Orthopedi
Orthopedi
Ortopedi:
Pada tahun 1960 organisasi yang bernama American Boards of Orthopedic Surgery
mendifinisikan orthopedi, ortopedi adalah cabang ilmu kesehatan spesialis yang termasuk
didalamnya interfensi, pemeliharaan, dan pengembangan dari bentuk dan fungsi ekstrimitas,
tulang belakang dan struktur yang terpisah oleh teknik medis, operasi dan metode fisik.
Traumatologi:
Traumatologi adalah cabang ilmu Kedokteran yang mempelajari tentang luka dan cedera
serta hubungannya denganberbagai kekerasan (rudapaksa).
Sumber: (Pengantar ilmu bedah ortopedi Prof. Chairuddin Rasjad,MD.,PH
2. Sejarah Ilmu Bedah Ortopedi di Indonesia
Macam-macamnya:
1.) Sendi mati ( sinartrosis )
Hubungan antara satu tulang dengan tulang yag lain yang tidak bisa digerakkan.
Contoh :
Tulang-tulang yang membentuk tengkorak.
2.) Sendi kaku ( Amfiartrosis )
Hubungan antar tulang yang mungkin ada sedikit gerakan.
Contoh :
- hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada.
- Hubungan antara tulang pergelangan tangan dan tulang pergelangan kaki.
3.) Sendi gerak ( Diartrosis )
Hubungan antar tulang yang dapat digerakkan dengan bebas.
Jenis-jenis sendi gerak :
a.) Sendi engsel
Hubungan antar tulang yang hanya bisa digerakkan pada satu arah.
Contoh :
Siku dan lutut
b.) Sendi putar
Hubungan antar tulang yang bergerakannya memutar.
Contoh :
Atlas bone ( antara kepala dan leher )
c.) Sendi peluru
Hubungan antar tulang yang dapat bergerak ke segala arah.
Contoh :
Gelang bahu
d.) Sendi pelana
Hubungan antar tulang yang bergerak pada dua arah.
Contoh :
Ujung tulang antara ibu jari tangan dan tulang telapak tangan.
Sumber: (Pengantar ilmu bedah ortopedi Prof. Chairuddin Rasjad,MD.,PH.D)
Nervus ekstrimitas atas dimulai dari Plexus brachialis, Plexus Brachialis dimulai dari
lima akar ventral dari saraf spinal. Akar-akar itu kemudian bergabung membentuk
3 trunkus yaitu: trunkus superior (berasal dari C5 dan C6), trunkus inferior (C7) dan trunkus
medialis (C8 dan T1).
Setiap trunkus akan bercabang lagi membentuk dua divisi yaitu divisi anterior dan divisi
posterior. Divisi yang ada akan kembali menyatu dan membentuk fasciculus. Tiap fasciculus
diberi nama sesuai letaknya terhadap arteri axillaris.
1. Nervus suprascapularis
berasal dari trunkus superior, mempersarafi otot supraspinatus dan infraspinatus.
berasal dari C8 dan T1, mempersarafi otot pectoralis mayor dan otot pectoralis
minor.
2. Cabang medial nervus medianus
memberikan cabang C8 dan T1 untuk nervus medianus. Medianus mempersarafi
segala otot flexor dilengan bawah kecuali flexor carpi ulnaris, juga mempersarafi
otot-otot pronator dan Palmaris longus, pada jari nervus medianus mempersarafi otot
jari 1 dan kedua.
3. Nervus cutaneus brachii medialis
mempersarafi kulit sisi medial lengan atas.
4. Nervus cutaneus antebrachii medialis
18. Definisi :
a) Fraktur Monteggia : Adalah fraktur pada 1/3 proksimal ulna disertai dengan dislokasi
radius proksimal. Ditemukan lebih sering pada anak-anak daripada dewasa. Laki-laki
lebih sering daripada perempuan
b) Fraktur Galeazzi : Adalah fraktur radius pada 1/3 distal dan dislokasi sendi radio-ulnar
distal. Fraktur Galeazzi lebih jarang ditemukan daripada fraktur Monteggia, lebih sering
ditemukan pada orang dewasa. Sumber a dan b ( Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi Rasjad
Chairuddin)
c) Fraktur Smith : Merupakan fraktur pada radius dimana terjadi pergeseran fragmen distal
kearah anterior, kadang fraktur ini juga disebut kebalikan dari fraktur colles (segmen
distal bergeser ke arah posterior). Fraktur ini akibat jatuh dan bertumpu pada punggung
tangan. Sumber ( Buku Ajar Apley edisi 7)
19. Fase-fase pada bone healing?
1. Fase Hematoma
Apabila terjadi fraktur pada tulang panjang, maka pembuluh darah kecil yang melewati
kanalikuli dalam system haversian mengalami robekan pada daerah fraktur dan akan membentuk
hematoma diantara kedua sisi fraktur. Hematoma yang besar diliputi oleh periosteum.
Periosteum akan terdorong dan mengalami robekan akibat tekanan hematoma yang teradi
sehingga dapat terjadi ekstravasasi darah kedalam jaringan lunak. Osteosit dengan lakunanya
yang terletak beberapa millimeter dari daerah fraktur akan kehilangan darah dan mati, yang akan
menimbulkan suatu daerah cincin avaskuler tulang yang mati pada sisi-sisi fraktur segera setelah
trauma.
2. Fase proliferasi seluler subperiostal dan endosteal
Pada fase ini terjadi reaksi jaringan lunak sekitar fraktur sebagai suatu reaksi
penyembuhan. Penyembuhan fraktur terjadi karena adanya sel-sel osteogenik yang berproliferasi
dari kalus interna sebagai aktifitas seluler dalam kanalis medularis. Apabila terjadi robekan yang
hebat pada periosteum, maka penyembuhan sel berasal dari diferensiasi sl-sel mesenkimal yang
tidak berdiferensiasi kedalam jaringan lunak. Pada tahap awal dari pertumbuhan yang cepat pada
jaringan osteogenik yang sidatnya lebih cepat dari tumor ganas. Jaringan seluler tidak terbentuk
daro organisasi pembentukan hematoma suatu daerah frakur. Setelah beberapa minggu, kalus
dari fraktur akan membentuk suatu massa yang meliputi jaringan osteogenik. Pada pemeriksaan
radiologis kalus belum mengandung tulang sehingga merupakan suatu daerah radiolusen.
3. Fase pembentukan kalus
Setelah pembentukan jaringan seluler yang bertumbuh dari setiap fragmen dasar yang
berasal dari osteoblas dan kemudian pada kondroblas membentuk tulang rawan. Tempat
osteoblas diduduki oleh matriks interseluler kolagen dan perlekatan polisakarida oleh garam-
garam kalsium membentuk suatu tulang yang imatur. Bentuk tulang ini disebut sebagai woven
bone. Pada pemeriksaan radiologis kalus atau woven bone sudah terlihat dan merupakan indikasi
radiologic pertama terjadinya penyembuhan fraktur.
4. Fase konsolidasi
Woven bone akan membentuk kalus primer dan secara perlahan-lahan diubah menjadi
tulang yang lebih matang oleh aktivitas osteoblas yang menjadi struktus lamellar dan kelebihan
kalus akan diresorbsi secara bertahap.
5. Fase remodeling
Bilamana union telah lengkap, maka tulang yang baru membentuk bagian yang
menyerupai bulbus yang meliputi tulang tetapi tanpa kanalis medularis. Pada fase remodeling ini
perlahan-lahan terjadi resorbsi secara osteoklastik dan tetap terjadi proses osteoblastik pada
tulang dan kalus eksterna secara perlahan-lahan menghilang. Kalus intermediate berubah
menjadi tulang yang kompak dan berisi system haverisan dan kalus bagian dalam akan
mengalami peronggaan untuk membentuk ruanng sumsum.
Sumber: (Pengantar ilmu bedah ortopedi Prof. Chairuddin Rasjad,MD.,PH.D)
Dressing adalah material apapun yang digunakan untuk mengcover dan melindungi luka dapat
berupa kulit dari manusia atau dari binatang, misalnya untuk luka bakar dapat terbuat dari kulit
babi atau bahan sintetis dengan karakteristik seperti kulit manusia. Biological dressing paling
efektif dalam mengobati luka bakar yang memiliki kedalaman yang sama dan ketebalan yang
partial pada daerah permukaan. Biological dressing harus diberikan sesegera mungkin setelah
cedera.
Sumber: http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/biologic+dressing
- Fase Inflamasi
- Fase Prolifesrasi
- Fase Maturasi
Fase inflamasi meruapakan respon normal tubuh terhadap luka. Vasokonstriksi pembuluh darah
pada daerah perlukaan dan pembentukan klot untuk menghentikan perdarahanakan terjadi segera
begitu terjadi perlukaan , kemudian diikuti oleh vasodilatasi yang memungkinkan antibody, sel
darah putih, faktor-faktor pertumbuhan (growth factor) dan enzim serta nutrisi jaringan mencapai
daerah yang luka untuk memperbaiki jaringan. Proses ini menyebabkan pembentukan eksudat
pada jaringan yang luka . pada fase ini umumnya didapatkan tanda-tanda radang (Rubor, dolor,
kalor, tumor, dan funsiolesa).
Pada ase proloferasi, terbentuk jaringan baru pada luka, hal ini ditandai dengan adanya jaringan
granulasi yang tamapak yang terdiri atas kolagen dan matrix extraseluler yang mana didalamnya
terdapat jaringan pembuluh darah baru yang terbentuk, proses pembentukan pembuluh darah
baru ini disebut neovaskularisasi. Angiogenesis. Pembentukan jaringan granulasi yang baik
bergabtung pada suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan oleh pembuluh darah, ditandai dengan
jaringan yang bergranuler dengan tekstur yang tidak rata, tidak mudah berdarah dan berwarna
merah muda. Warna merupakan indikator sehat atau tidaknya jaringan granulasi yang terbentuk,
apabila warna berubah menjadi gelap hali ini menandai adanya iskemi jaringan. Fase proliferasi
diakhiri dengan proses epitelisasi jaringan diaman sel-sel epitel menutupi jaringan.
Fase maturasi mrupakan fase akhir dari penyembuhan luka dimana terjadi setelah luka menutup.
Fase maturasi meliputi remodeling kolagen dari tipe I ke tipe III. Fase ini juga ditandai dengan
penurunan aktivitas seluler pada jaringan yang luka dan pengurangan jumlah pembentukan
pembuluh darah baru (neovaskularisasi).
Sumber: www.mayoclinc.com
Degloving injury adalah suatu keadaan dimana jaringan kulit dan subkutis tersobek secara paksa
dari dasarnya yang berupa fascia sebagai akibat trauma keras dan mendadak/shearing force.
Sumber: www.medscape.com
Trigger thumb adalah suatu penyakit yang terjadi pada jempol tangan dimana jempol terfiksasi
dalam keadaan fleksi, trigger thumb dapat terjadi beberapa bulan setelah kelahiran dan dapat
juga merupakan proses degenerative yang biasanya melanda pekerja-pekerja yang biasanya
menggunakan jari untuk bekerja missal pada pencuci baju. Patofisiologi dari penyakit ini adalah
terjadinya suatu proses peradangan terkhusus pada tendon flexor pollicis longus dimana proses
ini dapat menyebabkan tendon menebal dan hal ini akan membuat tendon tersebut tersumbat
pada selubungnya sehingga jari terfiksasi dalam posisi fleksi.
30. Osteomyelitis adalah infeksi pada tulang dan medulla tulang baik karena infeksi piogenik
atau non-piogenik. Sumber ( Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi Rasjad Chairuddin 2007 )
31. Dislokasi adalah keluarnya (bercerainya) kepala sendi dari mangkuknya. Dislokasi
merupakan suatu kedaruratan dan memerlukan pertolongan segera. Sumber (Kapita Selekta
Kedokteran 2000) Lokasi yang paling sering : Dislokasi anterior pada bahu, dislokasi
posterior bahu, dislokasi Pinggang, dislokasi pada persendian lutut. Sumber ( Buku Ajar
Apley edisi 7)
32. Osteoarthritis adalah gangguan sendi yang bersifat kronis disertai kerusakan tulang rawan
sendi berupa disintegrasi dan perlunakan progresif, diikuti pertambahan pertumbuhan pada
tepi tulang dan tulang rawan sendi yang disebut osteofit, diikuti dengan fibrosis pada kapsul
sendi. Sumber ( Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi Rasjad Chairuddin)
Pembagian menurut Kellgren dan Lawrence : Merupakan pembagian osteoarthritis pada daerah
lutut yang didasarkan pada gambaran foto x-ray, dibagi menjadi Normal, Grade I, Grade II,
Grade III, dan Grade IV, pembagian ini juga digunakan dalam pertimbangan untuk operasi Knee
Replacement
Grade I : Permukaan sendi yang menyempit dan tanda-tanda mulai adanya osteophytes
Grade II : Osteophytes kecil disertai dan Permukaan sendi yang menyempit
Grade III : Ostephytes dengan ukuran sedang, multiple, permukaan sendi yang menyempit,
tampak beberapa area yang sklerotik, dan nampak sedikit deformitas pada ujung
tulang.
Grade IV : Osteophytes dengan ukuran besar, multiple, permukaan sendi yang menyempit
parah, sklerosis dan deformitas pada ujung tulang tampak sangat jelas
Sumber ( Stemcelldoc’s Weblog, cited 30/01/13)
33. Definisi dari kompartemen syndrome?
Syndrome kompartemen adalah sebuah penyulit yang terjadi karena perdarahan yang
menimbulkan hematom didalam otot. Hematom ini akan menimbulkan tekanan melingkar
disepanjang jalur arteri dalam bungkus fasia otot yang utuh. Ekstrimitas akan tampak tegang dan
membengkak, disertai iskemia daerah distal. Sumber: (wim de jong ed. 2 hal 462)
34. Definisi Epifisiolisis?
Epifisiolisis adalah fraktur pada anak-anak yang melibatkan lempeng pertumbuhan.
Fraktur biasanya berjalan melintang melalui lapisan hipertrofik atau lapisan kapur pada
lempeng pertumbuhan. Bila fraktur melintasi lapisan reproduksi maka dapat berakibat
penulangan prematur pada bagian yang mengalami cedera dan menyebabkan gangguan
pertumbuhan tulang. Sumber: (ml.scribd.com/doc/47241671/EPIFISIOLISIS)
35. Definisi Osteoporosis?
Osteoporosis adalah penyakit kronik dan progresif yang disebabkan oleh etiologi yang
multifaktor, Osteoporosis merupakan penyakit tulang sistemik yang berkarakteristik
rendahnya massa tulang dan kemerosotan dari mikroarsitektur dari jaringan tulang yang
menyebabkan meningkatnya kerapuhan tulang. Sumber: (www.emedicine.com)