PANDUAN - PELAPORAN - REKAM - MEDIS-1 Rsud Cilegon
PANDUAN - PELAPORAN - REKAM - MEDIS-1 Rsud Cilegon
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk organisasi yang bergerak di bidang
pelayanan kesehatan dimana salah satu upaya yang dilakukannya adalah mendukung
(Puskesmas). Untuk itu, sebagai pusat rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat dasar,
maka pelayanan rumah sakit perlu dijaga kualitas pelayanan nya terhadap masyarakat
yang membutuhkan. Pelayanan kesehatan inilah yang selalu dituntut oleh para
pengguna jasa di bidang kesehatan agar selalu bertambah baik dan pada akhirnya
tujuan organisasi dalam melakukan pelayanan prima berkualitas dapat terwujud. Dalam
Pimpinan rumah sakit memerlukan laporan antara lain laporan evaluasi sensus
harian, laporan morbiditas pasien dan laporan kunjungan pasien. Laporan –laporan
tersebut dikumpulkan untuk dikirim kepada dinas kesehatan kota yang ditambah
dengan laporan kegiatan rumah sakit (kecuali laporan evaluasi sensus harian). Laporan
yang abnormal, keluhan, keadaan sosial dan eksternal menyebabkan cedera atau
2. TUJUAN PANDUAN
Tujuan panduan ini adalah sebagai acuan bagi pembakuan dari sistem pelaporan
di Instalasi Rekam Medis yang sudah disempurnakan kembali sebagai revisi ke enam
Rumah Sakit (SIRS) yang merupakan landasan di dalam upaya memantapkan sistem
informasi Rumah Sakit, karena salah satu modal utama untuk menunjang kelancaran
3. RUANG LINGKUP
A. Waktu
1. Laporan Harian
2. Laporan Mingguan
3. Laporan Bulanan
4. Laporan Semester
5. Laporan Tahunan
B. Jenis
1. Laporan Intern
2. Laporan Ekstern
C. Peristiwa
1. Laporan Rutin
2. Laporan Insidental
4.BATASAN OPERASIONAL
A.1. Laporan Harian meliputi rekapan harian dari sensus harian rawat jalan, rawat inap
BAB II
DEFINISI OPERASIONAL
II.6. Definisi Laporan Intern yaitu laporan yang dibuat sebagai masukan untuk
II.7. Definisi Laporan Ekstern yaitu pelaporan yang wajib dibuat oleh rumah sakit sesuai
dengan peraturan yang berlaku, ditunjukkan kepada Departemen Kesehatan RI, Kanwil
II.8. Definisi Laporan Rutin yaitu laporan yang disampaikan secara rutin dalam periode
II.9. Definisi Laporan Insidental yaitu laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya
BAB III
desentralisasi yang artinya system pelaporan tidak terkoordinasi melalui satu pintu
Berikut ini adalah jenis-jenis laporan rutin rumah sakit mengenai Laporan Rutin Rumah
Sakit.
Format ini mencakup data kegiatan rumah sakit mulai dari kegiatan pelayanan umum
sampai dengan sub-spesialistik (jika ada), mulai dari rawat jalan sampai dengan rawat
inap, mulai dari keluarga berencana sampai dengan kegiatan rujukan, dan lain-lain.
Format ini berisi kompilasi penyakit/morbiditas pasien baik rawat inap (RL2a) maupun
rawat jalan (RL2b). Sampai saat ini kompilasi tersebut dikodekan dengan menggunakan
kode DTD KIP/10 (Data Tabulasi Dasar), bukan ICD-10. Pada format ini juga terdapat
laporan pasien yang keluar dari rumah sakit baik hidup maupun meninggal.
Format ini memuat identitas rumah sakit mulai dari lokasi, perijinan, kepemilikan,
Format ini berisi data mengenai tenaga baik kesehatan maupun non kesehatan yang
bekerja di rumah sakit, dilengkapi dengan data strata pendidikan dan status
kepegawaian.
III.A.5. RL5 Data Peralatan Medik dan Kegiatan Kesehatan Lingkungan
Di dalam format ini terdapat jumlah dan jenis peralatan medik beserta identitas alat
medik yang ada, juga data mengenai kegiatan rumah sakit yang berkaitan dengan
kesehatan lingkungan.
Format ini memuat rekapitulasi data mengenai infeksi nosokomial di rumah sakit (infeksi
Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam suatu
muncul seperti kasus Acute Flasid Paralisis (AFP), Diftery,Malaria,Kaki gajah dll.
Laporan ini biasanya dilaporkan via telepon atau sms langsung setelah adanya kejadian
muncul ke Dinkes Kota melalui bagian P2PL. Setelah laporan diterima kemudian bagian
Sistem pelaporan rumah sakit merupakan bagian dari sistem informasi rumah
sakit berbagai data tentang kegiatan rumah sakit dikumpulkan untuk mewujudkan
sistem ini. Data tersebut dikumpulkan melalui berbagai formulir standar sesuai dengan
frekuensi dan periodenya, jenis data dan formulir yang perlu dilaporkan antara lain :
rumah sakit seperti rawat inap, rawat jalan, pelayanan instalasi gawat darurat, kegiatan
bedah dan non bedah, pelayanan kesehatan gigi, kegiatan radiologi, pengujian
transfusi darah, kegiatan pengujian kesehatan, kegiatan farmasi rumah sakit, kegiatan
Formulir ini dibuat setiap triwulan oleh masing-masing rumah sakit berdasarkan
pencatatan harian yang dikompilasikan setiap bulan. Data yang dilaporkan mencakup
semua keadaan mulai tanggal 1 bulan pertama sampai dengan tanggal 30 atau 31
Morbiditas untuk pasien umum (RL2.1) yang isinya mencakup: jati diri
cedera dan keracunan, operasi atau tindakan keadaan keluar rumah sakit
dan sebagainya.
diri pasien, tanggal masuk dan tanggal keluar, cara melahirkan, diagnostic
utama, masa getasi, operasi atau tindakan. Keadaan keluar rumah sakit,
Morbiditas untuk bayi lahir di rumah sakit (RL.2.3) yang isinya mencakup :
tanggal masuk dan tanggal keluar pasien, tanggal lahir bayi, berat lahir,
2. Rekapitulasi data keadaan morbiditas rawat inap di rumah sakit (RL2a, dan
RL2a1 untuk laporan surveilans terpadu) memuat data kompilasi penyakit atau
morbiditas pasien rawat inap yang dikelompokkan menurut daftar tabulasi dasar
3. Data status informasi (RL2c) sehingga lampiran RL2a1 yang memuat informasi
4. Rekapitulasi data keadaan morbiditas pasien rawat jalan di rumah sakit (RL2b,
dan RL 2b1), memuat data kompilasi penyakit atau morbiditas pasien rawat jalan
mengenai jumlah kasus baru menurut golongan umur dan serta jumlah
kunjungan.
5. Data inventarisasi (data dasar) rumah sakit (RL 3), memuat data identitas rumah
sakit, surat ijin penyelenggaraan, direktur rumah sakit, fasilitas kesehatan gigi,
6. Data ketenagaan rumah sakit (RL 4), memuat informasi rekapitulasi data jumlah
tenaga yang bekerja di rumah sakit menurut kualifikasi pendidikan dan status
sakit memuat data pribadi, data pekerjaan, pendidikan lanjut, pengalaman kerja,
7. Data peralatan rumah sakit (RL5) memuat informasi rekapitulasi data jumlah
peralatan medik yang ada di rumah sakit menurut sumber pengadaan dan
rumah sakit, memuat nama atau jenis alat, tipe atau model, kapasitas dan
Informasi yang dikirim dari sumber informasi (rumah sakit) ke pusat (Depkes) dapat
Informasi yang dihasilkan oleh rumah sakit dapat dipakai untuk keperluan
permasalahan baik yang dikarenakan faktor dari unit pelaporan maupun dari unit
pengelola seperti :
Ketepatan dan akurasi data yang dilaporkan masih memprihatinkan dan ini
dipengaruhi oleh tingkat kesadaran dan beban kerja. Rendahnya tingkat kesadaran
untuk menghasilkan laporan yang baik disebabkan adanya sikap belum merasa
b. Dari unit pengelola ditingkat pusat, berkisar pada terbatasnya dana untuk
(Nugroho, 1996).
BAB III
Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk
desentralisasi yang artinya sistem pelaporan tidak terkoordinasi melalui satu pintu tetapi
Yaitu laporan yang dibuat sebagai masukan untuk menyusun konsep Rancangan
e. Hari perawatan
2.Prosentase pemakaian TT
3.Kegiatan persalinan
4. Kegiatan pembedahan dan tindakan medis lainnya
Yaitu pelaporan yang wajib dibuat oleh rumah sakit sesuai dengan peraturan
3. Data Keadaan Morbiditas penyakit Khusus Pasien Rawat Inap (RL 2a1)
5. Data Keadaan Morbiditas Penyakit Khusus Pasien Rawat Jalan (RL 2b1)
2. Periode Pelaporan
1. (RL 1) dibuat setiap triwulan berdasarkan catatan harian yang dikompilasi setiap
bulan
6. (RL 2.1), (RL 2.2), (RL 2.3), dibuat sistem sampling dari tangan 1 s/d 10 setiap
Laporan kegiatan rumah sakit (RL 1) dibuat rangkap 6 yang asli dikirim ke Dir
jen. Yan Med Bagian Informasi Yanmed rumah sakit Depkes RI dan tembusan
ditunjukan ke :
e) Pertinggal (Arsip)
Sedangkan laporan lainnya (RL 2 s/d RL 5) cukup dibuat rangkap 2 yang asli
dikirim ke Dir Jen Yan Med Dep Kes RI dan tembusannya untuk Arsip rumah sakit
Untuk laporan tahunan dikirim setiap tanggal 15 Januari pada tahun berikutnya.
Untuk memenuhi hal tersebut di atas, maka pengumpulan data laporan dari
masing-masing unit terkait ditetapkan paling lambat setiap tanggal 5 pada bulan
berikutnya.