Anda di halaman 1dari 2

KOMPONEN DAN SIFAT-SIFAT URIN

Jumlah dan komposisi urin mencerminkan berbagai proses biokimia yang


terjadi dalam tubuh. Dengan demikian komposisi urin individu bisa berubah ketika
seseorang memiliki penyakit. Dalam kondisi sakit, sangat umum untuk melihat
adanya komponen abnormal (Senyawa yang tidak hadir dalam urin yang sehat,
individu normal) atau komponen normal dalam jumlah abnormal dalam urin. Berikut
adalah komposisi normal urin.
Tabel 1 Komposisi normal urin
Jenis Indikator
Volume 600-200 ml / 24 jam
Khusus 1,003-1,030
Gravitasi
pH 4,6-8,0
Urea 15-35 g (250-580 mmol) / 24
Jam
Ammonia 0,5-1,0 g (29-58 mmol) / 24
Jam
Urat 0,5-2,0 g (3 - 12 mmol) / 24
Jam
Kreatinin 1,0-2,0 g (9-17 mmol) / 24 Jam
Creatine 0.1g / 24 Jam

1. VOLUME URIN
Volume urin dalam 24 jam tergantung pada faktor fisiologik (misalnya intake cairan suhu dan
kerja fisik) dan faktor patologik (misalnya penyakit ginjal, diabetes mellitus, dan sebagainya).
Beberapa obat misalnya golongan diuretic,kopi, alcohol dapat pula mempengaruhi volume
urin. Pada manusia, normalnya volume urin antara 600-2500 ml/24 jam. Kelainan-kelainan
dalam volume urin :
Poliuri : bila volume urin > 2500 ml/24jam
Oligouri : bila volume urin < 600 ml/24 jam
Anuri : bila tidak terbentuk urin
Volume yang dapat dikumpulkan atau yang diekskresikan tergantung dari beberapa faktor seperti
suhu, intake cairan, kerja fisik, dan faktor patologi seperti penyakit ginjal atau diabetes mellitus.
Pada orang dewasa normal volume urin adalah sekitar 600-2500 ml/ 24 jam. Berarti volume urin
tersebut masih tergolong normal.
2. BERAT JENIS URIN
Berat jenis urin normal antara 1,003-1,030 tergantung pada jumlah zat-zat yang terlarut di
dalmnya dan volume urin. Jumlah total zat padat dalm urin 24 jam kira-kira 50 gram. Berat
jenis urin berubah terutama pada penyakit ginjal.
Untuk menentukan berat jenis urin diperlukan alat hydrometer/urinometer.
3. PH URIN
Urin dapat bersifat asam, netral, atau basa dengan pH antara 4,7-8,0. Tetapi urin yang
dikumpulkan selama 24 jam biasanya bersifat asam. urin yang diambil pada waktu-waktu
tertentu mempunyai pH yang berbeda-beda. Beberapa waktu setelah makan, urin akan
bersifat netral bahkan alkalis. Ini disebut alkalin ide. BIla dibiarkan waktu lama, urin dapt
mengalami qmmoniacal fermentation atau acid fermentation. Hal ini disebabkan oleh bakteri
dan PH urin menjadi basa.
Dalam menguji pH urin, digunakan indikator universal. Urin sampel memilki pH 6 (pH asam), dan
dapat dikatakan normal karena umumnya pH urin dalam manusia bervariasi dari 4,5-8,0 (urin dapat
bersifat asam, netral, atau basa). Ekskresi urin yang pada pH berbeda dari cairan tubuh, mempunyai
dampak yang penting bagi elektrolit tubuh dan penghematan asam-basa.

pH urin ditentukan dengan indicator universal, urine yang digunakan adalah urine 24 jam.
4. BAU, WARNA DAN KEKERUHAN
Urin yang baru dikeluarkan mempunyai bau khas. Bila urin mengalami dekomposisi, timbul
bau ammonia yang tidak enak. Pada penderita diabetes mellitus dengan ketosis maka urin
akan berbau aseton.
Warna urin berbeda-beda sesuai dengan kepekatannya, tetapi dalam keadaan normal urin
berwarna kuning muda. Warna terutama disebabkan oleh pigmen urokrom yang berwarna
kuning dan sejumlah kecil oleh urobilin dan hematoporfirin.
Warna urin dapat berubah karena pengaruh obat-obatan, misalnya karena meminum antibiotik atau
dapat juga karena adanya penyakit hati.
Dalam keadaan demam karena pemekatan, warna urin berubah menjadi kuning tua atau agak
coklat. Pada penyakit hati, pigmen empedu dapat menyebabkan urin menjadi hijau, coklat,
atau kuning tua. Darah/hemoglobin menyebabkan urin warna merah, sedangkan
methemoglobin atau asam hemogentisat menyebabkan warna urin coklat tua.
Urin normal biasanya jernih pada waktu dikeluarkan, tetapi bila dibiarkan dalam waktu lama
akan timbul kekeruhan disebabkan oleh nucleoprotein, mukoid, atau sel-sel epitel. Selain itu
pada urin yang alkalis, kekeruhan dapat disebabkan oleh endapan fosfat sedangkan pada urin

Referensi

Sherwood, Lauralle. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Ed.21. EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai