Oleh :
Muthoharatunnisa
1503305
Pendidikan Fisika A
Dosen Pembimbing :
JURUSAN FISIKA
2019
Teori Pita Energi
𝐡𝟐
∈𝐤 = (𝐤 𝟐 + 𝐤 𝐲 𝟐 + 𝐤 𝐳 𝟐 ) ........ 1
𝟐𝐦 𝐱
𝐤 𝐱, 𝐤 𝐲, 𝐤𝐳
𝟐𝛑 𝟒𝛑 ........ 2
=𝟎; ± ;± ;…
𝐋 𝐋
𝛗𝐤 (𝐫) = 𝐞𝐱𝐩(𝐢𝐤. 𝐫) ;
........ 3
Teori elektron bebas memiliki kegagalan dalam menjelaskan perbedaan antara konduktor,
semikonduktor dan isolator. Oleh karenaitu, agar kita dapat memahami perbedaan tersebut, kita
menggunakan teori yang mirip denganteori elektron bebas tetapi sedikit dimodifikasi, yaitu
model elektron hampir bebas.
𝟏
𝐤 = ± 𝐆 = ±𝐧𝛑/𝐚,
𝟐 ........ 4
dimana G = 2nπ/a adalah vektor kisi resiprok dan n adalah bilangan bulat. Celah energi pertama
terjadi untuk nilai k = + π/a. Ingat bahwa daerah antara - π/a dengan + π/a disebut daerah
Brillouin pertama. Celah energi-celah energiyang lainnya terjadi untuk nilai-nilai k yang
merupakan kelipatan dari + π/a.
Fungsi gelombang di titik k = + π/amerupakan fungsi gelombang hasil interferensi antara
gelombang yang berjalan ke kanan dan kekiri. Hal ini dapat terjadi jika syarat difraksi Bragg
terpenuhi oleh fungsi gelombang k. Hasilnya,fungsi gelombang di titik k = + π/a merupakan
gelombang berdiri.
Fungsi gelombang berdiritersebut terdiri atas dua macam, yaitu fungsi gelombang yang
saling menguatkan dan fungsigelombang yang saling melemahkan. Secara matematik, kedua
fungsi gelombang berdiri tersebutdapat dibentuk dari fungsi gelombang yang berjalan ke kanan
dan ke kiri, yaitu sebagai berikut:
𝐢𝛑𝐱 𝐢𝛑𝐱
𝛗(+) = 𝐞𝐱𝐩 ( ) + 𝐞𝐱𝐩 (− )
𝐚 𝐚
𝛑𝐱
= 𝟐𝐜𝐨𝐬( )
𝐚 ........ 5
𝐢𝛑𝐱 𝐢𝛑𝐱
𝛗(−) = 𝐞𝐱𝐩 ( ) − 𝐞𝐱𝐩 (− )
𝐚 𝐚
𝛑𝐱
= 𝟐𝐢 𝐬𝐢𝐧( )
𝐚
Persamaan di atas akan menumpukkan elektron di atas ion-ion positif yang dipusatkan di
titik-titik x = 0, + a, + 2a, + 3a, dst. Lihat gambar 3, kelompok elektron ini berada di daerah
yang berenergi potensial rendah.
Maka kita dapat menentukan nilai energi celah, Eg (yaitu perbedaan energi antara kedua
gelombang berdiri) sebagai berikut:
𝟏
𝐄𝐠 = ∫𝟎 𝐝𝐱 𝐔(𝐱)[|𝛗(+)|𝟐 − |𝛗(−)|𝟐 ]
Jadi, nilai energi celah ini sama dengan komponen dari deret Fourier energi potensial.
B. Teorema Bloch
Fungsi Bloch membuktikan perlunya teorema bahwa solusi dari persamaan Schrodinger
untuk potensial periodik harus dalam bentuk khusus
k r u k r e ik .r
Teorema Bloch:
“Fungsi eigen dari persamaan gelombang untuk suatu potensial periodik adalah hasil kali antara
suatu gelombang bidang dengan suatu fungsi dengan periode sifat kisi kristal”
Energi potensial dalam a, dimana U (x) = U (x + sa), dimana s adalah bilangan bulat. Maka
solusi dari fungsi gelombang adalah:
x a C x
Dimana C adalah konstan, maka kejadian di sekitar lingkaran Na adalah:
x Na x C N x
i 2s
C e N
s 0,1,2,...., N 1
i 2sx
k u k x e Na
Dimana:
u k x u k x a
2s
k
Na
C. Model Kronig-Penney
ℏ𝟐 𝐝𝟐 𝛙
− + 𝐔(𝐱)𝛙 = 𝛜𝛙
𝟐𝐦 𝐝𝐱 𝟐
........ 11
Dimana:
U(x) = energi potensial
𝜖 = nilai eigen energi
Model ini menjelaskan tingkah laku elektron dalam sebuah energi potensial
yangperiodik, dengan menganggap energi potensial periodik itu merupakan deretan sumur
energipotensial persegi seperti ditunjukkan dalam gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4 Energi potensial periodik satu dimensi yang digunakan oleh Kronig dan Penney.
Di dasar sumur, yaitu untuk 0 < x < a, elektron dianggap berada disekitar sebuah inti
atom (atau diantara dua inti atom), dan energi potensialnya dianggap nol,sehingga di daerah ini
elektron bertingkah sebagai elektron bebas. Sebaliknya, di luar sumur,yaitu untuk –b < x < 0,
energi potensial elektron dianggap sama dengan U0.
Fungsi-fungsi gelombang elektron diperoleh dari persamaan Schrodinger untuk kedua
daerah(yaitu daerah 0 < x < a, dan daerah –b < x < 0) sebagai berikut:
Wilayah 0 < x < a saat U = 0, eigenfunction adalah kombinasi linear
𝛙 = 𝐀𝐞𝐢𝐊𝐱 + 𝐁𝐞−𝐢𝐤𝐱
........ 12
Solusi dari persamaan (7) pada wilayah a < x < a + b harus dikaitkan dengan solusi
persamaan (14) pada wilayah –b < x < 0 dengan teorema Bloch:
Saat x = a
𝐢𝐊(𝐀𝐞𝐢𝐤𝐚 − 𝐁𝐞−𝐢𝐤𝐚 )
= 𝐐(𝐂𝐞−𝐐𝐛
........ 20
− 𝐃𝐞𝐐𝐛 )𝐞𝐢𝐤(𝐚+𝐛)
Keempat persamaan linier yang homogen ini (Persamaan 17 sampai 20) akan memiliki
solusi jika determinan dari koefisien-koefisien A, B, C, dan D adalah sama dengan nol. Atau jika
Gambar 5
DAFTAR PUSTAKA
Charle Kittel, Introduction to Solid State Physics, sixth ed., John Wiley & Sons, Inc., New York,
1996.