Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ade Yuniar Pratiwi

NIM : D1091161002
Mata Kuliah : Perencanaan Kawasan Tepian Air
Tugas : Review Jurnal & Telaah Kritis

Prospek Public Space Pada Kampung Susun Sebagai Ruang


Interaksi Sosial, Ekonomi dan Pengembangan Ilmu
di Area Bantaran Sungai
ditulis oleh : Hestin Mulyandari dan Muhammad Yani Bhayusukma

dari : Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan, Nomor 2. Volume 17 – Juli 2015

Jurnal ini mengulik tentang ruang publik pada rumah susun yang berada di kampung
susun bantaran Sungai Code. Dengan didahului permasalahan yang memicu timbulnya
bangunan-bangunan komersial di Kota Yogyakarta kemudian menjadi sebab banyaknya
penggusuran permukiman menjadi keluar ring Kota Yogyakarta. Banyak warga permukiman
yang menolak dengan tegas penggusuran sehingga Kemenpera mengusulkan beberapa lokasi
dijadikan Rumah Susun dan atau Kampung Susun.

Lokasi penelitian berada di RW 07 Jetis Harjo Code Utara. Lokasi tersebut memiliki
potensi yang diajukan untuk menjadi nominasi anugerah Kalpataru tingkat nasional sebagai
kawasan permukiman yang tertata rapi, nyaman dan bersih. Dan juga merupakan salah satu
wilayah bantaran sungai di Kota Yogyakarta.
Namun terdapat permasalahan yang dihadapi dari si penghuni rumah susun yakni adalah
tidak terwadahinya kegiatan penghuni dengan segala gaya hidup dan budayanya. Dengan begitu
dapat dikatakan bahwa fungsi pada setiap bagian rumah susun belum berjalan dengan
semestinya. Public space sangat diperlukan di kampung susun ini dengan menyorot kepada
aspek fungsi nya.

Di sini peneliti menggunakan metode penelitian eksploratif. Dengan melakukan


penelusuran studi literature, temuan-temuan pada hasil survey lokasi, serta kebijakan
pemanfaatan lahan bangunan di bantaran sungai dan penggunaan ruang-ruang publik dalam
bangunan. Perencanaan dari eksplorasi penelitian ini bukan termasuk rumah susun terstandar
bentuknya oleh pemerintah, namun fleksibel dengan lahan yang sempit di bantaran sungai, dan
direncanakan hanya pada titik lokasi rumah yang disetujui oleh pemilikinya untuk dipugar
menjadi kampung susun dengan status kepemilikian seperti rumah susun milik dan memiliki
ruang publik (Public Space) yang nyaman.
Terdapat tujuan lain dari penulis memilih lokasi, diantaranya adalah diharapkan menjadi
contoh untuk wilayah lain untuk tetap memperhatikan garis sempadan sungai 6-10 meter dengan
mempertimbangkan jarak aman karena daerah Code merupakan daerah yang rawan banjir dan
longsor.

Data-data yang digunakan si peneliti


antara lain ada: panjang bantaran kali,
asset kampung seperti Sarana air bersih,
sarana peribadatan, kesehatan, komunitas
relawan banjir, pengelola wisata code,
kelompok tani, TPA, Lansia, Septiktank
komunal, taman, dan pedestrian). Dan
juga si peneliti melakukan diskusi bersama
dengan Ketua Forum Masyarakat serta
warga RW 07 Jetis Harjo Code Utara yang
mana bahwa rencana kampung susun ini harus memasukkan Public Space yang digunakan untuk
fasilitas umum bersama antara lain :

1.Public Space di Basement :

a. Bengkel Kerja untuk Kerjainan batik,


ukiran, asahan, batu akik dan bengkel motor
b. Ruang Pengolahan Sampah, untuk
digunakan usaha komposter
c. Ruang Sanitasi Komunal, seperti MCK
bersama
d. Parkir Sepeda Motor
2. Public Space di Lantai 1 :
a. Ruang Parkir Bersama, untuk sepeda,
becak, angkringan
b. Ruang Serbaguna yang dapat
digunakan sebagai Pusat Informasi Code, ruang tamu bersama, kantor pengelola
kampung susun, balai RW, arisan PKK, Paud dan senam.
c. Ruang Olahraga remaja/lansia
d.Gudang bersama
e. RTH/ Taman tepian Sungai Code
f. Pos Keamanan informasi wisata
g.Tempat bermain anak (out door)
h.Tempat berkebun dan beternak
i. Ruang usaha
j. IPAL/ Komunal
3. Public Space di Lantai 2 :
a. Selasar
4. Public Space di Lantai 3 :
a. Selasar
5. Public Space di Lantai 4
a. Ruang jemur bersama
b.Ruang kreasi termasuk ruang bermusik

Harapan yang ingin dicapai oleh penulis adalah dengan adanya ruang publik pada
kampung susun ini dapat memperkuat struktur sosial masyarakat. Dengan membangun struktur
kelembagaan maupun solidaritas di dalam masyarakat. Dan dapat memperkenalkan nilai-nilai
kehidupan baru dalam menyelesaiakan permasalahan hidup warga Kampung Susun Code.

Namun bangunan-bangunan yang akan dibangun harus memenuhi fasilitas infrastruktur


seperti 1) Pembuangan limbah yang baik, 2) 100% air bersih, 3) 0% limbah. Bersamaan dengan
kebutuhan kebutuhan ruang public diatas diketahui bahwa Kampung Susun Code ungin
mewujudkan kampung yang dinamis, yang mendukung sebagai kampung ramah anak dan
nyaman untuk lansia serta para warganya. Serta diharapkan menjadi lebih sehat, terbebas banjir
juga lebih produktif dengan tidak hanya diam saja dirumah namun dengan prospek ruang public
diatas dapat menjadi pendorong untuk melakukan hal yang dapat dijadikan sebagai penghasilan
di dalam komplek kampung susun.
Dari jurnal yang ditulis penulis, disini ia ingin bahwa ruang-ruang publik yang di
rencanakan dapat berfungsi sesuai aspek fungsionalnya dan dapat menjawab kebutuhan-
kebutuhan dari para penghuni rumah susun. Seringkali permasalahan yang ada pada minimnya
minat masyarakat akan rumah susun adalah karena ruang gerak aktivitas sosial mereka terbatas
dan menjadikan rumah susun hanya sebagai tempat beristirahat-lalu pergi bekerja atau
berpergian keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan sosial mereka akan ruang publik.

Namun dalam jurnal tersebut akan lebih


baik apabila kajian lingkungan yang menyangkut
lokasi penelitian dikaji secara mendalam. Lokasi
penelitian yang terletak di bantaran sungai kurang
dikaji dengan mendalam oleh penulis karena fokus
utama si penulis adalah ruang publik kampung
susun. Penulis hanya merekomendasikan batas
bangunan sesuai dengan garis sempadan sungai
serta pembuatan taman di tepian sungai yang mana
letak taman di site plan 1:500 yang telah dibuat
oleh penulis tidak tertera dengan jelas. Taman
disimbolkan oleh penulis dengan angka 6 namun pada tidak terdapat gambar.. (dapat dilihat pada
gambar diatas).

Lalu pada kesimpulan terdapat rekomendasi penulis akan ruang publik seperti
“Ppanggung Lintas Sungai” dengan melihat hasil pengamatan si penulis bahwa terdapat even dan
angkringan yang berjejeran di pinggiran sungai setiap dua minggu sekali di RW 7 . namun
penulis tidak membahas secara detail di pembahasan.

Anda mungkin juga menyukai