Anda di halaman 1dari 24

“KAMPUNG BEKELIR”

SUDUT PANDANG SOSIOLOGIS DAN PERUBAHANNYA

Anggota Kelompok :

1. M. Arsy Kamal Faadhil

2. Nadhif Athallah

3. Bintang Pramudya Sentanu

4. M. Farhan Ramadhan

SMAN 4 KOTA TANGERANG

Jalan Padasuka I, Pabuaran Tumpeng, Kota Tangerang


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan hasil laporan penelitian
perubahan social di kampung Bekelir.

Dalam penulisan hasil laporan ini, berbagai hambatan telah penulis alami.
Oleh karena itu, terselesaikannya laporan ini tentu saja bukan karena kemampuan
penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-
pihak terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan
ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari pengetahuan dan


pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan ini menjadi
sesuatu yang bermafaat dan menjadi lebih baik lagi.

Tangerang, 27 Agustus 2018

Tim penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................ ii

BAB I

a.Latar belakang .................................................................................................1

b.Rumusan masalah ...........................................................................................1

c. Tujuan .............................................................................................................2

d. Manfaat ...........................................................................................................2

BAB II

a. Deskripsi Lokasi .............................................................................................3

b. Foto Kawasan kampung berkelir ....................................................................4

c. Foto Saat Wawancara dengan Ketua RT .......................................................7

BAB III

a. Pengertian perubahan social ..........................................................................8

b. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan social.......................................8

c. Faktor-faktor yang menghambat perubahan social .....................................10

d, Arah perubahan social ................................................................................11

e. Bentuk bentuk perubahan social ..................................................................12

f. Perubahan yang berlangsung lambat dan berlangsung cepat ......................13

BAB IV

a. Analisis .........................................................................................................14

BAB V

a. Kesimpulan ..................................................................................................15

b. Saran............................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

William F. Ogburn dalam Moore (2002), berusaha memberikan suatu pengertian


tentang perubahan sosial. Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur
kebudayaan baik yang material maupun immaterial. Penekannya adalah pada
pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat.

Definisi lain dari perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi
dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi
sistem sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat
sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan mempengaruhi struktur
masyarakat lainnya (Soekanto, 1990). Perubahan sosial terjadi karena adanya
perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat
seperti misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis dan
kebudayaan. Sorokin (1957), berpendapat bahwa segenap usaha untuk
mengemukakan suatu kecenderungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan
sosial tidak akan berhasil baik.

Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan


dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak
mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan
kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam
prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit
untuk dipisahkan (Soekanto, 1990).

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perubahan yang terjadi di kawasan kampung bekelir?

2. Apa saja dampak dari perubahan yang terjadi pada masyarakat sekitar kampung
bekelir?

C. Tujuan

Tujuan yang ingin kami peroleh dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui perubahan sosial yang terjadi di lingkungan.

2. Untuk mengetahui dampak dari perubahan yang terjadi di sekitar kampung bekelir

3. Untuk menyelesaikan kajian tugas sosiologi

4. Memberikan informasi tentang perubahan sosial pada pembaca

D. Manfaat

Manfaat yang ingin kami peroleh dari makalah ini adalah:


1. Memahami perubahan sosial yang terjadi di lingkungan.
2. Memahami dampak dari perubahan yang terjadi di sekitar kampung bekelir
3. Bertambahnya pengetahuan tentang perubahan social
4. Memberikan informasi tentang perubahan sosial pada pembaca

2
BAB II

DESKRIPSI LOKASI

Lokasi yang kami jadikan sebagai bahan penelitian kami merupakan


kampung bekelir

Kampung bekelir terletak di kelurahan Babakan, kecamatan Tangerang, atau


lebih dikenal sebagai kawasan wisata pasar lama, terdapat 1 Rw dan 4 Rt di
kawasan kampung Bekelir, luas wilayah kampung Bekelir adalah 4000 M². Jalan
masuk ke kampung bekelir ada 2 yaitu dari Jln. Kalipasir Indah atau melewati Jln.
Perintis Kemerdekaan. Kawasan kampung bekelir berada pada kawasan yang
strategis karena berada pada jantung kota tangerang. Para wisatawan dari luar kota
dapat menggunakan moda transportasi KRL Jabodetabek, karena jarak dari stasiun
Tangerang ke Kampung Bekelir jaraknya ±1KM.
Kampung Bekelir juga berada pada kawasan wisata pasar lama yang terkenal
akan wisata kuliner di kota Tangerang, dengan letak kawasan yang strategis,
kampung bekelir dapat memanjakan para wisatawan yang datang ke kampung
bekelir. Jika berkunjung ke kampung ini jangan takut untuk menelusuri gang gang
yang ada karena banyak mural atau lukisan yang tersembunyi di gang sempit yang
ada di kampung bekelir.

3
Kampung bekelir dulunya tidak pantas disebut tempat tinggal yang layak.
Setelah adanya perubahan di kampung tersebut yang dibantu pula oleh pemerintah,
pabrik cat, dan masyarakat lain, kampung ini berubah menjadi tempat yang bagus
dan sehat sehingga dijadikan destinasi wisata kota tangerang yang hingga kini
menarik orang-orang untuk berkunjung. Bahkan orang dari luar negri sudah banyak
yang berkunjung ke tempat ini.

Kini tiap rumah disana sudah direnovasi dan juga pemetaan tiap lahannya
sehingga tempat tinggal disana rapi dan layak sebagai tempat tinggal. Ditambah
banyak para seniman yang berkontribusi dalam perbaikan kampung bekelir yang
membuat tampilannya kini semakin indah. Para seniman membantu menambahkan
lukisan pada dinding-dinding rumah, jalanan, dan juga tembok-tembok kosong
disana yang menjadi salah satu daya tarik untuk ketempat ini.

Meski jalanannya sempit, masyarakat disana tetap bias beraktivitas seperti


biasanya, dan juga kini jalan-jalan disana pun sudah dihias dengan berbagai warna
yang akan terlihat indah.

Detail lokasi

Nama jalan : jalan kalipasir indah


Kelurahan : Babakan
Kecamatan : Tangerang
Kota : Kota Tangerang
Luas wilayah: 4000 M².

4
B. Foto kawasan Kampung Bekelir

Salah satu spot favorit di Kampung bekelir (31-08-2018)

5
Spot foto di kawasan pecinan kampung bekelir

6
salah satu spot foto favorit (31-08-2018)

Caping yang menyambut wisatawan (31-08-2018)

7
C. Foto saat wawancara dengan ketua RW

Wawancara dilakukan pada jumat 31 agustus 2018

8
D. Wawancara warga setempat

Wawancara dilakukan pada jumat 31 agustus 2018

9
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian perubahan sosial

1. Prof. Selo Soemardjan

Pengertian perubahan sosial menurut Prof. Selo Soemardjan adalah


perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat
yang mempengaruhi sistem sosialnya.

2. Robert M.Z Lawang

Pengertian perubahan sosial menurut Robert M.Z Lawang adalah proses


ketika dalam suatu sistem sosial terdapat perbedaan-perbedaan yang dapat diukur
yang terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu.

3. Prof. Dr. M. Tahir Kasnawi

perubahan sosial menurut Prof. Dr. M. Tahir Kasnawi adalah suatu proses
perubahan, modifikasi, atau penyesuaian-penyesuaian yang terjadi dalam pola hidup
masyarakat, yang mencakup nilai-nilai budaya, pola perilaku kelompok masyarakat,
hubungan-hubungan sosial ekonomi, serta kelembagaan-kelembagaan masyarakat,
baik dalam aspek kehidupan material maupun nonmateri.

Jadi dari hasil pengertian yang didapatkan dari para Ahli Sosiologi, dapat
kami simpulkan bahwa perubahan social itu adalah perubahan sistem social yang
berpengaruh pada pola hidup dan hubungan antar masyarakat, yang diinginkan oleh
seluruh masyarakat yang terlibat dalam perubahan sosial. dalam hal konteks
perubahan social di kampung bekelir perubahan terlihat dalam bentuk bangunan,
perubahan struktur ekonomi, dan membuat kampung bekelir memiliki perbedaan di
bandingkan dengan kampung-kampung yang lain, yang berada di wilayah Kota
Tangerang, dalam penelitian kami melihat nya

10
B. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial

1. Penemuan-penemuan baru

Adanya penemuan teknologi baru dalam bidang elektronik, seperti radio, TV,
dll. Penemuan ini akan mempengaruhi bidang media massa. Informasi yang
sebelumnya menggunakan koran, sekarang bisa menggunakan radio, TV, dan
internet. Penemuan baru kapal terbang untuk perang, membawa pengaruh untuk
metode perang.

2. Struktur sosial (perbedaan posisi dan fungsi dalam masyarakat)

Salah satu cara yang berguna untuk meninjau penyebab perubahan sosial
adalah dengan memperhatikan struktur-struktur masyarakat dalam melaksanakan
aktivitas sebagai keseluruhan satuan atau sistem sosial.

3. Inovasi

Inovasi adalah gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh
seseorang. Kebaruan inovasi itu diukur secara subyektif, menurut pandangan
individu yang menangkapnya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang, maka
itu adalah inovasi.

Semua inovasi mempunyai komponen ide, inovasi ada yang tidak mempunyai wujud
fisik, msalnya ideologi. Ada yang mempunyai wujud fisik, seperti traktor, baygon, dll.

11
4. Perubahan lingkungan hidup

Tidak seorangpun yang tidak mengatakan bahwa manusia tidak terpengaruh


oleh lingkungan hidup. Terjadi perubahan lingkungan hidup biasanya karena
bencana alam, seperti angin tofan, banjir, tsunami di Aceh, yang mana
menyebabkan masyarakatnya berpindah tempat dari tempat asal mereka tinggal ke
tempat yang di tuju. Sehingga mata pencaharian mereka pun berpindah, yang
asalnya nelayan menjadi petani atau buruh pabrik.

Satu contoh mahasiswa yang kuliah di luar kota, yang merupakan penduduk
urban, sedikit banyak mahasiswa tersebut mengalami perubahan, baik itu gaya
berpakaian, gaya berbicara, dan sebagainya.

5. Ukuran penduduk dan komposisi penduduk

Berbicara mengenai penduduk, maka tidak bisa lepas dari urbanisasi, dimana
urbanisasi menimbulkan kekosongan tenaga kerja di pedesaan, dan kepadatan
tenaga kerja di perkotaan. Bila mana suatu daerah telah dipadati penduduk, seperti
halnya di Surabaya, maka terdapat perubahan. Misalnya, kadar keramahtamahan
berkurang, struktur kelembagaan akan menjadi rumit, dll.

Komposisi penduduk di dunia terutama di Indonesia semakin meningkat karena


tingkat kelahiran semakin meningkat dan kematian rendah. Hal ini mengakibatkan
dibeberapa negara harus membuat peraturan tentang mempunyai anak dua sudah
cukup seperti halnya di negara China dan Indonesia yang pemerintahannya
menerapkan program KB, guna mencegah agar penduduknya tidak mengalami
pembludakan. Digunakannya program tersebut merupakan perubahan.

12
C. Faktor-faktor yang menghambat perubahan sosial

1. Kurangnya hubungan antara masyarakat satu dengan yang lain

Kurangnya hubungan antara masyarakat satu dengan yang lain akan berakibat
ketidaktahuan masyarakat ini terhadap perkembangan-perkembangan sosial yang
dialami oleh masyarakat lainnya. Masyarakat seperti ini juga disebut masyarakat
yang ketinggalan zaman. Masyarakat seperti ini bisanya dialami oleh masyarakat
yang terisolasi kehidupan sosialnya, baik secara geografis (terpencil), atau secara
kultural (karena tidak mau mengadopsi budaya lain).

2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat

Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat biasanya juga terjadi pada


daerah yang terisolasi, atau juga karena kebodohan masyarakat yang bersifat
struktural (proses pembodohan) yang dilakukan oleh kelompok penjajah pada suatu
daerah.

3. Sikap masyarakat yang tradisional

Sikap masyarakat yang tradisional biasanya terjadi pada masyarakat yang


konservatif, kaum konservatif merupakan kaum yang terlalu mengagung-agungkan
kebudayaan masa lampau, yang bersifat adiluhung, mulia, patut, layak, sehingga
kebudayaan ini harus dipertahankan mati-matian. Siapapun yang hendak melakukan
perubahan akan dianggap oleh mereka sebagai bentuk penyimpangan.

4. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing (sikap tertutup)

Pada saat Elly M Setiadi dan Usman Kolip (penulis buku) mengadakan
penelitian di desa Ngradin, kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa
Timur, ada kehidupan masyarakat yang masih enggan mengenakan pakaian celana
panjang, tidak mau membayar pajak kepada negara, dan tidak mau menyekolahkan
anak-anaknya. Hal ini dilatarbelakangi oleh image masyarakat setempat bahwa
melakukan hal-hal tersebut adalah mengikuti pola penjajah Belanda. Oleh karena itu
mereka tidak mau melakukan hal-hal tersebut. Segala sesuatu yang berbau modern
selalu dikatakan sebagai warisan dari penjajah Belanda yang pernah menjajahnya.

13
5. Masyarakat yang bersifat apatis

Pandangan dari masyarakat yang bersifat apatis yaitu nilai hidup ini pada
hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki, sehingga diubah dalam bentuk
apapun mereka selalu beranggapan mustahil mengubah kehidupannya.

Mereka beranggapan bahwa proses jalannya kehidupan ini seperti wayang,


dimana baik buruknya mereka tidak lepas dari bagaimana dalang memainkannya.
Mereka beranggapan bahwa kehidupan ini merupakan proses ilahiyah, sehingga
apapun bentuknya harus diterima sebagai sebuah kenyataan yang tidak bisa
diingkari.

6. Perbedaan pendapat antar masyarakat

Perbedaan pendapat memang wajar terjadi karena suatu perubahan, banyak


aspek yang dipertimbangkan dalam perubahan kampung bekelir.

D. Arah perubahan sosial

Dalam proses perjalanannya, perubahan selalu direncanakan untuk mencapai


sesuatu yang dianggap ideal, relevan, dalam arti perubahan ini diarahkan untuk
memenuhi tuntutan kehidupan manusia. Perubahan yang direncanakan selalu
dimanifestasikan dalam wujud pembangunan dalam segala bidang
kehidupan.pembangunan merupakan usaha yang terencana dan terarah dalam
rangka mencapai tujuan dari pembangunan itu sendiri yaitu mencapai kehidupan
masyarakat yang lebih baik.

Akan tetapi, hal yang perlu diperhatikan adalah nilai-nilai yang menjadi pijakan
masyarakat dimana perubahan itu berlangsung. Dalam kehidupan masyarakat yang
mendasarkan diri pada nilai-nilai religius, maka pandangan-pandangan religius akan
tetap dijadikan pijakan untuk melakukan perubahan dalam segala aspek kehidupan
sosial.

Hal ini dipengaruhi oleh fungsi nilai-nilai religius ini yang sangat intensif
memengaruhi segala pola pikir dan tindakan masyarakat, sehingga nilai-nilai religius
dijadikan sebagai salah satu sumber norma-norma bagi perilaku masyarakat.

14
F. Bentuk bentuk perubahan social.

1. Perubahan yang direncanakan

Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang


diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang
hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang
menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau
sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin
satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu, suatu
perubahan yang direncanakan selalu di bawah pengendalian dan pengawasan
agent of change.

2. Perubahan yang tidak direncanakan

Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak


dikehendaki oleh masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan,
perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau
kendala-kendala dalam masyarakat. Oleh karenanya, perubahan yang tidak
dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi.

3. Perubahan yang dikehendaki

Perubahan yang dikehendaki adalah perubahan-perubahan yang dilakukan


atas dasar perencanaan matang dari pihak yang menginginkan perubahan.

4. Perubahan yang tidak dikehendaki

perubahan yang tidak dikehendaki adalah perubahan sosial yang ada di luar
jangkauan masyarakat. Perubahan tidak terencana sering membawa masalah dan
kekacauan pada masyarakat.

15
G. Perubahan yang berlangsung lambat dan berlangsung cepat

1. Teori evolusi

Evolusi merupakan perubahan yang berlangsung lambat dan memerlukan


waktu yang lama. Hal tersebut terjadi dengan sendirinya tanpa direncanakan dan di
dalamnya terdapat suatu rentetan perubahan perubahan kecil yang saling mengikuti
dengan lambat.

Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas tentang


evolusi, yaitu:

Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa manusia dan


masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari
yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna.

Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa perkembangan


masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut teori ini,
kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.

Multilined Theories of Evolution: menekankan pada penelitian terhadap


tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian pada
pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian.

2, Teori Revolusi

Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat


dan tidak ada kehendak atau perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis
perubahan revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-
unsur kehidupan atau lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif
cepat. Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak
direncanakan, di mana sering kali diawali dengan ketegangan atau konflik dalam
tubuh masyarakat yang bersangkutan.

16
BAB IV

ANALISIS

Dari hasil wawancara dengan ketua RW dan warga yang ada di kampung bekelir,
hal yang kami dapatkan adalah:

1. Perubahan social dapat terjadi jika semua warga berkeinginan untuk melakukan
perubahan pada kawasan tempat tinggalnya.

2. keikutsertaan dan inovasi dari para remaja sangat berpengaruh pada perubahan
yang terjadi di kampung bekelir.

3. Kebijaksanaan dari para pemimpin di kampung untuk memusyawarahkan


keputusan mengubah wajah kampung sangat penting

4. Dorongan dari pemerintah membuat motivasi warga kampung makin tinggi untuk
mengubah wajah kampung.

5. Dengan adanya perubahan pada kampung bekelir, menjadi destinasi wisata yang
mengundang orang dari seluruh Indonesia hingga luar negri untuk berkunjung.

Bantuan dan dorongan dari pemerintah adalah faktor yang sangat


berpengaruh dalam perubahan kampung bekelir. Proram kampung indah dari
pemkot kota Tangerang merupakan dasar dari para penduduk untuk mengubah
wajah dari kampung Bekelir.

Kampung bekelir merupakan salah satu kampung yang menjadi contoh bagi
kampung yang lain untuk melakukan perubahan. Dari kampung yang tadinya
kampung kumuh menjadi kampung yang memberdayakan para penduduk kampung.
Dan dengan adanya perubahan yang terjadi pada kampung bekelir dapat membawa
pengaruh yang baik bagi penduduk kampung bekelir dan juga menjadi tempat yang
menarik wisatawan untuk datang ke kampung bekelir. Dan diharapkan perubahan
pada kampung bekelir dapat bertahan keindahannya serta kebersihan dan juga
kenyamanannya agar menjadikan kampung bekelir menjadi tempat yang layak
dihuni.

17
Kampung bekelir juga menjelma menjadi pelopor pertama kampung wisata.
Dengan berubahnya kampung bekelir dari kampung kumuh ke kampung penuh
warna, hal ini menginspirasi kampung-kampung lain yang ada di Kota Tangerang.
Buktinya, sekarang sudah mudah kita temui kampung dengan gambar-gambar indah
di jalan, tembok, atap rumah, dan lain-lain.

Kampung berkelir menjadikan salah satu contoh bahwa perubahan dapat


terjadi karna faktor masyarakat itu sendiri yang ingin merubah kampungnya sendiri
dan ada juga faktor dorongan dari pemerintah yang ikut mendukung masyarakat
untuk melakukan perubahan. Faktor inovasi, faktor masyarakat yang toleransi
terhadap hal-hal baru dan faktor masyarakat untuk berusaha memperbaiki hidupnya.

Perubahan yang terjadi di kampung bekelir secara sosiologi merupakan


contoh dari perubahan yang direncanakan dan perubahan yang dikehendaki.
Mengacu pada pengertian dari bentuk perubahan yang ada, maka dapat dikaji
bahwa:

- Perubahan yang direncanakan.

Perubahan yang terjadi di kampung bekelir merupakan perubahan yang


direncanaka, karena perubahan ini sudah di program kan terlebih dahulu oleh
Agent Of Change. Agent of change disini adalah para pemimpin kampung dan para
pemuda kampung yang memiliki gagasan atau inovasi untuk mengubah wajah
kampung.

18
- Perubahan yang dikehendaki

Perubahan yang ada di kampung bekelir juga merupakan perubahan yang


dikehendaki. Karena perubahan yang terjadi sesuai dengan yang diperkirakan agar
lebih teratur dalam segala bidang perubahan.

Salah satu unsur yang paling terpengaruh adalah dalam bidang ekonomi.
Para penduduk kampung yang dulunya kebanyakan adalah para pekerja kasar.
Sekarang punya peluang mendapatkan penghasilan dari perubahan yang terjadi di
kampung bekelir. Contohnya dengan membuka warung atau menjadi pemandu
wisata

Salah satu contoh warga yang terbantu ekonominya (31-08-2018)

19
BAB V

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Perubahan yang terjadi di Kampung Bekelir merupakan salah satu perubahan besar
yang terjadi di kota Tangerang. Perubahan di kampung ini bukan hanya
berpengaruh pada penduduk yang ada di kampung tersebut, tetapi hingga ke kota
Tangerang. Perubahan yang terjadi di kampung ini mengundang berbagai ahli
bukan hanya dari dalam negeri tetapi hingga luar negeri.

Perubahan yang terjadi di kampung bekelir memang bukan perubahan yang kecil,
tetapi perubahan yang besar, yang melibatkan banyak pihak. Dari penduduk yang
ada di kampung hingga pemerintah, semua pihak bersinergi untuk mengubah wajah
kampung yang dulunya di cap kampung kumuh.

B. Saran

Untuk masyarakat:

 Untuk menjaga kebersihan, kenyamanan dan keindahan kampung Bekelir


agar tetap menjadi kampung yang membanggakan kota Tangerang.
 Terus berkreasi untuk mengembangkan pariwisata di Kampung Bekelir
 Memperbanyak promosi Kampung Bekelir di media online

Untuk pemimpin setempat:

 Terus berinovasi untuk memajukan sektor pariwisata


 Menampung semua aspirasi warga Kampung Bekelir
 Mengajak peran serta warga untuk bersama-sama mengembangkan
Kampung Bekelir

20
Untuk wisatawan:

 Menjaga kebersihan Kampung Bekelir


 Menjaga sikap di Kampung Bekelir, karena kampung bekelir merupakan
kawasan pemukiman.
 Ikut menyumbangkan inovasi jika memiliki ide lain supaya Kampung Bekelir
dapat berkembang lebih baik lagi.

Untuk pemerintah:

 Terus dukung pengembangan kampung wisata yang lain


 Membantu kampung kampung yang lain yang ada di tangerang berubah
menjadi kampung wisata
 Membantu mengenalkan kampung-kampung wisata di Kota Tangerang
dengan membuat banner

21

Anda mungkin juga menyukai