1. PRITA BARATA disusun pada setiap tahun (t) dalam rangka penyusunan RKP
tahun (t+2);
2. Masa berlaku PRITA BARATA yang telah disusun pada tahun (t) untuk RKP
tahun (t+2) dimulai pada Bulan ke-1 (Januari) hingga Bulan ke-12
(Desember) pada tahun (t+1).
Gambar 1.1
-1-
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA
RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR … TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROGRAM
PRIORITAS TAHUNAN BERBASIS RENCANA TATA
RUANG
PRIMA BARATA disusun berbasis pada arahan spasial dalam Rencana Tata
Ruang Pulau/kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional sehingga dapat
diperoleh fokus sasaran kewilayahan dan sinergi program pembangunan dengan
rencana tata ruang.
Gambar 2.1
-2-
Tabel 1.1
-3-
Tahap Penyusunan PRIMA BARATA Output
b. Pelaksanaan penyusunan
PRIMA BARATA;
c. Hasil penyusunan berdasarkan
metode workshop, FGD, seminar
yang difasilitasi Kementerian
ATR.
Tahap 5 Penyepakatan rancangan
Dapat dilengkapi dengan Berita
sinkronisasi program yaitu proses
Acara Penyepakatan
penyepakatan PRIMA BARATA
beserta kelembagaannya dan
keterkaitan dan integrasinya
dengan PRITA BARATA
-4-
II. TAHAPAN PENYUSUNAN PRITA BARATA
PRITA BARATA ini disusun melalui 3 (tiga) tahap, yang terdiri atas: 1)
Penelaahan PRIMA BARATA, PRITA BARATA, dan RKP; 2) Penilaian Prioritas
Program, dan 3) Usulan Proyek K/L untuk RKP (t+2).
Gambar 2.2
-5-
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA
RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR … TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROGRAM
PRIORITAS TAHUNAN BERBASIS RENCANA TATA
RUANG
Hasil akhir dari PRIMA BARATA yaitu berupa matriks sinkronisasi dan
keterpaduan program investasi pemanfaatan ruang 5 (lima) tahunan
diperlukan dalam tahap Proses Penelaahan Dokumen Sinkronisasi Program.
Tabel 3.1
Contoh pengisian matriks 7 PRIMA BARATA dapat dilihat pada Tabel 3.2.
-6-
Tabel 3.2
Arahan Spasial
Pengembangan
No Hasil Sinkronisasi dan Keterpaduan Program Investasi Pemanfaatan Ruang
RTR Pulau
WWW
Alternatif
Program/Kegiatan
Tujuan Kode Lokasi Volume Nilai Sumber Tahun Ke-
Prioritas
Biaya
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
SUMBER DAYA
AIR
Tujuan 1 Pengembangan
Kawasan sistem
berfungsi pengamanan
petahanan dan pantai pada pesisir Kec.
keamanan SDA.20 yang memiliki titik- A,
negara yang titik garis pangkal Kab. B
menjamin kepulauan di
keutuhan, Kecamatan A pada
1
kedaulatan, Kabupaten B
dan ketertiban Pengembangan
Wilayah sistem
Negara yang pengamanan
berbatasan pantai pada pesisir Kec.
dengan Negara SDA.23 yang memiliki titik- D,
WWW dan titik garis pangkal Kab. C
Negara ZZZ kepulauan di
Kecamatan D pada
Kabupaten C
-7-
Tahapan kegiatan yang dilakukan yaitu:
• Program MYC
Gambar 3.1
1. Program yang berasal dari PRIMA BARATA pada sisa tahun (t) yang sudah
dicek keberlanjutannya;
2. Backlog PRIMA BARATA dan/atau PRITA BARATA tahun (t-1);
3. Backlog dalam RKP dan/atau RKA-K/L yang berbasis rencana tata ruang
namun tidak terdapat dalam PRIMA BARATA;
4. Program Multiyears Contract (MYC) dalam RKP tahun (t-1) yang berbasis
rencana tata ruang namun tidak terdapat dalam PRIMA BARATA.
Keluaran dari proses penelaahan adalah berupa usulan program prioritas K/L
-8-
Dalam hal penelaahan keberlanjutan program Kementerian/Lembaga (K/L)
tahun (t) dan (t+1) pada PRIMA BARATA dan RKP, serta hasil evaluasi program
sebelum penyusunan PRITA BARATA tahun t, diperlukan konfirmasi dari K/L
terkait.
-9-
Tabel 3.3
Matriks Telaahan PRIMA BARATA dan RKP pada RTR KSN atau Pulau/Kepulauan
No Kewilayahan K/L Kode Program Arahan Cek Keberlanjutan Cek Keberlanjutan Usulan Program
(Sasaran K/L Spasial Program K/L pada RKP Program K/L pada RKP K/L Tahun t+2
Wilayah/ (PRIMA Tahun t *) Tahun t+1 *)
Kawasan) BARATA)
Ceklist Keterangan Ceklist Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 KSN ../Pulau SDA.1
….
2 LAT.1
3 Dst
4
dst.
Keterangan:
*) pengisian program dapat menyesuaikan dengan bahasa program yang tertuang dalam rencana tata ruang
- 10 -
Kolom (7) & (8): Konfirmasi/pengecekan keberlanjutan program K/L pada RKP tahun n dengan melakukan pengisian program K/L pada RKP tahun (t) dengan
dilengkapi keterangan terkait keberlanjutan program tsb
Kolom (9) & (10): Konfirmasi/pengecekan keberlanjutan program K/L pada RKP tahun t+1 dengan melakukan pengisian program K/L pada RKP tahun (t+1)
dengan dilengkapi keterangan terkait keberlanjutan program tsb. Jika tidak diisi sesuai diberi tanda silang (X), dan jika sesuai diberi tanda ceklist (√).
Kolom (11): pengisian usulan program K/L tahun (t+2) berdasarkan hasil telaah di RKP (t) & (t+1)
Catatan:
Pengisian Kolom (8) dan (10) dilakukan oleh Kementerian/Lembaga terkait dalam rangka proses konfirmasi
Proses pelaksanaan dan penyelesaian telaahan PRIMA BARATA dilakukan melalui koordinasi K/L terkait
- 11 -
Tabel 3.4
- 12 -
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA
RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR … TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROGRAM
PRIORITAS TAHUNAN BERBASIS RENCANA TATA
RUANG
PROSES: KELUARAN:
MASUKAN:
Proses penilaian Hasil Penilaian
Usulan Program
prioritas program Prioritas Program
K/L yang telah
berdasarkan aspek K/L
diselaraskan
antara Program perencanaan,
PRIMA BARATA kesiapan program,
dan Keberlanjutan dan pelaksanaan
Program K/L pada
RKP
Gambar 4.1
Masukan untuk tahap 2 ini merupakan keluaran dari tahap ke-1 (satu).
13
kewilayahan karena telah memenuhi syarat
aspek kewilayahan itu sendiri, baik untuk
RTR KSN maupun RTR Pulau/Kepulauan.
- 14 -
ruang manapun, diperlukan peninjauan kembali (PK) terhadap rencana
tata ruang.
3. Program yang tidak mendukung PN dan tidak terdapat dalam arahan tata
ruang manapun, maka program harus dimundurkan pelaksanaannya dan
masuk dalam program cadangan. Program tersebut dapat pula
dipertimbangkan untuk rencana program pada tahun berikutnya hanya
jika arahan program tersebut sudah terdapat dalam muatan rencana tata
ruang.
Tata cara penilaian kriteria prioritasi program dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Tabel 4.1
- 15 -
Aspek Sub Aspek Indikator Nilai Sumber
Konfirmasi
baru yang
mendukung
Prioritas Nasional
Berlanjut dari 2 K/L terkait
program yang
diusulkan
sebelumnya
Kesiapan teknis Belum tersedia 0 K/L terkait
(FS, DED) FS/DED atau Hasil
FS tidak layak
Sudah tersedia 1 K/L terkait
FS/DED
Pembebasan lahan Belum 0 K/L terkait,
dilaksanakan Pemda
Dalam proses 1 K/L terkait,
pembebasan lahan Pemda
Sudah 2 K/L terkait,
dilaksanakan Pemda
Kesiapan biaya Belum dianggarkan 0 K/L terkait
Sudah dianggarkan 1 K/L terkait
Pelaksanaan Waktu Belum sesuai 0 K/L terkait
pelaksanaan prioritas waktu
pelaksanaan sektor
Tepat waktu (sesuai 1 K/L terkait
timeline sektor) atau
Backlog Program
Catatan: program yang dinilai merupakan program yang telah ditetapkan pada
tahap telaahan PRIMA BARATA dan RKP (Usulan Program K/L Tahun (t+2)
kolom 11 Tabel Telaahan PRIMA BARATA dan RKP)
*) Perlu menjadi pertimbangan kembali ketika program yang tidak sesuai RTR
namun program tersebut mendukung PN (berlaku catatan khusus).
Contoh hasil matriks penilaian prioritas program pada RTR di Pulau WWW
dapat dilihat Tabel 3.3.
- 16 -
Tabel 4.2
Keterangan:
Kolom (1): penomoran
Kolom (2): sasaran wilayah/Kawasan pada KSN atau Pulau
Kolom (3): Kementerian/Lembaga yang berwenang terhadap program
Kolom (4): kode program sesuai dengan Kementerian/Lembaga yang berwenang
Kolom (5): program yang sudah ditelaah pada Tabel Telaahan PRIMA BARATA kolom (10)
Kolom (6): Program Prioritas Nasional
Kolom (7): lokasi program (diupayakan hingga satuan terkecil, KSN hingga Kecamatan, Pulau hingga kabupaten/kota)
Kolom (8): penilaian terhadap program yang sesuai RTR dan tidak mendukung PN
Kolom (9): penilaian terhadap program yang sesuai RTR dan mendukung PN
Kolom (10): penilaian terhadap keberlanjutan program (usulan program baru atau berlanjut dari tahun sebelumnya)
Kolom (11): penilaian terhadap kesiapan teknis (FS, DED belum atau sudah siap)
Kolom (12): penilaian terhadap pembebasan lahan (belum atau sudah dilaksanakan)
Kolom (13): penilaian terhadap kesiapan biaya (belum atau sudah dianggarkan)
Kolom (14): penilaian terhadap waktu pelaksanaan (belum sesuai prioritas waktu pelaksanaan atau tepat waktu/backlog program)
Kolom (15): total skoring
Kolom (16): keterangan menjadi prioritas ke-1, 2, 3, dst.
17
Tabel 4.3
Contoh Hasi Matriks Penilaian Prioritas Program Pada RTR Pulau WWW
Aspek
Aspek Perencanaan Aspek Kesiapan Program
Pelaksanaan
Kewilayahan Kesesuaian
Dukungan
(Sasaran Program Total
No. K/L Kode Program K/L Program Kesiapan
Wilayah/ Terhadap Keberlanjutan Pembebasan Kesiapan Waktu Skoring
Terhadap Teknis (FS,
Kawasan) Dokumen Program Lahan Biaya Pelaksanaan
Prioritas DED)
Rencana
Nasional
Tata Ruang
Operasi dan
Ditjen SDA,
3 Pulau WWW SDA.5 Pemeliharaan Waduk 2 2 1 1 1 0 1 8
Kemen PUPR
C
Ditjen SDA, Pembangunan SPAM
4 Pulau WWW SDA.7 2 2 1 1 1 0 0 7,5
Kemen PUPR Air Baku Sungai D
Pembangunan
Ditjen SDA,
5 Pulau WWW SDA.9 Penyediaan Air Baku 2 1 0 1 1 0 1 6
Kemen PUPR
SPAM E
Operasi dan
Ditjen SDA, SDA.1
6 Pulau WWW Pemeliharaan Air 2 1 1 1 0 0 0 5,5
Kemen PUPR 3
Baku F
18
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA
RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR … TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROGRAM
PRIORITAS TAHUNAN BERBASIS RENCANA TATA
RUANG
PROSES: OUTPUT:
INPUT:
Gambar 5.1
Alur Proses Penajaman Usulan Program Prioritas menjadi usulan Proyek K/L
Proses pada tahap ini yaitu melakukan penajaman akhir proyek K/L yang
telah mendukung Prioritas Nasional (PN) dan telah sesuai dengan rencana tata
ruang. Jika terdapat perubahan Prioritas Nasional, pada akhir penyusunan
matriks dapat dilakukan penyesuaian kembali terhadap PN yang baru.
Keluaran dari proses tahap 3 (dua) berupa Matriks Akhir PRITA BARATA DAN
Peta PRITA BARATA dapat dilihat pada tabel 5.1 dan tabel 5.2.
Contoh hasil matriks akhir PRITA BARATA di Provinsi AAA dapat dilihat tabel
4.3.
19
Tabel 5.1
No K/L Sasaran Program K/L Berdasarkan PRIMA Usulan Proyek K/L Arahan Lokasi Keterangan
Wilayah/ BARATA untuk RKP Tahun t+2 Berdasarkan RTR
Kawasan
1 KSN… Prioritas 1
2 KSN… Prioritas 1
3 KSN… Prioritas 2
4 Pulau… Prioritas 2
5 Pulau… Prioritas 3
Keterangan:
Kolom (1): nomor yang mempresentasikan hasil prioritasi program yang telah diurutkan pada tahap keprioritasan program dari proritas
tertinggi ke prioritas terendah
Kolom (2), (3), (4): didapatkan dari PRIMA BARATA (Kolom (3), (2), (4) dari Tabel Penilaian Prioritas Program)
Kolom (5): usulan proye K/L merupakan penjabaran program K/L dari kolom (4), diisi oleh K/L terkait
Kolom (6): didapatkan dari arahan lokasi berdasarkan Rencana Tata Ruang (hingga satuan terkecil, KSN hingga kecamatan,
Pulau/Kepulauan hingga kabupaten/kota)
Kolom (7): keterangan dari prioritas (prioritas ke-1, 2, 3, dst)
- 20 -
Tabel 5.2
No K/L Sasaran Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Usulan Proyek K/L Arahan Lokasi Keterangan
Wilayah/ Program Jangka Menengah untuk RKP Tahun Berdasarkan
Kawasan 2021 RTR
- 21 -
LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA
RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR … TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROGRAM
PRIORITAS TAHUNAN BERBASIS RENCANA TATA
RUANG
Hasil dari penyusunan PRITA BARATA disajikan dalam matriks program PRITA
BARATA yang disusun per provinsi dan dalam bentuk peta. Oleh sebab itu,
ketentuan yang digunakan untuk menyajikan peta PRITA BARATA mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta
Rencana Tata Ruang; Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 1 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyusunan Renana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten
dan Kota; serta Peraturan Menteri PPN/Bappenas Nomor 5 Tahun 2018 tentang
Tata Cara Penyusunan RKP. Peta yang disajikan merupakan peta arahan
program prioritas tahunan yang sudah disinkronisasikan dengan rencana tata
ruang digambarkan dengan menggunakan:
2. Peta dasar yang digunakan mengacu pada peta rencana tata ruang yang ada
3. Skala peta yang digunakan disesuaikan dengan skala peta rencana tata
ruangnya.
Gambar 6.1
- 22 -
Masukan, proses, hasil keluaran dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyajian peta ditahap ini dijabarkan sebagai berikut:
A. Masukan
Masukan yang dalam tahap penyajian peta adalah :
1) Peta struktur dan pola ruang rencana tata ruang terkait
2) Peta matriks akhir PRIMA BARATA.
3) Hasil matriks akhir PRITA BARATA yang telah terklasifikasi
Prioritasnya
B. Proses
Proses yang dilakukan dalam tahap ini berupa :
1) Melakukan overlay Peta Struktur dan Pola RTR dengan Peta Matriks 7
PRIMA BARATA
2) Mengdentifikasi Lokasi Program Matriks PRITA BARATA berdasarkan
klasifikasi prioritasnya
3) Melakukan justifikasi hasil identifikasi ke dalam Peta yang telah di
overlay
C. Keluaran
Output yang dihasilkan dalam tahap ini adalah :
1) Peta PRITA BARATA per Provinsi. Contoh peta di dapat dilihat pada
Gambar 6.2.
2) Deskripsi masing-masing nama program pemanfaatan ruang
berdasarkan arahan rencana tata ruang per provinsi.
D. Hal yang perlu diperhatikan
Penentuan tahun kegiatan tidak mutlak berdasarkan hasil perhitungan
nilai. Namun berdasarkan program yang akan dilaksanakan dan
keterkaitannya dengan arahan spasial rencana tata ruang. Dalam
penyajian peta (layout) diusahakan untuk memudahkan para
penggunanya untuk memahami isi informasi yang tersaji namun tetap
mengindahkan kaidah kartografi. Adapun yang harus tercantum dalam
penyajian peta adalah judul peta, arah mata angin, skala garis
keterangan isi legenda, dan keterangan peta.
- 23 -
Gambar 6.2
- 24 -
LAMPIRAN VII
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA
RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR … TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROGRAM
PRIORITAS TAHUNAN BERBASIS RENCANA TATA
RUANG
- 25 -
Tabel 7.1
Keterkaitan Substansi, Tahapan, dan Keterlibatan Pihak-Pihak dalam Penyusunan PRITA BARATA
- 26 -
Proses Penyusunan Program Prioritas Tahunan Berbasis Rencana Tata Ruang
Penyiapan Rancangan, Evaluasi Pelaksanaan
Substansi Penelaahan PRIMA Penyepakatan dan Penetapan Penyusunan Program Prioritas
No Penilaian Prioritas
Kegiatan BARATA, PRITA Usulan Proyek K/L Penyusunan Program Prioritas Tahunan Berbasis Rencana
Program
BARATA dan RKP Tahunan Berbasis Rencana Tata Tata Ruang
Ruang
K/L pada RKP Tahunan koordinasi perencanaan tahun (t) yang sudah dicek
Surat Sekretariat pembangunan nasional, dan telah keberlanjutannya;
Jenderal Kementerian memuat Program Prioritas 2. Backlog program dalam
Agraria dan Tata Tahunan Berbasis Rencana Tata RKP yang tidak terdapat
Ruang/Badan Ruang yang telah disesuaikan dalam PRIMA BARATA;
Pertanahan Nasonal dengan PN Baru dan terintegrasi
3. Backlog program prioritas
kepada Kementerian ke dalam RKP
tahunan tahun (t-1);
Bappenas, yang
4. Program Multiyears dalam
berisikan hasil PRITA
RKP tahun (t-1) yang tidak
BARATA
terdapat dalam PRIMA
BARATA.
5 Bulan pada tahun t (Agustus – Desember) Sesuai dengan jadwal pertemuan 2 Bulan pada tahun (t+1) (Juli
pada tahun (t+1): – Agustus)
1) Rapat Koordinasi dengan K/L
& Stakeholders sekitar Bulan
Waktu Januari/Februari
3
Pelaksanaan
2) Rakortek sekitar Bulan
Februari
3) Musrenbangnas sekitar Bulan
April/Mei
Kementerian Kementerian Kementerian Kementerian ATR/BPN Kementerian ATR/BPN
ATR/BPN ATR/BPN ATR/BPN Kementerian PPN/Bappenas Kementerian
Pihak yang K/L terkait Kementerian PPN/Bappenas
4 Kementerian Dalam Negeri
Terlibat PPN/Bappenas
Dinas terkait Kementerian Dalam Negeri
K/L terkait
- 27 -
Kelembagaan menjadi aktor penting dalam perencanaan dan penusunan
program, dan dapat mempengaruhi proses dan tindak lanjut perencanaan ke
depan. Oleh karena itu perlu disusun sistem kelembagaan sebagai kriteria
dan pertimbangan untuk menyusun PRITA BARATA, sehingga dapat
menghasilkan program yang sesuai dan terintegrasi dengan benar antara
rencana tata ruang dan rencana pembangunan.
- 28 -
Program Prioritas Jangka
Menengah
Melakukan telaahan
dokumen sinkronisasi Kementerian ATR/BPN
Kementerian ATR
program jangka
menengah
Kementerian ATR/BPN
Kementerian ATR
Melakukan Penilaian
Program Prioritas K/L terkait
Kementerian ATR/BPN
Kementerian ATR
Mengusulkan Proyek K/L Kementerian PPN/
Bappenas
Evaluasi
Dokumen
PRITASinkronisasi
BARATA
Program Tahunan
Kemen PPN/Bappenas
Kemendagri
Rapat Koordinasi Kementerian ATR
K/L terkait
Rakortek Kemendagri
Kementerian ATR/BPN
Kementerian PPN/
Musrenbangnas
Bappenas
Gambar 7.1
29