Anda di halaman 1dari 1

Sejarah Pakaian Seragam Sekolah

Zaman Jepang

Penggunaan seragam di Indonesia, ternyata sudah mulai gencar diterapkan pada masa
pendudukan Jepang. Namun, saat itu belum diberlakukan corak warna tertentu untuk setiap jenjang
pendidikan. Setelah Indonesia merdeka dan Jepang angkat kaki dari tanar air, seragam sekolah ini
masih terus diterapkan.

Presiden Soeharto

Penggunaan seragam sekolah ternyata sudah menjadi kebiasaan. Pada masa pemerintahan
Presiden Soeharto tahun 1982 turunlah Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Ditjen Pendidikan
Dasar dan Menengah yang berisi tentang penggunaan seragam sekolah. SK yang dikeluarkan pada
17 Maret 1982 tersebut mengatur corak warna yang berlaku bagi tiap tingkatan sekolah,
sebagaimana yang dikenakan para pelajar Indonesia saat ini. Ternyata, alasan lain yang mendasari
penggunaan seragam ini adalah untuk menutupi kesenjangan sosial antar siswa.

Idik Sulaeman

Idik Sulaeman adalah pencetus gagasan corak warna dan aturan penggunaan seragam
sekolah. Saat itu, Pak Idik Sulaeman menjabat sebagai Direktur Pembinaan Kesiswaan di Ditjen
Pendidikan Dasar dan Menengah dengan masa periode 1979-1983. Pak Idik ternyata merupakan
alumni Pendidikan Seni Rupa Institut Teknologi . Tidak hanya seragam, tetapi beliau juga
merupakan pembuat lambang OSIS dan Paskibraka.

Makna

Penentuan warna pada seragam sekolah pun bukan tanpa arti. Bagi siswa SD, seragam hem putih
dengan bawahan merah melambangkan energi dan keberanian bagi siswa untuk belajar.
Sementara itu corak warna biru pada seragam SMP melambangkan komunikasi dan percaya diri
karena pada masa-masa ini siswa SMP sedang dalam masa pengembangan kepercayaan diri. Lalu,
corak warna abu pada seragam SMA/SMK menunjukkan kedewasaan dan ketenangan.

Anda mungkin juga menyukai