Oleh :
KHOIRUNNOPI SASTRA WIJAYA
NIM: 201810461011036
KELOMPOK 14
Oleh :
KHOIRUNNOPI SASTRA WIJAYA
NIM: 201810461011036
KELOMPOK 14
Mengetahui,
Kepala Ruangan
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. I (L) Tgl Pengkajian :08 Oktober 2018/10.00
Umur : 30 tahun RM No. :11408xxx
Alamat : Desa Bumrejo
Pekerjaan : Tukang Bakso sebelumnya di bengkel
Informan : Pasien, keluarga dan rekam medik
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Jenis Pelaku Usia Korban Usia saksi usia
1. Aniaya fisik √ 17 & 22
thn
2. Aniaya seksual
3. Penolakan
4. Kekerasan dalam keluarga √ 22 thn
5. Tindakan kriminal √ 17 thn
Jelaskan : Menurut keluarga pasien, dirumah pasien sering marah-marah,
melakukan KDRT terhadap istri memukul istri jika keinginannya tidak dituruti sejak
menikah. Dan pasien sering membawa pisau atau benda-benda tajam lainnya untuk
mengancam orang lain atau tetangga pada samping kanan dan kiri rumahnya dan dulu
menurut pasien saat umur 17 tahun pernah melakukan penganiayaan kepada
tetangganya karena merebut istri kakaknya karena hal itu paien pernah di penjara selama
10 bulan.
6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural,
spiritual):
Menurut istri pasien, pasien selalu melakukan KDRT kepadanya sejak dari 8 tahun yang
lalu dan bahkan sampai sekarang, pasien selalu memukul istri jika istri tidak menuruti
kemauannya, dan sejak 3 bulan terakhir ini pasien sangat mudah curiga dan cemburu
berlebihan dengan istrinya.
7. Kesan Kepribadian klien: extrovert introvert lain-lain:
Menurut pasien, pasien tidak pernah tidak pernah cerita ke siapa-siapa selagi ada masalah
pasien tidak suka memuai pembicaraan dengan orang lain sebelum orang lain yang
memulai dan pasien tidak pernah bercerita tentang masalahnya ke orang lain. Keluarga
pasien mengatakan pasien sosok orang yang pendiam dari dulu.
Masalah Keperawatan :
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
tidak rapi penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan:
Fisik : Pasien tampak rambut pendek, wajah berminyak, gigi kuning dan
terdapat tato bunga mawar dikaki sebelah kanan.
Pakaian : Pakaian pasien tampak kusut dan pasien tidak menggunakan sandal.
Penampilan : pasien tidak menggunakan accesories yang berlebihan
2. Kesadaran
Kwantitatif/ penurunan kesadaran
compos mentis apatis/ sedasi somnolensia
sopor subkoma koma
Kwalitatif
tidak berubah berubah
meninggi gangguan tidur: insomnia
hipnosa disosiasi: sebutkan________________
Jelaskan :
secara kuantitatif kesadaran pasien composmentis GCS 456.
Secara kuantitatif
Relasi : saat diajak berbicara kontak mata tidak ada pasien lebih sering
menunduk dan melihat kearah yang lain, namun saat diberikan pertanyaan pasien
masih bisa menjawab walaupun jawaban dari pasien sering tidak masuk akal atau
ngelantur.
Limitasi : Pasien masih bisa berbicara sopan terhadap orang lain.
Realitas : isi pikir klien tidak rasional, pasien masih berbicara ngelantur
dan lebih senang membicarakan tentang halusinasinya
Masalah keperawatan : Tidak Rasional
3. Orientasi
waktu tempat orang
Jelaskan : Pasien saat pengkajian tanggal 08 Oktober pasien bisa diajak komunikasi
Masalah Keperawatan :
5. Afek/ Emosi
adequat tumpul dangkal/ datar labil
inadequat anhedonia marasa kesepian eforia
ambivalen apati marah depresif/sedih
cemas: ringan sedang berat
panik
Masalah keperawatan :
6. Persepsi
halusinasi ilusi depersonalisasi derealisasi
Macam Halusinasi
pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penghidu/ pembauan lain-lain, sebutkan..
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan dirinya mendengar ratu
kidul menyuruh untuk melakukan selamatan diruangan 23 agar selamat dari bencana
dan kadang psien terlihat duduk di bawah pohon sambil berbicara sendiri, mendengar
bisikan tersebut ketika paling sering dimalam hari dan saat sendiri, bisikan tersebut
muncul sehari hanya sekali.
Masalah keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
7. Proses Pikir
Arus Pikir
koheren inkoheren asosiasi longgar
fligt of ideas blocking pengulangan pembicaraan/ persevarasi
tangensial sirkumstansiality logorea
neologisme bicara lambat bicara cepat irelevansi
main kata-kata afasi assosiasi bunyi lain2 sebutkan..
Jelaskan : pembicaraan pasien selalu melompat-lompat dari satu topik ke topik lain
masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan
Masalah keperawatan : Gangguan proses Pikir
Isi Pikir
obsesif ekstasi fantasi
phobia ideas of reference pikiran magis
alienasi isolaso sosial rendah diri
preokupasi pesimisme ide aneh
waham: sebutkan jenisnya
agama somatik, hipokondrik kebesaran curiga
nihilistik sisip pikir siar pikir
Miskin isi pikir kontrol pikir kejaran dosa
Jelaskan :Pada saat pengkajian pasien mengatakan tidak suka berinteraksi dengan
orang lain karena takut terjerumus ke hal yang tidak baik, dan pasien mengatakan jika
istrinya hanya berpura-pura baik saja pada pasien. Pasien mengatakan bahwa dirinya
mendapat perintah dari ratu kidul untuk membuat sesaji untuk selamatan agar
terhindar dari bencana dan pasien mengatakan bahwa dirinya utusan dari Allah.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
Bentuk Pikir
realistik nonrealistik
autistik dereistik
Jelaskan :Pasien saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan yang tidak sesuai
dengan kenyataannya.
P : “Bapak kenapa itu jarinya di ikat?”
K : “Agar doa jelek dari orang bisa kembali kepada yang mendoakan”
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
8. Memori
gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini amnesia, sebutkan
paramnesia, sebutkan jenisnya gangguan daya ingat menengah
hipermnesia, sebutkan
Jelaskan : pasien tidak mengalami gangguan memori pada dirinya.
Gangguan daya ingat jangka panjang
P: “Bapak masih ingat tahun berapa lahirnya dan berapa umurnya?”
K: “saya umur 30 tahun mbak”
P: “kalau istri bapak masih ingat umur berapa?”
K: “ iya mbak umur istri saya 27 tahun”
P: “Sebelum bapak bekerja menjadi tukang bakso bapak bekerja menjadi apa?
K: “Saya bekerja dibengkel mas”
P: “Bapak tau nama Presiden pertam indonesia siapa?
K: “Tau mas, Pak Soekarno”
P: “Kalau presiden yang ke dua pak?”
K: “Pak Harto”
Keterangan: pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang
VI. FISIK
1. Keadaan umum : Kesadaran Compos Mentis dengan GCS 456, Klien tampak
gelisah dan sering melamun.
2. Tanda vital : TD:110/80 N:85x/ menit S:37°C P:20x/
menit
3. UKur : TB: --cm BB: 48 kg turun naik
4. Keluhan fisik: tidak ya jelaskan...............................
5. Pemeriksaan fisik:
Kepala
Bentuk/Kesimetrisan Bentuk normochepal, simetris
Posisi & kontrol kepala Posisi paten, normal, kontrol kepala baik
Kulit kepala Rambut tipis, tampak kusam, tidak ada nyeri tekan, masa
(-).
Leher
Bentuk Normal.
Trakea/Tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada deviasi trakea, tidak
ada nyeri tekan
Mata
Letak/Kesimetrisan Mata kanan dan kiri posisi simetris/sejajar,
Letak, gerakan, warna Simetris kanan dan kiri, gerakan kelopak mata aktif dapat
kelopak mata berkedip, kelopak mata normal.
Konjungtiva/sklera Merah muda, tidak anemis
Pupil Isokor
Telinga
Kebersihan/Kotoran/Bau Fungsi telinga normal. Keadaan telinga bersih
Letak pinna Sejajar dengan sudut mata.
Kanal Bentuk melebar
Pendengaran Pendengaran normal, mampu merespon suara.
Hidung
Letak dan ukuran Letak paten, ukuran normal tidak ada pembesaran, tidak
terdapat bekas luka post operasi sinusitis
Anterior Vestibula Bersih, tidak ada benjolan.
Mulut
Warna/tekstur/lesi bibir Gigi tampak kotor kuning dan bau mulut
Membran mukosa/gusi Membrane mukosa lembab, gusi berwarna agak gelap.
Lidah Lidah berwarna merah muda.
Dada
Ukuran/bentuk/kesimetrisan Pergerakan dada simetris dan maksimal
/gerakan perkembangan
payudara
Paru-paru
Jumlah/Irama/Kedalaman/K Tidak terkaji
ualitas/ Karakteristik
Vokal Vremitus Tidak terkaji
Perkusi area paru Tidak terkaji
Auskultasi : Intensitas, pola, Tidak terkaji
kualitas, durasi suara nafas
Jantung
Inspeksi : ukuran dan Tidak tampak adanya benjolan, dan lesi.
kesimetrisan dada, apikal
impuls
Palpasi : apikal impuls, Tidak terkaji
capilarry refill pada dahi atau
ujung jari tangan/kaki
Auskultasi suara jantung : Tidak terkaji
kualitas, intensitas, kecepatan
dan irama
Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, teraba lunak, , tidak terdapat lesi,
bentuk/ukuran/tonus
Anus
Inspeksi kerapatan/ kulit Tidak terkaji
anus/ lipatan bokong
Reflek anus Tidak terkaji
Punggung
Inspeksi lengkungan & Tulang belakang simetris, teraba paten, tidak tampak
kesimetrisan tulang belakang kelainan
Pergerakan tulang belakang Aktif.
Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah Tidak ada masalah
Kulit
Warna/Tekstur Kecoklatan (sawomatang), kulit elastic dan lembab, kulit
kering , kulit leher tampak hitam kotor
Kulit pada telapak kaki kotor dan pecah-pecah
Terdapat tato bunga mawar dikaki sebelah kiri
Suhu/Turgor/Edema 37°C
2. Genogram
30
Keterangan:
: Laki-laki : Meninggal
: Pasien
Pasien merupakan anak ke empat dari empat bersaudara, sekarang usia pasien 30 tahun
dan sudah menikah dengan memiliki 1 orang anak laki-laki. Pasien tingggal satu rumah
dengan anak dan istrinya. Di dalam keluarganya hanya pasien yang mengalami penyakit
gangguan jiwa. Pasien dikenal sebagai orang yang pendiam, jarang berinteraksi dengan
orang lain dan tidak pernah terbuka jika ada masalah. Dalam keluarga pasien menerapkan
pola asuh permisif ini bisa dilihat dari umur 7 tahun sampai 17 tahun di asuh oleh
neneknya dan sangat dimanja sehingga pasien pernah terjerumus ke pergaulan bebas dan
sering mabuk-mabukan, ketika umur 17 tahun baru pasien tinggal dengan orang tuanya
di Jakarta. Di dalam keluarganya hanya keluarga pasien yang perekonomiannya sedikit
kurang sehingga kakak-kakak pasien sering memberi perhatian lebih.
Diagnosa Keperawatan :
3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat :
Pasien mengatakan bahwa tidak ada teman dekat dan lebih memilih diam sendiri
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat:
Istri Pasien mengatakan bahwa dalam kegiatan masyarakat pasien tidak pernah
mengikuti acara seperti kumpulan, tahlilan dan acara lainnya dalam masyarakat di
kampungnya sebelum sakit.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan tidak suka memulai pembicaraan duluan dengan orang lain.
3. Mandi
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
09-10-2018 - Resperidone 3 mg
- Clozapine 25 mg
- Depakote 250 mg
10-10-2018 - Resperidone 3 mg
- Clozapine 25 mg
- Depakote 2 x 250 mg
11-10-2018 -
-
-
12-10-2018 -
-
-
13-10-2018 -
-
-
14. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan Proses Pikir
2. Gangguan Persepsi Sensory : Halusinasi Pendengaran
3. RPK : Resiko Menciderai Orang Lain
4. Defisit Perawatan Diri : Mandi
5. Hambatan Interaksi Sosial
6. resiko regimen terapetik inadekuat
7. Resiko Distress Spiritual
8. Ketidakefektifan Performa peran
9. Kurangnya Pengetahuan
15. ANALISA DATA
No. DATA MASALAH
1 Data Subjektif
-Pasien mengatakan bahwa dirinya mendengar disuruh oleh ratu kidul untuk membuat
sesaji selamatan agar terhindar dari bencana.
- Istri pasien mengatakan bahwa sering melihat pasien berbicara sendiri
Data Objektif
Gangguan
- Pasien tampak bingung
Presepsi Sensori:
- Pasien tampak tidak takut dengan hal itu
Halusinasi
- Pasien tidak berusaha untuk mengontrol
Pendengaran
- Isi pikir tidak rasional
- Afek emosinya labil
- Proses fikirnya fligt of ideas
- Bentuk pikirnya austistik
- Kontak mata kurang
2 Data Subjektif
- Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah utusan tuhan dan bisa berkomunikasi
dengan tuhan
Data Objektif Gangguan Proses
- Arus pikir irrelevansi Pikir
- Isi pikir isolasi sosial, pesimisme, pikiran magis, dan waham (agama dan kebesaran).
- Bentuk pikir nonrealistik
- Pasien tampak gelisah
3 Data Sujektif
-Istri pasien mengatakan bahwa pada saat sebelum dibawa ke RS pasien selalu
membawa pisau kemana-mana yang digunakan untuk mengancam atau menakut-nakuti
tetangganya.
-Istri pasien mengatakan sehari sebelum dibawa ke RSSA pasien marah-marah
Data Objektif Resiko Perilaku
- pasien tampak muka memerah Kekerasan
- pasien tampak matanya melotot
- cara berbicara dengan nada yang tinggi jika pendapatnya tidak dipercaya orang lain
- kontak mata kurang
- sering curiga terhadap orang
- mudah tersinggung
4 Data Sujektif
Defisit Perawatan
- Pasien mengatakan malas untuk ganti baju
Diri : Mandi
- Istri pasien mengatakan tidak mandi dari hari senin
Data Objektif
- Pasien malas-malasan
- Tidak memakai sandal
- Baju kusut
- Gigi kuning
- Baju tidak diganti selama 2 hari
16. POHON MASALAH
No SP 1 PASIEN SP 1 KELUARGA
1. SP 1 SP 1
1. Bantu pasien mengenal halusinasi 1. Menjelaskan masalah yang dirasakan
2. Perawat berdiskusi dengan pasien mengenai isi keluarga dalam merawat pasien
halusinasi (apa yang didengar, apa yang dilihat, 2. Memberikan pendidikan kesehatan
apa yang dirasa), waktu terjadi halusinasi, tentang pengertian halusinasi, jenis
frekuensi terjadi halusinasi, situasi yang halusinasi yang dialami pasien, tanda
menyebabkan halusinasi muncul, dan respons dan gejala halusinasi, dan cara
pasien saat halusinasi muncul merawat pasien halusinasi
3. Melatih pasien mengontrol halusinasi
4. Menjelaskan cara menghardik halusinasi
5. Memperagakan cara menghardik
6. Meminta pasien memperagakan ulang
7. Memantau penerapan cara, menguatkan
perilaku pasien
2. SP 2 SP 2
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian 1. Melatih keluarga praktisi merawat
2. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan pasien langsung di hadapan pasien.
bercakap-cakap dengan orang lain. Memberi kesempatan kepada keluarga
untuk memperagakan cara merawat
pasien dengan halusinasi langsung di
hadapan pasien.
3. SP 3 SP 3
1. Menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur 1. Membuat perencanaan pulang bersama
untuk mengatasi halusinasi keluarga
2. Mendiskusikan aktivitas yang biasa dilakukan
pasien
3. Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai
dengan aktivitas yang telah dilatih
4. Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan,
memberikan penguatan terhadap perilaku
pasien yang positif
4. SP 4 SP 4
1. Jelaskan kegunaan obat 1. Mengevaluasi kegiatan keluarga
2. Jelaskan akibat jika putus obat dalam membimbing memenuhi
3. Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat kebutuhan, kegiatan, dan minum
4. Jelaskan cara minum obat dengan 5 prinsip obat serta berikan pujian
benar (benar obat, benar pasien, benar cara, 2. Evaluasi tentang kontrol rutin
benar waktu, benar dosis) yang perlu dilakukan tanda
kambuh dan rujukan
3. Anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal kemudian beri pujian
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
GANGGUAN PROSES PIKIR
KEPERAWATAN JIWA
Pasien : Tn.I Ruang : 23 Empati No.RM : 11408xxx
Pasien
- Menganjurkan pasien untuk
berlatih mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
- Menganjurkan pasien untuk
memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
GANGGUAN PROSES PIKIR
KEPERAWATAN JIWA
Pasien : Tn.I Ruang : 23 Empati No.RM : 11408xxx
Psikomotor
- Pasien menjabat tangan perawat
- Menutup telinga ketika
mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi dengan
menghardik
P
Perawat
Evaluasi SP 2 halusinasi
lanjutkan SP 3 mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal
Pasien
- Menganjurkan pasien untuk
berlatih mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
- Menganjurkan pasien untuk
memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan