Anda di halaman 1dari 20

I.

JUDUL

JAM PENUNJUK WAKTU SHOLAT WAJIB DAN PENGACAU


SINYAL SAAT MASUK WAKTU SHOLAT DI MASJID KAMPUS
2 POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL BERBASIS
ARDUINO UNO.

II. LATAR BELAKANG

Dalam ajaran Islam masalah ibadah merupakan ajaran dasar yang

diperintahkan kepada seluruh umat muslim. Sebagai ibadah yang

disyari‟atkan, maka merupakan keharusan untuk dilakukan dengan sikap

ikhlas dan semata-mata mengharap balasan dari Allah SWT. Dan

idealnya terhadap kewajiban ini, adalah dilakukan dengan bekal ilmu

yang cukup, pengetahuan yang benar dan pemahaman yang proporsional.

Baik dari segi dasar pensyari‟atannya (landasan normatif), maupun dari

sisi pengamalan atau penerapannya. Demikianlah shalat sebagai ibadah

khusus, mempunyai ketentuan-ketentuan yang wajib dipatuhi dalam

pengamalannya yang dalam ilmu fikih lazimnya dikenal nama “syarat

dan rukun”. Syarat wajib shalat ada empat yaitu ; suci, menutup aurat

menghadap kiblat dan tiba waktunya. Masalah tentang waktu shalat al-

Qur‟an memberikan penegasan bahwa shalat adalah ibadah yang telah

ditetapkan waktunya dan kewajiban bagi orang-orang yang beriman (Q

S. an-Nisa ; 103).

1
Atas dasar firman Allah pada surat an-Nisa ; 103, maka telah

menjadi suatu kewajiban bagi umat untuk berusaha mengetahui dengan

benar waktu-waktu ibadah yang disyari‟atkan, baik awal waktu maupun

akhir waktu ibadah. Kini, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi umat manusia semakin menemukan banyak kemudahan hidup,

pada zaman Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam, manusia

mengetahui waktu shalat dengan melihat tanda-tanda yang tampak bagi

mereka. Lalu ketika zaman semakin berubah, mereka memikirkan cara-

cara yang mudah untuk mengetahui waktu-waktu shalat dan lainnya.

Setelah ditemukan alat penunjuk waktu berupa alat yang dipancangkan

dan mempunyai bayangan, lalu terus berkembang sampai ditemukan jam

mekanik sekitar abad 13M dan tersebarlah pemakaian jam ini pada abad

15M, kemudian ditemukan jam yang menggunakan bandul pada abad 18

M. Penemuan ini semakin membuat manusia mengetahui waktu lebih

teliti sampai perdetiknya, dan terus berkembang bentuk-bentuk jam

sampai sekarang.

Tempat ibadah atau sholat umat muslim adalah di masjid. Selain

tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas

muslim. Kegiatan – kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama,

ceramah dan belajar Al Qur‟an sering dilaksanakan di Masjid. Dalam

menjalankan ibadah sholat, seorang muslim diharuskan menjalankanya

tepat pada waktunya dan dilakukan dengan benar.

2
Ketepatan waktu dalam ibadah itu sangat penting bagi seorang

muslim. untuk mempermudah dalam mengingatkan masuknya waktu

sholat maka alat ini dibuat dan diterapkan di masjid kampus 2 politeknik

harapan bersama tegal, sehingga adzan dan iqomah selalu tepat dengan

waktu yang sudah ditentukan. Bukan hanya tepat waktu saja tetapi dalam

melakukan ibadah membutuhkan ketenangan agar menghasilkan

kekhusyu‟an dalam beribadah, adapun hal yang sering timbul dimasjid

yang mengganggu kekhusyu‟an dalam beribadah salah satunya telepon

yang tiba-tiba berbunyi saat jama‟ah sedang melakukan sholat.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, salah satu solusi untuk

mengatasinya adalah penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan cara

membuat sebuah “Jam Penunjuk Waktu Sholat Wajib dan Pengacau

Sinyal Saat Masuk Waktu Sholat Di Masjid Kampus 2 Politeknik

Harapan Bersama Tega Berbasis Arduino Uno”. Masjid yang berada di

Kampus 2 Politeknik Harapan Bersama Tegal memiliki luas 7 m2. Alasan

memilih masjid ini karena fasilitas dalam masjid ini masih menggunakan

jam dinding sebagai penanda waktu sholat. Serta banyaknya jamaah yang

rata-rata diisi oleh anak muda yang dalam hidupnya tidak bisa jauh dari

smartphone bisa mengganggu kenyamanan umum ketika digunakanya

tidak pada tempatnya.

3
III. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil

pokok permasalahan yang dihadapi yaitu:

1. Pentingnya ketepatan waktu saat beribadah maupun aktivitas lain.

2. Masjid kampus 2 Politeknik Harapan Bersama Tegal hanya

menggunakan jam dinding sebagai penanda masuknya waktu sholat.

3. Jamaah yang rata-rata diisi anak muda yang tidak bisa jauh dari

smartphone.

4. Masjid kampus 2 Politeknik Harapan Bersama Tegal hanya ada

poster larangan tidak boleh menyakalan HP saat sholat.

5. Perlunya sebuah alat pengacau sinyal untuk menghilangkan gangguan

bunyi dering HP saat beribadah.

IV. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang masalah diatas, masalah dalam tugas akhir ini

adalah bagaimana jam penanda waktu sholat dan pengacau sinyal saat

masuk waktu sholat ?

4
V. BATASAN MASALAH

Adapun batasan masalah dalam tugas akhir ini, adalah :

1. Jam hanya mengingatkan masuknya waktu sholat wajib.

2. Kontrol jam digital dan pengacau sinyal menggunakan

mikrocontroller arduino.

3. Bahasa pemrograman menggunakan C++.

4. Alat pengatur waktu menggunakan RTC (Real Time Clock).

5. Daerah radius cakupan alat pengacau sinyal maksimal 6 meter.

6. Alat pengacau sinyal hanya mengacaukan pada jenis sinyal GSM

dengan frekuensi 900 Mhz.

VI. TUJUAN

Tujuan dari tugas akhir ini adalah :

1. Menerapkan ilmu yang telah didapat dibangku kuliah sehingga

bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.

2. Menertibkan jadwal masuknya waktu sholat agar tepat waktu

dimasjid kampus 2 Politeknik Harapan Bersama Tegal.

3. Menertibkan suasana didalam masjid saat masuknya waktu sholat.

4. Merancang dan memahami cara membuat jam penanda waktu dan

pengacau sinyal di masjid saat waktu sholat menggunakan kendali

mikrocontroller arduino.

5
VII. MANFAAT

Alat penanda waktu dan pengacau sinyal pada masjid kampus 2

Politeknik Harapan Bersama Tegal mempunyai beberapa manfaat yaitu :

1. Membuat jadwal ibadah di Masjid lebih tepat dan nyaman.

2. Dapat digunakan untuk memblokir atau membatasi pengguanaan

ponsel pada tempat – tempat tertentu yang layak menggunakan alat ini

misalkan diruang rapat, ruang ujian dan tempat ibadah.

3. Menambah wawasan dan keterampilan saat membuat alat penanda

waktu dan pengacau sinyal di masjid saat waktu sholat.

4. Bisa menjadi suatu prodak yang mempunyai nilai jual di pasaran.

VIII. METODE PERANCANGAN

8.1. Bahan Penelitian

Bahan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

1. Akrilik, triplek dan kayu.

2. Led Matrix P10.

3. Lampu LED dan buzzer.

4. Power supply.

5. Arduino Uno.

6. Antena Omnidirectional.

7. Modul Jammer.

8. Kabel Jumper.

6
9. Komponen elektronik.

10. Dan bahan lainya.

8.2. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian adalah :

1. Laptop.

2. Solder dan Timah.

3. Tang.

4. Obeng dan bor.

5. Lem.

6. Multimeter dan tespen.

7. Dan alat lainya.

8.3. Prosedur Penelitian

Dalam membuat suatu alat atau sistem menurut Maheshwari

(2012), menggunakan prosedur atau model penelitian dengan model

waterfall adalah model SDLC (system development life cycle)

konvensional, linier dan berurutan yang dimulai dari perencanaan,

analisis kebutuhan, desain, implementasi, pengujian dan perawatan.

7
Sesuai dengan model waterfall di atas, dalam membuat suatu

alat atau sistem dimulai dari tahap perencanaan, lalu menuju analisis

kebutuhan, kemudian menuju tahap desain, setelah itu menuju tahap

implementasi dan terakhir tahap pengujian. Dikarenakan alat ini

dalam bentuk prototype, maka tahapan yang digunakan hanya

sampai pada tahapan pengujian (testing).

8.4. Tabel Penelitian

Tabel 8.1. Tabel Penelitian

IX. LANDASAN TEORI

9.1. Sistem Komunikasi Selular (GSM)

Global System for Mobile (GSM) adalah sebuah teknologi

yang bersifat digital yang diterapkan pada komunikasi bergerak,

khususnya telepon genggam.Teknologi GSM menggunakan

gelombang mikro, dan dalam pengiriman sinyal yang dibagi

8
berdasarkan frekuensi pada teknologi FDMA dan waktu pada

teknologi TDMA. Layanan pada teknologi seluler adalah data, voice,

maupun video dimana pengguna dapat melakukan hubungan

komunikasi dengan pengguna lain tanpa harus bergantung pada

media fisik.

9.1.1.1. Arsitektur Jaringan GSM

Arsitektur jaringan GSM adalah kumpulan dari

beberapa subsystem yang membentuk sistem jaringan

GSM.

Gambar 9.1 Arsitektur Jaringan GSM

9.1.1.2. Alokasi Frekuensi Di Indonesia.

Alokasi frekuensi adalah hal yang sangat

dibutuhkan dalam industri telekomunikasi. Hampir semua

alokasi frekuensi selular telah digunakan untuk berbagai

macam teknologi. Berikut ini adalah alokasi frekuensi di

Indonesia.

Untuk uplink, alokasi frekuensi GSM900 dari 890

MHz sampai 915 MHz sedangkan untuk downlink dari 935

9
sampai 960 MHz. Perhatikan, dalam frekuensi MHz, baik

uplink maupun downlink memiliki alokasi frekuensi yang

berbeda Lebar pita spektrum GSM900 sendiri adalah

25MHz dan penomoran kanal ARFCNnya dimulai dari 0

dan seterusnya; dengan lebar pita per kanal GSM adalah

200 kHz (0.2 MHz) maka jumlah total kanal untuk GSM

900 adalah 25/0.2 = 125 kanal. Namun tidak semua kanal

ini dapat dipakai: ada dua kanal yang harus dikorbankan

sebagai system guard band pada kedua ujung batas

spektrum masing masing.

Untuk GSM1800 (DCS) alokasi frekuensi uplink-

nya dari 1710 MHz-1785 MHz sedangkan downlink dari

1805 MHz sampai 1880 MHz dimana alokasi frekuensi

antara uplink dan downlink terpisah selebar 95 MHz.

Dengan demikian, berbeda dengan GSM 900, GSM1800

memiliki lebar pita kurang lebih 3 kali lebih lebar dibanding

GSM 900.

9.2. JAMMER

Jamming adalah cara melumpuhkan sinyal komunikasi

elektronik dengan cara menimpa atau menutupi sinyal dari suatu

pemancar dengan sinyal lain (disebut sinyal jamming) yang memiliki

frekuensi yang sama dengan pemancar akan tetapi mempunyai daya

10
energi yang lebih besar , sehingga penerima hanya akan mendeteksi

sinyal jamming. Jammer terdiri dari dua bagian utama.

Gambar 9.2 Rangkaian Jammer

IF Section Bagian ini tediri dari Triangular Wave Generator atau

biasa disebut dengan pembangkit gelombang, dimana pembangkit

gelombang ini digunakan untuk memenuhi standart untuk

menjalankan perangkat pada RF Section yaitu CVO agar dapat

beroperasi memancarkan sinyal Jammer. Didalam rangkaian IF

Section akan di buat rangkaian Noise Generator. Yang mana

gelombang dari Noise Generator akan ditumpakkan pada gelombang

carier. 2 gelombang tersebut akan di gabungkan dengan rangkaian

Mixer.

RF Section Bagian ini adalah bagian paling penting dan vital

dari jammer karena output dari bagian ini berintraksi langsung

11
dengan ponsel , RF section sendiri terdiri dari VCO , power

amplifier dan antena.

9.3. Power Supply

Prinsip kerja catu daya yaitu memasok listrik ke sebuah

rangkaian elektronika agar dapat bekerja. Catu daya ada 2 macam

yaitu catu daya yang menhasilkan arus bolak-balik atau arus AC

(Alternating Current) dan catu daya yang menghasilkan arus DC

(Direct current). Penyedia catuan listrik yang di catu oleh PLN

berupa arus AC 220V. Sedangkan untuk mengaktifkan ragkaian

elektronika harus berupa arus DC, maka dari itu tegangan AC yang

dicatu oleh PLN harus disearahkan menjadi tegangan DC dengan

nama adaptor.

Gambar 9.3. Diagram block Power Supply

9.4. LCD

LCD (Liquid Crystal Display) layar merupakan modul layar

elektronik dan dapat ditemukan berbagai macam aplikasi. Sebuah

tampilan LCD 16x2 adalah modul yang sangat dasar dan sangat

12
umum digunakan di berbagai perangkat dan rangkaian. Modul ini

disukai lebih dari tujuh segmen dan LED multi segmen lainya.

Gambar 9.4 LCD

9.5. Real Time Clock (RTC) DS1307

Real Time Clock (RTC) DS1307 mempunyai clock sumber tersendiri

dan internal batery untuk menyimpan data waktu dan tanggal.

Sehingga jika system komputer atau microcontroller mati waktu dan

tanggal didalam memori RTC tetap up to date.

Gambar 9.5. RTC

RTC memiliki 8 pin diantaranya adalah VCC, X1, X2, VBAT, GND,

SCL, SQW/OUT, dan SDA. VCC merupakan pin untuk sumber

tegangan dengan tegangan operasi 5 volt. X1 dan X2 akan

dihubungkan dengan kristal senilai 32,768 Khz yang merupakan

13
jalur oscillator internal yang di desain untuk dapat beroperasi dengan

nilai-nilai kristal yang sudah ditentukan. VBAT merupakan tegangan

tambahan yang terhubung pada baterai yang berfungsi sebagai

tegangan pengganti pada saat RTC tidak memperoleh tegangan

langsung dari power supply sehingga RTC dapat tetap berkerja untuk

proses pencacahan waktunya. Serial Clock Input (SCL) digunakan

sebagai sinkronisasi perpindahan data pada antarmuka serial PIN

serial Pheripheral Interface (SPI). Untuk serial data Input/Output

(SDA) berfungsi sebagai PIN masukan dan keluaran pada antarmuka

serial kabel.

9.6. Mikrocontroller

Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada

ATmega328. Board ini memiliki 14 digital input / output pin

(dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input

analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik tombol

reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung

mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB

atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai

untuk menggunakannya.

9.6.1. Board Arduino Uno

Board Arduino Uno memiliki fitur-fitur baru sebagai

berikut :

14
1. Pin pertama adalah pin out ditambah SDA dan SCL pin

yang dekat ke pin aref dan dua pin baru lainnya

ditempatkan dekat ke pin RESET, dengan IO REF yang

memungkinkan sebagai buffer untuk beradaptasi dengan

tegangan yang disediakan dari board sistem.

Pengembangannya sistem akan lebih kompatibel dengan

Prosesor yang menggunakan AVR, yang beroperasi

dengan 5V dan dengan Arduino Karena yang beroperasi

dengan 3.3V.

Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang

disediakan untuk tujuan pengembangannya.

2. Circuit reset.

Gambar 9.6. Board Arduino

Gambar 9.7. Kabel USB Arduino

15
3. Deskripsi Arduino

Tabel 9.1. Data arduino

9.7. Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi

untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya

prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker. Buzzer terdiri

dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian

kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet,

kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari

arah arus dan polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang pada

diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan

diafragma secara bolak-balik, sehingga membuat udara bergetar

yang akan menghasilkan suara.

Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah

selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). Buzzer

sering ditemukan di beberapa perangkat elektronik. Rangkaian

buzzer atau rangkain alarm menjadi salah satu rangkaian penunjang

16
di beberapa perangkat elektronik, namun tidak jarang rangkaian ini

sering berdiri sendiri sebagai perangkat elektronik tunggal.

Gambar 9.8. Buzzer

9.8. Relay

Relay adalah saklar (switch) yang dioperasikan secara listrik dan

merupakan komponen electromechanical (elektromekanikal) yang

terdiri dari 2 bagian utama yaitu : elektromagnet (coil) dan

mekanikal (seperangkat kontak saklar atau switch). Relay

menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak

saklar, sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat

menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Misalnya :

dengan relay yang menggunakan elektromagnet 5 Volt dan 50 mA

mampu menggerakan armature relay (yang berfungsi sebagai

saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220 Volt 2A.

17
Gambar 9.8. Relay

Gambar 9.9. Struktur Relay

Berdasarkan gambar diatas, sebuah besi (iron core) yang dililit

oleh sebuah kumparan koil yang berfungsi untuk mengendalikan

besi tersebut. Apabila kumparan koil diberikan arus listrik, maka

akan timbul gaya elektromagnet yang kemudian menarik armature

untuk berpindah dari posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO),

sehingga menjadi saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di

posisi barunya (NO). Posisi dimana armature tersebut berada

sebelumnya (NC) akan menjadi (NO) atau tidak terhubung. Pada saat

tidak dialiri arus listrik, armature akan kembali lagi ke posisi awal

(NC). Koil yang digunakan oleh relay untuk menarik kontak poin ke

posisi (NC) pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang

18
relatif kecil. Pada dasarnya, relay terdiri dari empat komponen dasar

yaitu : elektromagnet (coil), armature, switch contact point (saklar)

dan spring. Kontak poin (contact point) relay terdiri dari 2 jenis

yaitu : normally close (NC) dan normally open (NO).

X. PERANCANGAN

10.1. Perancangan desain alat.

Gambar 10.1. Desain alat

10.2. Diagram Blok

Gambar 10.2. Diagram Blok

19
10.3. Flowchart

20

Anda mungkin juga menyukai