a. Hubungan antara jumlah uang beredar (M) dengan uang inti (H), dirumuskan sebagai
𝑀 = 𝑓(𝐻). Persamaan linearnya menjadi 𝑀 = 𝑚𝐻
b. Hubungan antara tingkat bunga (r) dengan investasi (I) dirumuskan sebagai 𝐼 = 𝑓(𝑟).
Persamaan linearnya menjadi 𝐼 = 𝑎 − 𝑏𝑟
c. Hubungan antara pendapatan (Y) dengan permintaan uang (𝑀𝑑 ) dirumuskan sebagai
𝑀𝑑 ) = 𝑓(𝑌). Persamaan linearnya menjadi 𝑀𝑑 ) = 𝑘𝑌
d. Perhitungan nilai yang akan datang dengan bunga sederhana , persamaan linearnya
menjadi 𝐹𝑉 = 𝑃𝑉(1 + 𝑖𝑛), dimana 𝐹𝑌(future value) adalah nilai yang akan datang, PV
(present value) adalah nilai sekarang, 𝑖 adalah tingkat bunga per periode dan n adalah
periode perhitungan
Grafik Biaya Produksi
𝑇𝐶 = 10 + 2𝑄
Dimana 𝐹𝐶 = 10, 𝑉𝐶 = 2𝑄. Bila Q memiliki nilai antara 0 sampaai 5 maka nilai VC dapat
dihitung seperti tampak pada tabel berikut :
Tabel biaya
Q FC VC TC
0 10 0 10
1 10 2 12
2 10 4 14
3 10 6 16
4 10 8 18
5 10 10 20
Bila total biaya tersebut digambar dalam bentuk grafik, hasilnya adalah seperti tampak pada
gambar berikut:
Kurva Biaya Produksi
Q Harga/Q TR
0 5 0
1 5 5
2 5 10
3 5 15
4 5 20
5 5 25
Bila data pada tabel digambar dalam bentuk grafik maka hasilnya adalah seperti tampak
pada gambar berikut:
Kurva Total Revenue
Grafik Kurva Permintaan
Bila fungsi sebagai 𝑄 = 𝑓(𝑃), maka sesuai ketentuan sumbu vertikel adalah Q dan P
merupakan sumbu horizontal. Oleh karena tujuan ilmu ekonomi adalah untuk
mendapatkan kemudahan dalam analisis maka sumbu horizontal untuk permintaan
adalah Q (satuan unit) dan sumbul vertikalnya adalah P atau harga per unit Q dalam
satuan monometer.
Contoh persamaannya adalah Q = 10-2P. Misalnya nilai P dari 0 sampai dengan 5 maka
dapat disusun tabel perhitungan Q sebagai berikut :
Tabel hubungan harga (P) dengan jumlah permintaan (Q)
P Q
0 10
1 8
2 6
3 4
4 2
5 0
Bila data pada tabel digambar dalam bentuk grafik maka hasilnya adalah seperti tampak
pada gambar :
Kurva Permintaan
Grafik Kurva Penawaran
Contoh persamaan linear fungsi penawaran 𝑄 = 4𝑃 − 2. Bila diketahui besarnya harga
(P) di antara nilai 0 sampai dengan 5 maka dapat disusun tabel berikut :
Tabel hubungan harga (P) dengan penawaran (Q)
P Q
0 -2
1 2
2 6
3 10
4 12
5 18
Bila data pada tabel kemudian digambar dalam bentuk grafik maka hasilnya sepenuhnya
tampak pada gambar berikut :
Grafik Pajak
Hubungan linear pajak dengan pendapatan adalah hubungan linear yang paling
sederhana. Contoh persamannya adalah 𝑇 = 0,1𝑌. Bila dimisalkan Y sebesar 0 samapi
dengan 100 maka hasilnya dapat disusun dalam tabel pajak berikut:
Tabel perhitungan pajak
Y T
0 0
20 2
40 4
60 6
80 8
100 10
Bila data pada tabel digambarkan dalam bentuk grafik maka hasilnya adalah tampak
pada gambar berikut:
Kurva Pajak
Grafik Konsumsi Setelah Ada Pajak
Hubungan linear konsumsi dengan pendapatan disposable (𝑌𝑑 )adalah hubungan linear
antara konsumsi dengan pendapatan yang sudah disesuaikan dengan adanya pajak.
Contoh persamaannya adalah 𝐶 = 12 + 0,72𝑌𝑑 dan 𝑇 = 0,1𝑌, sehingga disesuaikan
menjadi sehingga 𝐶 = 12 + 0,72𝑌. Bila dimisalkan Y sebesar 0 sampai dengan 100
maka dapat disusun tabel konsumsi sebelum dan sesudah pajak berikut:
Tabel konsumsi sebelum dan setelah ada pajak