DIAN LESTARI
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
ABSTRAK
DIAN LESTARI. Model Pemanenan dalam Manajemen Perikanan. Dibimbing oleh ENDAR
HASAFAH NUGRAHANI dan ALI KUSNANTO.
Pemanenan merupakan salah satu kegiatan yang umum dilakukan dalam pemanfaatan sumber
daya alam, seperti pemanenan sumber daya kelautan. Dalam manajemen perikanan, ada beberapa
strategi pemanenan yang dapat dilakukan yaitu pemanenan konstan, proporsional, threshold
proporsional dan musiman. Usaha pemanenan didefinisikan sebagai peubah kontrol dalam strategi
pemanenan. Hal itu penting untuk menemukan usaha pemanenan optimal yang dapat memberikan
hasil pemanenan maksimum yang berkelanjutan, sehingga kepunahan populasi ikan tidak terjadi.
Dalam karya ilmiah ini, pengaruh peubah kontrol terhadap dinamika populasi ikan dibahas
dengan mengajukan model matematika yang sesuai. Selanjutnya, usaha pemanenan optimal dapat
ditentukan. Simulasi komputer ditampilkan untuk menyelidiki kedinamikaan populasi ikan dan
perilaku optimal pemanenan dengan memberikan nilai parameter.
ABSTRACT
Harvesting is one of the common activities in using natural resources, such as harvesting of
marine resources. In fishery management, there are several harvesting strategies which can be
applied, i.e. constant, proportional, proportional with threshold, and seasonal harvesting. Fishing
effort is defined as a control variable in the harvesting strategies. It is important to be able to find
an optimal fishing effort that gives maximum sustainable yield, so that extinction of fish
population does not happen.
In this paper the effect of control variable toward the dynamics of fish population has been
discussed by proposing suitable mathematical models. Furthermore, the optimal fishing effort has
been determined. Computer simulations are performed to investigate the dynamics of fish
population and optimal harvesting with the given value of parameters.
MODEL PEMANENAN DALAM MANAJEMEN PERIKANAN
Skripsi
Oleh :
DIAN LESTARI
G54050769
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
Nama : Model Pemanenan dalam Manajemen Perikanan
Nama : Dian Lestari
NRP : G54050769
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ir. Endar Hasafah Nugrahani, M.S. Drs. Ali Kusnanto, M.Si.
NIP. 19631228 198903 2 001 NIP. 19650820 199003 1 001
Mengetahui,
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 24 Mei 1988 sebagai anak pertama dari dua
bersaudara, anak dari pasangan Wawan dan Berty.
Tahun 2005 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Margahayu Bandung dan pada tahun yang sama
lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Tahun 2006 masuk
di Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan penulis menjadi asisten mata kuliah persamaan diferensial
biasa program S1 semester genap 2008/2009, asisten mata kuliah persamaan diferensial parsial
program S1 semester ganjil 2008/2009, asisten mata kuliah persamaan diferensial biasa program
S1 semester genap 2007/2008, asisten mata kuliah pengantar matematika program S1 semester
ganjil 2007/2008, asisten mata kuliah kalkulus program S1 semester genap 2007/2008, bendahara
2 Matematika Ria IPB 2007, pengurus Gumatika staf Departemen Keilmuan IPB 2006/2007.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penyusunan karya ilmiah ini juga tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dr. Ir. Endar Hasafah Nugrahani, M.S. selaku dosen pembimbing I (terima kasih atas
semua ilmu, kesabaran, motivasi, dan bantuannya selama penulisan skripsi ini).
2. Drs. Ali Kusnanto, M.Si. selaku dosen pembimbing II (terima kasih atas semua ilmu,
kesabaran, saran, motivasi, dan bantuannya selama penulisan skripsi ini).
3. Dr. Hadi Sumarno, M.S. selaku dosen penguji (terima kasih atas semua ilmu dan
sarannya).
4. Semua dosen Departemen Matematika (terima kasih atas semua ilmu yang telah
diberikan).
5. Pa Yono, Bu Susi, Bu Ade, Bu Marisi, Mas Bono, Mas Heri, Mas Deni.
6. Keluargaku tercinta: Papah (terima kasih atas doa dan dukungannya), Mamah (terima
kasih banyak atas semua doa, dukungan, kerja keras dan kasih sayangnya), Ade ku Widya
(makasih atas doa, semangat dan dukungannya).
7. Teman-teman : Mba ik, Mba Rie, Bundo, Mba Vino, Agem, Uni, Fence, Atieh, Yie2,
Utie, Nida, Noviar (makasih atas doa,dorongan, saran, dan semangat yang kalian berikan
selama ini).
8. Teman-teman Math 42 : Ayank Nur Vita, Senior Jane, Niken, Hikmeh, Otong, Tasya,
Ryu, Ida, Iput, Yusep, Ardy, Kaisar Dendy, Eko, Mas Warno, Awie, Mocco, Djawa,
Bude Tie2, Acuy, Mira, Facrie, Sapto, Mas Ayep, Achi, Hapsari, Ilie, Pp, Lisda, Gita,
Riken, Ocoy, Bima, Eyyi, Ridu, Nyoman, Ayu, Agnes, K’Mukhtar, Lela, Rima, Herry,
Yuni, Oby, Zil, Yudi, Danuradi, Erlin, Acuy, Sima, Pipit, Rendy, Boy dan lainnya
(makasih buat doa, bantuan, saran, semangat, dan dukungannya).
9. Tema-teman PF : Kudung, Agus, Poye, Sars dan lainnya (terima kasih semangat, bantuan,
dan dukungannya).
10. Adik-adik 43: (makasih atas doa, semangat dan dukungannya).
11. Adik-adik 44: (makasih atas doa, semangat dan dukungannya).
12. Adik-adik 45 : (makasih atas doa dan semangatnya).
13. Teman – teman sman_387 : 8-an (Desay, Umie, Dara, Holiday, Sitay, Dinay, Wie2),
Echo, Vlma, Ch, Jaka, Yanuar, Heri dan lainnya (makasih atas doa dan semangat yang
kalian berikan).
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan dan menjadi inspirasi
bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
Dian Lestari
DAFTAR ISI
Halaman
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................... 1
II LANDASAN TEORI
2.1 Persamaan Diferensial Biasa .................................................................................. ` 1
2.2 Persamaan Diferensial Terpisahkan ....................................................................... 1
2.3 Teknik Mencari Solusi Persamaan Diferensial Terpisahkan .................................... 1
2.4 Persamaan Bernoulli............................................................................................... 2
2.5 Masalah Kontrol Optimum ..................................................................................... 2
2.6 Kestabilan PD Orde Satu ........................................................................................ 2
2.7 Digram Fase ........................................................................................................... 3
KESIMPULAN ................................................................................................................. 18
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 20
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
.
1 Bidang fase x f ( x ) ..................................................................................................... 3
2 Kurva pertumbuhan logistik ............................................................................................. 4
3 Dinamika pemanenan konstan ......................................................................................... 8
4 Dinamika populasi pemanenan konstan q 0.2dengan nilai awal ...................................... 8
5 Dinamika populasi pemanenan proporsional .................................................................... 9
6 Pengaruh nilai β terhadap dinamika populasi ................................................................... 9
7 Bidang fase pemanenan threshold ................................................................................... 10
8 Pengaruh nilai β = 1 ........................................................................................................ `11
9 Pengaruh nilai β = 2.5 ..................................................................................................... 11
4
10 Pengaruh nilai 2.5 10 ...................................................................................... 11
11 Dinamika populasi dengan q 0.8 0.5, 1 ......................................................... 11
12 Dinamika populasi pemanenan musiman ....................................................................... 12
13 Pengaruh nilai β untuk αq = 0.49 .................................................................................. 12
14 Pengaruh nilai β untuk αq = 0.04 ................................................................................. 13
15 Kurva saha pemanenan konstan ..................................................................................... 13
16 Kurva usaha pemanenan proporsional ............................................................................ 14
17 Kurva usaha pemanenan proporsional threshold ............................................................ 15
18 Kurva usaha pemanenan musiman ................................................................................. 15
19 Kurva keuntungan ......................................................................................................... 17
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
II LANDASAN TEORI
diperoleh menjadi
dx dx
g (t ) dt A. x n P(t ) x1 n Q(t ). (2.3)
f (x) dt
dipilih
dengan A merupakan konstanta
pengintegralan yang merupakan hasil dv dx
v x1 n maka (1 n) x n
penggabungan dua konstanta pengintegralan dt dt
(2.4)
yaitu A1 dan A2 dari dx x n dv
.
dt (1 n) dt
dx
A1 g (t )dt A2 . dengan mensubstitusikan persamaan (2.4) ke
f ( x) persamaan (2.3) diperoleh
(iii) Melakukan substitusi sederhana untuk 1 dv
mereduksi persamaan yang peubahnya tidak P ( t ) v Q (t )
(1 n) dt
dapat dipisahkan. (2.5)
(Bajpai & Hyslop, 1970) dv
(1 n) P(t )v (1 n)Q(t ).
dt
2.4 Persamaan Bernoulli dengan memisalkan
PDB linear orde satu tak homogen dapat Pp(t ) (1 n) P (t ).
dinyatakan dengan Qq(t ) (1 n)Q(t ).
dx sehingga persamaan (2.5) dapat dituliskan
P (t ) x Q (t ). (2.1)
dt menjadi
dx dv
n Pp(t )v Qq(t ). (2.6)
P (t ) x Q (t ) x . dt
dt (2.2) persamaan (2.6) memiliki bentuk persamaan
(i) Persamaan (2.1) dapat disederhanakan yang sama dengan persamaan (2.1) sehingga
menjadi diperoleh solusi
P(t ) x Q(t ) dt dx 0. Pp(t 0dt Pp(t )dt
v (t ) e e Qq(t )dt c
yang merupakan PDB tak eksak karena
1
P(t ) x Q(t ) (1) 1 n 1
. x (t ) .
x y v (t )
dengan memilih faktor integrasi yang hanya (Farlow, 1994)
tergantung pada t , yaitu (t ) , maka
persamaan (2.1) dapat dituliskan 2.5 Masalah Kontrol Optimum
( (t ) P(t ) x (t )Q (t )) dt (t ) dx 0. Masalah kontrol optimum terdiri atas
yang merupakan PDB eksak, sehingga harus pemilihan semua peubah kontrol U (t ) yang
memenuhi mungkin, yang membawa sistem dinamik
( (t ) P (t ) x (t )Q (t )) (t ) (dalam hal ini sistem satu dimensi) dari suatu
. keadaan awal x (t 0 ) pada waktu t 0 ke
x t
dan diperoleh keadaan akhir x (T ) pada waktu T ,
P(t )dt sedemikian sehingga menghasilkan fungsi
e dengan 0. tujuan yang maksimum, yaitu
selanjutnya dengan mengalikan pada T
persamaan (2.1) diperoleh solusi berikut Maks J U f 0 ( x (t ), u (t ), t ) dt .
t0
P (t ) dt dx P (t ) dt P (t )dt
e e P (t ) x Q ( t ) e dengan f0 ( x , u , t ) diberikan dan merupakan
dt
fungsi bernilai real.
(Tu, 1993)
d
dt
e
P (t )dt
x Q (t ) e
P (t ) dt
2.6 Kestabilan PD Orde Satu
P (t ) dt P(t )dt Suatu persamaan diferensial linear orde
e x e Q (t ) dt c satu berbentuk
P(t )dt P(t ) dt .
xe e Q (t ) dt c. x ax 0 dengan a 0. (2.7)
(ii) Persamaan (2.2) dapat disederhanakan
.. sumbu horizontal, yaitu x meningkat
memiliki nilai x a yang bersifat stabil jika sepanjang waktu yang ditunjukkan oleh panah
a 0 dan bersifat tidak stabil jika a 0 . .
dari arah kiri ke kanan. Jika x 0 maka
Bukti : kurva berada di bawah sumbu horizontal,
Tuliskan persamaan (2.7) sebagai yaitu x menurun sepanjang waktu
dx / x adt , kemudian kedua sisi ditunjukkan oleh panah dari arah kanan ke
diintegralkan sehingga diperoleh .
at kiri. Pada sumbu horizontal, x 0 yaitu
x (t ) x 0 e .
tidak berubah, merupakan titik ekuilibrium
Jika a 0 , maka solusi akan meningkat atau titik tetap.
secara eksponensial. Jika a 0 , maka solusi '
akan menuju nol. Solusi ekuilibrium adalah Jika f ( x ) 0 maka f ( x ) adalah fungsi
x(t ) 0. turun, sehingga ekuilibrium stabil. Jika
'
Jika a 0 maka solusi bersifat tak stabil, f ( x ) 0 maka f ( x ) adalah fungsi naik,
karena sehingga ekuilibrium tak stabil.
at
lim t | x (t ) 0 | lim t | x0 | e . (Tu, 1994)
Jika a 0 maka solusi bersifat stabil, .
karena x
at
lim t | x (t ) 0 | lim t | x0 | e 0.
(Tu, 1994)
f ' ( x) 0
2.7 Diagram Fase
.
Suatu persamaan diferensial x f ( x )
tidak semuanya dapat diselesaikan secara
kuantitatif. Jika hal ini terjadi maka x(t )
diperlukan solusi kualitatif dalam bentuk '
f ( x) 0
diagram fase. Diagram fase akan
.
menggambarkan perubahan kecepatan ( x ) .
terhadap x (Lihat pada Gambar 1). Gambar 1 Bidang fase x f ( x )
.
Jika x 0 maka kurva berada di atas
* qU
x(100) 0.617 0.23 0 0 0
xs 1 K
R
8
0.6
*
b. Kestabilan Titik Tetap xs
Perubahan nilai tidak mempengaruhi
Dengan mensubstitusikan nilai kestabilan, tetapi kenaikan
* q
xs 1 K menyebabkan populasi lebih cepat menuju
R nilai kestabilannya.
dF
ke persamaan (4.1.1) diperoleh , yaitu
dx x (t )
dF q R 0.7
.
dx 1 q 0.6
q
*
Agar sistem di titik xs 1 K stabil, 0.5
R
0.4
dF
maka harus dipenuhi 0 0.3
dx
dF q R 0.2
0 0
dx 1 q 0.1
R q . 0.0
0 5 10 15 20 25 30
q
* t
Pada keadaan xs 1 K dapat
R Gambar 5 Dinamika populasi pemanenan
dilakukan pemanenan, karena kepunahan proporsional
tidak akan terjadi. Keterangan :
Merah : 0.5; q 0.6
Sehingga dapat disimpulkan Hijau : 0.5; q 0.1
Ungu : 0.7; q 0.6
q
* 1 K ; jika R q
xs R
0 x (t )
; selainnya 0.7
0.6
Selanjutnya akan diperlihatkan pengaruh
0.5
peubah kontrol terhadap dinamika populasi
0.4
menuju nilai kestabilannya. Kenaikan
0.3
menyebabkan populasi lebih cepat menuju
nilai kestabilannya. 0.2
0.1
Misalkan
0.0
R 0.5, 0.5, q 0.8, 1.0, 1.0, K 1 0 5 10 15 20 25 30
t
dan q 0.4 0.5 , sehingga diperoleh
* Gambar 6 Pengaruh nilai terhadap
xs 0.2 . Kenaikan sehingga q 0.5
menyebabkan populasi menuju nol dinamika populasi
(kepunahan).
Keterangan :
Tabel 3 Dinamika populasi pemanenan Merah : 1
proporsional Hijau : 0.5
Ungu : 0.3
x(0) β x(5) x(20) x(50) x(100)
1 0.28 0.21 0.2 0.2 (3) Pemanenan Threshold Proporsioanal
0.6 0.5 0.31 0.21 0.2 0.2 Untuk level pemanenan threshold
proporsional, maka persamaan (4.7) akan
0.3 0.32 0.21 0.2 0.2 memiliki ekuilibrium stabil pada x 0 , yang
1 0.14 0.19 0.19 0.2 diberikan oleh
0.1 0.5 0.13 0.18 0.2 0.2
0.3 0.13 0.18 0.2 0.2
* 10
* x
Rx 1
K
*
q x xthre Misalkan
0
q * 1.0, K 1.0, xthre 0.2 1, R 0.5, 0.5
1
x
*
x xthre q 0.8, 1.0, dan q 0.4 0.5 ,
*
sehingga diperoleh xu 0.312 dan
2 2 *
* K ( q R ) ( q R ) K 4 RK ( q xthre ) xs 0.512 .
xu 0
2R .
x
0.08
dan
2 2
* K ( q R ) ( q R ) K 4 RK ( q xthre ) 0.06
x 0
s
2R
0.04
*
a. Kestabilan Titik Tetap xu
0.02
*
xu 0 menunjukkan populasi ikan
punah. 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
* x
b. Kestabilan Titik Tetap xs
Jika x (t ) xthre dengan 0 xthre K Gambar 7 Bidang fase pemanenan threshold
maka pemanenan dapat dilakukan dan
populasi menuju titik tetap stabil dengan Akan diperlihatkan pengaruh nilai
* terhadap dinamika populasi pada Gambar 8, 9,
nilai xs lebih kecil dari K pemanenan
10. Pada gambar tersebut dapat terlihat
threshold proporsional tidak menyebabkan bahwa perubahan nilai tidak
populasi menuju kepunahan (Lihat pada mempengaruhi nilai kestabilannya, akan tetapi
Gambar 7). kenaikan menyebabkan populasi lebih
Suatu persamaan diferensial tidak
semuanya dapat diselesaikan secara cepat menuju nilai kestabilannya. Pada
kuantitatif. Dinamika populasi dan pengaruh pemanenan threshold proporsional, meskipun
peubah kontrol β akan diperlihatkan dengan q R populasi tidak akan menuju nol
solusi kualitatif. atau kepunahan (Lihat pada Gambar 11) .
11
* x (t )
b. Kestabilan Titik Tetap xs
Dengan mensubstitusikan
* (t ) q
xs 1 K 0.6
R
ke persamaan (4.12) diperoleh 0.5
dF (t ) q R
.
dx 1 (t )q 0.4
* (t ) q
Agar sistem di titik xs 1 K 0.3
R
dF 0.2
stabil, maka harus dipenuhi 0
dx
dF (t ) q R 0.1
0 0 R (t )q .
dx 1 (t ) q
0
* 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Dengan demikian xs merupakan titik
tetap stabil dan pada keadaan t
* (t ) q Gambar 12 Dinamika populasi pemanenan
xs 1 K dapat dilakukan musiman
R
pemanenan, karena kepunahan tidak akan Keterangan :
terjadi. : q 0.04
: q 0.30
Sehingga dapat disimpulkan : q 0.49
(t )q
* 1 K ; jika R>λ(t)qα
x R
0 ; selainnya
0.6
0.5
1 sin(2 t )
Misalkan (t ) akan maksimum
4
0.4
pada saat (0.25 n) 0.5 dan minimum
x(t)
dh
diperoleh dengan menentukan 0
dU
*
0.6 sehingga diperoleh U R / 2q pada saat
x (t ) K / 2 . Solusi inilah yang dikenal
0.5
dengan maximum sustainable yield (MSY).
0.4
h
x(t)
0.3
hMSY
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
t
pemanenan masih dapat ditingkatkan sampai Dari Gambar 16 dapat dilihat hubungan
mencapai hasil panen yang maksimum. antara dan h , kenaikan akan
meningkatkan hasil pemanenan hingga sampai
2. Pemanenan Proporsional pada level pemanenan maksimum yaitu pada
Ekuilibrium hasil pemanenan R / 2q dan x(t ) K / 2 , untuk
(sustainable yield) h , diperoleh dengan R / 2q hasil pemanenan akan menurun
*
mensubstitusikan persamaan xs dan menuju nol, sedangkan untuk R / q hasil
persamaan (3.5) ke persamaan (3.3), sehingga pemanenan adalah nol. Usaha pemanenan
diperoleh persamaan berikut yang cukup besar dapat menyebabkan
* populasi punah dan hasil panen menjadi nol.
h ( ) q x s
q Misalkan
h( ) q K 1 . (4.16)
R R 0.5, 0.5, q 0.8, 1.0, 1.0, K 1
Persamaan (4.16) merupakan persamaan
sehingga diperoleh hMSY 0.125 . Dengan
kuadrat yang memiliki grafik berbentuk
*
parabola. Nilai yang memaksimumkan
0.625 pada saat populasi x(t ) 0.5 .
h( ) diperoleh dengan menentukan Jika dipilih 3 * menyebabkan hasil
R panen nol, karena usaha yang dilakukan cukup
dh / d 0, sehingga diperoleh besar sehingga populasi akan punah.
2 q
dengan x (t ) K / 2. Solusi inilah yang dikenal 3. Pemanenan Threshold Proporsional
dengan maximum sustainable yield (MSY). Strategi usaha pemanenan ini dapat
Dengan mensubstitusikan nilai dilakukan apabila populasi ikan lebih besar
* R dari batas populasi minimum ( xthre ) yang
ke persamaan (4.16), maka akan
2 q ditentukan. Dengan adanya ( xthre ) Sehingga
diperoleh hasil pemanenan maksimum dalam akan terhindar dari eksploitasi yang dapat
* menyebabkan kepunahan.
keadaan seimbang tanpa kepunahan h yaitu
RK Ekuilibrium hasil pemanenan (sustainable
hMSY . (4.17) yield) h , diperoleh dengan mensubstitusikan
4
persamaan xs * dan persamaan (3.5) ke
h persamaan (3.3), sehingga diperoleh
persamaan berikut
hMSY h( ) q xs* xthre (4.18)
Nilai yang memaksimumkan
h( ) diperoleh dengan menentukan
KR
dh / d 0 , diperoleh
2 Kq 4 qxthre
dan
R / 2q R / q
2
qKR qKR qKR
K R R K 2 4 RK x
2 Kq 4 qx 2Kq 4 qx 2 Kq 4 qx thre
thre thre thre
x (t )
2R
15
Solusi inilah yang dikenal dengan maximum Karena (t ) merupakan fungsi periodik yang
sustainable yield (MSY). menyatakan pengaruh musim. Jika pada
hMSY q x(t ) xthre musim panen pemanenan tidak dilakukan
KR (4.19) populasi akan terus meningkat menuju daya
x(t ) xthre . dukung lingkungan.
2 K 4 xthre
Hasil pemanenan (sustainable yield),
akan meningkat proporsional sebesar (t ) q .
Populasi maksimum terjadi pada saat
x t K 2 dengan R 2 q ( t ) , sehingga
hasil pemanenan maksimum (maximum
sustainable yield ) :
*
hMSY ( t ) q x s
R K
2 2
(4.21)
Gambar 17 Kurva usaha pemanenan RK
.
proporsional threshold 4
U*
R(1 )
ke dalam persamaan xs * , x(0) x0 0.
2q U (t, x) 0.
yaitu Sehingga diperoleh fungsi keuntungan
K maksimum untuk pemanenan proporsional
xs * (1 ). (5.3)
2 adalah
sehingga ukuran hasil pemanenan optimal Maks J J ( , t , x )
dapat dituliskan
h(U * ) xs *qU e t pq x c dt (5.8)
pRK (5.4) 0
4
1 2 .
e t pqx (t ) c dt.
dan keuntungan maksimum dalam keadaan 0
seimbang ( P* ) tanpa kepunahan dapat Substitusi x(t ) xs * ke persamaan (5.8)
dituliskan maka diperoleh J ( ) , sebagai berikut
P (U * ) U * pqxs* c
q
(5.5) J ( ) e t pqK 1 c dt .
pRK R
( 1)2 . t
4 dengan t merupakan waktu awal
dilakukannya pemanenan (Lihat pada
5.1.2 Penentuan Pemanenan Proporsional Lampiran 3).
yang Optimal
1 R
Total keuntungan di masa yang akan t ln ( N 1) 1 . (5.9)
datang (dalam kasus t yang dihitung R q
dengan present value adalah dengan pengintegralan biasa J ( ) dapat
dituliskan
J e t P x, U , t dt t
0 q e
(5.6) J ( ) pqK 1 c .
t R
e pqUx cU dt. (5.10)
0
17
c
substitusi ke dalam persamaan
pqK Keuntungan J ( ) akan maksimum ketika
(5.10), sehingga diperoleh bentuk seperti nilai mencapai * ( optimum). Kondisi
berikut yang diperlukan untuk nilai optimum
pqK q diperoleh dengan menentukan J ' ( ) 0 .
J ( ) 1 e t . (5.11)
R Diperoleh optimum (Lihat pada
Fungsi keuntungan maksimum akan Lampiran 4).
q
menjadi negatif jika 1 0 artinya
R R 8
2
tidak menghasilkan keuntungan. Sebaliknya * 3 1 .
4q R R R
q
ketika 1 0 fungsi keuntungan
R (5.12)
*
akan positif. Perilaku J ( ) akan dengan mensubstitusikan ( ) ke persamaan
diperlihatkan seperti yang di gambar berikut (5.11) maka diperoleh keuntungan
J ( ) maksimum yang berkelanjutan pada waktu t ,
yaitu
J ( * )
*
Gambar 19 Kurva keuntungan
2
3 1 8
pK R 8 R R R
2
J ( * ) 3 1 1 e t
4 R R R 4
(5.13)
1 4
t ln ( N 1) 1 .
R
2
8
3 1
R R R
(5.14)
KESIMPULAN
Bajpai A.C. & Hyslop J. 1970. Ordinary Idels L.V. & Wang M. 2008. Harvesting
Differential Equation. London: John Fisheries Management Strategies with
Wiley & Sons Ltd. England. Modified Effort Function, Int. J. Modelling
Brauer F. & Soudcak A.C. 1981. Constant Indentification and Control, vol.3 (1),
Rate Harvesting and Stocking in Predator- pp.83-87.
Prey Systems. Academic Press, Inc., pp Kreyzig E. 1993. Matematika Teknik
131-143. Lanjutan. Edisi Keenam. Jilid 1. Erlangga.
Clark C.W. 1979. Mathematical Models in the Jakarta.
Economics of Renewable Resources. Murray J.D. 1993. Mathematical Biology.
SIAM J. Appl. Math., pp. 81-99. Second, Corrected Edition. Springer-
Clark C.W. 1976. Mathematical Verlag. Berlin. Heidelberg.
Bioeconomics: The Optimal Management Tu P. N. V. 1993. Introductory Optimazation
of Renewable Resources. Jolin Wiley and Dynamics: Optimal Control with
Sons. New York. Economics and Management Applications.
Farlow S.J. 1994. An Introduction to Second, Revised and Enlarged Edition.
Differential Equation and Their Springer-Verlag Berlin Heidelberg.
Application. New York: Mc Graw Hill, Tu P. N. V. 1994. Dynamical Systems: An
Inc. Introduction with Application in
Hoftmann LD & Bradley GL. 1989. Calculus Economics and Biology. Second Revised
for Business, Economics and the Social and Enlarged Edition. Springer Verlag.
and Life Science. 4th edition. McGraw- Berlin.
Hill. Singapore. Velhurst F. 1990. Nonlinear Differential
Equation and Dynamical System.
Springer-Verlag. Heidelberg.
LAMPIRAN
Lampiran 1 21
Solusi Pemanenan Konstan
dx Rx 2
Rx qUx
dt K
dx Rx 2
( R qU ) x
dt K
dx Rx 2
( R qU ) x
dt K
1 dx 1 R
2 ( R qU ) x
x dt K
1 dv 2 dx
misalkan v x dan x
dx dt
misalkan
Q (t ) R / K
P (t ) R qU
P (t ) dt ( R qU ) dt ( R qU )t
sehingga diperoleh
( R qU )t ( R qU )t R
v (t ) e e dt c
K
( R qU )t R
ce
K ( R qU )
( R qU )t R ( R qU ) 1 ( R qU )t
ce e R qU e
K
K ( R qU )ce( R qU )t R
K ( R qU )
dx R x q
x 1 x
dt 1 q K 1 q
dx Rx Rx 2 q x
dt 1 q K (1 q ) 1 q
dx R q Rx 2
x
dt 1 q K 1 q
1 dx R q 1 R
2 x
x dt 1 q K 1 q
1 dv 2 dx
misalkan v x dan x
dx dt
lakukan substitusi, sehingga
1 2 dv R q R
2 ( x ) v
x dt 1 q K 1 q
dv R q R
v
dt 1 q K 1 q
misalkan
R
Q (t )
K 1 q
R q
P (t )
1 q
R q R q
P (t )dt dt t
1 q 1 q
sehingga diperoleh
R q
t R q
1 q 1 q t R
v (t ) e e dt c
K 1 q
R q R q
t t R q
1 q R 1 q 1 q 1 q t
ce e e
K 1 q R q
R q
R q t
t 1 q
1 q R K ( R q )ce R
ce
K ( R q ) K ( R q )
K q
1 K
Rt
1 ( N 1)e R
1 q
1
Rt
1 ( N 1)e R
R
R q
Rt
1 ( N 1)e
R Rt
1 ( N 1)e
R q
R Rt
1 ( N 1)e
R q
Rt 1 R
e 1
N 1 R q
Dengan melogaritmakan kedua ruas maka diperoleh waktu awal pemanenan yaitu
1 R R q
Rt ln
N 1 R q
1 q
Rt ln
N 1 R q
1 1 q
t ln
R N 1 R q
1 R
t ln ( N 1) 1
R q
Lampiran 4 24
Integral Parsial dari Present Value
Berikut adalah penentuan usaha optimal yang harus dilakukan untuk mendapatkan keuntungan
maksimum berkelanjutan pada pemanenan proporsional dengan integral parsial dari present value.
pqK q t
J ( ) 1 e
R
dengan
1 R
t ln ( N 1) 1
R q
R
ln ( N 1) 1 1
R q pK R q
e 1 1
q R
'
dengan menentukan J ( ) = 0 diperoleh usaha optimal yaitu
* R
2 8
3 1
4q R R R