Makalah Hidrolika
Makalah Hidrolika
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
NAMA NIM
ANDREAS EKO 5161122001
ARJONO GULTOM 5161122008
JERICO F SIHOMBING 5162122005
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan sebaik mungkin. Makalah ini berisi pembahasan dari katup. Makalah ini diharapkan
dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Kami mengetahui dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena
kami masih belum sempurna dan masih dalam pembelajaran. Maka dari itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan dari
makalah ini.
Terima kasih.
KELOMPOK 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1. 1 Latar belakang ............................................................................................................ 1
1. 2 Rumusan masalah ...................................................................................................... 1
1. 3 Manfaat ...................................................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Katup ......................................................................................................... 2
2.2 Simbol-Simbol dan Fungsinya .................................................................................... 3
2.3 Jenis-Jenis Katup ....................................................................................................... 21
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................................. 26
3.1 Simpulan .................................................................................................................... 26
3.2 Saran .......................................................................................................................... 26
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan fluida yang digunakan tenaga fluida dibagi menjadi pneumatic yang
menggunakan udara serta hidrolik yang menggunakan cairan.
Dasar dari actuator tenaga fluida adalah bahwa fluida mempunyai tekanan yang sama ke
segala arah. Dalam system pneumatic, actuator berupa batang piston mendapat tekanan udara
dari katup masuk, yang kemudian memberikan gaya kepadanya. Gaya inilah yang
menggerakkan piston pneumatic, baik maju atau mundur. Pada dasarnya system pneumatic
dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama keduanya adalah sifat dari fluida kerja
yang digunakan. Cairan adalah fluida yang incompressible sedangkan udara adalah fluida
yang compressible.
Udara sebagai fluida kerja pada system pneumatic memiliki karakteristik khusus, antara
lain :
Jumlahnya tak terbatas
Mencari tekanan yang lebih rendah
Dapat dimampatkan
Memberi tekanan yang sama rata ke segala arah
Tidak mempunyai bentuk (menyesuaikan dengan tempatnya)
Mengandung kadar air
Pada system pneumatic terdapat beberapa komponen utama, yaitu :
Sistem pembangkitan udara terkompresi yang mencakup kompresor, cooler, dryer,
tangki penyimpanan
Unit pengolah udara berupa filter, regulator tekanan, dan lubrifier (pemercik oli) yang
lebih dikenal dengan Air Service Unit
Katup sebagai pengatur arah, tekanan, dan aliran fluida
Aktuator yang mengkonversikan energy fluida menjadi energy mekanik
Sistem perpipaan
Sensor dan transducer
Sistem kendali dan display
Disini kami akan membahas secara lebih rinci mengenai tentang katup pada system
pneumatic.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, terdapat beberapa perumusan masalah yang muncul, yakni :
1. Bagaimana yang dimaksud dengan katup pada system pneumatic ?
2. Bagaimana yang dimaksud dengan symbol pada pneumatic beserta fungsinya ?
3. Apa saja jenis-jenis katup pada system pneumatic ?
1.3 Manfaat
Dari perumusan masalah diatas, manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan katup pada system pneumatic
2. Dapat mengetahui symbol pada pneumatic beserta dengan fungsinya
3. Dapat mengetahui jenis-jenis katup yang ada pada system pneumatik
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Katup
Katup berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah udara hampa yang akan
bekerja menggerakkan actuator, dengan kata lain katup ini berfungsi untuk mengendalikan
arah gerakan actuator. Katup-katup pneumatic memiliki banyak jenis dan fungsinya. Katup
tersebut berperan sebagai pengatur atau pengendali di dalam system pneumatic. Komponen-
komponen control tersebut atau biasa disebut katup-katup (Valves).
Menurut desain kontruksinya dapat dikelompokan sebagai berikut:
a. Katup Poppet (Poppet Valves)
Katup Bola (Ball Seat Valves)
Katup Piringan (Disc Seat Valves)
b. Katup Geser (Slide valves)
Longitudinal Slide
Plate Slide
Sedangkan menurut fungsinya katup-katup dikelompokkan sebagai berikut:
a) Katup Pengarah (Directional Control Valves)
b) Katup Satu Arah (Non Return Valves)
c) Katup Pengatur Tekanan (Pressure Control Valves)
d) Katup Pengontrol Aliran (Flow Control Valves)
e) Katup buka-tutup (Shut-off valves)
Sedangkan susunan urutannya dalam sistim pneumatik dapat kita jelaskan sebagai
berikut:
Sinyal masukan atau input element mendapat energi langsung dari sumber tenaga
(udara kempa) yang kemudian diteruskan ke pemroses sinyal.
Sinyal pemroses atau processing element yang memproses sinyal masukan secara
logic untuk diteruskan ke final control element.
Sinyal pengendalian akhir (final control element) yang akan mengarahkan output
yaitu arah gerakan aktuator (working element) dan ini merupakan hasil akhir dari
sistem pneumatik.
Katup kontrol arah adalah alat atau instrumentasi pneumatic yang berfungsi sebagai
switch/saklar aliran udara. Pensaklaran yang diaplikasikan memiliki banyak sistem,
diantaranya memakai coil selenoid, penggerak tangan atau mekanik lain. KKA juga
difungsikan sebagai serangkaian fungsi logika atau timer pneumatic Penggambaran simbol
KKA pada sistem peumatik
3
1. Simbol
Cara membaca simbol katup pneumatik sebagai berikut :
` Sistem penomoran yang digunakan untuk menandai KKA sesuai dengan DIN ISO
5599. Sistem huruf terdahulu digunakan dan sistem penomoran dijelaskan sebagai berikut :
4
3. Metode Pengaktifan
Metode pengaktifan KKA bergantung pada tugas yang diperlukan . Jenis pengaktifan
bervariasi , seperti secara mekanis, pneumatis, elektris dan kombinasi dari semuanya. Simbol
metode pengaktifan diuraikan dalam standar DIN 1219 berikut ini :
5
Contoh Simbol Aplikasi KKA sebagai berikut:
6
Contoh solenoid valve/katup kontrol arah
Actuator Cylinder
Actuator cylinder adalah katup yang digunakan untuk menggerakkan beban berat.
Memiliki 2 type, single action dan double action. Single action dimana pergerakan batang
aktuator setengahnyadilakukan oleh pegas, sedangkan double action dua pergerakan keluar
dan kedalam sama2 dilakukan oleh pneumatic. Berikut ini adalah symbol dan gambar
actuator System single action, input di bagian belakang pneumatic akan mendorong batang
keluar. Jika udara pneumatic off maka batang kembali kebelakang dengan pegas
System double action, dua input pneumatic digunakan untuk mendorong batang
keluar dan kedalam
7
8
Check Valve
Merupakan valve dengan mekanisme nonreturn, sistem pegas dan katupnya hanya
memperbolehkan aliran udara lewat dengan satu arah saja. Check valve ini banyak digunakan
pada rangkaian pengaman2 pneumatic. Symbol dari chek valve adalah sebagai berikut
Valve aplikasi khusus yaitu valve OR, valve AND, valve quick exhaust, flow control
valve, regulator control valve
Valve OR memiliki fungsi kerja OR dimana bila salah satu inputnya aktif maka output
akan aktif
Valve AND memiliki fungsi kerja AND dimana mengharuskan semua inputnya aktif
untuk mengaktifkan output
Valve quick exhaust untuk melakukan pembuangan udara yang cepat bila input tanpa
udara
Flow control valve digunakan untuk mengatur aliran udara yang masuk ke dalam jalur
pneumatic
Regulator control valve, berfungsi sama dengan flow control valve tetapi memiliki
tambahan mekanisme non return valve
9
Sistem Sumber Udara Pneumatic
Sumber udara pneumatic merupakan perangkat yang menghasilkan udara pneumatic
berserta perangkat yang ada pada jalur udara pneumatic.
10
Perancangan Sistem Kontrol Pneumatik
Dalam suatu sistem kontrol pneumatik terdapat arsitektur dan bagian-bagian yang
menyangkut fungsi kerja alat tersebut. Perancangan sistem kontrol pneumatik mengacu pada
diagram alir system
Diagram alir
Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang benar.
Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian , sehingga
mempermudah pada saat merangkai atau mencari kesalahan system pneumatik.
Tata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan diagram alir dari
mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir dari bawah menuju ke atas dari
gambar rangkaian. Elemen yang dibutuhkan untuk catu daya akan digambarkan pada bagian
bawah rangkaian secara simbol sederhana atau komponen penuh dapat digunakan. Pada
rangkaian yang lebih luas , bagian catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus dan
berbagai distribusi sambungan dapat digambarkan tersendiri. Diagram alir mata rantai kontrol
dan elemen-elemennya digambarkan sebagai berikut :
11
12
1. Katup Pengarah (Directional Control Valves)
Katup 3/2 Way valve (WV) penggerak plunyer, pembalik pegas (3/2 DCV plunger
actuated, spring centered), termasuk jenis katup piringan (disc valves) normally closed (NC).
Katup 4/2 penggerak plunyer, kembali pegas (4/2 DCV plunger actuated, spring
centered), termasuk jenis katup piringan (disc seat valves)
13
Katup 5/2, DCV-air port jenis longitudinal slide.
14
udara tidak bisa mengalir kearah kiri. Katup satu arah dalam sistem elektrik identitik dengan
fungsi dioda yang hanya mengalirkan arus listrik dari satu arah saja.
15
4. Katup Buang Cepat (Quick Exhaust Valve)
Quick Exhaust Valve bekerja mengalirkan udara bertekanan dari lubang P menuju
lubang A, akan tetapi jika ada udara yang masuk dari lubang A maka udara langsung dibuang
cepat ke lubang R.
16
6. Katup Pembatas Tekanan/Pengaman (Pressure Relief Valve)
Katup ini berfungsi untuk membatasi tekanan kerja maksimum pada sistem. Apabila terjadi
tekanan lebih maka katup out-let akan terbuka dan tekanan lebih dibuang, jadi tekanan udara
yang mengalir ke sistem tetap aman.
7. Sequence Valve
Prinsip kerja katup ini hampir sama dengan relief valve, hanya fungsinya berbeda yaitu untuk
membuat urutan kerja dari sistem. Perhatikan gambar berikut:
17
8. Time Delay Valve (Katup Tunda Waktu)
Katup ini berfungsi untuk menunda aliran udara hingga pada waktu yang telah ditentukan.
Udara akan mengalir dahulu ke tabung penyimpan, bila suda penuh baru akan mengalir ke
saluran lainnya. Katup penunda ini juga dikenal pula dengan timer.
18
10. Shut of Valve
Katup ini berfungsi untuk membuka dan menutup aliran udara. Lihat gambar berikut:
19
2.3 Jenis-jenis Katup
1. 3/2 Way idle return roller valve, normally closed.
20
6. 3/2 Way valve with pushbutton, normally closed
21
11. 5/2 way impluse valve, pneumatically operated
22
16. 5/3 Way pneumatic valve, mid-possition closed
Pressurizing v alv e
23
24
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sistem kontrol pneumatik terdiri dari beberapa komponen dan bagian kerja,
komponen-komponen sinyal dan kontrol menggunakan rangkaian atau urutan-urutan kerja
dari kerja yang disebut sebagai katup (valve). Jadi, katup pneumatik adalah perlengkapan
pengontrol ataupun pengatur baik untuk mulai (start), berhenti (stop) arah aliran angin.
Sejauh ini symbol-simbol katup pneumatik (bahkan untuk bidang hidrolik pun) secara
internasional yang sudah beredar dan diakui oleh beberapa negara adalah seperti yang telah
ditegaskan oleh DIN 24300 yaitu yang mengikuti rekomendasi CETOP (Comite Europeen
des Transmissions Oleo hydrau-liaves et Pneumatic) dan ISO/R 1219 – 1970.
Katup digambarkan dengan segi empat, banyaknya segi empat menentukan
banyaknya posisi yang dimiliki oleh sebuah katup. Penamaan katup ditentukan berdasarkan
lubang pada salah satu posisi dalam setiap lubang juga posisi awal dari katup. Posisi normal
katup selalu berada pada posisi sebelah kanan sehingga symbol-simbol saluran selalu
diletakkan pada kotak sebelah kanan.
Menurut fungsinya katup-katup pneumatik secara garis besar dibagi menjadi enam
kelompok, yaitu: 1) katup pengarah atau directional Way Valve, 2) katup non-balik atau non-
return, 3) katup pengontrol tekanan atau pressure control valve, 4) katup pengontrol aliran
atau flow control valve, 5) katup penutup atau shut-off valve, dan 6) katup-katup kombinasi
atau combination valves.
3.2 Saran
Saran kami setelah membahas materi ini adalah supaya mempelajari dan lebih memperdalam
materi tersebut Karena masih banyak materi yang belum dipaparkan dalam makalah ini.
25
DAFTAR PUSTAKA
Thurner C, Erlung Ian.2002. engineering Applications of Pneumatics and Hydraulics. Oxford
Amsterdam.
http://sinelectronic.blogspot.co.id/2012/01/katup-katup-pneumatik.html
http://margionoabdil.blogspot.co.id/2013/03/simbol-simbol-katup-saluran-pneumatik.html
26