Anda di halaman 1dari 127

1

2
EXPOSURE DRAFT

3 EXPOSURE DRAFT
4

5
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN
6
PUBLIK
7

10

11

12

13
Exposure draft ini diterbitkan oleh Komite Etika Profesi
14 Institut Akuntan Publik Indonesia. Tanggapan tertulis atas
exposure draft ini dapat diterima paling lambat tanggal 30
15 September 2018 ke Sekretariat IAPI Office 8 Building 12th
Floor Unit 12I-12J Sudirman Central Business District
16 (SCBD) Lot 28, Senopati Raya, Jakarta Selatan atau email
ke info@iapi.or.id atau teknis@iapi.or.id
17

18

19

20

21

22

23

24
INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA
Indonesian Institute of Certified Public Accountants
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Komite Etika Profesi – Institut Akuntan Publik Indonesia telah menyetujui Exposure
2 Draft Kode Etik Profesi Akuntan Publik pada tanggal 24 Juli 2018. Exposure draft
3 Kode Etik ini diterbitkan untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh anggota IAPI,
4 Akuntan Publik, akademisi, regulator dan pihak lainya.
5
6 Tanggapan akan sangat bermanfaat jika memuat permasalahan secara jelas dan
7 alternatif saran yang disertai dengan alasan. Tanggapan ditujukan kepada Komite
8 Etika Profesi – Institut Akuntan Publik Indonesia paling lambat tanggal 30 September
9 2018 dengan alamat “Sekretariat IAPI – Office 8 Building 12th Floor Unit 12I-12J
10 SCBD Lot 28 Senopati Raya, Jakarta Selatan 12190.
11
12 Kode Etik ini mengadopsi Handbook of Code of Ethics for Professional Accountants
13 yang diterbitkan oleh International Ethical Standards Board for Accountants pada
14 tahun 2016.
15
16 ED Kode Etik ini disebarluaskan diantaranya melalui situs website IAPI:
17 www.iapi.or.id.
18

19 INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA


20 KOMITE ETIKA PROFESI
21 2017 – 2021
22
23
24 Tarkosunaryo Ketua
25 Sapto Amal Damandari Anggota
26 Agung Purwanto Anggota
27 Padri Achyarsyah Anggota
28 Herlina Anggota
29 Nita Skolastika Ruslim Anggota
30 Nur Adib Najamuddin Anggota
31 Taufikurrahman Anggota
32 Erik Eneddy Anggota
33

34

2
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK


2 (Berlaku efektif 1 Januari 2019)
3
4 Daftar Isi
5 Halaman
6
7 Pengantar..........……………………………………………………………............ 4
8 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK.…..............……..…………... 6
9 SEKSI 100 Pendahuluan dan Prinsip Dasar Etika Profesi..………...…........... 6 - 11
10 SEKSI 110 Integritas.…………...………………..........................................….. 12
11 SEKSI 120 Objektivitas.………………………………………….......….………… 12
12 SEKSI 130 Kehati-hatian dan Kompetensi Profesional.…….......…………….. 12 - 13
13 SEKSI 140 Kerahasiaan …………………………………................…………..... 13 - 14
14 SEKSI 150 Perilaku Profesional ………………………………………………….. 15
15
16 BAGIAN B - CPA YANG BERPRAKTIK MELAYANI PUBLIK.…................... 17
17 SEKSI 200 Pendahuluan..………….................................................................. 17 - 20
18 SEKSI 210 Penunjukan Profesional …………………………………….............. 21 - 24
19 SEKSI 220 Benturan Kepentingan…………………………………..………….... 24 - 28
20 SEKSI 230 Pendapat Kedua..........................………................……………...... 28 - 29
21 SEKSI 240 Imbalan dan Bentuk Remunerasi Lain……..…............................... 29 - 30
22 SEKSI 250 Pemasaran Jasa Profesional….........………………………........…. 31
23 SEKSI 260 Hadiah dan Keramahtamahan..................….................................. 31 - 32
24 SEKSI 270 Penyimpanan Aset Klien…………………………........……….......... 32
25 SEKSI 280 Objektivitas – Semua Jasa Profesional..........................………….. 32 - 33
26 SEKSI 290 Independensi – Perikatan Audit dan Perikatan Reviu.…………..... 33 - 82
27 SEKSI 291 Independensi – Perikatan Asurans Lainnya.….........….................. 82 - 104
28 Interpretasi 2005-01…......................................................................…..………. 105 – 109
29
30 BAGIAN C - CPA YANG BEKERJA PADA ENTITAS BISNIS......................... 111
31 SEKSI 300 Pendahuluan..…………...........................................................……. 111 - 113
32 SEKSI 310 Benturan Kepentingan…..……………...............…………................ 113 - 115
33 SEKSI 320 Penyusunan dan Pelaporan Informasi……...……………………..… 116 - 117
34 SEKSI 330 Bertindak dengan Keahlian yang Memadai......…………………….. 117 - 118
35 SEKSI 340 Kepentingan Keuangan, Kompensasi, dan Insentif Terkait
36 dengan Pelaporan Keuangan dan Pengambilan
37 Keputusan ….............................................………........................... 118 - 119
38 SEKSI 350 Bujukan.....................................................………………………….. 119 - 121
39 DEFINISI ISTILAH.......................................................................….................. 122 - 127
40

41

3
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Kata Pengantar
2
3 IAPI menyusun dan menerbitkan Kode Etik Profesi Akuntan Publik (“Kode Etik”) untuk
4 digunakan oleh para anggota IAPI yang memiliki sebutan sebagai CPA Pemegang Izin
5 Akuntan Publik dan CPA Selain Pemegang Izin Akuntan Publik, yang untuk selanjutnya
6 dalam Kode Etik ini secara keseluruhan disebut sebagai “CPA”.
7
8 Anggota IAPI selain pemegang CPA juga berkewajiban untuk menerapkan dan mematuhi
9 Kode Etik sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya.
10
11 Setiap CPA atau kantor wajib mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan aturan
12 etika profesi yang diatur dalam Kode Etik ini. Namun demikian, jika peraturan perundang-
13 undangan, ketentuan hukum, atau peraturan lainnya melarang CPA atau kantor untuk
14 mematuhi bagian-bagian tertentu dari Kode Etik ini, maka CPA atau kantor harus mematuhi
15 semua bagian lain dari Kode Etik ini.
16
17 Beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia kemungkinan
18 mengatur berbagai ketentuan dan menerbitkan panduan yang berbeda dari yang tercantum
19 dalam Kode Etik ini. Setiap CPA harus memahami berbagai perbedaan tersebut dan harus
20 memenuhi ketentuan dan panduan yang lebih ketat, kecuali dilarang oleh peraturan
21 perundang-undangan.
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54

4
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 BAGIAN A
2
3 PENERAPAN UMUM KODE ETIK
4
5 DAFTAR ISI
6
7 Halaman
8
9 SEKSI 100 Pendahuluan dan Prinsip Dasar Etika Profesi..…………........ 6 - 11

10 SEKSI 110 Integritas…..…………………...........................................….…. 12

11 SEKSI 120 Objektivitas……………………...........................................…… 12

12 SEKSI 130 Kehati-hatian dan Kompetensi Profesional.…...................…… 12 - 13

13 SEKSI 140 Kerahasiaan……………………...........................................…… 13 - 14

14 SEKSI 150 Perilaku Profesional……………...........................................…… 15

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

5
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK


2
3 SEKSI 100
4
5 Pendahuluan dan Prinsip Dasar Etika Profesi
6
7 100.1 Salah satu hal yang membedakan profesi Akuntan Publik dengan profesi lainnya
8 adalah tanggung jawab profesi Akuntan Publik dalam melindungi kepentingan
9 publik. Demikian pula setiap CPA yang bekerja pada pemberi kerja juga memikul
10 tanggung jawab tersebut. Oleh karena itu, tanggung jawab Akuntan Publik dan
11 setiap CPA (untuk selanjutnya disebut CPA) tidak hanya terbatas pada kepentingan
12 klien atau pemberi kerja. Pada saat bertindak untuk kepentingan publik, setiap CPA
13 harus memerhatikan dan mematuhi ketentuan Kode Etik ini. Jika CPA dilarang
14 mematuhi bagian tertentu dari Kode Etik ini oleh peraturan perundang-undangan,
15 CPA tersebut harus tetap mematuhi bagian lain dari Kode Etik ini.
16
17 100.2 Kode Etik ini terdiri atas tiga bagian. Bagian A menetapkan prinsip dasar etika
18 profesional bagi setiap CPA dan memberikan suatu kerangka konseptual yang
19 harus diterapkan oleh CPA tersebut untuk:
20 (a) mengidentifikasi berbagai ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar
21 etika profesi;
22 (b) mengevaluasi signifikansi berbagai ancaman yang teridentifikasi tersebut; dan
23 (c) menerapkan pengamanan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan atau
24 mengurangi ancaman-ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
25 diterima.
26 Berbagai pengamanan diperlukan ketika CPA tersebut menentukan bahwa
27 berbagai ancaman tersebut tidak berada pada suatu tingkat yang menurut pihak
28 ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional akan menyimpulkan
29 bahwa berdasarkan semua fakta dan keadaan tertentu yang tersedia bagi CPA
30 tersebut pada saat itu, kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi tidak
31 berkurang. Setiap CPA harus menggunakan pertimbangan profesionalnya dalam
32 penerapan kerangka konseptual ini.
33
34 100.3 Bagian B dan bagian C menjelaskan penerapan kerangka konseptual pada situasi-
35 situasi tertentu. Bagian tersebut menjelaskan berbagai contoh pengamanan untuk
36 mengatasi ancaman- ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar Etika
37 Profesi. Bagian tersebut juga menjelaskan berbagai situasi ketika berbagai
38 pengamanan untuk mengatasi ancaman-ancaman tidak tersedia dan, sebagai
39 konsekuensinya, keadaan atau hubungan yang terjadi sehubungan dengan
40 pelaksanaan pekerjaan oleh CPA yang dapat menimbulkan ancaman terhadap
41 kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi harus dihindari.
42
43 Bagian B berlaku untuk setiap CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang berpraktik
44 untuk melayani publik.
45
46 Bagian C berlaku untuk setiap CPA yang bekerja pada suatu entitas bisnis. Setiap
47 CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang berpraktik melayani publik dapat
48 menggunakan bagian C yang relevan dengan keadaan tertentu yang mereka
49 hadapi.
50
51 100.4 Penggunaan terminologi "harus" dalam Kode Etik ini menetapkan suatu
52 persyaratan bagi CPA atau kantor untuk mematuhi ketentuan khusus yang
53 menggunakan terminologi "harus" tersebut. Kepatuhan harus dipenuhi, kecuali jika
54 pengecualian diizinkan oleh Kode Etik ini.

6
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Prinsip Dasar Etika Profesi


2
3 100.5 Setiap CPA harus mematuhi prinsip dasar etika profesi berikut ini:
4 (a) integritas, yaitu bersikap tegas dan jujur dalam semua hubungan profesional
5 dan hubungan bisnis;
6 (b) objektivitas, yaitu tidak membiarkan bias, benturan kepentingan, atau pengaruh
7 yang tidak semestinya dari pihak lain, yang dapat mempengaruhi pertimbangan
8 profesional atau pertimbangan bisnisnya;
9 (c) kehati-hatian dan kompetensi profesional, yaitu memiliki pengetahuan dan
10 keahlian profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa
11 klien atau pemberi kerja akan menerima jasa profesional yang kompeten
12 berdasarkan perkembangan praktik, peraturan, dan metode pelaksanaan
13 pekerjaan, serta bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan metode
14 pelaksanaan pekerjaan dan standar profesional yang berlaku;
15 (d) kerahasiaan, yaitu menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai
16 hasil dari hubungan profesional dan hubungan bisnis dengan tidak
17 mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa adanya
18 persetujuan dari klien atau pemberi kerja, kecuali terdapat kewajiban hukum
19 atau hak profesional untuk mengungkapkan, serta tidak menggunakan
20 informasi tersebut untuk keuntungan pribadinya atau pihak ketiga;
21 (e) perilaku profesional, yaitu mematuhi peraturan perundang-undangan-peraturan
22 yang berlaku dan menghindari perilaku apa pun yang mengurangi kepercayaan
23 kepada profesi.
24 Masing-masing prinsip dasar ini dijelaskan lebih rinci pada seksi 110-150.
25
26 Pendekatan Kerangka Konseptual
27
28 100.6 Ancaman terhadap kepatuhan CPA pada prinsip dasar etika profesi dapat terjadi
29 dalam situasi tertentu ketika CPA melaksanakan pekerjaannya. Karena
30 beragamnya situasi tersebut, tidak mungkin untuk menjelaskan semua situasi yang
31 menimbulkan ancaman-ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika
32 profesi, serta menjelaskan tindakan yang sesuai. Selain itu, sifat berbagai perikatan
33 dan berbagai penugasan kerja mungkin berbeda-beda, sehingga dapat
34 menimbulkan ancaman- ancaman yang berbeda-beda dan memerlukan berbagai
35 pengamanan yang berbeda-beda.
36
37 Oleh sebab itu, Kode Etik ini menetapkan suatu kerangka konseptual yang
38 mengharuskan setiap CPA untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi
39 berbagai ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi.
40 Pendekatan kerangka konseptual membantu setiap CPA dalam mematuhi berbagai
41 ketentuan etika dalam Kode Etik ini dan memenuhi tanggung jawabnya pada saat
42 bertindak untuk kepentingan publik. Pendekatan ini mengakomodasi beragam
43 keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap kepatuhan pada
44 prinsip dasar etika profesi dan untuk mencegah setiap CPA berkesimpulan bahwa
45 pada situasi tertentu diperbolehkan untuk melakukan suatu tindakan ketika tidak
46 ada larangan secara spesifik.
47
48 100.7 Ketika CPA mengidentifikasi berbagai ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip
49 dasar etika profesi dan, berdasarkan suatu pengevaluasian terhadap berbagai
50 ancaman tersebut, menetapkan bahwa berbagai ancaman tersebut tidak berada
51 pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka CPA tersebut harus menentukan
52 apakah tersedia berbagai pengamanan yang tepat dan dapat diterapkan untuk
53 menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu
54 tingkat yang dapat diterima. Dalam membuat penetapan tersebut, CPA harus
55 menggunakan pertimbangan profesional dan mempertimbangkan apakah pihak

7
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional, dengan


2 mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang tersedia bagi CPA tersebut
3 pada saat itu, akan menyimpulkan bahwa berbagai ancaman tersebut akan dapat
4 dihilangkan atau dikurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima,
5 sehingga kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi tidak dikurangi.
6
7 100.8 Setiap CPA harus mengevaluasi setiap ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip
8 dasar etika profesi ketika CPA tersebut mengetahui, atau secara memadai
9 dianggap mengetahui, adanya berbagai keadaan atau berbagai hubungan yang
10 dapat mengurangi kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi tersebut.
11
12 100.9 Setiap CPA harus mempertimbangkan faktor-faktor kualitatif dan kuantitatif ketika
13 mengevaluasi signifikansi dari suatu ancaman. Pada saat menerapkan kerangka
14 konseptual tersebut, setiap CPA mungkin menemui berbagai situasi ketika berbagai
15 ancaman tidak dapat dihilangkan atau dikurangi sampai pada suatu tingkat yang
16 dapat diterima, baik karena ancaman tersebut terlalu signifikan atau karena
17 berbagai pengamanan yang tepat tidak tersedia atau tidak dapat diterapkan.
18
19 100.10 Seksi 290 dan 291 berisi ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap CPA
20 ketika mengidentifikasi suatu pelanggaran terhadap ketentuan independensi dalam
21 Kode Etik. Ketika CPA mengidentifikasi suatu pelanggaran terhadap setiap
22 ketentuan lain pada Kode Etik ini, CPA tersebut harus mengevaluasi signifikansi
23 pelanggaran tersebut dan dampaknya terhadap kemampuan CPA tersebut untuk
24 mematuhi prinsip dasar etika profesi. Setiap CPA harus sesegera mungkin
25 melakukan berbagai tindakan apa pun untuk mengatasi berbagai dampak
26 pelanggaran tersebut. Setiap CPA harus menentukan apakah harus melaporkan
27 pelanggaran tersebut, misalnya kepada pihak yang terkena dampak pelanggaran
28 tersebut, Institut Akuntan Publik Indonesia, regulator atau otoritas pengawasan
29 yang terkait.
30
31 100.11 Ketika CPA menghadapi berbagai keadaan yang tidak biasa dalam penerapan
32 suatu aturan tertentu dari Kode Etik yang dapat mengakibatkan hasil suatu
33 keluaran yang tidak sepadan atau keluaran yang tidak memenuhi kepentingan
34 publik, CPA tersebut direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan Institut
35 Akuntan Publik Indonesia atau regulator yang terkait.
36
37 Ancaman dan Pengamanan
38
39 100.12 Berbagai ancaman dapat timbul melalui beragam jenis hubungan dan keadaan.
40 Ketika suatu hubungan atau keadaan menimbulkan suatu ancaman, maka
41 ancaman tersebut dapat mengurangi, atau dianggap dapat mengurangi, kepatuhan
42 CPA terhadap prinsip dasar etika profesi. Suatu keadaan atau hubungan dapat
43 menimbulkan lebih dari satu ancaman dan dapat memengaruhi kepatuhan pada
44 lebih dari satu prinsip dasar etika profesi.
45
46 Berbagai ancaman dapat dikategorikan menjadi:
47 (a) ancaman kepentingan pribadi (self-interest threat), yaitu suatu ancaman yang
48 terkait dengan kepentingan keuangan atau kepentingan lain yang akan
49 memengaruhi pertimbangan atau perilaku CPA yang tidak layak;
50 (b) ancaman telaah pribadi (self-review threat), yaitu suatu ancaman yang terjadi
51 dari CPA yang tidak dapat secara tepat melakukan evaluasi atas suatu
52 pertimbangan yang dibuat sebelumnya, atau kegiatan atau jasa yang dilakukan

8
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 oleh CPA tersebut, atau oleh CPA lain pada kantor atau entitas pemberi kerja,
2 yang akan digunakan sebagai dasar oleh CPA tersebut ketika membuat
3 pertimbangan sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan yang sedang
4 dilakukan atau penyediaan jasa yang sedang diberikan;
5 (c) ancaman advokasi (advocacy threat), yaitu suatu ancaman yang terjadi ketika
6 CPA mendukung posisi klien atau entitas tempatnya bekerja sampai pada titik
7 yang dapat mengurangi objektivitas CPA tersebut;
8 (d) ancaman kedekatan (familiarity threat), yaitu suatu ancaman yang terjadi
9 karena hubungan yang lama atau hubungan yang dekat dengan klien atau
10 pemberi kerja, CPA terlalu bersimpati pada kepentingan klien atau kepentingan
11 entitas pemberi kerja, atau terlalu mudah menerima hasil pekerjaan mereka;
12 dan
13 (e) ancaman intimidasi (intimidation threat), yaitu suatu ancaman yang terjadi
14 ketika CPA dihalangi untuk bertindak secara obyektif karena tekanan yang
15 nyata atau tekanan yang dirasakan, termasuk upaya memengaruhi CPA
16 tersebut secara tidak semestinya.
17
18 Bagian B dan bagian C Kode Etik ini menjelaskan bagaimana kategori-kategori
19 berbagai ancaman tersebut masing-masing terjadi bagi CPA yang berpraktik
20 melayani publik dan CPA yang bekerja pada entitas bisnis. Setiap CPA yang
21 melayani publik dapat menggunakan bagian C yang relevan untuk keadaan tertentu
22 yang dihadapi CPA tersebut.
23
24 100.13 Berbagai pengamanan adalah berbagai tindakan atau upaya-upaya lain yang dapat
25 menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman sampai pada suatu tingkat
26 yang dapat diterima. Pengamanan-pengamanan dibagi dalam dua kategori sebagai
27 berikut:
28 (a) pengamanan-pengamanan yang ditetapkan oleh profesi, perundang-undangan
29 atau peraturan; dan
30 (b) pengamanan-pengamanan dalam lingkungan kerja.
31
32 100.14 Berbagai pengamanan yang ditetapkan oleh profesi, perundang-undangan, atau
33 peraturan termasuk:
34 (a) persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman untuk memasuki profesi;
35 (b) persyaratan pendidikan profesional berkelanjutan;
36 (c) peraturan-peraturan tata kelola korporat;
37 (d) standar profesi;
38 (e) berbagai prosedur pemantauan dan pendisiplinan oleh Institut Akuntan Publik
39 Indonesia atau regulator;
40 (f) penelaahan eksternal oleh suatu pihak ketiga yang berwenang oleh hukum
41 atas laporan-laporan, pernyataan, berbagai formulir pelaporan, komunikasi,
42 atau informasi yang dihasilkan oleh CPA.
43
44 100.15 Bagian B dan bagian C Kode Etik ini menjelaskan berbagai pengamanan dalam
45 lingkungan kerja bagi para CPA yang berpraktik melayani publik dan para CPA
46 yang bekerja pada entitas bisnis.
47
48 100.16 Berbagai pengamanan tertentu dapat meningkatkan kemungkinan
49 pengidentifikasian atau pencegahan perilaku yang tidak sesuai dengan etika
50 profesi. Berbagai pengamanan tersebut dapat ditetapkan oleh Institut Akuntan
51 Publik Indonesia, perundang-undangan, peraturan, atau entitas pemberi kerja,
52 termasuk:

9
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (a) sistem pengaduan yang efektif dan terpublikasi dengan baik, yang diterapkan
2 oleh suatu pemberi kerja, Institut Akuntan Publik Indonesia atau regulator, yang
3 memungkinkan para rekan sejawat, para pemberi kerja, dan anggota-anggota
4 masyarakat untuk melaporkan perilaku tidak profesional atau tidak etis;
5 (b) suatu kewajiban yang dinyatakan secara eksplisit untuk melaporkan
6 pelanggaran etika.
7
8 Benturan Kepentingan
9
10 100.17 CPA mungkin menghadapi benturan kepentingan ketika melakukan suatu kegiatan
11 profesional. Benturan kepentingan menimbulkan ancaman terhadap objektivitas
12 dan mungkin menimbulkan berbagai ancaman terhadap prinsip dasar etika profesi
13 lainnya. Berbagai ancaman tersebut dapat timbul ketika:
14 (a) CPA tersebut melakukan suatu kegiatan profesional yang terkait dengan suatu
15 permasalahan tertentu untuk dua pihak atau lebih yang memiliki berbagai
16 kepentingan yang saling berbenturan terkait dengan permasalahan tersebut;
17 atau
18 (b) berbagai kepentingan CPA tersebut berkaitan dengan suatu permasalahan
19 tertentu berbenturan dengan berbagai kepentingan pihak lain karena CPA
20 tersebut juga melakukan suatu kegiatan profesional yang berkaitan dengan
21 permasalahan tertentu tersebut.
22
23 100.18 Bagian B dan bagian C Kode Etik ini menjelaskan berbagai benturan kepentingan
24 untuk masing-masing para CPA yang berpraktik melayani publik dan para CPA
25 yang bekerja pada entitas bisnis.
26
27 Penyelesaian Masalah yang Terkait dengan Etika Profesi
28
29 100.19 Setiap CPA diharuskan menyelesaikan setiap masalah untuk mematuhi prinsip
30 dasar etika profesi.
31
32 100.20 Ketika CPA memulai proses penyelesaian benturan terkait kepatuhan pada prinsip
33 dasar, baik secara formal maupun informal, maka faktor-faktor berikut ini mungkin
34 relevan, baik sebagai satu faktor yang berdiri sendiri maupun bersama-sama
35 dengan faktor lain, untuk digunakan dalam proses penyelesaian benturan tersebut:
36 (a) fakta-fakta yang relevan;
37 (b) berbagai permasalahan etika yang terkait;
38 (c) prinsip dasar etika profesi yang terkait dengan hal yang dipermasalahkan;
39 (d) prosedur-prosedur internal yang berlaku; dan
40 (e) berbagai tindakan alternatif.
41
42 Setelah mempertimbangkan faktor-faktor yang relevan tersebut, setiap CPA harus
43 menentukan tindakan yang tepat, dengan mempertimbangkan berbagai
44 konsekuensi dari tindakan yang mungkin dilakukan. Jika permasalahan tersebut
45 tetap tidak dapat diselesaikan, CPA tersebut dapat berkonsultasi dengan pihak
46 yang tepat di kantor atau entitas pemberi kerja, untuk membantu menyelesaikan
47 masalah tersebut.
48
49
50

10
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 100.21 Ketika suatu permasalahan melibatkan suatu benturan dengan, atau di dalam
2 entitas, setiap CPA harus menentukan apakah perlu berkonsultasi dengan pihak
3 yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas tersebut, seperti dewan komisaris
4 atau komite audit.
5
6 100.22 Setiap CPA sangat dianjurkan mendokumentasikan substansi permasalahan,
7 rincian setiap pembahasan, dan berbagai keputusan terkait dengan masalah
8 tersebut.
9
10 100.23 Jika suatu benturan yang signifikan tidak dapat diselesaikan, CPA dapat
11 mempertimbangkan untuk memperoleh saran profesional dari Institut Akuntan
12 Publik Indonesia atau penasihat hukum. CPA umumnya dapat memperoleh
13 panduan atas berbagai permasalahan etika tanpa melanggar prinsip kerahasiaan
14 jika permasalahan tersebut dibahas dengan Institut Akuntan Publik Indonesia
15 secara anonim, atau dengan seorang penasihat hukum berdasarkan perlindungan
16 hak istimewa (privilege) dalam hukum.
17
18 Contoh ketika CPA mempertimbangkan untuk memperoleh nasihat hukum mungkin
19 berbeda-beda. Misalnya, CPA menemukan suatu kecurangan, dan pelaporan atas
20 hal tersebut dapat melanggar tanggung jawab CPA dalam menjaga kerahasiaan.
21 Dalam kasus tersebut, CPA tersebut perlu mempertimbangkan untuk memperoleh
22 nasihat hukum untuk menentukan apakah terdapat keharusan untuk melaporkan
23 hal tersebut.
24
25 100.24 Jika setelah mendalami semua kemungkinan yang relevan benturan etika tetap
26 tidak dapat diselesaikan, CPA harus menolak dikaitkan dengan hal yang
27 menyebabkan benturan tersebut. Dalam keadaan tertentu, CPA tersebut harus
28 menentukan apakah tepat untuk mundur dari tim perikatan atau penugasan
29 tertentu, atau bahkan mengundurkan diri sepenuhnya dari perikatan tersebut,
30 kantor atau entitas pemberi kerja tersebut.
31
32 Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola
33
34 100.25 Ketika berkomunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
35 sesuai dengan ketentuan dalam Kode Etik ini, CPA atau kantor harus menentukan
36 orang yang tepat untuk berkomunikasi di dalam struktur tata kelola entitas dengan
37 mempertimbangkan sifat dan pentingnya keadaan dan permasalahan tertentu yang
38 akan dikomunikasikan. Jika CPA atau kantor tersebut berkomunikasi dengan
39 sebagian pihak dari pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, misalnya
40 komite audit atau seorang individu tertentu, CPA atau kantor tersebut harus
41 menentukan apakah perlu untuk berkomunikasi dengan seluruh individu pada pihak
42 yang bertanggung jawab atas tata kelola agar mereka mendapatkan informasi yang
43 cukup.
44
45
46
47
48
49
50

11
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 SEKSI 110
2
3 Integritas
4
5 110.1 Prinsip integritas menetapkan kewajiban bagi setiap CPA untuk bersikap tegas dan
6 jujur dalam semua hubungan profesional dan hubungan bisnisnya. Integritas juga
7 berarti berterus terang dan selalu mengatakan yang sebenarnya.
8
9 110.2 Setiap CPA tidak boleh secara sadar terkait dengan berbagai laporan, berbagai
10 pernyataan, komunikasi, atau informasi lain ketika CPA tersebut meyakini bahwa
11 informasi tersebut terdapat:
12 (a) mengandung suatu kesalahan yang material atau pernyataan yang
13 menyesatkan;
14 (b) pernyataan atau informasi yang diberikan secara tidak hati- hati; atau
15 (c) penghilangan atau pengaburan informasi yang seharusnya diungkapkan,
16 sehingga akan menyesatkan.
17 Ketika CPA menyadari bahwa dirinya telah dikaitkan dengan informasi semacam
18 itu, CPA tersebut harus melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar tidak
19 dikaitkan dengan informasi tersebut.
20
21 110.3 Setiap CPA dianggap tidak melanggar ketentuan paragraf 110.2 apabila CPA
22 tersebut menyediakan suatu laporan yang dimodifikasi terkait dengan
23 permasalahan yang terdapat dalam paragraf tersebut.
24
25
26 SEKSI 120
27
28 Objektivitas
29
30 120.1 Prinsip objektivitas menetapkan kewajiban bagi semua CPA untuk tidak
31 membiarkan bias, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak dari
32 pihak-pihak lain, yang dapat mengurangi pertimbangan profesional atau bisnisnya.
33
34 120.2 Setiap CPA mungkin dihadapkan pada situasi-situasi yang dapat mengganggu
35 objektivitasnya. Namun tidak mungkin mendefinisikan dan memberikan
36 rekomendasi untuk seluruh situasi yang dihadapi oleh para CPA. Setiap CPA tidak
37 boleh melakukan suatu kegiatan profesional atau pemberian jasa jika terjadi bias
38 terhadap suatu keadaan atau hubungan yang menyebabkan atau dapat memberi
39 pengaruh yang berlebihan terhadap pertimbangan profesional CPA tersebut dalam
40 kaitannya dengan jasa atau kegiatan tersebut.
41
42
43 SEKSI 130
44
45 Kehati-hatian dan Kompetensi Profesional
46
47 130.1 Prinsip kehati-hatian dan kompetensi profesional menetapkan berbagai kewajiban
48 berikut ini bagi setiap CPA untuk:
49 (a) memiliki pengetahuan dan keahlian profesional pada tingkat yang dibutuhkan
50 untuk memberikan keyakinan bahwa para klien atau para pemberi kerja akan
51 menerima jasa profesional yang kompeten; dan
52 (b) menggunakan kemahiran profesionalnya dengan saksama sesuai dengan
53 standar profesi dan kode etik profesi yang berlaku dalam melakukan kegiatan-
54 kegiatan profesional dan memberikan jasa profesionalnya

12
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 130.2 Jasa profesional yang kompeten mengharuskan penggunaan pertimbangan yang


2 cermat dalam penerapan pengetahuan dan keahlian professional dalam
3 melaksanakan jasa tersebut. Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi dua
4 tahap yang terpisah yaitu:
5 (a) pemerolehan kompetensi profesional; dan
6 (b) pemeliharaan kompetensi profesional.
7
8 130.3 Pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran yang berkelanjutan
9 dan pemahaman terhadap perkembangan teknis, profesional, dan bisnis yang
10 relevan. Pengembangan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL)
11 memungkinkan setiap CPA dapat mengembangkan dan memelihara
12 kemampuannya untuk bertindak secara kompeten dalam lingkungan profesional.
13 130.4 Sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional mengharuskan setiap CPA untuk
14 bersikap dan bertindak secara hati-hati, menyeluruh, dan tepat waktu, sesuai
15 dengan persyaratan penugasan.
16
17 130.5 Setiap CPA harus memastikan tersedianya pelatihan dan penyeliaan yang tepat
18 bagi mereka yang bekerja di bawah wewenangnya dalam kapasitas profesional.
19
20 130.6 Bila dipandang perlu, setiap CPA harus menjelaskan kepada klien, pemberi kerja,
21 atau pengguna jasa lainnya mengenai keterbatasan yang melekat pada jasa-jasa
22 atau kegiatan-kegiatan profesional yang dilakukan oleh CPA tersebut.
23
24
25 SEKSI 140
26
27 Kerahasiaan
28
29 140.1 Prinsip kerahasiaan mewajibkan semua CPA untuk tidak melakukan hal berikut:
30 (a) mengungkapkan kepada pihak luar kantor atau entitas pemberi kerja informasi
31 yang bersifat rahasia yang diperoleh dari suatu hubungan profesional dan
32 hubungan bisnis tanpa diberikan kewenangan yang memadai dan spesifik,
33 kecuali jika terdapat kewajiban secara hukum atau hak profesional untuk
34 mengungkapkannya; dan
35 (b) menggunakan informasi yang bersifat rahasia yang diperoleh dari suatu
36 hubungan profesional dan hubungan bisnis untuk keuntungan pribadi atau
37 pihak-pihak ketiga.
38
39 140.2 Setiap CPA harus menjaga kerahasiaan informasi, termasuk dalam suatu
40 lingkungan sosialnya, serta waspada terhadap kemungkinan pengungkapan yang
41 tidak disengaja terutama kepada rekan bisnis atau anggota keluarga inti atau
42 anggota keluarga dekat.
43
44 140.3 Setiap CPA harus menjaga kerahasiaan informasi yang diungkapkan oleh calon
45 klien atau pemberi kerja.
46
47 140.4 Setiap CPA harus menjaga kerahasiaan informasi di dalam kantor atau entitas
48 pemberi kerja.

13
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 140.5 Setiap CPA harus melakukan langkah-langkah yang dianggap perlu untuk
2 memastikan bahwa staf yang berada di bawah pengendalian CPA tersebut dan
3 personil-personil yang memberi saran dan bantuan profesional, menghormati
4 kewajiban CPA tersebut untuk menjaga kerahasiaan informasi.
5
6 140.6 Kewajiban untuk mematuhi prinsip kerahasiaan terus dipertahankan, bahkan
7 setelah berakhirnya hubungan antara CPA dengan klien atau pemberi kerja. Ketika
8 CPA berpindah kerja atau mendapatkan klien baru, CPA tersebut berhak untuk
9 menggunakan pengalaman yang diperoleh sebelumnya. Namun demikian, CPA
10 tersebut tidak boleh menggunakan atau mengungkapkan setiap informasi rahasia
11 baik yang diperoleh atau diterima sebagai suatu hasil dari suatu hubungan
12 profesional atau hubungan bisnis sebelumnya.
13
14 140.7 Berikut ini adalah keadaan-keadaan ketika CPA diwajibkan atau dapat diwajibkan
15 untuk mengungkapkan informasi rahasia atau ketika pengungkapan dianggap
16 tepat:
17 (a) pengungkapan diizinkan oleh hukum dan disetujui oleh klien atau pemberi kerja
18 tersebut;
19 (b) pengungkapan diharuskan oleh hukum, sebagai contoh:
20 (i) penyampaian dokumen-dokumen atau bukti lain yang diwajibkan dalam
21 proses peradilan; atau
22 (ii) pengungkapan kepada otoritas publik yang tepat atas terjadinya indikasi
23 pelanggaran hukum; dan
24 (c) terdapat kewajiban atau hak profesional untuk mengungkapkan, jika tidak
25 dilarang oleh hukum:
26 (i) untuk mematuhi kewajiban reviu mutu dari Institut Akuntan Publik
27 Indonesia atau regulator;
28 (ii) untuk menanggapi suatu permintaan penyelidikan atau investigasi oleh
29 Institut Akuntan Publik Indonesia atau regulator;
30 (iii) untuk melindungi kepentingan profesional dari CPA dalam proses
31 peradilan; atau
32 (iv) untuk mematuhi standar-standar teknis dan persyaratan-persyaratan etika.
33
34 140.8 Dalam memutuskan untuk mengungkapkan informasi rahasia, setiap CPA
35 mempertimbangkan faktor-faktor yang relevan termasuk:
36 (a) apakah kepentingan semua pihak dirugikan, termasuk pihak ketiga yang
37 kepentingannya terpengaruh, jika klien atau pemberi kerja tersebut menyetujui
38 pengungkapan informasi oleh CPA tersebut;
39 (b) apakah semua informasi yang relevan diketahui dan benar ketika menghadapi
40 situasi bahwa fakta-fakta tidak didukung bukti yang kuat, informasi yang tidak
41 lengkap, atau kesimpulan yang tidak didukung bukti yang kuat, pertimbangan
42 profesional harus digunakan dalam penentuan jenis pengungkapan yang akan
43 dilakukan, jika ada;
44 (c) jenis komunikasi yang digunakan dan pihak yang dituju dalam komunikasi
45 tersebut;
46 (d) apakah pihak-pihak yang dituju dalam komunikasi tersebut adalah merupakan
47 penerima yang tepat.
48
49

14
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 SEKSI 150
2
3 Perilaku Profesional
4
5 150.1 Prinsip perilaku profesional menetapkan kewajiban bagi setiap CPA untuk
6 mematuhi setiap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
7 menghindari setiap tindakan yang diketahui atau seharusnya diketahui oleh CPA
8 tersebut akan mendiskreditkan profesi. Hal ini termasuk tindakan-tindakan, yang
9 menurut pihak ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional, setelah
10 menimbang semua fakta dan keadaan tertentu yang tersedia bagi CPA pada waktu
11 itu, besar kemungkinan dapat disimpulkan bahwa tindakan tersebut mengakibatkan
12 pengaruh negatif terhadap reputasi yang baik dari profesi tersebut.
13
14 150.2 Dalam memasarkan dan mempromosikan diri dan pekerjaannya, setiap CPA
15 dilarang mencemarkan nama baik profesi. Setiap CPA harus bersikap jujur dan
16 dapat dipercaya, serta tidak:
17 (a) membuat pernyataan yang berlebihan mengenai jasa profesional yang dapat
18 diberikan, kualifikasi yang dimiliki, atau pengalaman yang telah diperoleh; atau
19 (b) membuat pernyataaan yang merendahkan atau melakukan perbandingan yang
20 tidak didukung bukti terhadap hasil pekerjaan pihak lain.
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54

15
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 BAGIAN B
2
3 CPA YANG BERPRAKTIK MELAYANI PUBLIK
4
5 DAFTAR ISI
6
7 Halaman
8
9 SEKSI 200 Pendahuluan.............................................…………................ 17 - 20

10 SEKSI 210 Penunjukan Profesional...........................................….........… 21 - 24

11 SEKSI 220 Benturan Kepentingan.......................................................…… 24 - 28

12 SEKSI 230 Pendapat Kedua..........................................…...................…… 28 - 29

13 SEKSI 240 Imbalan dan Bentuk Remunerasi Lain....................................... 29 - 30

14 SEKSI 250 Pemasaran Jasa Profesional……………................................... 31

15 SEKSI 260 Hadiah dan Keramahtamahan.................................................... 31 - 32

16 SEKSI 270 Penyimpanan Aset Klien…………….......................................... 32

17 SEKSI 280 Objektivitas - Semua Jasa Profesional...................................... 32 - 33

18 SEKSI 290 Independensi - Perikatan Audit dan Perikatan Reviu................. 33 - 82

19 SEKSI 291 Independensi - Perikatan Asurans Lainnya................................ 82 - 104

20 INTERPRETASI 2005-01.......................................................…...................….. 105 - 109

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

16
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 BAGIAN B – CPA YANG BERPRAKTIK MELAYANI PUBLIK


2
3 SEKSI 200
4
5 Pendahuluan
6
7 200.1 Seksi ini menjelaskan penerapan kerangka konseptual pada Bagian A dalam situasi
8 tertentu bagi CPA yang berpraktik melayani publik. Bagian ini tidak menjelaskan
9 semua keadaan dan hubungan yang mungkin dihadapi oleh CPA yang berpraktik
10 melayani publik yang menimbulkan atau dapat menimbulkan berbagai ancaman
11 terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi. Dengan demikian, CPA yang
12 berpraktik melayani publik dianjurkan untuk selalu mewaspadai berbagai keadaan
13 dan berbagai hubungan tersebut.
14
15 200.2 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik tidak boleh terlibat dalam setiap bisnis,
16 pekerjaan, atau aktivitas yang mengurangi atau dapat mengurangi integritas,
17 objektivitas, atau reputasi yang baik dari profesi, dan suatu hasil yang tidak sesuai
18 dengan prinsip dasar etika profesi.
19
20 Ancaman dan Pengamanan
21
22 200.3 Kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat terancam oleh berbagai keadaan
23 dan hubungan. Sifat dan signifikansi berbagai ancaman tersebut dapat berbeda,
24 bergantung pada apakah ancaman tersebut muncul dalam kaitannya dengan suatu
25 pemberian jasa untuk klien audit dan apakah klien tersebut merupakan suatu
26 entitas yang memiliki akuntabilitas publik, klien asurans yang bukan merupakan
27 klien audit, atau klien non-asurans.
28
29 Berbagai ancaman tersebut dikelompokkan menjadi:
30 (a) ancaman kepentingan pribadi;
31 (b) ancaman telaah pribadi;
32 (c) ancaman advokasi;
33 (d) ancaman kedekatan; dan
34 (e) ancaman intimidasi.
35 Berbagai ancaman tersebut dijelaskan lebih lanjut pada bagian A.
36
37 200.4 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman
38 kepentingan pribadi bagi setiap CPA yang berpraktik melayani publik termasuk:
39 (a) seorang personil dari tim asurans mempunyai kepentingan keuangan langsung
40 pada klien asurans tersebut;
41 (b) suatu kantor memiliki ketergantungan yang tidak semestinya terhadap jumlah
42 total imbalan dari satu klien;
43 (c) seorang personil dari tim asurans memiliki suatu hubungan bisnis yang erat
44 dan signifikan dengan klien asurans;
45 (d) suatu kantor khawatir atas kemungkinan kehilangan suatu klien yang
46 signifikan;
47 (e) seorang personil dari tim audit sedang melakukan negosiasi hubungan kerja
48 dengan klien audit tersebut;
49 (f) suatu kantor melakukan pengaturan imbalan bersifat kontinjen yang terkait
50 dengan suatu perikatan asurans;
51 (g) CPA menemukan suatu kesalahan yang signifikan ketika mengevaluasi hasil
52 dari suatu jasa profesional sebelumnya yang dikerjakan oleh profesional dari
53 kantor tersebut.
54

17
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 200.5 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman telaah
2 pribadi bagi CPA yang berpraktik melayani publik termasuk:
3 (a) kantor menerbitkan laporan asurans atas efektivitas operasi sistem keuangan
4 terlibat merancang atau mengimplementasikan sistem tersebut;
5 (b) kantor menyiapkan data asli yang digunakan untuk menghasilkan catatan yang
6 merupakan hal pokok dari suatu perikatan asurans;
7 (c) terdapat personil dari tim asurans sedang menjabat, atau baru saja menjabat,
8 sebagai seorang direksi, komisaris atau pejabat pada klien tersebut;
9 (d) terdapat personil dari tim asurans sedang, atau baru saja, dipekerjakan oleh
10 klien pada suatu posisi yang berpengaruh secara signifikan terhadap hal pokok
11 dari suatu perikatan;
12 (e) kantor melakukan suatu jasa kepada suatu klien asurans yang secara
13 langsung memengaruhi informasi suatu hal pokok dari perikatan asurans
14 tersebut.
15
16 200.6 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman advokasi
17 bagi CPA yang berpraktik melayani publik termasuk:
18 (a) suatu kantor mempromosikan saham dari suatu klien audit;
19 (b) cpa bertindak sebagai penasihat hukum yang mewakili klien audit dalam litigasi
20 atau perselisihan dengan pihak ketiga.
21
22 200.7 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman kedekatan
23 bagi CPA yang berpraktik melayani publik termasuk:
24 (a) terdapat personil dari tim perikatan memiliki anggota keluarga inti atau anggota
25 keluarga dekat yang menjabat sebagai direktur, komisaris atau pejabat klien
26 tersebut;
27 (b) terdapat personil dari tim perikatan memiliki anggota keluarga inti atau anggota
28 keluarga dekat yang menjadi karyawan klien dalam suatu posisi yang dapat
29 memberikan pengaruh signifikan terhadap suatu hal pokok dari perikatan;
30 (c) terdapat seorang direktur, komisaris atau pejabat, karyawan klien atau
31 karyawan dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh signifikan
32 terhadap hal pokok dari suatu perikatan sebelumnya menjabat sebagai rekan
33 perikatan;
34 (d) menerima berbagai hadiah atau perlakuan istimewa dari klien, kecuali nilainya
35 tidak signifikan atau tidak memiliki konsekuensi.
36 (e) personil senior memiliki hubungan yang lama dengan suatu klien asurans.
37
38 200.8 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman intimidasi
39 bagi CPA yang berpraktik melayani publik termasuk:
40 (a) kantor sedang terancam kehilangan suatu klien perikatan;
41 (b) klien audit mengindikasikan tidak akan memberikan kontrak non-asurans yang
42 telah direncanakan sebelumnya jika kantor tersebut tetap tidak setuju dengan
43 perlakuan akuntansi yang diterapkan klien atas suatu transaksi tertentu;
44 (c) kantor terancam litigasi oleh suatu klien;
45 (d) kantor ditekan untuk mengurangi ruang lingkup pekerjaan secara tidak tepat
46 untuk mengurangi imbalan-imbalan;
47 (e) CPA merasa ditekan untuk menyetujui pertimbangan dari seorang karyawan
48 klien karena karyawan tersebut lebih ahli dalam masalah yang diperdebatkan;
49 (f) CPA mendapat informasi dari seorang rekan dari kantornya bahwa promosi
50 yang telah direncanakan tidak akan terjadi kecuali CPA tersebut setuju dengan
51 suatu perlakuan akuntansi yang tidak tepat dari klien audit.
52
53
54

18
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 200.9 Berbagai pengamanan yang dapat menghilangkan atau mengurangi beragam


2 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima dikelompokan
3 menjadi:
4 (a) pengamanan-pengamanan yang dibuat oleh profesi, perundang-undangan,
5 atau peraturan; dan
6 (b) pengamanan-pengamanan yang dibuat di lingkungan kerja.
7 Beberapa contoh pengamanan yang dibuat oleh suatu profesi, perundang-
8 undangan, atau peraturan diuraikan pada bagian A paragraf 100.14 dari Kode Etik
9 ini.
10
11 200.10 CPA yang berpraktik melayani publik harus menggunakan pertimbangan dalam
12 menentukan cara terbaik untuk mengatasi berbagai ancaman yang tidak berada
13 pada suatu tingkat yang dapat diterima, baik dengan menerapkan pengamanan-
14 pengamanan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai
15 pada suatu tingkat yang dapat diterima maupun dengan menghentikan atau
16 menolak perikatan yang relevan tersebut. Dalam menggunakan pertimbangan
17 tersebut, CPA yang berpraktik melayani publik harus mempertimbangkan apakah
18 pihak ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional akan
19 menyimpulkan bahwa berbagai ancaman tersebut dapat dihilangkan atau dikurangi
20 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima dengan menerapkan pengamanan,
21 dengan menimbang semua fakta dan keadaan tertentu yang tersedia bagi CPA
22 pada saat itu, sehingga kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi tidak
23 berkurang. Pertimbangan ini akan dipengaruhi oleh hal-hal seperti signifikansi
24 ancaman, sifat perikatan, dan struktur kantor tersebut.
25
26 200.11 Dalam lingkungan kerja, pengamanan yang relevan akan beragam bergantung
27 pada situasinya. Berbagai pengamanan di lingkungan kerja terdiri atas
28 pengamanan pada tingkat kantor dan pengamanan pada perikatan tertentu.
29
30 200.12 Beberapa contoh pengamanan dalam lingkungan kerja termasuk:
31 (a) kepemimpinan pada kantor yang menekankan pentingnya kepatuhan pada
32 prinsip dasar etika profesi;
33 (b) kepemimpinan pada kantor tersebut yang menetapkan ekspektasi bahwa para
34 personil dari tim asurans akan bertindak untuk melindungi kepentingan publik;
35 (c) kebijakan dan prosedur untuk menerapkan dan memantau pengendalian mutu
36 perikatan;
37 (d) kebijakan yang terdokumentasi mengenai perlunya mengidentifikasi berbagai
38 ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi, mengevaluasi
39 signifikansi berbagai ancaman tersebut, dan menerapkan pengamanan untuk
40 menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat
41 yang dapat diterima atau menghentikan atau menolak perikatan relevan
42 tersebut ketika pengamanan yang tepat tidak tersedia atau tidak dapat
43 diterapkan;
44 (e) kebijakan dan prosedur internal terdokumentasi yang mensyaratkan kepatuhan
45 pada prinsip dasar etika profesi;
46 (f) kebijakan dan prosedur yang memungkinkan pengidentifikasian adanya
47 berbagai kepentingan atau hubungan antara kantor tersebut atau para personil
48 dari tim perikatan dengan para klien;
49 (g) kebijakan dan prosedur untuk memantau dan, apabila diperlukan, mengelola
50 ketergantungan terhadap pendapatan yang diterima dari satu klien;
51 (h) penggunaan rekan dan tim perikatan yang berbeda untuk klien asurans yang
52 terpisah secara tanggung jawab dan pelaporan dengan rekan dan tim perikatan
53 untuk jasa non-asurans;
54 (i) kebijakan dan prosedur yang melarang individu yang bukan personil dari tim
55 perikatan mempengaruhi hasil perikatan secara tidak pantas;

19
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (j) mengkomunikasikan secara tepat waktu kebijakan dan prosedur kantor,


2 termasuk setiap perubahan, kepada seluruh rekan dan staf profesional serta
3 melakukan pelatihan dan pendidikan yang memadai mengenai kebijakan dan
4 prosedur tersebut;
5 (k) penunjukan seorang personil manajemen senior dari kantor untuk bertanggung
6 jawab atas pengawasan kecukupan fungsi sistem pengendalian mutu kantor
7 tersebut;
8 (l) pemberiaan saran kepada para rekan dan staf professional bagi klien-klien
9 asurans dan entitas-entitas terkait yang diharuskan untuk menerapkan
10 persyaratan independensi;
11 (m) suatu mekanisme pendisiplinan untuk mendukung kepatuhan terhadap
12 kebijakan dan prosedur yang telah diterapkan;
13 (n) mempublikasikan kebijakan dan prosedur untuk mendorong dan
14 memberdayakan staf agar berkomunikasi dengan para pejabat senior di kantor
15 mengenai setiap permasalahan yang terkait dengan kepatuhan pada prinsip
16 dasar etika profesi.
17
18 200.13 Beberapa contoh pengamanan untuk tingkat perikatan tertentu dalam lingkungan
19 kerja termasuk:
20 (a) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang tidak terlibat pada
21 pemberian jasa non-asurans untuk menelaah pekerjaan non-asurans yang
22 dilakukan atau memberikan saran yang diperlukan;
23 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang bukan merupakan
24 personil dari tim asurans untuk menelaah atau memberikan saran yang
25 diperlukan terhadap suatu pekerjaan asurans;
26 (c) berkonsultasi dengan pihak ketiga yang independen seperti seorang komisaris
27 independen, suatu entitas profesi atau setiap CPA Pemegang Izin Akuntan
28 Publik lainnya;
29 (d) membahas permasalahan-permasalahan etika dengan pihak yang
30 bertanggung jawab atas tata kelola pada klien;
31 (e) mengungkapkan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola pada
32 klien tentang sifat dari jasa yang diberikan dan besarnya imbalan yang
33 dibebankan;
34 (f) melibatkan kantor lain untuk mengerjakan atau mengerjakan kembali suatu
35 bagian dari perikatan;
36 (g) merotasi personil senior tim asurans.
37
38 200.14 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik juga dapat menggunakan berbagai
39 pengamanan yang telah diterapkan oleh klien tergantung sifat dari perikatan.
40 Namun demikian, tidak mungkin CPA tersebut hanya mengandalkan pada
41 pengamanan yang telah diterapkan tersebut untuk mengurangi ancaman sampai
42 pada suatu tingkat yang dapat diterima.
43
44 200.15 Beberapa contoh pengamanan dalam sistem dan prosedur-prosedur yang
45 diterapkan oleh klien termasuk:
46 (a) klien meminta pihak atau individu selain manajemen untuk mengesahkan atau
47 menyetujui penunjukkan kantor tersebut untuk melakukan perikatan;
48 (b) klien memiliki berbagai karyawan yang kompeten dengan pengalaman dan
49 senioritas yang cukup untuk membuat keputusan manajerial;
50 (c) klien tersebut telah menerapkan prosedur internal untuk memastikan pemilihan
51 yang objektif dalam pelaksanaan perikatan non-asurans;
52 (d) klien memiliki struktur tata kelola perusahaan untuk melakukan pengawasan
53 dan komunikasi yang memadai terkait dengan jasa yang diberikan oleh kantor.
54
55

20
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 SEKSI 210
2
3 Penunjukan Profesional
4
5 Penerimaan Klien
6
7 210.1 Sebelum menerima klien baru, setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus
8 menentukan apakah penerimaan klien tersebut dapat menimbulkan berbagai
9 ancaman kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi. Berbagai ancaman
10 potensial terhadap integritas atau perilaku profesional, dapat terjadi dari berbagai
11 permasalahan yang dipertanyakan masyarakat terkait dengan suatu klien (pemilik,
12 manajemen, atau aktivitasnya).
13
14 210.2 Berbagai permasalahan klien, jika diketahui, dapat mengancam kepatuhan
15 terhadap prinsip dasar etika profesi termasuk, misalnya, keterlibatan klien dalam
16 aktivitas-aktivitas ilegal (seperti pencucian uang), dan ketidakjujuran atau praktik-
17 praktik pelaporan keuangan yang diragukan.
18
19 210.3 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus mengevaluasi signifikansi setiap
20 ancaman dan menerapkan berbagai pengamanan ketika diperlukan untuk
21 menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat
22 yang dapat diterima. Beberapa contoh pengamanan termasuk:
23 (a) memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang klien tersebut, pemilik,
24 pengelola, dan semua pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan
25 kegiatan bisnis; atau
26 (b) memastikan komitmen dari klien untuk meningkatkan praktik tata kelola atau
27 pengendalian internal.
28
29 210.4 Jika tidak memungkinkan untuk mengurangi berbagai ancaman sampai pada suatu
30 tingkat yang dapat diterima, CPA yang berpraktik melayani publik tersebut harus
31 menolak untuk melanjutkan hubungan dengan klien.
32
33 210.5 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik disarankan secara periodik menelaah
34 keputusan penerimaan untuk berbagai perikatan yang berulang.
35
36 Penerimaan Perikatan
37
38 210.6 Prinsip dasar kehati-hatian dan kompetensi profesional mewajibkan setiap CPA
39 yang berpraktik melayani publik untuk memberikan jasa-jasa profesional hanya
40 ketika CPA tersebut memiliki kompetensi untuk melakukannya. Sebelum menerima
41 suatu perikatan tertentu dari klien, setiap CPA yang berpraktik melayani publik
42 harus menentukan apakah perikatan tersebut dapat menimbulkan berbagai
43 ancaman kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi. Sebagai contoh, suatu
44 ancaman kepentingan pribadi terhadap prinsip kehati-hatian dan kompetensi
45 profesional dapat terjadi berupa suatu tim perikatan tidak memiliki, atau tidak dapat
46 memperoleh, kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan perikatan dengan
47 baik.
48
49 210.7 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus mengevaluasi signifikansi
50 berbagai ancaman tersebut dan menerapkan pengamanan-pengamanan, ketika
51 diperlukan, untuk menghilangkan atau mengurangi pengamanan ancaman tersebut
52 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
53
54

21
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk:


2 (a) memperoleh pemahaman yang memadai atas sifat dari bisnis klien,
3 kompleksitas operasi, tujuan dan berbagai persyaratan tertentu dari suatu
4 perikatan, serta sifat dan lingkup dari suatu pekerjaan yang dilakukan;
5 (b) memperoleh pengetahuan yang relevan atas industri atau hal pokok;
6 (c) memiliki atau mendapatkan pengalaman atas peraturan atau berbagai
7 persyaratan pelaporan yang relevan;
8 (d) menugaskan staf dalam jumlah yang memadai dengan berbagai kompetensi
9 yang sesuai kebutuhan;
10 (e) menggunakan tenaga ahli ketika diperlukan;
11 (f) menyetujui suatu jangka waktu yang realistis untuk melaksanakan suatu
12 perikatan, atau
13 (g) mematuhi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur pengendalian mutu yang
14 dirancang untuk memberikan keyakinan memadai bahwa berbagai perikatan
15 tertentu diterima hanya jika tim perikatan mampu melaksanakan secara
16 kompeten.
17
18 210.8 Ketika CPA yang berpraktik melayani publik bermaksud untuk menggunakan saran
19 atau pekerjaan seorang pakar sebagai rujukan, maka CPA tersebut harus
20 menentukan apakah rujukan tersebut memadai. Faktor-faktor yang
21 dipertimbangkan termasuk reputasi, keahlian, ketersediaan sumber daya dan
22 standar profesional serta standar etika yang diterapkan. Informasi tersebut dapat
23 diperoleh dari pengalaman sebelumnya dengan pakar tersebut atau dari konsultasi
24 dengan pihak lain.
25
26 Perubahan dalam Suatu Penunjukan CPA
27
28 210.9 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik yang diminta untuk menggantikan CPA
29 yang berpraktik melayani publik lainnya, atau CPA yang sedang memertimbangkan
30 untuk melakukan penawaran atas suatu perikatan yang saat ini dilakukan oleh CPA
31 yang berpraktik melayani publik lainnya, harus menentukan apakah terdapat
32 alasan-alasan untuk tidak menerima perikatan tersebut, baik alasan profesional
33 maupun alasan lainnya, seperti keadaan yang menimbulkan ancaman-ancaman
34 kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi yang tidak dapat dihilangkan atau
35 dikurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima dengan menerapkan
36 berbagai pengamanan. Contoh, mungkin terdapat ancaman pada prinsip kehati-
37 hatian dan kompetensi profesional jika CPA yang berpraktik melayani publik
38 menerima suatu perikatan tersebut sebelum mengetahui semua fakta yang
39 bersangkutan.
40
41 210.10 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus mengevaluasi signifikansi setiap
42 ancaman. Dalam melakukan evaluasi tersebut, tergantung dari sifat suatu
43 perikatan, CPA pengganti dapat berkomunikasi langsung dengan CPA yang
44 sedang memberikan jasa untuk memperoleh fakta dan berbagai keadaan mengenai
45 rencana penggantian tersebut, sehingga CPA yang berpraktik melayani publik
46 sebagai CPA pengganti dapat memutuskan apakah tepat menerima perikatan
47 tersebut. Sebagai contoh, alasan penggantian penunjukan CPA yang dikemukakan
48 oleh calon klien tersebut mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan fakta yang
49 sesungguhnya, yang mungkin mengindikasikan adanya perbedaan pendapat
50 antara calon klien dengan CPA yang sedang memberikan jasa, sehingga hal
51 tersebut dapat memengaruhi CPA pengganti untuk membuat keputusan apakah
52 akan menerima penunjukan tersebut.
53

22
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 210.11 Berbagai pengamanan harus diterapkan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan


2 atau mengurangi setiap ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
3 Contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk:
4 (a) ketika memenuhi permintaan untuk menyerahkan penawaran tender, cpa
5 tersebut menyatakan dalam dokumen tender bahwa, sebelum menerima suatu
6 perikatan, harus dapat berkomunikasi dengan CPA yang sedang memberikan
7 jasa, sehingga dapat membuat keputusan apakah terdapat alasan profesional
8 atau alasan lainya untuk tidak menerima penunjukan tersebut;
9 (b) meminta CPA yang sedang memberikan jasa untuk memberikan informasi
10 mengenai setiap fakta atau keadaan bahwa, menurut pendapat CPA yang
11 sedang memberikan jasa, CPA pengganti harus menyadari fakta atau keadan
12 tersebut sebelum memutuskan apakah menerima suatu perikatan tersebut;
13 atau
14 (c) memperoleh informasi yang diperlukan dari sumber-sumber lain.
15 Ketika berbagai ancaman tersebut tidak dapat dihilangkan atau dikurangi sampai
16 pada suatu tingkat yang dapat diterima melalui penerapan berbagai pengamanan,
17 CPA yang berpraktik melayani publik harus menolak perikatan tersebut, kecuali
18 CPA tersebut mendapatkan informasi yang diperlukan dengan cara-cara lain untuk
19 membuat keputusan yang memuaskan.
20
21 210.12 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik mungkin diminta untuk mengambil alih
22 pekerjaan yang merupakan pekerjaan pelengkap atau tambahan dari CPA yang
23 sedang memberikan jasa. Berbagai keadaan dapat menimbulkan ancaman-
24 ancaman terhadap prinsip kehati-hatian dan kompetensi profesional dari, misalnya,
25 suatu kekurangan atau informasi yang tidak lengkap. Signifikansi setiap ancaman
26 harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan
27 untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu
28 tingkat yang dapat diterima. Salah satu contoh suatu pengamanan adalah
29 pemberitahuan kepada CPA yang sedang memberikan jasa atas pekerjaan yang
30 ditawarkan, sehingga akan memberikan kesempatan kepada CPA yang sedang
31 memberikan jasa tersebut untuk menyediakan setiap informasi relevan yang
32 diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut secara memadai.
33
34 210.13 Setiap CPA yang sedang memberikan jasa terikat oleh perjanjian kerahasiaan.
35 Apakah CPA yang sedang memberikan jasa tersebut diperkenankan atau
36 diharuskan untuk mendiskusikan perihal hubungannya dengan klien dengan CPA
37 yang akan ditunjuk akan tergantung pada sifat perikatan tersebut dan:
38 (a) apakah persetujuan klien untuk melakukan diskusi tersebut telah diperoleh;
39 atau
40 (b) berbagai persyaratan ketentuan hukum atau etika di Indonesia terkait dengan
41 komunikasi dan pengungkapan.
42 Berbagai keadaan ketika CPA diminta atau mungkin diminta untuk mengungkapkan
43 informasi rahasia atau ketika pengungkapan tersebut dinyatakan tepat diuraikan
44 pada bagian A seksi 140.
45
46 210.14 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik pada umumnya memerlukan suatu
47 persetujuan klien, lebih baik secara tertulis, untuk memulai diskusi dengan setiap
48 CPA yang sedang memberikan jasa. Ketika persetujuan telah diperoleh, CPA yang
49 sedang memberikan jasa tersebut harus mematuhi ketentuan peraturan perundang-
50 undangan lain yang mengatur berbagai permintaan seperti itu. Ketika CPA yang
51 sedang memberikan jasa tersebut memberikan informasi, maka pemberian
52 informasi tersebut harus jujur dan jelas. Jika CPA yang berpraktik melayani publik
53 yang akan ditunjuk tersebut tidak dapat berkomunikasi dengan CPA yang sedang
54 memberikan jasa tersebut, maka CPA yang akan ditunjuk tersebut harus
55 melakukan langkah-langkah yang rasional untuk mengumpulkan informasi tentang

23
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 setiap kemungkinan berbagai ancaman dengan cara lain, seperti melalui


2 wawancara dengan pihak ketiga atau melakukan investigasi latar belakang dari
3 manajemen senior atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola klien
4 tersebut.
5
6
7 SEKSI 220
8
9 Benturan Kepentingan
10
11 220.1 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik mungkin dihadapkan dengan benturan
12 kepentingan ketika memberikan jasa profesional. Benturan kepentingan
13 menimbulkan suatu ancaman terhadap prinsip objektivitas dan mungkin pula akan
14 menimbulkan berbagai ancaman terhadap prinsip dasar etika profesi yang lain.
15 Berbagai ancaman tersebut dapat terjadi ketika:
16 (a) CPA tersebut memberikan jasa profesional yang berhubungan dengan suatu
17 permasalahan tertentu untuk dua klien atau lebih yang berbagai
18 kepentingannya saling berbenturan; atau
19 (b) terjadinya benturan antara kepentingan CPA tersebut terkait dengan suatu
20 permasalahan tertentu dan kepentingan klien yang menggunakan jasa
21 profesional yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.
22 Setiap CPA tidak boleh membiarkan benturan kepentingan menurunkan kualitas
23 pertimbangan bisnis atau pertimbangan profesionalnya. Ketika suatu jasa
24 profesional adalah jasa asurans, maka kepatuhan terhadap prinsip dasar
25 objektivitas juga mengharuskan CPA tersebut dalam keadaan independen dari klien
26 asurans sesuai dengan seksi 290 atau 291.
27
28 220.2 Beberapa contoh situasi yang dapat menimbulkan benturan kepentingan termasuk:
29 (a) menyediakan jasa advisory untuk klien yang ingin mengakuisisi klien audit dari
30 kantor, ketika kantor telah mendapatkan informasi rahasia selama pelaksanaan
31 audit yang mungkin relevan dengan transaksi tersebut;
32 (b) memberikan saran kepada dua klien pada saat yang bersamaan yang
33 keduanya sedang bersaing untuk mengakuisisi perusahaan yang sama ketika
34 saran tersebut mungkin relevan untuk kedua belah pihak yang sedang dalam
35 posisi bersaing;
36 (c) memberikan berbagai jasa baik kepada penjual maupun pembeli atas transaksi
37 yang sama;
38 (d) menyiapkan penilaian aset untuk dua pihak yang saling berlawanan yang
39 berkaitan dengan aset tersebut;
40 (e) mewakili dua klien yang sedang dalam sengketa hukum satu sama lain, seperti
41 dalam proses perceraian atau pembubaran suatu persekutuan;
42 (f) menyediakan laporan asurans untuk pemberi lisensi royalti berdasarkan suatu
43 perjanjian lisensi ketika pada saat yang bersamaan juga memberikan jasa
44 kepada penerima lisensi untuk kebenaran jumlah utang royalti;
45 (g) memberikan saran kepada klien untuk melakukan investasi dalam suatu bisnis
46 yang pada saat yang bersamaan, misalnya, pasangan dari CPA yang
47 berpraktik melayani publik tersebut juga memiliki kepentingan keuangan pada
48 investasi tersebut;
49 (h) memberikan saran strategis kepada klien atas posisi persaingannya, pada saat
50 yang bersamaan CPA tersebut juga sedang melakukan kerjasama bisnis atau
51 memiliki kepentingan yang sama dengan pesaing utama klien;
52 (i) memberikan saran kepada klien atas akuisisi suatu bisnis, pada saat
53 bersamaan kantor juga tertarik untuk melakukan akuisisi bisnis tersebut;

24
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (j) memberikan saran kepada klien atas pembelian produk atau jasa, pada saat
2 bersamaan CPA tersebut juga memiliki perjanjian royalti atau komisi dengan
3 salah satu pemasok produk atau jasa tersebut.
4
5 220.3 Ketika mengidentifikasi dan mengevaluasi kepentingan dan hubungan yang
6 mungkin menimbulkan benturan kepentingan, dan menerapkan berbagai
7 pengamanan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi setiap
8 ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi sampai pada suatu
9 tingkat yang dapat diterima, setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus
10 menggunakan pertimbangan profesional dan mempertimbangkan apakah suatu
11 pihak ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional, dengan
12 mempertimbangkan semua fakta-fakta tertentu dan keadaan yang tersedia bagi
13 CPA pada saat itu, akan menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap prinsip dasar
14 etika profesi tidak berkurang.
15
16 220.4 Ketika mengelola berbagai benturan kepentingan termasuk membuat
17 pengungkapan atau membagi informasi di dalam kantor atau jaringan dan mencari
18 panduan dari pihak ketiga, CPA yang berpraktik melayani publik harus tetap
19 waspada terhadap kepatuhan prinsip dasar kerahasiaan.
20
21 220.5 Jika ancaman yang terjadi karena benturan kepentingan tidak berada pada suatu
22 tingkat yang dapat diterima, maka CPA yang berpraktik melayani publik harus
23 menerapkan berbagai pengamanan untuk menghilangkan atau mengurangi
24 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Jika berbagai
25 pengamanan tidak dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat
26 yang dapat diterima, maka CPA tersebut harus menolak untuk melaksanakan atau
27 harus menghentikan jasa profesional yang dapat menyebabkan benturan
28 kepentingan; atau harus memutuskan hubungan yang relevan atau melepaskan
29 kepentingan yang relevan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
30 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
31
32 220.6 Sebelum menerima suatu hubungan, perikatan, atau hubungan bisnis dengan klien
33 baru, setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus melakukan langkah-
34 langkah yang rasional untuk mengidentifikasi berbagai keadaan yang mungkin
35 menimbulkan suatu kepentingan, termasuk identifikasi atas:
36 (a) sifat dari kepentingan dan hubungan yang relevan antara para pihak yang
37 terlibat; dan
38 (b) sifat dari jasa tersebut dan implikasinya bagi para pihak yang terkait.
39 Sifat dari jasa dan kepentingan serta hubungan yang relevan mungkin berubah
40 selama pelaksanaan suatu perikatan. Hal ini benar terutama ketika CPA diminta
41 untuk melakukan suatu perikatan dalam situasi ketika pihak-pihak yang melibatkan
42 CPA tersebut dalam posisi berlawanan, meskipun pada awalnya pihak-pihak
43 tersebut tidak terlibat dalam suatu sengketa. Setiap CPA harus tetap waspada
44 terhadap perubahan tersebut untuk suatu tujuan pengidentifikasian keadaan yang
45 dapat menimbulkan benturan kepentingan.
46
47 220.7 Untuk tujuan pengidentifikasian kepentingan dan hubungan yang dapat
48 menimbulkan benturan kepentingan, adanya proses identifikasi benturan yang
49 efektif akan membantu setiap CPA yang berpraktik melayani publik dalam
50 mengidentifikasi berbagai benturan kepentingan yang sebenarnya atau potensial
51 sebelum menentukan apakah menerima suatu perikatan dan selama pelaksanaan
52 suatu perikatan.
53
54

25
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Hal ini termasuk berbagai permasalahan yang teridentifikasi oleh pihak-pihak


2 eksternal, seperti klien atau calon klien. Semakin dini suatu benturan kepentingan
3 yang sebenarnya atau potensial teridentifikasi, semakin besar kemungkinan CPA
4 tersebut dapat menerapkan berbagai pengamanan, ketika diperlukan, untuk
5 mengurangi ancaman tersebut terhadap prinsip objektivitas dan setiap ancaman
6 kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi lainnya atau menguranginya sampai
7 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Suatu proses identifikasi berbagai benturan
8 kepentingan yang sebenarnya atau potensial akan bergantung pada beberapa
9 faktor berikut:
10 (a) sifat dari jasa profesional yang dilakukan;
11 (b) ukuran dari kantor;
12 (c) ukuran dan sifat dari klien.
13 Struktur suatu kantor, misalnya, jumlah dan lokasi kantor termasuk cabang.
14
15 220.8 Jika suatu kantor merupakan anggota dari suatu jaringan, maka identifikasi
16 benturan kepentingan harus termasuk setiap benturan kepentingan, CPA yang
17 berpraktik melayani publik tersebut memiliki alasan untuk meyakini terjadi atau
18 kemungkinan terjadi, yang disebabkan oleh kepentingan dan hubungan dari
19 jaringan kantor. Langkah-langkah yang rasional untuk mengidentifikasi kepentingan
20 dan hubungan yang melibatkan suatu jaringan kantor bergantung pada beberapa
21 faktor, seperti sifat dari jasa profesional yang diberikan, klien yang dilayani oleh
22 jaringan tersebut, dan lokasi wilayah dari semua pihak yang terkait.
23
24 220.9 Jika suatu benturan kepentingan teridentifikasi, CPA yang berpraktik melayani
25 publik tersebut harus mengevaluasi:
26 (a) signifikansi atas kepentingan atau hubungan yang terkait; dan
27 (b) signifikansi berbagai ancaman yang timbul karena pelaksanaan jasa
28 profesional dan jasa lain; secara umum, semakin dekat hubungan antara suatu
29 jasa profesional dan suatu permasalahan yang menjadi benturan kepentingan
30 para pihak, maka semakin signifikan ancaman terhadap prinsip objektivitas dan
31 prinsip dasar etika profesi yang lain.
32
33 220.10 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus menerapkan berbagai
34 pengamanan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan berbagai ancaman tersebut
35 terhadap prinsip dasar etika profesi yang timbul akibat dari benturan kepentingan
36 atau mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
37 diterima. Beberapa contoh pengamanan termasuk:
38 (a) Mengimplementasikan mekanisme untuk mencegah pengungkapan yang tidak
39 sah atas informasi rahasia ketika melaksanakan jasa profesional yang terkait
40 dengan suatu permasalahan tertentu untuk dua atau lebih klien yang
41 kepentingannya saling berbenturan terkait dengan suatu masalah, mekanisme
42 tersebut termasuk:
43 (i) menggunakan tim perikatan terpisah yang dilengkapi dengan kebijakan
44 dan prosedur yang jelas dalam menjaga kerahasiaan;
45 (ii) membuat berbagai divisi terpisah untuk melaksanakan fungsi-fungsi
46 khusus dalam suatu kantor, yang dapat berfungsi sebagai penghambat
47 alur informasi rahasia klien dari satu divisi ke divisi lain di dalam kantor;
48 (iii) menetapkan kebijakan dan prosedur untuk membatasi akses terhadap
49 berkas klien, penggunaan perjanjian rahasia yang ditandatangani oleh
50 para karyawan dan para rekan di kantor, dan/atau pemisahan informasi
51 rahasia secara fisik maupun elektronik;
52 (b) penelaahan berkala atas penerapan pengamanan oleh personil senior yang
53 tidak terlibat dalam perikatan klien atau perikatan-perikatan;
54 (c) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik, yang tidak terlibat dalam
55 pemberian jasa atau tidak terdampak oleh benturan kepentingan, untuk

26
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 menelaah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk menilai apakah berbagai


2 pertimbangan kunci dan kesimpulan tepat;
3 (d) berkonsultasi dengan pihak ketiga, seperti Institut Akuntan Publik Indonesia
4 penasihat hukum, atau CPA lainnya.
5
6 220.11 Sebagai tambahan, pada umumnya setiap CPA perlu mengungkapkan dari
7 benturan kepentingan dan berbagai pengamanan yang terkait, jika ada, kepada
8 klien yang terpengaruh oleh benturan kepentingan tersebut dan, ketika berbagai
9 pengamanan diperlukan untuk mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat
10 yang dapat diterima, serta memperoleh persetujuan dari klien bagi CPA yang
11 berpraktik melayani publik untuk melaksanakan pemberian jasa profesional.
12 Pengungkapan dan persetujuan dapat berbeda bentuknya, misalnya:
13 (a) pengungkapan secara umum kepada para klien mengenai berbagai keadaan
14 bahwa, berdasarkan kelaziman praktik komersial, CPA tersebut tidak
15 memberikan jasa secara eksklusif kepada satu klien (misalnya, melakukan jasa
16 tertentu dalam sektor pasar tertentu), supaya klien tersebut memberikan
17 persetujuannya; pengungkapan tersebut dapat dilakukan, misalnya,
18 berdasarkan persyaratan dan ketentuan standar profesi CPA yang berlaku
19 untuk perikatan tersebut;
20 (b) pengungkapan spesifik kepada klien yang terdampak oleh suatu keadaan dari
21 benturan kepentingan, termasuk penyajian terinci untuk situasi tersebut serta
22 penjelasan komprehensif untuk setiap pengamanan yang direncanakan dan
23 berbagai risiko yang tercakup, yang cukup sehingga memungkinkan klien untuk
24 membuat suatu keputusan memadai terkait dengan permasalahan tersebut
25 dan untuk memberikan persetujuan secara eksplisit;
26 (c) dalam keadaan tertentu, persetujuan mungkin diterima secara tersirat dari
27 perilaku klien ketika CPA telah mempunyai bukti yang cukup untuk
28 menyimpulkan bahwa klien mengetahui keadaan tersebut sejak awal dan telah
29 menerima benturan kepentingan tersebut ketika mereka tidak menyampaikan
30 keberatan atas terjadinya benturan kepentingan;
31 Setiap CPA harus menentukan apakah sifat dan signifikansi suatu benturan
32 kepentingan memerlukan pengungkapan tertentu dan persetujuan secara eksplisit.
33 Untuk tujuan tersebut, CPA harus menggunakan pertimbangan profesional dalam
34 menimbang suatu hasil dari evaluasi atas keadaan yang menimbulkan suatu
35 benturan kepentingan, termasuk pihak-pihak yang mungkin terdampak, sifat dari
36 berbagai permasalahan yang mungkin timbul, dan potensi atas suatu
37 permasalahan tertentu yang berkembang secara tidak terduga.
38
39 220.12 Ketika CPA yang berpraktik melayani publik telah meminta persetujuan secara
40 eksplisit kepada klien dan permintaan tersebut ditolak oleh klien, maka CPA harus
41 menolak untuk melakukan atau harus menghentikan jasa profesional yang akan
42 mengakibatkan benturan kepentingan; atau CPA harus memutuskan hubungan
43 yang terkait atau melepaskan kepentingan yang terkait untuk menghilangkan atau
44 mengurangi suatu ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima,
45 sehingga persetujuan dapat diperoleh, setelah menerapkan pengamanan-
46 pengamanan tambahan, jika diperlukan.
47
48 220.13 Ketika pengungkapan dilakukan secara lisan, atau persetujuan diberikan secara
49 lisan atau tersirat, maka setiap CPA yang berpraktik melayani publik dianjurkan
50 untuk mendokumentasikan sifat dari keadaan yang menimbulkan benturan
51 kepentingan tersebut, pengamanan yang diterapkan untuk mengurangi ancaman
52 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, dan persetujuan yang diperoleh.
53

27
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 220.14 Dalam keadaan tertentu, membuat pengungkapan tertentu dengan tujuan untuk
2 mendapatkan persetujuan eksplisit dapat menyebabkan pelanggaran terhadap
3 prinsip kerahasiaan. Contoh-contoh dari berbagai keadaan tersebut termasuk:
4 (a) memberikan jasa yang terkait transaksi kepada suatu klien dalam kaitannya
5 dengan proses pengambilalihan secara paksa oleh klien lain dari kantor
6 tersebut;
7 (b) melakukan investigasi forensik untuk klien sehubungan dengan dugaan
8 tindakan kecurangan ketika kantor memiliki informasi rahasia yang diperoleh
9 melalui pelaksanaan suatu jasa profesional bagi klien lain yang mungkin
10 terlibat dalam kecurangan tersebut.
11 Kantor tidak boleh menerima atau melanjutkan perikatan dalam berbagai keadaan
12 tersebut, kecuali kondisi-kondisi berikut terpenuhi:
13 (a) kantor tidak melakukan suatu peran advokasi bagi satu klien yang
14 mengharuskan kantor menanggung posisi sebagai pendukung yang
15 berseberangan dengan klien lain sehubungan dengan permasalahan yang
16 sama;
17 (b) penerapan mekanisme tertentu untuk mencegah pengungkapan informasi
18 rahasia diantara tim perikatan yang melayani dua klien; dan
19 (c) kantor yakin bahwa pihak ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan
20 rasional, dengan mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang tersedia
21 bagi CPA yang berpraktik melayani publik pada saat itu, akan menyimpulkan
22 bahwa hal tersebut adalah pantas bagi kantor untuk menerima atau
23 melanjutkan perikatan karena adanya pembatasan atas kemampuan kantor
24 untuk melaksanakan jasa tersebut yang dapat menghasilkan kerugian bagi
25 klien atau pihak ketiga lain yang relevan.
26 CPA harus mendokumentasikan sifat dari keadaan tersebut, termasuk peran yang
27 dilakukan oleh CPA, suatu mekanisme spesifik yang diterapkan untuk mencegah
28 pengungkapan informasi diantara tim perikatan yang melayani dua klien, dan
29 alasan yang mendasari kesimpulan bahwa tepat untuk menerima perikatan
30 tersebut.
31
32
33 SEKSI 230
34
35 Pendapat Kedua
36
37 230.1 Situasi ketika CPA yang berpraktik melayani publik diminta untuk memberikan
38 pendapat kedua mengenai penerapan akuntansi, auditing, pelaporan, atau standar-
39 standar atau prinsip-prinsip lain untuk suatu keadaan atau transaksi-transaksi
40 tertentu oleh atau atas nama suatu perusahaan atau suatu entitas yang saat ini
41 bukan merupakan klien dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap kepatuhan
42 pada prinsip dasar etika profesi. Sebagai contoh, ancaman terhadap prinsip kehati-
43 hatian dan kompetensi profesional mungkin terjadi dalam keadaan ketika pendapat
44 kedua tersebut tidak didasarkan pada serangkaian fakta-fakta yang sama dengan
45 fakta-fakta yang diberikan kepada CPA lain yang memberikan pendapat pertama
46 atau didasarkan pada bukti yang tidak cukup. Keberadaan dan signifikansi setiap
47 ancaman akan bergantung pada suatu keadaan dari permintaan untuk
48 memberikan pendapat kedua serta semua fakta dan berbagai asumsi lain yang
49 tersedia yang relevan dengan pernyataan dari suatu pertimbangan profesional.
50
51 230.2 Ketika diminta untuk memberikan pendapat kedua, setiap CPA yang berpraktik
52 melayani publik harus mengevaluasi signifikansi setiap ancaman dan harus
53 menerapkan berbagai pengamanan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau

28
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
2 diterima. Beberapa contoh pengamanan tersebut termasuk:
3 (a) meminta persetujuan dari klien untuk menghubungi CPA atau praktisi lain yang
4 memberikan pendapat pertama, menjelaskan keterbatasan yang melingkupi
5 setiap pendapat yang diberikan ketika berkomunikasi kepada klien; dan
6 (b) menyediakan salinan pendapat bagi CPA atau praktisi lain yang memberikan
7 pendapat pertama.
8
9 230.3 Jika perusahaan atau entitas yang meminta pendapat tersebut tidak mengizinkan
10 melakukan komunikasi dengan CPA yang memberikan pendapat pertama, maka
11 CPA yang berpraktik melayani publik harus menentukan apakah tepat memberikan
12 pendapat kedua dengan memperhatikan semua keadaan.
13
14
15 SEKSI 240
16
17 Imbalan dan Bentuk Remunerasi Lain
18
19 240.1 Ketika melakukan negosiasi mengenai jasa profesional yang akan diberikan,
20 setiap CPA yang berpraktik melayani publik dapat mengajukan penawaran imbalan
21 yang dipandang sesuai. Fakta terjadinya jumlah imbalan jasa profesional yang
22 diusulkan oleh CPA yang satu lebih rendah dari CPA yang lain bukan merupakan
23 pelanggaran terhadap kode etik profesi.Namun demikian, ancaman terhadap
24 kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat saja terjadi dari besaran imbalan
25 jasa profesional yang diusulkan. Sebagai contoh, ancaman kepentingan pribadi
26 terhadap kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional dapat
27 terjadi ketika besaran imbalan jasa profesional yang diusulkan sedemikian
28 rendahnya, sehingga dapat mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya perikatan
29 dengan baik berdasarkan standar teknis dan standar profesi.
30
31 240.2 Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman bergantung pada beberapa faktor
32 seperti besaran imbalan yang diajukan dan jasa yang diberikan berdasarkan
33 imbalan tersebut. Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai
34 pengamanan harus diterapkan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan atau
35 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
36 Contoh-contoh berbagai pengamanan termasuk:
37 (a) memastikan klien memahami ketentuan suatu perikatan dan, terutama, dasar
38 penentuan imbalan yang diajukan dan lingkup jasa yang diberikan berdasarkan
39 imbalan tersebut; atau
40 (b) mengalokasikan waktu yang memadai dan menggunakan staf yang kompeten
41 dalam perikatan.
42
43 240.3 Imbalan yang bersifat kontinjen banyak digunakan untuk perikatan non-asurans
44 tertentu. Dalam keadaan tertentu, imbalan kontinjen tersebut dapat menimbulkan
45 ancaman kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi. Imbalan kontinjen
46 tersebut dapat menimbulkan ancaman kepentingan pribadi terhadap prinsip
47 objektivitas. Keberadaan dan signifikansi berbagai ancaman akan bergantung pada
48 faktor-faktor sebagai berikut:
49 (a) sifat perikatan;
50 (b) rentang besaran imbalan jasa profesional yang dimungkinkan;
51 (c) dasar penetapan besaran imbalan jasa profesional;
52 (d) ada tidaknya penelaahan hasil pekerjaan oleh pihak ketiga yang independen.
53

29
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 240.4 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
2 diterapkan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai
3 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.Contoh berbagai
4 pengamanan termasuk:
5 (a) perjanjian tertulis pada awal perikatan dengan klien sebagai dasar penentuan
6 remunerasi;
7 (b) pengungkapan kepada pengguna yang dituju mengenai pekerjaan yang
8 dilakukan oleh setiap CPA yang berpraktik melayani publik dan dasar
9 penentuan renumerasi;
10 (c) kebijakan dan prosedur pengendalian mutu; atau
11 (d) penelaahan oleh suatu pihak ketiga yang independen terhadap suatu
12 pekerjaan yang dilakukan oleh CPA yang berpraktik melayani publik tersebut.
13
14 240.5 Dalam situasi tertentu, setiap CPA dapat menerima imbalan jasa profesional
15 rujukan atau komisi (referral fee) yang terkait dengan diterimanya suatu perikatan,
16 sebagai contoh, jika CPA tidak memberikan jasa profesional tertentu yang
17 dibutuhkan, maka imbalan jasa dapat diterima oleh CPA tersebut sehubungan
18 dengan rujukan klien yang berkelanjutan (continuing client) tersebut kepada tenaga
19 ahli atau CPA yang berpraktik melayani publik lainnya. Setiap CPA yang berpraktik
20 melayani publik dapat menerima komisi dari pihak ketiga (seperti penjual perangkat
21 lunak) sehubungan dengan penjualan barang atau jasa kepada klien. Penerimaan
22 imbalan jasa profesional rujukan atau komisi tersebut dapat menimbulkan ancaman
23 kepentingan pribadi terhadap objektivitas, kompetensi, serta sikap kecermatan dan
24 kehati-hatian profesional.
25
26 240.6 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik mungkin juga membayar imbalan
27 rujukan untuk mendapatkan klien, sebagai contoh, ketika klien tetap berlanjut
28 sebagai klien dari CPA yang berpraktik melayani publik lainnya namun memerlukan
29 jasa spesialis yang tidak diberikan oleh CPA yang saat ini memberikan jasa.
30 Pembayaran suatu imbalan rujukan tersebut juga menimbulkan suatu ancaman
31 kepentingan pribadi terhadap prinsip objektivitas dan prinsip kehati-hatian dan
32 kompetensi profesional.
33
34 240.7 Signifikansi dari suatu ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
35 diterapkan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
36 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Contoh berbagai pengamanan
37 termasuk:
38 (a) mengungkapkan kepada klien setiap kesepakatan untuk membayarkan
39 imbalan rujukan kepada CPA lain atas suatu pekerjaan yang dirujuk;
40 (b) mengungkapkan kepada klien setiap kesepakatan untuk menerima imbalan
41 rujukan ketika memberikan rujukan klien tersebut kepada CPA yang berpraktik
42 melayani publik lainnya;
43 (c) mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari klien mengenai pengaturan
44 komisi dalam hubungannya dengan penjualan barang dan jasa oleh pihak
45 ketiga kepada klien tersebut.
46
47 240.8 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik mungkin membeli seluruh atau
48 sebagian kepemilikan dari kantor berdasarkan pembayaran yang akan diberikan
49 kepada pemilik kantor sebelumnya, atau kepada ahli waris atau walinya.
50 Pembayaran tersebut bukan merupakan komisi atau imbalan rujukan seperti yang
51 dimaksud pada paragraf 240.5-240.7 tersebut.
52
53
54
55

30
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 SEKSI 250
2
3 Pemasaran Jasa Profesional
4
5 250.1 Ketika CPA yang berpraktik melayani publik mencoba mendapatkan pekerjaan baru
6 melalui iklan atau berbagai bentuk pemasaran lain, kemungkinan terdapat ancaman
7 kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi. Misalnya, ancaman kepentingan
8 pribadi terhadap kepatuhan pada prinsip perilaku profesional timbul jika jasa,
9 prestasi, atau produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan prinsip dasar etika
10 profesi tersebut.
11
12 250.2 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik tidak boleh menyebabkan reputasi
13 profesi rusak ketika memasarkan jasa profesional. CPA yang berpraktik melayani
14 publik tersebut harus bersikap jujur dan dapat dipercaya, serta tidak:
15 (a) membuat pernyataan yang berlebihan atas jasa yang ditawarkan, kualifikasi
16 yang dimilki, atau pengalaman yang diperoleh; atau
17 (b) membuat pernyataaan yang merendahkan atau melakukan perbandingan yang
18 tidak didukung bukti terhadap hasil pekerjaan CPA lain.
19 Jika CPA yang berpraktik melayani publik memiliki keraguan atas tepat tidaknya
20 suatu iklan atau bentuk pemasaran lainnya, maka CPA harus melakukan konsultasi
21 dengan Institut Akuntan Publik Indonesia.
22
23
24 SEKSI 260
25
26 Hadiah dan Keramahtamahan
27
28 260.1 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik maupun anggota keluarga inti atau
29 anggota keluarga dekatnya mungkin saja ditawari hadiah atau bentuk
30 keramahtamahan lainnya dari klien. Tawaran tersebut dapat menimbulkan
31 ancaman kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi. Misalnya, ancaman
32 kepentingan pribadi atau ancaman kedekatan terhadap prinsip objektivitas dapat
33 timbul jika hadiah dari klien diterima; dan ancaman intimidasi terhadap prinsip
34 objektivitas dapat timbul dengan kemungkinan dipublikasikannya penerimaan
35 hadiah tersebut.
36
37 260.2 Keberadaan dan signifikansi setiap ancaman akan bergantung pada sifat, nilai, dan
38 maksud dari pemberian. Ketika pemberian hadiah atau keramahtamahan dari
39 pihak ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional,
40 mempertimbangkan semua fakta dan keadaan spesifik, akan menyimpulkan bahwa
41 pemberian tersebut tidak berarti dan tidak memiliki konsekuensi apa pun, maka
42 CPA yang berpraktik melayani publik dapat menyimpulkan bahwa pemberian
43 tersebut merupakan hal wajar dalam praktik bisnis tanpa adanya maksud tertentu
44 untuk memengaruhi pengambilan keputusan atau untuk memperoleh informasi
45 tertentu. Untuk kasus tersebut, CPA yang berpraktik melayani publik pada
46 umumnya dapat menyimpulkan bahwa ancaman kepatuhan terhadap prinsip dasar
47 etika profesi berada pada suatu tingkat yang dapat diterima.
48
49 260.3 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus mengevaluasi signifikansi setiap
50 ancaman dan harus menerapkan berbagai pengamanan, ketika diperlukan, untuk
51 menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman sampai pada suatu tingkat
52 yang dapat diterima. Ketika berbagai ancaman tidak dapat dihilangkan atau
53 dikurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima melalui suatu penerapan

31
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 berbagai pengamanan, setiap CPA yang berpraktik melayani publik tidak boleh
2 menerima pemberian tersebut.
3
4
5 SEKSI 270
6
7 Penyimpanan Aset-Aset Klien
8
9 270.1 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik tidak boleh mengambil tanggung jawab
10 atas penyimpanan uang dan aset-aset lainnya milik klien, kecuali diizinkan secara
11 hukum, dan jika demikian, maka kepatuhan terhadap setiap kewajiban hukum
12 berlaku bagi setiap CPA tersebut ketika menyimpan aset-aset klien.
13
14 270.2 Suatu penanganan atas aset-aset klien menimbulkan berbagai ancaman kepatuhan
15 terhadap prinsip dasar etika profesi, misalnya, terdapat ancaman kepentingan
16 pribadi terhadap prinsip perilaku profesional dan mungkin pula ancaman
17 kepentingan pribadi terhadap prinsip objektivitas timbul dari penanganan aset-aset
18 klien. Ketika setiap CPA yang berpraktik melayani publik dipercaya untuk
19 menyimpan uang (atau aset-aset lain) milik pihak lain, maka CPA tersebut harus:
20 (a) menyimpan aset tersebut secara terpisah dari aset pribadi atau kantor;
21 (b) menggunakan aset tersebut hanya untuk suatu tujuan yang telah ditetapkan;
22 (c) setiap saat siap untuk mempertanggung jawabkan aset tersebut, dan setiap
23 penghasilan, dividen, atau keuntungan yang dihasilkan, kepada siapapun yang
24 berhak atas aset tersebut; dan
25 (d) mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang
26 relevan dengan penyimpanan dan pertanggung jawaban aset tersebut.
27
28 270.3 Sebagai bagian dari prosedur penerimaan klien dan perikatan untuk jasa yang
29 mungkin melibatkan penanganan aset klien, setiap CPA yang berpraktik melayani
30 publik harus melakukan penyelidikan yang cukup mengenai sumber aset tersebut
31 dan mempertimbangkan kewajiban peraturan dan hukum yang berlaku. Misalnya,
32 jika aset tersebut berasal dari kegiatan ilegal, seperti pencucian uang, maka
33 ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi akan terjadi. Dalam
34 situasi demikian, CPA perlu mempertimbangkan untuk meminta nasihat hukum.
35
36
37 SEKSI 280
38
39 Objektivitas – Semua Jasa Profesional
40
41 280.1 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus menentukan ketika memberikan
42 jasa profesional apapun apakah terdapat berbagai ancaman terhadap kepatuhan
43 pada prinsip objektivitas sebagai akibat adanya kepentingan dalam, atau hubungan
44 dengan, klien atau direktur, komisaris, pejabat atau para karyawan klien. Misalnya,
45 ancaman kedekatan terhadap prinsip objektivitas mungkin timbul dari hubungan
46 keluarga atau kedekatan pribadi atau hubungan bisnis.
47
48 280.2 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik yang memberikan jasa asurans harus
49 independen terhadap klien asurans tersebut. Independensi dalam pemikiran
50 (independence of mind) dan independensi dalam penampilan (independence in
51 appearance) sangat dibutuhkan untuk memungkinkan CPA yang berpraktik
52 melayani publik untuk menyatakan pendapat, atau memberikan kesan adanya
53 pernyataan pendapat, secara tidak bias dan bebas dari benturan kepentingan atau
54 pengaruh pihak lain. Bagian 290 dan 291 memberikan pedoman mengenai

32
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 persyaratan independensi bagi para CPA yang berpraktik melayani publik ketika
2 melakukan perikatan asurans.
3
4 280.3 Keberadaan berbagai ancaman terhadap prinsip objektivitas ketika memberikan
5 jasa profesional apapun akan bergantung pada berbagai keadaan tertentu dari
6 perikatan dan sifat dari suatu pekerjaan yang dilakukan oleh CPA yang berpraktik
7 melayani publik.
8
9 280.4 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus mengevaluasi signifikansi setiap
10 ancaman dan harus menerapkan berbagai pengamanan, ketika diperlukan, untuk
11 menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu
12 tingkat yang dapat diterima. Contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk:
13 (a) mengundurkan diri dari tim perikatan;
14 (b) menerapkan prosedur supervisi;
15 (c) menghentikan hubungan keuangan atau hubungan bisnis yang menimbulkan
16 suatu ancaman;
17 (d) membahas suatu permasalahan dengan tingkatan manajemen yang lebih
18 tinggi dalam kantor; atau
19 (e) membahas suatu permasalahan dengan pihak klien yang bertanggung jawab
20 atas tata kelola perusahaan.
21 Jika berbagai pengamanan tidak dapat menghilangkan atau mengurangi suatu
22 ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka setiap CPA yang
23 berpraktik melayani publik harus menolak atau menghentikan perikatan tersebut.
24
25
26 SEKSI 290
27
28 Independensi - Perikatan Audit dan Perikatan Reviu
29
30 Struktur dari Seksi
31
32 290.1 Seksi ini membahas mengenai persyaratan-persyaratan independensi untuk
33 perikatan audit dan perikatan reviu, yang keduanya merupakan perikatan asurans,
34 pada jasa tersebut setiap CPA Pemegang Izin Akuntan Publik menyatakan suatu
35 simpulan atas laporan keuangan. Perikatan tersebut mencakup perikatan audit dan
36 perikatan reviu atas laporan keuangan lengkap dan laporan keuangan tunggal.
37 Persyaratan independensi untuk perikatan asurans yang bukan perikatan audit atau
38 perikatan reviu dibahas dalam Seksi 291.
39
40 290.2 Dalam keadaan tertentu yang melingkupi berbagai perikatan audit ketika laporan
41 audit mencakup suatu pembatasan atas penggunaan dan peredaran serta
42 sepanjang kondisi tertentu yang disyaratkan terpenuhi, berbagai persyaratan
43 independensi dalam seksi ini dapat dimodifikasi sebagaimana diatur pada paragraf
44 290.500 sampai 290.514. Modifikasi-modifikasi tersebut tidak diperkenankan
45 dalam hal suatu audit atas laporan keuangan dipersyaratkan oleh peraturan
46 perundang-undangan.
47
48 290.3 Dalam seksi ini istilah:
49 (a) “audit,” “tim audit,” “perikatan audit,” “klien audit” dan “laporan audit” mencakup
50 reviu, tim reviu, perikatan reviu, klien reviu, dan laporan reviu; dan
51 (b) “kantor” mencakup kantor akuntan publik dan jaringan kantor, kecuali
52 dinyatakan lain.
53
54

33
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Pendekatan Kerangka Konseptual Independensi


2
3 290.4 Dalam perikatan audit, untuk kepentingan publik dan, oleh karena itu, Kode Etik ini
4 mewajibkan setiap CPA Pemegang Izin Akuntan Publik dan personil dalam tim
5 audit, kantor, dan jaringan kantor harus independen terhadap klien audit.
6
7 290.5 Tujuan dari seksi ini adalah untuk membantu kantor, CPA Pemegang Izin Akuntan
8 Publik dan personil lainnya dalam tim audit dalam menerapkan pendekatan
9 kerangka konseptual yang dijelaskan pada bagian berikut ini untuk mencapai dan
10 menjaga independensi.
11
12 290.6 Independensi mencakup:
13 (a) independensi dalam pemikiran; independensi dalam pemikiran merupakan
14 sikap mental yang memungkinkan pernyataan pemikiran yang tidak
15 dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat mengganggu pertimbangan profesional,
16 yang memungkinkan seorang individu untuk memiliki integritas dan bertindak
17 secara objektif, serta menerapkan skeptisisme profesional.
18 (b) independensi dalam penampilan; penghindaran fakta dan keadaan yang
19 sangat signifikan sehingga pihak ketiga yang memiliki informasi yang memadai
20 dan rasional besar kemungkinan menyimpulkan, dengan mempertimbangkan
21 semua fakta dan keadaan tertentu, bahwa integritas, objektivitas, atau
22 skeptisisme profesional dari kantor, atau setiap personil tim audit telah
23 berkurang.
24
25 290.7 Pendekatan kerangka konseptual tersebut harus diterapkan oleh setiap CPA
26 dalam:
27 (a) mengidentifikasi ancaman terhadap independensi;
28 (b) mengevaluasi signifikansi dari ancaman yang teridentifikasi; dan
29 (c) menerapkan pengamanan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan atau
30 mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
31 Ketika CPA menentukan bahwa berbagai pengamanan yang tepat tidak tersedia
32 atau tidak dapat diterapkan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai
33 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka CPA
34 tersebut harus menghilangkan keadaan atau hubungan yang menimbulkan
35 berbagai ancaman tersebut atau menolak atau menghentikan perikatan audit.
36 Setiap CPA harus menggunakan pertimbangan profesionalnya dalam menerapkan
37 kerangka konseptual ini.
38
39 290.8 Terdapat beragam keadaan atau perpaduan berbagai keadaan, yang mungkin
40 relevan dalam menilai berbagai ancaman terhadap independensi. Dalam Kode Etik
41 ini, agak sulit untuk menjelaskan setiap situasi yang menimbulkan berbagai
42 ancaman terhadap independensi dan untuk menentukan tindakan yang tepat. Oleh
43 karena itu, Kode Etik ini mengembangkan kerangka konseptual yang mewajibkan
44 setiap kantor dan personil dalam tim audit untuk mengidentifikasi, mengevaluasi,
45 dan mengatasi berbagai ancaman terhadap independensi. Pendekatan kerangka
46 konseptual membantu setiap CPA yang berpraktik melayani publik untuk mematuhi
47 persyaratan etika dalam Kode Etik ini. Kerangka konseptual ini memungkinkan
48 untuk mencakup berbagai variasi keadaan yang dapat menimbulkan berbagai
49 ancaman terhadap independensi dan dapat mencegah setiap CPA untuk
50 menyimpulkan bahwa suatu situasi diperkenankan apabila situasi tersebut tidak
51 secara spesifik dilarang.
52
53
54

34
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.9 Paragraf 290.100 dan seterusnya menjelaskan cara penerapan pendekatan


2 kerangka konseptual independensi. Paragraf-paragraf tersebut tidak membahas
3 semua keadaan dan hubungan yang menimbulkan atau dapat menimbulkan
4 berbagai ancaman terhadap independensi.
5
6 290.10 Dalam memutuskan apakah akan menerima atau melanjutkan suatu perikatan, atau
7 apakah akan menugaskan seseorang untuk menjadi bagian dari tim audit, kantor
8 harus melakukan identifikasi dan evaluasi atas berbagai ancaman terhadap
9 independensi. Ketika berbagai ancaman tersebut tidak berada pada suatu tingkat
10 yang dapat diterima, dan keputusan apakah menerima suatu perikatan atau
11 menugaskan seseorang tertentu dalam tim audit, kantor tersebut harus
12 menentukan apakah terdapat berbagai pengamanan yang dapat menghilangkan
13 atau mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
14 diterima.
15
16 Apabila keputusannya adalah melanjutkan perikatan, kantor harus menentukan
17 apakah berbagai pengamanan yang diterapkan pada saat ini akan efektif secara
18 terus-menerus untuk menghilangkan berbagai ancaman tersebut atau mengurangi
19 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, atau apakah berbagai pengamanan
20 lain perlu diterapkan, atau apakah perikatan perlu dihentikan. Ketika terdapat
21 informasi baru tentang suatu ancaman terhadap independensi yang menjadi
22 perhatian kantor kapanpun selama perikatan, kantor harus mengevaluasi
23 signifikansi ancaman tersebut berdasarkan pendekatan kerangka konseptual.
24
25 290.11 Dalam seksi ini dijelaskan referensi mengenai signifikansi berbagai ancaman
26 terhadap independensi. Dalam pengevaluasian signifikansi suatu ancaman, setiap
27 CPA harus mempertimbangkan faktor-faktor kualitatif maupun faktor-faktor
28 kuantitatif.
29
30 290.12 Seksi ini, pada sebagian besar kasus, tidak menetapkan tanggung jawab tertentu
31 bagi setiap individu dalam suatu kantor atas tindakannya terkait dengan
32 independensi karena tanggung jawab tersebut dapat berbeda-beda yang
33 tergantung pada ukuran, struktur, dan jenis entitas dari suatu kantor. Kantor
34 tersebut diharuskan oleh Standar Pengendalian Mutu yang ditetapkan oleh Institut
35 Akuntan Publik Indonesia untuk menetapkan kebijakan dan prosedur yang
36 dirancang untuk memberikan keyakinan memadai bahwa independensi terpelihara
37 ketika diharuskan oleh ketentuan etika yang relevan. Selanjutnya, Standar Audit
38 juga mengharuskan rekan perikatan audit untuk membuat simpulan mengenai
39 kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan independensi yang berlaku dalam
40 perikatan tersebut.
41
42 Jaringan dan Jaringan Kantor
43
44 290.13 Jika suatu kantor merupakan bagian dari suatu jaringan kantor, kantor tersebut
45 harus independen dari klien-klien audit kantor-kantor lain dalam jaringan tersebut
46 (kecuali jika dinyatakan sebaliknya dalam Kode Etik ini).Berbagai persyaratan
47 independensi dalam seksi ini yang berlaku bagi suatu jaringan kantor, juga berlaku
48 bagi setiap entitas lainya, seperti praktik konsultasi atau praktik hukum profesional,
49 yang memenuhi definisi jaringan kantor terlepas dari apakah entitas tersebut
50 memenuhi definisi kantor.
51
52 290.14 Untuk meningkatkan kemampuan dalam menyediakan jasa profesional, beberapa
53 kantor seringkali membentuk struktur yang lebih besar dengan beberapa kantor dan
54 entitas-entitas lain. Apakah struktur yang lebih luas tersebut membentuk suatu
55 jaringan tergantung pada fakta-fakta dan keadaan-keadaan tertentu, serta tidak

35
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 bergantung pada apakah kantor dan entitas-entitas tersebut berbeda dan terpisah
2 secara hukum.
3
4 Misalnya, ketika suatu struktur yang lebih besar mungkin ditujukan hanya untuk
5 memfasilitasi rujukan pekerjaan, struktur tersebut tidak dengan sendirinya
6 memenuhi kriteria yang diperlukan untuk membentuk sebagai suatu jaringan.
7 Dalam keadaan lain, suatu struktur yang lebih besar mungkin sedemikian rupa
8 sehingga ditujukan untuk kerja sama dan beberapa kantor tersebut menggunakan
9 nama yang sama, sistem pengendalian mutu yang sama, atau sumber daya
10 profesional signifikan yang sama, sehingga sebagai konsekuensinya dianggap
11 sebagai suatu jaringan.
12
13 290.15 Pertimbangan untuk menentukan apakah struktur yang lebih besar tersebut
14 merupakan suatu jaringan harus dilakukan dengan memperhatikan apakah pihak
15 ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional yang cukup
16 kemungkinan akan menyimpulkan, dengan memperhatikan semua fakta dan
17 keadaan spesifik, bahwa entitas-entitas tersebut terhubung sedemikan rupa
18 sehingga merupakan suatu jaringan. Pertimbangan tersebut harus diterapkan
19 secara konsisten pada seluruh jaringan.
20
21 290.16 Ketika struktur yang lebih besar ditujukan untuk bekerja sama serta secara jelas
22 ditujukan untuk berbagi laba atau biaya antar entitas dalam struktur tersebut, maka
23 struktur tersebut termasuk sebagai suatu jaringan. Namun, jika biaya yang dibagi
24 tidak material maka tidak dengan sendirinya membentuk suatu jaringan.
25
26 Sebagai tambahan, jika pembagian biaya-biaya terbatas pada biaya-biaya yang
27 terkait dengan pengembangan metodologi audit, manual, atau pelatihan, maka hal
28 ini juga tidak dengan sendirinya membentuk suatu jaringan. Lebih jauh, suatu kerja
29 sama antara suatu kantor dan suatu entitas yang tidak berelasi untuk bersama-
30 sama memberikan jasa atau mengembangkan produk tidak dengan sendirinya
31 membentuk suatu jaringan.
32
33 290.17 Ketika struktur yang lebih besar ditujukan untuk bekerjasama dan entitas-entitas
34 dalam struktur tersebut berbagi kepemilikan, pengendalian, atau manajemen, maka
35 struktur tersebut merupakan suatu jaringan. Pembentukan jaringan tersebut dapat
36 dilakukan dengan suatu kontrak atau dengan cara lain.
37
38 290.18 Ketika struktur yang lebih besar ditujukan untuk kerja sama dan entitas-entitas
39 dalam struktur tersebut berbagi kebijakan dan prosedur pengendalian mutu secara
40 bersama, maka struktur tersebut merupakan suatu jaringan. Untuk tujuan tersebut,
41 penggunaan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang sama tersebut
42 adalah dirancang, diterapkan, dan dipantau lintas struktur yang lebih besar pada
43 jaringan tersebut.
44
45 290.19 Ketika struktur yang lebih besar ditujukan untuk kerja sama dan entitas-entitas
46 dalam struktur berbagi suatu strategi bisnis secara bersama, maka struktur tersebut
47 merupakan sebuah jaringan. Pada umumnya, berbagi strategi bisnis bersama
48 berdasarkan suatu perjanjian antar entitas-entitas dilakukan untuk mencapai tujuan
49 strategis bersama. Sebuah entitas tidak dianggap sebagai suatu jaringan kantor
50 hanya karena semata-mata bekerjasama dengan entitas lain untuk memenuhi
51 permintaan proposal penyediaan suatu jasa profesional.
52
53
54

36
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.20 Ketika struktur yang lebih besar ditujukan untuk kerja sama dan entitas-entitas
2 dalam struktur tersebut berbagi pengunaan suatu nama merek bersama, maka
3 struktur tersebut dianggap sebagai suatu jaringan. Nama merek bersama termasuk
4 suatu singkatan atau nama bersama. Kantor dianggap menggunakan nama merek
5 bersama jika termasuk, misalnya, penggunaan nama merek bersama yang
6 merupakan bagian dari, atau bersama dengan, nama kantor, ketika seorang rekan
7 dari kantor tersebut menandatangani suatu laporan audit.
8
9 290.21 Walaupun suatu kantor bukan menjadi bagian dari suatu jaringan dan tidak
10 menggunakan nama bersama sebagai bagian dari nama kantornya, kantor tersebut
11 dapat memberikan kesan sebagai bagian dari suatu jaringan jika kantor tersebut
12 membuat acuan dalam alat tulis maupun bahan-bahan promosi sebagai anggota
13 dari suatu asosiasi kantor-kantor. Oleh karena itu, jika perhatian tidak dilakukan
14 tentang bagaimana kantor menjelaskan mengenai keanggotaannya, suatu persepsi
15 dapat terbentuk bahwa kantor tersebut menjadi bagian dari suatu jaringan.
16
17 290.22 Ketika suatu kantor menjual salah satu komponen praktiknya, perjanjian penjualan
18 tersebut kadang memberi kesempatan, untuk suatu periode waktu terbatas,
19 komponen tersebut dapat terus menggunakan nama kantor, atau suatu unsur dari
20 nama, meskipun sudah tidak ada hubungannya dengan kantor tersebut. Dalam
21 keadaan demikian, ketika dua entitas tersebut berpraktik dengan menggunakan
22 suatu nama bersama, namun kenyataannya mereka bukan bagian dari suatu
23 struktur yang lebih besar yang bertujuan untuk bekerjasama, oleh karena itu,
24 struktur tersebut bukan jaringan kantor. Entitas-entitas tersebut harus menentukan
25 bagaimana caranya untuk mengungkapkan bahwa entitas-entitas tersebut bukan
26 jaringan kantor ketika memperkenalkan diri kepada pihak luar.
27
28 290.23 Ketika struktur yang lebih besar ditujukan untuk bekerja sama dan entitas-entitas
29 yang tergabung dalam struktur tersebut berbagi suatu bagian signifikan dari sumber
30 daya profesional, maka hal tersebut dianggap sebagai suatu jaringan. Sumber daya
31 profesional termasuk:
32 (a) sistem bersama yang memungkinkan setiap kantor-kantor bertukar informasi
33 seperti: data klien, penagihan, dan catatan jam kerja;
34 (b) para rekan dan staf.
35 (c) bagian teknis yang memberikan konsultasi atas isu-isu teknikal atau industri
36 tertentu, transaksi, atau peristiwa untuk berbagai perikatan asurans;
37 (d) metodologi atau manual audit;
38 (e) fasilitas dan pelaksanaan pelatihan.
39
40 290.24 Penentuan apakah sumber daya profesional bersama signifikan, sehingga kantor-
41 kantor tersebut merupakan jaringan kantor, harus dibuat berdasarkan fakta-fakta
42 dan keadaan yang relevan. Ketika sumber daya bersama hanya terbatas pada
43 metodologi audit atau manual audit, tanpa ada pertukaran personil atau informasi
44 klien atau pasar, maka kecil kemungkinan sumber daya bersama tersebut akan
45 signifikan. Hal yang sama diterapkan pada upaya pelatihan bersama. Namun,
46 ketika sumber daya bersama meliputi pertukaran orang atau informasi, seperti
47 ketika staf yang ditugaskan berasal dari kumpulan staf bersama, atau suatu bagian
48 teknis bersama dibentuk dalam struktur yang lebih besar untuk menyediakan
49 petunjuk teknis yang harus diikuti oleh kantor-kantor yang tergabung, maka pihak
50 ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional yang cukup cenderung
51 akan menyimpulkan bahwa sumber daya bersama tersebut adalah signifikan.
52
53
54
55

37
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Entitas Dengan Akuntabilitas Publik


2
3 290.25 Seksi 290 berisi berbagai ketentuan tambahan yang mencerminkan sejauh mana
4 tingkat kepentingan publik pada entitas tertentu. Untuk tujuan seksi ini, entitas
5 berkepentingan publik adalah:
6 (a) semua entitas yang terdaftar di pasar modal; dan
7 (b) setiap entitas yang:
8 i. ditetapkan oleh peraturan atau perundang-undangan sebagai entitas
9 berkepentingan publik; atau
10 ii. diwajibkan oleh peraturan atau perundang-undangan untuk diaudit dengan
11 persyaratan independensi yang sama sebagaimana yang diterapkan pada
12 audit atas entitas yang terdaftar di pasar modal; peraturan tersebut dapat
13 dikeluarkan oleh regulator terkait, termasuk oleh regulator audit.
14
15 290.26 Kantor dan setiap CPA didorong untuk menentukan apakah perlu entitas-entitas
16 yang lain atau entitas dengan kategori tertentu diperlakukan sebagai entitas dengan
17 kepentingan publik karena memiliki pemangku kepentingan dalam jumlah yang
18 besar dan beragam. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan termasuk:
19 • sifat dari bisnis, seperti menangani aset-aset dalam menjalankan kapasitas
20 fidusia bagi sejumlah besar pemangku kepentingan; contohnya lembaga
21 keuangan seperti bank, perusahaan asuransi, dan dana pensiun;
22 • ukuran; dan
23 • jumlah karyawan.
24
25 Entitas yang Berelasi
26
27 290.27 Dalam hal klien audit merupakan entitas yang terdaftar di pasar modal, pengertian
28 klien audit dalam seksi ini termasuk entitas yang berelasi dengan klien audit
29 tersebut (kecuali dinyatakan lain). Untuk selain entitas yang terdaftar di pasar
30 modal, pengertian klien audit dalam seksi ini termasuk entitas yang dikendalikan
31 secara langsung atau tidak langsung oleh klien audit tersebut. Ketika tim audit
32 mengetahui atau memiliki alasan yang cukup untuk meyakini bahwa hubungan atau
33 keadaan yang melibatkan entitas berelasi lainnya dari klien adalah relevan untuk
34 mengevaluasi independensi kantor terhadap klien, tim audit harus memasukkan
35 entitas berelasi tersebut pada saat pengidentifikasian dan pengevaluasian berbagai
36 ancaman terhadap independensi dan penerapan berbagai pengamanan yang tepat.
37
38 Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola
39
40 290.28 Walaupun tidak disyaratkan oleh Kode Etik, standar audit yang berlaku, peraturan
41 perundang-undangan, kantor dianjurkan untuk berkomunikasi secara teratur
42 dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola pada klien audit mengenai
43 hubungan atau permasalahan lain yang mungkin, berdasarkan pertimbangan
44 kantor tersebut, dapat mempengaruhi independensi. Komunikasi tersebut
45 memungkinkan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola untuk:
46 (a) mempertimbangkan keputusan kantor dalam pengidentifikasian dan
47 pengevaluasian berbagai ancaman terhadap independensi;
48 (b) mempertimbangkan ketepatan berbagai pengamanan yang diterapkan untuk
49 menghilangkan atau mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang
50 dapat diterima; dan
51 (c) mengambil tindakan yang tepat; pendekatan tersebut sangat membantu
52 khususnya sehubungan dengan berbagai ancaman intimidasi dan kedekatan.
53

38
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Dalam mematuhi ketentuan dalam seksi ini untuk berkomunikasi dengan pihak
2 yang bertanggung jawab atas tata kelola, dengan memerhatikan sifat dan
3 pentingnya keadaan dan permasalahan tertentu yang akan dikomunikasikan, kantor
4 harus menentukan satu atau beberapa individu yang tepat dalam struktur tata
5 kelola entitas jika ingin melakukan komunikasi. Ketika kantor berkomunikasi dengan
6 suatu sub bagian dari pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, misalnya
7 komite audit atau seorang individu, kantor harus menentukan apakah diperlukan
8 komunikasi dengan seluruh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
9 sehingga pihak tersebut mendapatkan informasi yang cukup.
10
11 Dokumentasi
12
13 290.29 Dokumentasi menyediakan bukti keputusan profesional dari setiap CPA dalam
14 membuat berbagai kesimpulan mengenai kepatuhan terhadap berbagai
15 persyaratan independensi. Ketiadaan dokumentasi bukan merupakan penentu
16 apakah kantor telah mempertimbangkan suatu permasalahan tertentu atau apakah
17 tidak mempertimbangkan bahwa hal tersebut independen. Setiap CPA harus
18 mendokumentasikan kesimpulan terkait dengan kepatuhan terhadap persyaratan
19 independensi, dan substansi dari setiap pembahasan yang relevan yang
20 mendukung kesimpulan tersebut. Oleh karena itu:
21 (a) ketika berbagai pengamanan diharuskan untuk mengurangi suatu ancaman
22 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, CPA tersebut harus
23 mendokumentasikan sifat dari ancaman dan berbagai pengamanan yang
24 diterapkan yang mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat
25 diterima; dan
26 (b) ketika suatu ancaman memerlukan analisis yang signifikan dalam menentukan
27 apakah berbagai pengamanan diperlukan dan CPA tersebut menyimpulkan
28 bahwa hal tersebut tidak diperlukan karena ancaman tersebut telah berada
29 pada suatu tingkat yang dapat diterima, CPA tersebut harus
30 mendokumentasikan sifat dari ancaman dan alasan kesimpulan tersebut.
31
32 Periode Perikatan
33
34 290.30 Independensi dari klien audit diharuskan baik selama periode perikatan maupun
35 selama periode yang tercakup dalam laporan keuangan. Periode perikatan dimulai
36 ketika tim audit mulai melakukan jasa audit. Periode perikatan berakhir ketika
37 laporan audit diterbitkan. Ketika suatu perikatan bersifat berulang, perikatan
38 berakhir pada saat, mana yang paling akhir, pemberitahuan dari salah satu pihak
39 bahwa hubungan profesional tersebut telah dihentikan atau penerbitan laporan
40 audit final. Ketika suatu entitas menjadi klien audit selama atau setelah periode
41 yang tercakup dalam laporan keuangan yang diberi opini oleh kantor, kantor
42 tersebut harus menentukan apakah timbul berbagai ancaman terhadap
43 independensi yang berasal dari:
44 (a) hubungan keuangan atau bisnis dengan klien audit tersebut selama atau
45 setelah periode yang tercakup dalam laporan keuangan namun sebelum
46 penerimaan perikatan audit; atau
47 (b) jasa-jasa yang diberikan sebelumnya kepada klien audit.
48
49 290.32 Ketika suatu jasa non-asurans telah diberikan kepada klien audit selama atau
50 setelah periode yang tercakup dalam laporan keuangan tetapi sebelum tim audit
51 mulai melakukan jasa audit dan jasa non-asurans tersebut tidak diizinkan selama
52 periode perikatan audit, kantor harus mengevaluasi setiap ancaman terhadap
53 independensi yang timbul dari pemberian jasa non-asurans tersebut. Jika suatu
54 ancaman tidak berada pada suatu tingkat yang dapat diterima, perikatan audit

39
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 diterima hanya jika berbagai pengamanan telah diterapkan untuk menghilangkan


2 atau mengurangi setiap ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
3
4 Contoh-contoh dari berbagai pengamanan tersebut termasuk:
5 (a) tidak menugaskan personil yang terlibat dalam pelaksanaan jasa non-asurans
6 sebagai personil dalam tim audit tersebut;
7 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah kembali
8 pekerjaan audit dan non-asurans tersebut secara memadai; atau
9 (c) menugaskan kantor lain untuk mengevaluasi hasil dari jasa non-asurans
10 tersebut atau menugaskan kantor lain untuk mengerjakan ulang jasa non-
11 asurans tersebut selama diperlukan untuk memungkinkan kantor lain tersebut
12 mengambil tanggung jawab atas jasa tersebut.
13
14 Merger dan Akuisisi
15
16 290.33 Ketika suatu entitas menjadi entitas berelasi dengan klien audit sebagai akibat dari
17 merger atau akuisisi, kantor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai
18 kepentingan dan berbagai hubungan dengan entitas yang berelasi tersebut baik
19 pada masa lalu maupun saat ini, dengan mempertimbangkan berbagai
20 pengamanan yang tersedia, yang dapat memengaruhi independensi dan
21 kemampuannya untuk melanjutkan perikatan audit setelah tanggal efektif merger
22 atau akuisisi tersebut.
23
24 290.34 Kantor harus melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan,
25 pada tanggal efektif merger atau akuisisi, berbagai kepentingan atau hubungan
26 yang sedang berlangsung yang tidak diizinkan oleh Kode Etik ini. Namun, jika
27 kepentingan atau hubungan tersebut tidak dapat dihentikan pada tanggal efektif
28 merger atau akuisisi, misalnya, karena entitas yang berelasi tersebut tidak mampu
29 melaksanakan suatu transisi kepada penyedia jasa non asurans lain pada tanggal
30 efektif tersebut, maka kantor harus mengevaluasi ancaman yang muncul dari
31 kepentingan atau hubungan tersebut.
32
33 Semakin signifikan suatu ancaman, maka semakin besar kemungkinan
34 berkurangnya objektivitas dari kantor, dan hal ini akan menyebabkan kantor
35 tersebut tidak dapat melanjutkan tugas sebagai auditor. Signifikansi dari ancaman
36 tersebut akan bergantung pada faktor-faktor seperti:
37 (a) sifat dan signifikansi dari kepentingan atau hubungan tersebut;
38 (b) sifat dan signifikansi dari hubungan-hubungan entitas yang berelasi (misalnya,
39 apakah entitas berelasi tersebut merupakan entitas anak atau induk); dan
40 (c) jangka waktu sampai dengan kepentingan atau hubungan tersebut dapat
41 dihentikan secara wajar.
42 Kantor harus membahas dengan penanggung jawab tata kelola entitas mengenai
43 alasan-alasan mengapa kepentingan atau hubungan tersebut tidak dapat
44 dihentikan pada tanggal efektif merger atau akuisisi serta pengevaluasian
45 signifikansi dari ancaman tersebut.
46
47 290.35 Jika pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas mengharuskan kantor
48 untuk melanjutkan tugas sebagai auditor, maka kantor tersebut akan melakukannya
49 hanya jika:
50 (a) kepentingan atau hubungan akan dihentikan sesegera mungkin dan pada
51 semua kasus dalam jangka waktu enam bulan sejak tanggal efektif merger
52 atau akuisisi;
53 (b) setiap individu yang memiliki kepentingan atau hubungan, termasuk
54 kepentingan atau hubungan yang timbul dari pemberian suatu jasa non-
55 asurans yang tidak diizinkan oleh seksi ini, tidak menjadi bagian dari tim

40
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 perikatan atau individu yang bertanggung jawab atas penelaahan pengendalian


2 mutu perikatan; dan
3 (c) langkah-langkah transisi memadai yang akan diterapkan, ketika diperlukan,
4 dan dibahas dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas;
5 contoh-contoh dari langkah-langkah transisi termasuk:
6 (i) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah kembali
7 pekerjaan audit atau non-asurans secara memadai;
8 (ii) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang bukan bagian dari
9 kantor yang memberikan opini atas laporan keuangan, untuk melakukan
10 penelaahan kembali yang setara dengan penelaahan pengendalian mutu
11 perikatan; atau
12 (iii) menugaskan kantor lain untuk mengevaluasi hasil dari jasa non-asurans
13 atau menugaskan kantor lain untuk mengerjakan ulang jasa nona-surans
14 tersebut hingga memungkinkan kantor lain mengambilalih tanggung jawab
15 atas jasa tersebut.
16
17 290.36 Suatu kantor mungkin telah menyelesaikan sebagian besar pekerjaan audit
18 sebelum tanggal efektif merger atau akuisisi dan mungkin mampu untuk
19 menyelesaikan prosedur audit yang tersisa dalam waktu singkat. Dalam keadaan
20 ini, ketika pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas meminta kantor
21 tersebut untuk menyelesaikan audit, sementara pada saat yang bersamaan, suatu
22 kepentingan atau hubungan yang dijelaskan pada paragraf 290.33 terus berlanjut,
23 maka kantor melakukan penyelesaian audit tersebut hanya jika:
24 (a) telah mengevaluasi signifikansi dari ancaman yang timbul karena kepentingan
25 atau hubungan tersebut dan membahas pengevaluasian dengan penanggung
26 jawab tata kelola entitas;
27 (b) mematuhi ketentuan di paragraf 290.35 (b)-(c); dan
28 (c) mengakhiri sebagai auditor paling lambat pada saat penerbitan laporan audit.
29
30 290.37 Ketika menangani kepentingan dan hubungan pada saat ini maupun telah lampau
31 yang tercakup pada paragraf 290.33-290.36, suatu kantor harus menentukan
32 apakah, meski jika semua persyaratan dapat terpenuhi, kepentingan dan hubungan
33 tersebut menimbulkan ancaman yang masih sedemikian signifikan yang akan
34 mengurangi objektivitas dan, jika demikian, maka kantor tersebut harus berhenti
35 sebagai auditor klien tersebut.
36
37 290.38 Setiap CPA harus mendokumentasikan setiap kepentingan atau hubungan yang
38 tercakup pada paragraf 290.34 dan 290.36 yang tidak diakhiri pada tanggal efektif
39 merger atau akuisisi dan alasan mengapa tidak diakhiri, langkah-langkah transisi
40 yang diterapkan, hasil pembahasan dengan pihak yang bertanggung jawab atas
41 tata kelola entitas, dan alasan mengapa kepentingan dan hubungan sebelumnya
42 dan saat ini tidak menimbulkan berbagai ancaman yang masih sangat signifikan
43 yang dapat mengurangi objektivitas.
44
45 Pelanggaran terhadap Ketentuan Seksi ini
46
47 290.39 Suatu pelanggaran terhadap ketentuan pada seksi ini mungkin terjadi meskipun
48 suatu kantor menerapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk
49 memberikan keyakinan memadai bahwa independensi dapat dipertahankan.
50 Sebagai konsekuensi dari suatu pelanggaran mungkin diperlukan penghentian
51 perikatan audit.
52
53
54

41
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.40 Ketika suatu kantor menyimpulkan bahwa suatu pelanggaran telah terjadi, kantor
2 tersebut harus menghentikan, menunda, atau menghilangkan kepentingan atau
3 hubungan yang menyebabkan pelanggaran serta menyelesaikan konsekuensi dari
4 pelanggaran tersebut.
5
6 290.41 Ketika suatu pelanggaran teridentifikasi, maka suatu kantor harus
7 mempertimbangkan apakah terdapat ketentuan peraturan perundang-undangan
8 yang berlaku terkait dengan pelanggaran tersebut, jika ada, maka kantor tersebut
9 harus mematuhi ketentuan tersebut. Kantor tersebut harus mempertimbangkan
10 untuk melaporkan pelanggaran tersebut kepada Institut Akuntan Publik Indonesia,
11 regulator terkait, atau otoritas pengawas jika pelaporan tersebut merupakan praktik
12 yang umum atau pelaporan diharapkan untuk dilakukan.
13
14 290.42 Ketika suatu pelanggaran teridentifikasi, sesuai dengan kebijakan dan prosedurnya,
15 suatu kantor harus mengkomunikasikan pelanggaran tersebut kepada rekan
16 perikatan, penanggung jawab kebijakan dan prosedur terkait independensi, personil
17 lain dalam kantor yang relevan, dan ketika tepat, jaringan, dan pihak-pihak yang
18 berdasarkan persyaratan independensi memerlukannya untuk melakukan tindakan
19 yang tepat. Kantor tersebut harus mengevaluasi signifikansi dari pelanggaran
20 tersebut serta dampaknya terhadap objektivitas dan kemampuan kantor untuk
21 menerbitkan laporan audit.
22
23 Signifikansi pelanggaran tersebut akan bergantung pada faktor-faktor seperti:
24 (a) sifat dan durasi pelanggaran;
25 (b) jumlah dan sifat setiap pelanggaran sebelumnya yang terkait dengan perikatan
26 audit saat ini;
27 (c) apakah personil tim audit memahami kepentingan atau hubungan yang
28 menyebabkan pelanggaran tersebut;
29 (d) apakah individu yang menyebabkan pelanggaran tersebut merupakan bagian
30 dari tim audit atau orang lain yang dipersyaratkan untuk independen;
31 (e) jika pelanggaran tersebut berkaitan dengan personil bagian dari tim audit,
32 peran dari invididu tersebut;
33 (f) jika pelanggaran tersebut disebabkan oleh persyaratan pemberian suatu jasa
34 profesional, dampak dari jasa tersebut jika ada, terhadap catatan akuntansi
35 atau jumlah yang tercatat dalam laporan keuangan yang akan diberi suatu
36 opini oleh kantor; dan
37 (g) tingkat berbagai ancaman kepentingan pribadi, advokasi, intimidasi, atau
38 ancaman lain yang timbul karena pelanggaran tersebut.
39
40 290.43 Tergantung pada signifikansi pelanggaran, kantor mungkin perlu untuk
41 menghentikan perikatan audit atau mungkin dapat melakukan tindakan untuk
42 mengatasi secara semestinya dampak dari pelanggaran tersebut. Kantor harus
43 menentukan apakah tindakan tersebut dapat dilakukan dan tepat dengan keadaan
44 yang dihadapi. Dalam penentuan tersebut, kantor tersebut harus menggunakan
45 pertimbangan profesionalnya dan mempertimbangkan apakah pihak ketiga yang
46 memiliki informasi yang memadai dan rasional yang cukup, dengan
47 mempertimbangkan signifikansi pelanggaran dan tindakan yang diambil serta
48 semua fakta dan keadaan tertentu yang tersedia bagi CPA pada saat itu, akan
49 menyimpulkan bahwa objektivitas kantor tersebut berkurang, sehingga kantor
50 tersebut tidak dapat menerbitkan laporan audit.
51
52
53
54

42
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.44 Contoh-contoh tindakan yang dapat dipertimbangkan untuk dilakukan oleh kantor
2 tersebut termasuk:
3 (a) mengeluarkan personil yang terkait dari tim audit;
4 (b) melakukan penelaahan tambahan terhadap pekerjaan audit yang terdampak
5 atau mengerjakan ulang sesuai kebutuhan, dalam hal tertentu dengan
6 menggunakan personil yang berbeda.
7 (c) merekomendasikan kepada klien audit untuk melakukan perikatan dengan
8 kantor lain untuk menelaah atau mengerjakan ulang pekerjaan audit yang
9 terdampak sesuai kebutuhan; dan
10 (d) ketika pelanggaran tersebut berhubungan dengan suatu jasa non-asurans
11 yang berpengaruh terhadap catatan akuntansi atau suatu jumlah yang tercatat
12 dalam laporan keuangan, meminta klien untuk menugaskan kantor lain untuk
13 mengevaluasi hasil dari jasa non-asurans atau menugaskan kantor lain untuk
14 mengerjakan ulang jasa non-asurans tersebut sesuai kebutuhan sehingga
15 memungkinkan kantor lain tersebut mengambilalih tanggung jawab atas jasa
16 tersebut.
17
18 290.45 Jika kantor menetapkan bahwa tindakan tertentu tidak dapat dilakukan untuk
19 mengatasi dampak pelanggaran secara memadai, maka kantor tersebut harus
20 memberitahukan hal tersebut kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata
21 kelola entitas sesegera mungkin serta melakukan langkah-langkah yang diperlukan
22 untuk mengakhiri perikatan audit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
23 undangan yang berlaku. Jika penghentian tersebut tidak diizinkan oleh peraturan
24 perundang-undangan, maka kantor harus mematuhi setiap ketentuan pelaporan
25 atau pengungkapan.
26
27 290.46 Jika suatu kantor menetapkan bahwa tindakan tertentu dapat dilakukan untuk
28 mengatasi dampak pelanggaran secara memadai, maka kantor harus membahas
29 pelanggaran tersebut dan tindakan yang telah dilakukan atau tindakan yang
30 diusulkan dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas. Kantor
31 harus membahas pelanggaran dan tindakan tersebut sesegera mungkin, kecuali
32 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas telah menetapkan alternatif
33 waktu lain untuk pelaporan berbagai pelanggaran yang kurang signifikan.
34
35 Permasalahan yang dibahas harus termasuk:
36 (a) signifikansi pelanggaran, termasuk sifat dan lamanya;
37 (b) cara pelanggaran terjadi dan teridentifikasi;
38 (c) tindakan yang dilakukan atau diusulkan untuk dilakukan serta alasan kantor
39 mengapa tindakan tersebut akan dapat mengatasi dampak pelanggaran secara
40 memadai dan memungkinkan kantor untuk menerbitkan laporan audit;
41 (d) kesimpulan bahwa, berdasarkan pertimbangan profesional kantor, objektivitas
42 tidak berkurang dan alasan yang mendasari kesimpulan tersebut; dan
43 (e) setiap langkah yang dilakukan atau yang diusulkan untuk dilakukan kantor
44 untuk mengurangi atau menghindari risiko terjadinya pelanggaran berikutnya.
45
46 290.47 Kantor harus mengkomunikasikan secara tertulis kepada pihak yang bertanggung
47 jawab atas tata kelola entitas mengenai semua hal yang dijelaskan pada paragraf
48 290.46 serta memperoleh persetujuan dari pihak yang bertanggung jawab atas tata
49 kelola bahwa tindakan yang dapat dilakukan, atau telah dilakukan, dapat mengatasi
50 dampak pelanggaran secara memadai. Komunikasi tersebut harus mencakup suatu
51 penjelasan mengenai kebijakan dan prosedur kantor yang terkait dengan
52 pelanggaran yang dirancang untuk memberikan keyakinan bahwa independensi
53 dapat dipertahankan dan setiap langkah yang dilakukan kantor, atau diusulkan
54 untuk dilakukan, untuk mengurangi atau menghindari risiko terjadinya berbagai
55 pelanggaran berikutnya.

43
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Jika pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas tidak menyetujui bahwa
2 tindakan tersebut dapat mengatasi dampak pelanggaran secara memadai, kantor
3 harus melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan perikatan
4 audit sesuai dengan ketentuan hukum atau regulasi yang terkait dengan masalah
5 penghentian perikatan audit, jika diizinkan oleh peraturan perundang-undangan.
6 Namun, ketika penghentian perikatan tidak diizinkan oleh peraturan perundang-
7 undangan, maka kantor tersebut harus mematuhi setiap ketentuan pelaporan atau
8 pengungkapan.
9
10 290.48 Jika pelanggaran terjadi sebelum penerbitan laporan audit yang sebelumnya, maka
11 kantor harus mematuhi ketentuan seksi ini dalam pengevaluasian signifikansi
12 pelanggaran tersebut dan dampaknya terhadap objektivitas dan kemampuan
13 kantor untuk menerbitkan suatu laporan audit pada periode berjalan. Kantor juga
14 harus mempertimbangkan dampak dari pelanggaran tersebut, jika ada, terhadap
15 objektivitas kantor dalam kaitannya dengan laporan audit yang diterbitkan
16 sebelumnya, dan kemungkinan penarikan laporan audit, dan membahas masalah
17 tersebut dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas.
18
19 290.49 Setiap kantor harus mendokumentasikan pelanggaran, tindakan yang diambil,
20 berbagai keputusan penting yang dibuat, dan seluruh masalah-masalah yang
21 dibahas dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas, serta setiap
22 pembahasan dengan Institut Akuntan Publik Indonesia, regulator, atau otoritas
23 pengawas yang terkait. Ketika kantor tersebut melanjutkan perikatan audit, maka
24 dokumentasi juga harus mencakup kesimpulan bahwa, berdasarkan pertimbangan
25 profesional kantor, objektivitas tidak berkurang serta alasan mengapa tindakan
26 yang diambil dapat mengatasi dampak dari pelanggaran secara memadai sehingga
27 kantor dapat menerbitkan suatu laporan audit.
28
29 Paragraf-paragraf 290.50-290.99 sengaja dibiarkan kosong.
30
31 Penerapan Pendekatan Kerangka Konseptual untuk Independensi
32
33 290.100 Paragraf 290.102 hingga 290.226 menjelaskan keadaan dan hubungan tertentu
34 yang menimbulkan atau dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap
35 independensi. Paragraf-paragraf tersebut menjelaskan berbagai ancaman potensial
36 dan jenis berbagai pengamanan yang mungkin tepat untuk menghilangkan atau
37 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
38 diterima, serta mengidentifikasi keadaan tertentu yang tidak ada pengamanan-
39 pengamanan yang dapat mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada
40 suatu tingkat yang dapat diterima. Paragraf-paragraf tersebut tidak menjelaskan
41 semua keadaan dan hubungan yang menimbulkan atau dapat menimbulkan suatu
42 ancaman terhadap independensi. Suatu kantor dan setiap personil dalam tim audit
43 harus mengevaluasi implikasi dari keadaan dan hubungan yang serupa, namun
44 berbeda, serta menentukan apakah pengamanan-pengamanan, termasuk berbagai
45 pengamanan dalam paragraf-paragraf 200.12 hingga 200.15, dapat diterapkan
46 ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman
47 terhadap independensi tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
48
49 290.101 Paragraf 290.102 hingga 290.125 menjelaskan referensi materialitas suatu
50 kepentingan keuangan, pinjaman, atau jaminan, atau signifikansi dari suatu
51 hubungan bisnis. Untuk tujuan penentuan apakah suatu kepentingan tersebut
52 material bagi seorang individu, gabungan kekayaan dari yang bersangkutan dan
53 anggota keluarga dekatnya dapat dipertimbangkan.
54

44
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Kepentingan Keuangan
2
3 290.102 Kepemilikan kepentingan keuangan pada klien audit dapat menimbulkan ancaman
4 kepentingan pribadi. Keberadaaan dan signifikansi dari ancaman tersebut
5 bergantung pada:
6 (a) peran dari orang yang memiliki suatu kepentingan keuangan;
7 (b) apakah kepentingan keuangan tersebut bersifat langsung atau tidak langsung;
8 dan
9 (c) materialitas dari kepentingan keuangan tersebut.
10
11 290.103 Kepentingan keuangan dapat dimiliki melalui perantara (misalnya, sarana investasi
12 kolektif atau dana perwalian). Penentuan apakah kepentingan keuangan tersebut
13 bersifat langsung atau tidak langsung bergantung pada apakah pemilik manfaat
14 (beneficial owner) memiliki pengendalian atas sarana investasi atau kemampuan
15 untuk mempengaruhi keputusan investasi. Ketika terdapat pengendalian atas
16 sarana investasi atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan investasi, maka
17 Kode Etik ini menentukan bahwa kepentingan keuangan tersebut merupakan suatu
18 kepentingan keuangan langsung. Sebaliknya, ketika pemilik manfaat (beneficial
19 owner) investasi tersebut tidak memiliki pengendalian atas sarana investasi atau
20 tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan investasi, maka Kode
21 Etik ini menentukan bahwa kepentingan keuangan tersebut merupakan suatu
22 kepentingan keuangan tidak langsung.
23
24 290.104 Jika salah satu personil dalam tim audit atau anggota keluarga intinya, atau suatu
25 kantor memiliki kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak
26 langsung yang material pada klien audit, maka ancaman kepentingan pribadi yang
27 timbul sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat
28 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
29 Oleh karena itu, tidak ada satu pun pihak berikut ini yang boleh memiliki
30 kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak langsung yang
31 material pada klien audit: setiap personil dalam tim audit, setiap anggota keluarga
32 inti dari setiap personil dalam tim audit, atau kantor tersebut.
33
34 290.105 Ketika personil dalam tim audit memiliki anggota keluarga dekat yang diketahui
35 memiliki kepentingan keuangan langsung atau suatu kepentingan keuangan tidak
36 langsung yang material pada klien audit, maka ancaman kepentingan pribadi
37 timbul. Signifikansi dari ancaman tersebut akan bergantung pada faktor-faktor
38 seperti:
39 (a) sifat hubungan antara personil dalam tim audit dengan anggota keluarga dekat
40 yang memiliki kepentingan keuangan; dan
41 (b) materialitas dari kepentingan keuangan dari anggota keluarga dekat tersebut.
42
43 Signifikansi ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
44 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
45 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Contoh dari pengamanan
46 tersebut termasuk:
47 (a) anggota keluarga dekat melepaskan, sesegera mungkin, seluruh kepentingan
48 keuangan, atau melepaskan sebagian kepentingan keuangan tidak langsung
49 sehingga bagian kepentingan keuangan yang tersisa tidak lagi material;
50 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan
51 dari personil dari tim audit tersebut; atau
52 (c) mengeluarkan personil tersebut dari tim audit.
53
54

45
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.106 Jika salah satu personil dari tim audit atau anggota keluarga intinya, atau suatu
2 kantor memiliki kepentingan keuangan langsung atau tidak langsung yang material
3 pada suatu entitas yang menjadi pemegang saham pengendali klien audit, dan
4 klien audit tersebut bersifat material bagi entitas pengendali tersebut, maka
5 ancaman kepentingan pribadi timbul sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai
6 pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat
7 yang dapat diterima. Dengan demikian, tidak ada satu pun pihak berikut ini yang
8 boleh memiliki kepentingan keuangan langsung atau kepentingan tidak langsung
9 yang material pada entitas yang menjadi pemegang saham pengendali pada klien
10 audit, setiap personil dalam tim audit, setiap anggota keluarga inti dari setiap
11 personil dari tim audit, dan kantor tersebut.
12
13 290.107 Pengelolaan program pensiun kantor dari kepentingan keuangan langsung atau
14 tidak langsung yang material oleh klien audit menimbulkan suatu ancaman
15 kepentingan pribadi. Signifikansi ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai
16 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau
17 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
18
19 290.108 Jika rekan lain dari kantor tempat rekan perikatan audit berpraktik dalam kaitannya
20 dengan perikatan audit tersebut, atau anggota keluarga intinya, memiliki suatu
21 kepentingan keuangan langsung atau tidak langsung yang material pada klien audit
22 tersebut, maka ancaman kepentingan pribadi timbul sangat signifikan sehingga
23 tidak terdapat berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut
24 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, baik rekan lain
25 tersebut maupun anggota keluarga intinya tidak boleh memiliki kepentingan
26 keuangan yang material pada klien audit.
27
28 290.109 Kantor cabang sebagai tempat rekan perikatan tersebut melakukan praktik yang
29 berhubungan dengan perikatan audit tidak selalu sebagai kantor cabang tempat
30 rekan perikatan tersebut ditugaskan. Oleh karena itu, ketika rekan perikatan
31 tersebut berlokasi pada kantor cabang yang berbeda dengan personil dari tim audit
32 lain, maka pertimbangan profesional harus digunakan untuk menentukan hubungan
33 antara kantor cabang tempat rekan berpraktik tersebut dalam kaitannya dengan
34 perikatan tersebut.
35
36 290.110 Jika rekan lain dan karyawan manajerial yang melakukan jasa non-audit kepada
37 klien audit tersebut, kecuali keterlibatannya minimal, atau anggota keluarga intinya,
38 memiliki kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak
39 langsung yang material pada klien audit, maka ancaman kepentingan pribadi timbul
40 secara signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat
41 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
42 Oleh karena itu, baik personil-personil tersebut maupun setiap anggota keluarga
43 intinya tidak boleh memiliki kepentingan keuangan pada suatu klien audit.
44
45 290.111 Mengabaikan ketentuan pada paragraf-paragraf 290.108 dan 290.110, kepemilikan
46 kepentingan keuangan pada klien audit oleh salah satu anggota keluarga inti dari:
47 (a) seorang rekan yang berlokasi pada divisi tempat rekan perikatan melakukan
48 praktik yang berhubungan dengan perikatan audit; atau
49 (b) seorang rekan atau karyawan manajerial yang melakukan jasa non-audit
50 kepada klien audit tersebut; dianggap tidak mengurangi independensi jika
51 kepentingan keuangan yang diterima oleh anggota keluarga inti tersebut
52 merupakan haknya sebagai karyawan (misalnya, melalui program pensiun atau
53 opsi saham) serta, ketika diperlukan, berbagai pengamanan diterapkan untuk
54 menghilangkan atau mengurangi setiap ancaman terhadap independensi
55 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.

46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Namun, jika anggota-anggota keluarga intinya tersebut memiliki atau memperoleh


2 hak untuk melepas kepentingan keuangan atau, dalam kasus suatu opsi saham,
3 hak untuk menggunakan opsi tersebut, maka kepentingan keuangan tersebut harus
4 dilepaskan atau dibatalkan sesegera mungkin.
5
6 290.112 Suatu ancaman kepentingan pribadi dapat muncul jika suatu kantor, atau salah
7 satu personil dalam tim audit, atau anggota keluarga inti dari personil dalam tim
8 audit, memiliki suatu kepentingan keuangan pada suatu entitas dan klien audit juga
9 memiliki kepentingan keuangan yang sama pada entitas tersebut. Namun,
10 independensi dianggap tidak berkurang jika kepentingan tersebut tidak material dan
11 klien audit tersebut tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas tersebut.
12 Jika kepentingan keuangan tersebut material bagi pihak mana pun, dan klien audit
13 memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas tersebut, maka tidak ada
14 pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat
15 yang dapat diterima.
16
17 Oleh karena itu, kantor tersebut tidak boleh memiliki kepentingan seperti itu dan
18 setiap individu yang memiliki kepentingan seperti itu harus, sebelum menjadi
19 bagian dari personil dari tim audit, untuk:
20 (a) melepas kepentingan tersebut, atau
21 (b) melepas sebagian dari kepentingan tersebut hingga kepentingan yang tersisa
22 tidak lagi material.
23
24 290.113 Suatu ancaman kepentingan pribadi, kedekatan, atau intimidasi dapat timbul jika
25 salah satu personil dalam tim audit atau anggota keluarga intinya, atau suatu
26 kantor, memiliki kepentingan keuangan pada suatu entitas ketika direktur,
27 komisaris, pejabat, atau pemegang saham pengendali pada klien audit juga
28 diketahui memiliki kepentingan keuangan pada entitas tersebut.
29
30 Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman akan bergantung pada faktor-
31 faktor seperti:
32 (a) peran profesional dari personil tersebut dalam tim audit;
33 (b) apakah kepemilikan entitas tersebut bersifat tertutup atau tersebar pada
34 beberapa pihak.
35 (c) apakah kepentingan tersebut memberikan investor kemampuan untuk
36 mengendalikan atau pengaruh signifikan terhadap entitas tersebut; dan
37 (d) materialitas dari kepentingan keuangan.
38
39 Signifikansi dari setiap ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai
40 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau
41 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
42 Contoh-contoh dari pengamanan tersebut termasuk:
43 (a) mengeluarkan personil yang memiliki kepentingan keuangan tersebut dari tim
44 audit; atau
45 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan
46 personil yang memiliki kepentingan keuangan tersebut.
47
48 290.114 Kepemilikan oleh kantor, atau personil dalam tim audit, atau anggota keluarga inti
49 dari personil dalam tim audit, suatu kepentingan keuangan secara langsung atau
50 suatu kepentingan keuangan material secara tidak langsung pada klien audit yang
51 bertindak sebagai wali amanah akan menimbulkan suatu ancaman kepentingan
52 pribadi. Demikian pula, ancaman kepentingan pribadi timbul ketika:
53 (a) seorang rekan yang tergabung pada pada kantor tempat rekan perikatan
54 berpraktik dalam hubungannya dengan audit tersebut;

47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (b) rekan lain dan karyawan manajerial yang melakukan jasa non-asurans kepada
2 klien audit tersebut, kecuali keterlibatan personil tersebut minimal; atau
3 (c) anggota keluarga inti dari personil tim audit memiliki kepentingan keuangan
4 secara langsung atau kepentingan keuangan tidak langsung yang material
5 pada klien audit yang bertindak sebagai pengelola dana.
6
7 Kepentingan seperti itu tidak boleh dimiliki kecuali:
8 (a) entitas pengelola dana atau anggota keluarga inti dari personil dalam tim audit,
9 atau kantor, bukan merupakan pihak penerima manfaat dari dana perwalian;
10 (b) kepentingan pada klien audit yang dimiliki oleh wali amanah tidak material bagi
11 wali amanah tersebut;
12 (c) wali amanah tidak mampu menggunakan pengaruh signifikan terhadap klien
13 audit; dan
14 (d) wali amanah, anggota keluarga inti dari wali amanah, atau kantor tersebut tidak
15 memiliki pengaruh secara signifikan terhadap setiap keputusan investasi yang
16 melibatkan kepentingan keuangan pada klien audit tersebut.
17
18 290.115 Setiap personil dalam tim audit harus menentukan apakah terdapat suatu ancaman
19 kepentingan pribadi yang timbul akibat dari kepentingan keuangan dalam bentuk
20 apa pun pada klien audit oleh personil lain termasuk:
21 (a) setiap rekan dan karyawan profesional kantor, selain pihak yang disebutkan di
22 atas, atau anggota keluarga intinya; dan
23 (b) setiap individu yang mempunyai suatu kedekatan hubungan pribadi dengan
24 salah satu personil dalam tim audit.
25
26 Apakah kepentingan tersebut akan menimbulkan suatu ancaman kepentingan
27 pribadi akan sangat tergantung pada faktor-faktor seperti:
28 (a) struktur entitas, operasi, dan pelaporan kantor; dan
29 (b) sifat dari hubungan antar individu dan personil dalam tim audit.
30 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
31 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
32 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Contoh-contoh
33 pengamanan seperti itu termasuk:
34 (a) mengeluarkan personil yang memiliki hubungan pribadi tersebut dari tim audit;
35 (b) tidak melibatkan personil dari tim audit tersebut dalam pengambilan keputusan
36 yang signifikan terkait perikatan audit; atau
37 (c) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan
38 personil yang memiliki kepentingan tersebut.
39
40 290.116 Jika suatu kantor, rekan atau karyawan kantor, atau anggota keluarga inti dari
41 individu tersebut, menerima suatu kepentingan keuangan langsung atau suatu
42 kepentingan keuangan tidak langsung yang material dari klien audit, misalnya
43 melalui suatu warisan, hibah, atau sebagai hasil dari suatu merger, dan
44 kepentingan seperti itu tidak diizinkan untuk dimiliki berdasarkan ketentuan dalam
45 seksi ini, maka:
46 (a) jika kepentingan tersebut diterima kantor, kepentingan keuangan langsung
47 tersebut harus segera dilepas atau suatu jumlah yang cukup dari suatu
48 kepentingan keuangan tidak langsung harus dilepas sehingga kepentingan
49 yang tersisa tidak lagi material;
50 (b) jika kepentingan keuangan tersebut diterima oleh personil dari tim audit, atau
51 anggota keluarga inti dari personil dalam tim audit, individu penerima
52 kepentingan keuangan tersebut harus segera melepaskan kepentingan
53 keuangan tersebut atau melepas dalam jumlah yang cukup kepentingan
54 keuangan tidak langsung sehingga kepentingan yang tersisa tersebut tidak lagi
55 material; atau

48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (c) jika kepentingan keuangan tersebut diterima oleh seorang individu yang bukan
2 personil dari tim audit, atau oleh anggota keluarga inti dari personil tersebut,
3 kepentingan keuangan tersebut harus segera mungkin dilepas, atau dalam
4 jumlah yang cukup dari suatu keuangan kepentingan tidak langsung harus
5 dilepas sehingga kepentingan yang tersisa tersebut tidak lagi material; dalam
6 hal terjadi penundaan pelepasan kepentingan keuangan tersebut, suatu
7 keputusan harus dibuat untuk menentukan apakah berbagai pengamanan
8 perlu diterapkan.
9
10 Pinjaman-pinjaman dan Jaminan-jaminan
11
12 290.117 Suatu pinjaman, atau suatu penjaminan atas suatu pinjaman, yang diterima oleh
13 personil dalam tim audit, anggota keluarga inti dari personil tersebut, atau oleh
14 kantor dari klien audit yang merupakan bank atau institusi sejenis dapat
15 menimbulkan ancaman terhadap independensi. Jika pinjaman atau penjaminan
16 tersebut tidak dibuat berdasarkan prosedur, syarat, dan ketentuan yang normal,
17 maka suatu ancaman kepentingan pribadi timbul sangat signifikan sehingga tidak
18 ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada
19 suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, setiap personil dalam tim audit,
20 anggota keluarga inti dari personil tersebut, maupun kantor tidak boleh menerima
21 pinjaman atau penjaminan tersebut.
22
23 290.118 Jika suatu pinjaman yang yang diterima kantor dari klien audit yang merupakan
24 bank atau institusi sejenis dibuat berdasarkan prosedur, syarat, dan ketentuan yang
25 normal dan jumlahnya material baik bagi klien audit atau bagi kantor yang
26 menerima pinjaman tersebut, maka masih dimungkinkan untuk menerapkan
27 berbagai pengamanan untuk mengurangi ancaman kepentingan pribadi tersebut
28 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Contoh dari suatu pengamanan
29 tersebut adalah adanya penelaahan atas pekerjaan audit oleh CPA Pemegang Izin
30 Akuntan Publik yang berasal dari jaringan kantor yang tidak terlibat dalam audit
31 atau penerimaan pinjaman tersebut.
32
33 290.119 Suatu pinjaman, atau suatu penjaminan atas pinjaman dari klien audit yang
34 merupakan bank atau institusi serupa kepada personil dalam tim audit, atau
35 anggota keluarga intinya, tidak akan menimbulkan suatu ancaman terhadap
36 independensi jika pinjaman atau jaminan tersebut dibuat berdasarkan prosedur,
37 syarat, dan ketentuan normal. Contoh dari pinjaman-pinjaman tersebut termasuk
38 kredit kepemilikan rumah, cerukan bank, kredit kepemilikan mobil, dan kartu kredit.
39
40 290.120 Jika kantor atau personil dalam tim audit atau anggota keluarga intinya menerima
41 pinjaman dari, atau memiliki pinjaman yang dijamin oleh, klien audit yang bukan
42 merupakan bank atau institusi serupa, maka akan timbul ancaman kepentingan
43 pribadi yang sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang
44 dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
45 diterima, kecuali pinjaman atau jaminan tersebut tidak material baik bagi kantor,
46 personil dalam tim audit, dan anggota keluarga intinya maupun klien audit tersebut.
47
48 290.121 Demikian pula, jika kantor, personil dalam tim audit, atau anggota keluarga inti dari
49 personil dalam tim audit, memberikan pinjaman kepada atau penjaminan atas
50 pinjaman kepada klien audit, ancaman kepentingan pribadi timbul sangat signifikan
51 sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman
52 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, kecuali pinjaman atau
53 jaminan tersebut tidak material baik bagi kantor, personil dalam tim audit, anggota
54 keluarga inti dari personil dalam tim audit, maupun klien audit tersebut.
55

49
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.122 Jika kantor, personil dalam tim audit, atau anggota keluarga inti dari personil dalam
2 tim audit memiliki rekening simpanan atau rekening perantara (brokerage) pada
3 klien audit yang merupakan bank, pialang, atau institusi serupa, maka ancaman
4 terhadap independensi tidak timbul ketika simpanan atau rekening tersebut dibuat
5 berdasarkan persyaratan-perayaratan komersial yang normal.
6
7 Hubungan Bisnis
8
9 290.123 Suatu hubungan bisnis yang erat antara kantor, atau personil dalam tim audit, atau
10 anggota keluarga inti dari personil dalam tim audit dengan klien audit atau
11 manajemennya, yang timbul dari suatu hubungan komersial atau kepentingan
12 keuangan bersama, dapat menimbulkan ancaman kepentingan pribadi atau
13 ancaman intimidasi.
14 Contoh-contoh dari hubungan tersebut termasuk:
15 (a) memiliki kepentingan keuangan pada suatu ventura bersama dengan klien,
16 atau seorang pemilik sebagai pihak pengendali, direktur, komisaris, pejabat,
17 atau individu lain yang bertindak sebagai pelaksana kegiatan-kegiatan
18 manajerial tingkat atas pada klien tersebut;
19 (b) pengaturan untuk menggabungkan satu atau lebih jasa atau produk dari kantor
20 dengan satu atau lebih jasa atau produk dari klien dan memasarkan paket jasa
21 atau produk tersebut dengan menggunakan kedua pihak tersebut;
22 (c) pengaturan peredaran atau pemasaran yang mencakup kantor mengedarkan
23 atau memasarkan produk atau jasa klien auditnya, atau klien audit
24 mengedarkan atau memasarkan produk atau jasa kantor.
25
26 Kecuali suatu kepentingan keuangan tidak material dan hubungan bisnis tersebut
27 tidak signifikan bagi kantor dan klien atau manajemennya, ancaman yang timbul
28 dapat sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat
29 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
30 Oleh karena itu, kecuali suatu kepentingan keuangan dan hubungan bisnis tersebut
31 tidak signifikan, hubungan bisnis tersebut tidak boleh dilakukan, atau hubungan
32 tersebut dikurangi sampai pada suatu tingkat yang tidak signifikan atau dihentikan.
33
34 Dalam hal terdapat personil dalam tim audit, kecuali suatu kepentingan keuangan
35 tersebut bersifat tidak material dan hubungan bisnis tersebut tidak signifikan bagi
36 personil dalam tim audit tersebut, personil tersebut harus dikeluarkan dari tim audit.
37 Jika hubungan bisnis tersebut terjadi antara anggota keluarga inti dari salah satu
38 personil dalam tim audit dengan klien audit atau manajemennya, signifikansi dari
39 setiap ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
40 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
41 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
42
43 290.124 Suatu hubungan bisnis yang mencakup kepemilikan suatu kepentingan oleh kantor,
44 atau personil dalam tim audit, atau anggota keluarga inti dari personil dalam tim
45 audit, pada suatu entitas yang bersifat kepemilikan tertutup, ketika klien audit,
46 direktur, komisaris, atau pejabat pada klien audit tersebut, atau suatu kelompok dari
47 personil-personil tersebut juga memiliki suatu kepentingan pada entitas tersebut
48 tidak menimbulkan berbagai ancaman terhadap independensi jika:
49 (a) hubungan bisnis tersebut tidak signifikan baik bagi kantor tersebut, personil
50 dalam tim audit dan anggota keluarga intinya, maupun klien audit tersebut;
51 (b) kepentingan keuangan tersebut tidak material bagi seorang investor atau
52 kelompok-kelompok investor; dan
53 (c) kepentingan keuangan tersebut tidak memberikan investor tersebut atau
54 kelompok-kelompok investor, kemampuan untuk mengendalikan entitas
55 dengan kepemilikan tertutup tersebut.

50
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.125 Pembelian barang dan jasa dari klien audit oleh kantor, personil dalam tim audit,
2 atau anggota keluarga intinya pada umumnya tidak menimbulkan ancaman
3 terhadap independensi jika transaksi tersebut merupakan kegiatan bisnis yang
4 normal dan transaksinya bersifat wajar. Namun, sifat dan besaran transaksi
5 tersebut dapat menimbulkan suatu ancaman kepentingan pribadi. Signifikansi dari
6 setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan
7 ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai
8 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Contoh-contoh dari pengamanan tersebut
9 termasuk:
10 (a) menghilangkan atau mengurangi besaran transaksi tersebut; atau
11 (b) mengeluarkan individu tersebut dari tim audit.
12
13 Hubungan Keluarga dan Pribadi
14
15 290.126 Hubungan keluarga dan pribadi antara salah satu personil dalam tim audit dengan
16 direktur, komisaris, pejabat, atau pegawai tertentu dari klien audit (bergantung pada
17 perannya) dapat menimbulkan berbagai ancaman kepentingan pribadi, kedekatan,
18 atau intimidasi. Keberadaan dan signifikansi setiap ancaman akan bergantung pada
19 sejumlah faktor, termasuk tanggung jawab dari personil dalam tim audit, peran
20 anggota keluarga atau pihak lain dalam klien audit dan kedekatan dari hubungan
21 tersebut.
22
23 290.127 Ketika terdapat anggota keluarga inti dari salah satu personil dari tim audit saat ini
24 merupakan:
25 (a) direktur, komisaris, atau pejabat klien audit; atau
26 (b) karyawan yang dalam suatu posisinya dapat memberikan pengaruh signifikan
27 terhadap penyusunan catatan-catatan akuntansi atau laporan keuangan klien
28 yang akan diberi opini oleh suatu kantor,
29 (c) atau sebelumnya berada dalam suatu posisi tersebut selama periode yang
30 tercakup dalam perikatan atau laporan keuangan, berbagai ancaman terhadap
31 independensi hanya dapat dikurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat
32 diterima dengan mengeluarkan personil tersebut dari tim audit.
33 Kedekatan hubungan seperti itu tidak memiliki berbagai pengamanan yang dapat
34 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
35 Oleh karena itu, tidak boleh terdapat personil yang memiliki suatu hubungan
36 kedekatan seperti itu dalam tim audit.
37
38 290.128 Berbagai ancaman terhadap independensi timbul ketika keluarga inti dari personil
39 tim audit merupakan karyawan yang dalam posisinya dapat memberikan pengaruh
40 signifikan terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas dari klien.
41 Signifikansi dari berbagai ancaman terhadap independensi tersebut akan
42 bergantung pada beberapa faktor seperti:
43 (a) posisi yang dipegang oleh anggota keluarga inti tersebut; dan
44 (b) peran profesional yang bersangkutan dalam tim audit.
45
46 Signifikansi dari berbagai ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan
47 harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi
48 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
49 Contoh-contoh dari pengamanan tersebut termasuk:
50 (a) mengeluarkan personil tersebut dari tim audit; atau
51 (b) pengaturan tanggung jawab dalam tim audit sehingga personil tersebut tidak
52 berhubungan dengan hal-hal yang menjadi tanggung jawab anggota keluarga
53 inti tersebut.
54

51
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.129 Ancaman intimidasi muncul ketika anggota keluarga dekat dari personil tim audit
2 adalah:
3 (a) direktur, komisaris, atau pejabat klien; atau
4 (b) karyawan yang dalam posisinya dapat memberikan pengaruh yang signifikan
5 atas penyusunan catatan akuntansi atau laporan keuangan klien yang akan
6 diberi opini oleh kantor.
7 Signifikansi dari berbagai ancaman tersebut akan bergantung pada beberapa faktor
8 seperti:
9 (a) sifat dari hubungan antara personil dalam tim audit dan anggota keluarga dekat
10 tersebut;
11 (b) posisi yang dipegang oleh anggota keluarga dekat tersebut; dan
12 (c) peran profesional dari individu dalam tim audit.
13
14 Signifikansi ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan
15 ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai
16 pada suatu tingkat yang dapat diterima.
17 Contoh-contoh dari berbagai pengamanan tersebut termasuk:
18 (a) mengeluarkan personil tersebut dari tim audit; atau
19 (b) pengaturan tanggung jawab dalam tim audit sehingga personil tersebut tidak
20 berhubungan dengan hal-hal yang menjadi tanggung jawab anggota keluarga
21 dekatnya tersebut.
22
23 290.130 Berbagai ancaman terhadap independensi timbul ketika personil dalam tim audit
24 memiliki hubungan yang dekat dengan seseorang yang bukan anggota keluarga inti
25 atau keluarga dekat, tetapi seseorang tersebut merupakan direktur, komisaris,
26 pejabat, atau karyawan yang dalam posisinya dapat memberikan pengaruh yang
27 signifikan terhadap penyusunan catatan-catatan akuntansi klien atau laporan
28 keuangan yang diberi opini oleh kantor dari tim audit tersebut.
29
30 Seorang personil dalam tim audit yang memiliki hubungan seperti ini harus
31 melakukan konsultasi sesuai dengan kebijakan dan prosedur kantor tersebut.
32 Signifikansi berbagai ancaman tersebut akan bergantung pada beberapa faktor
33 seperti:
34 (a) sifat hubungan antara personil tersebut dan personil tim audit;
35 (b) posisi yang dipegang oleh personil tersebut pada klien audit; dan
36 (c) peran profesional personil tersebut dalam tim audit.
37 Signifikansi berbagai ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai
38 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau
39 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
40 diterima. Contoh-contoh dari pengamanan tersebut termasuk:
41 (a) mengeluarkan personil tersebut dari tim audit; atau
42 (b) pengaturan tanggung jawab dalam tim audit sehingga personil tersebut tidak
43 berhubungan dengan hal-hal yang menjadi tanggung jawab orang yang
44 memiliki hubungan yang dekat dengan personil tersebut.
45
46 290.131 Ancaman kepentingan pribadi, kedekatan, atau intimidasi dapat timbul dari
47 hubungan pribadi atau keluarga antara:
48 (a) rekan atau karyawan kantor yang bukan merupakan bagian dari tim audit; dan
49 (b) direktur, komisaris, atau pejabat klien audit, atau karyawan yang dalam
50 posisinya dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap penyusunan catatan
51 akuntansi klien atau laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor
52 tersebut.
53
54

52
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Setiap rekan dan karyawan kantor yang menyadari adanya hubungan seperti ini
2 harus melakukan konsultasi sesuai dengan kebijakan dan prosedur kantor tersebut.
3 Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman akan bergantung pada berbagai
4 faktor-faktor seperti:
5 (a) sifat dari hubungan antara rekan atau karyawan dari kantor tersebut dengan
6 direktur, komisaris, pejabat, atau karyawan klien;
7 (b) interaksi antara rekan atau pegawai kantor tersebut dengan tim audit;
8 (c) posisi rekan atau karyawan dalam kantor tersebut; dan
9 (d) posisi yang dipegang oleh personil tersebut di klien.
10
11 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
12 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
13 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh dari
14 pengamanan tersebut termasuk:
15 (a) pengaturan tanggung jawab dari rekan atau karyawan tersebut untuk
16 mengurangi potensi pengaruh terhadap perikatan audit tersebut; atau
17 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan
18 audit yang relevan tersebut.
19
20 Hubungan Kerja dengan Klien Audit
21
22 290.132 Berbagai ancaman kedekatan atau intimidasi mungkin timbul jika direktur,
23 komisaris, atau pejabat klien audit, atau karyawan yang dalam suatu posisi dapat
24 memberikan pengaruh signifikan atas penyusunan catatan-catatan akuntansi klien
25 atau laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor, pernah menjadi seorang
26 personil dalam tim audit atau rekan pada kantor tersebut.
27
28 290.133 Ketika mantan personil dalam tim audit atau rekan pada kantor tersebut bergabung
29 dengan klien audit dalam suatu posisi dan masih terdapat hubungan yang signifikan
30 antara kantor tersebut dengan personil tersebut, ancaman yang timbul sangat
31 signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi
32 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
33
34 Oleh karena itu, independensi akan dianggap telah berkurang jika mantan personil
35 dalam tim audit atau rekan tersebut bergabung dengan klien audit sebagai direktur,
36 komisaris, atau pejabat, atau sebagai karyawan yang dalam suatu posisi dapat
37 memberikan pengaruh yang signifikan atas penyusunan catatan akuntansi atau
38 laporan keuangan klien yang akan diberi opini oleh kantor tersebut, kecuali:
39 (a) personil tersebut tidak berhak atas manfaat atau pembayaran apa pun dari
40 kantor tersebut, kecuali dibuat berdasarkan perjanjian yang telah ditentukan
41 sebelumnya, dan jumlah yang diberikan tidak material bagi kantor tersebut;
42 dan
43 (b) personil tersebut tidak melanjutkan keterlibatan atau tidak terlihat dalam
44 kegiatan bisnis atau profesional kantor tersebut.
45
46 290.134 Jika mantan personil dalam tim audit atau rekan suatu kantor bergabung dengan
47 klien audit dalam suatu posisi, dan tidak ada lagi hubungan signifikan antara kantor
48 dan individu tersebut, maka keberadaan dan signifikansi dari berbagai ancaman
49 kedekatan atau intimidasi akan bergantung pada faktor-faktor seperti:
50 (a) posisi yang pernah ditempati oleh personil tersebut di klien;
51 (b) keterlibatan personil tersebut yang akan dilakukan dengan tim audit;
52 (c) jangka waktu sejak personil tersebut terakhir menjadi bagian dari tim audit atau
53 rekan pada kantor tersebut; dan
54 (d) posisi dahulu personil tersebut dalam tim audit atau kantor tersebut, misalnya,
55 apakah personil tersebut bertanggung jawab untuk menjaga komunikasi yang

53
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 teratur dengan manajemen klien atau dengan penanggung jawab tata kelola
2 klien.
3
4 Signifikansi dari setiap ancaman yang timbul harus dievaluasi dan berbagai
5 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau
6 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
7 diterima. Beberapa contoh dari pengamanan tersebut termasuk:
8 (a) mengubah rencana audit;
9 (b) menugaskan personil yang memiliki pengalaman yang cukup dalam
10 hubungannya dengan mantan personil bagian dari tim audit atau rekan kantor
11 yang bergabung ke klien tersebut; atau
12 (c) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan
13 mantan personil bagian dari tim audit tersebut.
14
15 290.135 Jika mantan rekan pada kantor bergabung dengan suatu entitas untuk suatu posisi
16 yang dijelaskan sebelumnya dan entitas tersebut kemudian menjadi klien audit dari
17 kantor tersebut, maka signifikansi dari setiap ancaman terhadap independensi
18 harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan
19 untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu
20 tingkat yang dapat diterima.
21
22 290.136 Suatu ancaman kepentingan pribadi timbul ketika personil dalam tim audit yang
23 terlibat dalam suatu perikatan audit mengetahui bahwa personil tersebut akan, atau
24 mungkin akan, bergabung dengan klien audit tersebut pada waktu mendatang.
25 Kebijakan dan prosedur kantor harus mensyaratkan bahwa personil dalam suatu
26 tim audit harus melaporkan kepada kantor ketika melakukan negosiasi hubungan
27 kerja antara personil tersebut dengan klien.
28
29 Pada saat menerima pemberitahuan tersebut, signifikansi ancaman harus
30 dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk
31 menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat
32 yang dapat diterima. Beberapa contoh dari berbagai pengamanan tersebut
33 termasuk:
34 (a) mengeluarkan personil tersebut dari tim audit; atau
35 (b) melakukan suatu penelaahan terhadap setiap keputusan penting yang
36 dilakukan oleh personil tersebut selama berada dalam tim audit.
37
38 Klien Audit Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik
39
40 290.137 Berbagai ancaman kedekatan atau intimidasi timbul ketika rekan kunci perikatan
41 audit yang terlibat dalam perikatan bergabung dengan klien audit yang merupakan
42 entitas dengan akuntabilitas publik sebagai:
43 (a) direktur, komisaris, atau pejabat; atau
44 (b) karyawan dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh yang
45 signifikan atas penyusunan catatan-catatan akuntansi atau laporan keuangan
46 klien yang akan diberi opini kantor tersebut.
47
48 Independensi dianggap telah berkurang, kecuali setelah rekan tersebut berhenti
49 sebagai rekan kunci perikatan audit, entitas dengan akuntabilitas publik tersebut
50 telah menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit yang mencakup periode
51 tidak kurang dari 12 (dua belas) bulan dan rekan tersebut bukan lagi sebagai
52 bagian dari tim audit yang berhubungan dengan audit laporan keuangan tersebut.
53

54
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.138 Suatu ancaman intimidasi timbul ketika mantan pemimpin rekan atau rekan senior
2 (pimpinan eksekutif atau setara) kantor bergabung pada suatu klien audit yang
3 merupakan entitas publik sebagai:
4 (a) karyawan dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh signifikan atas
5 penyusunan catatan-catatan akuntansi entitas tersebut atau laporan keuangan
6 klien; atau
7 (b) direktur, komisaris, atau pejabat klien.
8 Independensi dianggap telah berkurang, kecuali jika telah melewati jangka waktu
9 12 (dua belas) bulan sejak personil tersebut mengundurkan diri sebagai pemimpin
10 rekan atau rekan senior (pimpinan eksekutif atau setara) pada kantor tersebut.
11
12 290.139 Independensi tidak dianggap berkurang jika, sebagai hasil dari suatu kombinasi
13 bisnis, mantan rekan kunci perikatan audit atau individu yang sebelumnya sebagai
14 pemimpin rekan atau rekan senior pada kantor berada dalam suatu posisi seperti
15 yang dijelaskan pada paragraf-paragraf 290.137 dan 290.138, serta:
16 (a) posisi tersebut tidak menjadi pertimbangan dalam kombinasi bisnis tersebut;
17 (b) seluruh manfaat atau pembayaran kepada mantan rekan tersebut telah dilunasi
18 sepenuhnya, kecuali dibuat berdasarkan perjanjian yang telah ditentukan
19 sebelumnya dan jumlah yang terutang tidak material bagi kantor tersebut;
20 (c) mantan rekan tersebut tidak melanjutkan keterlibatan atau tidak terlihat
21 memberikan kesan terlibat dalam kegiatan bisnis dan profesional kantor
22 tersebut; dan
23 (d) jabatan yang dipegang oleh mantan rekan ini pada klien audit dibahas dengan
24 penanggung jawab tata kelola klien tersebut.
25
26 Penugasan Sementara Personil Kantor
27
28 290.140 Peminjaman personil oleh kantor kepada klien audit dapat menimbulkan suatu
29 ancaman telaahan pribadi. Peminjaman personil tersebut dapat diberikan hanya
30 untuk jangka waktu yang singkat dan personil kantor tersebut tidak boleh terlibat
31 dalam:
32 (a) pemberian jasa non-asurans yang tidak diizinkan pada seksi ini; atau
33 (b) memikul tanggung jawab manajemen.
34
35 Dalam semua keadaan, klien audit tersebut harus bertanggung jawab dalam
36 mengarahkan dan mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh personil yang
37 dipinjamkan tersebut. Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai
38 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau
39 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
40 Beberapa contoh dari pengamanan tersebut termasuk:
41 (a) melakukan suatu telaah tambahan atas pekerjaan yang dilakukan oleh personil
42 yang dipinjamkan tersebut;
43 (b) tidak memberikan tanggung jawab audit untuk fungsi atau kegiatan apa pun
44 kepada personil yang dipinjamkan tersebut selama waktu penugasan
45 peminjaman sementara tersebut; atau
46 (c) tidak melibatkan personil yang dipinjamkan tersebut sebagai bagian dalam tim
47 audit.
48
49 Pernah Bekerja pada Klien Audit
50
51 290.141 Berbagai ancaman kepentingan pribadi, telaah pribadi, atau kedekatan dapat timbul
52 jika seorang personil dalam tim audit sebelumnya merupakan direktur, komisaris,
53 pejabat, atau karyawan dari klien audit. Berbagai ancaman tersebut terjadi ketika,
54 sebagai contoh, personil dari tim audit tersebut harus mengevaluasi unsur-unsur

55
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 laporan keuangan yang catatan akuntansinya disusun oleh personil tersebut ketika
2 bekerja pada klien audit tersebut.
3
4 290.142 Jika, selama periode yang tercakup oleh laporan audit, personil dalam tim audit
5 sebelumnya telah menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat klien audit,
6 atau sebagai karyawan dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh
7 signifikan terhadap penyusunan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan
8 yang akan diberi opini oleh kantor dari tim audit tersebut, maka ancaman yang
9 timbul akan sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat
10 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
11 Oleh karena itu, personil tersebut tidak boleh tidak ditugaskan dalam tim audit
12 tersebut.
13
14 290.143 Berbagai ancaman kepentingan pribadi, telaah pribadi, atau kedekatan dapat timbul
15 jika, sebelum periode yang tercakup dalam laporan audit, personil dalam tim audit
16 sebelumnya menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat klien audit, atau
17 sebagai karyawan dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh yang
18 signifikan terhadap penyusunan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan
19 yang akan diberi opini oleh kantor dari tim audit tersebut. Sebagai contoh, berbagai
20 ancaman seperti itu akan timbul jika suatu keputusan atau pekerjaan dilakukan oleh
21 personil tersebut dalam periode sebelumnya, ketika bekerja di klien, yang harus
22 dievaluasi pada periode berjalan sebagai bagian dari perikatan audit saat ini.
23
24 Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman akan bergantung pada faktor-
25 faktor seperti:
26 (a) posisi yang dijabat oleh personil tersebut di klien;
27 (b) lamanya waktu sejak individu tersebut tidak bekerja pada klien; dan
28 (c) peran personil tersebut dalam tim audit.
29 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
30 diterapkan ketika diperlukan untuk mengurangi ancaman tersebut sampai pada
31 suatu tingkat yang dapat diterima. Salah satu contoh dari pengamanan adalah
32 melakukan suatu penelaahan atas pekerjaan yang dilakukan oleh personil tersebut
33 sebagai bagian dari tim audit.
34
35 Rangkap Jabatan sebagai Direktur, Komisaris, atau Pejabat pada Klien Audit
36
37 290.144 Jika terdapat rekan atau karyawan dari kantor menjabat sebagai direktur, komisaris,
38 atau pejabat pada klien audit, maka berbagai ancaman telaah pribadi dan
39 kepentingan pribadi timbul sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai
40 pengamanan yang dapat mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada
41 suatu tingkat yang dapat diterima. Dengan demikian, rekan atau karyawan kantor
42 tersebut tidak boleh menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat pada klien
43 audit.
44
45 290.145 Posisi sekretaris perusahaan dapat memiliki implikasi berbeda-beda dalam situasi
46 yang berbeda. Tugas sekretaris perusahaan antara lain dari tugas administratif,
47 seperti: mengelola sumber daya manusia dan pemeliharaan catatan dan dokumen
48 perusahaan, hingga kewajiban lainnya, seperti memastikan kepatuhan perusahaan
49 memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau untuk
50 memberikan saran mengenai tata kelola perusahaan. Secara umum, posisi ini
51 menyiratkan suatu hubungan yang dekat dengan entitas.
52
53

56
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.146 Jika terdapat rekan atau karyawan dari kantor juga menjabat sebagai sekretaris
2 perusahaan pada klien audit, maka ancaman telaah pribadi dan ancaman advokasi
3 timbul pada umumnya sangat signifikan, sehingga tidak ada berbagai pengamanan
4 yang dapat mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat
5 yang dapat diterima. Meski terdapat pengaturan dalam paragraf 290.144, namun
6 ketika praktik tersebut diperbolehkan oleh ketentuan peraturan perundang-
7 undangan atau praktik profesi yang berlaku, dan seandainya pun manajemen yang
8 membuat semua keputusan terkait dengan tugas sebagai sekretaris perusahaan,
9 maka kewajiban dan kegiatan sebagai sekretaris perusahaan tersebut harus
10 dibatasi pada pekerjaan yang bersifat administratif dan rutin, seperti
11 mempersiapkan notulen rapat dan memenuhi kewajiban pelaporan. Dalam keadaan
12 seperti ini, signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai
13 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau
14 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
15
16 290.147 Melaksanakan kegiatan layanan administratif yang bersifat rutin untuk mendukung
17 fungsi sekretaris perusahaan atau memberikan saran mengenai masalah
18 administrasi kesekretariatan perusahaan, pada umumnya tidak menimbulkan
19 berbagai ancaman terhadap independensi, sepanjang manajemen klien yang
20 bertanggung jawab untuk membuat semua keputusan yang relevan terkait dengan
21 tugas sekretaris perusahaan tersebut.
22
23 Hubungan yang Berlangsung Lama antara Personil Senior (Termasuk Rotasi
24 Rekan Perikatan) dengan Klien Audit
25
26 Ketentuan-ketentuan Umum
27
28 290.148 Berbagai ancaman kedekatan dan kepentingan pribadi timbul ketika menugaskan
29 personil senior yang sama pada suatu perikatan audit untuk suatu jangka waktu
30 yang lama. Signifikansi setiap ancaman tersebut akan bergantung pada faktor-
31 faktor seperti:
32 (a) lamanya personil tersebut sebagai bagian dari tim audit tersebut;
33 (b) peran personil tersebut dalam suatu tim audit;
34 (c) struktur suatu kantor;
35 (d) sifat perikatan audit;
36 (e) apakah tim manajemen klien berubah; dan
37 (f) apakah sifat atau kompleksitas masalah akuntansi dan pelaporan klien
38 berubah.
39
40 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
41 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai
42 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa
43 contoh pengamanan tersebut termasuk:
44 (a) merotasi personil senior tersebut dari tim audit tersebut;
45 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang tidak tergabung dalam
46 tim audit untuk melakukan penelaahan atas pekerjaan personil senior tersebut;
47 atau
48 (c) dilakukan penelahaan mutu secara reguler baik secara internal atau eksternal
49 terhadap perikatan tersebut.
50
51
52
53
54

57
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Klien-klien Audit merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik


2
3 290.149 Dalam hal audit atas entitas yang memiliki akuntabilitas publik, seseorang tidak
4 boleh berperan sebagai rekan kunci perikatan audit selama lebih dari tujuh tahun.
5 Setelah waktu tersebut, individu tersebut tidak boleh menjadi bagian dari tim
6 perikatan atau menjadi seorang rekan kunci perikatan audit untuk klien tersebut
7 selama dua tahun. Selama periode tersebut, individu tersebut tidak boleh
8 berpartisipasi dalam audit untuk entitas tersebut, tidak melakukan penelaahan
9 pengendalian mutu untuk perikatan tersebut, tidak melayani konsultasi dari tim
10 perikatan atau klien mengenai masalah teknis atau spesifik terkait industri,
11 transaksi atau peristiwa atau sebaliknya memberikan pengaruh secara langsung
12 terhadap hasil dari perikatan tersebut. Dalam hal terdapat peraturan perundang-
13 undangan yang mengatur pembatasan sebagai rekan kunci perikatan audit yang
14 lebih ketat, maka CPA harus mematuhi ketentuan tersebut. Dalam hal terdapat
15 peraturan perundang-undangan yang mengatur pembatasan sebagai rekan kunci
16 perikatan audit yang lebih ketat, maka CPA harus mematuhi ketentuan tersebut.
17
18 290.150 Meskipun terdapat pengaturan pada paragraf 290.149, keberlanjutan para rekan
19 kunci perikatan audit mungkin sangat diperlukan untuk mempertahankan kualitas
20 audit, terutama dalam kasus yang jarang terjadi, yang disebabkan oleh keadaan
21 yang tak terduga di luar kendali kantor, diperkenankan untuk melanjutkan
22 keterlibatan personil tersebut sebagai bagian dari tim audit untuk tambahan 1 (satu)
23 tahun berikutnya sepanjang ancaman terhadap independensi dapat dihilangkan
24 atau dikurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima dengan menerapkan
25 berbagai pengamanan. Misalnya, seorang rekan kunci perikatan audit akan tetap
26 berada sebagai bagian dari tim audit untuk 1 (satu) tahun berikutnya ketika dalam
27 situasi, peristiwa yang terjadi tak terduga, suatu kewajiban rotasi tidak mungkin
28 dilakukan, seperti dalam kasus rekan lainya yang dimaksud sakit berat sehingga
29 tidak mungkin ditunjuk sebagai rekan perikatan audit berikutnya.
30
31 290.151 Hubungan yang berlangsung lama antara rekan-rekan lain dengan klien audit yang
32 merupakan entitas dengan akuntabilitas publik menimbulkan berbagai ancaman
33 kedekatan dan kepentingan pribadi. Signifikansi berbagai ancaman tersebut
34 bergantung pada faktor-faktor seperti:
35 (a) lamanya hubungan rekan tersebut dengan klien audit;
36 (b) peran rekan tersebut dalam tim audit, jika ada; dan
37 (c) sifat, frekuensi, dan tingkat interaksi antara rekan tersebut dan manajemen
38 atau penanggung jawab tata kelola klien.
39
40 Signifikansi berbagai ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai
41 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau
42 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
43 diterima. Beberapa contoh pengamanan tersebut termasuk:
44 (a) merotasi rekan untuk dikeluarkan dari tim audit atau sebaliknya mengakhiri
45 hubungan rekan dengan klien audit tersebut; atau
46 (b) melakukan penelaahan mutu oleh pihak internal atau eksternal secara reguler
47 atas perikatan tersebut.
48
49 290.152 Ketika klien audit menjadi entitas dengan akuntabilitas publik, jangka waktu
50 lamanya seorang rekan tersebut telah menangani klien audit sebagai rekan kunci
51 perikatan audit sebelum klien tersebut menjadi suatu entitas berkepentingan publik
52 harus diperhitungkan dalam menentukan waktu rotasi tersebut. Jika rekan tersebut
53 telah menangani klien audit sebagai seorang rekan kunci perikatan audit untuk
54 jangka waktu 5 (lima) tahun atau kurang sebelum klien menjadi suatu entitas
55 dengan akuntabilitas publik, jumlah tahun bagi individu tersebut untuk dapat

58
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 melanjutkan pekerjaan kepada klien tersebut sebagai rekan kunci perikatan audit
2 pada perikatan tersebut sampai dengan dirotasi adalah 7 (tujuh) tahun dikurangi
3 dengan jumlah tahun yang telah digunakan oleh individu tersebut pada perikatan
4 audit sebelumnya. Jika rekan tersebut telah melayani klien audit sebagai rekan
5 kunci perikatan audit selama 6 (enam) tahun atau lebih sebelum klien menjadi
6 suatu entitas dengan akuntabilitas publik, rekan tersebut dapat melanjutkan peran
7 sebagai rekan perikatan audit pada perikatan tersebut selama maksimal 2 (dua)
8 tahun berikutnya sampai dengan penggantian berikutnya. Dalam hal terdapat
9 peraturan perundang-undangan yang mengatur pembatasan sebagai rekan kunci
10 perikatan audit yang lebih ketat, maka CPA harus mematuhi ketentuan tersebut.
11
12 290.153 Ketika suatu kantor hanya memiliki beberapa orang yang memiliki pengetahuan
13 dan pengalaman yang diperlukan untuk bertindak sebagai rekan kunci perikatan
14 audit untuk melakukan audit pada entitas publik, rotasi rekan perikatan audit tidak
15 dapat digunakan sebagai pengamanan yang tepat. Jika regulator independen
16 memberikan pengaturan pengecualian mengenai rotasi rekan kunci perikatan audit
17 untuk keadaan seperti itu, seorang rekan dapat tetap bertindak sebagai rekan kunci
18 perikatan audit selama lebih dari 7 (tujuh) tahun, sesuai dengan peraturan tersebut,
19 sepanjang regulator independen tersebut telah menetapkan berbagai pengamanan
20 tertentu untuk diterapkan, seperti inspeksi mutu reguler oleh pihak eksternal yang
21 independen. Dalam hal terdapat peraturan perundang-undangan yang mengatur
22 pembatasan sebagai rekan kunci perikatan audit yang lebih ketat, maka CPA harus
23 mematuhi ketentuan tersebut.
24
25 Ketentuan Pemberian Jasa Non-asurans kepada Klien Audit
26
27 290.154 Kantor pada umumnya memberikan berbagai jasa non-asurans kepada klien
28 auditnya sesuai dengan kompetensi dan keahliannya. Namun, pemberian jasa non-
29 asurans tersebut dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap independensi
30 kantor tersebut atau personil dalam tim audit. Berbagai ancaman yang timbul
31 tersebut pada umumnya adalah ancaman telaah pribadi, kepentingan pribadi dan
32 advokasi.
33
34 290.155 Perkembangan terbaru dalam bisnis, evolusi pasar keuangan, dan perubahan-
35 perubahan dalam teknologi informasi memungkinkan kantor untuk menyusun suatu
36 daftar lengkap jasa non-asurans yang dapat diberikan pada klien audit. Ketika
37 dalam seksi ini tidak terdapat panduan tertentu untuk jenis jasa non-asurans,
38 kerangka konseptual harus diterapkan ketika mengevaluasi keadaan tertentu
39 tersebut.
40
41 290.156 Sebelum memutuskan untuk menerima perikatan jasa non-asurans kepada klien
42 audit, kantor harus menentukan apakah ketika memberikan jasa tersebut akan
43 timbul suatu ancaman terhadap independensi. Dalam pengevaluasian signifikansi
44 dari setiap ancaman yang timbul akibat jasa non-asurans tertentu, tim audit harus
45 memberikan perhatian pada setiap ancaman yang diyakininya timbul akibat dari
46 pemberian jasa non-asurans yang terkait lainnya. Jika ancaman yang timbul tidak
47 dapat diturunkan sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima dengan
48 menerapkan berbagai pengamanan, maka jasa non-asurans tersebut tidak dapat
49 diberikan oleh kantor tersebut.
50
51 290.157 Dengan memenuhi persyaratan tertentu, kantor dapat memberikan jasa non-
52 asurans, yang sebenarnya dibatasi oleh seksi ini, untuk entitas berelasi dari klien
53 audit berikut ini:
54 (a) entitas yang bukan klien audit, yang memiliki kendali langsung atau tidak
55 langsung atas klien audit tersebut;

59
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (b) entitas yang bukan klien audit, dengan kepentingan keuangan langsung pada
2 klien audit jika entitas tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap klien
3 tersebut dan kepentingan keuangan pada klien tersebut bersifat material bagi
4 entitas tersebut; atau
5 (c) entitas yang bukan klien audit, yang merupakan entitas sepengendali dengan
6 klien audit tersebut.
7
8 Persyaratan tertentu tersebut adalah apabila terdapat kesimpulan yang rasional
9 bahwa:
10 (a) jasa tersebut tidak menimbulkan suatu ancaman telaah pribadi karena hasil
11 dari jasa tersebut tidak akan menjadi sasaran prosedur-prosedur audit, dan
12 (b) setiap ancaman yang timbul dari penyediaan jasa tersebut dapat dihilangkan
13 atau dikurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, dengan
14 menerapkan berbagai pengamanan.
15
16 290.158 Suatu jasa non-asurans yang diberikan kepada klien audit tidak dianggap
17 mengurangi independensi kantor ketika klien audit tersebut menjadi entitas dengan
18 akuntabilitas publik jika:
19 (a) jasa non-asurans sebelumnya mematuhi ketentuan dalam seksi ini yang
20 berkaitan dengan klien audit yang bukan entitas dengan akuntabilitas publik;
21 (b) jasa-jasa yang dilarang dalam seksi ini bagi klien audit yang merupakan entitas
22 dengan akuntabilitas publik dihentikan sebelum atau sesegera mungkin setelah
23 klien audit tersebut menjadi entitas dengan akuntabilitas publik; dan
24 (c) kantor menerapkan berbagai pengamanan yang diperlukan untuk
25 menghilangkan atau mengurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat
26 diterima dari setiap ancaman terhadap independensi yang timbul dari jasa
27 tersebut.
28
29 Tanggung Jawab Manajemen
30
31 290.159 Tanggung jawab manajemen mencakup kegiatan pengendalian, memimpin dan
32 mengarahkan suatu entitas, termasuk membuat keputusan terkait dengan akuisisi,
33 penempatan dan pengendalian sumber daya manusia, keuangan, teknologi,
34 sumber daya fisik dan sumber daya tidak berwujud.
35
36 290.160 Penentuan apakah suatu kegiatan merupakan tanggung jawab manajemen
37 bergantung pada keadaan kegiatan tersebut dan memerlukan penggunaan
38 pertimbangan. Beberapa contoh kegiatan yang secara umum dianggap menjadi
39 tanggung jawab manajemen termasuk:
40 (a) menetapkan kebijakan-kebijakan dan arah strategis;
41 (b) perekrutan atau pemberhentian para karyawan;
42 (c) mengarahkan dan mengambil tanggung jawab atas tindakan karyawan entitas
43 dalam kaitannya dengan pekerjaan karyawan untuk entitas tersebut;
44 (d) menyetujui transaksi-transaksi;
45 (e) mengendalikan atau mengelola akun bank atau investasi;
46 (f) menentukan penerapan rekomendasi yang diberikan kantor atau pihak ketiga
47 lain;
48 (g) melaporkan kepada pihak penanggung jawab tata kelola mewakili manajemen;
49 (h) bertanggung jawab untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang
50 wajar sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; dan
51 (i) bertanggung jawab untuk perancangan, penerapan, dan pemeliharaan
52 pengendalian internal.
53
54

60
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.161 Suatu kantor tidak boleh mengambil alih tanggung jawab manajemen dari klien
2 audit. Berbagai ancaman yang timbul akan sangat signifikan sehingga tidak ada
3 berbagai pengamanan yang dapat menurunkan sampai pada suatu tingkat yang
4 dapat diterima. Sebagai contoh, memutuskan penerapan rekomendasi dari kantor
5 akan menimbulkan berbagai ancaman telaah pribadi dan kepentingan pribadi.
6 Lebih lanjut, mengambil alih tanggung jawab manajemen menimbulkan ancaman
7 kedekatan karena kantor tersebut menjadi terlalu dekat hubungannya dengan
8 pandangan dan kepentingan manajemen. Tergantung pada kepatuhan terhadap
9 paragraf 290.162, penyediaan saran dan rekomendasi untuk membantu
10 manajemen dalam pelepasan berbagai tanggung jawabnya bukan merupakan
11 pengambilan alihan tanggung jawab manajemen.
12
13 290.162 Untuk menghindarkan risiko pengambilalihan tanggung jawab manajemen ketika
14 memberikan jasa non-asurans kepada klien audit, suatu kantor harus yakin bahwa
15 manajemen membuat semua pertimbangan dan keputusan yang merupakan
16 tanggung jawab manajemen tersebut. Dalam hal ini termasuk mendapatkan
17 keyakinan bahwa manajemen klien:
18 (a) menunjuk seorang individu yang memiliki keahlian, pengetahuan dan
19 pengalaman yang tepat untuk bertanggung jawab dari waktu ke waktu atas
20 keputusan klien tersebut dan mengawasi jasa tersebut; individu tersebut, lebih
21 diutamakan merupakan manajemen senior, yang akan memahami tujuan, sifat
22 dan hasil dari jasa tersebut dan tanggung jawab masing-masing klien dan
23 kantor; namun demikian, individu tersebut tidak perlu diharuskan untuk memiliki
24 keahlian untuk melaksanakan atau melaksanakan ulang jasa tersebut;
25 (b) melakukan pengawasan terhadap jasa tersebut dan mengevaluasi kecukupan
26 hasil dari jasa yang dilaksanakan tersebut untuk tujuan klien; dan
27 (c) menerima tanggung jawab untuk tindakan, jika diperlukan, yang harus
28 dilakukan yang timbul dari hasil jasa tersebut.
29
30 Jasa-Jasa Bersifat Administrasi
31
32 290.163 Jasa-jasa bersifat administratif meliputi membantu klien dalam kegiatan rutin atau
33 tugas mekanis klien tersebut dalam pelaksanaan kegiatan operasi yang normal.
34 Jasa-jasa tersebut hanya memerlukan sedikit hingga bahkan tidak memerlukan
35 pertimbangan profesional dan bersifat klerikal. Beberapa contoh jasa-jasa bersifat
36 administratif meliputi jasa-jasa pengolahan penulisan, penyiapan administratif atau
37 dokumen resmi untuk disetujui klien, penyampaian dokumen tersebut berdasarkan
38 perintah klien tersebut, pemantauan tanggal penyampaian dokumen, dan
39 memberikan saran kepada klien terkait dengan tanggal tersebut. Penyediaan jasa
40 tersebut pada umumnya tidak menimbulkan suatu ancaman terhadap
41 independensi. Namun demikian, signifikansi dari setiap ancaman yang timbul
42 harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan
43 untuk menghilangkan ancaman tersebut atau menurunkan sampai pada suatu
44 tingkat yang dapat diterima.
45
46 Penyusunan Catatan-catatan Akuntansi dan Laporan Keuangan
47
48 Ketentuan Umum
49
50 290.164 Manajemen bertanggung jawab dalam penyusunan dan penyajian laporan
51 keuangan yang wajar sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
52 Tanggung jawab tersebut mencakup:
53 (a) penentuan kebijakan akuntansi atau perlakuan akuntansi terkait dengan
54 kebijakan tersebut;

61
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (b) pembuatan atau perubahan ayat-ayat jurnal, atau penentuan atau persetujuan
2 terhadap klasifikasi akun dari transaksi-transaksi;
3 (c) penyiapan atau penggantian dokumen sumber atau pembuatan data, dalam
4 bentuk elektronik atau lainnya, pembuktian keterjadian suatu transaksi
5 (misalnya, pesanan pembelian, catatan waktu penggajian, dan pesanan
6 pelanggan).
7
8 290.165 Penyediaan jasa akuntansi dan pembukuan kepada klien audit, seperti penyusunan
9 catatan akuntansi atau laporan keuangan, menimbulkan suatu ancaman telaah
10 pribadi ketika kemudian kantor melakukan audit atas laporan keuangan tersebut.
11
12 290.166 Namun demikian, proses audit tersebut, memerlukan komunikasi antara kantor dan
13 pihak manajemen klien audit tersebut, yang meliputi:
14 (a) penerapan standar atau kebijakan akuntansi dan persyaratan pengungkapan
15 laporan keuangan;
16 (b) ketepatan pengendalian akuntansi dan keuangan serta metode yang
17 digunakan dalam penentuan jumlah penyajian aset dan liabilitas; atau
18 (c) mengusulkan ayat jurnal penyesuaian.
19 Kegiatan-kegiatan tersebut dianggap sebagai bagian yang wajar dari proses audit
20 dan pada umumnya tidak menimbulkan berbagai ancaman terhadap independensi
21 sepanjang klien tersebut bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan dalam
22 penyiapan catatan akuntansi dan laporan keuangan.
23
24 290.167 Demikian pula, klien dapat meminta bantuan teknis dari kantor untuk hal-hal seperti
25 memecahkan masalah rekonsiliasi akun atau analisis dan pengumpulan informasi
26 untuk memenuhi kewajiban pelaporan. Selain itu, klien dapat meminta saran teknis
27 mengenai isu-isu akuntansi seperti konversi laporan keuangan yang tersedia saat
28 ini dari satu kerangka pelaporan keuangan ke kerangka pelaporan keuangan yang
29 lain (sebagai contoh, untuk mematuhi kebijakan akuntansi dari kelompok usaha
30 atau untuk peralihan kepada suatu kerangka pelaporan keuangan lain seperti
31 International Financial Reporting Standards). Jasa-jasa tersebut pada umumnya
32 tidak menimbulkan berbagai ancaman terhadap independensi, sepanjang kantor
33 tersebut tidak mengambil alih tanggung jawab manajemen dari klien tersebut.
34
35 Klien Audit Merupakan EntitasTanpa Akuntabilitas Publik
36
37 290.168 Suatu kantor dapat memberikan jasa yang berkaitan dengan penyusunan catatan
38 akuntansi dan laporan keuangan untuk klien audit yang merupakan entitas tanpa
39 akuntabilitas publik jika jasa tersebut bersifat rutin atau mekanis, sepanjang setiap
40 ancaman telaah pribadi yang timbul dapat dikurangi sampai pada suatu tingkat
41 yang dapat diterima. Jasa yang bersifat rutin dan mekanis memerlukan sedikit
42 sampai dengan tidak memerlukan pertimbangan profesional dari CPA Pemegang
43 Izin Akuntan Publik. Beberapa contoh jasa tersebut antara lain:
44 (a) penyiapan perhitungan atau laporan penggajian berdasarkan data yang dibuat
45 klien untuk disetujui dan dibayarkan oleh klien;
46 (b) pencatatan transaksi berulang yang jumlahnya mudah ditentukan dari
47 dokumen sumber atau data asal, seperti suatu tagihan utilitas yang telah
48 ditentukan atau disetujui ketepatan klasifikasi akunnya oleh klien;
49 (c) pencatatan suatu transaksi yang jumlahnya untuk dicatat telah ditentukan oleh
50 klien, meskipun transaksi tersebut mengandung suatu tingkat subyektivitas
51 yang signifikan;
52 (d) perhitungan penyusutan atas aset tetap jika klien telah menetapkan kebijakan
53 akuntansi, estimasi umur manfaat dan nilai residu;
54 (e) pembukuan jurnal-jurnal yang telah disetujui klien ke dalam neraca saldo; dan

62
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (f) penyusunan laporan keuangan berdasarkan informasi dari neraca saldo yang
2 telah disetujui klien dan penyiapan catatan dalam laporan keuangan yang
3 relevan berdasarkan suatu catatan-catatan yang disetujui klien.
4
5 Dalam semua kasus, signifikansi setiap ancaman yang timbul harus dievaluasi dan
6 berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan
7 atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
8 Beberapa contoh dari pengamanan tersebut mencakup:
9 (a) pengaturan supaya jasa-jasa tersebut dilakukan oleh individu yang bukan
10 bagian dari tim audit;
11 (b) jika jasa-jasa tersebut dilakukan oleh personil dari tim audit, menugaskan CPA
12 Pemegang Izin Akuntan Publik atau staf senior dengan keahlian memadai yang
13 bukan bagian dari tim audit untuk menelaah pekerjaan yang telah dilakukan
14 tersebut.
15
16 Klien-klien Audit Merupakan Entitas Dengan Akuntabilitas Publik
17
18 290.169 Kantor tidak boleh memberikan jasa akuntansi dan pembukuan kepada klien audit
19 yang merupakan entitas dengan akuntabilitas publik, termasuk jasa penggajian,
20 atau menyusun laporan keuangan yang akan diberi suatu opini oleh kantor tersebut
21 atau informasi keuangan yang menjadi dasar laporan keuangan.
22
23 290.170 Walaupun dibatasi paragraf 290.169, suatu kantor dapat memberikan jasa
24 akuntansi dan pembukuan, termasuk jasa penggajian dan penyusunan laporan
25 keuangan atau informasi keuangan lain, yang bersifat rutin atau mekanis, kepada
26 divisi atau entitas berelasi dari klien audit yang merupakan suatu entitas dengan
27 akuntabilitas publik, yaitu jika personil yang memberikan jasa-jasa tersebut bukan
28 bagian dari tim audit dan:
29 (a) divisi atau entitas berelasi yang menerima jasa tersebut secara keseluruhan
30 tidak material terhadap laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh
31 kantor tersebut; atau
32 (b) jasa-jasa berkaitan dengan permasalahan yang secara kolektif tidak material
33 terhadap laporan keuangan divisi atau entitas berelasi tersebut.
34
35 Jasa Penilaian
36
37 Ketentuan-ketentuan Umum
38
39 290.171 Suatu penilaian mencakup pembuatan asumsi terkait dengan pengembangan pada
40 masa mendatang, penerapan metode dan teknik yang tepat, serta kombinasi antara
41 keduanya untuk menghitung suatu nilai tertentu, atau rentang nilai, untuk aset,
42 liabilitas, atau bisnis secara keseluruhan.
43
44 290.172 Pemberian jasa penilaian kepada klien audit dapat menimbulkan ancaman telaah
45 pribadi. Keberadaan dan signifikansi setiap ancaman akan bergantung pada faktor-
46 faktor seperti:
47 (a) apakah penilaian tersebut akan memiliki dampak material terhadap laporan
48 keuangan;
49 (b) tingkat keterlibatan klien dalam penentuan dan persetujuan metode penilaian
50 dan pertimbangan terhadap permasalahan-permasalahan signifikan lain;
51 (c) ketersediaan metodologi dan panduan profesional yang baku;
52 (d) untuk penilaian-penilaian yang menggunakan standar atau metodologi yang
53 baku, tingkat subjektivitas yang melekat pada perihal tersebut;
54 (e) keandalan dan keluasan tersedianya data yang menjadi dasar penilaian;

63
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (f) tingkat ketergantungan pada peristiwa-peristiwa pada waktu mendatang yang


2 dapat menimbulkan ketidakpastian signifikan yang melekat pada jumlah hasil
3 penilaian tersebut;
4 (g) tingkat keluasan dan kejelasan pengungkapan dalam laporan keuangan.
5
6 Signifikansi dari setiap ancaman yang timbul harus dievaluasi dan berbagai
7 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau
8 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
9 Beberapa contoh dari pengamanan ini termasuk:
10 (a) menugaskan CPA atau praktisi profesional lainnya yang tidak terlibat dalam
11 pemberian jasa penilaian tersebut untuk menelaah pekerjaan audit atau
12 penilaian yang dilakukan; atau
13 (b) membuat pengaturan sehingga personil yang terlibat dalam penyediaan jasa
14 penilaian tersebut tidak terlibat pada perikatan audit.
15
16 290.173 Penilaian tertentu tidak melibatkan tingkat subjektivitas yang signifikan. Hal ini
17 dapat terjadi dalam hal asumsi yang menjadi dasar penilaian tersebut ditetapkan
18 oleh peraturan perundang-undangan, atau telah diterima secara luas, serta
19 metodologi dan teknik yang digunakan tersebut berdasarkan standar yang berlaku
20 umum atau telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Dalam keadaan
21 tersebut, hasil dari penilaian yang dilakukan oleh 2 (dua) atau lebih pihak penilai
22 tidak akan berbeda secara material.
23
24 290.174 Jika suatu kantor diminta untuk melakukan suatu penilaian untuk membantu suatu
25 klien audit untuk tujuan kewajiban pelaporan pajak atau perencanaan pajak serta
26 hasil penilaian tersebut tidak mempunyai suatu pengaruh langsung terhadap
27 laporan keuangan, maka berlaku ketentuan pada paragraf 290.186.
28
29 Klien Audit adalah Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
30
31 290.175 Dalam kasus klien audit entitas tanpa akuntabilitas publik, jika jasa penilaian
32 tersebut bersifat material terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh
33 kantor dan penilaian tersebut melibatkan tingkat subjektivitas yang signifikan, maka
34 tidak ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman telaah pribadi
35 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor tidak boleh
36 memberikan jasa penilaian tersebut pada klien audit.
37
38 Klien-klien Audit Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik
39
40 290.176 Suatu kantor tidak boleh memberikan jasa penilaian kepada klien audit yang
41 merupakan entitas dengan akuntabilitas publik jika penilaian tersebut akan
42 berdampak material, baik secara terpisah maupun secara keseluruhan, terhadap
43 laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor tersebut.
44
45 Jasa-jasa Perpajakan
46
47 290.177 Jasa-jasa perpajakan meliputi berbagai jenis jasa termasuk:
48 (a) penyusunan SPT pajak;
49 (b) perhitungan-perhitungan pajak dengan tujuan untuk menyiapkan jurnal
50 akuntansi;
51 (c) perencanaan pajak dan jasa konsultasi perpajakan lainnya;
52 (d) jasa pendampingan dalam penyelesaian sengketa pajak.
53 Meskipun penyediaan jasa perpajakan yang diberikan oleh kantor kepada klien
54 audit akan dikelola secara terpisah berdasarkan jenis jasa tersebut di atas; dalam
55 praktiknya, sering kali kegiatan-kegiatan tersebut saling terkait.

64
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.178 Pelaksanaan jasa perpajakan tertentu dapat menimbulkan ancaman telaah pribadi
2 dan ancaman advokasi. Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman
3 bergantung pada faktor-faktor seperti:
4 (a) sistem penilaian dan pengadministrasian oleh otoritas pajak atas pajak yang
5 bersangkutan dan peran kantor dalam proses tersebut;
6 (b) kompleksitas ketentuan pajak yang terkait dan tingkat pertimbangan yang
7 diperlukan dalam penerapan ketentuan tersebut;
8 (c) karakteristik khusus dari perikatan tersebut; dan
9 (d) tingkat keahlian pajak dari karyawan klien tersebut.
10
11 Penyusunan SPT Pajak
12
13 290.179 Jasa penyusunan SPT pajak meliputi proses membantu klien dalam memenuhi
14 kewajiban pelaporan pajak dengan mengisi dan melengkapi informasi pada
15 dokumen, termasuk menghitung pajak terutang (biasanya pada formulir-formulir
16 standar) yang harus disampaikan kepada otoritas perpajakan. Jasa tersebut juga
17 termasuk memberikan saran atas perlakuan transaksi masa lalu dalam SPT pajak
18 dan bertindak atas nama klien audit untuk merespon permintaan-permintaan
19 otoritas pajak atas informasi dan analisis tambahan (termasuk memberikan
20 penjelasan dan dukungan teknis terhadap pendekatan yang dipilih). Jasa
21 penyusunan SPT pajak pada umumnya didasarkan pada informasi historis dan
22 pada prinsipnya mencakup analisis dan pelaporan informasi historis tersebut sesuai
23 dengan peraturan perpajakan yang berlaku, termasuk preseden dan praktik yang
24 baku. Selanjutnya, SPT pajak tersebut akan bergantung pada proses telaah atau
25 persetujuan yang oleh otoritas perpajakan dianggap tepat. Oleh sebab itu,
26 pemberian jasa-jasa semacam ini, pada umumnya, tidak menimbulkan suatu
27 ancaman terhadap independensi jika manajemen bertanggung jawab atas SPT
28 pajak tersebut termasuk setiap pertimbangan yang dibuat.
29
30 Perhitungan Pajak untuk Tujuan Penyiapan Jurnal Akuntansi
31
32 Klien Audit adalah Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
33
34 290.180 Menyiapkan perhitungan-perhitungan liabilitas (atau aset) pajak kini dan pajak
35 tangguhan bagi klien audit untuk tujuan menyiapkan jurnal akuntansi yang
36 kemudian diaudit oleh kantor dapat menimbulkan ancaman telaah pribadi.
37 Signifikansi ancaman tersebut akan bergantung pada:
38 (a) kompleksitas peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan
39 tingkat pertimbangan yang diperlukan dalam penerapannya;
40 (b) tingkat keahlian pajak dari pegawai klien; dan
41 (c) materialitas nilai perhitungan tersebut terhadap laporan keuangan.
42
43 Berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan
44 atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
45 Beberapa contoh pengamanan tersebut ini mencakup:
46 (a) menggunakan personil yang profesional yang bukan bagian dari tim audit untuk
47 melakukan perhitungan tersebut;
48 (b) jika perhitungan tersebut dilakukan oleh personil dari tim audit tersebut,
49 menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik atau personil senior yang
50 bukan merupakan bagian dari personil tim audit dengan keahlian yang
51 memadai untuk menelaah perhitungan pajak tersebut; atau
52 (c) memperoleh saran terhadap perhitungan tersebut dari seorang profesional
53 pajak dari luar kantor.
54
55

65
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Klien Audit Merupakan Entitas Dengan Akuntabilitas Publik


2
3 290.181 Dalam hal klien audit adalah suatu dengan akuntabilitas publik, kantor tidak boleh
4 melakukan perhitungan liabilitas (atau aset) pajak kini dan pajak tangguhan untuk
5 tujuan menyiapkan jurnal akuntansi yang material atas laporan keuangan yang
6 akan diberi opini oleh kantor tersebut.
7
8 Jasa Perencanaan Pajak dan Jasa Konsultasi Pajak Lainnya
9
10 290.182 Jasa perencanaan pajak atau jasa konsultasi pajak lainnya meliputi berbagai
11 macam jenis jasa, seperti pemberian saran kepada klien audit bagaimana
12 pengelolaan dalam hubungannya dengan suatu pendekatan pajak yang lebih
13 efisien atau memberikan saran mengenai penerapan suatu peraturan perundang-
14 undangan perpajakan yang baru.
15
16 290.183 Suatu ancaman telaah pribadi dapat timbul ketika saran yang diberikan tersebut
17 akan mempengaruhi hal-hal yang tercermin dalam laporan keuangan. Keberadaan
18 dan signifikansi setiap ancaman tersebut akan bergantung pada faktor-faktor
19 seperti:
20 (a) tingkat subjektivitas dalam penentuan perlakuan yang tepat atas saran
21 perpajakan yang diberikan dalam laporan keuangan;
22 (b) sejauh mana hasil dari saran perpajakan tersebut memiliki suatu dampak
23 material terhadap laporan keuangan;
24 (c) apakah efektivitas saran perpajakan tersebut bergantung pada perlakuan atau
25 penyajian akuntansi dalam laporan keuangan serta keraguan mengenai
26 ketepatan perlakuan atau penyajian akuntansi tersebut berdasarkan kerangka
27 pelaporan keuangan yang digunakan;
28 (d) tingkat keahlian pajak dari karyawan klien; dan
29 (e) sejauh mana saran perpajakan tersebut didukung oleh peraturan perundang-
30 undangan di bidang perpajakan, preseden lain, atau praktik yang berlaku
31 umum; dan
32 (f) apakah perlakuan pajak tersebut didukung oleh suatu keputusan sendiri atau
33 apakah sebaliknya telah ditegaskan oleh otoritas perpajakan atas perlakuan
34 pajak tersebut sebelum penyusunan laporan keuangan.
35 Sebagai contoh, pemberian jasa perencanaan pajak dan jasa konsultasi pajak
36 lainnya ketika saran yang diberikan didukung oleh otoritas perpajakan atau
37 preseden lain secara jelas, praktik yang baku, atau memiliki suatu dasar dalam
38 hukum pajak pada umumnya tidak menimbulkan suatu ancaman terhadap
39 independensi.
40
41 290.184 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
42 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
43 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.Beberapa contoh dari
44 pengamanan tersebut termasuk:
45 (a) penggunaan personil yang profesional yang bukan merupakan bagian dari tim
46 audit untuk melakukan jasa tersebut;
47 (b) penggunaan profesional dalam bidang perpajakan, yang tidak terlibat dalam
48 konsultasi pajak, untuk memberi saran kepada tim audit mengenai jasa
49 konsultasi tersebut dan menelaah perlakuan laporan keuangan;
50 (c) pemerolehan saran dari profesional dalam bidang perpajakan dari luar kantor
51 atas jasa yang diberikan; atau
52 (d) pemerolehan persetujuan atau rekomendasi dari otoritas perpajakan.
53
54

66
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.185 Ketika efektivitas suatu konsultasi pajak bergantung pada perlakuan akuntansi
2 tertentu atau penyajian dalam laporan keuangan serta:
3 (a) tim audit memiliki keraguan atas ketepatan perlakuan akuntansi atau
4 penyajiannya berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang digunakan; dan
5 (b) hasil atau konsekuensi dari saran perpajakan akan memiliki dampak material
6 terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor;
7 Maka ancaman telaah pribadi tersebut akan sangat signifikan sehingga tidak ada
8 berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada
9 suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor tidak boleh memberikan
10 saran perpajakan tersebut kepada klien audit.
11
12 290.186 Dalam pelaksanaan jasa perpajakan kepada klien audit, kantor mungkin diminta
13 untuk melakukan suatu penilaian untuk membantu klien dalam memenuhi
14 kewajiban pelaporan pajaknya atau untuk tujuan perencanaan pajak. Ketika hasil
15 penilaian tersebut akan berdampak langsung terhadap laporan keuangan, maka
16 ketentuan pada paragraf 290.171 sampai 290.176 terkait dengan jasa penilaian
17 berlaku. Jika penilaian tersebut hanya untuk tujuan perpajakan dan hasil penilaian
18 tersebut tidak memiliki suatu dampak langsung terhadap laporan keuangan (yakni,
19 hanya berdampak pada laporan keuangan melalui jurnal akuntansi yang berkaitan
20 dengan pajak), maka hal ini tidak akan menimbulkan berbagai ancaman terhadap
21 independensi jika dampak penilaian tersebut tidak material terhadap laporan
22 keuangan atau jika penilaian tersebut bergantung pada telaah eksternal oleh
23 otoritas perpajakan atau otoritas sejenis lainnya.
24
25 Jika penilaian tidak bergantung pada telaah oleh pihak eksternal tersebut dan
26 dampaknya material terhadap laporan keuangan, maka keberadaan dan
27 signifikansi setiap ancaman akan bergantung pada faktor-faktor seperti:
28 (a) sejauh mana metode penilaian didukung oleh peraturan perundang-
29 undanganperpajakan, preseden lain, atau praktik yang baku serta tingkat
30 subjektivitas yang melekat dalam penilaian tersebut;
31 (b) keandalan dan keluasan data yang digunakan sebagai dasar penilaian.
32 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
33 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
34 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh
35 pengamanan tersebut termasuk:
36 (a) penggunaan personil yang profesional yang bukan merupakan bagian dari tim
37 audit untuk melakukan jasa tersebut;
38 (b) penerapan suatu telaah secara profesional terhadap pekerjaan audit atau hasil
39 dari jasa perpajakan tersebut; atau
40 (c) memperoleh persetujuan awal atau rekomendasi dari otoritas perpajakan.
41
42 Asistensi Penyelesaian Sengketa Pajak
43
44 290.187 Ancaman advokasi atau ancaman telaah pribadi dapat timbul ketika kantor mewakili
45 klien audit dalam suatu proses penyelesaian sengketa pajak ketika otoritas pajak
46 memberitahu klien bahwa otoritas tersebut menolak argumentasi klien atas isu
47 tertentu serta baik otoritas pajak maupun klien tersebut membawa penyelesaian
48 masalah tersebut melalui proses persidangan formal, misalnya pada lembaga
49 penyelesaian sengketa publik atau sidang pengadilan. Keberadaan setiap ancaman
50 akan bergantung pada faktor-faktor seperti:
51 (a) apakah kantor tersebut telah memberikan saran yang merupakan pokok
52 sengketa pajak;
53 (b) sejauh mana hasil dari sengketa pajak tersebut memberikan dampak material
54 terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor tersebut;

67
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (c) sejauh mana permasalahan tersebut didukung oleh peraturan perundang-


2 undanganperpajakan, preseden lain, atau praktik yang baku;
3 (d) apakah proses permintaan keterangan formal tersebut dilakukan secara
4 terbuka; dan
5 (e) peran manajemen dalam penyelesaian sengketa tersebut.
6
7 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
8 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
9 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh dari pengamanan
10 ini termasuk:
11 (a) penggunaan personil yang profesional yang bukan merupakan bagian dari tim
12 audit untuk melakukan jasa tersebut;
13 (b) penggunaan profesional pajak, yang tidak terlibat dalam memberikan jasa
14 perpajakan tersebut, untuk memberikan saran kepada tim audit atas jasa yang
15 diberikan dan menelaah perlakuan dalam laporan keuangan; atau
16 (c) pemerolehan saran atas jasa tersebut dari profesional pajak dari luar kantor.
17
18 290.188 Ketika jasa perpajakan mencakup keterlibatan untuk bertindak sebagai advokat
19 bagi klien audit dalam penyelesaian permasalahan pajak melalui lembaga
20 penyelesaian sengketa publik atau sidang pengadilan dan nilainya tersebut material
21 terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor, maka ancaman
22 advokasi yang timbul sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan
23 yang dapat menghilangkan ancaman atau mengurangi ancaman tersebut sampai
24 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor tersebut tidak boleh
25 memberikan jasa seperti ini kepada klien audit. Yang dimaksud sebagai lembaga
26 penyelesaian sengketa publik atau pengadilan ditentukan berdasarkan bagaimana
27 proses persidangan pajak dilakukan dalam suatu yurisdiksi tertentu.
28
29 290.189 Namun, kantor tidak dilarang untuk melakukan suatu peran sebagai penasihat
30 secara berkelanjutan (misalnya, menanggapi permintaan tertentu atas informasi,
31 menyediakan akun-akun faktual atau testimoni mengenai pekerjaan yang
32 dilakukan, atau membantu klien dalam menganalisa masalah perpajakan) bagi klien
33 audit dalam kaitannya dengan permasalahan yang sedang dihadapi dalam proses
34 persidangan pada lembaga penyelesaian sengketa publik atau pengadilan.
35
36 Jasa Audit Internal
37
38 Ketentuan Umum
39
40 290.190 Ruang lingkup dan tujuan dari kegiatan audit internal sangat beragam dan
41 bergantung pada ukuran dan struktur entitas serta persyaratan dari manajemen dan
42 penanggung jawab tata kelola. Kegiatan audit internal dapat mencakup:
43 (a) pemantauan pengendalian internal: penelaahan pengendalian, pemantauan
44 operasional, dan merekomendasikan perbaikan;
45 (b) pemeriksaan informasi keuangan dan operasional: penelaahan terhadap cara
46 yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi, dan
47 melaporkan informasi keuangan dan operasional, serta penyelidikan spesifik
48 terhadap informasi tertentu, termasuk pengujian yang terinci atas transaksi,
49 saldo dan prosedur;
50 (c) penelaahan atas aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas dari kegiatan
51 operasional termasuk kegiatan non keuangan dari suatu entitas; dan
52 (d) penelaahan ketaatan terhadap hukum, regulasi, dan persyaratan ketentuan
53 eksternal lain, serta kebijakan dan arahan manajemen dan persyaratan-
54 persyaratan ketentuan internal lain.
55

68
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.191 Jasa audit internal mencakup membantu klien audit dalam pelaksanaan kegiatan
2 audit internalnya. Penyediaan jasa audit internal kepada klien audit dapat
3 menimbulkan ancaman telaah pribadi terhadap independensi jika kantor tersebut
4 menggunakan pekerjaan audit internal dalam proses pelaksanaan audit eksternal
5 berikutnya. Pelaksanaan bagian penting dari kegiatan audit internal klien tersebut
6 akan meningkatkan kemungkinan bahwa personil kantor yang memberikan jasa
7 audit internal tersebut akan mengambil alih tanggung jawab manajemen. Ketika
8 personil kantor tersebut mengambil alih tanggung jawab manajemen saat
9 memberikan jasa audit internal untuk klien audit, ancaman yang timbul akan sangat
10 signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi
11 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Dengan
12 demikian, seorang personil kantor tidak boleh mengambil alih tanggung jawab
13 manajemen ketika memberikan jasa audit internal kepada klien audit.
14
15 290.192 Beberapa contoh jasa audit internal yang mencakup pengambilan tanggung jawab
16 manajemen termasuk:
17 (a) penetapan kebijakan audit internal atau arah strategis dari kegiatan audit
18 internal;
19 (b) mengarahkan dan mengambil tanggung jawab atas tindakan karyawan audit
20 internal entitas;
21 (c) penentuan rekomendasi hasil dari kegiatan audit internal yang harus
22 diterapkan;
23 (d) pelaporan hasil kegiatan audit internal atas nama manajemen kepada
24 penanggung jawab tata kelola;
25 (e) melakukan prosedur yang membentuk bagian dari pengendalian internal,
26 seperti memeriksa dan menyetujui perubahan atas hak akses data karyawan;
27 (f) mengambil tanggung jawab untuk merancang, menerapkan, dan menjaga
28 pengendalian internal; dan
29 (g) melakukan jasa audit internal yang dialihdayakan, yang terdiri atas semua atau
30 sebagian besar fungsi audit internal, yang mana kantor bertanggung jawab
31 atas penentuan ruang lingkup pekerjaan audit internal dan mungkin
32 bertanggung jawab untuk satu atau lebih permasalahan yang disebutkan pada
33 poin (a)-(f).
34
35 290.193 Untuk menghindari pengambilalihan tanggung jawab manajemen, kantor hanya
36 dapat memberikan jasa audit internal untuk klien audit jika kantor tersebut yakin
37 bahwa:
38 (a) klien menunjuk seorang yang tepat dan kompeten, lebih diutamakan di tingkat
39 manajemen senior, untuk bertanggung jawab penuh dari waktu ke waktu atas
40 kegiatan audit internal dan untuk mengakui bertanggung-jawab atas
41 perancangan, penerapan, dan pemeliharaan pengendalian internal;
42 (b) manajemen klien atau penanggung jawab tata kelola melakukan penelaahan,
43 penilaian dan persetujuan atas ruang lingkup, risiko dan frekuensi jasa-jasa
44 audit internal tersebut;
45 (c) manajemen klien mengevaluasi kecukupan jasa audit internal dan temuan-
46 temuan yang dihasilkannya;
47 (d) manajemen klien mengevaluasi dan menentukan rekomendasi yang dihasilkan
48 dari jasa audit internal yang akan diterapkan dan mengelola proses
49 penerapannya; dan
50 (e) manajemen klien melapor kepada penanggung jawab tata kelola entitas atas
51 temuan-temuan signifikan dan rekomendasi yang dihasilkan dari jasa audit
52 internal.
53
54

69
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.194 Ketika kantor menggunakan pekerjaan dari fungsi audit internal, standar audit
2 mensyaratkan pelaksanaan prosedur untuk mengevaluasi kecukupan dari
3 pekerjaan tersebut. Ketika kantor menerima suatu perikatan untuk memberikan jasa
4 audit internal kepada klien audit, dan hasil dari jasa tersebut akan digunakan dalam
5 pelaksanaan audit eksternal, suatu ancaman telaah pribadi timbul yang disebabkan
6 kemungkinan bahwa tim audit akan menggunakan hasil dari jasa audit internal
7 tersebut tanpa mengevaluasi hasil-hasil tersebut secara tepat atau menerapkan
8 skeptisisme profesional dengan tingkat yang sama seperti jika pekerjaan audit
9 internal tersebut dilakukan oleh personil yang bukan dari kantor tersebut.
10
11 Signifikansi dari ancaman tersebut bergantung pada faktor-faktor seperti:
12 (a) materialitas dari jumlah-jumlah yang terkait dalam laporan keuangan;
13 (b) risiko salah saji dari asersi-asersi yang terkait dengan jumlah-jumlah dalam
14 laporan keuangan; dan
15 (c) tingkat ketergantungan yang akan diletakan pada jasa audit internal tersebut.
16
17 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
18 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
19 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Salah satu contoh dari
20 pengamanan tersebut adalah dengan menggunakan personil yang profesional yang
21 bukan merupakan bagian dari tim audit untuk melakukan jasa audit internal.
22
23 Klien Audit Merupakan Entitas Dengan Akuntabilitas Publik
24
25 290.195 Dalam hal klien audit merupakan suatu entitas dengan akuntabilitas publik, kantor
26 tidak boleh memberikan jasa audit internal yang berkaitan dengan:
27 (a) suatu bagian signifikan dari pengendalian internal atas pelaporan keuangan;
28 (b) sistem akuntansi keuangan yang menghasilkan informasi yang, baik secara
29 terpisah maupun keseluruhan, signifikan terhadap catatan akuntansi atau
30 laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor tersebut; atau
31 (c) jumlah-jumlah atau pengungkapan-pengungkapan yang, secara terpisah
32 maupun keseluruhan, material terhadap laporan keuangan yang akan diberi
33 opini oleh kantor tersebut.
34
35 Jasa Sistem TI
36
37 Ketentuan Umum
38
39 290.196 Jasa yang berkaitan dengan sistem teknologi informasi (TI) meliputi perancangan
40 atau penerapan sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Sistem tersebut
41 mungkin mengumpulkan sumber data, membentuk bagian dari pengendalian
42 internal atas laporan keuangan, atau menghasilkan informasi yang berdampak
43 terhadap catatan akuntansi atau laporan keuangan, atau sistem-sistem tersebut
44 mungkin juga tidak berhubungan dengan catatan-catatan akuntansi klien audit,
45 pengendalian internal atas pelaporan keuangan atau laporan keuangan.
46 Penyediaan jasa sistem dapat menimbulkan suatu ancaman telaah pribadi,
47 bergantung pada sifat jasa-jasa dan sistem TI tersebut.
48
49 290.197 Jasa-jasa TI berikut ini dianggap tidak akan menimbulkan suatu ancaman terhadap
50 independensi selama personil kantor tidak mengambil alih tanggung jawab
51 manajemen, yaitu:
52 (a) perancangan atau penerapan sistem TI yang tidak berhubungan dengan
53 pengendalian internal atas pelaporan keuangan;

70
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (b) perancangan atau penerapan sistem TI yang tidak menghasilkan informasi


2 yang merupakan suatu bagian signifikan dari catatan akuntansi atas laporan
3 keuangan;
4 (c) penerapan perangkat lunak akuntansi atau pelaporan informasi keuangan “siap
5 pakai” (off-the-shelf), yang tidak dikembangkan oleh kantor tersebut, tanpa
6 perlu penyesuaian yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan klien; dan
7 (d) pengevaluasian dan pembuatan rekomendasi yang berkaitan dengan suatu
8 sistem yang dirancang, diterapkan, atau dioperasikan oleh penyedia jasa lain
9 atau oleh klien tersebut.
10
11 Klien Audit Adalah Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
12
13 290.198 Penyediaan jasa-jasa kepada suatu klien audit yang merupakan entitas tanpa
14 akuntabilitas publik mencakup perancangan atau penerapan sistem TI yang;
15 (a) membentuk suatu bagian signifikan dari pengendalian internal atas pelaporan
16 keuangan; atau
17 (b) menghasilkan informasi yang signifikan terhadap catatan akuntansi atau
18 laporan keuangan klien yang akan diberi suatu opini oleh kantor, akan
19 menimbulkan suatu ancaman telaah pribadi.
20
21 290.199 Ancaman telaah pribadi terlalu signifikan ketika melakukan jasa-jasa tersebut di
22 atas, kecuali berbagai pengamanan yang memadai diterapkan untuk memastikan
23 bahwa:
24 (a) klien memahami tanggung jawabnya untuk membangun dan mengawasi
25 sistem pengendalian internal;
26 (b) klien menetapkan seorang karyawan yang kompeten, lebih diutamakan
27 manajemen senior, sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk membuat
28 semua keputusan manajemen berkaitan dengan perancangan dan penerapan
29 sistem perangkat keras dan lunak;
30 (c) klien membuat semua keputusan manajemen yang terkait dengan proses
31 perancangan dan penerapan tersebut;
32 (d) klien mengevaluasi kecukupan dan hasil dari perancangan dan penerapan
33 sistem tersebut; dan
34 (e) klien bertanggung jawab atas pengoperasian sistem (perangkat keras atau
35 lunak) tersebut serta data yang digunakan atau dihasilkan.
36
37 290.200 Bergantung pada tingkat ketergantungan yang akan diletakan pada suatu sistem TI
38 tertentu sebagai bagian dari audit, suatu keputusan harus dibuat untuk menentukan
39 bahwa jasa non-asurans tersebut hanya dilakukan oleh personil yang bukan bagian
40 dari dari tim audit dan memiliki jalur pelaporan dan pertanggung-jawaban berbeda
41 di dalam kantor. Signifikansi dari setiap ancaman yang tersisa harus dievaluasi dan
42 berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan
43 atau mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Salah
44 satu contoh dari pengamanan tersebut adalah dengan menugaskan CPA
45 Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan audit atau non-asurans
46 tersebut.
47
48 Klien Audit Merupakan Entitas Dengan Akuntabilitas Publik
49
50 290.201 Dalam kasus klien audit merupakan suatu entitas dengan akuntabilitas publik,
51 kantor tidak boleh memberikan jasa yang mencakup perancangan atau penerapan
52 sistem TI yang:
53 (a) membentuk suatu bagian signifikan dari pengendalian internal atas laporan
54 keuangan; atau

71
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (b) menghasilkan informasi yang signifikan terhadap catatan akuntansi klien atau
2 laporan keuangan yang akan diberi suatu opini oleh kantor tersebut.
3
4 Jasa Penunjang Litigasi
5
6 290.202 Jasa penunjang litigasi dapat mencakup kegiatan-kegiatan seperti bertindak
7 sebagai seorang saksi ahli, perhitungan estimasi kerugian atau jumlah-jumlah
8 lainnya yang dapat menjadi piutang atau utang sebagai hasil dari litigasi atau
9 sengketa hukum lainnya, dan bantuan manajemen dokumen dan pengambilannya.
10 Jasa-jasa tersebut dapat menimbulkan suatu ancaman telaah pribadi atau
11 ancaman advokasi.
12
13 290.203 Ketika kantor menyediakan suatu jasa penunjang litigasi untuk klien audit dan jasa
14 tersebut mencakup perkiraan kerugian atau jumlah-jumlah lain yang berpengaruh
15 terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor tersebut, maka
16 kantor harus mematuhi ketentuan jasa penilaian yang dijelaskan pada paragraf
17 290.172 hingga 290.177. Dalam kasus jasa penunjang litigasi lain, signifikansi dari
18 setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan
19 ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai
20 pada suatu tingkat yang dapat diterima.
21
22 Jasa Hukum
23
24 290.204 Untuk tujuan dari seksi ini, jasa hukum didefinisikan sebagai setiap jasa yang
25 diberikan oleh orang yang telah memiliki izin untuk berpraktik hukum dalam
26 pengadilan atau oleh orang yang telah memiliki pelatihan hukum yang disyaratkan
27 untuk berpraktik hukum. Jasa hukum tersebut mencakup bidang yang luas dan
28 beragam termasuk pemberian jasa korporasi dan komersial kepada klien, seperti
29 dukungan dalam penyusunan perjanjian, litigasi, saran dan bantuan hukum untuk
30 merger dan akuisisi, serta bantuan kepada bagian hukum klien. Pemberian jasa
31 hukum kepada suatu entitas yang merupakan klien audit dapat menimbulkan
32 ancaman telaah pribadi dan ancaman advokasi.
33
34 290.205 Jasa hukum yang mendukung klien audit dalam pelaksanaan suatu transaksi
35 (sebagai contoh: dukungan kontrak, nasihat hukum, uji tuntas hukum dan
36 restrukturisasi) dapat menimbulkan berbagai ancaman telaah pribadi. Keberadaan
37 dan signifikansi setiap ancaman akan bergantung pada beberapa faktor seperti:
38 (a) sifat dari jasa tersebut;
39 (b) apakah jasa tersebut dilakukan oleh personil bagian dari tim audit; dan
40 (c) materialitas dari setiap permasalahan yang berhubungan dengan laporan
41 keuangan klien tersebut.
42
43 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
44 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
45 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh dari
46 pengamanan tersebut termasuk:
47 (a) penggunaan personil profesional yang bukan merupakan bagian dari tim audit
48 untuk melakukan jasa tersebut: atau
49 (b) menugaskan profesional yang tidak terlibat dalam pemberian jasa hukum
50 tersebut untuk memberikan saran kepada tim audit terkait pemberian jasa
51 tersebut dan menelaah atas setiap perlakuan akuntansi dalam laporan
52 keuangan.
53
54

72
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.206 Bertindak dalam peran advokasi bagi klien audit dalam menyelesaikan suatu
2 sengketa atau litigasi dengan jumlah yang material terhadap laporan keuangan
3 yang akan diberi opini oleh kantor dapat menimbulkan berbagai ancaman advokasi
4 dan telaah pribadi yang signifikan sehingga tidak ada pengamanan-pengamanan
5 yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
6 diterima. Oleh karena itu, kantor tidak boleh memberikan jenis jasa ini kepada klien
7 audit.
8
9 290.207 Ketika kantor diminta untuk bertindak dalam peran advokasi bagi klien audit dalam
10 penyelesaian suatu sengketa atau litigasi dan jumlah yang tercakup dalam kegiatan
11 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh
12 kantor tersebut, kantor harus mengevaluasi signifikansi setiap ancaman advokasi
13 dan ancaman telaah pribadi serta menerapkan berbagai pengamanan ketika
14 diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada
15 suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh pengamanan tersebut
16 termasuk:
17 (a) penggunaan personil profesional yang bukan merupakan bagian dari tim audit
18 untuk melakukan jasa tersebut: atau
19 (b) menugaskan profesional yang tidak terlibat dalam pemberian jasa hukum
20 tersebut untuk memberikan saran pada tim audit terkait pemberian jasa
21 tersebut dan menelaah perlakuan akuntansinya.
22
23 290.208 Penunjukkan seorang rekan atau seorang personil kantor sebagai penasihat hukum
24 untuk klien audit akan menimbulkan ancaman kepentingan pribadi dan ancaman
25 advokasi yang signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat
26 mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Pada
27 umumnya kedudukan penasihat hukum merupakan posisi manajemen senior yang
28 memiliki tanggung jawab atas masalah hukum yang luas dalam perusahaan. Oleh
29 karena itu, tidak ada satu pun personil kantor dapat menerima penunjukkan
30 tersebut dari klien audit.
31
32 Jasa Perekrutan
33
34 Ketentuan Umum
35
36 290.209 Pemberian jasa perekrutan bagi klien audit dapat menimbulkan ancaman
37 kepentingan pribadi, kedekatan atau intimidasi. Keberadaan dan signifikansi setiap
38 ancaman akan bergantung pada beberapa faktor seperti:
39 (a) sifat dari bantuan yang diminta; dan
40 (b) peran dari orang yang akan direkrut.
41 Signifikansi dari setiap ancaman yang timbul harus dievaluasi dan berbagai
42 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau
43 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
44 Dalam kasus apa pun, kantor tidak boleh mengambil alih tanggung jawab
45 manajemen, termasuk bertindak sebagai seorang negosiator atas nama klien, dan
46 keputusan perekrutan tetap berada pada klien.
47
48 Secara umum, kantor dapat memberikan jasa-jasa seperti penelaahan kualifikasi
49 profesional dari para pelamar dan memberikan saran mengenai kesesuaiannya
50 dengan posisi yang ditawarkan. Selain itu, kantor tersebut dapat mewawancarai
51 para kandidat dan memberikan pertimbangan berkenaan dengan kompetensi
52 kandidat untuk posisi akuntansi keuangan, administrasi, atau pengendalian.
53
54
55

73
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Klien Audit Merupakan Entitas Dengan Akuntabilitas Publik


2
3 290.210 Suatu kantor tidak dapat memberikan jasa perekrutan berikut ini kepada klien audit
4 yang merupakan entitas dengan akuntabilitas publik untuk jabatan direktur,
5 komisaris, atau pejabat entitas atau manajemen senior yang dalam posisinya dapat
6 memberikan pengaruh signifikan terhadap penyusunan catatan akuntansi atau
7 laporan keuangan klien yang akan diberi opini oleh kantor tersebut, yaitu:
8 (a) mencarikan atau menemukan kandidat untuk posisi-posisi tersebut; dan
9 (b) melakukan pemeriksaan referensi dari kandidat yang prospektif untuk posisi-
10 posisi tersebut.
11
12 Jasa Keuangan Korporat
13
14 290.211 Penyediaan jasa keuangan korporat seperti:
15 (a) membantu klien audit dalam pengembangan strategi perusahaan;
16 (b) pengidentifikasian sasaran potensial yang akan dicapai klien audit;
17 (c) memberikan saran atas penyelesaian transaksi-transaksi;
18 (d) membantu transaksi-transaksi pemerolehan pendanaan; dan
19 (e) memberikan saran strukturisasi,
20 dapat menimbulkan ancaman advokasi dan ancaman telaah pribadi. Signifikansi
21 dari setiap ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
22 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
23 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh dari
24 berbagai pengamanan tersebut termasuk:
25 (a) penggunaan personil profesional yang bukan merupakan bagian dari tim audit
26 untuk memberikan jasa-jasa tersebut; atau
27 (b) menugaskan profesional yang tidak terlibat dalam pemberian jasa keuangan
28 korporat untuk memberikan saran kepada tim audit terkait pemberian jasa
29 tersebut serta menelaah perlakuan akuntansi dan laporan keuangan.
30
31 290.212 Pemberian jasa keuangan korporat, misalnya memberikan saran dalam
32 strukturisasi suatu transaksi keuangan korporat atau pengaturan pembiayaan yang
33 secara langsung akan memengaruhi jumlah-jumlah yang akan dilaporkan dalam
34 laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor, dapat menimbulkan suatu
35 ancaman telaah pribadi. Keberadaan dan signifikansi setiap ancaman akan
36 bergantung pada faktor-faktor seperti:
37 (a) tingkat subjektivitas dalam penentuan perlakuan yang tepat mengenai hasil
38 atau konsekuensi dari saran jasa keuangan korporat dalam laporan keuangan;
39 (b) sejauh mana hasil dari saran jasa keuangan korporat secara langsung akan
40 memengaruhi jumlah tercatat dalam laporan keuangan dan sejauh mana
41 jumlah tersebut material terhadap laporan keuangan; dan
42 (c) apakah efektivitas dari saran jasa keuangan korporat bergantung pada suatu
43 perlakuan akuntansi tertentu atau penyajiannya dalam laporan keuangan, serta
44 terdapat keraguan atas kesesuaian perlakuan akuntansi atau penyajiannya
45 berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang digunakan.
46
47 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
48 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
49 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.Beberapa contoh dari
50 berbagai pengamanan tersebut termasuk:
51 (a) penggunaan personil profesional yang bukan merupakan bagian dari tim audit
52 untuk melakukan jasa tersebut; atau
53 (b) menugaskan seorang profesional yang tidak terlibat dalam memberikan jasa
54 keuangan korporat untuk memberikan saran kepada tim audit terkait

74
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 pemberian jasa tersebut serta menelaah perlakuan akuntansi dan laporan


2 keuangan.
3
4 290.213 Ketika efektivitas nasihat keuangan korporat bergantung pada suatu perlakuan
5 akuntansi atau penyajiannya pada laporan keuangan serta:
6 (a) tim audit memiliki keraguan yang layak mengenai kesesuaian perlakuan
7 akuntansi atau penyajiannya pada laporan keuangan berdasarkan kerangka
8 pelaporan keuangan yang berlaku; dan
9 (b) hasil atau konsekuensi dari saran jasa keuangan korporat akan memberikan
10 dampak material terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor
11 tersebut,
12 ancaman telaah pribadi akan timbul secara sangat signifikan bagi kantor yang
13 memberikan opini auditor tersebut sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang
14 dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
15 diterima, sehingga saran dari jasa keuangan korporat tidak dapat diberikan.
16
17 290.214 Pemberian jasa-jasa keuangan korporat yang meliputi promosi, perdagangan, atau
18 pemberian penjaminan atas suatu saham klien audit akan menimbulkan suatu
19 ancaman advokasi atau ancaman telaah pribadi yang sangat signifikan, sehingga
20 tidak ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai
21 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor tidak boleh
22 memberikan jasa-jasa tersebut kepada klien audit.
23
24 Imbalan-imbalan
25
26 Besaran Relatif Imbalan
27
28 290.215 Ketika total imbalan dari satu klien audit mencerminkan sebagian besar pendapatan
29 kantor yang menerbitkan opini audit, maka terjadi ketergantungan pada klien
30 tersebut dan kekhawatiran akan hilangnya klien tersebut dapat menimbulkan suatu
31 ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi.
32 Signifikansi ancaman tersebut akan bergantung pada faktor-faktor seperti:
33 (a) struktur operasi kantor tersebut;
34 (b) apakah kantor telah mapan atau baru berdiri; dan
35 (c) signifikansi klien bagi kantor tersebut baik secara kualitatif dan/atau kuantitatif.
36
37 Signifikansi dari setiap ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai
38 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau
39 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
40 Beberapa contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk:
41 (a) mengurangi ketergantungan pada klien audit tersebut;
42 (b) penelaahan pengendalian mutu dari pihak eksternal; atau
43 (c) berkonsultasi dengan pihak ketiga, seperti IAPI atau CPA Pemegang Izin
44 Akuntan Publik, mengenai pertimbangan-pertimbangan audit yang penting.
45
46 290.216 Suatu ancaman kepentingan pribadi atau intimidasi juga timbul ketika imbalan yang
47 dihasilkan dari satu klien audit mencerminkan sebagian besar pendapatan dari
48 seorang CPA Pemegang Izin Akuntan Publik atau sebagian besar pendapatan dari
49 salah satu cabang kantor. Signifikansi ancaman tersebut akan bergantung pada
50 faktor-faktor seperti:
51 (a) signifikansi klien bagi CPA Pemegang Izin Akuntan Publik atau cabang
52 tersebut baik secara kualitatif dan/atau kuantitatif;

75
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (b) sejauh mana penghasilan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik tersebut, atau
2 para rekan di kantor tersebut, bergantung pada imbalan yang dihasilkan dari
3 klien tersebut.
4
5 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
6 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
7 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh
8 pengamanan tersebut termasuk:
9 (a) mengurangi ketergantungan pada klien audit tersebut;
10 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan
11 tersebut atau memberikan saran yang diperlukan; atau
12 (c) dilakukan penelaahan pengendalian mutu secara reguler, baik dari internal
13 atau eksternal, atas perikatan tersebut secara independen.
14
15 Klien Audit Merupakan Entitas Dengan Akuntabilitas Publik
16
17 290.217 Jika klien audit merupakan suatu entitas dengan akuntabilitas publik dan selama
18 dua tahun berturut-turut total imbalan dari klien audit tersebut dan entitas
19 berelasinya (sebagaimana ketentuan dalam paragraf 290.27) mencerminkan lebih
20 dari 15% dari seluruh total imbalan yang diterima oleh kantor yang menerbitkan
21 opini atas laporan keuangan klien, kantor tersebut harus mengungkapkan kepada
22 penanggung jawab tata kelola klien audit tersebut bahwa total imbalan tersebut
23 mencerminkan lebih dari 15% dari total imbalan yang diterima oleh kantor tersebut,
24 dan membahas pilihan berbagai pengamanan berikut ini yang akan diterapkan
25 untuk mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, dan
26 menerapkan pengamanan yang dipilih tersebut:
27 (a) sebelum penerbitan opini audit pada tahun kedua laporan keuangan, CPA
28 Pemegang Izin Akuntan Publik yang bukan personil dari kantor yang
29 memberikan opini atas laporan keuangan tersebut, melakukan suatu
30 penelaahan pengendalian mutu perikatan atau IAPI melakukan suatu
31 penelaahan atas perikatan tersebut yang setara dengan suatu penelaahan
32 pengendalian mutu perikatan (suatu telaah pra-penerbitan); atau
33 (b) setelah penerbitan opini audit atas laporan keuangan tahun kedua tersebut,
34 dan sebelum penerbitan opini audit atas laporan keuangan tahun ketiga, CPA
35 Pemegang Izin Akuntan Publik yang bukan personil dari kantor yang
36 menerbitkan opini atas laporan keuangan tersebut atau IAPI melakukan suatu
37 penelaahan pengendalian mutu terhadap audit tahun kedua tersebut yang
38 setara dengan penelaahan pengendalian mutu perikatan (“suatu telaah pasca
39 penerbitan”).
40
41 Ketika total imbalan secara signifikan melebihi 15%, kantor harus menentukan
42 apakah signifikansi ancaman tersebut sedemikian rupa sehingga suatu telaah
43 pasca penerbitan tidak akan mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang
44 dapat diterima dan, oleh karena itu, suatu telaah pra-penerbitan diperlukan. Dalam
45 keadaan tersebut, suatu telaah pra-penerbitan harus dilakukan. Setelah itu, ketika
46 imbalan tetap berlanjut melebihi 15% setiap tahunnya, pengungkapan kepada dan
47 diskusi dengan pihak penanggung jawab tata kelola harus dilakukan serta salah
48 satu berbagai pengamanan diatas harus diterapkan. Jika imbalan secara signifikan
49 melampaui 15%, kantor harus menentukan apakah signifikansi ancaman tersebut
50 sedemikian rupa sehingga suatu telaah pasca penerbitan tidak akan mengurangi
51 ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima dan, oleh karena itu,
52 suatu telaah pra-penerbitan diperlukan. Dalam keadaan tersebut, suatu telaah pra-
53 penerbitan harus dilakukan.
54
55

76
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Imbalan Telah Lewat Jatuh Tempo


2
3 290.218 Suatu ancaman kepentingan pribadi dapat timbul jika imbalan yang telah jatuh
4 tempo dari klien audit belum dibayar untuk suatu jangka waktu yang lama, terutama
5 jika sebagian besar imbalan belum dibayar sebelum penerbitan laporan audit untuk
6 tahun berikutnya. Pada umumnya, kantor diharapkan mengharuskan pembayaran
7 imbalan tersebut sebelum laporan audit diterbitkan. Jika imbalan belum dibayar
8 setelah laporan audit terbit, keberadaan dan signifikansi setiap ancaman harus
9 dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk
10 menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat
11 yang dapat diterima.
12
13 Suatu contoh pengamanan tersebut adalah dengan menugaskan CPA Pemegang
14 Izin Akuntan Publik yang tidak terlibat dalam perikatan audit tersebut untuk
15 memberikan saran atau menelaah pekerjaan yang dilakukan tersebut. Kantor harus
16 menetapkan apakah imbalan yang jatuh tempo tersebut dapat dianggap setara
17 dengan suatu pinjaman kepada klien tersebut dan, karena signifikansi imbalan-
18 imbalan yang telah jatuh tempo tersebut, apakah tepat bagi kantor untuk ditunjuk
19 kembali atau melanjutkan perikatan audit.
20
21 Imbalan Kontinjen
22
23 290.219 Imbalan kontinjen merupakan imbalan yang dihitung berdasarkan suatu basis yang
24 ditentukan diawal yang dikaitkan dengan hasil dari suatu transaksi atau pekerjaan
25 yang dilakukan suatu kantor. Untuk tujuan seksi ini, suatu imbalan tidak dianggap
26 bersifat kontinjen jika imbalan tersebut ditetapkan oleh pengadilan atau otoritas
27 publik lain.
28
29 290.220 Imbalan kontinjen yang dibebankan secara langsung atau tidak langsung, misalnya
30 melalui perantara, oleh suatu kantor sehubungan dengan suatu perikatan audit
31 akan menimbulkan suatu ancaman kepentingan pribadi yang sangat signifikan,
32 sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman
33 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor
34 tidak boleh melakukan pengaturan imbalan kontinjen tersebut.
35
36 290.221 Imbalan kontinjen yang dibebankan secara langsung atau tidak langsung, misalnya
37 melalui perantara, oleh suatu kantor sehubungan dengan pemberian jasa non-
38 asurans kepada klien audit juga dapat menimbulkan suatu ancaman kepentingan
39 pribadi. Ancaman yang timbul tersebut sangat signifikan sehingga tidak ada
40 berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada
41 suatu tingkat yang dapat diterima jika:
42 (a) imbalan dibebankan oleh kantor yang menerbitkan opini atas laporan
43 keuangan dan imbalan tersebut material atau diperkirakan akan material bagi
44 kantor tersebut;
45 (b) imbalan dibebankan oleh jaringan kantor yang terlibat secara signifikan dalam
46 audit tersebut dan imbalan tersebut material atau diperkirakan akan material
47 bagi jaringan kantor tersebut;
48 (c) hasil dari jasa non-asurans tersebut, dan jumlah imbalan, bergantung pada
49 pertimbangan pada saat ini atau masa depan terkait dengan audit tersebut atas
50 suatu jumlah yang material dalam laporan keuangan.
51 Oleh karena itu, pengaturan-pengaturan tersebut tidak dapat dilakukan.
52
53

77
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.222 Untuk pengaturan imbalan kontinjen lainnya yang dibebankan oleh kantor untuk
2 jasa non-asurans kepada klien audit, keberadaan dan signifikansi dari setiap
3 ancaman akan bergantung pada faktor-faktor seperti:
4 (a) rentang jumlah imbalan yang mungkin diterima;
5 (b) apakah otoritas yang tepat yang menentukan imbalan kontijen atas hasil yang
6 telah ditetapkan dari suatu kegiatan;
7 (c) sifat dari jasa tersebut;
8 (d) dampak dari kejadian atau transaksi pada laporan keuangan.
9
10 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
11 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
12 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh
13 pengamanan tersebut termasuk:
14 (a) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik menelaah pekerjaan audit
15 terkait atau memberikan saran yang diperlukan; atau
16 (b) penggunaan personil profesional yang bukan merupakan bagian dari tim audit
17 untuk melakukan jasa non-asurans.
18
19 Kebijakan Evaluasi dan Kompensasi
20
21 290.223 Suatu ancaman kepentingan pribadi timbul ketika seorang personil dari tim audit
22 dievaluasi atau diberikan kompensasi berdasarkan pada jasa non-asurans terhadap
23 klien audit. Signifikansi ancaman ini akan bergantung pada:
24 (a) proporsi evaluasi atau kompensasi kinerja individual yang didasarkan pada
25 jasa tersebut;
26 (b) peran individu tersebut dalam tim audit;
27 (c) apakah keputusan promosi dipengaruhi oleh penjualan jasa tersebut.
28
29 Signifikansi ancaman tersebut harus dievaluasi dan, jika ancaman tersebut tidak
30 berada pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka kantor tersebut harus
31 mengubah program kompensasi atau proses evaluasi terhadap individu tersebut
32 atau menerapkan berbagai pengamanan untuk menghilangkan atau mengurangi
33 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa
34 contoh pengamanan ini mencakup:
35 (a) memindahkan personil tersebut dari tim audit; atau
36 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan
37 personil tim audit tersebut.
38
39 290.224 Seorang rekan penanggung jawab perikatan audit tidak boleh dievaluasi atau
40 diberikan kompensasi berdasarkan pada keberhasilannya dalam menjual jasa non-
41 asurans kepada klien auditnya. Hal ini tidak dimaksudkan untuk melarang
42 pengaturan pembagian laba yang biasa dilakukan diantara para rekan pada suatu
43 kantor.
44
45 Hadiah dan Keramahtamahan
46
47 290.225 Penerimaan hadiah atau keramahtamahan dari klien audit dapat menimbulkan
48 ancaman kepentingan pribadi dan ancaman kedekatan. Jika suatu kantor atau
49 seorang personil dari tim audit menerima hadiah atau keramahtamahan, kecuali
50 nilainya kecil dan tidak berdampak, ancaman yang timbul sangat signifikan
51 sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman-
52 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu,
53 suatu kantor atau seorang personil dari tim audit tidak boleh menerima hadiah atau
54 keramahtamahan tersebut.

78
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Litigasi Aktual atau Ancaman Litigasi


2
3 290.226 Ketika litigasi terjadi, atau kemungkinan terjadi, antara kantor atau seorang personil
4 dari tim audit dengan klien audit, ancaman kepentingan pribadi dan ancaman
5 intimidasi terjadi. Hubungan antara manajemen klien dan personil dari tim audit
6 harus digambarkan dengan keterbukaan dan pengungkapan secara lengkap
7 mengenai semua aspek dari operasi bisnis klien. Ketika kantor dan manajemen
8 klien berada dalam posisi berlawanan karena litigasi atau ancaman litigasi, yang
9 berdampak pada kesediaan manajemen untuk memberikan pengungkapan yang
10 lengkap, maka timbul ancaman kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi.
11 Signifikansi berbagai ancaman yang timbul tersebut akan bergantung pada faktor-
12 faktor seperti:
13 (a) materialitas litigasi; dan
14 (b) apakah litigasi terkait dengan perikatan audit sebelumnya.
15
16 Signifikansi dari setiap ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai
17 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan berbagai
18 ancaman tersebut atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat
19 yang dapat diterima.Beberapa contoh pengamanan tersebut termasuk:
20 (a) jika litigasi tersebut melibatkan seorang personil dari tim audit, mengeluarkan
21 personil tersebut dari tim audit; atau
22 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan
23 tersebut.
24 Jika berbagai pengamanan tersebut tidak dapat mengurangi berbagai ancaman
25 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka satu-satunya
26 tindakan yang tepat adalah menarik diri dari, atau menghentikan perikatan audit
27 tersebut.
28
29 Paragraf 290.227-290.499 dikosongkan.
30 Laporan-laporan yang Yang Dibatasi Penggunaan dan Peredarannya
31
32 Pendahuluan
33
34 290.500 Persyaratan-persyaratan independensi pada seksi 290 diterapkan untuk semua
35 perikatan audit. Namun, dalam keadaan tertentu yang mencakup perikatan audit
36 yang laporannya dibatasi penggunaan dan peredarannya, serta sepanjang
37 persyaratan pada paragraf 290.501 hingga 290.502 terpenuhi, persyaratan
38 independensi pada seksi ini dapat dimodifikasi sebagaimana diatur pada paragraf
39 290.505 hingga 290.514. Paragraf tersebut hanya diterapkan pada suatu perikatan
40 audit atas laporan keuangan bertujuan khusus:
41 (a) yang dimaksudkan untuk memberikan suatu kesimpulan dalam bentuk positif
42 atau negatif bahwa laporan keuangan disusun dalam semua hal material,
43 sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang digunakan, termasuk,
44 dalam hal suatu kerangka penyajian wajar, bahwa laporan keuangan disajikan
45 secara wajar, dalam semua hal material, sesuai dengan kerangka pelaporan
46 keuangan yang digunakan, dan
47 (b) ketika laporan audit mencakup suatu pembatasan atas penggunaan dan
48 peredarannya; modifikasi persyaratan independensi tersebut tidak diizinkan
49 dalam hal suatu audit laporan keuangan disyaratkan oleh peraturan
50 perundang-undangan.
51
52
53

79
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 290.501 Modifikasi atas ketentuan pada seksi 290 diizinkan jika pengguna laporan yang
2 dituju
3 (a) memahami sepenuhnya tujuan dan pembatasan dari laporan tersebut; dan
4 (b) setuju secara eksplisit akan penerapan persyaratan independensi yang diubah
5 tersebut.
6 Pemahaman atas tujuan dan pembatasan dari laporan tersebut dapat diperoleh
7 oleh para pengguna yang dituju melalui keterlibatan mereka, baik secara langsung
8 atau tidak langsung melalui perwakilannya yang memiliki kewenangan untuk
9 bertindak mewakili pengguna yang dituju, dalam menetapkan sifat dan ruang
10 lingkup perikatan tersebut.
11
12 Keterlibatan tersebut meningkatkan kemampuan kantor dalam berkomunikasi
13 dengan para pengguna yang dituju mengenai berbagai permasalahan
14 independensi, termasuk keadaan-keadaan yang relevan untuk mengevaluasi
15 berbagai ancaman terhadap independensi dan berbagai pengamanan diperlukan
16 yang dapat diterapkan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman
17 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, serta untuk memperoleh
18 persetujuan mereka atas modifikasi persyaratan independensi yang akan
19 diterapkan tersebut.
20
21 290.502 Suatu kantor harus berkomunikasi (misalnya, dalam surat perikatan) dengan para
22 pengguna yang dituju mengenai persyaratan independensi yang akan diterapkan
23 sehubungan dengan ketentuan perikatan audit tersebut. Ketika pengguna yang
24 dituju merupakan sekelompok pengguna (misalnya, para pemberi pinjaman dalam
25 pengaturan pinjaman sindikasi) yang namanya tidak dapat teridentifikasi secara
26 spesifik pada saat ketentuan perikatan ditetapkan, para pengguna tersebut
27 selanjutnya harus diberitahu mengenai persyaratan independensi yang disetujui
28 oleh pihak perwakilan (misalnya, pihak perwakilan menyediakan surat perikatan
29 dengan kantor tersebut dapat diakses oleh semua pengguna).
30
31 290.503 Jika kantor tersebut juga menerbitkan laporan audit yang tidak mencakup
32 pembatasan atas penggunaan dan peredarannya bagi klien yang sama tersebut,
33 ketentuan-ketentuan pada paragraf-paragraf 290.500 hingga 290.514 tidak
34 mengubah persyaratan untuk menerapkan ketentuan-ketentuan pada paragraf-
35 paragraf 290.1 hingga 290.228 untuk perikatan audit tersebut.
36
37 290.504 Modifikasi terhadap ketentuan-ketentuan pada seksi 290 yang diizinkan untuk
38 keadaan tersebut diatas dijelaskan pada paragraf 290.505 hingga 290.514.
39 Kepatuhan untuk semua hal lain terhadap ketentuan-ketentuan pada seksi 290
40 diharuskan.
41
42 Entitas Dengan Akuntabilitas Publik
43
44 290.505 Ketika kondisi-kondisi yang diatur pada paragraf 290.500 hingga 290.502 terpenuhi,
45 ketentuan tambahan yang diatur pada paragraf 290.100 hingga 290.226 tidak
46 berlaku bagi perikatan audit untuk entitas dengan akuntabilitas publik.
47
48 Entitas Berelasi
49
50 290.506 Ketika kondisi-kondisi pada paragraf 290.500 hingga 290.502 terpenuhi,
51 pengacuan pada klien audit yang dimaksud tidak termasuk entitas berelasinya.
52 Namun, ketika tim audit mengetahui atau memiliki alasan untuk percaya bahwa
53 suatu hubungan atau keadaan yang mencakup suatu entitas berelasi dari klien
54 relevan untuk pengevaluasian independensi kantor terhadap klien, tim audit harus
55 memasukan entitas berelasi tersebut pada saat pengidentifikasian dan

80
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 pengevaluasian berbagai ancaman terhadap independensi dan penerapan


2 berbagai pengamanan yang tepat.
3
4 Jaringan dan Jaringan Kantor
5
6 290.507 Ketika kondisi pada paragraf 290.500 hingga 290.502 terpenuhi, pengacuan pada
7 kantor tersebut tidak termasuk jaringan kantor. Namun, ketika kantor tersebut
8 mengetahui atau memiliki alasan untuk percaya bahwa berbagai ancaman yang
9 timbul oleh setiap kepentingan dan hubungan dari jaringan kantor, maka jaringan
10 kantor tersebut harus dimasukan pada saat pengevaluasian berbagai ancaman
11 terhadap independensi.
12
13 Kepentingan Keuangan, Pinjaman dan jaminan, Hubungan Bisnis yang Dekat dan
14 Hubungan Keluarga dan Pribadi
15
16 290.508 Ketika kondisi pada paragraf 290.500 hingga 290.502 terpenuhi, ketentuan-
17 ketentuan yang relevan pada paragraf 290.102 hingga 290.143 hanya berlaku bagi
18 personil dari tim perikatan, anggota keluarga inti, dan atau keluarga dekatnya.
19
20 290.509 Sebagai tambahan, suatu penentuan harus dilakukan apakah berbagai ancaman
21 terhadap independensi oleh kepentingan atau hubungan, seperti yang dijelaskan
22 pada paragraf 290.102 hingga 290.143, antara klien audit dan personil dari tim
23 audit berikut ini:
24 (a) pihak yang memberikan konsultasi terkait dengan permasalahan-
25 permasalahan teknis atau industri tertentu, transaksi, atau peristiwa; dan
26 (b) pihak yang melakukan pengendalian mutu perikatan tersebut, termasuk pihak
27 yang melakukan penelaahan pengendalian mutu perikatan.
28
29 Suatu pengevaluasian harus dilakukan terhadap signifikansi dari setiap ancaman
30 yang diyakini tim perikatan timbul akibat kepentingan dan hubungan antara klien
31 audit dan pihak lain dalam kantor tersebut yang secara langsung dapat
32 memengaruhi hasil perikatan audit, termasuk pihak yang merekomendasikan
33 kompensasi yang diberikan kepada, atau melakukan supervisi langsung,
34 manajemen, atau pengawasan lain terhadap rekan perikatan audit dalam kaitanya
35 dengan kinerja dari perikatan audit tersebut (termasuk pihak pada semua tingkatan
36 yang lebih tinggi dari rekan perikatan tersebut secara berturut-turut hingga individu
37 yang berperan sebagai pemimpin rekan, rekan senior, kepala eksekutif kantor atau
38 setara).
39
40 290.510 Suatu pengevaluasian juga harus dilakukan terhadap signifikansi dari setiap
41 ancaman yang diyakini tim perikatan timbul karena kepentingan keuangan pada
42 klien audit oleh individu-individu sebagaimana dijelaskan di paragraf 290.108
43 hingga 290.111 dan 290.113 hingga 290.115.
44
45 290.511 Ketika suatu ancaman terhadap independensi tidak berada pada suatu tingkat yang
46 dapat diterima, berbagai pengamanan harus diterapkan untuk menghilangkan atau
47 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
48
49 290.512 Dalam penerapan ketentuan-ketentuan pada paragraf 290.106 dan 290.115 untuk
50 kepentingan kantor tersebut, jika kantor tersebut memiliki kepentingan keuangan
51 material, baik langsung atau tidak langsung, pada klien audit, ancaman
52 kepentingan pribadi yang timbul sangat signifikan yang tidak ada berbagai
53 pengamanan yang dapat diterapkan untuk mengurangi ancaman tersebut sampai
54 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor tersebut tidak boleh
55 memiliki kepentingan keuangan tersebut.

81
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Hubungan Kerja dengan Suatu Klien Audit


2
3 290.513 Suatu evaluasi harus dilakukan terhadap signifikansi dari setiap ancaman yang
4 timbul dari hubungan-hubungan kepegawaian seperti dijelaskan pada paragraf
5 290.132 hingga 290.136. Ketika terdapat suatu ancaman yang tidak berada pada
6 suatu tingkat yang dapat diterima, berbagai pengamanan harus diterapkan untuk
7 menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat
8 yang dapat diterima. Beberapa contoh pengamanan yang mungkin tepat diatur
9 pada paragraf 290.134.
10
11 Ketentuan Jasa Non-asurans
12
13 290.514 Jika suatu kantor melakukan suatu perikatan untuk menerbitkan laporan yang
14 dibatasi penggunaan dan peredarannya untuk klien audit serta memberikan suatu
15 jasa non-asurans kepada klien audit tersebut, ketentuan-ketentuan pada paragraf
16 290.154 hingga 290.226 harus dipatuhi dengan mempertimbangkan ketentuan
17 pada paragraf 290.504 hingga 290.507.
18
19
20 SEKSI 291
21
22 Independensi: Perikatan Asurans Lainnya
23
24 Struktur dari Seksi
25
26 291.1 Seksi ini menjelaskan persyaratan independensi untuk perikatan asurans yang
27 bukan merupakan perikatan audit atau reviu. Persyaratan independensi untuk
28 perikatan audit dan reviu dijelaskan dalam seksi 290. Jika klien asurans juga
29 merupakan klien audit atau klien reviu, maka persyaratan-persyaratan pada seksi
30 290 juga berlaku bagi kantor, jaringan kantor, dan personil dalam tim audit atau tim
31 reviu. Dalam keadaan tertentu yang melibatkan penerapan perikatan asurans, jika
32 laporan asurans tersebut memuat pembatasan atas penggunaan dan
33 peredarannya, serta sepanjang kondisi-kondisi tertentu terpenuhi, persyaratan
34 independensi pada seksi ini dapat dimodifikasi sebagaimana diatur pada paragraf
35 291.21 hingga 291.27.
36
37 291.2 Perikatan asurans dirancang untuk meningkatkan tingkat kepercayaan pengguna
38 terhadap hasil evaluasi atau pengukuran atas hal pokok dibandingkan dengan
39 kriteria. kerangka Perikatan Asurans yang diterbitkan oleh Dewan Standar
40 Profesional Akuntan Publik - Institut Akuntan Publik Indonesia menjelaskan unsur-
41 unsur dan tujuan dari suatu perikatan asurans dan mengidentifikasi perikatan yang
42 harus menerapkan Standar Perikatan Asurans (SPA). Penjelasan dari unsur-unsur
43 dan tujuan perikatan asurans, mengacu pada Kerangka Perikatan Asurans
44 tersebut.
45
46 291.3 Kepatuhan terhadap prinsip dasar objektivitas mensyaratkan independensi
47 terhadap klien asurans. Dalam hal perikatan asurans, yang terkait dengan
48 kepentingan publik, Kode Etik mensyaratkan bahwa personil dalam tim asurans dan
49 kantor harus independen dari klien asurans dan setiap ancaman yang diyakini oleh
50 kantor tersebut yang timbul akibat dari kepentingan dan hubungan jaringan kantor
51 harus dievaluasi.
52
53 Selanjutnya, ketika tim asurans mengetahui atau memiliki alasan untuk percaya
54 bahwa suatu hubungan atau keadaan yang mencakup suatu entitas berelasi dari

82
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 klien asurans adalah relevan dalam pengevaluasian independensi dari kantor


2 terhadap klien tersebut, maka tim asurans harus mempertimbangkan entitas
3 berelasi tersebut pada saat pengidentifikasian dan pengevaluasian berbagai
4 ancaman terhadap independensi serta penerapan berbagai pengamanan yang
5 tepat.
6
7 Suatu Pendekatan Kerangka Konseptual untuk Independensi
8
9 291.4 Tujuan seksi ini adalah membantu kantor dan personil tim asurans dalam
10 penerapan pendekatan kerangka konseptual yang dijelaskan pada bagian di bawah
11 ini untuk pemerolehan dan pemeliharaan independensi.
12
13 291.5 Independensi mencakup:
14 (a) independensi dalam pemikiran; kondisi mental yang memungkinkan
15 pernyataan suatu kesimpulan tanpa dipengaruhi oleh tekanan yang dapat
16 mengurangi pertimbangan profesional, sehingga memungkinkan seorang
17 individu bertindak dengan integritas serta menerapkan objektivitas serta
18 skeptisisme profesional;
19 (b) independensi dalam penampilan; penghindaran fakta-fakta dan keadaan-
20 keadaan yang sangat signifikan sehingga pihak ketiga yang rasional dan
21 memiliki informasi yang cukup akan menyimpulkan, dengan
22 mempertimbangkan semua fakta dan keadaan tertentu, bahwa integritas,
23 objektivitas atau skeptisisme profesional dari kantor atau personil dalam tim
24 asurans telah berkurang.
25
26 291.6 Setiap CPA harus menerapkan pendekatan kerangka konseptual untuk:
27 (a) mengidentifikasi berbagai ancaman terhadap independensi;
28 (b) mengevaluasi signifikansi dari berbagai ancaman yang teridentifikasi; dan
29 (c) menerapkan berbagai pengamanan ketika diperlukan untuk menghilangkan
30 atau mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang
31 dapat diterima.
32 Ketika CPA tersebut menetapkan bahwa berbagai pengamanan yang tepat tidak
33 tersedia atau tidak dapat diterapkan untuk menghilangkan atau mengurangi
34 berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka
35 CPA tersebut harus menghilangkan keadaan atau hubungan yang menimbulkan
36 berbagai ancaman tersebut atau menolak atau menghentikan perikatan asurans
37 tersebut. Setiap CPA harus menggunakan pertimbangan profesional dalam
38 menerapkan kerangka konseptual ini.
39
40 291.7 Terdapat berbagai keadaan-keadaan yang berbeda, atau kombinasi dari berbagai
41 keadaan yang berbeda, yang mungkin relevan dalam penilaian berbagai ancaman
42 terhadap independensi. Dalam Kode Etik ini, tidak mungkin untuk menentukan
43 setiap situasi yang menimbulkan berbagai ancaman terhadap independensi dan
44 untuk menentukan tindakan yang tepat. Oleh karena itu, Kode Etik ini menetapkan
45 suatu kerangka konseptual yang mensyaratkan kantor dan personil dalam tim
46 asurans untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi berbagai ancaman
47 terhadap independensi. Pendekatan kerangka konseptual tersebut membantu CPA
48 yang berpraktik melayani publik dalam mematuhi persyaratan- persyaratan etika
49 pada Kode Etik ini. Kode Etik ini mengakomodasi berbagai variasi keadaan yang
50 dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap independensi dan dapat
51 mencegah setiap CPA dari penarikan simpulan bahwa suatu keadaan diizinkan
52 hanya karena tidak dilarang secara spesifik.
53
54

83
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 291.8 Paragraf 291.100 dan paragraf-paragraf berikutnya menjelaskan cara penerapan


2 pendekatan kerangka konseptual untuk independensi. Paragraf-paragraf tersebut
3 tidak menjelaskan seluruh keadaan dan hubungan yang menimbulkan atau dapat
4 menimbulkan berbagai ancaman terhadap independensi.
5
6 291.9 Dalam memutuskan apakah menerima atau melanjutkan suatu perikatan, atau
7 apakah seorang individu tertentu menjadi personil dari tim asurans, suatu kantor
8 harus mengidentifikasi dan mengevaluasi setiap ancaman terhadap independensi.
9 Ketika berbagai ancaman tersebut tidak berada pada suatu tingkat yang dapat
10 diterima, dan keputusannya adalah apakah menerima perikatan atau memasukan
11 seorang individu tertentu dalam tim asurans tersebut, maka kantor harus
12 menentukan apakah berbagai pengamanan tersedia untuk menghilangkan atau
13 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
14 diterima.
15
16 Ketika keputusannya adalah melanjutkan perikatan, kantor tersebut harus
17 menentukan apakah berbagai pengamanan yang telah diterapkan akan tetap efektif
18 untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada
19 suatu tingkat yang dapat diterima, atau apakah perlu pengamanan lain diterapkan,
20 atau apakah perlu perikatan tersebut dihentikan. Kapan pun terdapat informasi baru
21 mengenai suatu ancaman terhadap independensi yang menjadi perhatian dari
22 kantor selama perikatan tersebut, kantor tersebut harus mengevaluasi signifikansi
23 ancaman tersebut sesuai dengan pendekatan kerangka konseptual.
24
25 291.10 Seluruh bagian dalam seksi ini, menjelaskan referensi atas signifikansi berbagai
26 ancaman terhadap independensi. Dalam pengevaluasian terhadap signifikansi
27 suatu ancaman, faktor-faktor kualitatif maupun kuantitatif harus dipertimbangkan.
28
29 291.11 Pada seksi ini, dalam sebagian besar kasus, tidak menentukan tanggung jawab
30 tertentu dari setiap individu dalam suatu kantor terhadap tindakan-tindakan yang
31 terkait dengan independensi, karena tanggung jawab tersebut dapat berbeda-beda
32 bergantung pada ukuran, struktur, dan jenis entitas dari suatu kantor. Kantor
33 tersebut disyaratkan oleh Standar Pengendalian Mutu yang ditetapkan oleh Institut
34 Akuntan Publik Indonesia untuk menetapkan kebijakan dan prosedur yang
35 dirancang untuk mengatur hal tersebut, dengan keyakinan memadai bahwa
36 independensi dapat dipertahankan ketika disyaratkan oleh standar etika yang
37 relevan.
38
39 Perikatan-perikatan Asurans
40
41 291.12 Sebagaimana dijelaskan dalam Kerangka Perikatan Asurans, pada suatu perikatan
42 asurans CPA Pemegang Izin Akuntan Publik menyatakan suatu kesimpulan yang
43 dirancang untuk meningkatkan tingkat kepercayaan dari para pengguna yang
44 dituju (selain pihak penanggung jawab) mengenai hasil evaluasi atau pengukuran
45 dari suatu hal pokok dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan.
46
47 291.13 Hasil evaluasi atau pengukuran atas suatu hal pokok tersebut berupa informasi
48 yang merupakan hasil dari penerapan kriteria terhadap hal pokok tersebut. Suatu
49 istilah “informasi hal pokok” digunakan dengan pengertian sebagai hasil dari
50 evaluasi atau pengukuran dari suatu hal pokok. Sebagai contoh, Kerangka
51 Perikatan Asurans tersebut menyatakan bahwa suatu asersi mengenai efektivitas
52 pengendalian internal (informasi hal pokok) merupakan hasil dari penerapan suatu
53 kerangka untuk pengevaluasian efektivitas pengendalian internal, seperti COSO
54 (Internal Control—Integrated Framework” The Committee of Sponsoring
55 Organizations of the Treadway Commission) atau CoCo (Guidance on Assessing

84
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Control—The CoCo Principles” Criteria of Control Board, The Canadian Institute of


2 Chartered Accountants), (kriteria) terhadap pengendalian internal, suatu proses (hal
3 pokok).
4
5 291.14 Perikatan asurans dapat berbasis asersi atau pelaporan langsung. Dalam kedua
6 jenis perikatan tersebut, perikatan asurans melibatkan 3 (tiga) pihak yang terpisah,
7 yaitu: CPA Pemegang Izin Akuntan Publik, pihak penanggung jawab, dan para
8 pengguna yang dituju.
9
10 291.15 Dalam perikatan berbasis asersi, pengevaluasian atau pengukuran atas hal pokok
11 tersebut dilakukan oleh pihak penanggung jawab tersebut, dan suatu informasi hal
12 pokok yang berbentuk suatu asersi disusun oleh pihak penanggung jawab untuk
13 keperluan para pengguna yang dituju.
14
15 291.16 Dalam perikatan asurans pelaporan langsung, CPA Pemegang Izin Akuntan Publik
16 baik secara langsung melakukan pengevaluasian atau pengukuran terhadap suatu
17 hal pokok, atau memperoleh suatu representasi dari pihak penanggung jawab yang
18 telah melakukan pengevaluasian atau pengukuran yang tidak tersedia bagi para
19 pengguna yang dituju. Informasi hal pokok tersebut disediakan bagi para pengguna
20 yang dituju dalam suatu laporan asurans.
21
22 Perikatan Asurans Berbasis Asersi
23
24 291.17 Dalam perikatan asurans berbasis asersi, para personil tim asurans dan kantor
25 harus independen terhadap klien asurans (pihak penanggung jawab dari informasi
26 hal pokok, dan yang mungkin bertanggung jawab atas hal pokok tersebut).
27 Persyaratan-persyaratan independensi tersebut melarang hubungan tertentu antara
28 para personil dalam tim asurans dan (a) direktur, komisaris, atau pejabat, dan (b)
29 individu dalam klien yang dalam suatu posisi dapat memberikan pengaruh
30 signifikan terhadap hal pokok tersebut. Demikian juga, suatu penentuan harus
31 dilakukan apakah terdapat berbagai ancaman terhadap independensi timbul akibat
32 dari hubungan dengan individu pada klien tersebut dalam suatu posisi yang dapat
33 memengaruhi secara signifikan terhadap hal pokok dari suatu perikatan. Suatu
34 pengevaluasian harus dilakukan terhadap signifikansi dari setiap ancaman yang
35 diyakini oleh kantor tersebut timbul akibat hubungan atau kepentingan dari jaringan
36 kantor.
37
38 291.18 Dalam sebagian besar perikatan asurans berbasis asersi, pihak penanggung jawab
39 bertanggung jawab atas informasi hal pokok tersebut maupun atas hal pokok itu
40 sendiri. Namun, dalam beberapa perikatan, pihak penanggung jawab mungkin tidak
41 bertanggung jawab atas hal pokok tersebut. Misalnya, ketika CPA Pemegang Izin
42 Akuntan Publik melakukan suatu perikatan asurans atas suatu laporan yang
43 disusun oleh konsultan lingkungan mengenai praktik keberlanjutan perusahaan
44 untuk disampaikan kepada para pengguna yang dituju, maka konsultan lingkungan
45 tersebut adalah pihak penanggung jawab atas informasi hal pokok tersebut,
46 sementara perusahaan yang bertanggung jawab atas hal pokok berupa praktik-
47 praktik keberlanjutan tersebut.
48
49 291.19 Dalam perikatan asurans berbasis asersi yang pihak penanggung jawab
50 bertanggung jawab atas suatu informasi hal pokok namun tidak bertanggung jawab
51 atas hal pokok tersebut, para personil dalam tim asurans dan kantor tersebut harus
52 bersifat independen dari pihak penanggung jawab informasi hal pokok (klien
53 asurans). Selain itu, suatu pengevaluasian harus dilakukan terhadap signifikansi
54 dari setiap ancaman yang diyakini kantor tersebut timbul akibat dari kepentingan

85
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 dan hubungan antara personil dalam tim asurans, kantor, jaringan kantor, dan pihak
2 penanggung jawab atas hal pokok tersebut.
3
4 Perikatan Asurans Pelaporan Langsung
5
6 291.20 Dalam perikatan asurans pelaporan langsung, para personil dalam tim asurans dan
7 kantor harus bersifat independen dari klien asurans (pihak penanggung jawab atas
8 hal pokok). Suatu pengevaluasian harus dilakukan terhadap signifikansi dari setiap
9 ancaman yang diyakini oleh kantor timbul akibat dari kepentingan dan hubungan
10 jaringan kantor.
11
12 Laporan yang Dibatasi Penggunaan dan Peredarannya
13
14 291.21 Dalam keadaan tertentu ketika suatu laporan asurans mencakup suatu pembatasan
15 atas penggunaan dan peredaran laporan serta sepanjang kondisi-kondisi
16 sebagaimana dimaksud pada paragraf ini dan paragraf 291.22 terpenuhi,
17 persyaratan-persyaratan independensi pada seksi ini dapat dimodifikasi. Modifikasi
18 terhadap persyaratan pada seksi 291 diizinkan jika para pengguna laporan yang
19 dituju tersebut:
20 (a) memiliki pemahaman atas tujuan, informasi hal pokok dan pembatasan laporan
21 tersebut; dan
22 (b) secara eksplisit menyetujui untuk menerapkan persyaratan independensi yang
23 dimodifikasi tersebut.
24
25 Pemahaman atas tujuan, informasi hal pokok, dan pembatasan laporan dapat
26 diperoleh dari para pengguna yang dituju tersebut melalui keterlibatan, baik secara
27 langsung maupun tidak langsung melalui perwakilan yang memiliki kewenangan
28 untuk bertindak mewakili para pengguna yang dituju tersebut, dalam penetapan
29 sifat dan ruang lingkup suatu perikatan. Keterlibatan tersebut meningkatkan
30 kemampuan kantor untuk berkomunikasi dengan para pengguna yang dituju
31 mengenai permasalahan independensi, termasuk keadaan-keadaan yang relevan
32 untuk mengevaluasi berbagai ancaman terhadap independensi dan penerapan
33 berbagai pengamanan yang diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi
34 berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, serta
35 untuk memperoleh persetujuan para pengguna yang dituju tersebut terhadap
36 penerapan atas persyaratan independensi yang dimodifikasi tersebut.
37
38 291.22 Kantor harus berkomunikasi (misalnya, dalam surat perikatan) dengan para
39 pengguna yang dituju mengenai persyaratan independensi yang akan diterapkan
40 sehubungan dengan ketentuan perikatan asurans tersebut. Ketika para pengguna
41 yang dituju merupakan suatu kelompok pengguna (misalnya, para pemberi
42 pinjaman dalam suatu pinjaman sindikasi) yang namanya tidak dapat diidentifikasi
43 secara spesifik pada saat ketentuan-ketentuan perikatan tersebut ditetapkan, maka
44 selanjutnya para pengguna tersebut harus diinformasikan sehingga menyadari
45 mengenai persyaratan independensi yang disetujui oleh pihak perwakilan tersebut
46 (misalnya, pihak perwakilan menyediakan surat perikatan dengan kantor sehingga
47 dapat diakses oleh semua pengguna).
48
49 291.23 Jika kantor juga menerbitkan suatu laporan asurans yang tidak mencakup
50 pembatasan dalam penggunaan dan peredarannya kepada klien yang sama, maka
51 ketentuan pada paragraf 291.25 hingga 291.27 tidak mengubah persyaratan untuk
52 menerapkan ketentuan pada paragraf 291.1 hingga 291.156 bagi perikatan asurans
53 tersebut. Jika kantor tersebut juga menerbitkan laporan audit untuk klien yang
54 sama, terlepas apakah laporan tersebut mencakup pembatasan penggunaan dan

86
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 peredarannya, maka ketentuan-ketentuan pada seksi 290 harus diterapkan pada


2 perikatan audit tersebut.
3
4 291.24 Modifikasi terhadap persyaratan pada seksi 291 yang diizinkan dalam keadaan
5 paragraf sebelumnya dijelaskan pada paragraf 291.25 hingga 291.27. Kepatuhan
6 pada seluruh ketentuan lain pada seksi 291 disyaratkan.
7
8 291.25 Ketika kondisi-kondisi yang dijelaskan pada paragraf 291.21 dan 291.22 terpenuhi,
9 ketentuan yang relevan pada paragraf 291.104 hingga 291.132 harus diterapkan
10 pada seluruh personil dalam tim perikatan, anggota keluarga inti dan anggota
11 keluarga dekat dari seluruh personil dalam tim perikatan tersebut. Selain itu, suatu
12 penentuan harus dilakukan untuk menentukan apakah ancaman terhadap
13 independensi timbul karena hubungan dan kepentingan antara klien asurans
14 dengan personil lain berikut ini dalam tim asurans tersebut, yaitu:
15 (a) personil yang memberikan konsultasi terkait dengan permasalahan teknis dan
16 industri tertentu, transaksi, atau peristiwa; dan
17 (b) personil yang melakukan pengendalian mutu terhadap perikatan tersebut,
18 termasuk personil yang melakukan penelaahan pengendalian mutu perikatan
19 tersebut.
20
21 Suatu pengevaluasian harus dilakukan, dengan mengacu pada ketentuan pada
22 paragraf 291.104 hingga 291.132, terhadap setiap ancaman yang diyakini oleh tim
23 perikatan timbul akibat dari kepentingan dan hubungan antara klien asurans
24 tersebut dan pihak-pihak lain dalam kantor tersebut yang secara langsung dapat
25 memengaruhi hasil perikatan asurans, termasuk pihak yang merekomendasikan
26 kompensasi yang diberikan kepada, atau melakukan pengawasan langsung,
27 manajemen, atau pengawasan lain terhadap, rekan perikatan asurans tersebut
28 sehubungan dengan pelaksanaan dari perikatan asurans tersebut.
29
30 291.26 Meskipun kondisi-kondisi yang diatur pada paragraf 291.21 dan paragraf 291.22
31 terpenuhi, namun kantor memiliki suatu kepentingan keuangan yang material, baik
32 secara langsung maupun tidak langsung, pada klien asurans, ancaman
33 kepentingan pribadi timbul sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai
34 pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat
35 yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor tersebut tidak boleh memiliki
36 kepentingan keuangan tersebut. Selain itu, kantor tersebut harus memenuhi
37 ketentuan lain pada seksi ini yang dijelaskan pada paragraf 291.112 hingga
38 paragraf 291.156.
39
40 291.27 Suatu pengevaluasian harus dilakukan terhadap setiap ancaman yang diyakini oleh
41 kantor timbul sebagai akibat kepentingan dan hubungan jaringan kantor.
42
43 Berbagai Pihak Penanggung Jawab
44
45 291.28 Pada beberapa perikatan asurans, baik berbasis asersi maupun pelaporan
46 langsung, mungkin terdapat beberapa pihak penanggung jawab. Dalam penentuan
47 apakah perlu untuk menerapkan ketentuan-ketentuan pada seksi ini untuk setiap
48 pihak penanggung jawab dalam suatu perikatan, suatu kantor dapat
49 mempertimbangkan apakah kepentingan atau hubungan antara kantor tersebut,
50 atau seorang personil dalam tim asurans, dan pihak penanggung jawab akan
51 menimbulkan suatu ancaman terhadap independensi yang tidak kecil dan tidak
52 penting dalam konteks informasi hal pokok tersebut.
53
54
55

87
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan seperti:


2 (a) materialitas informasi hal pokok tersebut (atau hal pokok) yang merupakan
3 tanggung jawab dari pihak penanggung jawab tertentu; dan
4 (b) tingkat kepentingan publik yang terkait dengan perikatan tersebut.
5 Jika kantor menentukan bahwa suatu ancaman terhadap independensi timbul
6 akibat dari setiap kepentingan atau hubungan dengan pihak penanggung jawab
7 tertentu tersebut merupakan hal yang kecil dan tidak berdampak, maka kantor
8 tersebut tidak perlu menerapkan semua ketentuan-ketentuan pada seksi ini pada
9 pihak penanggung jawab.
10
11 Dokumentasi
12
13 291.29 Dokumentasi menyediakan bukti atas pertimbangan CPA dalam membuat
14 kesimpulan terkait dengan kepatuhan terhadap persyaratan independensi.
15 Ketiadaan dokumentasi bukan menjadi suatu penentu apakah kantor
16 mempertimbangkan permasalahan tertentu atau apakah kantor tersebut
17 independen.
18
19 CPA tersebut harus mendokumentasikan kesimpulan yang terkait dengan
20 kepatuhan terhadap persyaratan independensi, dan substansi dari setiap
21 pembahasan yang relevan yang mendukung kesimpulan yang diambil. Oleh karena
22 itu:
23 (a) ketika berbagai pengamanan diperlukan untuk mengurangi suatu ancaman
24 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, CPA harus
25 mendokumentasikan sifat dari ancaman tersebut dan berbagai pengamanan
26 yang ada atau diterapkan untuk mengurangi ancaman tersebut sampai pada
27 suatu tingkat yang dapat diterima; dan
28 (b) ketika suatu ancaman memerlukan analisis yang signifikan untuk menentukan
29 apakah sebenarnya diperlukan berbagai pengamanan, dan CPA tersebut telah
30 menyimpulkan bahwa berbagai pengamanan tersebut tidak diperlukan karena
31 ancaman tersebut telah berada pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka
32 CPA harus mendokumentasikan sifat dari ancaman tersebut dan alasan yang
33 mendasari kesimpulan yang diambil tersebut.
34
35 Periode Perikatan
36
37 291.30 Independensi dari suatu klien asurans diharuskan baik selama periode perikatan
38 maupun selama periode yang tercakup dalam informasi hal pokok. Periode
39 perikatan tersebut dimulai ketika tim asurans mulai melakukan jasa asurans untuk
40 perikatan tertentu. Periode perikatan berakhir ketika laporan asurans diterbitkan.
41 Ketika suatu perikatan bersifat berkelanjutan, maka akhir dari periode perikatan
42 ditentukan pada saat adanya pemberitahuan dari salah satu pihak bahwa
43 hubungan profesional telah dihentikan atau laporan asurans terakhir telah
44 diterbitkan.
45
46 291.31 Ketika suatu entitas menjadi klien asurans selama atau setelah periode yang
47 dicakup oleh informasi hal pokok yang akan diberi suatu pernyataan kesimpulan
48 oleh kantor, maka kantor tersebut harus menentukan apakah setiap ancaman
49 terhadap independensi timbul dari:
50 (a) hubungan keuangan atau hubungan bisnis dengan klien asurans tersebut
51 selama atau setelah periode yang dicakup oleh informasi hal pokok tersebut
52 namun sebelum penerimaan perikatan asurans tersebut; atau
53 (b) jasa-jasa yang diberikan sebelumnya kepada klien asurans tersebut.
54

88
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 291.32 Ketika suatu jasa non-asurans diberikan kepada klien asurans selama atau setelah
2 periode yang dicakup oleh informasi hal pokok namun sebelum tim asurans mulai
3 melakukan jasa asurans dan jasa tersebut tidak diizinkan selama periode perikatan
4 asurans, maka kantor tersebut harus mengevaluasi setiap ancaman terhadap
5 independensi yang timbul dari pemberian jasa tersebut. Jika suatu ancaman tidak
6 berada pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka perikatan asurans tersebut
7 hanya akan diterima jika berbagai pengamanan telah diterapkan untuk
8 menghilangkan atau untuk mengurangi setiap ancaman sampai pada suatu tingkat
9 yang dapat diterima.
10
11 Beberapa contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk:
12 (a) tidak menggunakan personil yang melakukan jasa non-asurans sebagai
13 personil dalam tim asurans tersebut;
14 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan
15 asurans dan pekerjaan non-asurans tersebut secara memadai; atau
16 (c) menugaskan kantor lain untuk mengevaluasi hasil dari jasa non-asurans atau
17 menugaskan kantor lain untuk mengerjakan ulang jasa non-asurans tersebut
18 sehingga memungkinkan kantor lain mengambil tanggung jawab atas jasa
19 tersebut.
20
21 Namun, jika jasa non-asurans tersebut belum selesai dan tidak praktis untuk
22 menyelesaikan atau menghentikan jasa tersebut sebelum dimulainya jasa
23 profesional terkait dengan perikatan asurans tersebut, maka kantor hanya boleh
24 menerima perikatan asurans tersebut jika keadaan berikut ini terpenuhi secara
25 memuaskan:
26 (a) jasa non-asurans tersebut akan diselesaikan dalam suatu jangka waktu
27 singkat; atau
28 (b) klien tersebut memiliki pengaturan-pengaturan yang diterapkan untuk
29 melakukan transisi jasa tersebut kepada penyedia jasa lain dalam suatu jangka
30 waktu singkat.
31 Selama periode jasa tersebut dilakukan, berbagai pengamanan harus diterapkan
32 ketika diperlukan. Selanjutnya, permasalahan tersebut harus dibahas dengan pihak
33 yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas.
34
35 Pelanggaran Terhadap Suatu Ketentuan Seksi ini
36
37 291.33 Ketika suatu pelanggaran terhadap ketentuan pada seksi ini teridentifikasi, maka
38 kantor harus menghentikan, menunda, atau menghilangkan kepentingan atau
39 hubungan yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut, serta harus
40 mengevaluasi signifikansi dari pelanggaran tersebut dan dampaknya terhadap
41 objektivitas dan kemampuan kantor tersebut untuk menerbitkan laporan asurans.
42 Kantor tersebut harus menentukan apakah tindakan yang diambil dapat mengatasi
43 dampak pelanggaran tersebut secara memuaskan. Dalam membuat penentuan ini,
44 kantor harus menggunakan pertimbangan profesional serta mempertimbangkan
45 apakah pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang cukup, dengan
46 menimbang signifikansi pelanggaran tersebut, tindakan yang akan diambil dan
47 semua fakta dan kondisi yang tersedia untuk CPA pada saat itu, besar
48 kemungkinan akan menyimpulkan bahwa objektivitas kantor tersebut akan
49 menurun dan karena itu kantor tersebut tidak dapat menerbitkan suatu laporan
50 asurans.
51
52 291.34 Ketika kantor menentukan bahwa tindakan tidak dapat dilakukan secara
53 memuaskan untuk mengatasi dampak suatu pelanggaran, maka kantor tersebut
54 harus secepatnya menyampaikan hal tersebut kepada pihak yang menugaskannya
55 atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas serta melakukan

89
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan perikatan asurans tersebut


2 dengan mematuhi setiap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
3 yang relevan dengan penghentian perikatan asurans tersebut.
4
5 291.35 Ketika kantor menentukan bahwa tindakan dapat dilakukan secara memuaskan
6 untuk mengatasi dampak suatu pelanggaran, maka kantor tersebut harus
7 membahas pelanggaran tersebut dan tindakan yang telah dilakukan atau diusulkan
8 untuk dilakukan dengan pihak yang menugaskan kantor tersebut atau pihak yang
9 bertanggung jawab atas tata kelola entitas. Kantor harus membahas pelanggaran
10 tersebut dan tindakan yang diusulkan tersebut pada saat yang tepat, dengan
11 mempertimbangkan keadaan perikatan dan pelanggaran tersebut.
12
13 291.36 Ketika pihak yang menugaskan kantor atau pihak yang bertanggung jawab atas
14 tata kelola entitas, mana yang sesuai, tidak sepakat bahwa tindakan yang diambil
15 dapat mengatasi dampak pelanggaran tersebut secara memuaskan, maka kantor
16 harus melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri perikatan
17 asurans tersebut dengan mematuhi setiap ketentuan peraturan perundang-
18 undangan yang berlaku yang relevan dengan penghentian perikatan asurans.
19
20 291.37 Kantor harus mendokumentasikan pelanggaran, tindakan yang dilakukan,
21 keputusan penting yang ditetapkan, dan semua permasalahan yang dibahas
22 dengan pihak yang menugaskan kantor atau pihak yang bertanggung jawab atas
23 tata kelola entitas. Ketika kantor tetap melanjutkan perikatan asurans,
24 permasalahan-permasalahan yang didokumentasikan juga harus mencakup
25 kesimpulan bahwa, berdasarkan pertimbangan profesional kantor tersebut,
26 objektivitas tidak berkurang dan suatu alasan yang mendasari bahwa tindakan yang
27 dilakukan dapat mengatasi dampak pelanggaran secara memuaskan sehingga
28 kantor tersebut dapat menerbitkan suatu laporan asurans.
29
30
31 Paragraf-paragraf 291.38 sampai 291.99 dikosongkan.
32
33
34 Penerapan Pendekatan Kerangka Konseptual untuk Independensi
35
36 291.100 Paragraf 291.104 hingga 291.156 menjelaskan keadaan dan hubungan tertentu
37 yang menimbulkan atau dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap
38 independensi. Paragraf-paragraf tersebut menjelaskan berbagai ancaman potensial
39 dan jenis-jenis berbagai pengamanan yang memadai untuk menghilangkan atau
40 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
41 diterima. Namun, paragraf-paragraf tersebut tidak menjelaskan semua keadaan
42 dan hubungan yang dapat menimbulkan ancaman terhadap independensi. Suatu
43 kantor dan para personil dalam tim asurans harus mengevaluasi implikasi keadaan
44 dan hubungan yang serupa namun berbeda, dan menentukan apakah berbagai
45 pengamanan, termasuk berbagai pengamanan pada paragraf 200.11 hingga
46 200.14, dapat diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi
47 berbagai ancaman tersebut terhadap independensi sampai pada suatu tingkat yang
48 dapat diterima.
49
50 291.101 Paragraf tersebut menjelaskan bagaimana menerapkan pendekatan kerangka
51 konseptual pada perikatan asurans dan harus dibaca dalam kaitannya dengan
52 paragraf 291.28 yang menjelaskan bahwa, dalam sebagian besar perikatan
53 asurans, terdapat satu pihak penanggung jawab yaitu klien asurans tersebut.
54 Namun, dalam beberapa perikatan asurans terdapat dua atau lebih pihak

90
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 penanggung jawab. Dalam keadaan tersebut, suatu pengevaluasian harus


2 dilakukan terhadap setiap ancaman yang diyakini oleh kantor timbul akibat dari
3 kepentingan dan hubungan antara seorang personil dalam tim asurans, kantor,
4 jaringan kantor, dan pihak penanggung jawab dari suatu hal pokok. Untuk laporan
5 asurans yang mencakup suatu pembatasan atas penggunaan dan peredaran,
6 paragraf-paragraf tersebut harus dibaca dalam konteks paragraf 291.21 hingga
7 291.27.
8
9 291.102 Interpretasi 2005-01 memberikan panduan lebih lanjut dalam penerapan
10 persyaratan independensi yang berlaku untuk perikatan asurans yang diatur pada
11 seksi ini.
12
13 291.103 Paragraf 291.104 hingga 290.119 mengatur acuan mengenai materialitas dari suatu
14 kepentingan keuangan, pinjaman, atau penjaminan, atau signifikansi dari suatu
15 hubungan bisnis. Untuk tujuan penentuan apakah suatu kepentingan bersifat
16 material bagi seorang individu, mungkin perlu mempertimbangkan gabungan
17 kekayaan dari individu tersebut dan anggota keluarga intinya.
18
19 Kepentingan Keuangan
20
21 291.104 Memiliki kepentingan keuangan pada klien asurans dapat menimbulkan suatu
22 ancaman kepentingan pribadi. Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman
23 tersebut bergantung pada:
24 (a) peran dari individu yang memiliki kepentingan keuangan tersebut;
25 (b) apakah kepentingan keuangan tersebut bersifat langsung atau tidak langsung;
26 dan
27 (c) materialitas dari kepentingan keuangan tersebut.
28
29 291.105 Kepentingan keuangan dapat dimiliki melalui suatu perantara (sebagai contoh,
30 sarana investasi kolektif atau dana perwalian). Penentuan apakah suatu
31 kepentingan keuangan merupakan kepentingan langsung atau tidak langsung
32 bergantung pada apakah pihak penerima manfaat memiliki pengendalian atas
33 sarana investasi tersebut atau kemampuan untuk memengaruhi keputusan
34 investasi pada sarana perantara tersebut. Jika terdapat pengendalian atas sarana
35 investasi tersebut atau kemampuan untuk memengaruhi keputusan investasi pada
36 sarana investasi tersebut, maka Kode Etik ini menetapkan bahwa kepentingan
37 keuangan tersebut adalah kepentingan keuangan langsung. Sebaliknya, ketika
38 pihak pemilik manfaat tersebut tidak memiliki pengendalian atas sarana investasi
39 tersebut atau tidak memiliki kemampuan untuk memengaruhi keputusan investasi
40 pada sarana investasi tersebut, maka Kode Etik ini menetapkan bahwa
41 kepentingan keuangan tersebut merupakan kepentingan keuangan tidak langsung.
42
43 291.106 Jika seorang personil dalam tim asurans atau anggota keluarga intinya, atau suatu
44 kantor memiliki kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak
45 langsung yang material pada klien asurans tersebut, maka ancaman kepentingan
46 pribadi timbul yang sangat signifikan sehingga tidak terdapat berbagai pengamanan
47 yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
48 diterima.Oleh karena itu, tidak ada satu pun pihak berikut ini boleh memiliki
49 kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak langsung yang
50 material pada klien asurans, yaitu: personil dalam tim asurans, anggota keluarga
51 inti dari personil dalam tim asurans, atau kantor.
52
53
54

91
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 291.107 Ketika salah satu personil dalam tim asurans memiliki anggota keluarga dekat yang
2 diketahui oleh tim asurans memiliki kepentingan keuangan langsung atau
3 kepentingan keuangan tidak langsung yang material pada klien asurans, maka
4 suatu ancaman kepentingan pribadi timbul. Signifikansi dari ancaman tersebut
5 bergantung pada faktor-faktor berikut ini:
6 (a) sifat hubungan antara personil dalam tim asurans dengan anggota keluarga
7 dekat yang memiliki kepentingan keuangan tersebut; dan
8 (b) materialitas dari kepentingan keuangan anggota keluarga dekat tersebut.
9
10 Signifikansi dari ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan
11 harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi
12 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa
13 contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk:
14 (a) anggota keluarga dekat tersebut sesegera mungkin melepaskan seluruh
15 kepentingan keuangan atau sebagian kepentingan keuangan tidak langsung
16 hingga porsi kepentingan keuangan yang tersisa tidak lagi material;
17 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik menelaah pekerjaan personil
18 dalam tim audit; atau
19 (c) mengeluarkan individu tersebut dari tim asurans.
20
21 291.108 Ketika seorang personil dalam tim asurans, anggota keluarga intinya, atau kantor
22 memiliki kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak
23 langsung yang material pada entitas yang memiliki pengendalian pada klien
24 asurans, dan klien tersebut material bagi entitas tersebut, ancaman kepentingan
25 pribadi timbul sangat signifikan sehingga tidak terdapat berbagai pengamanan yang
26 dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
27 diterima. Oleh karena itu, pihak-pihak berikut ini tidak boleh memiliki kepentingan
28 keuangan seperti itu, yaitu: personil dalam tim asurans, anggota keluarga inti dari
29 personil dalam tim asurans, atau kantor itu sendiri.
30
31 291.109 Adanya kepentingan keuangan langsung atau suatu kepentingan keuangan tidak
32 langsung yang material pada klien asurans oleh kantor, personil dalam tim asurans,
33 atau anggota keluarga intinya sebagai wali amanah dapat menimbulkan suatu
34 ancaman kepentingan pribadi. Kepentingan tersebut tidak dapat dimiliki, kecuali:
35 (a) wali amanah, seorang anggota keluarga inti dari wali amanah, atau kantor
36 tersebut bukan penerima manfaat dari dana perwalian tersebut;
37 (b) kepentingan pada klien asurans yang dimiliki oleh wali amanah tersebut tidak
38 material bagi wali amanah tersebut;
39 (c) wali amanah, anggota keluarga inti dari wali amanah tersebut, atau kantor tidak
40 dapat mempengaruhi secara signifikan pengambilan keputusan investasi yang
41 melibatkan kepentingan keuangan pada klien asurans tersebut.
42
43 291.110 Setiap personil dalam tim asurans harus menentukan apakah suatu ancaman
44 kepentingan pribadi timbul akibat dari kepentingan keuangan pada klien asurans
45 yang diketahui dimiliki oleh individu-individu lain, termasuk:
46 (a) rekan dan karyawan profesional dari kantor tersebut, pihak selain yang
47 disebutkan di atas, atau para anggota keluarga intinya; dan
48 (b) individu-individu yang mempunyai hubungan pribadi yang dekat dengan setiap
49 personil tim asurans.
50 Apakah kepentingan-kepentingan tersebut menimbulkan suatu ancaman
51 kepentingan pribadi bergantung pada beberapa faktor seperti:
52 (a) entitas, struktur operasi dan pelaporan dari kantor tersebut; dan
53 (b) sifat dari hubungan antara individu tersebut dan personil dalam tim asurans
54 tersebut.
55

92
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
2 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi suatu ancaman
3 sampai pada suatu tingkatan yang dapat diterima. Beberapa contoh pengamanan
4 tersebut termasuk:
5 (a) mengeluarkan personil dalam tim asurans yang memiliki suatu hubungan
6 pribadi tersebut dari tim asurans;
7 (b) tidak melibatkan personil dalam tim asurans tersebut dalam setiap
8 pengambilan keputusan yang signifikan terkait dengan perikatan asurans
9 tersebut; atau
10 (c) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan
11 dari personil dalam tim asurans tersebut.
12
13 291.111 Ketika suatu kantor,personil dalam tim asurans, atau anggota keluarga intinya
14 menerima kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak
15 langsung yang material dari klien asurans, misalnya melalui warisan, hibah, hadiah,
16 atau sebagai hasil dari merger dan kepentingan tersebut tidak diizinkan untuk
17 dimiliki berdasarkan ketentuan pada seksi ini, maka:
18 (a) jika kepentingan keuangan tersebut diterima oleh kantor tersebut, maka
19 kepentingan keuangan tersebut harus segera dilepas, atau jumlah yang cukup
20 dari kepentingan keuangan tidak langsung tersebut dilepas sehingga
21 kepentingan yang tersisa tidak lagi material; atau
22 (b) jika kepentingan keuangan tersebut diterima oleh personil dalam tim asurans
23 atau anggota keluarga intinya, maka individu yang menerima kepentingan
24 keuangan tersebut harus segera melepaskan kepentingan keuangan tersebut
25 atau melepas sebagian kepentingan keuangan tidak langsung tersebut
26 sehingga kepentingan yang tersisa tidak lagi material.
27
28 Pinjaman dan Jaminan
29
30 291.112 Pinjaman, atau jaminan atas suatu pinjaman, yang diberikan kepada personil dalam
31 tim asurans, anggota keluarga intinya, atau kantor oleh klien asurans yang
32 merupakan bank atau institusi serupa dapat menimbulkan suatu ancaman terhadap
33 independensi. Jika pinjaman atau jaminan tersebut tidak dibuat berdasarkan
34 prosedur, persyaratan, dan ketentuan pemberian pinjaman yang normal, maka
35 suatu ancaman kepentingan pribadi timbul sangat signifikan sehingga tidak
36 terdapat berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai
37 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, setiap personil dalam tim
38 asurans, setiap anggota keluarga intinya, maupun kantor tidak boleh menerima
39 pinjaman atau jaminan tersebut.
40
41 291.113 Jika pinjaman kepada kantor dari klien asurans yang merupakan bank atau institusi
42 sejenis yang dibuat berdasarkan prosedur, persyaratan, dan ketentuan yang normal
43 dan nilainya material baik bagi klien asurans atau bagi kantor yang menerima
44 pinjaman tersebut, maka pada situasi tersebut masih memungkinkan penerapan
45 berbagai pengamanan untuk mengurangi ancaman kepentingan pribadi tersebut
46 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Suatu contoh pengamanan adalah
47 pekerjaan tersebut ditelaah oleh CPA Pemegang Izin Akuntan Publik dari jaringan
48 kantor yang tidak terlibat dalam perikatan asurans maupun penerimaan pinjaman
49 tersebut.
50
51 291.114 Pinjaman, atau jaminan atas suatu pinjaman, dari klien asurans yang merupakan
52 bank atau institusi serupa kepada personil dalam tim asurans, atau anggota
53 keluarga intinya, tidak menimbulkan suatu ancaman terhadap independensi jika
54 pinjaman atau jaminan tersebut dibuat berdasarkan prosedur, persyaratan, dan

93
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 ketentuan yang normal. Beberapa contoh pinjaman tersebut termasuk kredit


2 kepemilikan rumah, cerukan bank, kredit kepemilikan mobil, dan kartu kredit.
3
4 291.115 Jika kantor atau personil dari tim asurans atau anggota keluarga intinya menerima
5 pinjaman dari, atau memiliki pinjaman yang dijamin oleh, klien asurans yang bukan
6 merupakan bank atau institusi serupa, maka ancaman kepentingan pribadi timbul
7 sangat signifikan sehingga tidak terdapat berbagai pengamanan yang dapat
8 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima,
9 kecuali pinjaman atau jaminan tersebut tidak material baik bagi kantor tersebut,
10 personil dari tim asurans, dan anggota keluarga intinya maupun klien asurans
11 tersebut.
12
13 291.116 Demikian pula, jika kantor, atau personil dari tim asurans, atau anggota keluarga
14 intinya memberikan suatu pinjaman kepada, atau jaminan atas pinjaman, klien
15 asurans, maka suatu ancaman kepentingan pribadi timbul sangat signifikan
16 sehingga tidak terdapat berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman
17 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, kecuali pinjaman atau
18 jaminan tersebut tidak material baik bagi kantor, personil dari tim asurans, dan
19 anggota keluarga intinya maupun klien asurans tersebut.
20
21 291.117 Jika kantor atau personil dari tim asurans, atau anggota keluarga intinya memiliki
22 rekening simpanan atau akun keagenan pada klien asurans yang merupakan bank,
23 pialang, atau institusi serupa, maka ancaman terhadap independensi tidak timbul
24 jika simpanan atau rekening tersebut dibuat berdasarkan persyaratan-persyaratan
25 komersial yang normal.
26
27 Hubungan Bisnis
28
29 291.118 Suatu hubungan bisnis yang erat antara kantor, personil dalam tim asurans, atau
30 anggota keluarga intinya dengan klien asurans atau manajemennya yang timbul
31 dari suatu hubungan komersial atau kepentingan keuangan yang umum, dapat
32 menimbulkan ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi. Beberapa
33 contoh hubungan tersebut termasuk:
34 (a) memiliki kepentingan keuangan pada suatu ventura bersama dengan klien atau
35 pemegang saham pengendali, direktur, komisaris, pejabat, atau individu lain
36 yang bertindak sebagai manajemen senior pada klien tersebut;
37 (b) pengaturan untuk menggabungkan satu atau lebih jasa atau produk dari
38 kantor tersebut dengan satu atau lebih jasa atau produk dari klien tersebut dan
39 memasarkan paket merger tersebut dengan menggunakan nama kedua belah
40 pihak;
41 (c) pengaturan pendistribusian atau pemasaran yang mencakup kesepakatan
42 bahwa kantor tersebut mendistribusikan atau memasarkan produk atau jasa
43 dari klien asurans, atau klien asurans tersebut mendistribusikan atau
44 memasarkan produk atau jasa dari kantor tersebut.
45
46 Kecuali setiap kepentingan keuangan tidak material dan hubungan bisnis tersebut
47 tidak signifikan bagi kantor dan klien asurans atau manajemennya tersebut, suatu
48 ancaman timbul sangat signifikan sehingga tidak terdapat berbagai pengamanan
49 yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
50 diterima. Oleh karena itu, kecuali kepentingan keuangan tersebut bersifat tidak
51 material dan hubungan bisnis tersebut tidak signifikan, hubungan bisnis tersebut
52 tidak boleh dilakukan atau hubungan bisnis atau kepentingan keuangan tersebut
53 harus dikurangi sampai pada suatu tingkat yang tidak signifikan atau dihentikan.
54

94
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Dalam hal kepentingan keuangan atau hubungan bisnis melibatkan personil dalam
2 tim asurans, kecuali kepentingan keuangan tersebut bersifat tidak material dan
3 hubungan bisnis tersebut tidak signifikan bagi personil tersebut, maka personil
4 tersebut harus dikeluarkan dari tim asurans.Jika hubungan bisnis terjadi antara
5 anggota keluarga inti dari personil dalam tim asurans dengan klien asurans atau
6 manajemennya tersebut, maka signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi
7 dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk
8 menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat
9 yang dapat diterima.
10
11 291.119 Pembelian barang dan jasa dari klien asurans oleh kantor, personil dalam asurans,
12 atau anggota keluarga intinya, secara umum tidak menimbulkan suatu ancaman
13 terhadap independensi jika transaksi tersebut merupakan kegiatan bisnis yang
14 normal dan transaksinya bersifat wajar. Akan tetapi, sifat dan besaran transaksi
15 tersebut dapat menimbulkan suatu ancaman kepentingan pribadi. Signifikansi dari
16 setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan
17 ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai
18 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh berbagai pengamanan
19 tersebut termasuk:
20 (a) menghilangkan atau mengurangi besaran transaksi tersebut; atau
21 (b) mengeluarkan individu tersebut dari tim asurans.
22
23 Hubungan Keluarga dan Hubungan Pribadi
24
25 291.120 Hubungan keluarga dan hubungan pribadi antara personil dalam tim asurans
26 dengan direktur, komisaris, pejabat, atau pegawai tertentu dari klien asurans
27 (bergantung pada perannya) dapat menimbulkan berbagai ancaman kepentingan
28 pribadi, kedekatan, dan intimidasi. Keberadaan dan signifikansi setiap ancaman
29 bergantung pada sejumlah faktor, termasuk tanggung jawab dari individu tersebut
30 dalam tim asurans, peran dari anggota keluarga atau pihak lain dalam klien
31 asurans, dan kedekatan dari hubungan tersebut.
32
33 291.121 Ketika anggota keluarga inti dari personil dalam tim asurans merupakan:
34 (a) direktur, komisaris, atau pejabat dari suatu klien asurans; atau
35 (b) karyawan yang dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh
36 signifikan terhadap informasi hal pokok dari perikatan asurans tersebut;
37 atau sebelumnya berada dalam suatu posisi selama periode yang tercakup dalam
38 perikatan tersebut atau suatu informasi hal pokok, berbagai ancaman terhadap
39 independensi hanya dapat dikurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima
40 dengan mengeluarkan individu tersebut dari tim asurans. Kedekatan hubungan
41 seperti itu tidak terdapat berbagai pengamanan lain yang dapat mengurangi
42 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu,
43 dalam suatu tim asurans tidak boleh terdapat individu yang memiliki hubungan
44 kedekatan seperti itu.
45
46 291.122 Berbagai ancaman terhadap independensi timbul ketika anggota keluarga inti dari
47 personil dalam tim asurans merupakan karyawan yang dalam suatu posisi yang
48 dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap hal pokok dari perikatan.
49 Signifikansi dari berbagai ancaman terhadap independensi tersebut bergantung
50 pada beberapa faktor seperti:
51 (a) posisi yang dipegang oleh anggota keluarga inti tersebut; dan
52 (b) peran profesional dari personil dalam tim asurans tersebut.
53

95
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Signifikansi ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus


2 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
3 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh berbagai
4 pengamanan tersebut termasuk:
5 (a) mengeluarkan personil tersebut dari tim asurans; atau
6 (b) pengaturan tanggung jawab dalam tim asurans sehingga individu tersebut tidak
7 berhubungan dengan hal-hal yang menjadi tanggung jawab anggota keluarga
8 inti tersebut.
9
10 291.123 Berbagai ancaman terhadap independensi timbul ketika anggota keluarga dekat
11 dari personil dalam tim asurans merupakan:
12 (a) seorang direktur, komisaris, atau pejabat dari klien asurans; atau
13 (b) seorang karyawan yang dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh
14 yang signifikan terhadap hal pokok dari perikatan asurans tersebut.
15 Signifikansi dari berbagai ancaman tersebut akan bergantung pada beberapa faktor
16 seperti:
17 (a) sifat dari hubungan antara personil dalam tim asurans dan anggota keluarga
18 dekat tersebut;
19 (b) posisi yang dipegang oleh anggota keluarga dekat tersebut; dan
20 (c) peran profesional dari personil dalam tim asurans.
21 Signifikansi ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
22 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
23 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh berbagai
24 pengamanan tersebut termasuk:
25 (a) mengeluarkan individu tersebut dari tim asurans; atau
26 (b) pengaturan tanggung jawab dalam tim asurans sehingga individu tersebut tidak
27 berhubungan dengan hal-hal yang menjadi tanggung jawab dari anggota
28 keluarga dekatnya tersebut.
29
30 291.124 Berbagai ancaman terhadap independensi timbul ketika personil dalam tim asurans
31 memiliki hubungan dekat dengan individu yang bukan anggota keluarga inti atau
32 keluarga dekat, tetapi personil tersebut merupakan direktur, komisaris, pejabat,
33 atau karyawan yang dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh yang
34 signifikan terhadap hal pokok dari suatu perikatan asurans. Personil dalam tim
35 asurans yang memiliki hubungan seperti itu harus melakukan konsultasi sesuai
36 dengan kebijakan dan prosedur dari kantor.
37
38 Signifikansi berbagai ancaman tersebut bergantung pada beberapa faktor seperti:
39 (a) sifat hubungan antara individu tersebut dan personil dalam tim asurans;
40 (b) posisi yang dipegang oleh individu tersebut pada klien asurans; dan
41 (c) peran profesional dari personil dalam tim asurans tersebut.
42 Signifikansi dari berbagai ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai
43 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau
44 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
45 diterima. Beberapa contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk:
46 (a) mengeluarkan personil tersebut dari tim asurans; atau
47 (b) pengaturan tanggung jawab dalam tim asurans sehingga personil tersebut
48 tidak berhubungan dengan permasalahan yang terkait dengan individu yang
49 memiliki hubungan yang dekat dengan yang personil tersebut.
50
51
52
53
54

96
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 291.125 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi dapat
2 timbul melalui hubungan pribadi atau hubungan keluarga antara:
3 (a) rekan atau karyawan dari suatu kantor yang bukan merupakan seorang
4 personil dalam suatu tim asurans, dan
5 (b) direktur, komisaris, atau pejabat pada klien asurans tersebut atau seorang
6 karyawan pada suatu posisi dapat memberikan pengaruh yang signifikan
7 terhadap informasi hal pokok dari suatu perikatan asurans.
8
9 Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman bergantung pada berbagai faktor
10 seperti:
11 (a) sifat dari hubungan antara rekan atau karyawan dari kantor tersebut dengan
12 direktur, komisaris, pejabat, atau karyawan klien tersebut;
13 (b) interaksi antara rekan atau pegawai dari kantor dengan tim asurans tersebut;
14 (c) posisi rekan atau karyawan tersebut dalam kantor; dan
15 (d) peran dari individu tersebut dalam klien.
16
17 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
18 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
19 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh
20 pengamanan tersebut termasuk:
21 (a) pengaturan tanggung jawab dari rekan atau karyawan tersebut untuk
22 mengurangi potensi pengaruh terhadap perikatan asurans tersebut; atau
23 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan
24 asurans yang relevan yang telah dilakukan.
25
26 Hubungan Kerja dengan Klien Asurans
27
28 291.126 Ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi dapat timbul jika direktur, komisaris,
29 atau pejabat pada klien asurans, atau karyawan pada suatu posisi yang dapat
30 memberikan pengaruh signifikan terhadap informasi hal pokok dari suatu perikatan
31 asurans, pernah menjadi personil dalam tim asurans atau rekan dalam kantor
32 tersebut.
33
34 291.127 Ketika mantan personil dalam tim asurans atau rekan dari kantor tersebut
35 bergabung dengan klien asurans dalam posisi tersebut, keberadaan dan
36 signifikansi dari setiap ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi bergantung
37 pada beberapa faktor seperti:
38 (a) posisi individu tersebut dalam klien;
39 (b) keterlibatan individu tersebut dengan tim asurans tersebut;
40 (c) jangka waktu sejak individu tersebut terakhir menjadi personil dalam tim
41 asurans atau rekan kantor tersebut; dan
42 (d) posisi individu tersebut pada saat sebagai bagian dari tim asurans atau pada
43 kantor, sebagai contoh, termasuk apakah individu tersebut bertanggung jawab
44 untuk memelihara komunikasi yang teratur dengan manajemen klien atau
45 dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas.
46
47 Dalam banyak kasus, individu tersebut tidak boleh lagi terlibat dalam kegiatan
48 bisnis atau kegiatan profesional dari kantor tersebut. Signifikansi dari setiap
49 ancaman yang timbul harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan
50 ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman
51 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh
52 pengamanan tersebut termasuk:
53 (a) membuat pengaturan sehingga individu tersebut tidak memiliki hak atas
54 manfaat atau pembayaran dari kantor tersebut, kecuali dibuat sesuai dengan
55 perjanjian yang telah ditentukan sebelumnya;

97
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (b) membuat pengaturan sehingga jumlah yang dijanjikan kepada individu tersebut
2 tidak material bagi kantor tersebut;
3 (c) mengubah rencana perikatan asurans tersebut;
4 (d) menugaskan personil yang memiliki pengalaman yang cukup dalam
5 hubungannya dengan individu yang bergabung dengan klien tersebut dalam
6 tim asurans; atau
7 (e) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan
8 mantan personil dari tim asurans tersebut.
9
10 291.128 Ketika seorang mantan rekan dari kantor bergabung dengan suatu dalam suatu
11 posisi yang dijelaskan sebelumnya dan entitas tersebut kemudian menjadi klien
12 asurans dari kantor tersebut, signifikansi dari setiap ancaman terhadap
13 independensi harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika
14 diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada
15 suatu tingkat yang dapat diterima.
16
17 291.129 Suatu ancaman kepentingan pribadi timbul ketika personil dalam tim asurans yang
18 terlibat dalam perikatan asurans mengetahui bahwa personil tim asurans tersebut
19 akan, atau mungkin, bergabung dengan klien pada suatu saat pada masa depan.
20 Kebijakan dan prosedur kantor harus mensyaratkan personil dalam tim asurans
21 harus memberitahukan kepada kantor ketika melakukan negosiasi pekerjaan
22 dengan klien tersebut. Ketika menerima pemberitahuan tersebut, signifikansi
23 ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan
24 ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai
25 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh pengamanan tersebut
26 termasuk:
27 (a) mengeluarkan individu tersebut dari tim asurans; atau
28 (b) melakukan suatu penelaahan pada setiap keputusan penting yang dilakukan
29 oleh individu tersebut selama berada dalam tim tersebut.
30
31 Pernah Bekerja pada Klien Asurans
32
33 291.130 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman telaah pribadi atau ancaman kedekatan
34 dapat timbul ketika personil dalam tim asurans sebelumnya menjabat sebagai
35 direktur, komisaris, pejabat, atau karyawan dari klien asurans. Hal ini akan menjadi
36 permasalahan, sebagai contoh, personil dalam tim asurans harus mengevaluasi
37 unsur-unsur dari suatu informasi hal pokok yang telah disiapkan sebelumnya oleh
38 personil dalam tim asurans tersebut pada saat bekerja pada klien asurans tersebut.
39
40 291.131 Jika, selama periode yang tercakup oleh laporan asurans, personil dalam tim
41 asurans pernah menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat pada klien
42 asurans tersebut, atau sebagai karyawan dalam suatu posisi yang dapat
43 memberikan pengaruh signifikan terhadap suatu informasi hal pokok dari suatu
44 perikatan asurans, maka suatu ancaman timbul sangat signifikan sehingga tidak
45 terdapat berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai
46 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, personil tersebut tidak
47 boleh ditugaskan dalam tim asurans tersebut.
48
49 291.132 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman telaah pribadi, atau ancaman kedekatan
50 dapat timbul jika, sebelum periode yang tercakup dalam laporan asurans, personil
51 dalam tim asurans pernah menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat pada
52 klien asurans tersebut, atau sebagai karyawan dalam posisi yang dapat
53 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap suatu informasi hal pokok dari
54 suatu perikatan asurans.
55

98
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Sebagai contoh, berbagai ancaman semacam itu akan timbul jika keputusan atau
2 pekerjaan yang dilakukan oleh individu tersebut pada periode sebelumnya, ketika
3 dipekerjakan oleh klien tersebut, akan dievaluasi pada periode berjalan sebagai
4 bagian dari perikatan asurans tersebut. Keberadaan dan signifikansi dari setiap
5 ancaman akan bergantung pada faktor-faktor seperti:
6 (a) posisi dan tanggung jawab individu tersebut pada klien;
7 (b) lamanya waktu sejak individu tersebut tidak bekerja pada klien; dan
8 (c) peran profesional individu tersebut dalam tim asurans.
9
10 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
11 diterapkan ketika diperlukan untuk mengurangi ancaman tersebut sampai pada
12 suatu tingkat yang dapat diterima. Suatu contoh pengamanan tersebut adalah
13 dilakukan telaah atas pekerjaan yang dilakukan oleh individu tersebut pada saat
14 sebagai personil dalam suatu tim asurans.
15
16 Rangkap Jabatan sebagai Direktur, Komisaris, atau Pejabat pada Klien
17 Asurans
18
19 291.133 Jika seorang rekan atau karyawan dari kantor juga menjabat sebagai direktur,
20 komisaris, atau pejabat pada klien asurans, maka ancaman telaah pribadi dan
21 ancaman kepentingan pribadi timbul sangat signifikan sehingga tidak terdapat
22 berbagai pengamanan yang dapat mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai
23 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Dengan demikian, baik rekan atau
24 karyawan suatu kantor tidak boleh juga menjabat sebagai direktur, komisaris, atau
25 pejabat pada klien asurans.
26
27 291.134 Posisi sekretaris perusahaan memiliki implikasi berbeda sesuai ketentuan
28 peraturan yang berlaku. Tugas sebagai sekretaris perusahaan dapat berkisar dari
29 tugas administratif seperti mengelola sumber daya manusia, pemeliharaan catatan-
30 catatan dan laporan perusahaan, hingga tugas lainnya, seperti memastikan
31 kepatuhan perusahaan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang
32 berlaku atau memberikan saran mengenai permasalahan tata kelola perusahaan.
33 Secara umum, posisi tersebut menyiratkan suatu hubungan yang dekat dengan
34 entitas tersebut.
35
36 291.135 Jika seorang rekan atau karyawan dari kantor juga menjabat sebagai sekretaris
37 perusahaan pada klien asurans, maka ancaman telaah pribadi dan ancaman
38 advokasi timbul yang pada umumnya sangat signifikan sehingga tidak terdapat
39 berbagai pengamanan yang dapat mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai
40 pada suatu tingkat yang dapat diterima.
41
42 Walaupun dilarang pada paragraf 291.133, apabila praktik tersebut diperbolehkan
43 oleh peraturan perundang-undangan atau praktik profesi yang berlaku, dan
44 sepanjang manajemen membuat semua keputusan-keputusan terkait, kewajiban
45 dan kegiatan tersebut sebagai sekretaris perusahaan harus terbatas pada suatu
46 pekerjaan yang bersifat administratif dan rutin, seperti mempersiapkan notulen
47 rapat dan memelihara kewajiban laporan oleh peraturan yang berlaku. Dalam
48 keadaan seperti itu, signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai
49 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau
50 mengurangi berbagai ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
51
52
53

99
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 291.136 Pelaksanaan jasa administratif rutin untuk mendukung fungsi sekretaris perusahaan
2 atau penyediaan saran mengenai permasalahan administrasi kesekretariatan
3 perusahaan pada umumnya dianggap tidak menimbulkan berbagai ancaman
4 terhadap independensi, sepanjang manajemen klien yang melakukan pengambilan
5 keputusan semua hal yang terkait.
6
7 Hubungan yang Berlangsung Lama antara Personel Senior dengan Klien Audit
8
9 291.137 Ancaman kedekatan dan ancaman kepentingan pribadi timbul ketika penggunaan
10 personil yang sama pada suatu perikatan asurans dalam suatu periode waktu yang
11 lama. Signifikansi dari berbagai ancaman tersebut bergantung pada faktor-faktor
12 seperti:
13 (a) lamanya individu tersebut sebagai personil dalam tim asurans tersebut;
14 (b) peran individu tersebut dalam tim asuran;
15 (c) struktur dari kantor;
16 (d) sifat dari perikatan asurans;
17 (e) apakah tim manajemen klien telah berubah; dan
18 (f) apakah sifat dan kompleksitas suatu informasi hal pokok telah berubah.
19
20 Signifikansi dari berbagai ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai
21 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau
22 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
23 diterima. Beberapa contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk:
24 (a) rotasi personel senior dari tim asurans;
25 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang tidak tergabung dalam
26 tim asurans tersebut untuk melakukan penelaahan atas pekerjaan personel
27 senior tersebut; atau
28 (c) penelaahan secara reguler oleh pihak internal atau pihak eksternal yang
29 independen atas kualitas perikatan tersebut.
30
31 Ketentuan Pemberian Jasa Non-asurans kepada Suatu Klien Asurans
32
33 291.138 Kantor pada umumnya memberikan berbagai jasa non-asurans kepada klien
34 asurans-nya yang konsisten sesuai dengan kompetensi dan keahliannya. Namun,
35 pemberian jasa non-asurans tersebut dapat menimbulkan berbagai ancaman
36 terhadap independensi kantor tersebut atau personil dalam tim asurans. Berbagai
37 ancaman yang paling sering timbul adalah ancaman telaah pribadi, ancaman
38 kepentingan pribadi, dan ancaman advokasi.
39
40 291.139 Ketika panduan tertentu untuk suatu jasa non-asurans tertentu tidak tercakup
41 dalam seksi ini, kerangka konseptual harus diterapkan ketika melakukan
42 pengevaluasian keadaan tertentu tersebut.
43
44 291.140 Sebelum kantor memutuskan untuk menerima suatu perikatan untuk memberikan
45 jasa non-asurans kepada klien asurans, kantor harus menentukan apakah suatu
46 ancaman terhadap independensi timbul dari pemberian jasa tersebut. Dalam
47 pengevaluasian signifikansi dari setiap ancaman yang timbul akibat jasa non-
48 asurans tertentu, pertimbangan harus diberikan pada setiap ancaman yang diyakini
49 oleh tim asurans telah timbul dari pemberian jasa non-asurans lain yang terkait.
50 Jika suatu ancaman yang timbul tidak dapat diturunkan dengan menerapkan
51 berbagai pengamanan untuk sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, kantor
52 tidak boleh memberikan jasa non-asurans tersebut.
53
54

100
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Tanggung Jawab Manajemen


2
3 291.141 Tanggung jawab manajemen mencakup kegiatan pengendalian, kepemimpinan dan
4 pengarahan suatu entitas, termasuk membuat keputusan penting terkait dengan
5 pemerolehan, penempatan, dan pengendalian sumber daya manusia, keuangan,
6 teknologi, sumber daya fisik dan sumber daya tidak berwujud.
7
8 291.142 Penentuan apakah suatu kegiatan merupakan tanggung jawab manajemen
9 bergantung pada keadaan dan mensyaratkan penerapan pertimbangan. Beberapa
10 contoh kegiatan yang secara umum dipertimbangkan sebagai tanggung jawab
11 manajemen termasuk:
12 (a) menetapkan kebijakan dan arah strategis;
13 (b) mengarahkan dan mengambil tanggung jawab atas tindakan karyawan suatu
14 entitas;
15 (c) menyetujui transaksi-transaksi;
16 (d) memutuskan rekomendasi dari kantor atau pihak ketiga lain yang akan
17 diterapkan; dan
18 (e) bertanggung jawab untuk perancangan, penerapan, dan pemeliharaan
19 pengendalian internal.
20
21 291.143 Dalam pemberian jasa asurans kepada klien asurans, suatu kantor tidak boleh
22 mengambil alih tanggung jawab manajemen sebagai bagian dari jasa asurans. Jika
23 kantor tersebut mengambil alih tanggung jawab manajemen sebagai bagian dari
24 jasa asurans tersebut, berbagai ancaman timbul akan sangat signifikan sehingga
25 tidak terdapat berbagai pengamanan yang dapat mengurangi berbagai ancaman
26 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Jika kantor tersebut
27 mengambil alih tanggung jawab manajemen sebagai bagian dari jasa asurans
28 lainya yang diberikan kepada klien asurans tersebut, kantor tersebut harus
29 memastikan bahwa tanggung jawab tersebut tidak berkaitan dengan suatu hal
30 pokok atau informasi hal pokok dari perikatan asurans yang diberikan oleh kantor
31 tersebut.
32
33 291.144 Ketika pemberian jasa yang berhubungan dengan dengan suatu hal pokok atau
34 informasi hal pokok dari perikatan asurans yang diberikan oleh kantor, kantor
35 tersebut harus memastikan bahwa manajemen klien tersebut telah membuat
36 semua pertimbangan dan keputusan yang terkait dengan hal pokok atau informasi
37 hal pokok tersebut dari perikatan asurans yang menjadi tanggung jawab
38 manajemen tersebut. Pertimbangan dan keputusan tersebut mencakup kepastian
39 bahwa manajemen klien tersebut:
40 (a) menunjuk individu yang memiliki keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang
41 sesuai untuk bertanggung terhadap keputusan dari klien tersebut dari waktu ke
42 waktu dalam dan mengawasi jasa tersebut; individu tersebut, lebih diutamakan
43 merupakan manajemen senior, yang akan memahami tujuan, sifat dan hasil
44 dari jasa tersebut dan tanggung jawab dari masing-masing klien dan kantor
45 tersebut;
46 (b) melakukan pengawasan terhadap jasa-jasa tersebut dan mengevaluasi
47 kecukupan dari hasil jasa tersebut;
48 (c) menerima tanggung jawab atas tindakan-tindakan yang harus diambil, jika ada,
49 yang timbul dari hasil jasa-jasa tersebut.
50
51 Pertimbangan-pertimbangan Lain
52
53 291.145 Berbagai ancaman terhadap independensi dapat timbul ketika kantor memberikan
54 jasa non-asurans yang terkait dengan informasi hal pokok dari perikatan asurans.
55 Dalam kasus tersebut, pengevaluasian mengenai signifikansi dari keterlibatan

101
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 kantor tersebut atas informasi hal pokok dari perikatan asurans harus dilakukan,
2 dan penentuan harus dilakukan apakah setiap ancaman telaah pribadi yang tidak
3 berada pada suatu tingkat yang dapat diterima dapat diturunkan sampai pada suatu
4 tingkat yang dapat diterima dengan penerapan berbagai pengamanan.
5
6 291.146 Suatu ancaman telaah pribadi dapat timbul jika kantor terlibat dalam penyiapan
7 informasi hal pokok yang kemudian menjadi informasi hal pokok dari suatu
8 perikatan asurans. Misalnya, ancaman telaah pribadi akan timbul jika kantor
9 tersebut mengembangkan dan menyiapkan informasi keuangan prospektif dan
10 selanjutnya memberikan asurans atas informasi tersebut. Oleh karena itu, kantor
11 tersebut harus mengevaluasi signifikansi dari setiap ancaman telaah pribadi yang
12 timbul dari pengaturan dari penyediaan jasa-jasa tersebut dan menerapkan
13 berbagai pengamanan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi
14 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
15
16 291.147 Ketika kantor melakukan penilaian sebagai bagian dari informasi hal pokok dari
17 suatu perikatan asurans, kantor tersebut harus mengevaluasi signifikansi atas
18 setiap ancaman telaah pribadi dan menerapkan berbagai pengamanan ketika
19 diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada
20 suatu tingkat yang dapat diterima.
21
22 Imbalan
23
24 Imbalan– Besaran Relatif
25
26 291.148 Ketika total imbalan dari satu klien asurans mencerminkan sebagian besar dari
27 pendapatan kantor yang menyatakan kesimpulan, suatu ketergantungan terhadap
28 klien tersebut terjadi dan kekhawatiran mengenai potensi kehilangan klien tersebut
29 menimbulkan suatu ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi.
30 Signifikansi dari ancaman tersebut akan bergantung pada faktor-faktor seperti:
31 (a) struktur operasi kantor tersebut;
32 (b) apakah kantor tersebut telah mapan atau baru berdiri; dan
33 (c) signifikansi klien tersebut baik secara kualitatif dan/atau kuantitatif bagi kantor
34 tersebut.
35
36 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
37 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
38 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh
39 pengamanan tersebut termasuk:
40 (a) mengurangi ketergantungan pada klien tersebut;
41 (b) penelaahan pengendalian mutu oleh pihak eksternal; atau
42 (c) berkonsultasi kepada suatu pihak ketiga, seperti IAPI atau CPA Pemegang Izin
43 Akuntan Publik, mengenai pertimbangan-pertimbangan terhadap
44 permasalahan asurans yang penting.
45
46 291.149 Suatu ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi juga dapat timbul
47 ketika imbalan yang dihasilkan dari satu klien asurans mencerminkan sebagian
48 besar pendapatan dari seorang rekan yang bertanggung jawab atas klien tersebut.
49 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
50 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
51 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Suatu contoh
52 pengamanan tersebut adalah menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik
53 yang bukan personil dari tim asurans tersebut untuk menelaah pekerjaan tersebut
54 atau minimal memberikan saran yang diperlukan.
55

102
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Imbalan – Telah Lewat Jatuh Tempo


2
3 291.150 Suatu ancaman kepentingan pribadi dapat timbul jika imbalan dari suatu klien
4 asurans belum dibayar untuk suatu jangka waktu yang lama, terutama jika
5 sebagian besar imbalan belum dibayar, jika ada, sebelum penerbitan laporan
6 asurans untuk periode berikutnya. Secara umum, suatu kantor diharapkan
7 mengharuskan pembayaran imbalan sebelum laporan asurans tersebut diterbitkan.
8 Jika imbalan belum dibayar setelah laporan asurans terbit, maka keberadaan dan
9 signifikansi setiap ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan
10 harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi
11 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Salah satu
12 contoh pengamanan tersebut adalah menugaskan CPA pemegang izin yang tidak
13 terlibat dalam perikatan asurans tersebut untuk memberikan saran atau menelaah
14 pekerjaan yang dilakukan. Kantor tersebut harus menentukan apakah imbalan telah
15 lewat jatuh tempo tersebut kemungkinan dapat dianggap setara dengan suatu
16 pinjaman kepada klien tersebut dan, karena signifikansi imbalan lewat jatuh tempo
17 tersebut, apakah tepat kantor tersebut ditunjuk kembali atau melanjutkan perikatan
18 asurans tersebut.
19
20 Imbalan-Imbalan Kontinjen
21
22 291.151 Imbalan kontinjen merupakan imbalan yang ditentukan berdasarkan suatu basis
23 yang ditentukan diawal yang dikaitkan dengan hasil dari suatu transaksi atau
24 pekerjaan yang dilakukan oleh kantor. Untuk tujuan seksi ini, imbalan tidak
25 dianggap bersifat kontinjen jika imbalan tersebut ditetapkan oleh pengadilan atau
26 otoritas publik lainnya.
27
28 291.152 Imbalan kontinjen dibebankan secara langsung atau tidak langsung, misalnya
29 melalui perantara, oleh kantor sehubungan dengan suatu perikatan asurans,
30 menimbulkan suatu ancaman kepentingan pribadi yang sangat signifikan
31 sehingga tidak terdapat berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman
32 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, suatu
33 kantor tidak boleh melakukan pengaturan imbalan kontinjen tersebut.
34
35 291.153 Imbalan kontinjen dibebankan secara langsung atau tidak langsung, misalnya
36 melalui perantara, oleh kantor sehubungan dengan suatu perikatan jasa non-
37 asurans kepada klien asurans juga dapat menimbulkan ancaman kepentingan
38 pribadi. Jika hasil dari jasa non-asurans dan jumlah imbalan tersebut bergantung
39 pada suatu pertimbangan pada saat ini atau masa datang yang berkaitan dengan
40 suatu permasalahan yang material terhadap suatu informasi hal pokok dari
41 perikatan asurans tersebut, maka tidak terdapat berbagai pengamanan yang
42 dapat mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh
43 karena itu, pengaturan tersebut tidak dapat diterima.
44
45 291.154 Untuk pengaturan imbalan kontinjen lainnya yang dibebankan oleh kantor untuk
46 suatu jasa non-asurans kepada klien asurans, maka keberadaan dan signifikansi
47 dari setiap ancaman akan bergantung pada faktor-faktor seperti:
48 (a) rentang jumlah imbalan yang mungkin diterima;
49 (b) apakah otoritas yang tepat yang menentukan imbalan kontijen atas hasil yang
50 telah ditetapkan dari suatu kegiatan;
51 (c) sifat dari jasa tersebut;
52 (d) dampak dari kejadian atau transaksi pada laporan keuangan
53
54 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
55 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman

103
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh
2 pengamanan tersebut termasuk:
3 (a) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan
4 asurans tersebut atau memberikan saran yang diperlukan; atau
5 (b) menggunakan personil yang profesional yang bukan merupakan personil dari
6 tim asurans untuk melakukan jasa non-asurans tersebut.
7
8 Hadiah dan Keramahtamahan
9
10 291.155 Penerimaan hadiah atau keramahtamahan dari klien asurans dapat menimbulkan
11 ancaman kepentingan pribadi dan ancaman kedekatan. Jika kantor atau personil
12 dari tim asurans menerima hadiah atau keramahtamahan, kecuali nilainya kecil dan
13 tidak berdampak, maka ancaman timbul sangat signifikan sehingga tidak terdapat
14 berbagai pengamanan yang dapat mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai
15 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor atau personil dari
16 tim asurans tidak boleh menerima hadiah atau keramahtamahan tersebut.
17
18 Litigasi Aktual atau Ancaman Litigasi
19
20 291.156 Ketika litigasi terjadi, atau kemungkinan terjadi, antara kantor atau personil dari tim
21 asurans dengan klien asurans, ancaman kepentingan pribadi dan ancaman
22 intimidasi timbul. Hubungan antara manajemen klien dan personil dari tim asurans
23 harus digambarkan dengan keterbukaan dan pengungkapan secara lengkap
24 mengenai semua aspek operasi bisnis klien. Ketika kantor dan manajemen klien
25 tersebut berada dalam posisi berlawanan karena litigasi atau ancaman litigasi yang
26 berdampak pada kesediaan manajemen untuk memberikan pengungkapan yang
27 lengkap, maka timbul ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi.
28 Signifikansi berbagai ancaman yang timbul bergantung pada faktor-faktor seperti:
29 (a) materialitas litigasi tersebut; dan
30 (b) apakah litigasi tersebut terkait dengan perikatan asurans sebelumnya.
31
32 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
33 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai
34 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa
35 contoh berbagai pengamanan tersebut mencakup:
36 (a) jika litigasi tersebut melibatkan personil dari tim asurans, mengeluarkan
37 individu tersebut dari tim asurans; atau
38 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan
39 tersebut.
40
41 Jika berbagai pengamanan tersebut tidak dapat mengurangi berbagai ancaman
42 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka satu-satunya tindakan yang
43 tepat adalah menarik diri dari, atau menghentikan, perikatan asurans tersebut.
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54

104
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 INTERPRETASI 2005–01
2
3 Penerapan Ketentuan Seksi 291 Atas Perikatan Asurans Selain Perikatan Audit Laporan
4 Keuangan
5
6 Interpretasi ini memberikan panduan dalam penerapan persyaratan independensi pada
7 seksi 291 untuk perikatan asurans selain perikatan audit laporan keuangan.
8
9 Interpretasi ini berfokus pada persoalan penerapan, khususnya pada perikatan asurans
10 selain perikatan audit laporan keuangan. Terdapat permasalahan lain pada seksi 291 yang
11 relevan dalam membuat pertimbangan mengenai persyaratan independensi bagi semua
12 perikatan asurans. Misalnya, paragraf 291.3 menyatakan bahwa suatu evaluasi harus
13 dilakukan atas setiap ancaman yang diyakini kantor yang timbul dari kepentingan dan
14 hubungan dari jaringan kantor. Paragraf tersebut juga menyatakan bahwa ketika tim
15 asurans meyakini suatu entitas berelasi dengan klien asurans adalah relevan dalam
16 melakukan pengevaluasian atas independensi kantor tersebut dengan klien, maka tim
17 asurans harus memasukkan entitas berelasi tersebut ketika mengevaluasi berbagai
18 ancaman terhadap independensi dan menerapkan berbagai pengamanan ketika diperlukan.
19 Permasalahan-permasalahan ini tidak dijelaskan secara spesifik dalam interpretasi ini.
20
21 Sebagaimana dijelaskan dalam Kerangka Perikatan Asurans yang diterbitkan oleh Dewan
22 Standar Profesional Akuntan Publik – Institut Akuntan Publik Indonesia, dalam perikatan
23 asurans, CPA Pemegang Izin Akuntan Publik menyatakan suatu kesimpulan yang
24 dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan dari para pengguna yang dituju, selain
25 pihak penanggung jawab, mengenai hasil dari pengevaluasian atau pengukuran atas suatu
26 hal pokok dibandingkan dengan kriteria yang digunakan.
27
28 Perikatan-perikatan Asurans Berbasis Asersi
29
30 Dalam perikatan asurans berbasis asersi, pengevaluasian atau pengukuran dari suatu hal
31 pokok dilakukan oleh pihak penanggung jawab, dan informasi hal pokok dalam bentuk
32 asersi oleh pihak penanggung jawab tersebut yang disediakan untuk para pengguna yang
33 dituju.
34
35 Dalam perikatan asurans berbasis asersi, independensi disyaratkan dari pihak penanggung
36 jawab yaitu bertanggung jawab atas informasi hal pokok dan mungkin juga bertanggung
37 jawab atas hal pokok tersebut.
38
39 Dalam perikatan asurans berbasis asersi, ketika pihak penanggung jawab bertanggung
40 jawab atas informasi hal pokok tetapi tidak atas suatu hal pokok, maka independensi
41 disyaratkan dari pihak penanggung jawab tersebut. Sebagai tambahan, pengevaluasian
42 harus dilakukan atas setiap ancaman yang diyakini kantor tersebut timbul dari kepentingan
43 dan hubungan antara seorang personil dari tim asurans, kantor, jaringan kantor, dan pihak
44 penanggung jawab atas hal pokok tersebut.
45
46 Perikatan Asurans Pelaporan Langsung
47
48 Dalam perikatan asurans pelaporan langsung, CPA Pemegang Izin Akuntan Publik
49 melakukan pengevaluasian atau pengukuran suatu hal pokok secara langsung maupun
50 memperoleh representasi dari pihak penanggung jawab yang melakukan pengevaluasian
51 atau pengukuran yang tidak tersedia bagi para pengguna yang dituju. Informasi hal pokok
52 disediakan bagi para pengguna yang dituju dalam laporan asurans.
53

105
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Dalam perikatan asurans pelaporan langsung, independensi disyaratkan dari pihak


2 penanggung jawab yang bertanggung jawab atas hal pokok tersebut.
3
4 Berbagai Pihak Penanggung Jawab
5
6 Dalam perikatan asurans berbasis asersi maupun perikatan asurans pelaporan langsung
7 mungkin terdapat berbagai pihak penanggung jawab. Misalnya, CPA Pemegang Izin
8 Akuntan Publik mungkin diminta untuk menyatakan suatu asurans atas data statistik
9 sirkulasi bulanan dari suatu surat kabar yang dimiliki secara independen. Penugasan
10 tersebut dapat berupa perikatan asurans berbasis asersi ketika penerbit surat kabar
11 menghitung sirkulasinya dan menyajikan data statistik dalam asersi yang disediakan bagi
12 para pengguna yang dituju. Sebagai alternatif, penugasan tersebut dapat berupa perikatan
13 asurans pelaporan langsung, ketika tidak ada asersi serta ada atau tidak ada representasi
14 tertulis dari penerbit surat kabar tersebut.
15
16 Dalam perikatan tersebut, ketika menentukan apakah perlu untuk menerapkan ketentuan-
17 ketentuan pada seksi 291 pada pihak penanggung jawab, maka kantor dapat
18 mempertimbangkan apakah suatu kepentingan atau hubungan antara kantor tersebut, atau
19 personil dari tim asurans, dan pihak penanggung jawab tertentu akan menimbulkan suatu
20 ancaman yang berarti dan berat terhadap independensi dalam konteks informasi hal pokok
21 tersebut.
22
23 Dalam penentuan penerapan ketentuan tersebut perlu mempertimbangkan:
24 (a) materialitas dari informasi hal pokok tersebut (atau hal pokok) yang menjadi tanggung
25 jawab dari pihak penanggung jawab tersebut; dan
26 (b) tingkat kepentingan publik yang berkaitan dengan perikatan tersebut.
27
28 Ketika kantor menentukan bahwa suatu ancaman terhadap independensi timbul oleh setiap
29 hubungan dengan pihak penanggung jawab tertentu tidak penting dan ringan, maka tidak
30 perlu untuk menerapkan semua ketentuan pada seksi ini pada pihak penanggung jawab
31 tersebut.
32
33 Contoh
34
35 Contoh berikut ini dibuat untuk menjelaskan penerapan seksi 291. Diasumsikan bahwa klien
36 tersebut bukan merupakan klien audit laporan keuangan dari kantor atau jaringan kantor
37 tersebut.
38
39 Suatu kantor melakukan perikatan untuk memberikan asurans atas total cadangan minyak
40 terbukti dari 10 perusahaan yang independen. Masing-masing perusahaan telah melakukan
41 survei geografis dan teknis untuk menentukan cadangan minyaknya (suatu hal pokok).
42 Terdapat kriteria yang telah ditetapkan untuk menentukan apakah cadangan minyak dapat
43 dipertimbangkan sebagai cadangan terbukti yang dapat digunakan oleh CPA Pemegang Izin
44 Akuntan Publik untuk menentukan sebagai kriteria yang sesuai untuk perikatan tersebut.
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55

106
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Berikut ini adalah cadangan minyak terbukti untuk masing-masing perusahaan per 31
2 Desember 20X0:
3
4
Cadangan
minyak terbukti
(dalam ribuan
barrel)
Perusahaan 1 5,200
Perusahaan 2 725
Perusahaan 3 3,260
Perusahaan 4 15,000
Perusahaan 5 6,700
Perusahaan 6 39,126
Perusahaan 7 345
Perusahaan 8 175
Perusahaan 9 24,135
Perusahaan 10 9,635
Total 104,301
5
6 Perikatan dapat disusun dalam struktur yang berbeda yaitu:
7
8 Perikatan Berbasis Asersi
9
10 A1 Masing-masing perusahaan mengukur cadangan minyaknya dan menyediakan
11 asersi kepada kantor dan para pengguna yang dituju.
12
13 A2 Suatu entitas selain perusahaan-perusahaan tersebut mengukur cadangan
14 minyaknya dan menyediakan suatu asersi kepada kantor tersebut dan para pengguna
15 yang dituju.
16
17 Perikatan-perikatan Pelaporan Langsung
18
19 D1 Masing-masing perusahaan mengukur cadangan minyaknya dan menyediakan
20 representasi tertulis kepada kantor bahwa perusahaan telah mengukur cadangan
21 minyaknya yang dibandingkan dengan kriteria yang digunakan untuk pengukuran
22 cadangan terbukti. Representasi tersebut tidak disediakan bagi para pengguna yang
23 dituju.
24
25 D2 Kantor secara langsung mengukur cadangan minyak beberapa perusahaan
26 tersebut.
27
28 Penerapan Pendekatan
29
30 A1 Masing-masing perusahaan mengukur cadangan minyaknya dan menyediakan
31 asersi kepada kantor dan para pengguna yang dituju
32 .
33 Terdapat beberapa pihak penanggung jawab dalam perikatan ini (perusahaan 1-10). Ketika
34 menentukan apakah perlu menerapkan ketentuan independensi untuk semua perusahaan
35 tersebut, kantor tersebut dapat mempertimbangkan apakah kepentingan atau hubungan
36 dengan suatu perusahaan tertentu akan menimbulkan suatu ancaman terhadap
37 independensi yang tidak berada pada suatu tingkat yang dapat diterima.

107
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Dalam penentuan persyaratan independensi ini akan mempertimbangkan faktor-faktor


2 seperti:
3 • materialitas dari cadangan minyak terbukti perusahaan dikaitkan dengan total cadangan
4 minyak yang dilaporkan tersebut; dan
5 • tingkat kepentingan publik terkait dengan perikatan tersebut (paragraf 291.28).
6
7 Sebagai contoh, cadangan minyak yang dimiliki perusahaan kedelapan adalah 0,17% dari
8 total cadangan minyak seluruh perusahaan tersebut, sehingga hubungan atau kepentingan
9 bisnis dengan perusahaan kedelapan akan menimbulkan suatu ancaman yang lebih rendah
10 daripada hubungan yang serupa dengan perusahaan keenam, yang memiliki cadangan
11 sekitar 37,5% dari total cadangan seluruh perusahaan tersebut.
12
13 Setelah penentuan persyaratan independensi berlaku untuk perusahaan mana saja, tim
14 asurans dan kantor harus independen dari pihak penanggung jawab yang harus
15 dipertimbangkan sebagai klien asurans (paragraf 291.28).
16
17 A2 Suatu entitas selain perusahaan-perusahaan tersebut mengukur cadangan-
18 cadangan minyak tersebut dan menyediakan asersi kepada kantor dan para pengguna
19 yang dituju.
20
21 Kantor harus independen terhadap entitas yang mengukur cadangan minyak dan
22 menyediakan asersi tersebut kepada kantor dan para pengguna yang dituju tersebut
23 (paragraf 291.19).
24 Entitas tersebut tidak bertanggung jawab atas hal pokok, sehingga pengevaluasian harus
25 dilakukan terhadap setiap ancaman yang diyakini oleh kantor tersebut timbul oleh
26 kepentingan atau hubungan dengan pihak penanggung jawab atas hal pokok tersebut
27 (paragraf 291.19).
28 Dalam perikatan tersebut, terdapat beberapa pihak penanggung jawab atas hal pokok
29 tersebut, yaitu perusahaan kesatu hingga kesepuluh. Seperti yang dijelaskan pada contoh
30 A1 di atas, kantor harus mempertimbangkan apakah kepentingan atau hubungan dengan
31 suatu perusahaan tertentu akan menimbulkan suatu ancaman terhadap independensi yang
32 tidak berada pada suatu tingkat yang dapat diterima.
33
34 D1 Masing-masing perusahaan menyediakan representasi kepada kantor yang
35 mengukur cadangan minyaknya dibandingkan dengan suatu kriteria yang ditetapkan
36 untuk pengukuran cadangan minyak terbukti. Representasi tersebut tidak tersedia
37 untuk para pengguna yang dituju.
38
39 Dalam perikatan ini, terdapat beberapa pihak penanggung jawab, yaitu perusahaan kesatu
40 hingga kesepuluh. Ketika penentuan apakah perlu untuk menerapkan ketentuan
41 independensi pada semua perusahaan tersebut, kantor harus mempertimbangkan apakah
42 suatu kepentingan atau hubungan dengan suatu perusahaan tertentu akan menimbulkan
43 suatu ancaman terhadap independensi yang tidak berada pada suatu tingkat yang dapat
44 diterima.
45 Dalam penentuan tersebut perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti:
46 • materialitas dari cadangan minyak terbukti suatu perusahaan dikaitkan dengan total
47 cadangan minyak yang dilaporkan; dan
48 • tingkat kepentingan publik terkait dengan perikatan tersebut (paragraf 291.28)
49
50 Sebagai contoh, perusahan kedelapan memiliki 0,17% dari total cadangan minyak seluruh
51 perusahaan, sehingga suatu hubungan atau kepentingan bisnis dengan perusahaan
52 kedelapan akan menimbulkan suatu ancaman yang lebih rendah daripada hubungan yang
53 serupa dengan perusahaan keenam, yang memiliki cadangan sekitar 37,5% dari total
54 cadangan seluruh perusahaan.

108
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Setelah penentuan persyaratan independensi berlaku untuk perusahaan mana saja, tim
2 asurans dan kantor harus independen dari pihak-pihak penanggung jawab yang harus
3 dipertimbangkan sebagai klien asurans (paragraf 291.28).
4
5 D2 Kantor secara langsung mengukur cadangan minyak beberapa perusahaan
6 tersebut.
7
8 Penerapannya sama seperti contoh D1.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51

109
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 BAGIAN C
2
3 CPA YANG BEKERJA PADA ENTITAS BISNIS
4
5 DAFTAR ISI
6
7 Halaman
8
9 SEKSI 300 Pendahuluan..............................................…………................ 111 - 113

10 SEKSI 310 Benturan Kepentingan..............................................….........… 113 - 116

11 SEKSI 320 Penyusunan dan Pelaporan Informasi...................................... 116 - 117

12 SEKSI 330 Bertindak dengan Keahlian yang Memadai.............................. 117 - 118

13 SEKSI 340 Kepentingan Keuangan, Kompensasi, dan Insentif Terkait

14 dengan Pelaporan Keuangan dan Pengambilan Keputusan.... 118 - 119

15 SEKSI 350 Bujukan..................…………..................................................... 119 - 121

16 DEFINISI ISTILAH............................................................................................ 122 - 127

17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

110
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 BAGIAN C – CPA YANG BEKERJA PADA ENTITAS BISNIS


2
3 SEKSI 300
4
5 Pendahuluan
6
7 300.1 Bagian dari Kode ini menjelaskan bagaimana kerangka konseptual yang terdapat
8 dalam Bagian A berlaku dalam situasi tertentu untuk para CPA anggota IAPI yang
9 bekerja pada suatu entitas bisnis. Bagian ini tidak menjelaskan semua keadaan dan
10 hubungan yang mungkin dialami oleh para CPA Anggota IAPI yang bekerja pada
11 suatu entitas bisnis yang menimbulkan atau dapat menimbulkan berbagai ancaman
12 terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi. Dengan demikian, CPA
13 tersebut dianjurkan untuk mewaspadai keadaan dan hubungan tersebut.
14
15 300.2 Para investor, kreditur, pengusaha dan komunitas bisnis sektor lain, serta
16 pemerintah dan masyarakat luas, semuanya akan mengandalkan hasil pekerjaan
17 dari para CPA yang bekerja pada entitas bisnis. CPA yang bekerja pada entitas
18 bisnis dapat semata-mata atau bersama-sama bertanggung jawab atas
19 penyusunan dan pelaporan informasi keuangan dan informasi lainnya, yang akan
20 diandalkan oleh entitas pemberi kerja dan pihak ketiga. Para CPA tersebut mungkin
21 juga bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pengelolaan keuangan yang
22 efektif dan saran yang kompeten pada berbagai hal yang terkait dengan bisnis.
23
24 300.3 CPA yang bekerja pada suatu entitas bisnis mungkin menjadi seorang karyawan
25 yang digaji, rekan, direktur (baik eksekutif atau non-eksekutif), manajer pemilik,
26 relawan atau bekerja untuk satu atau lebih pemberi kerja. Bentuk hukum dari
27 hubungan dengan pemberi kerja, jika ada, tidak menanggung beban atas suatu
28 tanggung jawab etik pada jabatan tersebut dari CPA tersebut.
29
30 300.4 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis memiliki tanggung jawab untuk
31 mencapai tujuan yang sah dari entitas yang mempekerjakan CPA tersebut. Kode
32 Etik ini tidak berusaha untuk menghalangi CPA yang bekerja pada entitas bisnis
33 untuk memenuhi tanggung jawab tersebut secara memadai, namun mengatur suatu
34 keadaan yang mungkin menurunkan kepatuhan terhadap prinsip dasar.
35
36 300.5 Seorang CPA yang bekerja pada entitas bisnis mungkin menjabat pada suatu
37 posisi senior dalam entitas. Pada posisi yang lebih senior, CPA tersebut akan
38 memiliki kemampuan dan kesempatan yang lebih besar untuk mempengaruhi suatu
39 peristiwa, praktik dan sikap. Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis
40 diharapkan, oleh karena itu, untuk mendorong suatu budaya berbasis etika dalam
41 entitas yang mempekerjakannya dengan menekankan pentingnya manajemen
42 senior berperilaku etis.
43
44 300.6 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis tidak boleh secara sadar terlibat
45 dalam setiap bisnis, pekerjaan, atau kegiatan apapun yang mengurangi atau
46 mungkin mengurangi integritas, objektivitas atau reputasi yang baik dari profesi dan
47 sebagai hasilnya akan tidak sesuai dengan prinsip dasar etika profesi.
48
49 300.7 Kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi mungkin berpotensi terancam oleh
50 berbagai keadaan dan hubungan. Berbagai ancaman terbagi atas satu atau lebih
51 kategori berikut ini:
52 (a) kepentingan pribadi;
53 (b) telaah pribadi;
54 (c) advokasi;

111
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (d) kedekatan dan


2 (e) intimidasi.
3 Berbagai ancaman tersebut dibahas lebih lanjut dalam Bagian A dari Kode Etik ini.
4
5 300.8 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman
6 kepentingan pribadi bagi setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis meliputi:
7 (a) memiliki kepentingan keuangan, atau menerima suatu pinjaman atau jaminan
8 dari entitas yang mempekerjakannya tersebut;
9 (b) terlibat dalam pengaturan kompensasi insentif yang ditawarkan oleh entitas
10 yang mempekerjakannya tersebut;
11 (c) penggunaan aset perusahaan untuk kepentingan pribadi secara tidak pantas;
12 (d) bertanggung jawab terhadap keamanan pekerjaan;
13 (e) tekanan komersial dari luar entitas yang mempekerjakannya tersebut.
14
15 300.9 Contoh keadaan yang menimbulkan ancaman telaah pribadi bagi CPA yang
16 bekerja pada entitas bisnis adalah penentuan perlakuan akuntansi yang tepat untuk
17 suatu kombinasi bisnis setelah melakukan studi kelayakan yang mendukung
18 keputusan akuisisi tersebut.
19
20 300.10 Dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang sah dari entitas yang
21 mempekerjakannya, para CPA yang bekerja pada entitas bisnis dapat
22 mempromosikan posisi entitas, sepanjang setiap pernyataan yang dibuat tidak
23 keliru ataupun menyesatkan. Tindakan-tindakan tersebut pada umumnya tidak
24 akan menimbulkan suatu ancaman advokasi.
25
26 300.11 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman kedekatan
27 bagi CPA yang bekerja pada entitas bisnis meliputi:
28 (a) bertanggung jawab untuk pelaporan keuangan entitas yang
29 mempekerjakannya ketika anggota keluarga inti atau anggota keluarga dekat
30 dari CPA tersebut dan bekerja di entitas tersebut membuat suatu keputusan
31 yang akan mempengaruhi pelaporan keuangan entitas tersebut;
32 (b) hubungan yang lama dengan kolega bisnis yang mempengaruhi keputusan
33 bisnis;
34 (c) penerimaan hadiah atau perlakuan istimewa, kecuali nilai yang diberikan tidak
35 berharga dan tidak memiliki dampak signifikan.
36
37 300.12 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan ancaman intimidasi bagi CPA
38 yang bekerja pada entitas bisnis meliputi:
39 (a) ancaman pemecatan atau penggantian CPA atau keluarga dekat atau keluarga
40 inti CPA tersebut atas ketidaksetujuan dalam penerapan suatu prinsip
41 akuntansi atau cara dalam melaporkan terkait informasi keuangan;
42 (b) kepribadian yang dominan dalam mempengaruhi proses pengambilan
43 keputusan, misalnya berkaitan dengan pemberian kontrak atau penerapan
44 suatu prinsip akuntansi.
45
46 300.13 Berbagai pengamanan yang dapat menghilangkan atau mengurangi berbagai
47 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima dikelompokan
48 dalam dua kategori:
49 (a) pengamanan yang diterapkan oleh profesi, peraturan perundang-undangan;
50 dan
51 (b) berbagai pengamanan pada lingkungan kerja.
52 Beberapa contoh berbagai pengamanan yang dibuat oleh profesi, peraturan
53 perundang-undangan diatur rinci pada paragraf 100.14 sebagai bagian dari Bagian
54 A dari Kode Etik ini.

112
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 300.14 Berbagai pengamanan dalam lingkungan kerja meliputi:


2 (a) sistem pengawasan perusahaan atau struktur pengawasan lainnya pada
3 entitas pemberi kerja;
4 (b) pedoman etika dan perilaku dalam entitas pemberi kerja;
5 (c) prosedur rekruitmen staf dalam entitas pemberi kerja yang menekankan
6 pentingnya mempekerjakan staf dengan kompetensi tinggi;
7 (d) pengendalian internal yang kuat;
8 (e) proses disiplin yang tepat;
9 (f) kepemimpinan yang menekankan pentingnya perilaku etis dan suatu harapan
10 bahwa para karyawan akan bertindak dengan cara yang etis;
11 (g) kebijakan dan prosedur untuk melaksanakan dan memantau kualitas kinerja
12 karyawan;
13 (h) komunikasi berkala mengenai kebijakan dan prosedur entitas pemberi kerja,
14 termasuk setiap perubahannya, kepada seluruh karyawan serta pendidikan
15 dan pelatihan yang memadai tentang kebijakan dan prosedur tersebut;
16 (i) kebijakan dan prosedur untuk memberdayakan dan mendorong karyawan
17 untuk berkomunikasi kepada staf tingkat senior dalam entitas pemberi kerja
18 tersebut setiap menghadapi permasalahan etika tanpa takut balas dendam;
19 (j) konsultasi dengan CPA lain yang tepat.
20
21 300.15 Dalam keadaan ketika CPA yang bekerja pada entitas bisnis percaya bahwa
22 perilaku atau tindakan tidak etis yang dilakukan oleh orang lain akan terus terjadi
23 pada suatu entitas pemberi kerja, CPA tersebut dapat mempertimbangkan untuk
24 memeroleh nasihat hukum. Dalam situasi ekstrim ketika semua pengamanan yang
25 tersedia tidak efektif dan tidak mungkin untuk mengurangi ancaman tersebut
26 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka CPA yang bekerja pada
27 entitas bisnis dapat menyimpulkan bahwa adalah tepat untuk mengundurkan diri
28 dari entitas pemberi kerja tersebut.
29
30
31 SEKSI 310
32
33 Benturan Kepentingan
34
35 310.1 Seorang CPA yang bekerja pada entitas bisnis mungkin menghadapi benturan
36 kepentingan ketika melakukan suatu kegiatan profesional. Benturan kepentingan
37 menimbulkan suatu ancaman terhadap objektivitas dan dapat menimbulkan
38 berbagai ancaman terhadap prinsip dasar etika profesi lainnya. Berbagai ancaman
39 tersebut timbul ketika:
40 (a) CPA tersebut melakukan kegiatan profesional yang berhubungan dengan
41 suatu permasalahan tertentu bagi dua pihak atau lebih yang memiliki
42 kepentingan tertentu terkait dengan permasalahan tersebut berada pada
43 situasi berbenturan; atau
44 (b) kepentingan CPA tersebut terkait dengan suatu permasalahan tertentu dan
45 kepentingan dari pihak tertentu yang menggunakan suatu kegiatan profesional
46 yang berkaitan dengan permasalahan dari CPA tersebut berada pada situasi
47 berbenturan.
48 Suatu pihak dapat mencakup entitas pemberi kerja, pemasok, pelanggan, pemberi
49 pinjaman, pemegang saham, atau suatu pihak lainnya. Setiap CPA tidak boleh
50 mengizinkan suatu benturan kepentingan mempengaruhi pertimbangan dalam
51 pengambilan keputusan bisnis maupun profesional.
52
53
54

113
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 310.2 Contoh-contoh situasi yang menimbulkan benturan kepentingan termasuk:


2 (a) menjabat pada posisi manajemen atau posisi yang bertanggung jawab atas
3 tata kelola untuk dua entitas pemberi kerja dan pemerolehan informasi rahasia
4 dari salah satu entitas pemberi kerja dapat digunakan oleh CPA tersebut untuk
5 mendapatkan keuntungan atau merugikan entitas pemberi kerja lainnya;
6 (b) melakukan kegiatan profesional untuk dua pihak dalam suatu persekutuan
7 yang mempekerjakan CPA tersebut untuk membantu pihak-pihak tersebut
8 dalam proses pembubaran persekutuan;
9 (c) menyusun informasi keuangan bagi anggota manajemen tertentu dari entitas
10 yang mempekerjakan CPA tersebut yang sedang berupaya untuk melakukan
11 suatu pengambilalihan manajemen;
12 (d) bertanggung jawab dalam pemilihan pemasok bagi entitas yang
13 mempekerjakan CPA tersebut ketika anggota keluarga inti dari CPA tersebut
14 akan memperoleh keuntungan keuangan dari transaksi tersebut;
15 (e) menjabat dalam suatu jabatan terkait tata kelola pada suatu entitas pemberi
16 kerja yang berwenang untuk memberikan persetujuan investasi tertentu dari
17 perusahaan tersebut ketika salah satu pilihan investasinya akan meningkatkan
18 nilai portfolio investasi pribadi dari CPA tersebut atau anggota keluarga intinya.
19
20 310.3 Ketika melakukan pengidentifikasian dan pengevaluasian atas kepentingan dan
21 hubungan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dan penerapan
22 pengamanan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan atau mengurangi setiap
23 ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi sampai pada suatu
24 tingkat yang dapat diterima, setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus
25 menggunakan pertimbangan profesional dan waspada terhadap seluruh
26 kepentingan dan hubungan yang akan disimpulkan oleh pihak ketiga yang rasional
27 dan memiliki informasi memadai, dengan menimbang semua fakta dan keadaan
28 tertentu yang tersedia bagi CPA tersebut pada saat itu, bahwa kepatuhan terhadap
29 prinsip dasar etika profesi berkurang.
30
31 310.4 Ketika menghadapi suatu benturan kepentingan, setiap CPA yang bekerja pada
32 entitas bisnis dianjurkan untuk mendapatkan panduan dari entitas pemberi kerja
33 tersebut atau dari pihak-pihak lain, seperti IAPI, penasihat hukum, atau CPA
34 lainnya. Ketika mengungkapkan atau menyampaikan informasi di dalam entitas
35 pemberi kerjanya dan memperoleh panduan dari pihak ketiga, CPA tersebut harus
36 tetap waspada terhadap kepatuhan pada prinsip dasar kerahasiaan.
37
38 310.5 Jika suatu ancaman timbul dari benturan kepentingan yang tidak berada pada
39 suatu tingkat yang dapat diterima, maka CPA yang bekerja pada entitas bisnis
40 harus menerapkan berbagai pengamanan untuk menghilangkan atau mengurangi
41 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Jika berbagai
42 pengamanan tidak dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat
43 yang dapat diterima, maka CPA tersebut harus menolak atau menghentikan
44 kegiatan profesional yang akan mengakibatkan benturan kepentingan tersebut,
45 atau harus menghentikan hubungan yang terkait atau melepaskan kepentingan
46 yang relevan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai
47 pada suatu tingkat yang dapat diterima.
48
49 310.6 Dalam pengidentifikasian apakah benturan kepentingan timbul atau dapat terjadi,
50 setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus melakukan langkah-langkah
51 yang rasional untuk menentukan:
52 (a) sifat kepentingan dan hubungan yang relevan antara para pihak yang terkait;
53 dan
54 (b) sifat kegiatan dan dampaknya bagi pihak yang terkait.

114
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 Sifat kegiatan, kepentingan, dan hubungan tersebut dapat berubah dari waktu ke
2 waktu. Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus tetap waspada atas
3 perubahan tersebut dengan tujuan untuk pengidentifikasian keadaan yang mungkin
4 menimbulkan suatu benturan kepentingan.
5
6 310.7 Jika benturan kepentingan teridentifikasi, setiap CPA yang bekerja pada entitas
7 bisnis harus mengevaluasi:
8 (a) signifikansi kepentingan atau hubungan yang relevan; dan
9 (b) signifikansi berbagai ancaman yang timbul dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan
10 profesional. Secara umum, sifat hubungan yang semakin langsung antara
11 kegiatan profesional dan suatu permasalahan yang menimbulkan benturan
12 kepentingan diantara para pihak tersebut, maka semakin signifikan ancaman
13 terhadap prinsip objektivitas dan kepatuhan terhadap prinsip dasar etika
14 lainnya.
15
16 310.8 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus menerapkan berbagai
17 pengamanan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan berbagai ancaman terhadap
18 kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi yang timbul dari benturan kepentingan
19 atau menguranginya sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Bergantung
20 pada keadaan-keadaan yang menimbulkan benturan kepentingan, penerapan
21 berbagai pengamanan berikut mungkin tepat:
22 (a) restrukturisasi atau pemisahan tanggung jawab dan tugas-tugas tertentu;
23 (b) pemerolehan pengawasan yang tepat, sebagai contoh, bertindak di bawah
24 supervisi dari direktur atau komisaris;
25 (c) menarik diri dari proses pembuatan keputusan tersebut yang terkait dengan
26 permasalahan yang menimbulkan benturan kepentingan tersebut;
27 (d) berkonsultasi dengan pihak ketiga, seperti IAPI, penasihat hukum, atau CPA
28 lainnya.
29
30 310.9 Sebagai tambahan, secara umum setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis
31 perlu mengungkapkan sifat benturan kepada pihak-pihak yang relevan, termasuk
32 para pihak pada tingkat tertentu di dalam entitas pemberi kerja serta, ketika
33 berbagai pengamanan diperlukan untuk mengurangi ancaman tersebut sampai
34 pada suatu tingkat yang dapat diterima, dengan memperoleh persetujuan dari para
35 pihak tersebut ketika CPA tersebut melaksanakan suatu kegiatan profesional.
36 Dalam keadaan tertentu, persetujuan mungkin diberikan secara tersirat melalui
37 suatu perilaku para pihak ketika CPA tersebut memiliki bukti yang cukup untuk
38 menyimpulkan bahwa para pihak telah mengetahui keadaan tersebut sejak awal
39 dan telah menerima adanya benturan kepentingan tersebut jika para pihak tersebut
40 tidak menunjukkan suatu keberatan terhadap adanya benturan tersebut.
41
42 310.10 Ketika pengungkapan dilakukan secara lisan, atau persetujuan diberikan secara
43 lisan atau tersirat, setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis dianjurkan untuk
44 mendokumentasikan sifat dari keadaan yang menimbulkan benturan kepentingan
45 tersebut, berbagai pengamanan yang diterapkan untuk mengurangi berbagai
46 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, dan persetujuan
47 yang diperoleh.
48
49 310.11 Seorang CPA yang bekerja pada entitas bisnis mungkin menghadapi berbagai
50 ancaman lain terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi. Hal ini terjadi,
51 misalnya, ketika penyusunan atau pelaporan informasi keuangan sebagai suatu
52 hasil tekanan yang berlebihan dari pihak lain di dalam entitas pemberi kerjanya
53 tersebut atau dari hubungan keuangan atau bisnis yang dimiliki, atau hubungan
54 pribadi antara anggota keluarga inti atau anggota keluarga dekat dari CPA tersebut

115
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 dengan entitas pemberi kerja tersebut. Panduan untuk mengelola berbagai


2 ancaman tersebut dijelaskan pada seksi 320 dan seksi 340 pada Kode Etik ini.
3
4
5 SEKSI 320
6
7 Penyusunan dan Pelaporan Informasi
8
9 320.1 CPA yang bekerja pada entitas bisnis seringkali terlibat dalam proses penyusunan
10 dan pelaporan informasi, baik untuk kepentingan publik maupun yang digunakan
11 oleh pihak lain di dalam maupun di luar entitas pemberi kerjanya tersebut. Informasi
12 tersebut dapat mencakup informasi keuangan atau informasi manajemen, seperti
13 proyeksi dan anggaran, laporan keuangan, diskusi dan analisis manajemen, dan
14 surat representasi manajemen yang disediakan bagi auditor selama proses audit
15 laporan keuangan entitas tersebut. Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis
16 harus menyusun atau menyajikan informasi tersebut secara wajar, jujur, dan sesuai
17 dengan standar profesional yang berlaku, sehingga informasi tersebut dapat
18 dimengerti dalam konteks pelaporannya.
19
20 320.2 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis yang memiliki tanggung jawab dalam
21 penyusunan atau persetujuan laporan keuangan untuk tujuan umum dari suatu
22 entitas pemberi kerjanya harus mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan
23 tersebut disajikan sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku.
24
25 320.3 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus melakukan langkah-langkah
26 yang memadai untuk memelihara informasi yang menjadi tanggung jawab CPA
27 tersebut dengan suatu cara yang:
28 (a) menjelaskan secara gamblang mengenai sifat sebenarnya dari transaksi bisnis,
29 aset, atau liabilitas;
30 (b) mengklasifikasikan dan mencatat informasi secara tepat waktu dan dengan
31 cara yang tepat; dan
32 (c) menyajikan fakta-fakta secara akurat dan lengkap dalam semua hal yang
33 material.
34
35 320.4 Berbagai ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi, seperti
36 ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi terhadap prinsip integritas,
37 objektivitas, atau kehati-hatian dan kompetensi profesional, timbul ketika CPA yang
38 bekerja pada entitas bisnis mendapat tekanan (baik dari luar atau dari kemungkinan
39 pemerolehan keuntungan pribadi) untuk menyusun atau melaporkan informasi
40 dengan cara yang menyesatkan atau menjadi dikaitkan dengan informasi yang
41 menyesatkan melalui tindakan-tindakan dari pihak lain.
42
43 320.5 Signifikansi berbagai ancaman tersebut akan bergantung pada faktor-faktor seperti
44 sumber tekanan dan budaya entitas di dalam entitas pemberi kerja tersebut. CPA
45 yang bekerja pada entitas bisnis harus selalu waspada terhadap prinsip integritas
46 yang mengharuskan suatu kewajiban bagi CPA untuk bersikap lugas dan jujur
47 dalam semua hubungan profesional dan hubungan bisnisnya. Ketika berbagai
48 ancaman tersebut timbul dari pengaturan kompensasi dan insentif, seksi 340
49 memberi panduan yang relevan.
50
51
52
53
54

116
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 320.6 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
2 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
3 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Berbagai pengamanan
4 tersebut termasuk berkonsultasi dengan atasan di dalam entitas pemberi kerja
5 tersebut, komite audit, atau pihak penanggung jawab tata kelola entitas tersebut,
6 atau IAPI.
7
8 320.7 Ketika tidak mungkin mengurangi suatu ancaman sampai pada suatu tingkat yang
9 dapat diterima, setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus menolak untuk
10 atau tetap dikaitkan dengan informasi yang menurut CPA tersebut dianggap
11 menyesatkan. Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis mungkin tidak
12 mengetahui bahwa CPA tersebut terkait dengan informasi yang menyesatkan.
13 Pada saat menyadarinya, CPA tersebut harus melakukan langkah-langkah supaya
14 tidak dikaitkan dengan informasi yang menyesatkan tersebut. Dalam menentukan
15 apakah terdapat persyaratan untuk melaporkan keadaan tersebut kepada pihak di
16 luar entitas tersebut, CPA yang bekerja pada entitas bisnis tersebut perlu
17 mempertimbangkan untuk memperoleh nasihat hukum. Selain itu, CPA tersebut
18 dapat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.
19
20
21 SEKSI 330
22
23 Bertindak dengan Keahlian yang Memadai
24
25 330.1 Prinsip kehati-kehatian dan kompetensi profesional mensyaratkan bahwa setiap
26 CPA yang bekerja pada entitas bisnis melaksanakan tugas yang signifikan hanya
27 ketika memiliki, atau dapat memperoleh, pelatihan atau pengalaman tertentu yang
28 memadai. CPA yang bekerja pada entitas bisnis tidak boleh dengan sengaja
29 menyesatkan pemberi kerja mengenai tingkat keahlian atau pengalaman yang
30 dimilikinya, ataupun tidak boleh gagal untuk memperoleh nasihat dan bantuan ahli
31 ketika diperlukan.
32
33 330.2 Keadaan-keadaan berikut ini menimbulkan suatu ancaman bagi CPA yang bekerja
34 pada entitas bisnis dalam pelaksanaan tugas-tugas bisnis dengan tingkat kehati-
35 hatian dan kompetensi profesional yang memadai:
36 (a) waktu yang tidak mencukupi untuk melaksanakan atau menyelesaikan tugas
37 secara memadai;
38 (b) informasi yang tidak lengkap, terbatas, atau tidak cukup untuk melaksanakan
39 tugas tersebut secara memadai;
40 (c) pengalaman, pelatihan, dan atau pendidikan yang tidak memadai;
41 (d) sumber daya yang tidak cukup untuk melaksanakan tugas secara memadai.
42
43 330.3 Signifikansi ancaman tersebut akan bergantung pada beberapa faktor seperti
44 sejauh mana setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis bekerja dengan pihak
45 lain, senioritas pada bisnis tersebut, dan tingkat pengawasan dan penelaahan yang
46 dilakukan terhadap pekerjaan tersebut. Signifikansi ancaman tersebut harus
47 dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk
48 menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat
49 yang dapat diterima.
50
51 Beberapa contoh pengamanan tersebut termasuk:
52 (a) memperoleh nasihat atau pelatihan tambahan;
53 (b) memastikan bahwa tersedia cukup waktu untuk pelaksanaan tugas-tugas yang
54 relevan tersebut;

117
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (c) memperoleh bantuan dari seseorang yang memiliki keahlian yang diperlukan;
2 (d) melakukan konsultasi dengan, ketika diperlukan:
3 - atasan di dalam entitas pemberi kerja tersebut;
4 - pakar yang independen; atau
5 - Institut Akuntan Publik Indonesia.
6
7 330.4 Ketika berbagai ancaman tidak dapat dihilangkan atau dikurangi sampai pada suatu
8 tingkat yang dapat diterima, CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus
9 menentukan apakah perlu menolak untuk melaksanakan tugas-tugas yang
10 dipermasalahkan tersebut. Jika CPA tersebut menentukan bahwa penolakan
11 adalah tepat, maka alasan penolakan harus dikomunikasikan secara jelas.
12
13
14 SEKSI 340
15
16 Kepentingan Keuangan, Kompensasi, dan Insentif terkait dengan Pelaporan
17 Keuangan dan Pengambilan Keputusan
18
19 340.1 CPA yang bekerja pada entitas bisnis mungkin memiliki berbagai kepentingan
20 keuangan termasuk kepentingan keuangan yang timbul dari program kompensasi
21 atau insentif, atau mungkin mengetahui berbagai kepentingan keuangan dari
22 anggota keluarga inti atau anggota keluarga dekatnya, yang dalam keadaan
23 tertentu dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip
24 dasar etika profesi. Misalnya, ancaman kepentingan pribadi terhadap prinsip
25 objektivitas atau kerahasiaan dapat timbul melalui motif dan kesempatan untuk
26 memanipulasi informasi yang sensitif terhadap harga untuk memperoleh
27 keuntungan yang bersifat keuangan.
28
29 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman
30 kepentingan pribadi termasuk situasi ketika CPA yang bekerja pada entitas bisnis
31 atau anggota keluarga inti atau anggota keluarga dekatnya:
32 (a) memiliki kepentingan keuangan langsung atau tidak langsung pada entitas
33 pemberi kerja tersebut dan nilai dari kepentingan keuangan tersebut dapat
34 dipengaruhi secara langsung oleh keputusan yang dibuat oleh CPA tersebut;
35 (b) apakah berhak untuk mendapatkan bonus yang dikaitkan dengan laba dan nilai
36 dari bonus tersebut dapat dipengaruhi secara langsung oleh keputusan yang
37 dibuat oleh CPA tersebut;
38 (c) memiliki hak secara langsung atau tidak langsung atas bonus kepemilikan
39 saham yang ditangguhkan atau opsi saham pada entitas pemberi kerja
40 tersebut, yang nilainya dapat dipengaruhi secara langsung oleh keputusan
41 yang dibuat oleh CPA tersebut;
42 (d) berpartisipasi dalam program kompensasi yang memberikan berbagai insentif
43 atas pencapaian target kinerja atau upaya dukungan untuk memaksimalkan
44 nilai saham dari entitas pemberi kerja tersebut, misalnya, melalui partisipasi
45 pada program insentif jangka panjang yang dikaitkan dengan pencapaian
46 kinerja tertentu.
47
48 340.2 Berbagai ancaman kepentingan pribadi yang timbul dari program kompensasi atau
49 insentif mungkin meningkat secara berlipat ganda karena tekanan dari atasan atau
50 rekan kerja pada entitas pemberi kerja tersebut yang berpartisipasi dalam program
51 yang sama. Misalnya, program kepemilikan saham perusahaan dari entitas pemberi
52 kerja tersebut dengan sedikit atau tanpa biaya bagi karyawan sepanjang kriteria
53 kinerja tertentu terpenuhi. Dalam beberapa kasus, nilai saham yang diterima

118
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 tersebut mungkin jauh lebih besar daripada gaji pokok CPA yang bekerja pada
2 entitas bisnis tersebut.
3
4 340.3 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis tidak boleh memanipulasi atau
5 menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi atau untuk keuntungan
6 keuangan orang lain. Semakin tinggi suatu posisi yang dipegang oleh CPA
7 tersebut, semakin besar kemampuan dan kesempatannya untuk memengaruhi
8 pelaporan keuangan dan pengambilan keputusan dan semakin besar tekanan yang
9 mungkin berasal dari atasan dan rekan kerja untuk memanipulasi informasi. Dalam
10 situasi demikian, CPA tersebut harus selalu waspada terutama terhadap prinsip
11 integritas yang mengharuskan suatu kewajiban bagi semua CPA untuk bersikap
12 lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional dan hubungan bisnis.
13
14 340.4 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
15 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
16 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Dalam pengevaluasian
17 signifikansi setiap ancaman, dan, ketika diperlukan, penentuan berbagai
18 pengamanan yang tepat untuk diterapkan, setiap CPA yang bekerja pada entitas
19 bisnis harus mengevaluasi sifat dari kepentingan keuangan tersebut.
20
21 Hal tersebut termasuk pengevaluasian suatu signifikansi kepentingan. Apa yang
22 menjadi kepentingan yang signifikan bergantung pada keadaan masing-masing
23 individu. Beberapa contoh pengamanan termasuk:
24 (a) kebijakan dan prosedur bagi komite manajemen yang independen dalam
25 menentukan tingkat atau bentuk remunerasi manajemen senior;
26 (b) mengungkapkan semua kepentingan yang relevan dari setiap program untuk
27 mendapatkan hak atau perdagangan saham yang relevan kepada pihak yang
28 bertanggung jawab atas tata kelola dari entitas pemberi kerja tersebut, sesuai
29 dengan kebijakan internal entitas tersebut;
30 (c) berkonsultasi, jika tepat, dengan atasan pada entitas pemberi kerja tersebut;
31 (d) berkonsultasi, jika tepat, dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata
32 kelola pada entitas pemberi kerja tersebut atau IAPI;
33 (e) prosedur-prosedur audit internal dan eksternal;
34 (f) pemutakhiran pendidikan pada permasalahan etika dan pembatasan peraturan
35 perundang-undangan lain tentang perdagangan orang dalam (insider trading).
36
37
38 SEKSI 350
39
40 Bujukan
41
42 Menerima Penawaran
43
44 350.1 Seorang CPA yang bekerja pada entitas bisnis, anggota keluarga intinya, atau
45 anggota keluarga dekatnya mungkin ditawari bujukan. Bujukan-bujukan tersebut
46 dapat berupa berbagai bentuk, termasuk hadiah, keramahtamahan, perlakuan
47 istimewa, dan tawaran yang tidak sepantasnya atas pertemanan atau loyalitas.
48
49 350.2 Penawaran bujukan dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap kepatuhan
50 terhadap prinsip dasar etika profesi. Ketika CPA yang bekerja pada entitas bisnis
51 atau anggota keluarga inti atau anggota keluarga dekatnya ditawari bujukan, situasi
52 tersebut harus dievaluasi. Berbagai ancaman kepentingan pribadi terhadap prinsip
53 kerahasiaan atau prinsip objektivitas timbul ketika bujukan diberikan sebagai upaya
54 untuk memengaruhi tindakan atau keputusan yang tidak tepat, mendorong perilaku

119
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 ilegal atau tidak jujur, atau memperoleh informasi rahasia. Berbagai ancaman
2 intimidasi terhadap prinsip objektivitas atau prinsip kerahasiaan timbul jika bujukan
3 tersebut diterima dan diikuti dengan berbagai ancaman untuk mempublikasi dan
4 merusak reputasi baik dari CPA maupun anggota keluarga inti atau keluarga
5 dekatnya tersebut.
6
7 350.3 Keberadaan dan signifikansi setiap ancaman bergantung pada sifat, nilai, dan
8 maksud dibalik tawaran yang diberikan tersebut. Jika pihak ketiga yang rasional
9 dan memiliki informasi yang cukup, dengan menimbang berbagai fakta dan kondisi,
10 akan menganggap bahwa tawaran tersebut tidak signifikan dan tidak dimaksudkan
11 untuk mendorong perilaku tidak beretika, maka kemudian CPA yang bekerja pada
12 entitas bisnis dapat menyimpulkan bahwa tawaran tersebut merupakan hal yang
13 wajar dalam bisnis dan pada umumnya dapat disimpulkan bahwa tidak ada
14 ancaman signifikan terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi.
15
16 350.4 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus
17 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai
18 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Ketika berbagai
19 ancaman tersebut tidak dapat dihilangkan atau dikurangi sampai pada suatu tingkat
20 yang dapat diterima dengan menerapkan berbagai pengamanan, setiap CPA yang
21 bekerja pada entitas bisnis tidak boleh menerima bujukan tersebut. Karena suatu
22 ancaman yang nyata atau ancaman yang jelas terhadap kepatuhan pada prinsip
23 dasar etika profesi tidak hanya timbul dari penerimaan suatu bujukan tetapi,
24 terkadang, hanya dari suatu fakta tawaran yang telah dibuat, berbagai pengamanan
25 tambahan harus diterapkan.
26
27 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus mengevaluasi setiap ancaman
28 yang timbul dari tawaran tersebut dan menentukan apakah harus melakukan satu
29 atau lebih dari tindakan-tindakan berikut:
30 (a) menginformasikan kepada manajemen yang lebih tinggi atau pihak yang
31 bertanggung jawab atas tata kelola dari entitas pemberi kerja segera setelah
32 adanya tawaran tersebut;
33 (b) menginformasikan kepada pihak ketiga atas penawaran tersebut, misalnya,
34 IAPI atau pemberi kerja dari individu yang memberikan penawaran tersebut;
35 namun setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis perlu mempertimbangkan
36 untuk mendapatkan nasihat hukum sebelum melakukan langkah tersebut;
37 (c) memberikan saran kepada para anggota keluarga inti atau keluarga dekat
38 mengenai berbagai ancaman yang relevan dan berbagai pengamanan ketika
39 anggota keluarga tersebut dalam posisi yang mungkin menghasilkan tawaran
40 bujukan, misalnya, akibat dari situasi pekerjaan mereka;
41 (d) menginformasikan kepada manajemen yang lebih tinggi atau pihak
42 penanggung jawab tata kelola dari entitas pemberi kerja tersebut ketika
43 anggota keluarga inti atau anggota keluarga dekat dipekerjakan oleh pesaing
44 atau pemasok-pemasok potensial dari entitas tersebut.
45
46 Memberi Penawaran
47
48 350.5 Seorang CPA yang bekerja pada entitas bisnis mungkin berada dalam situasi ketika
49 CPA tersebut diharapkan, atau karena tekanan lainnya, untuk menawarkan bujukan
50 untuk memengaruhi suatu pertimbangan atau proses pengambilan keputusan dari
51 individu atau entitas, atau untuk memperoleh informasi rahasia.
52
53
54

120
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 350.6 Tekanan tersebut dapat berasal dari dalam entitas pemberi kerjanya, misalnya, dari
2 rekan sejawat atau atasan. Tekanan juga dapat berasal dari pihak luar baik individu
3 atau entitas yang menyarankan tindakan atau keputusan bisnis yang akan
4 menguntungkan entitas pemberi kerja, dan mungkin memengaruhi CPA tersebut
5 secara tidak pantas.
6
7 350.7 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis tidak boleh menawarkan bujukan
8 untuk memengaruhi secara tidak pantas keputusan profesional dari pihak ketiga.
9
10 350.8 Ketika tekanan untuk menawarkan bujukan yang tidak beretika berasal dari dalam
11 entitas pemberi kerja tersebut, CPA yang bekerja pada entitas bisnis tersebut harus
12 mengikuti prinsip dan panduan mengenai penyelesaian benturan etika yang diatur
13 pada Bagian A Kode Etik ini.
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51

121
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 DEFINISI ISTILAH
2
3 Berikut ini adalah definisi istilah yang digunakan dalam Kode Etik ini:
4
5 ➢ CPA yang sedang memberikan jasa
6 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik yang pada saat ini menangani penugasan
7 audit atau melaksanakan jasa akuntansi, jasa perpajakan, jasa konsultasi, atau jasa
8 profesional serupa untuk suatu klien.
9
10 ➢ CPA
11 Seorang individu yang memiliki sertifikat CPA yang diterbitkan oleh dan sebagai
12 anggota pada Institut Akuntan Publik Indonesia.
13
14 ➢ CPA Pemegang Izin Akuntan Publik
15 Seorang CPA yang memiliki izin Akuntan Publik yang diterbitkan berdasarkan ketentuan
16 peraturan perundang-undangan yang berlaku.
17
18 ➢ CPA yang bekerja pada entitas bisnis
19 CPA yang bekerja atau terikat dalam kapasitas eksekutif atau non-eksekutif pada
20 berbagai bidang seperti perdagangan, industri, jasa, sektor publik, pendidikan, sektor
21 nirlaba, badan regulator atau entitas profesi, atau setiap CPA yang dikontrak oleh
22 entitas tersebut.
23
24 ➢ CPA berpraktik melayani publik
25 CPA Pemegang Izin Akuntan Publik atau CPA lainnya, tanpa memandang klasifikasi
26 fungsinya (misalnya, audit, pajak, atau konsultansi), pada suatu kantor yang
27 menyediakan jasa profesional. Istilah ini juga digunakan untuk mengacu pada suatu
28 kantor dari CPA yang berpraktik melayani publik. Dalam hal jasa asurans untuk
29 menyatakan suatu opini atas hal pokok, termasuk perikatan audit atau perikatan reviu,
30 CPA berpraktik melayani publik adalah pemegang izin Akuntan Publik.
31
32 ➢ Divisi
33 Suatu bagian atau cabang dari kantor yang dikelola berdasarkan area geografis atau lini
34 praktik.
35
36 ➢ Direktur, komisaris, atau pejabat
37 Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola suatu entitas, atau bertindak dalam
38 kapasitas setara, tanpa memandang jabatannya.
39
40 ➢ Entitas dengan akuntabilitas publik
41 Entitas yang :
42 (a) terdaftar di pasar modal, dan
43 (b) entitas yang:
44 (i) ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan sebagai entitas dengan
45 akuntabilitas publik, atau
46 (ii) disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan untuk diaudit dengan
47 persyaratan independensi yang sama dengan entitas yang terdaftar di pasar
48 modal; peraturan tersebut dapat ditetapkan oleh regulator yang berwenang,
49 termasuk regulator audit.
50
51
52

122
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 ➢ Entitas berelasi
2 Suatu entitas yang memiliki hubungan berikut dengan klien:
3 (a) suatu entitas yang memiliki pengendalian langsung atau tidak langsung atas klien
4 tersebut jika klien bersifat material bagi entitas tersebut;
5 (b) suatu entitas dengan kepentingan keuangan langsung pada klien tersebut jika
6 entitas tersebut memiliki pengaruh signifikan atas klien dan kepentingan pada klien
7 tersebut bersifat material bagi entitas tersebut;
8 (c) suatu entitas yang dikendalikan secara langsung atau tidak langsung oleh klien
9 tersebut;
10 (d) suatu entitas yang klien, atau suatu entitas berelasi dengan klien pada huruf c,
11 mempunyai kepentingan keuangan langsung yang memberikan pengaruh signifikan
12 atas entitas tersebut dan kepentingan keuangan tersebut bersifat material bagi klien
13 tersebut dan entitas berelasinya pada huruf c; dan
14 (e) suatu entitas yang sepengendali dengan klien tersebut (sister entity) jika keduanya
15 bersifat material bagi entitas yang mengendalikan keduanya.
16
17 ➢ Entitas terdaftar di pasar modal
18 Suatu entitas yang saham atau surat utangnya terdaftar pada bursa efek atau
19 dipasarkan berdasarkan peraturan bursa efek atau badan lain yang setara.
20
21 ➢ Imbalan kontinjen
22 Suatu imbalan yang dihitung berdasarkan suatu basis yang telah ditentukan
23 sehubungan dengan keluaran dari suatu transaksi atau hasil dari jasa-jasa yang
24 dilakukan oleh suatu kantor. Suatu imbalan yang ditentukan oleh pengadilan atau
25 otoritas publik lainnya bukan merupakan imbalan kontinjen.
26
27 ➢ Informasi keuangan historis
28 Informasi yang dinyatakan dalam istilah keuangan terkait dengan suatu entitas tertentu,
29 terutama bersumber dari sistem akuntansi entitas tersebut, mengenai peristiwa-
30 peristiwa ekonomi yang terjadi pada masa lalu atau mengenai kondisi atau keadaan
31 ekonomi pada masa lalu.
32
33 ➢ Independensi
34 Independensi adalah:
35 (a) independensi pemikiran; sikap mental pemikiran yang memungkinkan untuk
36 menyatakan suatu kesimpulan dengan tidak terpengaruh oleh tekanan yang dapat
37 mengurangi pertimbangan profesional, sehingga memungkinkan individu bertindak
38 secara berintegritas serta menerapkan objektivitas dan skeptisisme profesional.
39 (b) independensi dalam penampilan; penghindaran fakta-fakta dan keadaan yang
40 sangat signifikan sehingga pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang
41 cukup, dengan mempertimbangkan semua fakta dan keadaan tertentu,
42 menyimpulkan bahwa integritas, objektivitas, atau skeptisisme profesional dari
43 suatu kantor atau personil dari tim audit atau tim asurans telah berkurang.
44
45 ➢ Jaringan
46 Suatu struktur yang lebih besar yang:
47 (a) bertujuan untuk saling bekerja sama; dan
48 (b) ditujukan secara jelas untuk berbagi laba atau biaya, berbagi kepemilikan saham
49 secara bersama, pengendalian atau pengelolaan, kebijakan dan prosedur
50 pengendalian mutu secara bersama, strategi bisnis secara bersama, penggunaan
51 suatu nama merek bersama, atau penggunaan suatu bagian signifikan atas sumber
52 daya profesional.
53
54

123
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 ➢ Jaringan kantor
2 Suatu kantor atau entitas yang terkait dengan suatu jaringan.
3
4 ➢ Jasa-jasa profesional
5 Kegiatan-kegiatan profesional yang dikerjakan untuk klien.
6
7 ➢ Kantor
8 Kantor adalah:
9 (a) suatu Kantor Akuntan Publik dalam bentuk perseorangan, persekutuan perdata,
10 atau firma bagi para CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang berpraktik melayani
11 publik dalam, termasuk kantor dalam bentuk lain sesuai ketentuan peraturan
12 perundang-undangan yang berlaku;
13 (b) suatu entitas yang mengendalikan pihak-pihak tersebut melalui kepemilikan,
14 manajemen, atau cara lainnya; dan
15 (c) suatu entitas yang dikendalikan oleh pihak-pihak tersebut melalui kepemilikan,
16 manajemen, atau cara lainnya.
17
18 ➢ Keluarga dekat
19 Orang tua, anak, atau saudara yang bukan merupakan anggota keluarga inti.
20
21 ➢ Keluarga inti
22 Suami, istri, atau tanggungan.
23
24 ➢ Kepentingan keuangan
25 Suatu kepentingan dalam bentuk kepemilikan saham atau instrumen ekuitas lain dari
26 suatu entitas, surat utang, pinjaman, atau instrumen utang lain dari suatu entitas,
27 termasuk hak dan kewajiban dalam memeroleh suatu kepentingan dan turunannya yang
28 terkait langsung dengan kepentingan tersebut.
29
30 ➢ Kepentingan keuangan langsung
31 Suatu kepentingan keuangan yang:
32 (a) dimiliki secara langsung oleh dan di bawah kendali individu atau entitas (termasuk
33 yang dikelola atas dasar diskresi pihak lain); atau
34 (b) manfaatnya dimiliki melalui instrumen investasi kolektif, wali amanah, atau
35 perantara lain yang dikendalikan atau yang keputusan investasinya dipengaruhi
36 oleh individu atau entitas tersebut.
37
38 ➢ Kepentingan keuangan tidak langsung
39 Suatu kepentingan keuangan yang manfaatnya dimiliki melalui sarana investasi kolektif,
40 lembaga perwalian, atau perantaraan lain sehingga perorangan atau entitas yang
41 memiliki kepentingan keuangan tersebut tidak memiliki kendali atau kemampuan untuk
42 mempengaruhi keputusan investasi.
43
44 ➢ Kegiatan profesional
45 Suatu kegiatan yang memerlukan keahlian akuntansi atau keahlian yang terkait lainnya
46 yang dikerjakan oleh setiap CPA, termasuk akuntansi, audit, perpajakan, konsultasi
47 manajemen, dan manajemen keuangan.
48
49 ➢ Klien audit
50 Suatu entitas yang melakukan perikatan audit dengan Kantor Akuntan Publik. Ketika
51 klien tersebut merupakan suatu entitas yang terdaftar di pasar modal, maka pengertian
52 klien audit termasuk entitas-entitas berelasinya. Ketika klien audit tersebut bukan
53 merupakan entitas yang terdaftar di pasar modal, maka pengertian klien audit termasuk

124
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 entitas-entitas berelasinya yang dikendalikan secara langsung maupun tidak langsung


2 oleh klien tersebut.
3
4 ➢ Klien asurans
5 Pihak yang bertanggung jawab yaitu seseorang atau beberapa orang yang:
6 (a) pada perikatan langsung, bertanggung jawab atas hal pokok; atau
7 (b) pada perikatan berbasis asersi, bertanggung jawab atas informasi hal pokok dan
8 mungkin bertanggung jawab atas hal pokok tersebut.
9
10 ➢ Klien reviu
11 Suatu entitas yang melakukan perikatan reviu dengan suatu kantor.
12
13 ➢ Laporan keuangan.
14 Suatu penyajian terstruktur mengenai informasi keuangan historis, termasuk catatan
15 atas laporan keuangan, yang bertujuan untuk mengomunikasikan sumber daya ekonomi
16 atau kewajiban suatu entitas pada suatu waktu atau perubahannya dalam suatu jangka
17 waktu yang disusun sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan. Catatan atas
18 laporan keuangan umumnya terdiri atas ringkasan kebijakan akuntansi dan informasi
19 penjelasan lain. Istilah laporan keuangan dapat mengacu pada suatu laporan keuangan
20 lengkap, namun juga dapat merujuk kepada laporan keuangan tunggal, misalnya suatu
21 laporan posisi keuangan, atau suatu laporan pendapatan dan beban, dan catatan
22 penjelasan terkait.
23
24 ➢ Laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor
25 Dalam hal suatu entitas tunggal, laporan yang dimaksud adalah laporan keuangan
26 entitas tersebut. Dalam hal kelompok usaha, laporan yang dimaksud adalah laporan
27 keuangan konsolidasian.
28
29 ➢ Laporan keuangan bertujuan khusus
30 Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan
31 yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan dari pengguna tertentu.
32
33 ➢ Pakar eksternal
34 Seseorang (bukan rekan atau anggota dari staf profesional, termasuk staf temporer,
35 dari suatu kantor atau jaringan kantor) atau entitas yang memiliki kemampuan,
36 pengetahuan, dan pengalaman dalam bidang selain akuntansi atau audit, yang bekerja
37 pada bidang tersebut dalam rangka mendukung CPA yang berpraktik melayani publik
38 untuk mendapatkan bukti yang cukup memadai.
39
40 ➢ Pengiklanan
41 Pengomunikasian kepada publik tentang informasi jasa atau keahlian yang disediakan
42 oleh CPA yang berpraktik melayani publik dengan tujuan untuk mendapatkan bisnis
43 profesional.
44
45 ➢ Perikatan audit
46 Suatu perikatan asurans yang dilakukan oleh CPA Pemegang Izin Akuntan Publik pada
47 suatu Kantor Akuntan Publik untuk menyatakan opini mengenai apakah laporan
48 keuangan yang disusun, dalam semua hal yang material (atau disajikan secara wajar,
49 dalam semua hal yang material), sesuai dengan suatu kerangka pelaporan yang
50 berlaku, perikatan tersebut dilakukan berdasarkan Standar Auditing. Hal ini mencakup
51 statutori, audit yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan lain.
52
53

125
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 ➢ Perikatan asurans
2 Suatu perikatan yang dilakukan oleh CPA Pemegang Izin Akuntan Publik dalam suatu
3 Kantor Akuntan Publik untuk menyatakan kesimpulan yang dirancang untuk
4 meningkatkan derajat keyakinan dari para pengguna selain pihak yang bertanggung
5 jawab yang dituju mengenai hasil evaluasi atau pengukuran suatu hal pokok
6 dibandingkan dengan kriteria yang digunakan. (Penjelasan lebih lanjut mengenai
7 perikatan asurans dapat dilihat pada Kerangka Perikatan Asurans yang diterbitkan oleh
8 Dewan Standar Profesi Akuntan Publik – Institut Akuntan Publik Indonesia yang
9 menjelaskan unsur-unsur dan tujuan suatu perikatan asurans dan mengidentifikasi
10 perikatan yang harus menggunakan Standar Auditing, Standar Perikatan Reviu, dan
11 Standar Perikatan Asurans.
12
13 ➢ Penelaahan pengendalian mutu perikatan
14 Suatu proses yang dirancang untuk memberikan evaluasi, pada saat atau sebelum
15 laporan diterbitkan, terhadap pertimbangan penting yang diambil dan kesimpulan yang
16 dicapai oleh tim perikatan tersebut dan kesimpulan yang dibuat dalam merumuskan
17 laporan.
18
19 ➢ Perikatan reviu.
20 Suatu perikatan asurans yang dilakukan oleh CPA Pemegang Izin Akuntan Publik pada
21 suatu kantor berdasarkan Standar Perikatan Reviu yang ditetapkan Institut Akuntan
22 Publik Indonesia untuk menyatakan suatu kesimpulan, berdasarkan prosedur-prosedur
23 yang tidak menyediakan bukti yang diperlukan dalam suatu audit, apakah tidak ada hal
24 yang menjadi perhatian CPA tersebut yang menyebabkannya yakin bahwa laporan
25 keuangan tidak disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka
26 pelaporan keuangan yang berlaku.
27
28 ➢ Rekan perikatan.
29 Seorang rekan atau personil lain dalam kantor yang bertanggung jawab atas perikatan,
30 kinerjanya dan laporan yang diterbitkan atas nama kantor, dan, ketika disyaratkan,
31 memiliki kewenangan yang tepat dari entitas profesi atau badan pengatur. Dalam hal
32 kantor adalah Kantor Akuntan Publik, maka rekan perikatan adalah CPA Pemegang Izin
33 Akuntan Publik.
34
35 ➢ Rekan kunci perikatan audit.
36 Rekan perikatan, individu yang bertanggung jawab atas penelaahan pengendalian mutu
37 perikatan, dan rekan perikatan audit lainnya dalam tim perikatan, jika ada, yang
38 membuat keputusan atau pertimbangan-pertimbangan penting atas permasalahan
39 signifikan terkait dengan audit terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh
40 kantor. Bergantung pada keadaan dan peran masing-masing individu dalam audit,
41 pengertian "rekan perikatan audit lain” dapat mencakup, misalnya, rekan perikatan audit
42 yang bertanggung jawab atas entitas anak atau divisi yang signifikan.
43
44 ➢ Suatu tingkat yang dapat diterima
45 Suatu tingkat ketika pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang cukup akan
46 menyimpulkan, dengan menimbang semua fakta-fakta dan keadaan spesifik yang
47 tersedia bagi setiap CPA pada saat itu, bahwa kepatuhan pada prinsip dasar tidak
48 berkurang.
49
50 ➢ Tim asurans
51 Tim asurans mencakup:
52 (a) semua personil dari tim perikatan untuk perikatan asurans;
53 (b) semua pihak lain dalam Kantor Akuntan Publik, termasuk jaringan kantor, yang
54 dapat secara langsung mempengaruhi hasil perikatan asurans, termasuk:

126
Kode Etik Profesi Akuntan Publik

1 (i) pihak yang merekomendasikan kompensasi yang diberikan kepada, atau


2 melakukan pengawasan langsung, manajemen atau pengawasan lain terhadap
3 rekan perikatan asurans sehubungan dengan kinerja dari perikatan asurans
4 tersebut;
5 (ii) pihak yang memberikan konsultasi terkait dengan permasalahan teknis atau
6 industri tertentu, transaksi atau peristiwa dalam perikatan asurans tersebut;
7 dan
8 (iii) pihak yang melakukan pengendalian mutu atas perikatan asurans tersebut,
9 termasuk personil yang melakukan penelaahan pengendalian mutu perikatan.
10
11 ➢ Tim audit
12 Tim audit mencakup:
13 (a) semua personil dari tim perikatan untuk perikatan audit;
14 (b) semua pihak lain dalam Kantor Akuntan Publik, termasuk jaringan kantor, yang
15 dapat secara langsung mempengaruhi dari perikatan audit tersebut, termasuk:
16 (i) pihak yang merekomendasikan kompensasi yang diberikan kepada, atau
17 melakukan pengawasan langsung, manajemen atau pengawasan lain terhadap
18 rekan perikatan audit dalam kaitannya dengan pelaksanaan perikatan audit
19 tersebut, termasuk pihak pada semua tingkat manajemen senior yang secara
20 berturut-turut berada di atas rekan perikatan sampai rekan senior atau
21 pemimpin rekan (kepala eksekutif atau setara);
22 (ii) pihak yang memberikan konsultasi terkait dengan permasalahan industri atau
23 teknis tertentu, transaksi atau peristiwa untuk perikatan audit tersebut; dan
24 (iii) pihak yang melakukan pengendalian mutu terhadap perikatan tersebut,
25 termasuk pihak yang melakukan penelaahan pengendalian mutu perikatan;
26 dan
27 (iv) semua pihak dalam jaringan kantor yang dapat secara langsung
28 mempengaruhi keluaran dari perikatan audit tersebut.
29
30 ➢ Tim perikatan
31 Semua rekan dan staf yang melakukan suatu perikatan, serta setiap individu yang
32 dilibatkan oleh kantor atau jaringan kantor yang melakukan prosedur-prosedur asurans
33 atas perikatan tersebut. Hal ini tidak termasuk pakar eksternal yang dilibatkan oleh
34 kantor atau suatu jaringan kantor.
35
36 ➢ Tim reviu
37 Tim reviu mencakup:
38 (a) semua personil dalam tim perikatan untuk suatu perikatan reviu; dan
39 (b) semua pihak lain dalam suatu kantor, termasuk jaringan, yang dapat secara
40 langsung mempengaruhi hasil dari perikatan reviu tersebut, termasuk:
41 (i) pihak yang merekomendasikan kompensasi yang diberikan kepada, atau
42 melakukan pengawasan langsung, pengelolaan atau pengawasan lain
43 terhadap rekan perikatan dalam kaitan dengan pelaksanaan perikatan reviu,
44 termasuk pihak pada semua tingkat manajemen senior yang secara berturut-
45 turut berada di atas rekan perikatan sampai dengan pemimpin rekan (kepala
46 eksekutif atau setara) suatu kantor;
47 (ii) pihak yang memberikan konsultasi terkait dengan permasalahan teknis atau
48 industri tertentu, transaksi, atau peristiwa untuk perikatan reviu tersebut; dan
49 (iii) pihak yang melakukan pengendalian mutu atas perikatan, termasuk pihak yang
50 melakukan penelaahan pengendalian mutu perikatan tersebut; dan
51 (iv) semua pihak dalam jaringan kantor yang dapat secara langsung
52 mempengaruhi keluaran dari perikatan reviu tersebut.
53
54

127

Anda mungkin juga menyukai