Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

(Bangunan Utama )
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah irigasi

yang diampuh oleh Rosmalia Handayani,S.T., M,T

Oleh :

Kelompok 5

1. Muafirudin Pamungkas (1640301037)


2. Abdul Rohim (1640301000)
3. Hasni (1640301033)

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TAHUN 2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah bangunan utama
sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Saya berterima kasih pada Ibu
ROSMALIA HANDAYANI, S.T, M.T selaku Dosen mata kuliah Irigasi Dan
Bangunan Air yang telah memberikan tugas ini kepada kami,khususnya Kelompok 5.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Bangunan Utama pada irigasi dan bangunan
air. kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang Saya harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan.

Tarakan, 20 Februari 2018

Tim Penyusun

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ………………..……………..………………... 1

1.1 Latar Belakang ……………………………….………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………….…………………… 3

1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………... 3

BAB II PEMBAHASAN ……………………………...….………………4

2.1 Rapat Massa , Berat Jenis , Rapat Relatif ……………………...….4

2.2 Sifat Viskositas ...........................................................….…............4

2.3 Sifat Kapilaritas.................................………………….………......5

BAB III PENUTUP....................................................................................13

4.1 Kesimpulan…………………………………………………………....13

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………..……….14


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bangunan utama adalah bangunan yang direncanakan di dan di sepanjang
sungai atau aliran air untuk membelokan air kedalam jaringan saluran agar
dapat dipakai untuk berbagai keperluan,biasanya dilengkapi dengan kantong
lumpur agar bias mengurangi kandungan sedimen yang berlebih serta
memungkinkan untuk mengukur air yang masuk.
Bangunan ini dapat didesain dan dibangun sebagai bending
tetap,bending gerak,atau kombinasinya,dan harus dapat berfungsi untuk
mengendalikan aliran dan angkutan muatan di sungai sedemikian sehingga
dengan menaikan mukaairnya,dapat dimanfaatkan secara efisiensi sesuai dengan
kebutuhan ,pada berbagai keadaan debit sungai.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam pembuatan makalah kali ini , kami hanya memaparkan bagian –bagian
bangunan dan tipe bangunan utama satuan Internasional nya .

1.3 Tujuan Penulisan

Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini untuk lebih memahami bagian-
bagian bangunan utama dan tipe-tipe bangunan utama.
BAB II

PEMBAHASAN

3.1 Bagian-Bagian Bangunan Utama

Banguan utama terdiri dari bagian ,yaitu bangunan –bangunan pengelak


dengan peredamenergi,satu atau dua pengambilan utama ,pintu bilas ,kolam
olak,dan kantong lumpur (jika di perlukan ),tangul banjir ,pekerjaan sungai dan
bangunan – bangunan pelengkap .
3.1.1 Bangunan Pengelak

Bangunan pengelak adalah bangian dari bangunan utama yang benar-


benar di bangun didalam air.Bangunan ini diperlukan untuk memungkinkan
dibeloknya air sungai ke jaringan irigasi, dengan jalan menaikkan muka air
sungai atau dengan memperlebar pengambilan di dasar sungai seperti pada
tipe bendung saringail bawah bottom rack weir. Bila bangunan tersebut juga
akan dipakai untuk mengatur elevasi air di sungai, maka ada dua tipe yang
dapat digunakan adalah bendung pelimpah (weir) dan bendung gerka
(barrage).
3.1.2 Bangunan Pengembalian

Bangunan pengambilan adalah sebuiih bangunan berupa pintu air. Air


irigasi dibelokkan dari sungai melalui bangunan ini. Bangunan ini dibangun
untuk dpat mengatur banyaknya air yang masuk ssluran sesuai dengan
yang dibutuhkan dan menjaga air banjir tidak masuk saluran.
3.1.3 Bangunan Penguras

Untuk mencegah masuknya bahan sedimen kasar ke dalam jaringan saluran


irigasi, bandung perlu dilengkapi dengn bangunan penguras yang terletak
pada tubuh bendung tepat di hilir bangunan pengambilan. Jika pada kedua
sisi dari sungai dibuat bangunan pengambilan maka bangunan penguras juga
dibuat pada kedua sisinya
1. Penguras bawah
Bangunan penguras bawah atau yang dikenal undersluice adalah plat
beton mendatar di depan dan setinggi ambang pengambilan, diantara
pintu pengambilan, pintu penguras dan pilar.
2. Pintu Penguras
Pintu penguras dibangun sebagai terusan dari tubuh bendung di dekat
dan di sebelah hilir ambang pengambilan. Tingginya pintu penguras sama
dengan tinggi bendung sehingga dapat dilimpasi air banjir diatasnya.
3.1.4 Bangunan Kantong Lumpur
Bangunan Kantong Lumpur merupakan pembesaran potongan
melintang saluran sampai panjang tertentu untuk mengurangi kecepatan
aliran dan memberikan keseempatan pada sedimen untuk mengendap
.bangunan ini terletak pada bagian awal dari saluran primer persis di
belakang bangunan pengambilan
3.1.5 Bangunan Pelindung
1. Bangunan krib, matras batu, pasangan batu kosong danlatau dindng
pengarah guna melindungi bangunan terhadap kerusakan akibat
penggerusan dan sedimentasi.
2. Bangunan tanggul banjir untuk melindungi lahan yang berdekatan
terhadap genangan akibat banjir.
3. Bangunan saringan bongkah untuk meindungi pengambilanl
pembilas bawah agar bongkah tidak menyumbat bangunan selama
terjadi banjir.

4. Bangunana tanggul penutup untuk menutup bagian sungai lama atau,


bila bangunan pengelak dibuat di kopur, untuk mengelakkan sungai
melalui bangunan tersebut.
3.1.6 Bangunan Pelengkap
1. Bangunan Pengukur debit dan tinggi muka air di sungai maupun saluran
2. Jembatan diatas bendung,agar seluruh bagian bangunan utama mudah di
jangkau,agar bagian – bagian itu terbuka untuk umum
3.2 Tipe Bangunan
Lokasi bangunan pengelak dan pemilihan tipe paling cocok dipengaruhi oleh
banyak factor ,yaitu sungai,elevasi yang diperlukan untuk irigasi,topografi
pada lokasi yang direncanakan,kondisi geologi teknik pada lokasi dam metode
pelaksana.Bangunan utama dapat digolongkan menjadi dua ,yakni bangunan
yang tidak mempengaruhi muka air hulu
Katagori bangunan pertama meliputi pengambilan bebas,bending
saringan bahwa dan pompa.katagori kedua adalah bending pelimpah dan
bending gerak .kedua tipe tersebut mampu membendung air sampai tinggi
minimum yang diperlukan.pintu bending gerak mempunyai pintu yang dapat di
buka selama banjir guna mengurangi tinggi pembendungan .Bendung pelimpah
tidak bias mengurangi tinggi muka air hulu sewaktu banjir
Semua baangunan ini dapat dibuat dari masing-masing bahan
bangunannya mempengaruhi bentuk dan perencanaan bangunan tersebut

3.2.1 Bangunan Pengambilan Bebas


Bangunan pengembalian bebas langka dipakai karena persyaratan untuk
berfungsinya bangunan tersebut dengan baik sangat sulit dipengaruhi.
Persyaratan ini antara lain
1. Kebutuhan pengambilan kecil dibandingkan dengan debit sungai
andalan.
2. Kedalaman dan selisih tinggi energi yang cukup untuk pengelakan
pada aliran normal.
3. Tanggul sungai yang stabil pada lokasi bangunan pengambilan,
4. Bahan dasar yang kecil pada pengambilan dan sedikit bahan layang.

Agar sedimen yang masuk tetap minimal, pengambilan sebaiknya dibuat


diujung tikungan luar sungai untuk memanfaatkan alirau helikoidal.
Kadang- kadang pula dibuat kantong lumpur atau pengelak sedimen
dibilir pengambilan.
Karena persyaratan yang disebutkan diatas, biasanya
pengambilan bebas dijumpai di ruas atas sungai di mana kemirihgan
sungai curam, dasar dan tanggul sungai stabil (batu keras).
3.2.2 Bendung Saringan Bawah
Bendung saringan bawah atau Tyroll mengelakkan air lewat
dasar sungai. Flum yang dipaaang tegak lurus terhadap dasar sungai
mengelakkan air melalui tepi sungai. Flum tersebut dipasangi Jaringan
yang jerujinya searah dengan aliran sungai. Saringan itu akan
menghalangi masuknya bahan-bahan sedimen kasar dasar sungai.
Bahan-bahan yang lebih halus harus dipisahkan dengan konstruksi
pengelak sedimen yang ada dibelakang bangunan pengelak. Perancanaan
saringan bawah harus mendapat perhatian yang sunggub-sungguh,
karena ha1 ini akan menentukan berfungsinya bangunan dengan baik.
Tipe bandung ini terutama cocok digunakan di daerah
pegunungan. Karena hampir tidak mempunyai bagian yang memerlukan
eskploitasi, bangunan ini dapat bekerja tanpa pengawasan. duga,
penggunaan saringan, basah ini sangat menguntungkan dibagian sungai
yang kemiringannya curan dengan bahan sedimen yang lebih besar.
Karena bendung saringan di bawah tidak mempunyai bagian
yang merupakan penghalang aliran sungai dan bahan dasar kasar, maka
bendung ini tidak mudah rusak akibat hempasan batu-batu bongkah yang
diangkut aliran. Batu-batu bongkah ini akan LoIos begitu saja ke hilir
sungai
3.2.3 Pompa
Pompa merupakan metode yang fleksibel untuk mengelakkan air dari
sungai. Tetapi, karena biaya energinya mahal (biasannya bahan bakar atau
listrik), pompa akan digunakan hanya apabila pemecahan berdasarkan
gravitasi tidak mungkin, serta analisis untung-rugi menunjukkan bahwa
instalsi pompa memang layak.
Dalam keadaan khusus ada dua tipe pompa yang mungkin dipakai. Kedua
tipe ini tidak tergantung pada bahan bakar atau listrik.
Tipe - tipe tersebut adalah :
1. Pompa naik hidrolis (hydraulic ram pump), yang bekerja atas
dasar mo- mentum aliran air dan dengan cara itu pompa dapat
menaikkan sedikit dari air tersebut. Karena jumlah air yang
dinaikkan sedikit, tipe pompa ini umumnya hanya digunakan
untuk memompa air minum.
2. Pompa digerakkan dengan air terjun, di dasar pipa (shaft)
vertikal dipasang sebuah rotor dimana air terjun menyebebkan
kotor berputar, di atas pipa terdapat pompa kecil yang
menaikkan air sediki
Tipe bangunan pengelak yang paling umum dipakai di
Indonesia adalah bendung pelimpah. Bendung ini dibuat
melintang sungai Untuk menghasilkan elevasi air minimum
agar air tersebut bisa dialirikan.
3.2.4 Bendung Pelimpah
Tipe bangunan pengelak yang paling umum dipakai di Indonesia adalah
bendung pelimpah. Bendung ini dibuat melintang sungai untuk
menghasilkan elevasi air minimum agar air tersebut bisa dielakkan.

3.2.5 Bendung Gerak


Dengan pintu-pintunya (pintu sorong, radial dantipe lainnya), bendung
gerak dapat mengatur muka air di sungai.
Di daerah-daerah aluvial yang datar dimana meningginya muka air di
sungai mempunyai konsekwensi-konsekwensi yang luas (fallggut banjir
yang panjang), pemakaian konstruksi bendutlg gerak dibenarkan. Karena
menggunakan bagian-bagian yang bergerak, seperti pintu dengan peralatan
angkatnya, maka bendung tipe ini menjadi konstruksi yang mahal dan
rnembutuhkan eksploitasi yang lebih teliti.
Penggunaan bendung gerak dapat di pertimbangkan jika
1. Ketingian dasar kecil / re1atip datar
2. Peninggian dasar sungai akibat konstiuksi bendung tetap tldak
dapat diterima karena ini akan niampersalit embuangan sit atau
membahayakan pekerjaan sungai yang talab add akibat
ineningginya muka air.
3. Debit banjir tidak bisa .di1ewatkan ,dengan melalui bendung
tetap.
4. Pondasi kuat, pilar untuk pintu harus kaku dan penurunan
tanah akan menyebabkan pintu-pintu ini tidah dapat
dioperasikan.
BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Makalah ini adalah memperjelaskan bahwa ilmu teknik yang


mempelajari Bangunan utama dan Tipe-tipe bangunan utama irigasi. Ilmu
irigasi dan air mempunyai ruang lingkup yang cukup luas yaitu mempelajari
Bangunan utama pada irigasi atau prngairan serta tipe-tipe bangunannya.
Adapun diantara kedua nya terdapat perbedaan yang mendasar,untuk bangunan
utama meliputi bangunan pegelak, bangunana pengambilan, dan lain sebagainya
sedangkan tipe-tipe bangunan meliputi bangunan pengambilan
bebas,bendung saringan bawah,pompa dan lain-lain. sehinga bangunan ini
berfungsi untuk mengendalikan aliran dan angkutan muatan di sungai hilir
maupun hulu,bangunan ini dapat dibuat dari masing-masing bahan
bangunannya sesuai dengan kebutuhan dan manfaat bangunan itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

ISBN 979-8382-463
Judul : Irigasi dan Bangunan air
Penerbit : Gunadarma
Jumlah hal : 275
BAB III

Analisis Perhitungan

3.4 Soal 1 :
Sebuah Tangki kosong mempunyai massa 400 kg ,setelah di isi penuh zat cair
massa nya naik menjadi 1400 kg ,jika tangki tersebut mempunyai diameter 200
cm dan tinggi tabung 240 cm .Berapa kah rapat relative dan berat jenis zat cair
tersebut.

Dik : Massa tangki = 400 kg


Massa tangki + air = 1400 kg
Massa air = (massa tangki + air – massa tangki )
(1400 – 400 = 1000 kg )
Dtabung = 200 cm dan Ttabung = 240 cm
Jadi V = 3,14 x 12 x 2,4 = 7,536 m3
Penyelesaian :
Pzat cair = M = 1000 = 1061.6 kg /cm3
Besar nilai berat jenis zat cair pada suhu 4o dan tekanan atmosfer
yang standart adalah 1000 kg /cm3 .

𝒑 𝒛𝒂𝒕 𝒄𝒂𝒊𝒓 𝟏𝟎𝟔𝟏,𝟔 𝒌𝒈/𝒎𝟑


S=
𝒑 𝒂𝒊𝒓
= 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝒌𝒈/𝒎𝟑
= 1.06

Yzat cair = p g = 1061.6 kg /cm 3 x 9.81 m/s 2 = 10414.3 kg.m/m3.s2

3.2 Soal 2:
Dua buah plat berbentuk bujur sangkar dengan sisi 0,8 m,saling sejajar dan
berjarak 12 mm .Diantara kedua plat terdapat cairan yang mempunyai rapat
relative 0.9 .Plat bawah diam dan plat atas bergerak dengan kecepatan 2.0 m/s
, dan di perlukan gaya 100 N untuk menjaga kecpatan tersebut . Hitung nilai
viscositas dinamik dan viscositas kinematik cairan tersebut

Dik : r = 0.8 m
y = 12 mm
S = 0.9
v = 2.0 m/s
F =100N
Dit : Besar V dan 𝝁?
Penyelesaian :
𝒅𝒖
𝝉= 𝝁
𝒅𝒚
𝑭 100
𝝉= =0,82 = 156,25 N/m2
𝑨

𝒗
𝝉= 𝝁
𝒚
2,0
156,25 = 𝝁 0,012
156,25 𝑥 0,012
𝜇= = 0,9375 𝑁𝑑/𝑚2
2,0

𝒑 𝒛𝒂𝒕 𝒄𝒂𝒊𝒓
S = = 0,9
𝒑 𝒂𝒊𝒓

P zat cair = 0,9 x 1000 = 900 kg/m3


𝝁 0,9375
V = = = 1,041 x 10-3 m2/s
𝑷 900

3.3 Soal 3 :
Tentukan tinggi kolom zat cair yang terbentuk di dalam tabung vertical
berdiameter 4cm karena gaya kapiler apabila tabung tersebut di masukan ke
dalam zat cair. Tegangan permukaan 𝜎 = 9,2 𝑥 10-2 N/m dan sudut kontak 0
= 10o .

Dik : D = 6 cm
r = 4 cm = 0,04 m
𝜎 = 9,2 𝑥 10-2 N/m
Ø = 120
Dit: h……..?

2𝜎 𝑐𝑜𝑠 𝜃
Penyelesaian : h =
𝑟𝛾

2 𝑥 (9,2 𝑥 10−2 ) cos 12


=
0,04 𝑥 1000
= 4,5 x 10-3 m

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Makalah ini adalah memperjelaskan bahwa ilmu teknik yang mempelajari prilaku air
baik dalam keadaan diam mau pun bergerak. Ilmu mekanika fluida mempunyai ruang
lingkup yang lebih luas yaitu mempelajari prilaku fluida baik dalam bentuk zat cair
maupun gas. Adapun diantara kedua nya terdapat perbedaan yang mendasar . Sifat –
sifat yang terdapat dalam zat cair yakni Rapat massa , Berat jenis , Rapat relative ,
Viscositas dan kapilaritas . Dimana besar nilai Berat jenis zat cair di pengarui oleh
besar nilai gravitasi sedangkan Kapilaritas dan Viscositas disebabkan karena adanya
gaya adhesi dan kohesi ,dan nilai Viscositas zat cair dipengaruhi oleh suhu .

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/5635897/sifat-sifat_zat_cair

http://www.galeripustaka.com/2013/03/definisi-dan-ruang-lingkup-hidraulika.html

Anda mungkin juga menyukai