Anda di halaman 1dari 1

Aplikasi Go-Med ditinjau dari Peraturan dan Etika Kefarmasian

GO-Med merupakan aplikasi GO-Jek yang telah membantu masyarakat dalam pelayanan
pesan antar obat tanpa harus keluar rumah. Obat-obat bebas dan obat bebas terbatas dapat
dibeli tanpa resep dokter dan obat keras dapat dibeli dengan mengunggah resep dokter.
Namun, pelayanan pesan antar obat (Go-Med) dalam kefarmasian tidak disarankan
karena :
1. Apoteker tidak dapat memberikan informasi obat atau konseling kepada pasien
khususnya jika pasien berada pada kondisi khusus dan diperlukan adanya terapi
pengobatan secara teratur dimana pasien harus menggunakan banyak obat sekaligus
yang tetap membutuhkan konseling interaktif dengan apoteker serta jika obat yang
diberikan pada pasien berada pada indeks sempit.
2. Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan obat yang menggunakan pelayan pesan antar
obat.
3. Tidak bisa dipastikan apakah kualitas pelayanan farmasi kliniknya bisa terjaga.
4. Resep berupa unggahan foto sehingga pasien dapat melakukan kecurangan dengan
memalsukan resep.
5. Resep yang berada pada pasien bisa dimanfaatkan oleh pasien untuk melakukan
penebusan resep berulang.
Standar pelayanan farmasi klinik diatur ketat. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian diapotek bahwa apoteker
memberikan pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan
sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan
pasien. Hal tersebut berguna untuk menunjukkan integritas dan kualitas produk serta
mengurangi resiko kesalahan penyerahan. Masyarakat harus diberi akses secara langsung dan
mudah oleh apoteker untuk memperoleh informasi dari konseling.

Anda mungkin juga menyukai