskan pendapat Sudibyo: Akuntansi
adalah teknologi perangkat lunak. Akuntansi tidak ditujukan untuk menerangkan dan
sosial dari pelakunya. Wujud yang lebih konkret dari akuntansi sebagai perangkat lunak
Dalam Jurnal yang dituliskan Naniek Noviari, Akuntan merupakan profesi yang
aktivitasnya banyak berhubungan dengan TI. Perkembangan SIA dan proses audit
sebagai akibat dari adanya kemajuan TI dan perkembangan akuntansi akan memunculkan
peluang bagi akuntan. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh akuntan yang mempunyai
pengetahuan memadai tentang SIA dan audit berbasis komputer. Sebaliknya, akuntan
yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang SIA dan audit berbasis komputer
akan tergusur posisinya karena tidak mampu memberikan jasa yang diperlukan oleh klien.
9
Lingkungan teknologi memungkinkan perusahaan untuk memajukan kinerjanya. TI dan
komunikasi (McNurlin dan Sprague, 2002: 11). Menurut Laudon dan Laudon (2006: 14-
hardware, software, dan komunikasi (McLeod dan Schell, 2004: 101-123; Mescon, et al.,
teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era
informasi. Hal ini dinyatakan oleh Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third
Wave (Robert, 1992). Pada masa ini teknologi akuntansi dengan single entry book keeping
sudah tidak memadai dalam penyediaan informasi akuntansi. Orang mulai memerlukan
informasi mengenai berapa pendapatan yang diperolehnya selama suatu periode tertentu
dan berapa perubahan kekayaan yang dimiliki. Pada era ini sistem double entry book
keeping mulai diperkenalkan oleh Luca Pacioli meskipun bukan dia penemu sistem ini.
Karena kebutuhan manusia akan informasi semakin kompleks, maka sistem double entry
book keeping mengalami perkembangan. Mulai dari teknik pembukuan sampai dengan
metode akuntansi yang kompleks seperti akuntansi untuk inflasi, dana pensiun, leasing,
dan lain-lain (Belkaoui, 2000). Dalam jurnal yang dituliskan Sri Maharsi, ada berbagai
macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi informasi yang muncul, antara
lain Electronic Data Processing (EDP) Systems, Data Processing Systems (DPS),
10
Management Information System (MIS), Decision Support System (DSS), Expert System
(ES), Executive Information Systems (EIS), dan Accounting Information System (AIS)
(Bodnar, 1998). Berikut adalah penjelasan atas definisi dan istilah-istilah tersebut. EDP
berorientasi pada transaksi organisasi. Sistem ini digunakan untuk mengolah data
transaksi yang sifatnya rutin (sehari-hari). Sistem ini tidak dapat membantu pekerjaan
pihak manajemen yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Sistem ini hanya
bermanfaat untuk meningkatkan ketepatan waktu dan frekuensi penyajian laporan. Secara
organisasi. Istilah data processing (DP) sebenarnya sama dengan EDP. MIS merupakan
manajemen level menengah. MIS mengakui adanya kenyataan bahwa para manajer dalam
bahwa sistem informasi berbasis komputer dapat membantu penyediaan informasi bagi
para manajer. DSS adalah suatu sistem informasi yang datanya diproses dalam bentuk
pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. Karena berorientasi pada pemakai akhir, maka
berbeda dengan sistem DP. DSS diarahkan pada penyediaan data yang nyata, khusus, dan
informasi yang tidak rutin yang diminta oleh manajemen. DSS dapat digunakan untuk
menganalisis kondisi pasar sekarang atau pasar potensial. DSS juga dapat membantu
mengubah proses bisnis, dimana umumnya manajer membuat semua keputusan, namun
dengan adanya teknologi informasi seperti decision support tools, access database, dan
modelling software, pengambilan keputusan menjadi bagian setiap orang. Expert System
(ES) merupakan sistem informasi yang berbasis pada pengetahuan yang menggunakan
11
pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus untuk menjalankan kegiatan sebagai
konsultan ahli bagi pemakai akhir. Seperti DSS, ES membutuhkan penggunaan model-
model keputusan manajemen dan database khusus. Tidak seperti DSS, ES juga
keputusan tersebut. EIS merupakan suatu sistem informasi yang berkaitan dengan
informasi bersifat keuangan dan non keuangan bagi para pengambil keputusan.
Penggunaan teknologi informasi pada aktivitas perusahaan seperti pada value chain dapat
operasi, peningkatan produktivitas, percepatan waktu pengiriman barang dan jasa kepada
pelanggan, serta peningkatan nilai barang dan jasa yang tinggi pada pelanggan. Salah satu
teknologi informasi yang tidak kalah pentingnya adalah pemakaian Electronic Data
efektivitas dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya klerikal. Hansen dan Hill (1989)
mendefinisikan EDI sebagai pergerakan dokumen bisnis dalam format terstruktur antara
berbagai patner bisnis dalam suatu organisasi. Dengan EDI, dokumen yang diterima dapat
pada manajer untuk berkonsentrasi penuh pada pengambilan keputusan strategik dan
berkembang. Teknologi informasi yang kuat akan menjadi competitive edge bagi
perusahaan dan sekaligus menjadi entry barrier (Fasio, 1994). Bagi organisasi yang ingin
maju dan berkembang, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan teknologi sepanjang
12
hal itu dapat mempermudah perusahaan menyesuaikan diri dengan lingkungannya
(Hanscombe, 1989). Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia saat ini memang
begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan
struktur, operasi dan manajemen organisasi. Jenis pekerjaan dan tipe pekerja yang
dominan di zaman Teknologi Informasi adalah otonomi dan wewenang yang lebih besar
dalam teknologi informasi dengan batas-batas horisontal, vertikal, eksternal dan geografis
organisasi menjadi lebih datar, dan karyawan menjadi lebih berdaya (empowered
employees) dan menjadikan terwujudnya kerja sama lintas fungsional dalam memenuhi
lebih berfokus ke penyediaan produk dan jasa yang menjadi kompetensi intinya (care
perusahaan menjadi anggota jejaring sehingga mampu menghasilkan value terbaik bagi
customers, karena koordinasi tidak lagi dijalankan melalui “command and control mode”
dalam mewujudkan tujuan organisasi ditentukan dari seberapa jelas misi dan visi
karyawan yang dilandasi oleh trust-based relationship antar manajer dan karyawan
13
menjadikan Information sharing dapat meningkatkan tuntutan tentang otonomi dan
tindakan nyata. Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia
seperti:
Teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses yang
14
o Strategi pertumbuhan: mengembangkan kapasitas produksi secara signifikan,
o Strategi aliansi: membentuk hubungan dan aliansi bisnis yang baru dengan pelanggan,
teknogi informasi tersebut awal mulanya bertolak belakang dengan sudut pandang
Auditor/akuntan yang menilai bahwa hubungan bisnis yang wajar adalah jika
pihak yang bebas atau independen. Hubungan istimewa (atau dikenal dengan related
ketidakwajaran angka yang dicatat dalam catatan akuntansi. Padahal transaksi bisnis yang
hubungan bisnis jangka pendek. Masing-masing pihak hanya mengusahakan agar pada
saat transaksi bisnis terjadi, mereka yang terkait mampu bersikap businesslike, sehingga
Apakah di kemudian hari pihak-pihak yang terkait sekarang akan melaksanakan bisnis,
tergantung dari penentuan syarat-syarat independensi pada saat transaksi yang akan
terjadi di masa yang akan datang tersebut sedangkan kemitraan Usaha (Partnered
Relationship) untuk mendobrak mitos tersebut harus menitikberatkan pada trust building
dan core competency di dalam membangun hubungan kemitraan, baik di dalam organisasi
perusahaan (antara manajer dengan karyawan dan antar fungsi dalam organisasi) maupun
15
BAB III
PENDALAMAN MATERI
Tonggak sejarah akuntansi dimulai sejak tahun 1494, yaitu ketika Luca Pacioli
memperkenalkan sistem double entry book keeping. Akan tetapi, praktik akuntansi
sebenarnya sudah ada sejak zaman sebelum itu. Alvin Toffler dalam bukunya The Third
Wave menyatakan bahwa pada tahun 8000 SM yang dinyatakan sebagai masa bercocok
tanam orang sudah mengenal teknologi, informasi, dan akuntansi. Pada masa bercocok
alam. Orang belum mengenal teknik untuk mengubah bahan baku menjadi produk.
Teknologi pada masa itu masih bersifat fisik sehingga teknologi informasi masih tertulis
dan dikembangkan untuk membuat catatan akuntansi. Pada masa itu teknologi akuntansi
masih sangat sederhana. Karena lingkungan masih sangat statis dan dapat diprediksi
dengan mudah, maka sistem single entry book keeping sudah dianggap cukup. Dengan
sistem ini orang hanya memerlukan informasi mengenai berapa aset dan utangnya pada
suatu saat tertentu Orang belum berpikir mengenai berapa perubahan kekayaannya dan
apa penyebab perubahan tersebut. Tahun 1650 sampai dengan 1955 dinyatakan oleh
Alvin Toffler sebagai era industri. Era ini dimulai dengan terjadinya revolusi industri,
yaitu sejak ditemukannya mesin-mesin industri. Tenaga kerja manusia di dalam pabrik
pertukaran dengan uang semakin berkembang. Pada masa ini teknologi akuntansi dengan
single entry book keeping sudah tidak memadai dalam penyediaan informasi akuntansi.
selama suatu periode tertentu dan berapa perubahan kekayaan yangdimiliki. Pada era ini
16
sistem double entry book keeping mulai diperkenalkan oleh Luca Pacioli meskipun bukan
dia penemu sistem ini. Karena kebutuhan manusia akan informasi semakin kompleks,
maka sistem double entry book keeping mengalami perkembangan. Mulai dari teknik
inflasi, dana pensiun, leasing, dan lain-lain (Belkaoui, 2000). Pada masa ini sistem
informasi akuntansi di dalam upaya untuk menyediakan informasi, baik kepada pihak
ekstern maupun intern masih dilakukan secara manual hanya dengan bantuan mesin
tahun 1955. Pada era ini teknologi informasi sudah menggunakan komputer dan
menjadi lebih murah, dan tidak banyak memakan tempat dan waktu. Salah satu bidang
akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya
siklus akuntansi pada SIA 13 berbasis komputer sama dengan SIA berbasis manual,
artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak
bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer hanyamengubah
karakter dari suatu aktivitas. Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi
(Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era teknologi informasi
menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya,
mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan
ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan
network. Informasi akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan dan terutama digunakan
keputusan perusahaan (Arnold and Hope, 1990). Agar data keuangan dapat dimanfaatkan
17
dengan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, maka data tersebut harus
disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai. Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga
jenis yaitu (a) informasi operasi; (b) informasi akuntansi manajemen; dan (c) informasi
a. Informasi Operasi
Informasi ini menyediakan data mentah bagi informasi akuntansi keuangan dan informasi
antara lain: informasi produksi; informasi pembelian dan pemakaian bahan baku;
Menurut Anthony dan Reece (1989: 6) informasi akuntansi yang khusus ditujukan untuk
1. perencanaan
2. implementasi
3. pengendalian
keuangan yang disebut akuntansi manajemen (Mulyadi, 1995; Hansen & Mowen, 2005).
berbagai laporan, seperti anggaran, laporan penjualan, laporan biaya produksi, laporan
biaya menurut pusat pertanggungjawaban, laporan biaya menurut aktivitas, dan lain-lain.
Informasi akuntansi keuangan digunakan baik oleh manajer maupun pihak eksternal
18
keuangan, kinerja serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2001). Informasi
akuntansi keuangan untuk pihak luar disajikan dalam laporan keuangan yang terdiri dari
neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan. Pihak luar yang
mempunyai kepentingan yang berbeda. Informasi ini disajikan dan disusun berdasarkan
aturan dasar yang dinamakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Standar akuntansi
keuangan tersebut dipakai untuk menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan untuk
pihak luar menyajikan suatu gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan dan hasil
Dalam literatur manajemen strategik, Hagedoorn (1993) menyatakan bahwa jenis respon
strategik perusahaan terhadap globalisasi akan tergantung pada jenis tipologi strategi
kompetitif perusahaan, sehingga dalam hal ini bisa dikatakan bahwa tipologi strategi
melakukan investasi dalam teknologi investasi menyangkut jumlah yang sangat besar, hal
respon strategik perusahaan terhadap globalisasi (Ein Dor dan Segev,1979; McFarlan, et
al., 1983; Goslar dan Grover, 1993; serta Mata, et al.,1995). Berikut ini adalah kutipan
dari jurnal yang dibuat oleh Staf`Dosen Universitas Bina Darma, Dr. Dedi Rianto Rahadi,
19
dengan judul PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENINGKATAN
kemudahan penggunaan (ease of use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya
bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami. Menurut Goodwin (1987); Silver
(1988); dalam Adam, et al., (1992), intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna
(user) dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih
sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah
dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya. Berdasarkan definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu
Pengguna TI mempercayai bahwa TI yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah
meliputi;
Untuk variabel kemudahan pemakaian, Iqbaria (1994) juga telah menguji dalam studinya
20
penggunaan yang diharapkan oleh sipengguna atau karena tekanan sosial. Temuan studi
Iqbaria (1994) membuktikan bahwa TI digunakan bukan mutlak karena adanya tekanan
sosial, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan TI bukan karena adanya unsur
tekanan, tetapi karena memang mudah digunakan. (Rahadi, 2007) Perubahan proses
akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik
keuangan yang dihasilkan oleh SIA. Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam
bidang akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan
auditing pada EDP audit, yaitu audit sekitar komputer (auditing around the computer),
audit melalui komputer (auditing through the computer), dan audit berbantuan komputer
(auditing with computer). Auditing around the computer adalah audit terhadap
itu sendiri, pemrosesan dalam komputer dianggap benar, apa yang ada dalam komputer
dianggap sebagai “black box” sehingga audit hanya dilakukan di sekitar box tersebut.
Pendekatan ini memfokuskan pada input dan output. Jika dalam pemeriksaan output
menyatakan hasil yang benar dari seperangkat input pada sistem pemrosesan, maka
Holmes dan Nicholls (1989) menjelaskan bahwa kekurangan informasi akuntansi dalam
yang memburuk dan kekurangan catatan akuntansi akan membatasi akses untuk
21
perusahaan. Oleh karena itu penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap
perencanaan dan pengendalian perusahaan (Roberts, Dunne, dan Ezell; 1980). Beberapa
mempengaruhi merupakan salah satu alasan utama kegagalan perusahaan kecil dan
menengah (Peterson, Kometsky & Ridgway, 1993; Monk, 2000). Kekurangan catatan
akuntansi akan menimbulkan masalah perpajakan atau institusi pemerintah lainnya, dan
(1983) menjelaskan bahwa kapabilitas akuntansi 16 merupakan faktor penting yang akan
yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah
menurut Holmes dan Nicholls (1988) antara lain pengetahuan akuntansi, skala usaha,
jenis usaha dan pengalaman usaha. Holmes dan Nicholls (1988) mengklasifikasikan
informasi akuntansi dalam tiga jenis yang berbeda menurut manfaatnya bagi para
pemakai, yaitu:
anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian dan
pengambilan keputusan.
informasi akuntansi Holmes dan Nicholls ini mencakup seluruh informasi akuntansi yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Menurut Cushing dan Romney (1994: 2) informasi agar
dapat bermanfaat harus memenuhi beberapa kriteria. Informasi harus dapat diandalkan
22
(reliable), relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dimengerti dan dapat diuji. Dapat
diandalkan berarti bebas dari kesalahan atau bias, harus pula menunjukkan kejadian atau
aktivitas perusahaan secara tepat. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat
bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda satu sama lainnya.
Tepat waktu berarti informasi tersebut harus datang tepat waktu, karena informasi yang
usang tidak berguna bagi pengambilan keputusan. Lengkap berarti informasi tersebut
memuat seluruh data yang relevan. Informasi tersebut dapat dimengerti jika disajikan
dalam bentuk yang bermanfaat dan dapat dicerna oleh pemakai. Informasi tersebut dapat
diuji berarti dua orang yang independen dapat memproduksi informasi yang sama.
tersebut akan membedakan informasi yang bermanfaat dengan informasi yang kurang
bermanfaat bagi penggunanya. Dalam pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan
1. Relevan maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat mendorong suatu keputusan
apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk kepentingan memprediksi hasil di masa depan
yang berdasarkan kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada tiga karakteristik utama yaitu:
a. Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan para pemakai
b. Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pemakai dalam
membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan;
23
c. Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memungkinkan pemakai
2. Reliable, maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin bebas dari kesalahan dan
penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai dengan
yang dapat dinilai melalui kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi
yang disajikan berdasarkan metode tertentu memberikan hasil yang sama apabila
umum para pemakai dan terlepas dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan
menyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul dari kesamaan dasar dan perbedaan
dasar dalam perusahaan dan transaksinya dan tidak semata-mata dari perbedaan
perlakuan akuntansinya.
prosedur akuntansi yang tidak berubah dari periode ke periode. Pada audit tradisional,
bukti yang dikumpulkan adalah bukti historis, sedangkan dalam continuous audit rentang
waktu yang diperlukan antara terjadinya transaksi, proses pemerolehan bukti audit sampai
terbitnya laporan audit sangatlah singkat. Dengan demikian dalam continuous audit,
waktu untuk menjalankan penugasan sangat terbatas, sehingga jika akuntan publik tidak
24
dapat memanfaatkan waktu yang singkat tersebut, maka laporan audit akan kehilangan
relevansinya. Untuk itu, akuntan publik harus memastikan terlebih dahulu bahwa sistem
informasi akuntansi perusahaan adalah sistem yang andal sehingga laporan atau output
yang dihasilkan andal dan tidak mengandung salah saji secara material (Pinnarwan 2001)
commerce baik yang bersifat preventif maupun detektif. Dalam proses continuous audit
akuntan publik harus dapat menggunakan software audit yang akan lebih bermanfaat
sedang melakukan pemrosesan transaksi (embedded audit module). Oleh karena itu,
kompentensi inti disiplin ilmu akuntansi Peluang lain yang sangat luas terbuka bagi
akuntan adalah peluang dibidang assurance services. Elliot Committee atau The AICPA’s
for decision makers. Komite ini juga mendefinisikan bahwa assurance services adalah
jenis pekerjaan baru akuntan yang lebih luas lingkupnya dari pada audit atas laporan
keuangan yang merupakan jasa tradisional yang dapat diberikan oleh akuntan publik.
Seperti tercantum dalam SAS 78, e-commerce memberikan pengaruh pada luas dan
metode atas penugasan traditional assurance services dalam hal internal kontrol,
pemrakiraan resiko audit dan prosedur perencanaan audit (Greenstein dan Feinman
2000). Informasi yang menjadi bahan oleh dalam assurance services bukan hanya
informasi keuangan, tetapi juga meliputi informasi non keuangan. Tujuan dari assurance
25
services adalah perbaikan informasi dan bukan pada tersusunnya laporan, meskipun
mungkin bisa juga dalam bentuk tersusunnya laporan. Contohnya adalah terjadinya
perbaikan informasi tentang proses atau sistem tertentu seperti internal kontrol atau model
pengambilan keputusan. Contoh lain adalah informasi tentang sebuah produk atau
pernyataan pihak lain atas atribut produk tertentu, dimana semua perbaikan informasi
tersebut dapat berguna untuk pengambilan keputusan baik pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh pihak internal maupun oleh pihak eksternal. Dengan demikian audit atas
laporan keuangan hanyalah merupakan salah satu bagian dari assurance services (Alles,
et al., 2002) Lebih jauh mengenai perkembangan dan perbedaan assurance services pada
masa dahulu dan masa yang akan datang dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini.
Tampak bahwa dalam lingkungan bisnis elektronik akan menyebabkan akuntan tidak
hanya akan menghasilkan opini atau pendapat audit tapi lebih pada memberikan
assurance atau pernyataan mengenai keyakinan bahwa informasi yang dihasilkan atau
disajikan oleh pihak tertentu adalah informasi yang berkualitas dan dapat dipercaya
sistem bisnis yang semakin menuju kearah online real time. Contoh tipe assurance
services yang dapat dilakukan oleh akuntan adalah a web assurance services, yaitu
SysTrust dan WebTrust. Keduanya dikembangkan secara bersama-sama oleh AICPA dan
security, integrity, availability, dan maintainability dari sebuah sistem informasi bisnis.
security, availability, business practices dan transaction integrity. Jika web assurance
services, yaitu SysTrust dan WebTrust diterapkan semuanya pada perusahaan maka
26
berarti transaksi yang terjadi dengan bisnis tersebut adalah transaksi yang dapat
dipercaya. Perusahaan yang sudah diverifikasi sistem informasinya oleh AICPA ini akan
dapat menggunakan stempel atau logo WebTrust. Logo pada website ini berarti bahwa
website telah dinilai oleh akuntan publik dan pendapat yang diberikan adalah wajar tanpa
perkecualian atau unqualified opinion atas penerapan standar, prinsip dan kriteria suatu
website yang sesuai dengan standar (Franky 2001). Masyarakat dapat mengklik ikon logo
WebTrust untuk melihat laporan akuntan yang ada. Akuntan publik harus senantiasa
melakukan penilaian kembali atas website tersebut minimal 6 bulan sekali dan setiap kali
perusahaan melakukan perubahan isi website yang akan memiliki dampak terhadap
criteria WebTrust maka perusahaan harus melaporkan kepada akuntan publik untuk
dinilai kembali. Inilah peranan akuntan sebagai pihak ketiga yang independen. Perbedaan
SysTrust dan WebTrust dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Pada intinya jasa yang
diberikan untuk pekerjaan diatas adalah jasa E-commerce Integrity and Security
Assurance. Integrity assurance system akan meyakinkan bahwa elemen data yang
ditangkap dalam transaksi elektronik adalah transaksi yang sudah disepakati dan bahwa
integrity atas elemen data dan meyakinkan bahwa data transaksi tidak berubah selama
authentication atas pihak-pihak yang bertransaksi telah diverifikasi dan bahwa data
elektronik telah dilindungi dari pengungkapan informasi yang tidak atau belum
diotorisasi. Jenis assurance services yang lain adalah E-commerce System Reliability
partnernya. Untuk memenuhi kebutuhan ini, maka keandalan server dan informasi
menjadi syarat utama. Keandalan server atau server reliability menjamin pemakai yang
27
sudah memiliki otorisasi untuk dapat mengakses informasi pada saat yang dibutuhkan.
Jadi pada saat user mengambil informasi dari website, dengan segera server harus dapat
memberikan responnya. Informasi yang dikirimkan oleh server adalah informasi yang
akurat dan informasi yang terkini yang berguna untuk pengambilan keputusan. Assurance
services juga dapat berupa risk assessment assurance. Risk assessment adalah proses
untuk melakukan identifikasi, analisis, dan pengelolaan resiko yang dapat mempengaruhi
risk assessment pada waktu melakukan audit keuangan, yaitu pada saat menentukan
efektifitas pengendalian internal perusahaan atau menentukan control risk. Jadi hanya
merupakan perluasan ruang lingkup pekerjaan risk assessment yang sebelumnya telah
ada.
Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu akuntansi
modern (Basuki, 2000: 173). Bila dihubungkan dengan kelompok usaha kecil dan
menengah tampaknya pemahaman terhadap akuntansi masih berada pada tataran pertama
dan kedua yaitu sebagai alat hitung-menghitung dan sebagai sumber informasi untuk
pengambilan keputusan (Basuki, 2000: 174). 21 Informasi akuntansi merupakan alat yang
digunakan oleh pengguna informasi untuk pengambilan keputusan (Nicholls dan Holmes,
1988: 57), terutama oleh pelaku bisnis. Dimana informasi akuntansi diharapkan dapat
dihasilkan dari suatu laporan keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai
28
proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Dengan
antara lain mengenai kebutuhan akan kas (Sutapa, Rusdi, dan Kiryanto, 2001: 200).
Holmes dan Nicholls (1989) mengungkapkan bahwa informasi akuntansi yang banyak
disiapkan dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah informasi yang
akuntansi yang seharusnya dibutuhkan oleh manajemen perusahaan kecil dan menengah
Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pendidikan dan
keuangan (William, et al., 1989; Knutson dan Henry, 1985; Nair dan Rittenberg, 1983;
Wishon, 1985; Murray, et al., 1983). Dari uraian tersebut jelas bahwa industri menengah
banyak mengalami kesulitan dalam memahami informasi akuntansi dengan baik. Padahal
dengan semakin ketatnya persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya
berbagai informasi, sumber daya manusia, alokasi dana, penerapan teknologi, sistem
perusahaan secara baik. Melihat begitu banyak peranan dan manfaat informasi akuntansi
dalam menciptakan arus informasi keuangan guna menunjang kelangsungan hidup (going
concern) industri menengah, maka dalam mini paper ini penulis paparkan mengenai
pengetahuan akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha dan jenis usaha terhadap
29
penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah. Belkaoui (2000)
Pada tahun 1989 Belkaoui menulis buku dengan judul The Coming Crisis in Accounting
yang membahas krisis akuntansi yang mungkin muncul dari hal-hal sebagai berikut:
jumlah tenaga kerja, peningkatan porsi jasa konsultasi dan pengurangan jasa
akuntan/auditing. Akuntan yang selama ini dianggap borjuis justru menjadi proletar. Di
samping itu, ada juga anggapan bahwa akuntan sebetulnya bukan tergolong sebagai
profesi karena ketidakmampuan menjadi independen dan otonom dari langganannya dan
kehilangan monopolinya atas jasa informasi akuntansi yang saat ini banyak di-supply
oleh TI.
meningkatnya kecurangan ini tidak lepas dari kegagalan profesi akuntan. Bahkan di tanah
air akuntan sering juga dicap “tukang angka” yang bisa menentukan jumlah laba atau rugi
perusahaan. Kasus factual telah banyak terjadi mendukung anggapan ini sehingga
30
3. Menurunnya work load dalam proses akuntansi Karena kemajuan komputer, tugas-
tugas akuntansi sudah bisa dilakukan oleh software yang user friendly sehingga
tidak memerlukan keahlian akuntansi lagi. Dengan demikian, beban kerja dari seorang
ahli akuntan semakin terbatas yang akan menimbulkan krisis profesi akuntan.
4. Iklim organisasi dikantor akuntan Kantor akuntan adalah fakultas kedua setelah
fakultas ekonomi. Kantor akuntan hanya sebagai batu loncatan untuk memasuki dunia
bisnis lain yang lebih menggiurkan. Bahkan turn over perpindahan kerja, di kantor
akuntan cukup tinggi, career path tidak jelas, job description yang tidak tegas, semakin
kabur, dan bahkan semakin tingginya konflik internal dalam kantor akuntan itu sendiri.
Bahkan jasa yang akan dibolehkan diberikan oleh akuntan semakin di atur dan dibatasi
seperti baru-baru ini diberlakukan oleh SEC di USA, di mana akuntan tidak bias bebas
memberikan beberapa jasa pada perusahaan yang sama karena dianggap mengurangi
independensi.
5. Problema produksi ilmu pengetahuan dalam akuntansi Ilmu pengetahuan paling tidak
saat ini dari proses akademik sedangkan akuntansi adalah kebutuhan profesi yang
berkembang secara praktik dalam dunia bisnis. Sering terjadi antara hasil proses ilmu
pengetahuan dari proses akademik sering tidak match atau tidak sesuai dengan keinginan
atau kebutuhan dunia praktik sehingga terjadi gap antara dunia akademis dengan dunia
profesi. Banyaknya keluhan ditemukan pasar bahwa apa yang diajarkan di bangku kuliah
tidak relevan dengan apa yang diinginkan pasar atau user dari tenaga 23 akuntan yang
dihasilkan perguruan tinggi itu. Jika hal ini berjalan terus maka akuntansi juga akan
akuntan itu benar sebagai profesi atau tidak. Menurut beliau paling tidak ada persyaratan
31
a. Memiliki disiplin ilmu pengetahuan
Menurut Belkaoui akuntan saat ini tidak memiliki otonomi yang cukup kepada
profesi menjadi berkurang akibat kemampuan komputer menyabot sebagian besar fungsi
akuntan terutama dalam penyajian laporan keuangan. Dari sini Belkaoui menyimpulkan
bahwa akuntansi berada dalam situasi apakah sebagai “yang tidak murni profesi” atau
Berikut ini adalah beberapa contoh implementasi teknologi informasi dalam akuntansi
persediaan, mengarahkan orientasi pada kualitas dan efisiensi tenaga kerja. EDI juga
response time, berhubungan secara lebih dekat dengan pelanggan, dan membantu
Costing (ABC), teknologi informasi dapat diterapkan untuk mengolah informasi biaya
sehingga dapat memberi kejelasan mengenai sumber atau penyebab dari pos-pos biaya
32
secara cepat dan terorganisasi. Sedangkan dalam Total Quality Control (TQC), teknologi
merupakan tanggung jawab dari semua bagian. Perkembangan teknologi informasi dalam
akuntansi manajemen juga dapat menyediakan informasi tentang korelasi antara biaya
dan waktu dengan cepat dan relevan. Hal ini menjadikan manajer mampu merespon
perubahan kondisi pasar secara cepat dan tepat. Selain itu, penerapan manufacturing cell
dapat mempercepat waktu yang digunakan untuk produksi dan menurunkan biaya
CAM menggunakan mesin dan robot yang dikendalikan oleh komputer. Yang keempat,
satu ciri CAM adalah sistem manufaktur yang fleksibel, yaitu sistem yang mampu
membuat produk yang dimulai dan diakhiri dengan menggunakan robot serta alat-alat
berbagai produk yang sama ini merupakan suatu keunggulan. Tantangan bagi akuntan
manajemen lainnya adalah berupa tekanan luar yang berasal dari partner dagang (internal
pressure). Banyak perusahaan dan organisasi yang menyadari bahwa mereka tidak dapat
Network. Perusahaan yang ketinggalan dalam menerapkan teknologi informasi akan sulit
33
berkomunikasi dengan yang lain disamping tidak dapat bersaing. Sedangkan perusahaan
tersedianya perangkat keras dan perangkat lunak yang ada. Implementasi teknologi
informasi harus mempertimbangkan bukan hanya biaya investasi saja, melainkan juga
biaya perawatan dan biaya operasi, termasuk biaya tenaga ahli dan pemakaian jaringan
informasi harus juga disesuaikan dengan kultur atau budaya manusia secara umum.
tersebut hanya melihat dari sisi teknologinya saja tanpa mempertimbangkan konteks
social dan kultur di negara asal yang kondisinya jauh berbeda. Dari gambaran diatas,
terdapat suatu fenomena yang menarik, yaitu sistem informasi dan teknologi yang
canggih akan memberikan peluang untuk membuat organisasi lebih hidup. Akuntan harus
tetap memberikan keyakinan pada pihak-pihak yang melakukan transaksi bahwa dengan
adanya pemanfaatan teknologi, maka keamanan transaksi tidak perlu menjadi satu
masalah yang perlu dikhawatirkan. Akuntan bersama–sama dengan praktisi lain dibidang
membantu pengambilan keputusan manajerial secara cepat dan akurat dan sebagainya.
Software akuntansi amat beragam, diantaranya Zahir Accounting, MYOB, Accurate, dll.
34
Beberapa waktu belakangan ini AICPA sedang dan terus bekerja untuk mengembangkan
menggantikan penggunaan format HTML (Hyper Text Mark-up Language). Asal XBRL
dapat ditelusuri kembali ke awal era tahun 1990. Pada waktu itu, perancang software
bemama Jon Bosak menyadari bahwa kelemahan dasar HTML adalah ketidak
mampuannya menjelaskan isi data yang disajikan. Bosak menyajikan World Wide Web
kemampuan ini. Proyek tersebut mengantar Bosak dan dua pembuat software lainnya
membuat bahasa pemrograman yang disebut XML, yang merupakan kepanjangan dari
eXtensible Markup Language. XML adalah alat umum yang dapat memberi tanda data
apa pun dengan penanda untuk ideniifikasi. XML adalah sebuah langkah ke arah yang
tepat. Akan tetapi, Charles Hoffinan, seorang akuntan publik yang bekerja di kantor
akuntan publik lokal bertempat di Tacoma, Washington, menyadari bahwa XML tidak
cukup untuk dapat menjadi bahasa tujuan umum dalam mengkomunikasikan informasi
keuangan. Hal yang diperlukan adalah kemampuan untuk tidak hanya mengidentifikasi
setiap bagian data, tetapi bagaimana data tersebut diproses serta bagaimana hubungannya
dengan data lainnya. Hoffman mulai bekerja untuk menambah kemampuan XML, tetapi
menyadari bahwa proyek tersebut membutuhkan dukungan tambahan. Dia mencari dan
laporan keuangan dengan XML yang telah ditingkatkan. Sepanjang kemajuan proyek
tersebut, hasilnya dibagi dengan perusahaan software besar. Mereka mengetahui nilai dari
bahasa bisnis umum semacam itu dan bergabung dalam proyek tersebut. Akhimya,
banyak perusahaan software terkemuka, dan kelompok pemakai yang penting, bergabung
dalam usaha bersama AICPA. Hasilnya adalah: XBRL. Para vendor saat ini bekerja untuk
35
membuat berbagai software keuangan dan pendukung keputusan, yang mampu untuk
yang hampir sama dimulai di banyak negara lainnya. XBRL sedang berusaha menjadi
berasal dari seorang akuntan publik yang mencari cara lebih baik untuk menyebarkan data
Business Talks the Same Language,” Journal of Accountancy (Agustus 2000): 24-30.
Dengan HTML, tercipta situs web yang dapat diakses di mana saja, sehingga dapat
melihat (dari sisi eksternal) atau menyajikan (dari sisi internal) laporan keuangan
perusahaan. Walaupun demikian, hingga saat ini, penyebaran informasi keuangan dan
nonkeuangan secara elektronis adalah proses yang lamban dan tidak efisien. Salah satu
masalahnya adalah banyak penerima memiliki permintaan berbeda berkaitan tentang cara
informasi dikirim. Hal ini berarti organisasi harus mengorbankan banyak waktu dan biaya
untukmemformat informasi yang sama dalam bemacam cara. Masalah kedua yang
berhubungan adalah penerima harus secara manual memasukkan kembali banyak dari
informasi tersebut dapat dianalisis. Penyebab dasar dari kedua masalah tersebut terletak
pada metode yang digunakan untuk memperlihatkan informasi di Internet. Kode HTML
lokasinya dan karakter hurufnya), tetapi tidak memberikan cara untuk secara otomatis
mengidentifikasi bahwa bagian data tertentu tersebut menyajikan jumlah dari penjualan
tahun ini. Kesemua hal ini berubah dengan adanya perkembangan XBRL, yang
36
merupakan varian dari XML (eXtensible Mark-up Language). Bahasa untuk semua tujuan
ini didesain untuk memberikan cara mengkomunikasikan isi data. HTML menggunakan
label untuk menunjukkan bagaimana data diformat. Contohnya, tag code/ label <b>
menunjukkan bahwa semua teks selanjutnya hingga label </b> ditampilkan dalam huruf
tebal. XBRL menggunakan jenis label yang hampir sama untuk mengidentifikasi isi
setiap bagian data. Contohnya label XBRL dapat menunjukkan bahwa bagian data
berikutnya mewakili piutang usaha. Kini, sebagian besar orang dapat membuat halaman
Web tanpa harus secara langsung menulis kode HTML, karena produk seperti Microsoft
Word, membuat kode HTML secara otomatis dengan pilih “Save as HTML." Sebagian
besar penjual software utama membuat fungsi yang hampir sama ke dalam produk-
produk mereka untuk membuat XBRL mudah digunakan. Jadi, para profesional akuntan
dan sistem informasi tidak akan perlu mengetahui cara untuk menulis kode XBRL untuk
manfaat utama dalam pembuatan dan penyebaran data keuangan secara elektronis.
sekali, dengan menggunakan label XBRL. Saat ini, data keuangan dapat dikirim ke satu
pihak sebagai dokumen HTML, ke pihak lainnya sebagai file PDF, biasanya Adobe
Acrobat, ke lainnya sebagai file teks, dan ke pihak lainnya sebagai file comma-delimited,
biasanya dapat dibuka dengan Micosoft EXCEL. Proses ini menimbulkan biaya yang
tidak perlu. Sebaliknya, file XBRL yang sama dapat dikirim ke setiap pihak tersebut, yang
dapat kemudian menggunakan file tersebut dalam cara seperti yang mereka kehendaki.
bersamaan dalam format yang dapat digunakan semua orang. Manfaat kedua dari XBRL
adalah informasi yang diberikan oleh label XBRL, dapat diartikan. Hal ini berarti para
37
penerima tidak perlu lagi secara manual memasukkan kembali data yang mereka
informasi tersebut. Sebagai gantinya, jika data berisi label XBRL, data tersebut dapat
dimasukkan secara langsung ke alat analisis apa pun yang dapat membaca XBRL. Hal ini
juga berarti bahwa pencarian data di Internet akan lebih efisien dan akurat 27 Contohnya,
akan menghasilkan ratusan situs, sebagian besar tidak berkaitan dengan keuangan yang
dicari. Akan tetapi, dengan data yang disertai tag XBRL, pencarian tersebut akan terbatas
keuangan. XBRL tentu saja penting dalam perkembangan TI. XBRL juga berharga
memberikan gambaran bagus tentang bagaimana para akuntan dapat secara aktif terlibat
dalam perkembangan TI yang sedang berjalan. Before XBRL, there was no generally
accepeted format for business reporting data (AICPA online). Dengan XBRL akan
translasi dan sharing informasi atas pelaporan keuangan yang dihasilkan tersebut. XBRL
statements across all software and technologies, including the Internet (Reuters 2000).
Keberadaan XBRL yang dapat digunakan untuk menyiapkan laporan keuangan dalam
untuk menyiapkan laporan keuangan dalam format yang berbeda. Oleh karenanya akan
terjadi penghematan waktu, biaya dan kesalahan data tertentu pada berbagai dokumen.
Meskipun masih banyak pro kontra dikalangan profesi akuntan di AS, namun demikian
beberapa perusahaan besar seperti Microsoft, Deutsche Bank, perusahaan The Australia
38
Prudential Regulatory Authority(APRA), dan perusahaan besar lain telah mengadopsi
akuntan yang pesimis dengan adopsi teknologi menyatakan bahwa sudah selayaknya
akuntan kembali pada panggilan awalnya (back to basic) dengan mengingat pelajaran
yang didapat dari kasus bangkrutnya perusahaan besar Enron. Dokumen elektronik dan
real time accounting systems ini menyebabkan perubahan peran akuntan publik pada
pekerjaan yang terkait dengan proses pelaporan laporan keuangan, termasuk didalamnya
adalah pemrakiraan resiko audit dan exposure yang mungkin timbul. Untuk dapat
melakukan penugasan dalam lingkungan sistem informasi akuntansi yang sudah online
real time, akuntan publik harus dapat terus mengembangkan teknologi audit untuk
http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/info_pm/xbrl/id/index.html
Salah satu tugas utama regulator keuangan di seluruh dunia saat ini adalah bagaimana
data dan informasi yang disampaikan oleh institusi-institusi yang diawasinya adalah
benar dan akurat. Hal tersebut sangat terkait dengan kebutuhan investor dalam mengakses
data 28 dan informasi secara mudah dan cepat, sebagai dasar pengambilan keputusan
mereka sekaligus mampu menghasilkan data dan informasi yang cepat, akurat, dan
relevan bagi kepentingan para penggunanya. Beberapa regulator telah mulai melakukan
evaluasi terhadap sistem mereka dan BAPEPAM mengimplementasi XBRL sebagai salah
39
satu solusi jawaban atas kebutuhan tersebut. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM dan LK) Departemen Keuangan RI, sebagai salah satu regulator,
memiliki peranan penting yang berkaitan dengan penyampaian laporan (termasuk laporan
secara elektronik via internet serta didukung dengan implementasi XBRL, Bapepam-LK
diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya sebagai salah satu sumber informasi dan
data keuangan yang penting di masa mendatang. Sebagai informasi, implementasi sistem
pelaporan elektronik di industri Pasar Modal Indonesia juga sudah ditetapkan di Cetak
Biru Pasar Modal Indonesia 2005-2009 dan diharapkan bisa dimanfaatkan pada tahun
London, UK. Observasi tersebut dilakukan selama satu bulan (18 Juli 2006 - 15 Agustus
2006), dengan bantuan pendanaan dari World Bank (ASEM Grant). Melalui observasi
pelaporan secara elektronik (e-reporting) yang saat ini akan mulai dikembangkan di
industri pasar modal. Situs ”XBRL Initiative” ini ditujukan sebagai sarana untuk
menyebarkan informasi mengenai hasil observasi. Suatu model (show case) telah
digunakan menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut mengenai kajian dan rencana
40
Reporting Language) adalah suatu standar terbuka berbasis XML yang mendukung
pemodelan informasi serta ekspresi makna semantik yang biasanya dibutuhkan oleh
pelaporan bisnis. Salah satu penggunaan XBRL adalah untuk mendefinisikan serta
tersebut dan makna semantik lainnya. XBRL menggunakan sintaks XML serta teknologi
berbasis XML lainnya seperti XML Schema, XLink, XPath, Namespace, dll untuk
dipublikasikan oleh XBRL International, Inc. (XII) yang berbentuk PDF, XLS, dll.
apalagi Jika ada 10 macam laporan keuangan dengan format yang berbeda-beda. Untuk
membuat hasil analisis yang benar-benar comparable, mungkin saja kita akan banyak
mengalami kesulitan. Dengan XBRL, semua itu akan mudah untuk kita lakukan, karena
XBRL memiliki Format yang sudah terstandar, sehingga menghasilkan informasi dan
data yang comparable dan mudah untuk dianalisis, selain itu juga dapat dilakukan
validasi secara otomatis, sehingga meminimkan kesalahan input. Hasil analisis dengan
XBRL tersebut kemudian juga dapat diolah kembali menjadi format yang diinginkan:
PDF, HTML, Excel, CSV, TXT, dll. XBRL ini dapat meningkatkan kemudahan akses
informasi finansial, terutama bagi investor internasional, karena XBRL menerapkan suatu
mereka sendiri. Dan tentu saja akan mempercepat pengambilan keputusan bisnis.
41
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari mini paper atas paparan yang telah dilakukan adalah, dengan adanya
komputer dan komputerisasi maka beberapa keuntungan terhadap perusahaan dan dari
pengembangan.
5. Menghasilkan informasi yang relevan, andal, lengkap, tepat waktu, dapat dipahami,
6. XBRL sebagai media baru yang dapat dimaksimalkan dalam distribusi informasi dan
menghasilkan analisa bisnis dan keputusan strategis yang dapat diuji dan dipertanggung
jawabkan.
42