Anda di halaman 1dari 7

Media Modul 3

Pendidikan Kesehatan

Pendahuluan Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran, membangkitkan semangat, perhatian,
dan kemauan sehingga mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri
individu.

Pendidikan kesehatan memerlukan media sebagai sarana seperti poster,


leaflet, flipcart, power point. Pembuatan media leaflet, lembar balik, power
point, dan poster dapat menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
seperti komputer. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah proses
penyampaian informasi pada sasaran.
Tujuan Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu membuat media
belajar yang menarik dan kreatif.

Strategi 1. Penugasan : Pembuatan Media.


pembelajaran 2. Bimbingan individu.
Waktu Pertemuan XII, XIII (05 Maret 2019)
Pengajar Tim
Kegiatan 1. Tentukan media belajar yang tepat sesuai dengan perencanaan.
Praktikum 2. Pelajari materi dan panduan membuat media belajar seperti: leafleat,
flipcart/ lembar balik, poster, power point (lampiran 4-6).
3. Buat draft media belajar dalam bentuk softkopi sesuai topik yang telah
ditentukan.
4. Buat draft media belajar dengan menggunakan sarana yang ada seperti
laptop dan aplikasi yang sudah tersedia dalam laptop.
5. Konsultasikan pada pembimbing media belajar yang telah Saudara
buat.
6. Dokumentasikan proses bimbingan Saudara melalui media vilep.
Penilaian Kreatifitas Media Pendidikan Kesehatan:
1. Leaflet
2. Flipcart/ lembar balik
3. Power point
Referensi No name. 2014. Cara Membuat Presentasi Power Point yang Baik. Dikutip
dari http://www.inicaraku.com/tips-cara-membuat-presentasi-
powerpoint-yang-baik-agar-terlihat-profesional.
html#ixzz4akCmXyjL. Di akses tanggal 08 Maret 2017
Pasmitra. 2013. Cetak Flipchart. Di kutip dari
http://www.pastmitraprinting.com/2015/08/cetak-flipchart.html. Di
akses pada tanggal 08 Maret 2017
Stationary. 2017. Flif Chart : Pengertian dan Aplikasi Penggunaan.
Dikutip dari http://www.papanwhiteboard.com/flipchart/flip-chart-
pengertian-dan-aplikasi-penggunaan/. Di akses 08 Maret 2017
Smeltzer, S.C., Bare, B.G. (2004). Brunner & Suddarth’s Textbook of
Medical-Surgical Nursing. 10th edition.
Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I. (2015). Edukator Diabetes di
Indonesia; Ruang Lingkup dan Standar Kerja dalam
Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.

Modul Praktikum_MK. PKDK-DK_Prodi D IV Keperawatan 1


Lampiran : Panduan Pembuatan Media Leaflet

Leaflet. Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan – pesan kesehatan melalui
lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun gambar atau kombinasi
antara keduanya.

Ciri-ciri leaflet:
1. Dilihat dari bentuk leaflet:
a. Lembaran kertas berukuran kecil yang dicetak
b. Dilipat maupun tidak dilipat
c. Tulisan terdiri dari 200 ± 400 huruf dengan diselingi gambar- gambar
d. Ukuran biasanya 20 ± 30 cm

2. Dilihat dari isi pesan:


a. Pesan sebagai informasi yang mengandung peristiwa
b. Bertujuan untuk promosi
c. Isi leaflet harus dapat dibaca sekali pandang

Cara Membuat Leaflet:


1. Content Isi / teks. Materi harus jelas dan padat agar terkesan komposisi desain dapat
dipahami dan minimalis. Selanjutnya para pembaca akan di arahkan ke media lain
seperti Website atau Nomor telfon untuk mengetahui informasi lengkap selanjutnya.
2. Layout. Layout atau posisi tata letak berkaitan erat dengan bentuk leaflet atau pamflet,
ukuran dan isinya, baik teks, gambar, maupun desain lainnya.
3. Typografi. Pemilihan jenis font harus tepat dan menarik. Typografi dapat dijadikan
alternatif pengganti gambar.
4. Gambar. Gambar dalam bentuk bitmap ataupun vector akan mendukung unsur seni
dalam sebuah leaflet atau pamphlet agar pembaca lebih berkesan.
5. Warna. Pemilihan warna yang tepat dapat menambah energi dalam leaflet karena setiap
warna memiliki makna dan arti yang berbeda.
6. Desain Grafis. Penambahan sentuhan desain grafis yang menarik akan membuat
tampilan leaflet unik.
7. Bahan. Penentuan jenis bahan kertas brosur juga menentukan nilai kualitas dari leaflet
di mata pembaca. Bahan kertas yang dapat digunakan jenis Art Paper,Art Karton, Mate
Paper, Maupun Kertas HVS.
8. Ukuran. Tentukan ukuran brosur yang akan dibuat. Umumnya ukuran leaflet bisa A5,
A4, A3, F4
9. Vernish, Spot & Laminating. Penambahan polesan luar dari kertas leaflet pasca
percetakan akan memberikan sentuhan berbeda di tangan pembaca baik secara kasat
mata maupun sentuhan langsung. Pada umumnya leaflet diberi beberapa jenis lapisan
luar untuk alasan daya tarik maupun daya tahan. Lapisan – lapisan tersebut dapat di
definisikan seperti : UV Vernish, laminating glossy, laminating doff,spot UV

Modul Praktikum_MK. PKDK-DK_Prodi D IV Keperawatan 2


Lampiran 2 : Panduan Pembuatan Media Flip Chart

Flip chart ataua bagan balik/ lembar balik adalah kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel
yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi pembelajaran. Flip chart atau bagan
balik pada prinsipnya memuat semua pesan yang akan disampaikan. Tetapi pesan itu disajikan
secara bertahap. Tiap bagian pesan dituangkan pada lembaran kertas yang berbeda. Selanjutnya
lembaran-lembaran itu dibendel menjadi satu. Penggunaannya tinggal membalik satu per satu
sesuai dengan pesan yang akan disajikan

Ciri-ciri Flip Chart:


1. Berisikan gambar-gambar untuk menjelaskan pesan yang hendak disampaikan
2. Di lembar sebaliknya terdapat kalimat penjelasan gambar mudah dibawa oleh penyuluh
3. Ukuran disesuaikan dengan target/jumlah peserta
4. Gambar yang ditayangkan menarik, mudah dipahami dan sesuai dengan penjelasan
yang disampaikan.

Cara pembuatan Flip Chart:


1. Persiapan gambar seri yang akan di sajikan sesuai dengan urutan informasi
2. Gambar disusun dikertas sesuai dengan urutan di masukan pada ring yang terdapat
pada standar.
3. Ukuran gambar dan standar di sesuaikan dengan kebutuhan
4. Di lembar sebaliknya terdapat kalimat penjelasan gambar.
5. Agar standar dapat berdiri kuat dibuat kaki berempat atau alas.

Modul Praktikum_MK. PKDK-DK_Prodi D IV Keperawatan 3


Lampiran 3. Panduan Pebuatan Poster

Poster adalah media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar ataupun kombinasi antar
keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak ramai. Informasi yang
ada pada poster umumnya bersifat mengajak masyarakat.

Ciri-ciri poster:
1. Desain grafis dari poster harus memuat komposisi yang terdiri atas huruf dan gambar
di atas media kertas atau kain yang berukuran besar.
2. Cara pengaplikasiannya dapat dengan cara ditempel pada dinding, tempat umum atau
permukaan datar yang lain dengan sifat membidik perhatian mata semaksimal
mungkin.
3. Poster pada umumnya dibuat dengan perpaduan warna yang kuat dan kontras.
4. Poster lazimnya mempergunakan bahasa yang singkat, jelas, tidak rancu agar mudah
dipahami.
5. Pesan yang ingin disampaikan sebaiknya disertai dengan gambar.
6. Poster dapat dibaca secara sambil lalu.
7. Poster harus mampu menarik minat khalayak.
8. Poster wajib mempergunakan bahasa yang mudah dipahami.
9. Susunan kalimat poster harus singkat, padat, jelas, tetapi berisi.
10. Media poster harus mempergunakan bahan yang tidak mudah rusak atau sobek.
11. Ukuran poster sebaiknya disesuaikan dengan tempat atau lahan pemasangan serta
target pembaca.

Modul Praktikum_MK. PKDK-DK_Prodi D IV Keperawatan 4


Lampiran 5 : Panduan Pembuatan Media Power Point

Microsoft Power Point atau Power Point adalah sebuah program aplikasi presentasi di dalam
komputer. Yang menjadikannya media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi
yaitu berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, gambar, serta animasi-animasi yang bisa
diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.

Cara membuat Power Point:


1. Pergunakan desain yang konsisten.
Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan slide master, sehingga layout, font,
bulleting, dan animasi pergantian slide menjadi konsisten hingga akhir presentasi.

2. Batasi jumlah baris dalam setiap slide.


3. Ukuran huruf.
Pada saat memilih ukuran huruf, sebenarnya program power point sudah membuat
standar (default) ukuran huruf yang pas baik itu untuk judul maupun tubuh (body)
tulisan. Huruf Anda hendaknya tak menutupi gambar atau objek lain dan menjadi yang
paling menonjol. Begitu pun huruf Anda jangan sampai terlampau kecil sehingga
menyulitkan hadirin yang ingin membaca power point Anda.

4. Pertimbangkan jenis huruf


‘Comic Sans’ cenderung dianggap untuk anak kecil, bermain-main, dan tak serius.
Sebagai contoh lain, ‘Times New Roman’ atau ‘Calibri’ ini menunjukkan pribadi yang
enggan berimprovisasi dan menerima standar (default) yang diberikan oleh progam
power point.

5. Huruf besar, huruf kecil, gabungan keduanya


Saat Anda menyusun paparan, hendaknya sangat memperhatikan kaidah penggunaan
huruf besar atau kecil. Tujuannya adalah untuk kejelasan pesan yang ingin disampaikan.

6. Hati-hati saat menggunakan bullet poin.


Kelebihan terbesar dari power point adalah ‘kekuatan poin’. Anda menguraikan
gagasan, teori, pendapat, produk, dalam bentuk poin per point. Biasanya untuk
menggambarkan hal tersebut dalam paparan adalah menggunakan ‘bullet’ atau peluru.
Penggunaan ‘bullet’ hendaknya harus diperhatikan baik itu keperluannya, maupun
jumlah peluru yang digunakan.

7. Pergunakan warna teks dan latar belakang yang kontras sehingga


keterbacaannya tinggi.

8. Hindari penggunaan animasi dan sound effect yang glamor.


Animasi secara efektif tidak mengaburkan pesan. Menyampaikan ide yang rumit
menggunakan perangkat yang ada dalam power point sungguh tidak mudah. Seringkali,
kita harus menggabungkan berbagai bentuk seperti lingkaran, persegi, segi tiga, elips,
tanda panah, garis-garis, garis putus-putus dan lain-lain dan kawan-kawan.

9. Pertimbangkan untuk membuat tombol-tombol yang langsung menghantarkan


pada slide tertentu, sehingga bisa melompat maju ataupun mundur tanpa harus
melewati silde demi slide.

Modul Praktikum_MK. PKDK-DK_Prodi D IV Keperawatan 5


10. Satu gambar memberikan puluhan kali lipat informasi, oleh karena itu jika
memungkinkan ditampilkan secara grafis akan lebih baik ditampilkan secara grafis,
misalnya tabel, skema, dll.

11. Penggunaan singkatan


Penggunaan singkatan yang terlalu sering dan digunakan untuk berbagai hal yang tidak
lazim justru akan cenderung membuat pusing pendengar.

12. Penggunaan grafik, chart, bar chart, pie chart, tabel, diagram alir/struktur organisasi
Saat menyampaikan data tak jarang digunakanlah berbagai grafik atau diagram. Kunci
yang harus diperhatikan saat memanfaatkan grafik atau diagram adalah kejelasan
informasi yang ingin disampaikan.

Bisa saja grafik atau struktur atau diagram alir yang Anda sajikan begitu sederhana dan
tidak rumit namun justru itu yang mudah diterima oleh pendengar. Di lain saat, karena
ingin terlihat canggih dan memesona, maka ditampilkan grafik dengan berbagai warna,
dilengkapi dengan huruf, bahkan mungkin animasi tapi ujungnya adalah pemirsa yang
kebingungan. Tentu hal semacam itu harus dihindari.

Modul Praktikum_MK. PKDK-DK_Prodi D IV Keperawatan 6

Anda mungkin juga menyukai