Anda di halaman 1dari 39

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

MARET 2019
RAPAT KOORDINASI KLINIK VALIDASI IGT DAN SURVEI LAPANGAN
SINKRONISASI KEBIJAKAN SATU PETA DI PROVINSI BENGKULU

Bengkulu, 20-22 Maret 2019


1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

OVERVIEW KEBIJAKAN SATU PETA


Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta
PERPRES Pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000
NO. 9 TAHUN 2016 (Diundangkan pada tanggal 4 Februari 2016)

TARGET
TUJUAN KEBIJAKAN SATU PETA PENCAPAIAN

1
STANDAR
REFERENSI
BASIS DATA
GEO-PORTAL
85
PETA TEMATIK
MANFAAT KEBIJAKAN SATU PETA

Sebagai acuan untuk:


 Perbaikan data spasial
 Perencanaan tata ruang PRODUK

19 34
 Penyusunan kebijakan dan KEBIJAKAN
pengambilan keputusan SATU PETA

KEGIATAN UTAMA KEBIJAKAN SATU PETA


KEMENTERIAN/ PROVINSI
LEMBAGA
Kompilasi Integrasi Sinkronisasi

Kebijakan Satu Peta merupakan upaya perwujudan satu peta yang akurat dan akuntabel, sebagai acuan bersama dalam
perencanaan pembangunan dan pemanfaatan ruang.

Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta 2


1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

SUSUNAN TIM KEBIJAKAN SATU PETA


PENGAMBILAN TIM PERCEPATAN
KEPUTUSAN
Ketua : Menko Perekonomian
Anggota :
1. Menteri PPN/Kepala BAPPENAS
2. Menteri Keuangan
3. Menteri Dalam Negeri
4. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
5. Menteri Agraria dan Tata Ruang
6. Sekretariat Kabinet

KOORDINASI TIM PELAKSANA


Ketua : Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG)
Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Pengembangan Regional, Kementerian PPN/BAPPENAS;
Wakit Ketua 2 : Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri;

SEKRETARIAT
Sekretaris : Deputi VI, Kemenko Perekonomian
Wakil Sekretaris 1 : Deputi II, Kantor Staf Presiden
Wakil Sekretaris II : Deputi IGT, BIG
TEKNIS
SATGAS 1 SATGAS 2
(Kompilasi dan Integrasi) (Sinkronisasi)
POKJA DAN WALIDATA

3
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

KEBIJAKAN SATU PETA UNTUK MENDUKUNG


PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERBASIS SPASIAL
Ilustrasi Pengunaan Peta dan Informasi Geospasial Mendukung Pencapaian Tujuan
Untuk Menjawab Tantangan Pembangunan Nasional Pembangunan Nasional

Mendukung pertumbuhan pusat


1 ekonomi baru berbasis keunggulan
Peta Strategi Prioritisasi potensi wilayah, khususnya di
Pengembangan Pusat Pertumbuhan Baru Kawasan Timur Indonesia

Mendukung perencanaan
2 pengembangan kawasan industri
Peta Rencana Pengembangan yang holistik dan selaras dengan
Kawasan Industri peruntukan ruang maupun fungsi lahan

DATA SPASIAL DAN Meningkatkan konektivitas dan


DATA STATISTIK 3 pelayanan sosial dasar untuk
mengurangi kesenjangan antar-
Peta Strategi Prioritisasi wilayah
Penurunan Kesenjangan

Perencanaan pembangunan harus dilakukan dengan mengintegrasikan data spasial dan data statistik (Contoh: Indeks
Pembangunan Manusia, Rasio Gini, Tingkat Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, dll.) secara komprehensif untuk mencapai
tujuan pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta 4


1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

MANFAAT KEBIJAKAN SATU PETA


DALAM MENDUKUNG BERBAGAI KEBIJAKAN NASIONAL
Penyusunan RTRW, RDTR,
RZWP3K, dan RTRL
Perencanaan Pembangunan
Nasional (RPJMN, SDGs)
Online Single
Submission
(OSS) Pengembangan Kawasan
Industri dan Kawasan
Ekonomi Khusus
PRODUK
DATA
KEBIJAKAN
STATISTIK
SATU PETA

Percepatan Proyek Strategis


Reforma Nasional (PSN)
Agraria

GNP-SDA &
Korsub KPK

Produk Kebijakan Satu Peta harus dimanfaatkan sebagai acuan bersama, sehingga dapat memberikan kepastian dalam
perencanaan pembangunan dan pelaksanaan berbagai kebijakan di tingkat nasional dan daerah.
Ke depan, harus dilakukan Integrasi antara produk geospasial Kebijakan Satu Peta dengan data statistik di BPS agar menjadi
acuan pembangunan nasional yang lebih akurat dan komprehensif.
5
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

TARGET CAPAIAN KEBIJAKAN SATU PETA

1 KOMPILASI
Pengumpulan peta tematik eksisting dari K/L
Walidata ditargetkan selesai di tahun 2016.

2 INTEGRASI
Perbaikan akurasi dan kualitas peta tematik terhadap peta
dasar ditargetkan selesai di tahun 2019.

3 SINKRONISASI
Penyelesaian tumpang tindih antar peta tematik
dilakukan hingga pasca tahun 2019.

4 GEOPORTAL/ JIGN
Operasionalisasi Geoportal yang terhubung ke
Simpul Jaringan K/L/P di tahun 2018.

• Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta telah melakukan upaya percepatan agar seluruh peta tematik yang tersedia
dapat segera diakses oleh seluruh K/L/P sebelum tahun 2019.
• Upaya tersebut bertujuan untuk mendukung penyelesaikan permasalahan tumpang tindih, mendukung perencanaan
pembangunan dan pemanfaatan ruang berbasis spasial serta mendukung berbagai Kebijakan Nasional.

Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta 6


1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

CAPAIAN KEGIATAN KEBIJAKAN SATU PETA


(Per Desember 2019)

KOMPILASI INTEGRASI SINKRONISASI

Saat ini masih terdapat 2 peta tematik yang Capaian Integrasi bervariasi, bergantung pada Sinkronisasi baru dimulai di TA 2018. Hingga
belum terkompilasi, yaitu peta Rencana Tata tingkat keaktifan K/L Walidata dan ketersediaan Desember 2018, telah teridentifikasi permasalahan
Ruang Laut Nasional (RTRLN) dan Peta Batas data di masing-masing wilayah. tumpang tindih pemanfaatan lahan di wilayah
Administrasi Desa/Kelurahan. Kalimantan dan Sumatera yang dituangkan dalam
Peta Indikatif Tumpang Tindih IGT (PITTI).

19,3%
Luas
wilayah
terindikasi
tumpang
tindih

13,3%
98% Luas
wilayah
terindikasi
tumpang
tindih

Telah dilakukan upaya prioritisasi skema tumpang


98% (83 peta 2% (2 peta tematik tindih prioritas, namun prinsip-prinsip penyelesaian
tematik telah belum tersedia, tumpang tindih belum disepakati.
dikompilasi) sehingga belum dapat Pelaksanaan Sinkronisasi sesuai dengan
dikompilasi)
Permenko No 2 Tahun 2019 Tentang Sinkronisasi
Antar IGT dalam Percepatan Kebijakan Satu Peta

Hasil kegiatan Integrasi tersebut telah di-upload ke dalam Geoportal Kebijakan Satu Peta dan saat ini telah
dapat diakses oleh seluruh K/L/D untuk mendukung perencanaan pembangunan berbasis spasial.
Geoportal Kebijakan Satu Peta telah di-launching oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 11
Desember 2018
7
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

CAPAIAN BERBAGI DATA KEBIJAKAN SATU PETA

BERBAGI DATA MELALUI JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL NASIONAL (JIGN)

Ketentuan berbagi data produk


Kebijakan Satu Peta diatur melalui:

1. Keppres No. 20/2018 tentang


Kewenangan Akses untuk Berbagi
Data dan IG melalui JIGN
2. Permenko No. 6/2018 tentang
Kewenangan Akses Berbagi Data
dan IG melalui JIGN

3. Permenko No. 7/2018 tentang Tata


Kelola Berbagi Data dan IG Melalui
JIGN

Kewenangan akses: DIUNDUH / DOWNLOAD DILIHAT / READ DITUTUP / LOCKED

Hasil kegiatan Integrasi dapat mulai diakses oleh K/L/P pada JIGN setelah Launching Kebijakan Satu Peta sesuai dengan
kewenangannya, sebagai acuan dalam pengambilan keputusan berbasis spasial ke depannya.

Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta 8


1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

ARAHAN PRESIDEN
Arahan Presiden dalam Launching Kebijakan Satu Peta di Bulan Desember 2018

1 2 3 4 5

Penyelesaian
Pelaksanaan Data Pemanfaatan Produk Percepatan
PITTI untuk Penambahan IGT
Updating untuk PKSP dan Penetapan Batas
Seluruh Wilayah untuk Mendukung
Menjaga Akurasi Penyusunan Grand Administrasi
Indonesia agar Penyelesaian
dan Akuntabilitas Design PKSP yang Desa/Kelurahan
Dapat Menjadi Peta Permasalahan
Produk PKSP Berkelanjutan Pasca
Kerja Penyelesaian Tumpang Tindih
2019
Tumpang Tindih Pemanfaatan Lahan
oleh K/L/D

- Tim Sekretariat PKSP melaksanakan kegiatan Klinik Validasi dan Survei Lapangan sebagai bagian dari rangkaian penyelesaian
PITTI Provinsi Riau agar dapat menjadi Peta Kerja Penyelesaian Tumpang Tindih Antar IGT
- Penambahan IGT Izin Usaha Perkebunan untuk mendukung GNP-SDA & Korsub KPK dilaksanakan oleh BIG dan KPK ( Riau,
Kalteng, Kaltim, Sulbar, Papua)
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta 9
KEGIATAN SINKRONISASI
Kebijakan Satu Peta

10
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

METODOLOGI SINKRONISASI ANTAR IGT


Lampiran Permenko No 2 Tahun 2019 Tentang Sinkronisasi Antar IGT Dalam PKSP
Tindak Lanjut Atas PITTI:

 PITTI merupakan dasar bagi


I
Sekretariat Tim PKSP dan K/L/P
untuk menyusun rekomendasi
penyelesaian tumpang tindih

 Berdasarkan rekomendasi
penyelesaian tumpang tindih
tersebut, K/L/P akan menyusun
II rencana aksi agar dapat
merealisasikan rekomendasi

 Hasil pelaksanaan rencana


aksi akan menjadi dasar
penyesuaian produk hukum
dan IGT. Seiring dengan
pelaksanaan rencana aksi,
III
tumpang tindih pada PITTI akan
semakin berkurang.

11 11
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

Untuk menguji tipologi dan akurasi Peta Indikatif Tumpang Tindih IGT (PITTI), Sekretariat Tim PKSP akan melaksanakan Klinik
Validasi dan Survei Lapangan dengan melibatkan K/L/P terkait, sesuai ketentuan Pasal 12, Permenko No 2 Tahun 2019 Tentang
Sinkronisasi Antar IGT dalam PKSP.
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

CAPAIAN SINKRONISASI KEBIJAKAN SATU PETA-PULAU KALIMANTAN


Identifikasi Tumpang Tindih Berdasarkan Tipologi PITTI Kalimantan
Tumpang tindih yang diidentifikasi adalah tumpang tindih dengan luas >0,0225 Ha.

LUAS WILAYAH KALIMANTAN


% Tumpang Tindih
53.983.830 Ha di Masing-Masing Provinsi:

13%
TOTAL LUAS TUMPANG TINDIH DI KALIMANTAN *

10.435.919 Ha 22%
11%
19,3% DARI LUAS
WILAYAH KALIMANTAN
25% Keterangan Tipologi
Tumpang Tindih:
26%

414.503
TOTAL JUMLAH LOKUS 1 tidak bermasalah
TUMPANG TINDIH
DI KALIMANTAN 2 tidak bermasalah,
dalam kondisi tertentu

3 indikasi bermasalah
Catatan :
*Total luas tumpang tindih dihitung dari hasil overlay tumpang tindih dengan tipologi 2 dan 3 .
Luas tumpang tindih di bawah 0,0225 Ha dianggap sliver
Seluruh perhitungan luas berdasarkan hasil perhitungan dasa spasial (GIS)
15
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

CAPAIAN SINKRONISASI KEBIJAKAN SATU PETA-PULAU SUMATERA


Identifikasi Tumpang Tindih Berdasarkan Tipologi
Tumpang tindih yang diidentifikasi adalah tumpang tindih dengan luas >0,0225 Ha. PITTI Sumatera

% Tumpang Tindih
LUAS WILAYAH SUMATERA
13% di Masing-Masing Provinsi:
48.627.031 Ha
14%
TOTAL LUAS TUMPANG TINDIH DI SUMATERA*

6.473.872 Ha 5% 24%

19%
13,3% DARI LUAS
WILAYAH SUMATERA 16%
3%
Keterangan Tipologi
Tumpang Tindih:
13% 20%

218.408
TOTAL JUMLAH LOKUS 1 tidak bermasalah
TUMPANG TINDIH
DI SUMATERA 2 tidak bermasalah,
8% dalam kondisi tertentu

3 indikasi bermasalah
Catatan :
*Total luas tumpang tindih dihitung dari hasil overlay tumpang tindih dengan tipologi 2 dan 3 .
Seluruh perhitungan luas berdasarkan hasil perhitungan dasa spasial (GIS)
16
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

CAPAIAN SINKRONISASI KEBIJAKAN SATU PETA-PROVINSI BENGKULU


Identifikasi Tumpang Tindih Berdasarkan Tipologi
PITTI Sumatera

LUAS WILAYAH PROVINSI BENGKULU % Tumpang Tindih


13%

2.021.976 Ha
di Masing-Masing Provinsi:

14%
TOTAL LUAS TUMPANG TINDIH DI BENGKULU

269.782 Ha 5%
24%

19%
13% DARI LUAS
WILAYAH BENGKULU 16%
3%
Keterangan Tipologi
Tumpang Tindih:
13% 20%

3.880
TOTAL JUMLAH LOKUS 1 tidak bermasalah
TUMPANG TINDIH
DI PROV BENGKULU 2 tidak bermasalah,
8% dalam kondisi tertentu

3 indikasi bermasalah
Catatan :
*Total luas tumpang tindih dihitung dari hasil overlay tumpang tindih dengan tipologi 2 dan 3 .
Seluruh perhitungan luas berdasarkan hasil perhitungan data spasial (GIS)
17
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

RENCANA KERJA DAN TARGET WAKTU KOMPILASI SINKRONISASI


KEBIJAKAN SATU PETA
Kegiatan Utama dalam Target Wilayah Tahun 2019
tahapan 1, Sinkronisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Jawa
OVERLAY Sulawesi
Bali-Nusra
Maluku-Papua
INDENTIFIKASI TUMPANG TINDIH

PETA PITTI
Jawa
TIPOLOGI Sulawesi
Bali-Nusra
Maluku-Papua

Sumatera (9 x Klinik)
Jawa (6 x Klinik) PETA PITTI YANG SUDAH
VALIDASI Sulawesi ( 6 x Klinik) DIVALIDASI K/L/P
Bali-Nusra (3 x Klinik)
Maluku-Papua (4 x Klinik)

Sumatera (1x Rapat )


Jawa (1x Rapat ) PETA PITTI YANG SUDAH
PENETAPAN Sulawesi (1x Rapat )
Bali-Nusra (1x Rapat ) DITETAPKAN
Maluku-Papua (1x Rapat
)
2 Kalimantan
Sumatera REKOMENDASI PENYELESAIAN
ANALISIS PENYELESAIAN Jawa TUMPANG TINDIH
TUMPANG TINDIH Sulawesi
Bali-Nusra
Maluku-Papua
3 Kalimantan • RENCANA AKSI (ditetapkan
PELAKSANAAN PENYELESAIAN Sumatera dengan Inpres)
TUMPANG TINDIH Jawa, Sulawesi • PRODUK HUKUM DAN PETA
Bali-Nusra, Maluku-Papua

Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta


1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

BAHAN DISKUSI RAPAT PERSIAPAN KLINIK DAN SURVEI

Persiapan Klinik Kompilasi, Validasi dan Survei Lapangan


1
 Kesiapan K/L/P dalam mendukung pelaksanaan klinik dan survei
 Pemantapan koordinasi pelaksanaan klinik dan survei (substansi dan logistik)

Isu Strategis Terkait Tumpang Tindih


2
 Apakah terdapat lokus target survei yang sedang berada dalam proses penegakan
hukum atau dalam proses peradilan di PTUN?
 Apakah terdapat isu tumpang tindih lain yang dianggap strategis di Provinsi
Bengkulu namun belum tercermin di lokus yang akan disurvei?
 Apakah terdapat permasalahan yang memunculkan permasalahan ekologis?

20
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
RENCANA KLINIK VALIDASI
DAN SURVEI LAPANGAN

21
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

KEBUTUHAN KLINIK DAN SURVEI DALAM RANGKA SINKRONISASI PKSP


Untuk menguji tipologi dan akurasi Peta Indikatif Tumpang Tindih IGT (PITTI), Sekretariat Tim PKSP akan
melaksanakan Klinik Validasi dan Survei Lapangan dengan melibatkan K/L/P terkait.

IDENTIFIKASI AWAL KLINIK VALIDASI PEMBAHASAN PENETAPAN PRODUK


TUMPANG TINDIH DAN SURVEI DENGAN K/L/P PKSP
Sekretariat Tim PKSP telah Bersama dengan K/L/P, Data dan informasi yang Sekretariat Tim PKSP akan
melakukan overlay terhadap Sekretariat Tim PKSP akan dikumpulkan akan dibahas memfinalisasi dan
IGT-IGT yang telah diintegrasi melakukan survei lapangan yang bersama K/L/P sebagai bahan menyampaikan Peta Indinkatif
dan dikompilasi dari K/L bertujuan untuk mengumpulkan penyusunan Peta Indikatif Tumpang Tindih IGT (PITTI)
Walidata. Hasil overlay telah data dan informasi melalui Tumpang Tindih IGT (PITTI) kepada Menko Perekonomian
diidentifikasi tipologi Survei Kondisi Aktual dan untuk di tetapkan
tumpang tindihnya berdasar Pengecekan Substansi
ketentuan regulasi

Dilaksanakan di tanggal
20 –22 Maret 2019
22
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

PELAKSANAAN KLINIK DAN SURVEI

Klinik Validasi IGT Survei Sampel Lokus untuk


Untuk Menghasilkan Mengetahui Contoh-contoh
Peta Indikatif Tumpang Tumpang Tindih di Lapangan
Tindih IGT (PITTI)
23
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

INFORMASI YANG DIKUMPULKAN KLINIK DAN SURVEI

ASPEK KONDISI
ASPEK PEMETAAN ASPEK
AKTUAL
HUKUM

1. Identifikasi Peraturan Perundangan 1. Kesesuaian pemanfaatan lahan


1. Kesesuaian antara Tipologi
undangan terkait IGT penyusun dengan izin/hak atas tanahnya
skema atribut tumpang tindih
PITTI
yang telah diidentifikasi oleh
2. Aktivitas eksisting pada lokus
Sekretariat Tim PKSP terhadap
yang terindikasi tumpang tindih
tumpang tindih yang diidentifikasi
oleh Pemda
3. Konflik lain yang belum terekam
pada peta lokus yang
2. Kesesuaian antara lokasi tumpang
teridentifikasi tumpang tindih
tindih di Peta dengan di Lapangan

dari Klinik Validasi


Ket: dari Survei Lapangan dari Survei Klinik Validasi & Survei Lapangan
(dan Pengumpulan Data)

Hasil dari Klinik Validasi dan Survei Lapangan akan menjadi input bagi Sekretariat Tim PKSP dalam menyusun Peta Indikatif Tumpang Tindih
IGT (PITTI) dan menyempurnakan metodologi sinkronisasi. K/L/P nantinya akan mempergunakan output tersebut dalam penyelesaian
permasalahan tumpang tindih.
24
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM KLINIK DAN SURVEI


SEKRETARIAT PEMDA TERKAIT K/L TERKAIT
TIM PKSP

• PIC validasi PITTI dari masing-


KLINIK VALIDASI

masing K/L/P
• Perwakilan Bappeda
• PIC verifikasi dokumen PITTI
• Perwakilan Dinas PUPR
• Ketentuan Tipologi Tiap Skema
Tumpang Tindih IGT • Perwakilan Dinas Kehutanan
• Perwakilan Kementerian LHK
• Ketentuan Validasi PITTI • Perwakilan Dinas ESDM dan BPKH
• SHP PITTI • Perwakilan Dinas Perkebunan • Perwakilan Kementerian ATR/
• Perwakilan Dinas Tenaga Kerja BPN dan Kanwil/ Kantah BPN
dan Transmigrasi • Perwakilan Kementerian ESDM
• Perwakilan BLHD/ Dinas
LAPANGAN

• Operator Drone
Lingkungan Hidup
SURVEI

• Operator GPS
• Perwakilan DPMPTSP
• PIC peta kerja dan worksheet survei
lapangan

 Sekretariat Tim PKSP akan membentuk 2 (dua) tim untuk melaksanakan Klinik Validasi dan Survei Lapangan
 Sekretariat Tim PKSP mengharapkan pendampingan dan dukungan oleh perwakilan dari Pemda dan K/L terkait baik dalam
kedua kegiatan tersebut

25
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

PEMBAGIAN TUGAS K/L/P DALAM KLINIK DAN SURVEI

SEKRETARIAT PEMDA TERKAIT K/L TERKAIT


TIM PKSP

• Menyiapkan data-data yang • Mendampingi Tim Sekretariat Tim


KLINIK VALIDASI

dibutuhkan: (1) IGT terkait dari PKSP dalam Klinik Validasi IGT
Penyampaian Peta PITTI dan Pemda, (2) dokumen kronologi dari Pemda
validasi Bersama dengan K/L/P izin, (4) data pendukung sosio
menggunakan IGT dasar • Mendukung verifikasi data yang
ekonomi dan lingkungan akan dilakukan terhadap
pembuatan PITTI dari masing-
masing K/L/P • Mendampingi Sekretariat Tim dokumen-dokumen yang telah
PKSP dan K/L terkait dalam Klinik diperoleh dari Pemda
Validasi sekembalinya dari Klinik Validasi
dan Survei Lapangan

• Menyiapkan dan mengoperasikan • Berkoordinasi agar tim survey • Menyiapkan data tambahan
Drone lapangan memiliki akses ke yang diperlukan dalam Survei
LAPANGAN
SURVEI

• Menyiapkan dan mengoperasikan lokasi Kondisi Aktual, seperti IPPKH,


GPS • Menyiapkan rute perjalanan status penegakan hukum, dan
menuju lokasi lain-lain.
• Menyiapkan peta kerja
• Mendampingi Sekretariat Tim • Mendampingi Sekretariat Tim
• Menyiapkan dan mengisi PKSP dan Pemda dalam
worksheet survey lapangan PKSP dan K/L terkait dalam
Survei Lapangan pelaksanaannya

26
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

TATA CARA PEMBACAAN SKEMA DAN TIPOLOGI DALAM KLINIK VALIDASI


[Penunjukkan] / [Penetapan] / [RTRWP] / [RTRWK] / [KHDTK] / [IUPHHK HA] / [IUPHHK HTI] /
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

[IUPHHK RE] / [IUPHHK HTR] / [IUP] / [HGU] / [HPL] / [HGB] / [Lokasi Transmigrasi] /
(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

[KET_HD] / [KET_HK] / [KET_KI] / [KEK_KEK]


(15) (16) (17) (18)

27
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

REKAPITULASI TIPOLOGI SETIAP SKEMA DALAM PITTI PROVINSI BENGKULU

28
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

TAHAPAN VALIDASI DALAM KLINIK DAN SURVEI

29
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

AGENDA PELAKSANAAN KLINIK DAN SURVEI

1 2

HARI HARI
PERTAMA KEDUA & KETIGA

 Rapat Koordinasi Persiapan  Klinik Validasi


Klinik Validasi dan Survei  Survei Lapangan
Lapangan
 Simulasi dan Pembagian Akun - Lokus Merigi Kelindang, Kab. Bengkulu
Geoportal Kebijakan Satu Peta Tengah
 Klinik Validasi - Lokus Tabapenanjung, Kab. Bengkulu Tengah
- Kantor Dinas PUPR Prov Bengkulu
- Kantor Dinas PUPR Prov Bengkulu

Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta 30


RENCANA SURVEI LAPANGAN
(21 Maret 2019)

31
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

PEMILIHAN LOKASI SURVEI LAPANGAN

Lokus di Kabupaten Bengkulu Tengah


Metodologi Pemilihan
Lokasi Tumpang Tindih Purposive Sampling

KRITERIA SAMPLING (PEMILIHAN LOKASI TUMPANG TINDIH):


Dengan adanya keterbatasan biaya dan waktu,
KEMUDAHAN AKSES dipilih lokasi yang telah memiliki akses jalan
KE LOKASI dan tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan
demi efisiensi

Lokasi yang dipilih diharapkan dapat


SKEMA KOMBINASI merepresentasikan permasalahan tumpang
TUMPANG TINDIH tindih. Maka, dipilih kombinasi skema dengan
tatakan dan/ atau izin yang bermasalah

Survei akan dilaksanakan di lokasi dengan


LUAS WILAYAH luasan signifikan, yang di sekitarnya terdapat
lokus-lokus lain yang berpotensi bermasalah

Berdasarkan kriteria sampling yang ditentukan, telah terpilih


lokasi tumpang tindih di Kabupaten Bengkulu Tengah

Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta 32


1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

PETA LOKASI SURVEI LAPANGAN


DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH
Lokus Survei

1 Lokus di Kec.
1
Merigi
Kelindang

2 Lokus di Kec.
Tabapenanjung
2

Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta 33


1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

BAHAN DISKUSI RAPAT PERSIAPAN KLINIK DAN SURVEI

Persiapan Klinik Validasi Survei Lapangan


1
 Kesiapan K/L/P dalam mendukung pelaksanaan klinik dan survei
 Pemantapan koordinasi pelaksanaan klinik dan survei (substansi dan logistik)

Isu Strategis Terkait Tumpang Tindih


2
 Apakah terdapat lokus target survei yang sedang berada dalam proses penegakan
hukum atau dalam proses peradilan di PTUN?
 Apakah terdapat isu tumpang tindih lain yang dianggap strategis di Provinsi
Bengkulu namun belum tercermin di lokus yang akan disurvei?
 Apakah terdapat permasalahan yang memunculkan permasalahan ekologis?

35
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
TERIMA KASIH

36
Rapat Koordinasi dalam Rangka Klinik Validasi IGT dan Survei Lapangan
Kegiatan Sinkronisasi Kebijakan Satu Peta di Provinsi Bengkulu
Bengkulu, 20-22 Maret 2019

Bahan Paparan dapat diunduh pada link berikut:

Sekretariat Kebijakan Satu Peta


Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Alamat : Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4 Jakarta Pusat


E-mail : info@satupeta.go.id atau satupeta01@gmail.com
Website : satupeta.go.id
37
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

ARAHAN PRESIDEN UNTUK KEBIJAKAN SATU PETA


Pada 11 Desember 2018, telah dilakukan Launching
Geoportal PKSP oleh Presiden. K/L dan Pemerintah Daerah agar
Dalam Launching tersebut Presiden memberikan berkolaborasi untuk menyelesaikan
arahan strategis terhadap implementasi PKSP tumpang tindih pemanfaatan lahan di
lapangan.

K/L dan Pemerintah Daerah agar


segera memanfaatkan produk
Kebijakan Satu Peta dalam Kepala Daerah agar melakukan upaya
perencanaan pembangunan percepatan penetapan Batas
berbasis spasial. Desa/Kel, dan agar mengoordinasikan
teknis pemetaannya dengan Badan
K/L dan Pemerintah Daerah agar Informasi Geospasial (BIG).
segera memanfaatkan Peta
Indikatif Tumpang Tindih IGT
(PITTI) sebagai peta kerja untuk BIG agar menyusun
menyelesaikan tumpang tindih mekanisme data updating
pemanfaatan lahan yang efektif, serta
menyiapkan peta dasar skala
K/L agar segera melakukan yang lebih besar
penambahan Peta Tematik yang
dibutuhkan untuk penyelesaikan Kedepannya, tidak ada lagi
masalah tumpang tindih Izin Lokasi agar proses
pemanfaatan lahan. perizinan lebih sederhana
dan cepat.
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta 38
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

METODOLOGI SINKRONISASI KEBIJAKAN SATU PETA


INPUT TAHAP OUTPUT

IGT hasil 1. IDENTIFIKASI TUMPANG TINDIH Peta Indikatif Tumpang Tindih


Integrasi IGT (PITTI)
Tumpang susun (overlay) antar IGT untuk menghasilkan Peta Indikatif Tumpang
Tindih IGT (PITTI) Status kemajuan:
: Tidak bermasalah : Tidak bermasalah, : Indikasi bermasalah Sudah selesai untuk identifikasi
dengan kondisi tertentu tumpang tindih di wilayah Kalimantan

2. ANALISIS PENYELESAIAN TUMPANG TINDIH  Rekomendasi penyelesaian


a. Penentuan Prioritas Skema yang b. Perumusan Rekomendasi Penyelesaian tumpang tindih atas Skema-Skema
Akan Diselesaikan, dengan Tumpang Tindih: tumpang tindih
mempertimbangkan: • Sekretariat Tim PKSP
• arahan strategis dari Presiden mengkoordinasikan K/L/P dalam Status kemajuan:
• Arahan Tim Percepatan penyusunan rekomendasi penyelesaian Sudah dimulai dengan analisis
• usulan dari Kementerian/ • K/L/P memberikan masukan atas pendahuluan terhadap tumpang
Lembaga/ Pemda rumusan rekomendasi tindih yang teridentifikasi
• Ketentuan peraturan perundang- • Rekomendasi disepakati bersama
undangan. antara Sekretariat PKSP dan K/L/P

3. PELAKSANAAN PENYELESAIAN TUMPANG TINDIH


Perbaikan IGT dan
Implementasi rekomendasi, pengambilan keputusan berjenjang, dan pemantauan penyesuaian produk hukum
penyelesaian tumpang tindih

Sekretariat Tim PKSP melakukan Monitoring dan Evaluasi pada tiap tahapan Sinkronisasi, dengan
melibatkan K/L/P yang secara aktif memberikan masukan

39
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

MANFAAT KEBIJAKAN SATU PETA


DALAM MENDUKUNG BERBAGAI KEBIJAKAN NASIONAL

Perencanaan Pembangunan
Penyusunan RTRW, RDTR, Nasional (RPJMN, SDGs)
RZWP3K, dan RTRL

Pengembangan Kawasan
Online Single Industri dan Kawasan
Submission Ekonomi Khusus
PRODUK
(OSS) KEBIJAKAN
DATA
STATISTIK
SATU PETA

Percepatan Proyek Strategis


Reforma Agraria Nasional (PSN)

Produk Kebijakan Satu Peta harus dimanfaatkan sebagai acuan bersama, sehingga dapat memberikan kepastian dalam
perencanaan pembangunan dan pelaksanaan berbagai kebijakan di tingkat nasional dan daerah.
Ke depan, harus dilakukan Integrasi antara produk geospasial Kebijakan Satu Peta dengan data statistik di BPS agar menjadi
acuan pembangunan nasional yang lebih akurat dan komprehensif.

40
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

METODOLOGI SINKRONISASI ANTAR IGT


Permenko No 2 Tahun 2019 Tentang Sinkronisasi Antar IGT Dalam PKSP
INPUT TAHAP OUTPUT

IGT hasil 1. IDENTIFIKASI TUMPANG TINDIH Peta Indikatif Tumpang Tindih


Integrasi IGT (PITTI)
Tumpang susun (overlay) antar IGT untuk menghasilkan Peta Indikatif Tumpang
Tindih IGT (PITTI) Status kemajuan:
: Tidak bermasalah : Tidak bermasalah, : Indikasi bermasalah Sudah selesai untuk identifikasi
dengan kondisi tertentu tumpang tindih di wilayah Kalimantan

2. ANALISIS PENYELESAIAN TUMPANG TINDIH  Rekomendasi penyelesaian


a. Penentuan Prioritas Skema yang b. Perumusan Rekomendasi Penyelesaian tumpang tindih atas Skema-Skema
Akan Diselesaikan, dengan Tumpang Tindih: tumpang tindih
mempertimbangkan: • Sekretariat Tim PKSP
• arahan strategis dari Presiden mengkoordinasikan K/L/P dalam Status kemajuan:
• Arahan Tim Percepatan penyusunan rekomendasi penyelesaian Sudah dimulai dengan analisis
• usulan dari Kementerian/ • K/L/P memberikan masukan atas pendahuluan terhadap tumpang
Lembaga/ Pemda rumusan rekomendasi tindih yang teridentifikasi
• Ketentuan peraturan perundang- • Rekomendasi disepakati bersama
undangan. antara Sekretariat PKSP dan K/L/P

3. PELAKSANAAN PENYELESAIAN TUMPANG TINDIH


Perbaikan IGT dan
Implementasi rekomendasi, pengambilan keputusan berjenjang, dan pemantauan penyesuaian produk hukum
penyelesaian tumpang tindih

Sekretariat Tim PKSP dalam proses pelaksanaan Identifikasi Tumpang Tindih antar IGT untuk Menetapkan Peta PTTI, sedangkan
Tahapan Analisis Penyelesaian dan Pelaksanaan Penyelesaian Tumpang Tindih Antar IGT akan dilaksanakan berdasarkan Peta
PITTI yang ditetapkan, dengan melibatkan K/L/P yang secara aktif memberikan masukan
41
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
1 KEBIJAKAN SATU PETA 2 KLINIK VALIDASI 3 SURVEI LAPANGAN

RUANG LINGKUP PELAKSANAAN KLINIK DAN SURVEI

Sekretariat Tim PKSP akan melaksanakan klinik validasi dan survei lapangan untuk memastikan validitas IGT-
IGT hasil integrasi, mengetahui aktivitas eksisting pada lokus yang teridentifikasi tumpang tindih, serta dan untuk
TUJUAN mengidentifikasi ketersediaan data pendukung sebagai pertimbangan dalam penyelesaian tumpang tindih.

PEMANGKU KEPENTINGAN YANG KEGIATAN KLINIK DAN SURVEI


DILIBATKAN DALAM KLINIK DAN SURVEI
1. KLINIK VALIDASI

 Pengecekan dan validasi IGT dasar penyusunan


Sekretariat Tim PKSP
PITTI
 Validasi tumpang tindih yang telah teridentifikasi
 Pengumpulan data sekunder

K/L Walidata terkait


2. SURVEI LAPANGAN

 Cek posisi titik survey dengan GPS


 Pemotretan lokus survey dengan drone
 Pengisian form survey lapangan
Pemerintah Daerah terkait

Hasil Klinik Validasi akan didokumentasi dalam Berita Acara

42
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
43

Anda mungkin juga menyukai