Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pasien Ibu Bersalin Dengan Komplikasi Hipertensi (Pre Eklamsi)
Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pasien Ibu Bersalin Dengan Komplikasi Hipertensi (Pre Eklamsi)
1. Definisi
Pre Eklamsi adalah timbulnya hipertensi disertai protein uria dan odema akibat
kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan (Mansjoer :
2000)
Pre Eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, odem dan protein uria
yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke 3
kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya. Misalnya terdapat Molahydatidosa (Sarwono :
2006)
3. Etiologi
Penyebab pre eklamsia dan eklamsia sampai sekarang belum diketahui. Teori
iskemia plasenta di anggap dapat menerangkan berbagai gejala pre eklamsia yaitu
berdasarkan teori iskemia implantasi plasenta, bahan trofoblas akan diserap kedalam
sirkulasi yang dapat meningkatkan sensivitas terhadap angiotensia II, renin dan aldosteron,
spasme pembuluh darah arteriol dan tertahannya garam dan air. Teori iskemia implantasi
plasenta didukung kenyataan sbb :
1. Pre eklamsi dan eklamsia banyak terjadi pada primigravida, kehamilan ganda,
hidramnion, dan molahydatidosa.
2. Kejadian makin tua Kehamilan
3. Gejala penyakit berkurang bila terjadi kematian janin. Dengan demikian teori iskemia
daerah implantasi plasenta memenuhi untuk menerangkan berbagai gejala klinis PEB
dan eklamsia.
4. Patofisiologi
kehamilan tua / aterm
]
pre eklamsia / impending eklamsia / eklamsia
]
penyebab tidak jelas
]
diduga kerusakan sel endotel vaskuler
]
vasokontriksi meningkat, vasodilator menurun
]
TD meningkat, protein hilang, transudasi
]
kejang / penurunan kesadaran
]
perawatan dan pengobatan (MSR / observasi ketat)
]
terminasi kehamilan
]
----------------------------------------------
[ ]
pervaginam seksio caesar
[ ]
------------------------------- -----------------------------
[ ] [ ]
sistem urologi sistem pencernaan sistem kardiovaskuler sistem saraf
[ [ ] [ ]
dialisi menurun [ ] kehilangan darah dan cairan diskontuinitas jaringan
[ [ ] [ atau luka operasi
[ mual / muntah peristaltik [ ]
oligouria banyak usus menurun perdarahan ektra / interna ]
[ ] [ nyeri
muntah >>> ilius paralitik volume cairan & elekrolit
[ ] dalam sirkulasi menurun
kehingan cairan distended (devisit cairan menurun)
/ elekrolit abdomen [
] insufisiensi akut dari sitem sirkulasi
muntah >>> [
sel-sel jaringan tidak mendapat zat
makanan + O2
[
syok hipovolemik
Pathways
Kehamilan tua/aterm
Terminasi kehamilan
Pervaginam SC
7. Penatalaksanaan
a. pre eklamsia ringan (PER)
rawat jalan
1. anjurkan istirahat baring 2 jam siang hari dan tidur > 8 jam malam hari jika
susah tidur beri fenobarbital 3 x 30 mg / hari
2. diberikan obat penunjang antara lain : vit b komplex, vit c / vit e dan zat besi
3. kunjungan ulang dilakukan 1 minggu kemudian untuk menilai perkembangan
kehamilan dan kesejahteraan janin.
4. diet biasa (tidak perlu diet rendah garam)
rawat tinggal
1. kriteria untuk rawat tinggal bagi px yang telah diterapi dalam 2x kunjungan
selang 1 minggu tidak ada perbaikan klinis / laboratorium
b. pre eklamsia berat (PEB)
1. baringkan ibu miring kiri
2. pasang infus RL / NS
3. injeksi 10 gr Mg504 40% (5 gr IM pada bokong kiri dan kanan)
4. berikan dosis awal 4 mg Mg504 20% IV selama 2 menit
5. rujuk ibu kefasilitas yang memiliki kemampuan penataksanaan gadar obstetrik dan
BBL.
6. dampingi ibu ke tempat rujukan. berilah dukungan dan semanagat
penderita diusahan agar :
terisolasi sehingga tidak mendapat rangsangan suara / sinar
terpasang infus D5% / RL
dilakukan pemeriksaan
1. pemeriksaan umum : pemeriksaan TTV
2. pemeriksaan leopod, DJJ, pemeriksaan dalam (evaluasi pembukaan, dan keadaan
janin dalam rahim)
3. pemeriksaan duer kateter
4. evaluasi keseimbangan
terapi
1. sellativa : henobarbital 3 x 100 mg, vallium 3 x 20 mg.
menghindari kejang
1. magnesium sulvat : inisial dosis 20 mg IM. observasi : RR tidak kurang dari 16 x /
menit, reflek patela positif, urin tidak kurang dari 600 cc / 24 jam.
2. valium : inisial dosis 20 mg IV
3. bila terjadi ologourine diberikan glukosa 40 % Iv untuk menarik cairan dari
jarinagan sehingga dapat merangsang deuritis
setelah keadaan pre eklamsia berat dapat di atasi pertimbangkan untuk mengakhiri
kehamilan berdasarkan :
Arif Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3, jilid I. EGC : Jakarta.
Doengoes, Marilyn E. 2000. REncana Asuhan Keperawatan edisi III. EGC : Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC : Jakarta