Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN Commented [WU1]: Laporan Praktik Manajemen Keperawatan

PENINGKATAN KUALITAS HAND HYGIENE DI BANGSAL ARJUNA RSJD


dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA DENGAN SIMULASI HAND HYGIENE Commented [WU2]: melalui

PADA HANDOVER KEPERAWATAN UNTUK MENINGKATKAN


KEPATUHAN HAND HYGIENE PERAWAT

DISUSUN OLEH:

HERWIN TRI PUTRA

070118A022

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN
2019 Commented [WU3]: Masukkan tanggal praktik
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................... 3
C. Manfaat .................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori Hand hygiene 5
B. Landasan Teori Kepatuhan 8

BAB III METODE PENELITIAN


A. Analisis SWOT 11
B. Identifikasi Masalah Dan Analisa Masalah 12
C. Prioritas Masalah 13
D. Alternatif Cara Penyelesaian Masalah 14
E. Diagram Fishbone 15
BAB IV
A. Plan Of Action ....................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 17


LAMPIRAN .............................................................................................. 19
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hospital Associated Infections (HAIs) arau sering disebut dengan infeksi
nosokomial merupakan masalah penting di seluruh dunia. Menurut (WHO,
2009) Hospital Associated Infections (HAIs) adalah infeksi yang terjadi pada
pasien selama proses perawatan di rumah sakit atau fasilititas kesehatan. Angka
kejadian HAIs di Indonesia belum diketahui secara jelas jumlahnya, namun
terdapat data HAIs dari 10 RSU pendidikan, angka kejadian HAIs di Indonesia
cukup tinggi berkisar antara 6-16% dengan rata-rata 9,8% (Depkes, 2007).
Oleh karena itu pencegahan danpengendalian HAIs merupakan salah satu
indikator terpenting terhadap patient safet. Pengurangan resiko terinfeksi HAIs
terhadap pelayanan kesehatan seperti rumah sakit merupakan sasaran
keselamatanpasien dalam memperoleh standar akreditasi sebuah rumah sakit.
Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 3006 tentang
rumah sakit, maka rumah sakit dalam pelayanannya kepada masyarakat
terkhususunya dalam mencegah dan menangani pengendalian infeksi dalam
sebuah rumah sakit maka sebuah rumah sakit perlu memiliki tim pencegahan
dan pengendalian infeksi (PPI) dengan tujuan untuk mengurangi angka kasus
kejadian infeksi yang didapatkan dari rumah sakit.
Jika melihat banyaknya kerugian yang disebabkan oleh HAIs, maka
diperlukan upaya untuk menekan angka kejadian tersebut, salah satunya dengan
membersihkan tangan, karena 80% infeksi disebabkan oleh tangan (Kaevil,
2011).
Perawat yang merupakan salah satu petugas kesehatan memiliki resiko
tinggi menularkan patogen melalui tangan maka perawat memiliki peran
penting dalam menurunkan resiko infeksi dengan cara memperhatikan cara
hand hygiene dan mengikuti prosedur perawatan pasien (Bady, Kustanto &
Handono, 2007 cit. Sari, et al., 2016).
Menurut hasil penelitian (Zulpahiyana, 2013) tentang efektivitas simulasi
hand hygiene dalam meningkatkan kepatuhan hand hygiene perawat
menyatakan bahwa hand hygiene sebelum intervensi (simulasi hand hygiene
pada handover keperawatan) sebesar 39,17%, dimana persentase perawat yang
melakukan hand hygiene sesuai dengan prosedur yang benar 0%. Pelaksanaan
hand hygiene meningkat setelah intervensi menjadi 61,66% dengan persentase
pelaksanaan hand hygiene yang benar sebesar 40,83%. Uji statistik
menunjukkan hasil yang signifikan, dimana nilai p=0,045 (p<0,05), artinya
terdapat perbedaan sebelum dan setelah pemberian simulasi hand hygiene pada
handover keperawatan Simulasi hand hygiene akan dilaksanakan setiap
pergantian shift, pada saat dilakukan handover keperawatan. Tata caranya yaitu:
salah satu perawat yang bertugas memimpin handover keperawatan
membacakan 5 momen dilakukannya hand hygiene dan memperagakan
simulasi 6 langkah hand hygiene yang benar dengan diikuti oleh seluruh
perawat. Waktu yang dibutuhkan untuk simulasi ini sekitar 3 menit. Simulasi
hand hygiene yang dilaksanakan pada handover keperawatan diharapkan dapat
sebagai media pengingat serta dapat meningkatkan motivasi perawat dalam
melakukan hand hygiene. Harapan akhirnya terjadi perubahan sikap yaitu
peningkatan kepatuhan hand hygiene perawat.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal senin 4 hingga 9
Februari 2019 kepada 11 perawat di ruang arjuna RSJD dr. Arif Zaenudin
didaptkan dari 11 orang perawat terkait dengan 5 momen hand hygiene 1 orang
yang patuh dan 10 orang tidak patuh sesuai dengan 5 momen hand hygiene dan
dari 11 orang perawat terkait dengan 6 langkah hand hygiene yaitu 4 orang
melakukan dengan benar dan 7 orang masih tidak sesuai dengan 6 langkah hand
hygiene. Serta didukung dengan hasil wawancara bersama karu menyatakan
bahwa sudah tersedianya alat pendukung untuk hand hygiene dan terdapat
Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang hand hygiene handrub dan
handwash diruang Arjuna RSJD dr. Arif Zaenudin. Tetapi pada kenyataannya
masih terdapat perawat yang belum optimal dalam penerapan hand hygiene baik
pada 5 momen dan 6 langkah hand hygiene.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Setelah melakukan praktik manejemen keperawatan selama 4 minggu

di ruangan Arujuna RSJD Dr. Arif Zaenudi Surakarta, diharapkan mampu

menyusun rencana tindakan point of action untuk meningkatkan kepatuhan

Hand hygiene dengan efektivitas simulasi hand hygiene pada handover

keperawatan dalam meningkatkan kepatuhan hand hygiene perawat

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi masalah manajemen keperawatan terkait dengan

kepatuhan hand hygiene perawat di Ruang Arjuna RSJD Dr. Arif

Zaenudi Surakarta.

b. Mengidentifikasi penyebab masalah yang terkait dengan masalah-

masalah yang dijumpai mengenai kepatuhan hand hygiene di Ruang

Arjuna RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta.

c. Mengidentifikasi rencana penyelesaian yang ada terkait dengan

pelaksanaan hand hygiene di Ruang Arjuna RSJD Dr. Arif Zainudin

Surakarta.

d. Menyusun perencanaan untuk menyelesaikan masalah yang terkait

dengan kepatuhan hand hygiene di Ruang Arjuna RSJD Dr. Arif

Zainudin Surakarta.

C. Manfaat Commented [WU4]: Tidak perlu

1. Institusi pendidikan

Membantu dalam proses belajar mengajar terutama penerapan

manajemen keperawatan di ruang perawatan dan memberikan informasi


bagi mahasiswa maupun guru terutama mengenai pelaksanaan manajemen

asuhan dan manajemen pelayanan dalam melakukan pengelolaan ruangan.

2. Mahasiswa

Mahasiswa dapat menganalisis masalah manajemen serta

memperoleh pengalaman dengan menerapkan teori manajemen

keperawatan secara langsung khususnya dengan rencana harian dan

rencana bulanan perawat dan dapat mencari alternatif pemecahan masalah

ketika menghadapi hambatan dan kesulitan selama penerapan manajemen

asuhan dan pelayanan di ruang perawatan. .

3. Bagi Ruang Arjuna RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta

Sebagai informasi mengenai kepatuhan hand hygiene sesuai standar

yang telah ditetapkan, meningkatkan pengetahuan perawat dan

peningkatan pengedalian infeksi pada ruang Arjuna RSJD Dr. Arif

Zainudin Surakarta sehingga dapat mengadakan perbaikan secara bertahap

dan terencana.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Teori
1. Konsep Hand hygiene.
a. Definisi
Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan
dengan kuat secara bersama menggunakan zat pembersih yang sesuai dan
dibilas dengan air mengalir dengan tujuan mencegah dan mengendalikan
infeksi, dengan mencuci tangan dapat menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme yang ada dikulit (Depkes, 2007).
Hand hyiene adalah cara yang paling efektif utuk mencegah infeksi
nokosomial. Tujuannya ialah untuk membuang kotoran san organisme yang
menempel di tangan dan untuk mengurangijumlah mikroba total pada saat
itu (Zulphahiyana, 2013).

b. Tujuan Hand Hygiene


Menurut Menurut Susiati (2008), Hand hygiene dilakukan untuk
menghilangkan kotoran bahan organik dan membu membunuh bahan
mikroorganisme yang terkontaminasi di tangan yang diperoleh karena
kontak dengan pasien terinfeksi/kolonisasi dan kontak dengan permukaan
lingkungan. tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu untuk:
1) Mengangkat mikroorganisme yang ada ditangan
2) Mencegah infeksi silang (cross infection)
3) Menjaga kondisi steril
4) Melindungi diri dan pasien dari infeksi
5) Memberikan perasaan segar dan bersih

c. Indikasi Waktu Hand Hygiene


Menurut (WHO 2009) terdapat “5 momen” dimana tenaga kesehatan
harus melakukan hand hygiene :
1) Sebelum kontak dengan pasien
2) Sebelum melakuakan tindakan aseptik
3) Setelah terkena cairan tubuh pasien
4) Setelah kontak dengan pasien
5) Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien
Untuk keluarga dan pengunjung
1) Sebelum masuk ruangan
2) Setelah keluar ruangan
3) Setelah dari kamar mandi
4) Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5) Sebelum memberikan makan, minum dan obat

Bila dilihat dari indikasi 5 momen hand hygiene perawat


ruang Wisanggeni mengabaikan hand hygiene sebelum kontak dengan
pasien. Dalam penelitian Ernawati (2014) indikasi 5 momen hand hygiene
perawat sebelum kontak dengan pasien (4%). Perawat kurang menyadari
bahwa tangan mereka dapat membuat pasien terkontaminasi kuman dari
tindakan sebelumnya setelah menyentuh pasien sebelumnya atau barang
disekitar pasien.

d. Teknik Hand Hygiene


Menurut WHO (2009), cuci tangan rutin atau membersihkan tangan
dengan sabun dan air (handwash) harus dilakukan seperti dibawah:
1) Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih
2) Tuangkan sabun secukupnya, pilih sabun cair
3) Ratakan dengan kedua telapak tangan
4) Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
5) Gosok dengan kedua telapak tangan dan sela-sela jari
6) Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengnci
7) Gosok ibu jari kiri putar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
8) Gosok dengan memutar ujung jari-jari ditelapak tangan kiri dan
sebaliknya
9) Bilas kedua tangan dengan air mengalir
10) Keringkan tangan dengan handuk sekali pakai atau tissue towel sampai
benar-benar kerin
11) Gunakan handuk sekali pakai atau tissue towel untuk menutup kran
Prosedur dilakukan dalam waktu 40-60 detik
Langkah Cuci tangan menggunakan handrub :
Tuangkan handrub secukupnya (3-5 cc) pada telapak tangan
1) Gosok kedua telapak tangan hingga merata
2) Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
3) Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
4) Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
5) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
6) Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan
kiri dan sebaliknya
Prosedur dilakukan dalam waktu 20-30 detik

e. Pengaruh cuci tangan terhadap pencegahan infeksi


Cuci tangan adalah suatu hal yang sderhana untuk menghilangkan
kotoran dan meminimalisir kuman yang ada di tangan dengan mengguyur
air dan dapat dilakukan dengan menambah bahan tertentu. Penelitian
intervensi yang berpengaruh 150 tahun yang lalu, Semmelweis meminta
dengan tegas agar para dokter yang melakukan autopsi mencuci tangannya
sebelum membantu persalinan, sehingga mengurangi kematian bayi karena
sepsis puerperal streptoccocus dari 22% menjadi 3%. Dengan cuci tangan
diharapkan akan mencegah penyebaran kuman patogen melalui tangan.
Peran tangan sebagai sarana transmisi kuman patogen telah disadari sejak
tahun 1840-an.
Dengan cuci tangan diharapkan akan mencegah penyebaran kuman
patogen melalui tangan. Sejak itu banyak penelitian yang memastikan
bahwa dokter yang membersihkan tangannya dari kuman sebelum dan
sesudah memeriksa pasien dapat mengurangi angka infeksi di rumah sakit.
Sementara Dobson mengatakan bahwa cuci tangan dapat mencegah lebih
dari 1 juta kematian pertahun akibat penyakit diare, seddangkan mencuci
tangan dengan sabun dapat menurunkan diare hingga 47%. Dengan hand
hygiene yang tepat dapat mencegah infeksi dan penyebaran resistensi anti
mikroba. Hand hygiene sangat diperukan di bidang mikrobiologi maupun
tempat perawatan atau tempat-tempat yang rawan terjadi penyebaran
mikroorganisme melalui media tangan.

Segala jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik itu
sabun (mandi) biasa, sabun antiseptik, ataupun sabun cair. Namun sabun
antiseptik seringkali dipromosikan lebih banyak pada publik. Mencuci
tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah
penyakit diare, ispa, yang kedunya menjadi penyebab utama kematian anak-
anak. (Depkes RI, 2008).

2. Konsep Kepatuhan
a. Pengertian Kepatuhan.
Menurut (Smet 1944 cit. Afrianti, 2010) kepatuhan adalah tingkat
seseorang melaksanaakan suatu cara atau berperilaku sesuai dengan apa
yang disarankan atau dibebankan kepadanya.
Kepatuhan Hand hygiene merupaan ketaatan dalam melaksanakan
tangan baik dengan mencuci tangan handwash ataupun handrub. Banyak
faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya kepatuhan hand hygiene
diantara perawat dan dokter, termasuk kurangnya pengetahuan tentang
pentingnya hand hygiene dalam mengurangi penyebaran infeksi, kurangnya
pehamahan teknik hand hygien yang benar, kurangnya fasilitas cuci tangan
serta ketakutan petugas kesehatan akan terjadinya iritasi pada tangan jika
sering terkena sabun (Institute For Halth Care Improvement, 2003 cit. IHI,
2011).

b. Strategi meningkatkan kepatuhan hand hygiene:


Menurut (Susiati, 2008) strategi untuk meningkatkan kepatuhan hand
hygiene, yaitu :
1) Sediakan alat hand hygiene dipintu masuk ruang rawat atau disisi tempat
tidur pasien
2) Penyuluhan petugas secara teratur tentang pentingnya hand hygiene,
kapan dan cara melakukan dengan benar.
3) Pasang poster prosedur cara mencuci tangan dengan sabun atau dengan
alkohol handrub.
4) Monitoring kepatuhan pada petugas dan memberi umpan balik sehingga
dapat meningkatkan kepatuhan hand hygiene.
5) Evaluasi kepatuhan hand hygiene.
Menurut (Zulpahiyana, 2013) strategi untuk meningkatkan kepatuhan
hand hygiene pada handover keperawatan, yaitu :
1) pemberian simulasi hand hygiene pada handover keperawatan Simulasi
hand hygiene akan dilaksanakan setiap pergantian shift, pada saat
dilakukan handover keperawatan. (Waktu yang dibutuhkan untuk
simulasi ini sekitar 3 menit).
2) salah satu perawat yang bertugas memimpin handover keperawatan
membacakan 5 momen dilakukannya hand hygiene.
3) Salah satu perawat yang bertugas memimpin handover memperagakan
simulasi 6 langkah hand hygiene yang benar dengan diikuti oleh seluruh
perawat.
BAB III
ANALISA MASALAH

Hospital Associated Infections (HAIs) adalah infeksi yang didapatkan pasien


selama menjalani perawatan di rumah sakit. karena 80% infeksi disebarkan melalui
tangan. Perawat yang merupakan salah satu petugas kesehatan memiliki resiko
tinggi menularkan patogen melalui tangan, karena perawat memiliki peluang yang
besar jika tak menjalankan 5 momen dan 6 langkah hand hygiene. Hasil pengkajian
Hand hygiene diruang Arjuna RSJD Dr. Arif Zaenudin yaitu :
 Observasi :
Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal senin 4 hingga 9
Februari 2019 kepada 11 perawat di ruang arjuna RSJD dr. Arif Zaenudin
didaptkan dari 11 orang perawat terkait dengan 5 momen hand hygiene 1 orang
yang patuh dan 10 orang tidak patuh sesuai dengan 5 momen hand hygiene dan
dari 11 orang perawat terkait dengan 6 langkah hand hygiene yaitu 4 orang
melakukan dengan benar dan 7 orang masih tidak sesuai dengan 6 langkah hand
hygiene Serta terdapatnya standar prosedur operasional (SPO) hand hygiene
pada ruang Arjuna RSJD Dr. Arif Zaenudin.
 Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan KARU mengatakan bahwa sudah
tersedianya alat pendukung untuk hand hygiene dan terdapat SPO tentang hand
hygiene handrub dan handwash diruang Arjuna RSJD dr. Arif Zaenudin. Tetapi
pada kenyataannya masih terdapat perawat yang belum optimal dalam
penerapan hand hygiene baik pada 5 momen dan 6 langkah hand hygiene.
Analisa SWOT
No Aspek yan Streng Weakness Opportunity Threat (ancaman)
. dikaji (kelebihan) (kekurangan) (peluang)
1. Hand hygiene  Sudah  Kurangnya  Adanya kebijakan hand  Risiko infeksi
tersedianya kepatuhan perawat hygiene dari RSJD dr. Arif nosokomial. Commented [WU5]: Pahami SWOT
SPO hand dalam melakukan Zainudin.
hygiene 5 moment hand
hygiene.
 Sudah
tersedianya  Kurangnya
handruf kepatuhan perawat
untuk melakukan
 Sudah cuci tangan dengan
tersedianya 6 langkah cara
sabun cuci mencuci tangan.
tangan dan
wastafel.  Masih kurangnya
perilaku perawat
 Sudah dalam penerapan
tersedianya hand hygiene
poster
langkah-  Tidak adanya
langkah poster 5 moment
mencuci hand hygiene.
tangan.
A. Identifikasi Masalah dan Analisa Data
No. Data Fokus Masalah

1.  Observasi :
 Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal Belum optimalnya
senin 4 hingga 9 Februari 2019 kepada 11 perawat perawat dalam
di ruang arjuna RSJD dr. Arif Zaenudin didaptkan penerapan hand
dari 11 orang perawat terkait dengan 5 momen hygiene
hand hygiene 1 orang yang patuh dan 10 orang
tidak patuh sesuai dengan 5 momen hand hygiene
dan dari 11 orang perawat terkait dengan 6
langkah hand hygiene yaitu 4 orang melakukan
dengan benar dan 7 orang masih tidak sesuai
dengan 6 langkah hand hygiene.
 Terdapatnya standar prosedur operasional (SPO)
cuci tangan pada ruang Arjuna RSJD Dr. Arif
Zaenudin
 Wawancara
 Berdasarkan hasil wawancara dengan KARU
mengatakan bahwa sudah tersedianya alat
pendukung untuk hand hygiene dan terdapat SPO
tentang hand hygiene handrub dan handwash
diruang Arjuna RSJD dr. Arif Zaenudin. Tetapi
pada kenyataannya masih terdapat perawat yang
belum optimal dalam hand hygiene baik pada 5
momen dan 6 langkah hand hygiene.
B. Prioritas masalah
Prioritas Masalah Jumlah
No Masalah Importancy T R Prioritas
IxTxR
P S RI PC DU Pc
1. Belum Commented [WU6]: Isi blm ada

optimalnya
perawat dalam
penerapan hand
hygiene

Keterangan :
1. Importancy (I) atau pentingnya masalah
Prevalency (P) : Masalah lebih banyak serius
Secerity (S) : Akibat yang ditimbulkan apabila tidak ditangani.
Rate of Increase (RI): Angaka kenaikan
Public concern (PC) : Perhatian masyarakat
Degree of Unmeetneeds(DU) :Tingkat keinginan yang tidak terpenuhi
Politic Climate (PC) : Politic Climate
2. Technology (T) : Tehnologi yang tersedia
3. Resource (R) : Sumber daya yang tersedia (manusia,dana,alat,dll)
4. Skala Nilai : 1-5
C. Alternatif Cara Penyelesaian Masalah
Penyebab Masalah Rencana Penyelesaian Masalah
1. Kurangnya kepatuhan dalam 1. Penerapan simulasi hand hygiene
melakukan 5 moment dan 6 pada handover keperawatan
langkah hand hygiene

2. Masih kurangnya perilaku 2. Pengusulan penerapan supervisi


perawat dalam penerapan hand klinis IPCN untuk meningkatkan
hygiene. perilaku hand hygiene. Commented [WU7]: Bukan penyebab

3. Tidak adanya poster 5 moment 3. Pemasangan poster 5 moment hand


hand hygiene. hygiene.
D. Diagram Fishbone Commented [WU8]: Sebelum menentukan alternative
penyelesaian masalah
MAN
Kurangnya kepatuhan
perawat dalam 5 momem
hand hygiene dan belum
optimal nya perawat
dalammelakukan 6 langkah
hand hygiene.
Belum
optimalnya
perawat dalam
penerapan hand
hygiene.

METHOD MATERIAL
Tidak adanya jadwal pasti Sudah tersedia SPO dan
sosialisasi hand hygiene, alat untuk cuci tangan Commented [WU9]: Isi harus sama dengan penyebab pada saat
menetapkan alternatif
supervisi dan pengawasan tetapi belum dilakukan
dari IPCN tim PPI RS. secara optimal
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
PLAN OF ACTION

Bahan
Rencana Uraian
No Metode Sasaran dan Waktu Tempat Pelaksana
Tindakan Kegiatan
Alat
1. Persiapan : Sosialisasi
(Sosialisasi keseluruh (Perawat yang bertugas memimpin
Penerapan perawat) handover keperawatan membacakan 5
simulasi hand 4-9 Maret2019. momen dilakukannya hand hygiene). Materi
Di Herwin
hygiene pada & Seluruh perawat & Setiap
ruangan Tri
handover Pelaksanaan : Domonstrasi di ruang Arjuna Alat Hand Handover
Arjuna. Putra
keperawatan 11 Maret – 1 April 2019. (Perawat yang bertugas memimpin Hygiene
handover memperagakan simulasi 6
Evaluasi : langkah hand hygiene yang benar
2-5 April 2019 dengan diikuti oleh seluruh perawat).
2. Pengusulan Pengusulan ke ruangan
Penerapan supervisi Arjuna
Penyesuaian
klinis IPCN 2 Maret 2018
Pengawasan Seluruh perawat di Kuesioner waktu Herwin
keseluruh ruangan Di ruangan
& ruang Arjuna dan & usulan dari Tri
untuk Arjuna.
sosialisasi Mahasiswa. Laporan ruang Putra
meningkatkan
Arjuna
perilaku hand
hygiene.
3. Pemasangan poster Pemasangan Poster
Herwin
5 moment hand 2 Maret 2018 2 Maret Di ruangan
Action Ruang Arjuna Poster Tri
hygiene. 2018 Arjuna.
Putra
DAFTAR PUSTAKA

1. Ananingsih, PD & Rosa, EM, (2016).


Kepatuhan 5 Moment Hand Hygiene Pada Petugas di Laboratorium
Klinik Cito Yogyakarta, diakses pada 07 Februari 2019 dari
http//journal.umy.ac.id

2. Afrianti, Dewi Rif’ah, ( 2010).


‘faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan cuci tangan
perawat di RSI Sultan Agung Semarang’, Jurnal Ilmu keperawatan dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Diakses pada 11
Februari 2019, dari
http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=browse&ope=read&id=jptuuni
mu-gdl-dewirifaha-5534.

3. Departemen Kesehatan RI, (2007).


Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya, Jakarta: Depkes RI

4. Departemen Kesehatan RI & Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia


(Perdalin), (2008).
Pedoman Managerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya, Jakarta.

5. IHI, ( 2011).
‘ A Guide For Improving Practies Among HealthHalth Care Workers’.
The Insitute For Healthcare Improverment Journal, Vol. 32

6. Ernawati E, Tri RA, & Wiyanto S, ( 2014).


Penerapan Hand Hygiene Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit,
Vol : 28 (1). www.jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article

7. Keevil, Bill, ( 2011).


‘Recuding HAIs in ICU with copper touch surface’. Jurnal of University
Of Southampton School Of Biological Science.

8. Sari, Novita Kurnia., Widya ningrum., Dessy Dahlia, Alfiantari, Rizky Amalia
(2016).
‘Identifikasi Implementasi Hand Hygiene Perawat, Lembaga Penelitian
Dan Pengabdian Masyarakat’, Research respitory Universitas Yogyakarta.
Diakses pada 11 Februari 2019, dari http://
repository.umy.ac.id/handle/123456789/4132

9. Susiati M, (2008).
Keterampilan Dasar Keperawatan Paket 1. Jakarta:Erlangga.
10. WHO, 2009.
Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First Global Patient Safety
Challenge.

11. Zulkarnain, Nolaroslina 2013.


Efektifitas Video Modelling Hand Hygiene Daam meningkatkan keptuhan
Hand Hygiene Tenaga Kesehatan Di RSU PKU Muhammadiyah
Gamping. diakses pada 07 Februari 2019 dari http://journal.umy.ac.id

12. Zulpahiyana, (2013).


Efektifitas Simulasi Hand Hygiene Pada Hand over Keperawatan Dalam
Meningkatkan Kepatuhan Hand Hygiene Perawat. diakses pada 07
Februari 2019 dari http://journal.umy.ac.id
LAMPIRAN

Res
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
iko
HAND HYGIENE RSJD dr. Arif Zaenudin Surakarta
ting
RS JIWA KEBERSIHAN TANGAN (HAND HYGIENE)Dengan
DAERAH HANDWASH gi
SURAKARTA ino
STANDAR NO. Dokumen: NO. REVISI : HALAMAN : s
PROSEDUR 03.35.02 03 1 dari 2
OPERASIONAL TANGGAL Ditetapkan Direktur
TERBIT:
3 April 2016 Dr. BASOEKI SOETARDJO,
MMR
NIP. 19581818 1986031009
Pengertian :
proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari
kulit tangan dengan menggunakan air dan sabun.
Tujuan :
mencegah infeksi yang ditularkan melalui tangan dengan
menghilangkan semua kotoran dan debris serta menghambat atau
membunuh mikroorganisme pada kulit.
Kebijakan:
Setiap petugas kesehatan wajib melaksanakan kebersihan tangan
sesuai standar WHO sesuai peraturan Direktur Rumah Sakit Jiwa
Daerah (RSJD) Surakarta tentang kebijakan pelayanan.
Prosedur:
Hand hygine dengan menggunakan air dan sabun (handwash):
1. Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih
2. Tuangkan 3-5 cc sabun cair untuk menyabuni seluruh tangan
3. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
4. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
6. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengnci
7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan
dan lakukan sebaliknya
8. Gosok dengan memutar ujung jari-jari ditelapak tangan
tangan kiri dan sebaliknya
9. Bilas kedua tangan dengan air
10. Keringkan dengan tissue towel sampai benar-benar kering
11. Gunakan tissue tersebut untuk menutup kran
Prosedur dilakukan dalam waktu 40-60 detik
5 saat dilakukan hand hygiene: Sebelum kontak dengan pasien,
Sebelum melakuakan tindakan aseptik, Setelah terkena cairan
tubuh pasien, Setelah kontak dengan pasien, Setelah kontak
dengan lingkungan di sekitar pasien

RS JIWA KEBERSIHAN TANGAN (HAND HYGIENE)


DAERAH Dengan HANDRUB
SURAKARTA
STANDAR NO. Dokumen: NO. REVISI : HALAMAN :
PROSEDUR 03.39.01 03 1 dari 1
OPERASIONAL TANGGAL Ditetapkan Direktur
TERBIT:
3 April 2016 Dr. BASOEKI SOETARDJO,
MMR
NIP. 19581818 1986031009
Pengertian :
proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari
kulit tangan dengan menggunakan handrub antiseptik berbasis
alkohol.
Tujuan :
mencegah infeksi yang ditularkan melalui tangan dengan
menghilangkan semua kotoran dan debris serta menghambat atau
membunuh mikroorganisme pada kulit.
Kebijakan:
Setiap petugas keshatan wajib melaksanakan kebersihan tangan
sesuai standar WHO sesuai peraturan Direktur Rumah Sakit Jiwa
Daerah (RSJD) Surakarta tentang kebijakan pelayanan.
Prosedur:
Tuangkan handrub secukupnya (3-5 cc) pada telapak tangan
1. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya
3. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
4. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengnci
5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan
dan lakukan sebaliknya
6. Gosok dengan memutar ujung jari-jari ditelapak tangan
tangan kiri dan sebaliknya
Prosedur dilakukan dalam waktu 20-30 detik
5 saat dilakukan hand hygiene: Sebelum kontak dengan pasien,
Sebelum melakuakan tindakan aseptik, Setelah terkena cairan
tubuh pasien, Setelah kontak dengan pasien, Setelah kontak
dengan lingkungan di sekitar pasien

unit terkait : semua ruangan

referensi :
1. Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas pelayanan Kesehatan Lainnya, Jakarta 2011.

2. Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First Global Patient


Safety Challenge, WHO, 2009
LEMBAR OBSERVASI

Isilah data dibawah ini dengan memberikan tanda check list (ˬˬ) pada kolom yang
tersedia.
Tanggal :
No. Responden :
No Pernyataan Tidak Kadang- Selalu
pernah kadang
1 2 3
A. 5 Momen Cuci Tangan
1 Mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien
2 Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
3 Mencuci tangan sesudah kontak dengan pasien
4 Mencuci tangan sesudah kontak dengan cairan
tubuh pasien
5 Mencuci tangan sesudah kontak dengan
lingkungn psien
B. Mencuci tangan dengan Handrubs (20–30 detik)
1 Tuangkan alkohol ketelapak tangan
secukupnya.
2 Menggosok kedua telapak tangan.
3 Menggosok punggung dan sela-sela jari tangan
kiri dengan tangan kanan /sebaliknya.
4 Menggosok kedua telapak tangan dan sela-sela
jari
5 Menggosok Jari-jari sisi dalam dari kedua
tangan
6 Menggosok ibu jari kiri dalam genggaman
tangan kanan dan lakukan sebaliknya
7 Gosokan dengan memutar ujung jari-jari
tangan kanan ditelapak tangan kiri danlakukan
sebaliknya
B. Mencuci tangan dengan Handwash (30–60 detik)
1 Basuh tangan dengan air
2 Tuangkan sabun secukupnya
3 Ratakan dengan kedua telapak tangan
4 Menggosok punggung dan sela-sela jari tangan
kiri dengan tangan kanan dansebaliknya
5 Menggosok kedua telapak dan sela-selajari
6 Menggosok Jari-jari sisi dalam dari kedua
tangan saling mengunci
7 Menggosok ibu jari kiri berputar dalam
genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
8 Gosokan dengan memutar ujung jari-jari
tangan kanan ditelapak tangan kiri dan
sebaliknya
9 Bilas kedua tangan dengan air
10 Keringkan dengan tissue/handuk sekalipakai
sampai benar-benar kering
11 Gunakan tissue/handuk tersebut untukmenutup
kran

Anda mungkin juga menyukai