Anda di halaman 1dari 8

UPAYA PEMANFAATAN LAHAN KOSONG

SEBAGAI GREEN HOUSE DAN GEDUNG SERBA GUNA

MATA KULIAH HUKUM AGRARIA

Dosen Pengampu:

Triana Rejekiningsih, SH., KN.,M.Pd

Disusun oleh:

Nama : Frieda Helenna Nareswari

NIM : K6421033

Kelas :B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara Indonesia adalah negara agraris, dimana sumber agrarianya yang begitu
melimpah, terutama sumber daya tanah merupakan sebuah aset yang berharga. Selain
memiliki fungsi penting untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, tanah tersebut
juga memiliki fungsi pokok dalam kehidupan, baik sebagai tempat tinggal dan tempat
yang digunakan untuk kepentingan bersama.
Hal ini tercantum pada UUD negara Republik Indonesia 1945 Pasal 33 ayat (3)
yang berbunyi “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Di Indonesia
sendiri masih banyak tanah yang kosong yang mana hanya terdapat rerumputan tanpa
adanya bangunan dan terlihat terbengkalai, dengan artian lain tanah-tanah tersebut
belum dimanfaatkan dengan optimal untuk kepentingan masyarakat. Padahal, lahan
kosong tersebut dapat didayagunakan.
Pendayagunaan lahan dapat dilakukan oleh para seperangkat pengurus
kampung bersama dengan masyarakat setempat untuk kepentingan bersama, seperti
contohnya yaitu digunakan sebagai gedung serba guna atau green house atau yang
dapat disebut juga rumah tanaman holtikultura. Pendayagunaan dapat dijadikan sebagai
bentuk pemanfaatan lahan kosong.
Pemanfaatan ini berkaitan dengan ekologi kewarganegaraan, yaitu kesadaran
moral warga negara (masyarakat) terhadap lingkungannya. Ekologi kewarganegaraan
memiliki tujuan untuk menciptakan warga negara yang memiliki kesadaran moral dan
sikap tanggung jawab serta bijaksana dalam menjaga, mengelola, dan melestarikan
lingkungan. Namun, pada zaman sekarang, warga negara (masyarakat) kurang
memiliki kesadaran moral dalam ekologi kewarganegaraan untuk menjaga
lingkungannya. Melihat lahan kosong yang ada disekitar ditumbuhi tanaman /
rerumputan liar malah dibiarkan, tidak dirawat dan dimanfaatkan dengan baik sehingga
lahan tersebut menjadi terbengkalai. Maka dari itu, sangat diperlukan kesadaran moral
dalam ekologi kewarganegaraan oleh para masyarakat untuk menciptakan
keseimbangan lingkungan melalui perawatan dan pendayagunaan/pemanfaatan tanah
lingkungan tersebut dengan baik, tanggung jawab dan bijaksana.
Kampung Sekip, RT 03/RW 02 Banjarsari, merupakan sebuah kampung yang
digunakan untuk tempat tinggal warga, sudah banyak rumah-rumah yang dibangun di
kampung tersebut. Namun, disamping padatnya rumah warga, masih terdapat beberapa
lahan kosong. Lahan kosong tersebut merupakan sebuah lahan yang menjadi sebuah
tanah kekayaan kampung tersebut. Sehingga lahan ini masih kosong dan belum
dimanfaatkan oleh seperangkat pengurus kampung dan masyarakat setempat.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana deskripsi/ uraian singkat mengenai lahan kosong yang ada di
Kampung Sekip?
2) Apa faktor yang menyebabkan lahan tersebut bisa kosong dan terbengkalai?
3) Jika lahan tersebut dikelola dengan baik, apakah terdapat potensi yang bisa
menjadi manfaat bagi masyarakat setempat untuk kepentingan bersama?
4) Apa kaitannya antara potensi lahan dengan ekologi kewarganegaraan?
5) Apakah terdapat tantangan dalam mewujudkan dan merealisasikan potensi-
potensi lahan kosong yang ada di Kampung Sekip?

C. Tujuan
1) Menjelaskan deskripsi/ uraian singkat mengenai lahan kosong yang ada di
Kampung Sekip.
2) Mengetahui faktor-faktor penyebab mengapa lahan tersebut bisa kosong dan
terbengkalai.
3) Mengetahui potensi-potensi yang terdapat pada lahan kosong tersebut jika
dikekola dengan baik.
4) Mengetahui keterkaitan antara potensi lahan dengan ekologi kewarganegaraan.
5) Mengetahui tantangan apa saja yang terdapat dalam pewujudan potensi lahan
kosong tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

1) Deskripsi/ uraian singkat mengenai lahan kosong yang ada di Kampung Sekip
Pada salah satu tempat di daerah kampung Sekip, terdapat sebuah lahan kosong
tanpa bangunan dan hanya ditanami rerumputan liar saja. Lahan kosong tersebut
memiliki luas tanah sekitar ± 1070 m2. Lahan kosong yang ada di Kampung Sekip dapat
dibilang cukup luas, namun dengan luasnya lahan tersebut, oleh para pengurus
kampung tidak dimanfaatkan dengan Padahal, lahan kosong tersebut jelas memiliki
potensi-potensi yang mana dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan
masyarakat bersama sehingga nantinya dapat digunakan oleh seluruh masyarakat
Kampung Sekip.

2) Faktor-faktor penyebab mengapa lahan tersebut bisa kosong dan terbengkalai


Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan lahan yang ada di Kampung Sekip
menjadi kosong dan terbengkalai, yaitu :
• Kurangnya perhatian dari masyarakat kampung terhadap eksistensi dari lahan
tersebut karena lahan ini dipenuhi oleh rerumputan / tanaman liar sehingga
masyarakat enggan untuk memanfaatkan lahan tersebut
• Pengurus kampung belum ada niat untuk mendayagunakan lahan tersebut
• Kurangnya kesadaran moral atas ekologi kewarganegaraan oleh masyarakat
kampung terhadap lingkungan lahan tersebut

3) Potensi-potensi yang terdapat pada lahan kosong yang ada di Kampung Sekip
Lahan kosong yang ada di Kampung Sekip ini dapat dibilang cukup luas, sehingga
dengan luasnya lahan tersebut dapat dimanfaatkan dan didayagunakan oleh masyarakat
kampung untuk kepentingan bersama. Potensi-potensi tersebut yaitu :

a) Potensi untuk didirikan gedung serba guna di atas tanah tersebut


Di Kampung Sekip khususnya RT 03 belum memiliki gedung serba guna
sendiri, yang mana jika kampung tersebut memiliki agenda seperti rapat, diskusi
dan srawung biasanya menggunakan teras rumah Pak RT. Padahal, Gedung
serba guna sendiri dinilai sangat penting untuk keberlangsungan aktivitas dari
kampung itu sendiri, yang mana seperti Namanya, Gedung serba guna dapat
digunakan dan dimanfaatkan oleh semua masyarakat kampung untuk
kepentingan bersama, seperti halnya jika ingin mengadakan kenduri kampung,
acara perkawinan warga kampung, srawung bersama, menerima kedatangan
tamu dari kampung/ instasi daerah/ pejabat lain, dan kegiatan kampung lainnya.
Melalui adanya Gedung serba guna, maka tidak perlu menggunakan teras rumah
Pak RT karena kampung tersebut sudah memiliki Gedung serba guna sendiri
yang jelas dapat memberikan manfaat yang begitu banyak bagi seperangkat
pengurus dan masyarakat kampung.

b) Potensi untuk dibuat sebagai green house / Rumah budidaya tanaman


holtikultura
Dikarenakan daerah kampung Sekip RT 03 di padatkan oleh adanya
rumah-rumah warga kampung, maka Kampung Sekip belum memiliki taman
kampung. Lahan kosong tersebut dapat dimanfaatkan dan didayagunakan
menjadi green house atau rumah untuk budidaya tanaman holtikultura. Rumah
budidaya tanaman holtikultura dapat menjadi sebuah potensi yang memiliki
kebermanfaatan yang cukup besar karena melalui pembudidayaan tanaman
holtikultura tersebut dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh para masyarakat
kampung untuk dijual kembali sehingga memberikan keuntungan dan
meningkatkan perekonomian masyarakat kampung menjadi lebih baik. Dengan
adanya green house/ rumah budidaya tanaman holtikultura juga dapat
digunakan untuk kepentingan ketahanan pangan yang ada di kampung tersebut.

4) Keterkaitan antara potensi lahan dengan ekologi kewarganegaraan


Potensi pemanfaatan lahan kosong yaitu sebagai Gedung serba guna dan green
house/ rumah budidaya tanaman holtikultura tentu memiliki keterkaitan dengan ekologi
kewarganegaraan. Kaitannya yaitu dengan adanya potensi-potensi tersebut, maka akan
menciptakan warga negara (masyarakat) yang memiliki kesadaran moral untuk
menjaga keseimbangan lingkungan melalui perawatan dan
pendayagunaan/pemanfaatan lahan lingkungan tersebut dengan baik, tanggung jawab
dan bijaksana sehingga dengan pemanfaatan lahan oleh seluruh masyarakat untuk
kehidupan sehari-hari akan memberikan manfaat yang cukup besar pula bagi
masyarakat dalam hal pemenuhan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan juga
kepentingan kegiatan bersama, tidak hanya itu, lingkungan kampungpun dapat
terkelola dengan baik.

5) Tantangan yang terdapat dalam pewujudan potensi lahan


Tentu dalam perwujudan potensi lahan tersebut terdapat tantangan, yaitu :
• Pemanfaatan dan pendayagunaan lahan tersebut tidak dilakukan secara optimal,
sehingga hasilnya pun tidak maksimal
• Adanya kecurangan pengelolaan potenssi-potensi lahan tersebut oleh beberapa
masyarakat untuk kepentingan dan keuntungan pribadi/kelompok
• Kurangnya kesadaran tanggung jawab masyarakat kampung untuk selalu terus
menjaga dan merawat lingkungan lahan tersebut
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lahan kosong yang terdapat di Kampung Sekip RT 03 merupakan lahan milik
bersama masyarakat kampung Sekip. Namun, dalam keberjalanannya, lahan kosong
tersebut dibiarkan terbengkalai sehingga dipenuhi tanaman dan rerumputan liar saja.
Lahan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pengurus dan juga amsyarakat
kampung tersebut. Padahal, lahan seluas 1070 m2 tersebut memiliki potensi besar yang
memberikan banyak manfaat bagi masyarakat kampung.
Lahan kosong tersebut memiliki potensi-potensi yang besar seperti contohnya
didirikan sebagai Gedung serba guna kampung Sekip yang nantinya dapat diguanakan
bersama untuk kepentingan masyarakat kampung. Lahan kosong tersebut juga dapat
dijadikan sebagai rumah budidaya tanaman holtikultura, yang mana dengan digunakan
untuk bercocok tanam, maka hasil panen dari rumah budidaya tersebut dapat digunakan
sebagai bahan komoditi dan dijual untuk mendapatkan keuntungan bagi masyarakat
kampung sehingga dapat membantu kesejahteraan perekonomian masyarakat
kampung.
Dengan adanya pemanfaatan dan pendayagunaan lahan kosong tersebut, dapat
berkaitan dengan ekologi kewarganegaraan yaitu dapat menumbuhkan kesadaran moral
oleh masyarakat kampung untuk dapat mengelola, merawat dan memanfaatkan lahan
tersebut dengan baik dan bijaksana.

B. Saran
Berdasarkan hasil dari pembahasan, maka saran yang dapat dilakukan
masyarakat kampung yaitu harus menumbuhkan kesadaran moral dalam ekologi
kewarganegaraan, terutama untuk menjaga, merawat dan mengelola lahan kosong
tersebut dengan baik dan bijaksana sehingga nantinya dapat tercipta keseimbangan
lingkungan yang baik pula. Disamping itu, pemerintah juga dapat memberikan
sosialiasi tentang ekologi kewarganegaraan ke daerah-derah yang masih memiliki lahan
kosong, terlebih di Kampung Sekip untuk dapat mengelola, merawat dan menjaga lahan
serta lingkungan yang ada di kampung tersebut secara bersama-sama dan untuk
kepentingan bersama pula.
DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, Z, dkk. (2018) Pemanfaatan Lahan Kosong: Mengupayakan


Ketahanan Pangan Global Dalam Keseharian Masyarakat Lokal Di Rw 12,
Desa Sayang, Jatinangor, Sumedang.
https://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/20062/pdf

Suhendar, A, dkk. (2022) Pemanfaatan Lahan Kosong untuk Budidaya


Tanaman Sayuran sebagai Nilai Tambah Ekonomi dengan Konsep Rumah
Pangan Lestari di Desa Seriwe Kabupaten Lombok Timur.
file:///C:/Users/jeanne/Downloads/1436-
%23%23default.genres.article%23%23-6990-1-10-20220301.pdf

Anda mungkin juga menyukai