Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 4

Susik susanti (2313010023)


Aghnia Zahrah An’Umillah (2313010025)
Inas Hafizhah Mareco (2313010026)
Rasendriya Arka Dhistian (2313010027)
Fazilla sauma Ningtyas (2313010028)
Khanzu Rufaida (2313010029)
Nuzila Olinda Fausta (2313010030)
Mutiara Salma Sabrina (2313010031)
Shina syifa saguna pribuwono (2313010032)
Vania fariza Zain (2313010033)

Pembimbing : Dr. dr. Prima Maharani Putri, M.H

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah kita
adalah “LAPORAN HASIL TUTORIAL SKENARIO 4”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pembimbing yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
saya pada khususnya dan pihak yang lain yang berkepentingan pada umumnya.

Purwokerto , November 2023

SKENARIO
Saat ini , genap 6 bulan Ahmad kuliah di UMP dan dia mulai merasa nyaman dengan
teman barunya. Begitu Juga untuk kuliner Purwokerto-Medoan , yang sering membuat gelap
mata. Siang itu setelah kuliah sistem pencernaan, Ahmad bergegas ke warung langganannya.
Medoan di sana sangat enak,gurih dengan tekstur halus yang mudah di telan sangat
menggugah cita rasa. Sambil menunggu di bungkus, Ahmad melahap beberapa medoan
bahkan sampai tersedak ketika ada Mahasiswi mengatakan : `kakak dokter, itu punya saya....`

Ahamad menjadi tersedak dan terbatuk-batuk serta salah tingkah ketika tidak sengaja
memakan mendoan yang bukan miliknya.

STEP 5

1. Bagaimana Sistem Pencernaan Secara Anatomi, Histologi, Fisiologi?


2. Bagaimana Mekanisme Lapar Dan Haus?
3. Bagaimana Pembentukan Energi Homeostasis Dengan Sistem Pencernaan (Menjaga
Keseimbangan)?
4. Bagaiamana Reflek Tubuh Saat Tersedak Dan Pengangannanya ?

STEP 6 (Belajar Mandiri)


Step.7 (LEARNING OBJECTIVE)

1. HISTOLOGI
2.

Struktur snatomi sistem pencernaan manusia terdiri atas sejumlah organ. Masing-masing
organ itu memiliki fungsi tersendiri dalam sistem pencernaan manusia.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia merupakan sumber energi serta bahan baku
untuk pertumbuhan dan perkembangan. Makanan yang dikonsumsi manusia harus
mengandung gizi agar bisa menunjang kebutuhan tubuh.
Sumber gizi itu seperti vitamin, mineral, protein, karbohidrat, dan lain sebagainya. Oleh
karena itu, makanan yang masuk ke dalam tubuh terlebih dahulu melalui serangkaian proses
pencernaan.
Untuk menyerap sari-sari makanan dalam tubuh, manusia mempunyai sistem pencernaan.
Sistem ini yang membantu manusia mengubah makanan menjadi zat-zat yang dibutuhkan
oleh tubuh.
Dikutip dari buku Sistem Pencernaan - Tinjauan Anatomi, Histologi, Biologi, Fisiologi dan
Biokimia terbitan ULM, systema digestorialah atau sistem pencernaan adalah proses
memecah makanan menjadi molekul kecil agar dapat diabsorpsi (diserap) oleh tubuh dan
diangkut ke dalam sel.
Sebagaimana dijelaskan di modul Biologi Kelas XI terbitan Kemdikbud (2020), sistem
pencernaan pada manusia dibagi menjadi dua jenis, yakni mekanis dan kimiawi.
Pencernaan Mekanis adalah proses pengunyahan makanan oleh gigi dengan dibantu oleh
lidah, dan berlajut ke peremasan yang terjadi di lambung.
Kemudian, pencernaan kimiawi adalah pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
yang ada di tubuh manusia. Enzim pencernaan tersebut bertugas mengubah makanan yang
bermolekul besar menjadi molekul berukuran kecil, seperti asam amino dan monosakarida.
Anatomi Sistem Pencernaan Manusia dan Fungsinya
Sistem pencernaan manusia didukung oleh sejumlah organ, bermula dari mulut hingga anus.
Lalu, ada juga kelenjar pencernaan di pelbagai organ, seperti kelenjar ludah, kelenjar
lambung, kelenjar usus, dan lain sebagainya.
Secara garis besar, anatomi sistem pencernaan manusia terdiri atas struktur organ
berikut:
Mulut
Kerongkongan
Lambung
Usus halus
Usus besar
Anus.
Dalam proses pencernaan di tubuh manusia, makanan akan melewati mulut, lalu
kerongkongan, masuk ke lambung, dan beralih ke usus halus untuk diserap sarinya. Sisa
makanan yang telah dicerna lantas masuk ke usus besar, dan kemudian keluar melalui anus.
Berikut penjelasan anatomi sistem pencernaan manusia beserta fungsinya dalam proses
mencerna makanan:
1. Mulut
Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Di dalam mulut, makanan bakal
dipotong, diremukkan, dan dihaluskan sehingga mudah ditelan.
Di dalam mulut, terdapat saliva yang mengandung molekul karbohidrat dan protein. Molekul
itu membuat saliva bisa mengikat partikel-partikel kecil dari makanan menjadi sebuah massa
lunak.
Di dalam ludah, juga terdapat enzim amilase yang berfungsi sebagai pelindung lapisan mulut
dari abrasi, kerusakan gigi dengan menetralisir asam, agen-agen antibakteri, dan
mikroorganisme yang masuk bersama makanan.
Berikut ini beberapa organ di dalam mulut:
a. Gigi
Berfungsi mengunyah makanan sampai halus, gigi terdiri atas 4 macam. Keempat jenis gigi
itu adalah gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang.
Jika dilihat dari bentuknya, ada 3 bagian gigi, yakni mahkota gigi (korona atau bagian yang
tampak dari luar), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Gigi juga tersusun dari: email
gigi (lapisan keras warna putih); tulang gigi yang terbuat dari zat dentin; serta sumsum gigi
(pulpa) yang menjadi tempat serabut saraf dan pembuluh darah.
b. Lidah
Fungsi lidah dala sistem pencernaan adalah mengaduk makanan di dalam rongga mulut serta
mendorognya masuk ke kerokongan dalam proses menelan.
Lidah adalah organ yang tersusun dari otot dan punya reseptor khusus terkait rangsangan
kimia. Lapisan epitelium yang punya banyak kelenjar lendir melapisi pemukaan lidah. Di
permukaan lidah, juga ada reseptor pengecap berupa tunas pengecap yang terbentuk oleh sel-
sel sensorik. Sel-sel itu memiliki tonjolan mirip rambut yang disebut papilla.
Maka, lidah pun berfungsi menjadi pencecap rasa zat yang masuk ke mulut. Indera perasa di
lidah untuk setiap jenis rasa letak berbeda-beda, yakni:
Lidah bagian tepi depan: Rasa asin
Lidah bagian ujung: Rasa manis
Lidah bagian samping: Rasa asam
Lidah bagian belakang (pangkal): Rasa pahit.
c. Kelenjar ludah
Di dalam mulut, terdapat cairan air liur (saliva) yang bersumber dari kelenjar ludah. Ada 3
pasang kelenjar ludah di dalam mulut, yakni:
Kelenjar parotis di bawah telinga.
Kelenjar submandibularis di rahang bawah.
Kelenjar sublingualis di bawah lidah.
Kelenjar parotis mengeluarkan ludah dengan bentuk cair. Adapun kelenjar submandibularis
dan sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
Fungsi ludah adalah membikin makanan basah agar mudah ditelan. Ludah juga punya fungsi
melindungi permukaan mulut (selaput mulut) dari panas, dingin, asam, dan basa. Cairan
ludah juga mengandung enzim ptialin (amilase) yang bisa mengubah karbohidrat (amilum)
menjadi gula sederhana (maltosa) sehingga lebih mudah dicerna.
2. Esofagus (kerongkongan)
Kerongkongan atau esofagus adalah sebuah tabung lurus, berotot, dan berdinding tebal yang
menghubungkan faring dengan lambung. Di bagian esofagus, terjadi gerakan peristaltik yang
dapat mendorong makanan hingga ke lambung.
Pergerakan makanan tersebut dikontrol oleh otot di dalam dinding esofagus yang tidak
bekerja di bawah kontrol kemauan manusia. Dalam istilah lain, ia bergerak secara peristaltik.
Otot kerongkongan bisa berkontraksi secara bergelombang saat mendorong makanan masuk
ke lambung. Gerakan inilah yang disebut gerak peristalsis atau peristaltik.
Gerak peristaltik itu terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding
kerongkongan mengkerut secara bergantian. Gerakan itu semacam kembang kempis
kerongkongan di dalam peroses mendorong makanan masuk ke lambung.
3. Lambung
Lambung terletak tepat di bawah diafragma, dalam rongga abdomen atas. Di lambung,
makanan akan tercampur dengan getah lambung melalui pengadukan dan dicerna secara
kimiawi.
Pencernaan kimiawi oleh getah lambung dibantu dengan pengadukan makanan oleh gerakan
otot lambung.
Getah lambung dapat mencerna makanan secara kimiawi. Getah lambung tersebut adalah
asam lambung (HCL), enzim pepsin, enzim renin, dan hormon gestrin.
Lambung menjadi tempat pencernaan makanan secara kimiawi. Ada 3 fase sekresi cairan
lambung yaitu fase selebral, fase gestrik, dan fase intestinal.
Makanan biasanya bertahan di dalam lambung selama 3-4 jam. Kemudian, makanan akan
masuk ke usus 12 jari yang menjadi bagian dari usus halus.
4. Usus Halus
Disebut juga intestinum, usus halus adalah tempat penyerapan sari makanan. Usus halus
menjadi tempat proses pencernaan yang paling panjang. Di usus halus, proses pencernaan
kimiawi yang melibatkan sejumlah enzim pencernaan
Ada 3 bagian usus halus, yakni:
Usus dua belas jari (duodenum)
Usus kosong (jejenum)
Usus penyerap (ileum)
Aktivitas peristaltik usus halus meningkat setelah makan, karena disebabkan oleh masuknya
kimus ke dalam duodenum atau usus dua belas jari. Duedenum terletak pada bagian 25 cm
pertama atau lebih dari usus halus.
Dalam duodenum, kimus dari lambung bercampur dengan getah-getah pencernaan dari
pankreas, hati, dan kandung empedu, serta dari sel-sel kelenjar dari dinding usus halus.
Sari pati makanan akan terserap oleh tubuh saat mencapai bagian akhir usus halus. Sisa
makanan yang tidak terserap lantas terdorong masuk ke usus besar.
5. Usus Besar
Lapisan usus besar dari dalam ke luar adalah selaput lendir, lapisan otot melingkar, lapisan
otot memanjang, dan jaringan ikat. Di dalam usus besar, ada usus buntu yang berfungsi
sebagai organ pertahanan terhadap infeksi.
Di usus besar, terjadi absorpsi air melalui proses osmosis. Feses atau zat buangan dari sistem
pencernaan menjadi semakin padat saat digerakkan di sepanjang colon dengan peristalsis. Di
usus besar, ada pula rektum yang menjadi penghubung dengan anus.
Rangkaian proses pencernaan dalam usus besar adalah sebagai berikut:
Sisa makanan yang tak terserap di usus halus masuk ke usus besar bersama lendir
Di usus besar, ada bakteri Escherichia coli yang membusukkan sisa makanan
Bakteri Escherichia coli juga menghasilkan vitamin K yang membantu pembekuan darah
Sisa makanan di usus besar masih mengandung banyak air sehingga perlu diserap
Usus besar menyerap air dari sisa makanan karena tubuh memerlukan banyak cairan
Penyerapan air adalah salah satu fungsi penting dari usus besar
Setelah air terserap di usus besar, sisa makanan berubah jadi feses
Feses akan keluar melalui anus.
6. Anus
Anus adalah lubang pembuangan feses (sisa makanan yang sudah memhusuk). Bagian ujung
usus besar adalah rektum yang merupakan tempat feses disimpan sehingga bisa dibuang.
Proses feses keluar dari anus disebut dengan defekasi (buang air besar).
Saat feses siap dikeluarkan, otot spinkter rectum akan mengatur buka-tutup mulut anus. Otot
spinkter itu tersusun dari otot polos dan otot lurik.
Proses defekasi terjadi saat ada kontraksi otot dinding perut, diikuti oleh pengenduran otot
spinkter, kontraksi kolon, dan kontraksi rectum
HISTOLOGI

A. KESIMPULAN
B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai