Anda di halaman 1dari 29

PENGELOLAAN SUMBER DAYA HULU MIGAS DENGAN

AKUNTABEL DAN TRANSPARAN

Jakarta, 15 November 2016


POKOK BAHASAN
KONDISI UMUM HULU MIGAS
MEMBANGUN INTEGRITAS HULU MIGAS

RIGHT TO AUDIT & CIVD

TRANSPARANSI HULU MIGAS


PERAN AKTIF DALAM EITI
PENUTUP
Ringkasan Kondisi Industri Hulu Migas Saat Ini
Infrastruktu Fasilitas
r jaringan Operasi
Gas Bumi Produksi
yang belum Yang Sudah
merata Menua

Cadangan
Migas Penurunan
yang Produksi
semakin Migas
menipis

Migas masih
mendominas Reserves
i Replacem
penggunaan ent Ratio
energi ~50%
Primer

Sukses Proses
rasio penemuan
eksplorasi Migas yang
yang semakin
mengecil lama

Sumber : SKK Migas, DJMG


Bigger Picture of Upstream Oil and Gas Governance in Indonesia
• BPK
• DPR Regulatory • BPKP
• Executive
Institution ESDM • DJP
• Law Authorities
• Association,
Business entity
• Other countries
Supervisory
institution SKK
Migas

Cost recovery Indonesian Share


US$11,910 million US$8,840 million
Vendor Contractor Trader
(5142) (85) (20 traders)

Oil and Gas Reserve


(248 WK)

4
Milestone Membangun Integritas di SKK Migas
0TT Selasa, 13/08/2013

• Penyusunan
Pedoman
Etika Asesmen Risiko Transparansi
• Pembentukan Korupsi di Pengadaan
Tim SPIP Pelaporan LHKPN Proses Bisnis Barang dan Jasa

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


Penyusunan Penyusunan • Pembentukan • Penerapan
Core Value Pedoman PI Kepatuhan ERM
Pengendalian • Launching • Launching
Gratifikasi WBS KAWAL Pakta
SKK MIGAS Integritas dan
• Asesmen 4 No
Risiko Korupsi
di Area
Manajemen
SKK Migas
From Core Value to Compliance

Compliance
Behaviour
Reactive Special Audits Investigation

Whistle Compliance Sosialisasi Sistem Operasi


Proactive Blowing System Terpadu
Monitoring
Review Kepatuhan

Pakta Pedoman
Preventive Budget Review LHKPN PPG
Integritas Etika

Core Values SKK Migas


Core Value
Nilai-nilai yang mendasari Menyatukan pribadi-pribadi Mendasari interaksi pekerja dengan pekerja lain,
perilaku SKK Migas dan Pekerja- yang berbeda dalam Pekerja dengan pihak lain, SKK Migas dengan
Pekerja yang di dalamnya organisasi Pekerja, dan SKK Migas dengan institusi lain

P R U D E N T
Professional Responsive Unity Decisive Ethics Nation Trustworthy
in Diversity Focused
Berpikir dan Memberikan Kemampuan Memiliki Bertindak sesuai Berusaha Berperilaku
bertindak sesuai reaksi/respon untuk kemampuan dan dengan norma- memaksimalkan dapat dipercaya
dengan standar secara cepat menerima, kapasitas untuk norma, potensi dan dan diandalkan
yang berlaku dengan cara mengakui, membuat suatu peraturan kemampuan dalam
dalam yang tepat dan menghargai, dan keputusan dan/atau etika nasional dalam melaksanakan
melaksanakan positif dalam mensinergikan dengan bisnis yang pengambilan tugas dan
pekerjaan. pelaksanaan keragaman mempertimbang berlaku dalam keputusan dan tanggung jawab.
pekerjaan. untuk mencapai kan risiko, melaksanakan pelaksanaan
tujuan yang implikasi dari tugas dan tugas sehari-
disepakati keputusan yang tanggung jawab hari.
bersama. diambil, dan sehari-hari.
kesesuaian
dengan
kewenangan
yang dimiliki.
No Bribery
Komitmen
Manajemen
dan Pekerja
SKK Migas
No Gift

PAKTA No Kickback
INTEGRITAS

No Luxurious Hospitality
WBS KAWAL SKK MIGAS
Email :
wbs@skkmigas.go.id
• Sarana pengaduan indikasi pelanggaran
Whistleblowing yang dilakukan oleh Manajemen dan
System Pegawai SKK Migas.
• Tujuannya : sebagai upaya untuk
SKK Migas meningkatkan good governance dan
reputasi organisasi.

1. Dugaan Pelanggaran Pedoman Etika


2. Dugaan kecurangan
3. Dugaan pelecehan
Kategori 4. Dugaan penyebaran atau pembocoran
Pengaduan rahasia perusahaan
5. Dugaan Pelanggaran Pedoman
Pengendalian Gratifikasi (PPG)
6. Dugaan Korupsi
7. Dugaan benturan kepentingan
WBS SKK Migas in Numbers

Kategori Terlapor

In Scope 27% SKK Migas


33% 67% 73%
Out of Scope KKKS

Area

Dari Sept’13 s.d Oktober’16


Pengadaan 63% 37% telah masuk 125
Non Pengadaan
pengaduan melalui saluran
WBS KAWAL SKK Migas
Right To Audit
Keadaan Sebelumnya PARADIGMA BARU Keadaan Yang
 Kondisi kompetisi market Pengelolaan Rantai Suplai Diharapkan
yang tidak mencerminkan
 Tercipta market dengan
persaingan sebenarnya.
level kompetisi yang
Right to Audit sehat.
 Supply dalam market tidak Kontrak harus
mencerminkan kondisi mencantumkan
kesediaan untuk  Tercipta harga yang
ideal harga pasar.
dilakukan pemeriksaan kompetitif dan lebih
kepatuhan terhadap UU efisien
 Persepsi publik terhadap
Tindak Pidana Korupsi,
pengelolaan rantai suplai Foreign Corrupt Practices  Terbangun persesi publik
hulu migas cederung Act (FCPA), yang lebih positif
negatif Anti Bribery and terhadap seluruh pihak
Corruption (ABC).
dalam pengelolaan rantai
suplai hulu migas.

85% dari Expenditure Migas untuk Pengadaan


KETENTUAN AUDIT TIPIKOR pada PTK-007 Revisi 03
BAB VIII Bab XII BAB XIII BAB XIV
Dokumen Pemilihan PBJ Penilaian Kinerja &
Kontrak Pengelolaan PBJ
Pengawasan KKKS
2.4 Dokumen pendukung 2. Isi Kontrak 2. Pengawasan 5.3 Kategori Hitam
kualifikasi ....: 2.27 2.1 Pengawasan terhadap 5.3.2 Siapapun yang untuk dan
2.4.1 Surat Pernyataan di ttd Ketentuan mengenai hak pelaksanaan Pengadaan B/J atas nama PBJ terbukti
Pimpinan Tertinggi ...: termasuk kepatuhan terhadap
KKKS dan SKK Migas atau melakukan tindakan perbuatan
Undang-Undang Tindak Pidana
2.4.1.7. Kesediaan untuk auditor independen yang penyuapan kepada pekerja
Korupsi, Foreign Corrupt
dilakukan pemeriksaan ditunjuk oleh Kontraktor Kontraktor KKS atau melakukan
Practises Act (FCPA), dan/atau
kepatuhan terhadap Undang- KKS dan/atau SKK Migas Anty-Bribery and Corruption perbuatan kolusi dan/atau
Undang Tindak Pidana untuk melakukan (ABC) kepada KKKS. nepotisme kepada pekerja
Korupsi, Foreign Corrupt pemeriksaan terhadap Pengawasan ini dapat dilakukan Kontraktor KKS berdasarkan
Practises Act (FCPA), pelaksanaan kontrak secara pre, current dan post hasil pemeriksaan auditor atau
dan/atau Anty-Bribery and termasuk kepatuhan audit: fungsi internal lain di KKKS atau
Corruption (ABC) oleh auditor terhadap Undang-Undang 2.1.1 Pengawasan internal: KKKS berdasarkan keputusan
independen yang ditunjuk Tindak Pidana Korupsi, dan/atau SKK Migas atau auditor pengadilan yang berkekuatan
oleh Kontraktor KKS yang ditunjuk SKK Migas, dan
Foreign Corrupt Practises 2.1.2 Pengawasan eksternal:
hukum tetap.
dan/atau SKK Migas, Act (FCPA), dan/atau Anty- auditor pemerintah dan eksternal 5.3.8. Penyedia Barang/Jasa
berdasarkan data hardcopy Bribery and Corruption lainnya tidak bersedia dilakukan audit
dan digital. (ABC) kepada Pelaksana 2.6.8. Pelaksana Kontrak tidak kepatuhan terhadap Undang-
Kontrak bersedia dilakukan audit Undang Tindak Pidana Korupsi,
kepatuhan terhadap UU Tipikor, FCPA, dan/atau ABC oleh
FCPA, dan/atau ABC oleh auditor auditor independen yang
eksternal, maka dikenakan sanksi
finansial tidak dapat dibebankan
ditunjuk oleh KKKS dan/atau
sebagai biaya berdasarkan KKS SKK Migas berdasarkan data
untuk seluruh nilai Kontrak dari hardcopy dan data digital.
pengadaan dimaksud.
Implementasi “right to audit “clause

• Dilaksanakan kepada 3
PBJ/Vendor
2015 • Terdapat pengenaan sanksi
karena menolak diaudit

• Sudah terlaksana pada 4


PBJ
2016 • Sedang berlangsung audit
pada 3 PBJ
Tidak ada pelangggaran
Pelanggaran Tipikor
Sanksi Vendor

Tidak Bersedia
Audit

SKK Migas:
Surat Pemberitahuan Penetapan Sanksi

KKKS Pelaksana Kontrak/PBJ Personil

NCR seluruh kontrak jika Penundaan pembayaran


Sanksi tidak bersedia diaudit Invoice -
Finansial dan/atau terbukti terjadi
korupsi
NCR nilai kontrak yg
menjadi objek audit
apabila Pelaksana Kontrak
 - 
-
tdk bersedia diaudit

Sanksi Surat peringatan dari SKK


Migas kepada Pimpinan Surat Peringatan dari
Admin Sanksi Hitam Kedua
Tertinggi Manajamen KKKS

Pengurangan nilai Panitia Pengadaan:


kewenangan persetujuan -
Sertifikasi dibekukan
Identifikasi Temuan Hasil Pelaksanaan “Right to Audit”
TEMUAN
KKKS PENYEDIA BARANG/JASA
Secara umum temuan yang dapat di- Secara Umum Temuan yang di-identifikasi di
identifikasi di KKKS antara lain : Penyedia Barang/Jasa antara lain :
 Indikasi proses pengadaan mengarah ke • Indikasi adanya pemberian facilitating payment
dan gift ke Penyelenggara Negara
Vendor tertentu
(Kementerian,Perorangan/PNS), pegawai negara
 Adanya indikasi praktik yang melibatkan asing, baik langsung maupun melalui “agen”.
fungsi user dalam mengarahkan Yang terbanyak adalah yang melalui agen. Hal
pemenangan vendor tertentu dengan yang paling banyak terjadi lewat agent adalah
memberikan penilaian pada saat pra pada saat pengurusan ijin
kualifikasi. • Pemberian melalui perantara/mediator/agen
 Adanya indikasi praktik “arisan” antara pada poin a di atas, tidak didukung dengan
bukti-bukti yang mamadai, tidak jelas dan tidak
sesama vendor dan fungsi user KKKS
lengkap.
dalam pengaturan pemenang pekerjaan. • Vendor belum memiliki panduan/Code of
 Penunjukkan pemenang/vendor yang conduct sesuai dengan FCPA/ABC atau UU
tidak memenuhi kriteria pengadaan. Tipikor
 Ketidakcermatan panitia tender dalam • Vendor belum memiliki panduan mengenai
proses pengadaan. pemberian donasi, sumbangan, hadiah dan
jamuan
• Indikasi adanya tindakan-tindakan yang
mengarah pada anti-forensic
Progres Sistem CIVD
Data Sebaran Jumlah SPDA CIVD
KKKS Registrasi Update Profil Proses KKKS SPDA Terdaftar

BOB PT BUMI SIAK PUSAKO-PERTAMINA HULU 7 35 10 9 61


CNOOC SES Ltd 81 242 64 215 602
CONOCOPHILLIPS INDONESIA INC. LTD. 37 91 19 32 179
EMP MALACCA STRAIT S.A. 11 46 7 12 76
JOB PERTAMINA - TALISMAN (OGAN KOMERING) LTD. 11 13 12 2 38
JOB PERTAMINA - TALISMAN JAMBIMERANG 4 36 5 33 78
KANGEAN ENERGY INDONESIA LTD. 10 88 5 93 196
PERTAMINA HULU ENERGI ONWJ 13 74 35 64 186
PETROCHINA INTERNATIONAL JABUNG LTD. 20 169 36 144 369
PREMIER OIL NATUNA SEA B.V. 17 64 9 168 258
PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA 123 254 101 325 803
PT MEDCO E&P INDONESIA 53 343 35 174 605
PT PERTAMINA EP 86 685 92 549 1412
STAR ENERGY (KAKAP) LTD. 4 33 7 24 68
Grand Total 477 2173 437 1844 4931
*1 November 2016
Pengembangan Sistem IT
1. DASHBOARD LIFTING
• Pembuatan Dashboard Lifting Untuk Stakeholder (Ditjen Migas, KPK, Pemda &
ADPM) telah selesai dikembangkan. Dapat diakses secara terbatas (dengan user
name dan password) melalui website SKK Migas

2. DATA SHIPCORD
• Hasil Shipcord, terkait pergerakan lifting Minyak Bumi, telah dapat di lihat dengan
menggunakan direct link http://223.27.158.68/shipcoord/cepanels/shpcrd.php

3. SOT PRODUKSI
• Pengembangan sistem monitoring produksi pada titik flow meter di Gathering
Station, di masing-masing fasilitas produksi KKKS

4. SOT PENERIMAAN MIGAS


• Pengembangan aplikasi untuk mengintegrasikan proses komersialisasi &
penerimaan Migas, mulai dari monitoring kontrak komersial hingga laporan
penjualan Migas, sehingga setiap transaksi lifting Migas bisa dilihat sumber
atau acuan dalam pelaksanaan liftingnya.
Perkembangan EITI Indonesia
Indonesia
Presiden SBY Indonesia
menerbitkan laporan Indonesia menerbitkan
menandatangani menerbitkan
EITI pertama, Laporan EITI ketiga,
Perpres 26/2010 Indonesia
mencakup mencakup thn 2012-
penerimaan thn mendapat status 2013
2009 compliance EITI
country

Menkeu Sri Mulyani Indonesia menerbitkan Status compliance Indonesia


Indonesia
menyatakan Laporan EITI kedua, yg Indonesia mendapatkan
mendapat status
dukungannya kpd mencakup data tahun ditangguhkan,menungg kembali status
kandidat EITI
EITI 2010-2011 u laporan EITI thn 2012 compliance
PENUTUP
Pengelolaan Sumber Daya Hulu Migas menuntut akuntabilitas dan transparansi yang
tinggi mengingat sektor ini memegang peran strategis dalam pembangunan
perekonomian nasional baik
SKKMigas sebagai pemegang manajemen operasi hulu migas secara terus menerus
membangun integritas dengan secara konsisten dan konsekuen
mengimplementasikan Pedoman Etika, Pedoman Pengendalian Gratifikasi,
pembangnan WBS, Pakta Integritas utamanya 4 NO: No Bribery, No Kickback, No
Gift, No Excessive Hospitality
Pembangunan Sistem Operasi Terpadu dan berbagai aplikasi berbasis IT dalam
operasi migas seperti CIVD (Centralised Integrated Vendor Data Base, akan
mendorong akuntabilitas dan transparansi pengelolaan kegiatan hulu migas
Diberlakukannya ”Right to Audit Clause” dalam kontrak dengan para
vendor/supplier diharapkan akan menekan biaya tinggi dalam operasi perminyakan
karena akan menekan mark-up dan praktik bisnis koruptif
 Hulu Migas telah menunjukkan dukungan aktif terhadap EITI (Extractive Industry
Transparency Initiatives) sehingga daya tarik investasi di sektor ini dapat diperbaiki
TERIMA KASIH
Pengembangan Sistem IT (1/4)
SOT – Dashboard Lifting Migas
Pembuatan Dashboard Lifting Untuk Stakeholder (Ditjen Migas, KPK, Pemda & ADPM) telah selesai
dikembangkan. Dapat diakses secara terbatas (dengan user name dan password) melalui
website SKK Migas
Pengembangan Sistem IT (2/4)
SOT – GIS Pengelolaan Sumberdaya Migas
 Telah disiapkan Arc GIS Server, upgrade software versi terbaru: Arc GIS ver.10.4.
 Penambahan kapasitas + 100 TB (dari yang telah terpasang saat ini + 300 TB).
Koordinasi dengan instansi lain:
1) Telah dilakukan koordinasi dengan instansi dan perusahaan:
o Pusat Data dan Informasi, KESDM : 06 Juni 2016, sharing data ke Pusdatin melalui
Web Map Service dimulai sejak 29 September 2016
o Badan Informasi Geospasial(BIG) : 07 Juni 2016
o ESRI (Arc GIS) Indonesia : 09 Juni 2016
o Dishidros, TNI AL : 15 Juni 2016, draft MOU telah
dikirimkan 17 Oktober 2016
o PT. Patra Nusa Data : 16 Juni 2016
o Badan Geologi, KESDM : 21 Juni 2016
o Kem. Perhubungan : 27 Juni 2016 & 22 Sept 2016,
draft MOU akan dikirimkan W-4 Oktober 2016
o IHS Indonesia : 30 Juni 2016
o Geologi Kelautan : W-3 Juli 2016
2) Hasil diskusi: Dukungan penuh kepada SKK Migas terkait
mengembangkan aplikasi/Portal GIS.
Pengembangan Sistem IT (3/4)
SOT – Komersialisasi dan Penerimaan Migas
Aplikasi SOT Komersialisasi & Penerimaan Migas (KPM) merupakan aplikasi yang mendukung
integrasi dalam pelaporan data lifting Migas hingga pelaporan penerimaan Migas yang saling
terkait antar pihak yang berwenang.
Aplikasi SOT KPM ini diharapkan
bisa membantu mengintegrasikan
proses komersialisasi & penerimaan
Migas, mulai dari monitoring kontrak
komersial hingga laporan penjualan
Migas, sehingga setiap transaksi
lifting Migas bisa dilihat sumber atau
acuan dalam pelaksanaan
liftingnya.

Status: Tahap Pengembangan 70%


Target Penyelesaian: 27 November
2016 (Addendum Waktu karena
perubahan proses bisnis)
Pengembangan Sistem IT (4/4)
Data Shipcord Untuk Stakeholder

Anda mungkin juga menyukai