Sejarah Revolusi Industri
Sejarah Revolusi Industri
A. Pengertian
B. Latar Belakang
Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh system feodalisme
yang mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut Latifundia (pertanian tertutup)
Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia
lainnya) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang
Islam abad ke 8 sampai abad ke 14.
Sejak tahun 1350 (abad 14) muncul organisasi perserikatan kota-kota dagang
di Eropa utara yang disebut Hansa. Tujuan pembentukan hausa adalah untuk bersama-
sama melindungi usaha perdagangan didukung oleh armada laut dan pasukan sendiri.
Kemudian pada abad 15 dan 16, ditemukan banyak wilayah baru atau tanah
jajahan di Afrika, Asia, dan Amerika oleh pelaut-pelaut Eropa sehingga
berkembanglah perdagangan lewat laut yang kemudian mengakibatkan terbentuknya
kaum borjuis yang kaya dan sangat berpengaruh di Inggris, Nederland, Prancis,
beberapa daerah di Jerman dan Italia. Kemunculan golongan menegah ini, yang
menguasai sektor ekonomi dan melahirkan kapitalisme, akhirnya berhadapan dan
melahirkan ketegangan dengan tuan tanah yang telah mendominasi sebelumnya.
1
Revolusi ini ditandai dengan penyebaran Pencerahan, keberhasilan para filsuf
dan karya - karya mereka. Mereka berupaya memperluas kemampuannya dalam
menguasai alam dan memperbanyak pengetahuannya. Yang terpenting, dalam
kaitannya dengan ekonomi, mereka bertekad mengurangi dan mengganti kerja kasar
atau tenaga manusia dengan mesin. Kecenderungan ini terjadi menjelang tahun 1750,
di Prancis, Jerman, Nederland dan terutama di Inggris.
Dengan adanya bahan mentah yang melimpah dari tanah jajahan ditambah
kecenderungan untuk efisiensi kerja untuk menghasilkan yang sebesar-besarnya,
maka perdagangan yang ada saat telah menghapus ekonomi semi-statis abad-abad
pertengahan menjadi kapitalisme yang dinamis yang dikuasai oleh pedagang, bankir,
dan pemilik kapal. Inilah awal dari perubahan yang cepat dan keras dalam dunia
ekonomi yang kemudian memunculkan Revolusi Industri, yang bukan hanya bergerak
dalam perdagangan, tetapi meluas juga pada dunia produksi.
Sebenarnya, ada 2 faktor yang melatar belakangi terjadinya revolusi industri,
yaitu :
1. Faktor Ekstern
2. Faktor Intern:
e. Kaya akan sumber alam antara lain batubara (cokes) dan biji besi yang tinggi
mutunya.
2
pemupukan
irigasi
3
Penemuan –penemuan lainya :
Atas hasil temuannya James Watt sering digelari sebagai Bapak Revolusi Industri
walaupun sebenarnya penemuannya merupakan penyempurnaan dari mesin uap hasil
penemuan Thomas New Comen tahun 1712.
Penemuan berikutnya tidak hanya dibidang mesin produksi tekstil saja tetapi juga
alat transportasi darat, laut dan udara, elektronika yaitu pesawat telepon, telegraph dan
radio serta bidang kimia. Penemuan tidak hanya di Inggris melainkan juga merambah
ke negara lain seperti Perancis, Italia, Belanda, Amerika Serikat , dst.
4
membuka pameran mesin-mesin. Selain itu pada peta di bawah ini tampak bertebaran
pusat-pusat industri dan pertambangan di seluruh Inggris.;
Setelah berjalan satu abad, sekitar tahun 1860, Revolusi Industri memasuki
fase baru yang berbeda dari apa yang sudah lalu, yang dikenal sebagai Revolusi
Industri tahap kedua. Kejadian-kejadian yang terjadi pada periode itu terutama ada
tiga hal : perkembangan proses Bessemer dalam membikin baja pada tahun 1856;
penyempurnaan dinamo kira-kira pada tahun 1873; dan penciptaan mesin pembakaran
di dalam pada tahun 1876. Perbedaan antara Revolusi Industri tahap kedua ini
dibanding tahap pertama adalah, (1) adanya penggantian baja ditempat besi sebagai
bahan industri pokok; (2) penggantian batu arang dengan gas dan minyak sebagai
sumber pokok tenaga dan penggunaan listrik sebagai bentuk pokok tenaga industri;
(3) perkembangan mesin otomatis dan peningkatan yang tinggi spesialisasi buruh; (4)
penggunaan campuran dan metal yang ringan dan hasil industri kimia; (5) perubahan
radikal dalam transportasi dan komunikasi; (6) pertumbuhan bentuk-bentuk baru
organisasi kapitalis; dan (7) tersiarnya industrialisasi di Eropa Tengah dan Timur dan
bahkan di Timur Jauh.
Dampak revolusi industri bagi umat manusia terasa dalam berbagai bidang,
yaitu :
5
2. Peningkatan mutu hidup, hidup menjadi lebih dinamis, manusia bisa menciptakan
berbagai produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
3. Harga barang menjadi murah. Mengapa bisa murah? Coba bayangkan berapa
ongkos produksi sehelai baju yang diproduksi dengan mesin dibandingkan
produksi dengan alat-alat tradisional!
Dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris adalah upah buruh yang
murah menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya
kriminalitas dan kejahatan.
Upaya untuk memperbaiki nasib buruh dan masalah sosial di Inggris melahirkan
aliran sosialisme dan revolusi sosial yang ditandai dengan keluarnya undang-undang
berikut ini:
1. Catholic Emancipation Bill (1829) menetapkan hak yang sama bagi umat
protestan dan katolik untuk menjadi pegawai negeri dan anggota parlemen .
Sebelumnya berlaku Test Act sejak tahun 1673 yang melarang umat katolik
menjadi pegawai negeri dan anggota Parlemen, sehingga mereka banyak yang
pindah terutama ke Amerika.
2. Abolition Bill (1833) berisi penghapusan system perbudakan di daerah jajahan
Inggris.
b. Anak -anak di atas usia 9 tahun boleh bekerja 9 jam sehari dengan 2 jam
mendapat pendidikan dari majikan.
Pada tahun 1842 muncul undang-undang yang melarang kaum wanita dan
anak-anak untuk bekerja di perusahaan tambang. Mengapa demikian? karena
keadaan yang menyedihkan seperti pada gambar 1.6, mereka bekerja di lorong-
lorong pertambangan yang gelap di bawah tanah dengan badan dirantai. Bekerja
lebih dari 10 jam per hari dengan gaji rendah.
6
4. Poor Law (1834) berisi pendirian rumah-rumah bagi pengemis dan penganggur
agar tidak berkeliaran. Bantuan bagi yang berusia lanjut serta perawatan bagi
penganggur dan pengemis yang cacat atau sakit.