FLORA
Flora Kawasan
Malesiana:
1. Sunda
2. Sahul
3. Wallace
1
Bab I Pendahuluan
2
Bab II Tinjauan Pustaka
Beberapa wilayah perairan baru di sekitar Indonesia yang terbentuk pada masa
berakhirnya zaman glacial itu adalah Laut Jawa yang terdapat di daerah Dangkalan Sahul.
Terbentuknya perairan baru di daerah dangkalan tersebut menyebabkan flora yang semula
dapat dengan bebas bermigrasi akhirnya terhambat oleh perubahan kondisi geologis.
Jenis tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia, meliputi hutan tropis, hutan musim,
hutan pegunungan, hutan bakau, dan sabana tropis. Persebaran flora di wilayah Indonesia itu
sendiri terbagi kedalam empat kelompok besar wilayah flora Indonesia, yaitu;
3
2. Wilayah Flora Jawa-Bali
Tersebar di Pulau Jawa, Madura, Bali, dan kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya
(Kepulauan Seribu, Kep. Karimun Jawa). Contoh flora yang tumbuh adalah pohon Burohal
(Kepel).
Flora Indonesia termasuk kawasan Malesiana, flora Malesiana terbagi menjadi flora
dataran Sunda, flora dataran Sahul, dan flora dataran tengah (Wallacea) yang sangat
khas dan endemik.
Flora dataran Sunda antara lain tumbuhan dari famili Dipterocarpaceae,
contohnya pohon keruing (Dipterocarpus applanatus) yang kayunya sering
digunakan untuk bahan bangunan, dan tumbuhan dari famili Nepenthaceae,
contohnya tumbuhan pemangsa serangga atau kantong semar (Nepenthes
gymnamphora).
Tingkat taksonomi pohon keruing :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Theales
Familia : Dipterocarpaceae
Genus : Dipterocarpus
Spesies : Dipterocarpus coriaceus
Flora dataran Sahul antara lain sagu (Metroxylon sagu) dan tumbuhan dari
famili Myristicaceae, misalnya pala (Myristicaceae fragrans).
Tingkat taksonomi sagu :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnolliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Familia : Arecaceae
Genus : Metroxylon
Spesies : Metroxylon sagu
4
Flora kawasan Wallacea antara lain leda (Eucalyptus deglupta) yang
memiliki batang berwarna-warni.
Tingkat taksonomi leda :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Eucalyptus
Spesies : Eucalyptus deglupta
Ahli geografi dan botani dari Jerman, Franz Wilhelm Junghuhn,
mengklasifikasikan iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan tumbuhan yang
hidup di iklim tersebut.
Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, flora di Indonesia dibagi menjadi
beberapa kelompok berikut.
Daerah dengan ketinggian 0-650 m merupakan dataran rendah pantaidan
hutan mangrove dengan jenis tanaman pandan, bakau (Rhizophora sp.), kayu
api (Avicennia sp.), bogem (bruguiera sp.), sagu, dan nipah. Semakin jauh ke
daratan ditemukan kelapa, kelapa sawit, cokelat, padi, jagung, kapuk (Ceiba
pentandra) dan karet (Hevea brasiliensis).
Tingkat taksonomi tanaman pandan :
Kingdom : Plantea
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Pandanales
Familia : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius Roxb
Daerah dengan ketinggian 650-1500 m ditumbuhi tanaman rasamala
(Altingia excelsa), kina (Chinchona officinalis), aren, pinang, kopi,
tembakau, dan teh.
Tingkat taksonomi tanaman rasamala :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Saxifragales
Familia : Altingiaceae
Genus : Altingia
Spesies : Altingia excelsa Noronha
Daerah dengan ketinggian 1500-2500 m ditumbuhi tanaman cantigi koneng
(Rhododendron album), cemara gunung (Casuarina junghuhniana), anggrek
tanah (Paphiopedilum praestans) di pegunungan Papua, dan berri
(Vaccinium lucidum).
Taksonomi tanaman cantigi koneng :
5
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ericales
Familia : Ericaceae
Genus : Rhododendron
Spesies : Rhododendron album Bl
Daerah dengan ketinggian di atas 2500 m merupakan daerah pegunungan
yang dingin. Di ketinggian ini ditemukan lumut, lichen, dan bunga edelweiss
(Anaphalis javanica).
Taksonomi tanaman lumut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Bryophyta
Kelas : Hepaticae
Ordo : Anthocerotales
Familia : Anthocerotaceae
Genus : Anthoceros
Spesies : Anthoceros leavis
6
Tanah sangat berpengaruh bagi tanaman atau tumbuhan karena sangat
memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara,
kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat
hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam
tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur.
Hambatan Geografis
Bentang alam muka bumi daapt menghambat persebaran flora dan fauna
seperti samudera, padang pasir, sungai, dan pegunungan.
Hambatan Biologis
Kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan makanan
yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dalam bermigrasi. Hal ini
berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.
7
Bab III Kesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan
Perpindahan flora ke Indonesia terjadi karena faktor tekanan populasinya dan
habitatnya. Berarti tumbuhan tersebut bermigrasi untuk meneruskan keturunannya.
Tumbuhan juga tergantung pada kawasannya, yaitu ada tanaman yang hidupnya di
darat, dan di air. Walau mereka hidup di darat, mereka juga harus mampu beradaptasi
sesuai kawasannya. Mereka berpindah melalui berbagai macam media yaitu, udara, air,
dan manusia. Walaupun mereka berpindah karena dibantu oleh manusia, tetapi mereka
juga memiliki hambatan yaitu, iklim, geografis, biologis dan edafik.
3.2 Saran
Sebaiknya, kita harus menjaga tumbuhan supaya mereka dapat mampu berkembang
biak dan supaya mereka juga tidak cepat punah. Banyak cara dapat kita lakukan untuk
melestarikan tumbuhan seperti, menebang pilih tanam
8
Daftar Pustaka
Prawirohartono, S. 2001. Sains Biologi Kelas X. Jakarta: Bumi Aksara.
Irnaningtyas. 2013. Biologi Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Susilowarno, G. 2007. Biologi Kelas X. Jakarta: Grasindo.
http://dzumanjipunya.wordpress.com
http://andimanwno.wordpress.com
http://bionetter.blogspot.com
http://biologitumbuhanlahanbasah.blogspot.com
http://detektifjenius.blogspot.com