MARET 2019
RAPAT KOORDINASI KLINIK VALIDASI IGT DAN SURVEI LAPANGAN
SINKRONISASI KEBIJAKAN SATU PETA DI PROVINSI BENGKULU
TARGET
TUJUAN KEBIJAKAN SATU PETA PENCAPAIAN
1
STANDAR
REFERENSI
BASIS DATA
GEO-PORTAL
85
PETA TEMATIK
MANFAAT KEBIJAKAN SATU PETA
19 34
Penyusunan kebijakan dan KEBIJAKAN
pengambilan keputusan SATU PETA
Kebijakan Satu Peta merupakan upaya perwujudan satu peta yang akurat dan akuntabel, sebagai acuan bersama dalam
perencanaan pembangunan dan pemanfaatan ruang.
SEKRETARIAT
Sekretaris : Deputi VI, Kemenko Perekonomian
Wakil Sekretaris 1 : Deputi II, Kantor Staf Presiden
Wakil Sekretaris II : Deputi IGT, BIG
TEKNIS
SATGAS 1 SATGAS 2
(Kompilasi dan Integrasi) (Sinkronisasi)
POKJA DAN WALIDATA
3
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
Mendukung perencanaan
2 pengembangan kawasan industri
Peta Rencana Pengembangan yang holistik dan selaras dengan
Kawasan Industri peruntukan ruang maupun fungsi lahan
Perencanaan pembangunan harus dilakukan dengan mengintegrasikan data spasial dan data statistik (Contoh: Indeks
Pembangunan Manusia, Rasio Gini, Tingkat Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, dll.) secara komprehensif untuk mencapai
tujuan pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
GNP-SDA &
Korsub KPK
Produk Kebijakan Satu Peta harus dimanfaatkan sebagai acuan bersama, sehingga dapat memberikan kepastian dalam
perencanaan pembangunan dan pelaksanaan berbagai kebijakan di tingkat nasional dan daerah.
Ke depan, harus dilakukan Integrasi antara produk geospasial Kebijakan Satu Peta dengan data statistik di BPS agar menjadi
acuan pembangunan nasional yang lebih akurat dan komprehensif.
5
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
1 KOMPILASI
Pengumpulan peta tematik eksisting dari K/L
Walidata ditargetkan selesai di tahun 2016.
2 INTEGRASI
Perbaikan akurasi dan kualitas peta tematik terhadap peta
dasar ditargetkan selesai di tahun 2019.
3 SINKRONISASI
Penyelesaian tumpang tindih antar peta tematik
dilakukan hingga pasca tahun 2019.
4 GEOPORTAL/ JIGN
Operasionalisasi Geoportal yang terhubung ke
Simpul Jaringan K/L/P di tahun 2018.
• Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta telah melakukan upaya percepatan agar seluruh peta tematik yang tersedia
dapat segera diakses oleh seluruh K/L/P sebelum tahun 2019.
• Upaya tersebut bertujuan untuk mendukung penyelesaikan permasalahan tumpang tindih, mendukung perencanaan
pembangunan dan pemanfaatan ruang berbasis spasial serta mendukung berbagai Kebijakan Nasional.
Saat ini masih terdapat 2 peta tematik yang Capaian Integrasi bervariasi, bergantung pada Sinkronisasi baru dimulai di TA 2018. Hingga
belum terkompilasi, yaitu peta Rencana Tata tingkat keaktifan K/L Walidata dan ketersediaan Desember 2018, telah teridentifikasi permasalahan
Ruang Laut Nasional (RTRLN) dan Peta Batas data di masing-masing wilayah. tumpang tindih pemanfaatan lahan di wilayah
Administrasi Desa/Kelurahan. Kalimantan dan Sumatera yang dituangkan dalam
Peta Indikatif Tumpang Tindih IGT (PITTI).
19,3%
Luas
wilayah
terindikasi
tumpang
tindih
13,3%
98% Luas
wilayah
terindikasi
tumpang
tindih
Hasil kegiatan Integrasi tersebut telah di-upload ke dalam Geoportal Kebijakan Satu Peta dan saat ini telah
dapat diakses oleh seluruh K/L/D untuk mendukung perencanaan pembangunan berbasis spasial.
Geoportal Kebijakan Satu Peta telah di-launching oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 11
Desember 2018
7
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
Hasil kegiatan Integrasi dapat mulai diakses oleh K/L/P pada JIGN setelah Launching Kebijakan Satu Peta sesuai dengan
kewenangannya, sebagai acuan dalam pengambilan keputusan berbasis spasial ke depannya.
ARAHAN PRESIDEN
Arahan Presiden dalam Launching Kebijakan Satu Peta di Bulan Desember 2018
1 2 3 4 5
Penyelesaian
Pelaksanaan Data Pemanfaatan Produk Percepatan
PITTI untuk Penambahan IGT
Updating untuk PKSP dan Penetapan Batas
Seluruh Wilayah untuk Mendukung
Menjaga Akurasi Penyusunan Grand Administrasi
Indonesia agar Penyelesaian
dan Akuntabilitas Design PKSP yang Desa/Kelurahan
Dapat Menjadi Peta Permasalahan
Produk PKSP Berkelanjutan Pasca
Kerja Penyelesaian Tumpang Tindih
2019
Tumpang Tindih Pemanfaatan Lahan
oleh K/L/D
- Tim Sekretariat PKSP melaksanakan kegiatan Klinik Validasi dan Survei Lapangan sebagai bagian dari rangkaian penyelesaian
PITTI Provinsi Riau agar dapat menjadi Peta Kerja Penyelesaian Tumpang Tindih Antar IGT
- Penambahan IGT Izin Usaha Perkebunan untuk mendukung GNP-SDA & Korsub KPK dilaksanakan oleh BIG dan KPK ( Riau,
Kalteng, Kaltim, Sulbar, Papua)
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta 9
KEGIATAN SINKRONISASI
Kebijakan Satu Peta
10
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
Berdasarkan rekomendasi
penyelesaian tumpang tindih
tersebut, K/L/P akan menyusun
II rencana aksi agar dapat
merealisasikan rekomendasi
11 11
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
Untuk menguji tipologi dan akurasi Peta Indikatif Tumpang Tindih IGT (PITTI), Sekretariat Tim PKSP akan melaksanakan Klinik
Validasi dan Survei Lapangan dengan melibatkan K/L/P terkait, sesuai ketentuan Pasal 12, Permenko No 2 Tahun 2019 Tentang
Sinkronisasi Antar IGT dalam PKSP.
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
13%
TOTAL LUAS TUMPANG TINDIH DI KALIMANTAN *
10.435.919 Ha 22%
11%
19,3% DARI LUAS
WILAYAH KALIMANTAN
25% Keterangan Tipologi
Tumpang Tindih:
26%
414.503
TOTAL JUMLAH LOKUS 1 tidak bermasalah
TUMPANG TINDIH
DI KALIMANTAN 2 tidak bermasalah,
dalam kondisi tertentu
3 indikasi bermasalah
Catatan :
*Total luas tumpang tindih dihitung dari hasil overlay tumpang tindih dengan tipologi 2 dan 3 .
Luas tumpang tindih di bawah 0,0225 Ha dianggap sliver
Seluruh perhitungan luas berdasarkan hasil perhitungan dasa spasial (GIS)
15
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
% Tumpang Tindih
LUAS WILAYAH SUMATERA
13% di Masing-Masing Provinsi:
48.627.031 Ha
14%
TOTAL LUAS TUMPANG TINDIH DI SUMATERA*
6.473.872 Ha 5% 24%
19%
13,3% DARI LUAS
WILAYAH SUMATERA 16%
3%
Keterangan Tipologi
Tumpang Tindih:
13% 20%
218.408
TOTAL JUMLAH LOKUS 1 tidak bermasalah
TUMPANG TINDIH
DI SUMATERA 2 tidak bermasalah,
8% dalam kondisi tertentu
3 indikasi bermasalah
Catatan :
*Total luas tumpang tindih dihitung dari hasil overlay tumpang tindih dengan tipologi 2 dan 3 .
Seluruh perhitungan luas berdasarkan hasil perhitungan dasa spasial (GIS)
16
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
2.021.976 Ha
di Masing-Masing Provinsi:
14%
TOTAL LUAS TUMPANG TINDIH DI BENGKULU
269.782 Ha 5%
24%
19%
13% DARI LUAS
WILAYAH BENGKULU 16%
3%
Keterangan Tipologi
Tumpang Tindih:
13% 20%
3.880
TOTAL JUMLAH LOKUS 1 tidak bermasalah
TUMPANG TINDIH
DI PROV BENGKULU 2 tidak bermasalah,
8% dalam kondisi tertentu
3 indikasi bermasalah
Catatan :
*Total luas tumpang tindih dihitung dari hasil overlay tumpang tindih dengan tipologi 2 dan 3 .
Seluruh perhitungan luas berdasarkan hasil perhitungan data spasial (GIS)
17
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
PETA PITTI
Jawa
TIPOLOGI Sulawesi
Bali-Nusra
Maluku-Papua
Sumatera (9 x Klinik)
Jawa (6 x Klinik) PETA PITTI YANG SUDAH
VALIDASI Sulawesi ( 6 x Klinik) DIVALIDASI K/L/P
Bali-Nusra (3 x Klinik)
Maluku-Papua (4 x Klinik)
20
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
RENCANA KLINIK VALIDASI
DAN SURVEI LAPANGAN
21
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
Dilaksanakan di tanggal
20 –22 Maret 2019
22
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
ASPEK KONDISI
ASPEK PEMETAAN ASPEK
AKTUAL
HUKUM
Hasil dari Klinik Validasi dan Survei Lapangan akan menjadi input bagi Sekretariat Tim PKSP dalam menyusun Peta Indikatif Tumpang Tindih
IGT (PITTI) dan menyempurnakan metodologi sinkronisasi. K/L/P nantinya akan mempergunakan output tersebut dalam penyelesaian
permasalahan tumpang tindih.
24
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
masing K/L/P
• Perwakilan Bappeda
• PIC verifikasi dokumen PITTI
• Perwakilan Dinas PUPR
• Ketentuan Tipologi Tiap Skema
Tumpang Tindih IGT • Perwakilan Dinas Kehutanan
• Perwakilan Kementerian LHK
• Ketentuan Validasi PITTI • Perwakilan Dinas ESDM dan BPKH
• SHP PITTI • Perwakilan Dinas Perkebunan • Perwakilan Kementerian ATR/
• Perwakilan Dinas Tenaga Kerja BPN dan Kanwil/ Kantah BPN
dan Transmigrasi • Perwakilan Kementerian ESDM
• Perwakilan BLHD/ Dinas
LAPANGAN
• Operator Drone
Lingkungan Hidup
SURVEI
• Operator GPS
• Perwakilan DPMPTSP
• PIC peta kerja dan worksheet survei
lapangan
Sekretariat Tim PKSP akan membentuk 2 (dua) tim untuk melaksanakan Klinik Validasi dan Survei Lapangan
Sekretariat Tim PKSP mengharapkan pendampingan dan dukungan oleh perwakilan dari Pemda dan K/L terkait baik dalam
kedua kegiatan tersebut
25
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
dibutuhkan: (1) IGT terkait dari PKSP dalam Klinik Validasi IGT
Penyampaian Peta PITTI dan Pemda, (2) dokumen kronologi dari Pemda
validasi Bersama dengan K/L/P izin, (4) data pendukung sosio
menggunakan IGT dasar • Mendukung verifikasi data yang
ekonomi dan lingkungan akan dilakukan terhadap
pembuatan PITTI dari masing-
masing K/L/P • Mendampingi Sekretariat Tim dokumen-dokumen yang telah
PKSP dan K/L terkait dalam Klinik diperoleh dari Pemda
Validasi sekembalinya dari Klinik Validasi
dan Survei Lapangan
• Menyiapkan dan mengoperasikan • Berkoordinasi agar tim survey • Menyiapkan data tambahan
Drone lapangan memiliki akses ke yang diperlukan dalam Survei
LAPANGAN
SURVEI
26
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
[IUPHHK RE] / [IUPHHK HTR] / [IUP] / [HGU] / [HPL] / [HGB] / [Lokasi Transmigrasi] /
(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
27
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
28
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
29
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
1 2
HARI HARI
PERTAMA KEDUA & KETIGA
31
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
1 Lokus di Kec.
1
Merigi
Kelindang
2 Lokus di Kec.
Tabapenanjung
2
35
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
TERIMA KASIH
36
Rapat Koordinasi dalam Rangka Klinik Validasi IGT dan Survei Lapangan
Kegiatan Sinkronisasi Kebijakan Satu Peta di Provinsi Bengkulu
Bengkulu, 20-22 Maret 2019
Sekretariat Tim PKSP melakukan Monitoring dan Evaluasi pada tiap tahapan Sinkronisasi, dengan
melibatkan K/L/P yang secara aktif memberikan masukan
39
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
Perencanaan Pembangunan
Penyusunan RTRW, RDTR, Nasional (RPJMN, SDGs)
RZWP3K, dan RTRL
Pengembangan Kawasan
Online Single Industri dan Kawasan
Submission Ekonomi Khusus
PRODUK
(OSS) KEBIJAKAN
DATA
STATISTIK
SATU PETA
Produk Kebijakan Satu Peta harus dimanfaatkan sebagai acuan bersama, sehingga dapat memberikan kepastian dalam
perencanaan pembangunan dan pelaksanaan berbagai kebijakan di tingkat nasional dan daerah.
Ke depan, harus dilakukan Integrasi antara produk geospasial Kebijakan Satu Peta dengan data statistik di BPS agar menjadi
acuan pembangunan nasional yang lebih akurat dan komprehensif.
40
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
Sekretariat Tim PKSP dalam proses pelaksanaan Identifikasi Tumpang Tindih antar IGT untuk Menetapkan Peta PTTI, sedangkan
Tahapan Analisis Penyelesaian dan Pelaksanaan Penyelesaian Tumpang Tindih Antar IGT akan dilaksanakan berdasarkan Peta
PITTI yang ditetapkan, dengan melibatkan K/L/P yang secara aktif memberikan masukan
41
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN
Sekretariat Tim PKSP akan melaksanakan klinik validasi dan survei lapangan untuk memastikan validitas IGT-
IGT hasil integrasi, mengetahui aktivitas eksisting pada lokus yang teridentifikasi tumpang tindih, serta dan untuk
TUJUAN mengidentifikasi ketersediaan data pendukung sebagai pertimbangan dalam penyelesaian tumpang tindih.
42
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
43