Anda di halaman 1dari 57

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

LAPORAN
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

EKSEKUTIF

DOKUMEN SINKRONISASI PROGRAM


PEMANFAATAN RUANG DAERAH
DI KABUPATEN KARIMUN
KATA
PENGANTAR
Sesuai amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR), dinyatakan bahwa Penataan
Ruang diselenggarakan berdasarkan asas keterpaduan. Keterpaduan yang dimaksud adalah bahwa penataan ruang
diselenggarakan dengan mengintegrasikan berbagai kepentingan yang bersifat lintas sektor, lintas wilayah dan
lintas pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan antara lain, Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.
Undang-Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) maupun Undang-Undang Penataan
Ruang menghendaki keterpaduan dan sinergitas dalam pelaksanaan pembangunan.
Sebagai bagian dari upaya harmonisasi Rencana Tata Ruang dengan Rencana Pembangunan, Direktorat Jenderal
Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional c.q. Direktorat Pemanfaatan Ruang
menyusun Dokumen Teknis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang. Dokumen Sinkronisasi tersebut
menterpadukan arahan yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Nasional (RTRWN), Rencana Tata Ruang (RTR)
Pulau/Kepulauan, RTR Kawasan Strategis Nasional (KSN), serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) menjadi suatu daftar program yang terpadu.
Dengan adanya dokumen teknis ini diharapkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang yang menghendaki adanya sebuah integrasi dokumen Rencana Tata Ruang dengan dokumen Rencana
Pembangunan dapat tercapai. Selain itu rencana tata ruang yang telah disusun bersama dapat diimplementasikan
dengan baik ke dalam rencana pembangunan. Sekiranya buku ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi
dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2023 dan tidak dimaksudkan untuk mengambil alih
kewenangan masing-masing Kementerian dan Lembaga.

Jakarta, Desember 2021

Direktur Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang


Direktorat Jenderal Tata Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN

(Ir. Sufrijadi, M.A.)


DAFTAR
ISI

01 Pendahuluan 02 Metode Pelaksanaan Sinkronisasi


program pemanfaatan ruang daerah

03 Arahan rencana tata ruang dan


rencana pembangunan 04 Hasil Penyusunan SPPR Jangka
Menengah 5 Tahunan

05 Hasil Penyusunan SPPR Jangka


Pendek Tahun 2023 06 Penutup
TIM
PENYUSUN

Pengarah :
Ir. Sufrijadi, M.A.

Penanggung Jawab :
Indira P Warpani, ST., M.Sc.

Anggota :
Nenden Maulyani, S.T
Muhamad Arsyad, ST. MT
Ayu Prima Yesuari, ST. MT.
Harlis Intan Oktarida, S.A.P.
Chandra, ST.
Andina Oktavia Sulistya Putri, ST. MT.
Nani Panca Lukitasari, ST.
Rilo Pambudi, S.Si
Agung Hermawanto S.Si
Anom Maulana Hartawan, ST.
Ismi Zainati Asmarani, SP.
Ghulamin Rizkyawan, ST., MT
Panca Sandika, SE
Mohamad Iqbal Nurashari, S.PWK

Diterbitkan Oleh :
Subdit Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Wilayah I
Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang
Direktorat Jenderal Tata Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
© 2021

Pembangunan infrastruktur
adalah masalah pemerataan

dan keadilan.
Ir. H. Joko Widodo (Presiden RI Ke-7)
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

01. PENDAHULUAN
A. Indikasi Pemasalahan yang melatarbelakangi Perlunya
Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang

1. Belum fokusnya sasaran kewilayahan yang akan didorong pembangunan


infrastrukturnya.
2. Belum sinergisnya program pembangunan infrastruktur antar Organisasi
Perangkat Daerah (OPD).
3. Belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan infrastruktur.
4. Adanya proyek yang mangkrak karena pembangunan dilaksanakan pada
lokasi yang tidak sesuai peruntukannya dalam rencana tata ruang.
5. Pembangunan antar sektor (baik lintas sektor, lintas pemerintah pusat-
pemerintah daerah, dan antar pemerintah daerah) tidak sinkron.

Halaman 1 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

B. Pelaksanaan Sinkronisasi Program Pemanfaatan


Ruang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2021

Pasal Pelaksanaan Sinkronisasi Program


Pemanfaatan Ruang yang dilaksanakan oleh
Pasal 144 Daerah Dilakukan terhadap:
Pemerintah

144 • RTRW Provinsi


• RTRW Kabupaten
• RTRW Kota

Pelaksanaan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang dilakukan dengan


menyelaraskan indikasi program utama dengan program sektoral dan
kewilayahan dalam dokumen rencana pembangunan secara terpadu.

Pasal Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang


menghasilkan dokumen

145
a. SPPR Jangka Menengah (Lima
Tahunan); dan
b. SPPR Jangka Pendek (satu tahunan).

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang menjadi masukan untuk


penyusunan rencana pembangunan dan pelaksanaan peninjauan kembali
dalam rangka revisi Rencana Tata Ruang.

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 2


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

C. Pelaksanaan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Daerah


Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 13 Tahun 2021 tentang
Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang.

Halaman 3 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

02. METODE PELAKSANAAN SINKRONISASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG


A. Tata Cara Pelaksanaan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Daerah
Tata cara pelaksanaan sinkronisasi program pemanfaatan ruang daerah menurut Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 13 Tahun
2021 terdiri dari 4 (empat) tahap.

Tahap • Menyusun kerangka acuan kerja;


Persiapan • Menginventarisasi kebutuhan data dan informasi; dan
• Mengidentifikasi dan menetapkan instansi pelaksana program dan pemangku kepentingan.

• Pengumpulan data dan informasi dilakukan untuk memperoleh konfirmasi dan pemutakhiran data
Tahap program Pemanfaatan Ruang yang diperoleh dari instansi pelaksana program.
Pengumpulan • Pengumpulan data primer (konsultasi publik, diskusi terfokus, survei lapangan, penyebaran
Data dan angket/kuesioner, dan/atau wawancara)
Informasi • Pengumpulan data sekunder

Tahap • Penyusunan SPPR Jangka Menengah 5 (lima) Tahunan 4 (empat) tahap


Penyusunan • Penyusunan SPPR Jangka Pendek 1 (satu) Tahunan 3 (tiga) tahap
• (Dalam bentuk Matriks dan Peta)

Tahap
Dilakukan oleh perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan di bidang penataan ruang kepada
Penyampaian
Menteri dan perangkat daerah terkait melalui kepala daerah.
Hasil SPPR

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 4


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

B. Metode Penyusunan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah 5 (Lima)


Tahunan oleh Pemerintah Daerah
Lingkup program pemanfaatan ruang yang ditelaah dalam penyusunan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang oleh Pemerintah
Daerah adalah seluruh program infrastruktur untuk mewujudkan fungsi kawasan sesuai dengan arahan pemanfaatan ruang.
Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang oleh Pemerintah Provinsi menelaah program yang bersumber dari APBD Provinsi/sumber
lain sesuai kewenangan Pemerintah Provinsi. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang oleh Pemerintah Kabupaten/Kota menelaah
program yang bersumber dari APBD Kabupaten/Kota/sumber lain sesuai kewenangan Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota.

1 2 Inventarisasi dan
3 4 Rencana Terpadu
Analisis Sinkronisasi Program Jangka
Identifikasi Arahan Sintesis Rencana Tata
Program Jangka Menengah yang
Spasial Ruang dan Rencana
Menengah mendukung Tata
pembangunan
Ruang

Penyusunan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah 5 (lima) Tahunan dilakukan dengan menyelaraskan
indikasi program utama Rencana Tata Ruang di tingkat nasional dengan program sektoral dan kewilayahan jangka menengah 5
(lima) tahunan.

Arahan Spasial dan Sintesis Rencana Sinkronisasi Fungsi Sinkronisasi Fungsi Sinkronisasi Waktu Rencana Terpadu
Indikasi Program Tata Ruang dan dan Lokasi Program dan Lokasi Program Pelaksanaan Program
Utama Rencana Rencana Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan Ruang Program Pemanfaatan Ruang
Tata Ruang Pembangunan Intrasektor Antarsektor Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah

Matriks 1 dan Peta Matriks 2 Matriks 3.a Matriks 3.b Matriks 4 Matriks 5 dan Peta

B.1. Identifikasi Arahan Spasial


Identifikasi arahan spasial dilakukan sebagai upaya mengintegrasikan dokumen Rencana Tata Ruang dalam Sinkronisasi
Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah 5 (lima) Tahunan, untuk melihat konsistensi dan keselarasan arahan spasial
Rencana Tata Ruang tingkat Nasional dengan Rencana Tata Ruang tingkat Daerah (Asas berjenjang dan komplementer).
Dalam mengidentifikasi arahan spasial juga perlu mempertimbangkan muatan perencanaan ruang laut berupa perairan pesisir
pada RTRW Provinsi.
a. Input :
• Tujuan, kebijakan, dan strategi dari Rencana Tatat Ruang Wilayah Provinsi atau Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
yang akan disusun SPPR-nya.
• Arahan spasial terkait dari Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Pulau/Kepulauan, Rencana Tata
Ruang Kawasan Strategis Nasional, RTRW Provinsi (untuk SPPR oleh Pemerintah Kabupaten/Kota), RTRW Kabupaten/Kota
(untuk SPPR oleh Pemerintah Provinsi) sesuai lingkup wilayah yang akan disusun SPPR-nya.

Halaman 5 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

b. Proses :
• Inventarisasi dan identifikasi seluruh arahan spasial RTR terkait yang selaras dengan arahan spasial (tujuan, kebijakan,
dan strategi) pada RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota.
• Identifikasi indikasi program utama periode 5 (lima) tahun (selaras periode RPJMD).
• Indikasi program utama RTR diklasifikasikan berdasarkan program sectoral.
• Identifikasi arahan lokasi/wilayah/kawasan pada indikasi program utama (Kawasan didorong dan Kawasan
Dikendalikan). Kawasan didorong merupakan kawasan yang diarahkan untuk didorong pengembangannya.
Sedangkan Kawasan dikendalikan merupakan kawasan yang dikendalikan pengembangannya.
c. Output :
• Arahan lokasi berdasarkan fungsi kawasan yang diklasifikasikan dalam kawasan didorong/kawasan dikendalikan
pengembangannya.
• Hasil identifikasi indikasi program utama RTRW Prov. atau RTRW Kab./Kota selaras periode RPJMD dan backlog
program yang belum terlaksana.

Format Matriks 1 (Identifikasi Arahan Spasial)


Arahan Spasial RTRW Arahan Spasial Terkait Arahan Spasial Jangka Menengah 5 (lima) Tahun
Tujuan, Arahan RTRW Provinsi
RTR Pulau/ Arahan Lokasi Berdasarkan
No Kebijakan, Lokasi/Wilayah RTRWN RTR KSN atau RTRW Indikasi Program Utama RTRW
Kepulauan Fungsi Kawasan
Strategi /Kawasan Kabupaten/Kota*
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. TUJUAN 1
1.1. Kebijakan 1 Kawasan didorong
1.1.1 Strategi 1 …………..
1.1.2 Strategi 2 Kawasan dikendalikan
…………..
1.1.3 dst.
1.2 Kebijakan 2
1.2.3 dst.

Keterangan :
a. Kolom (1) : Penomoran untuk membedakan dalam pengisian tujuan, kebijakan, dan strategi diperoleh dari RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota yang akan disusun
SPPR-nya.
b. Kolom (2) : Tujuan, kebijakan, dan strategi yang terdapat pada RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota.
c. Kolom (3) : Arahan lokasi/wilayah/kawasan yang mendukung perwujudan tujuan, kebijakan, dan strategi dari RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota.
d. Kolom (4) - (7) : Arahan spasial yang berasal dari RTRWN, RTR Pulau/Kepulauan atau RTR KSN dalam lingkup wilayah terkait yang mendukung arahan spasial RTRW Provinsi atau
RTRW Kabupaten/Kota (asas berjenjang dan komplementer).
*) Input Arahan Spasial untuk RTRW Provinsi adalah seluruh RTRW Kabupaten/Kota di dalam Provinsi tersebut, sedangkan Input arahan spasial untuk RTRW
Kabupaten/Kota adalah RTRW Provinsi.
e. Kolom (8) : Hasil integrasi seluruh arahan lokasi/wilayah/kawasan yang diperoleh dari rencana pola ruang diklasifikasikan ke dalam 2 (dua) fungsi kawasan yaitu kawasan
didorong atau kawasan dikendalikan pengembangannya untuk masing-masing tujuan penataan ruang pada RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota.
f. Kolom (9) : Hasil identifikasi indikasi program utama periode 5 (lima) tahun pada RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota yang akan disusun SPPR-nya untuk masing-
masing tujuan penataan ruang selaras dengan periode RPJMD dan backlog program yang belum terlaksana pada indikasi program utama RTRW Provinsi atau
RTRW Kabupaten/Kota tersebut berdasarkan hasil evaluasi keterlaksanaan program.
Indikasi program utama yang ditelaah diklasifikasikan berdasarkan program sektoral sesuai arahan pemanfaatan ruang pada RTRW Provinsi atau RTRW
Kabupaten/Kota yang akan disusun SPPR-nya.

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 6


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Peta M1 (Identifikasi Arahan Spasial)

Format Penyajian Tabel Atribut Peta Matriks 1


(M1) Arahan Spasial berdasarkan Rencana Tata
Ruang
Tabel atribut peta M1 memuat rencana pola
ruang yang diklasifikasikan menjadi 2 (dua) fungsi
kawasan, yaitu kawasan didorong atau kawasan
dikendalikan yang disusun dengan format
tertentu berisikan paling sedikit informasi
mengenai nama objek, jenis rencana pola ruang,
wilayah administrasi provinsi, wilayah administrasi
kabupaten/kota, wilayah administrasi kecamatan,
fungsi kawasan, dan sumber data.

Keterangan:
*) Wilayah Administrasi Kecamatan dapat diisi
untuk SPPR dalam lingkup wilayah perencanaan
Kabupaten/Kota

Jenis Rencana Wilayah Administrasi Wilayah Administrasi Wilayah Administrasi


Ketentuan Data Nama Objek Fungsi Kawasan Sumber Data
Pola Ruang Provinsi Kabupaten/Kota Kecamatan*)

Nama Field NAMOBJ JNSRPR WADMPR WADMKK WADMKC FGSKWS SBDATA


Data Type Text Text Text Text Text Text Text
Length 250 250 250 250 250 250 250

Contoh Pengisian :

Jenis Rencana Pola Wilayah Administrasi Wilayah Administrasi Wilayah Administrasi


Nama Objek Fungsi Kawasan Sumber Data
Ruang Provinsi Kabupaten/Kota Kecamatan*)
NAMOBJ JNSRPR WADMPR WADMKK WADMKC FGSKWS SBDATA
Text Text Text Text Text Text Text
Kawasan Pariwisata Kawasan Budidaya Kepulauan Riau Kabupaten Bintan Gunung Kijang Kawasan Didorong Analisis SPPR, 2021
Kawasan Hutan Lindung Kawasan Lindung Kepulauan Riau Kabupaten Bintan Gunung Kijang Kawasan Dikendalikan Analisis SPPR, 2021

Halaman 7 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

B.2. Inventarisasi dan Sintesis Rencana Tata Ruang dengan Rencana Pembangunan
Inventarisasi dan Sintesis RTR dengan rencana pembangunan dilakukan dengan menginventarisasi program sektoral dan
kewilayahan dalam dokumen rencana pembangunan di daerah dan selanjutnya dilakukan sintesis berdasarkan arahan spasial
dalam RTR.

a. Input :
• Indikasi program utama 5 (lima) tahun pada RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota yang akan disusun SPPR-nya;
• Indikasi program utama yang termuat dalam RTRWN, RTR Pulau/Kepulauan, RTR KSN, RTRW Provinsi dan/atau RTRW
Kabupaten/Kota;
• Program sektoral dan kewilayahan yang diperoleh dari dokumen rencana pembangunan.

b. Proses :
• Inventarisasi indikasi program utama 5 (lima) tahun RTR Nasional, Pulau, KSN yang mendukung atau selaras dengan
indikasi program utama RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota
• Inventarisasi program sektoral dan kewilayahan berbagai dokumen rencana pembangunan.
• Sintesis program pemanfaatan ruang jangka menengah 5 (lima) tahun.
• Penentuan sasaran pengembangan wilayah/kawasan

Tabel Input Inventarisasi Program Sektoral dan Kewilayahan SPPR Jangka Menengah Oleh Pemerintah Daerah
c. Output :
Dokumen Rencana
• Matriks 2 Sintesis Rencana No.
Pembangunan
Kriteria dan Penjelasan

Tata Ruang dan Rencana 1 Rencana Pembangunan Jangka Merupakan dokumen perencanaan Nasional untuk periode 5 (lima) tahunan.
Menengah Nasional (RPJMN) Catatan:
Pembangunan yang Program yang ditelaah merupakan program dengan pembiayaan APBD.
memuat sintesis indikasi Dalam hal RPJMN belum disusun, maka mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJMN).
program utama RTR 2 Rencana Pembangunan Jangka Merupakan dokumen perencanaan Daerag untuk periode 5 (lima) tahun terhitung
dengan program sektoral Menengah Daerah (RPJMD) sejak dilantik sampai dengan berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah.
dan kewilayahan dalam Catatan:
Dalam hal RPJMD belum disusun, maka mengacu pada Rencana Pembangunan
dokumen rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD).
pembangunan di daerah. 3 Rencana Strategis Perangkat Merupakan dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Daerah Contoh: Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Aa, dsb.
4 Rencana pembangunan Merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang disusun organisasi
perangkat daerah Perangkat Daerah yang telah ditetapkan (legal) selain Renstra Perangkat Daerah,
umumnya ditetapkan sebagai Peraturan Daerah (Perda).
Contoh: Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil), Rencana Umum Energi Daerah
(RUED), dsb.
5 Dukungan Kebijakan Nasional Merupakan program pemerintah daerah yang mendukung kebijakan nasional yang
yang Bersifat Strategis bersifat strategis dengan pembiayaan APBD berdasarkan kewenangan pemerintah
daerag dan tercantum dalam rencana pembangunan daerah yang telah
ditetapkan.
Contoh:
Program penyediaan dan pemeliharaan rumah susun sederhana sewa (rusunawa)
di Provinsi Aa (APBD, tertuang dalam RPJMD) untuk mendukung Program PSN
dalam Perpres Nomor 109 Tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional terkait pembangunan rumah susun di Provinsi Aa.

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 8


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Format Matriks 2 (Inventarisasi dan Sintesis Rencana Tata Ruang dengan Rencana Pembangunan)
Sintesis Program Pemanfaatan Ruang
Rencana Tata Ruang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah 5 (lima) Tahun
Indikasi
Program RPJMD Dukungan
RTRW
No Utama 5 Provinsi Rencana Rencana terhadap Kode Program Sasaran
Provinsi
(Lima) Tahun RTR Pulau/ dan/atau Strategis Pembangunan Kebijakan Pengembangan Tahun
RTRWN RTR KSN atau RTRW RPJMN*) Pemanfaatan
RTRW Kepulauan RPJMD Perangkat Perangkat Nasional yang Wilayah/ Pelaksanaan
Kabupaten Ruang
Kabupaten/ Daerah Daerah Bersifat Kawasan
/Kota*)
Kota*) Strategis*)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

Keterangan:
a. Kolom (1) : Penomoran urutan program.
b. Kolom (2) : Indikasi program utama 5 (lima) tahun pada RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota yang akan disusun SPPR-nya (Matriks 1 kolom 9) yang
selaras dengan periode RPJMD dan backlog program yang belum terlaksana pada indikasi program utama RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota
tersebut berdasarkan hasil evaluasi keterlaksanaan program.
c. Kolom (3) - (6) : Indikasi program utama yang termuat dalam masing-masing dokumen RTR di kolom (3)- (6) yang mendukung atau sejalan dengan indikasi program utama
RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota yang terdapat dalam kolom (2).
*) pada Kolom (6) : Input program untuk SPPR RTRW Provinsi adalah RTRW Kabupaten/Kota di dalam Provinsi tersebut, sedangkan Input program untuk SPPR
RTRW Kabupaten/Kota adalah RTRW Provinsi terkait.
*) pada kolom (3) – (6), input program yang ditelaah merupakan program dengan pembiayaan APBD sesuai kewenangannya.
d. Kolom (7) - (11) : Program sektoral dan kewilayahan yang termuat dalam masing-masing dokumen rencana pembangunan yang mendukung atau selaras dengan indikasi
program utama yang terdapat dalam kolom (2).
*) pada Kolom (7) : input Program yang ditelaah merupakan program dengan pembiayaan APBD.
*) pada Kolom (8) : input program untuk SPPR RTRW Provinsi adalah RPJMD Provinsi, sedangkan input program untuk SPPR RTRW Kabupaten/Kota adalah
RPJMD Provinsi (dengan pembiayaan APBD Kabupaten/Kota) dan RPJMD Kabupaten/Kota.
*) pada Kolom (11) : input program yang ditelaah merupakan program yang mendukung kebijakan nasional yang bersifat strategis dengan pembiayaan
APBD berdasarkan kewenangannya dan tercantum dalam rencana pembangunan daerah yang telah ditetapkan (dapat merupakan bagian yang tercantum dari
kolom (7) - kolom (10)).
e. Kolom (12) : Kode program pemanfaatan ruang menggunakan kodifikasi program sektoral.
f. Kolom (13) : Hasil sintesis program pemanfaatan ruang 5 (lima) tahunan dari indikasi program utama 5 (lima) tahun dalam RTR dan dokumen rencana pembangunan.
Program pemanfaatan ruang yang dapat diinventarisasi sebagai masukan PK dalam rangka revisi RTR diberi tanda '(*)', dengan kriteria:
Bahan pertimbangan untuk masukan PK RTRW Provinsi:
1) Program pada indikasi program utama dalam RTR pada kolom (3) s.d. (6) (Sumber Pembiayaan dari APBD Provinsi) yang tidak terdapat dalam RTRW
Provinsi; dan
2) Program sektoral dan kewilayahan dalam dokumen rencana pembangunan di kolom (7) s.d. (9) (Sumber Pembiayaan APBD Provinsi) yang belum
terakomodir dalam RTRW Provinsi.
Bahan pertimbangan untuk masukan PK RTRW Kabupaten/Kota:
1) Program pada indikasi program utama dalam RTR pada kolom (3) s.d. (6) (Sumber Pembiayaan dari APBD Kabupaten/Kota) yang tidak terdapat dalam
RTRW Kabupaten/Kota; dan
2) Program sektoral dan kewilayahan dalam dokumen rencana pembangunan di kolom (7) s.d. (11) (Sumber Pembiayaan APBD Kabupaten/Kota) yang belum
terakomodir dalam RTRW Kabupaten/Kota.
g. Kolom (14) : Sasaran pengembangan wilayah/kawasan berdasarkan lingkup lokasi program pemanfaatan ruang.
h. Kolom (15) : Tahun pelaksanaan program yang diperoleh dari analisis data sekunder dalam dokumen RTR dan/atau rencana pembangunan termutakhir.

Halaman 9 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

B.3. Analisis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah


Analisis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah dilakukan melalui 3 aspek penilaian yaitu sinkronisasi
berdasarkan fungsi, lokasi dan waktu.

• Fungsi dan Lokasi


1. Sinkronisasi fungsi dan lokasi antara program yang terdapat pada satu sektor yang sama (program intrasektor)
2. Sinkronisasi fungsi dan lokasi antara program pada sektor yang berbeda (program antarsektor)
• Waktu
Upaya yang dilakukan guna menyelaraskan waktu pelaksanaan antarprogram pemanfaatan ruang agar sesuai dengan
kerangka waktu/periode pelaksanaan program.

Tabel Penilaian Analisis Sinkronisasi Fungsi dan Lokasi Program Intrasektor

Program infrastruktur yang sama dalam intrasektor (satu Program infrastruktur yang berbeda dalam
Lokasi Fungsi Nilai
sektor) yang saling berkaitan intrasektor (satu sektor) yang saling berkaitan

Infrastruktur berupa Jaringan Infrastruktur berupa Jaringan Sama Saling Terhubung 3


Contoh : Jaringan Jalan, Jaringan Air Minum, Jaringan Contoh : Irigasi dan Bendungan (SDA), Jaringan
Energi, dll Transmisi dan Gardu Induk (Energi), dsb. Sama Tidak Saling Terhubung 2

Berbeda Tidak Saling Terhubung 1

Infrastruktur Non-Jaringan Infrastruktur Non-Jaringan Sama - 3


Contoh : Terminal Tipe B dan Terminal Tipe C, Pasar Induk Contoh : Terminal dan Pelabuhan
dan Pasar Tradisional, dll Berbeda - 2

Tabel Penilaian Analisis Sinkronisasi Fungsi dan Lokasi Program Antarsektor

Program antarsektor yang saling berkaitan Lokasi Fungsi Nilai

Infrastuktur berupa Jaringan Sama atau berbeda Saling Terhubung 3


Contoh : Jalan dengan Pelabuhan, Bangunan Sumber Air Baku dengan IPA, dll.
Sama Tidak Saling Terhubung 2

Berbeda Tidak Saling Terhubung 1

Infrastruktur Non-Jaringan Sama - 3


Contoh : Bendungan dengan Pembangkit, Penataan Bangunan Lingkungan dengan Penataan Destinasi
Wisata, dll. Berbeda - 2

Tabel Penilaian Analisis Sinkronisasi Waktu

Program infrastruktur intrasektor/antarsektor yang berkaitan secara fungsi dan lokasi Program tanpa memperhatikan aspek sinkronisasi waktu
Nilai Nilai
yang saling terhubung pelaksanaan program

Sesuai dengan kerangka waktu/ periode pelaksanaan secara paralel/ berurutan 3 Tidak saling berkaitan secara fungsi dan lokasi 1

Tidak sesuai dengan kerangka waktu/ periode pelaksanaan secara paralel/ berurutan 1 Antarprogram infrastruktur yang sudah terbangun (eksisting) 1

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 10


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Setelah dilakukan proses analisis sinkronisasi program pemanfaatan ruang berdasarkan aspek fungsi, lokasi, dan waktu, dilakukan
penilaian/rekapitulasi total untuk seluruh program sehingga dihasilkan tingkat sinkronisasi program pemanfaatan ruang. Tingkat
sinkronisasi dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) klasifikasi, yaitu tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan perhitungan interval klasifikasi
sebagai berikut:

Nilai Tertinggi – Nilai Terendah


Interval =
3

Sehingga dapat dihasilkan ketentuan tingkat sinkronisasi sebagai berikut:


1. tingkat sinkronisasi tinggi diperoleh dari total pembobotan sinkronisasi fungsi, lokasi, dan waktu berada pada kelas interval nilai
bobot tertinggi;
2. tingkat sinkronisasi sedang diperoleh dari total pembobotan sinkronisasi fungsi, lokasi, dan waktu berada pada kelas interval nilai
bobot sedang; dan
3. tingkat sinkronisasi rendah diperoleh dari total pembobotan sinkronisasi fungsi, lokasi, dan waktu berada pada kelas interval nilai
bobot rendah.

Format Matriks 3a (Sinkronisasi Fungsi dan Lokasi Program Pemanfaatan Ruang Intrasektor Format Matriks 4 (Sinkronisasi Waktu)

Total Bobot Program Pemanfaatan Ruang *) Total Bobot


Program Pemanfaatan Ruang *) Kode
Kode Intrasektor SDA.1 SDA.2 JLN.1 JLN.2 DAT.n Sinkronisasi Waktu

Program Pemanfaatan
SDA.1 SDA.2 SDA.3 SDA.4 SDA.n (SDA) SDA.1

SDA.1 SDA.2

Ruang *)
Pemanfaatan
Ruang *)

SDA.2
Program

JLN.1
SDA.3
JLN.2
SDA.4
SDA.n DAT.n

Format Matriks 3b (Sinkronisasi Fungsi dan Lokasi Program Pemanfaatan Ruang Antarsektor) Format Matriks Rekapitulasi Hasil Sinkronisasi Fungsi, Lokasi dan Waktu

Program Pemanfaatan Ruang *) Sinkronisasi Fungsi, lokasi,


Rekapitulasi
Total Bobot Program dan waktu
Kode Bobot (M3.a +
JLN.1 JLN.2 JLN.3 JLN.4 JLN.n Antarsektor (SDA) No Pemanfaatan Kode Total Total Total Total Tingkat Sinkronisasi
M3.b + M4 +
Ruang SDA *) Bobot Bobot Bobot Bobot
SDA.1 Mn)
M3.a M3.b M4 Mn
Pemanfaatan

SDA.2
Ruang *)
Program

SDA.1
SDA.3
SDA.4
SDA.2
SDA.n
Total Bobot dst.
Antarsektor (JLN)

Halaman 11 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

B4. Perumusan Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah yang mendukung
Rencana Tata Ruang
Tahap akhir SPPR Jangka Menengah 5 Tahunan adalah merumuskan rencana terpadu program pemanfaatan ruang yang
mendukung RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota yang akan disusun SPPR-nya dilengkapi dengan informasi detail
program dan waktu pelaksanaan program setiap tahun dalam periode 5 tahun.

a. Input :
• Arahan spasial yang terdiri atas tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang, serta arahan lokasi berdasarkan fungsi
kawasan, yang tercantum pada Matriks 1 Kolom (2) dan Kolom (8);
• Hasil sintesis program pemanfaatan ruang jangka menengah yang dihasilkan pada Matriks 2 kolom (13); dan
• Hasil tingkat sinkronisasi fungsi, lokasi, dan waktu program pemanfaatan ruang berdasarkan rekapitulasi penjumlahan
total bobot sinkronisasi.

b. Proses :
• Pengisian kelengkapan informasi meliputi besaran, sumber dan/atau alternatif pembiayaan dan instansi pelaksana.
• Penentuan tingkat sinkronisasi fungsi, lokasi, dan waktu yang diperoleh dari hasil tingkat sinkronisasi fungsi dan lokasi.
• Pengisian tahun pelaksanaan program.

c. Output :
Matriks 5 Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah dan Peta M5 Rencana Terpadu Program
Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah

Format Matriks 5 (Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah)


Arahan Spasial Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah 5 (lima) Tahun Tahun Pelaksanaan Program
Arahan Lokasi Sasaran Sumber
Tingkat
No berdasarkan Pengembangan dan/atau Instansi Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Tujuan Kode Program Lokasi Besaran Sinkronisasi
Fungsi Wilayah/ Alternatif Pelaksana ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5
Kawasan Kawasan Pembiayaan
1. Kawasan
Tujuan 1
didorong
(beserta …………..
Jakstra)

Kawasan
dikendalikan
…………..

2. Tujuan 2,
dst.

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 12


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

C. Metode Penyusunan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah 1 (Satu)


Tahunan oleh Pemerintah Daerah
SPPR Jangka Pendek 1 (satu) Tahunan merupakan tindak lanjut dari hasil SPPR Jangka Menengah 5 (lima) Tahunan. Hal tersebut
dilakukan untuk mengidentifikasi keterlaksanaan program pemanfaatan ruang sebagai masukan peninjauan kembali dalam
rangka revisi RTR dan menilai program prioritas pada tahun (t+2) sebagai masukan dalam penyusunan rencana pembangunan.
Penyusunan SPPR Jangka Pendek 1 (satu) Tahunan disusun melalui 3 (tiga) tahap.

1 2 3
Identifikasi keterlaksanaan
Penilaian prioritas program Usulan prioritas program
rencana terpadu program
pemanfaatan ruang jangka pemanfaatan ruang jangka
pemanfaatanruang jangka
pendek pendek
menengah

Tahapan SPPR Penyusunan Jangka Pendek

Halaman 13 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

C.1. Identifikasi Keterlaksanaan Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah
Merupakan upaya mengidentifikasi realisasi keterlaksanaan program pemanfaatan ruang berdasarkan periode Jangka
Menengah 5 tahun yang diturunkan ke dalam periode jangka pendek 1 tahunan berdasarkan hasil keluaran SPPR Jangka
Menengah 5 Tahunan.

a. Input :
Program pemanfaatan ruang SPPR Jangka Menengah 5 (lima) Tahunan

b. Proses :
• Identifikasi sasaran pengembangan wilayah/Kawasan
• Identifikasi keterlaksanaan program pemanfaatan ruang
• Identifkasi usulan program pemanfaatan ruang pada tahun (t+2)

c. Output :
Matriks 1 Identifikasi Keterlaksanaan Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah yang menunjukan
informasi realisasi keterlaksanaan program pemanfaatan ruang pada periode Jangka Menengah 5 (lima) Tahun yang
diturunkan ke dalam periode jangka pendek 1 (satu) tahunan.

Format Matriks 1 (Identifikasi Keterlaksanaan Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah)
Status Usulan
Sasaran Sumber Program
Program Realisasi Program Pemanfaatan Ruang Program Program/
Pengembangan dan/atau Instansi Sumber Tahun Pemanfaatan
No Kode Pemanfaatan Lokasi (t+2)*) Kegiatan
Wilayah/ alternatif Pelaksana Data Pelaksanaan Ruang (t+2)
Ruang Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Sektor
Kawasan Pembiayaan Baru Rutin *)
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 (t+2)

C.2. Penilaian Prioritas Program Pemanfaatan Ruang Jangka Pendek


Pada tahap ini dilakukan penilaian prioritas program pemanfaatan ruang jangka pendek untuk memasukan rencana
pembangunan berdasarkan hasil Matriks 1 Identifikasi Keterkasanaan Program Pemanfaatan Ruang.
a. Input :
Input dalam tahap penilaian prioritas program pemanfaatan ruang menggunakan hasil usulan program (t+2).

b. Proses :
Penilaian prioritas program meliputi aspek perencanaan, aspek sinkronisasi program, aspek pelaksanaan program, aspek
pembiayaan, aspek kewilayahan.

c. Output :
Matriks 2 Penilaian Prioritas Program Pemanfaatan Ruang” pada tiap Provinsi atau Kabupaten/Kota yang menunjukkan
prioritas program.

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 14


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Indikator Penilaian Prioritas Program


Aspek Indikator Nilai
Aspek Perencanaan Rentang Nilai 1-3 Tidak sesuai dengan RTR di Daerah (RTRW Provinsi dan/atau RTRW Kabupaten/Kota) 1
(Bobot penilaian 25%) Sesuai dengan RTR di Daerah (RTRW Provinsi dan/atau RTRW Kabupaten/Kota) 3
Aspek Sinkronisasi Program Rentang Rendah 1
Nilai 1-3 (Bobot penilaian 20%) Sedang 2
Tinggi 3
Aspek Pelaksanaan Rentang Nilai 1-3 Usulan Program baru 1
(Bobot penilaian 20%) Backlog Program 2
MYC (Masih berjalan) 3
Aspek Pembiayaan Rentang Nilai 1-3 Belum dianggarkan 1
(Bobot penilaian 15%) Sudah dianggarkan 3
Aspek Kewilayahan Rentang Nilai 1-3 Tidak Mendukung 1
(Bobot penilaian 20%) Mendukung 1 sasaran pengembangan wilayah/kawasan, antara lain:
- Pusat permukiman/kegiatan yang diamanatkan dalam RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota
(contoh: PKN, PKW, PKSN, PKL, PPK, PPL)
- Kawasan andalan yang diamanatkan dalam RTRWN 2
- Kawasan strategis yang diamanatkan dalam RTRW Provinsi dan/atau RTRW Kabupaten/Kota (contoh:
KSN/KSP/KSK)
- Kawasan pusat pertumbuhan yang diamanatkan dalam RPJMN dan RPJMD (contoh: KI, KEK, KSPN dsb)
Mendukung > 1 sasaran pengembangan wilayah/kawasan 3

Format Matriks 2 (Penilaian Prioritas Program Pemanfaatan Ruang)

Usulan Sasaran Aspek Penilaian Prioritas


Program
Kode Program/ Pengembangan Instansi Aspek Hasil Tingkat
No Pemanfaatan Lokasi Aspek Aspek Aspek Aspek
Program Kegiatan Wilayah/ Pelaksana Sinkronisasi Penilaian Prioritas
Ruang (t+2) Perencanaan Pelaksanaan Pembiayaan Kewilayahan
Sektor (t+2) Kawasan Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Keterangan:
a. Kolom (1) : Penomoran sesuai program pemanfaatan ruang.
b. Kolom (2) : Kode program pemanfaatan ruang menggunakan kodifikasi program sektoral.
c. Kolom (3) : Program pemanfaatan ruang (t+2) yang diperoleh dari Matriks 1 kolom (17).
d. Kolom (4) : Usulan program/kegiatan sektor (t+2) diperoleh dari Matriks 1 kolom (18).
e. Kolom (5) : Lokasi program pemanfaatan ruang diperoleh dari Matriks 1 kolom (4).
f. Kolom (6) : Sasaran pengembangan wilayah/kawasan diperoleh dari Matriks 1 kolom (5).
g. Kolom (7) : Instansi pelaksana program yang diperoleh dari Matriks 1 kolom (7).
h. Kolom (8) : Diisi bobot sesuai kriteria penilaian prioritas program pada aspek perencanaan.
i. Kolom (9) : Diisi bobot sesuai kriteria penilaian prioritas program pada aspek sinkronisasi program.
j. Kolom (10) : Diisi bobot sesuai kriteria penilaian prioritas program pada aspek pelaksanaan.
k. Kolom (11) : Diisi bobot sesuai kriteria penilaian prioritas program pada aspek pembiayaan.
l. Kolom (12) : Diisi bobot sesuai kriteria penilaian prioritas program pada aspek kewilayahan.
m. Kolom (13) : Hasil penilaian dari perhitungan penjumlahan kolom (8) s.d kolom (12) yang sudah dinilai berdasarkan persentase padamasing-masing
aspek.
n. Kolom (14) : Diisi klasifikasi prioritas berdasarkan total penilaian (Prioritas 1, Prioritas 2, Prioritas 3).
Halaman 15 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

C.3. Usulan Prioritas Program Pemanfaatan Ruang Jangka Pendek


Pada tahap akhir proses penyusunan SPPR Jangka Pendek 1 Tahunan dilakukan pengklasifikasian program berdasarkan pada
masing-masing Provinsi atau Kabupaten/kota sesuai RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota yang akan disusun SPPR-nya
a. Input :
Input yang diperlukan pada tahap ini adalah program pemanfaatan ruang beserta hasil analisis prioritas program yang
berasal dari output pada tahap 2 (dua) SPPR Jangka Pendek 1 (satu) Tahunan.

b. Proses :
Dilakukan proses pengelompokan program berdasarkan urutan hasil penilaian tertinggi ke terendah pada proses Matriks 2
kolom (13) serta dilakukan uraian sasaran pengembangan wilayah/kawasan program pemanfaatan ruang.

c. Output :
Matriks 3 (M3) Hasil Prioritas Program Pemanfaatan Ruang (t+2) yang diurutkan berdasarkan prioritas.

Format Matriks 3 (Hasil Prioritas Program Pemanfaatan Ruang (t+2))


Usulan Sasaran Pengembangan Wilayah/Kawasan
Program
Program/ Instansi
No Pemanfaatan Lokasi Pusat Kawasan Kawasan Strategis Tingkat Prioritas
Kegiatan Sektor Pelaksana Kawasan Pusat Pertumbuhan
Ruang (t+2) Permukiman/Kegiatan Andalan Nasional
(t+2)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Keterangan:
a. Kolom (1) : Penomoran diurutkan berdasarkan hasil total penilaian tertinggi ke terendah diperoleh dari Matriks 2.
b. Kolom (2) : Program pemanfaatan ruang yang telah dilakukan penilaian prioritas program diperoleh dari Matriks 2 kolom (3).
c. Kolom (3) : Penyesuaian nomenklatur program serta usulan program/kegiatan sektor (t+2) diperoleh dari Matriks 2 kolom (4).
d. Kolom (4) : Instansi pelaksana program diperoleh dari Matriks 2 kolom (7).
e. Kolom (5) : Lokasi program pemanfaatan ruang diperoleh dari Matriks 2 kolom (5).
f. Kolom (6)-(9) : Lingkup sasaran pengembangan wilayah sesuai program pemanfaatan ruang diperoleh dari Matriks 2 kolom (6) yang diuraikan menjadi:
• Pusat permukiman/kegiatan yang diamanatkan dalam RTRW Provinsi dan/atau RTRW Kabupaten/Kota (contoh: PKN, PKW, PKSN, PKL, PPK,
PPL);
• Kawasan andalan yang diamanatkan dalam RTRWN;
• Kawasan Strategis terkait yang diamanatkan dalam RTRWN, RTRW Provinsi dan/atau RTRW Kabupaten/Kota (contoh: KSN, KSP, KS
Kabupaten/Kota); dan
• Kawasan pusat pertumbuhan yang diamanatkan dalam RPJMN dan RPJMD (contoh: KI, KEK, KSPN, dsb).
g. Kolom (10) : Keterangan tingkat prioritas program (Prioritas 1, Prioritas 2 atau Prioritas 3).

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 16


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

03. ARAHAN RENCANA TATA RUANG DAN RENCANA PEMBANGUNAN


A. Profil Wilayah
Luas Wilayah Luas Wilayah Jumlah Penduduk
Kabupaten Karimun memiliki luas wilayah sebesar Daratan Perairan Tahun 2020
1524,00 km2. Berdasarkan posisi geografisnya,
Kabupaten Karimun memiliki batas – batas: 1524,00 Km2 417.012,97 Km2 207.257Jiwa
• Utara : Philip Channel Singapura dan
Semenanjung Malaysia;
• Selatan : Kecamatan Kateman Kabupaten PDRB KABUPATEN Laju Pertumbuhan
Pertumbuhan
Indragiri; Ekonomi 2019 KARIMUN Penduduk 2020
• Barat : Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten
Bengkalis; 4,89% 394 Pulau 1,05% Tahun
• Timur : Kota Batam.

Kabupaten Karimun merupakan sebuah kabupaten ISU-ISU PENGEMBANGAN WLAYAH:


kepulauan yang terdiri dari pulau besar dan kecil. • Belum optimalnya koordinasi antar Perangkat Daerah (PD), keterlibatan
masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan Reformasi
Kabupaten Karimun saat ini terdiri dari 250 buah pulau,
Birokrasi dan Perlunya peningkatan kualitas pelayanan publik
dimana semua pulau sudah bernama dan hanya • Penggundulan hutan di daerah hulu, sehingga aliran permukaan langsung
sebanyak 57 pulau yang sudah berpenghuni. Dua pulau menjadi aliran sungai. Sebaran kawasan berpotensi banjir terdapat pada
terbesar yang menjadi pusat pemukiman dan sentra daerah yang mempunyai karakter pantai mangrove/rawa dan jenis
ekonomi adalah Pulau Karimun dan Kundur. Pulau tanahnya organosol/ gambut. Kawasan tersebut hampir tersebar di
Terluar di Kabupaten Karimun adalah Pulau Karimun sepanjang pesisir pulau-pulau di Kabupaten Karimun.
Anak dan Pulau Iyu Kecil. Posisi strategis Kabupaten • Kualitas sumber daya manusia menjadi penunjang utama dalam
Karimun yang diapit oleh tiga negara, berimbas pada menjalankan berbagai jenis pengusahaan.
• Tidak semua perusahaan yang berniat untuk berinvestasi di Kabupeten
pesatnya perkembangan kabupaten ini. Status Free
Karimun merealisasikan melanjutkan investasinya. Terdapat perusahaan
Trade Zone (FTZ) yang disandang pulau Karimun cukup yang telah memiliki izin lokasi tetapi tidak dapat merealisasikan
berpengaruh terutama terhadap kegiatan pembebasan lahan, dan ada juga perusahaan yang telah melakukan
perekonomian. pembebasan lahan tetapi belum melakukan pembangunan.
• Terbatasnya sarana dan prasarana produksi di bidang perindustrian
Kabupaten Karimun memiliki karakteristik wilayah • Keterbatasan sarana dan prasarana produksi di bidang perindustrian
kepulauan dengan luas daratan 1524 Km2, Jumlah terutama terjadi pada IKM sehingga tidak dapat memberikan output yang
maksimal.
Penduduk Di Kabupaten Karimun pada Tahun 2020
• Belum optimalnya pemanfaatan skema permodalan yang tersedia
sebanyak 207 257 Jiwa. • Permasalahan permodalan juga terutama dialami oleh IKM dalam
pengembangan usaha, terutama untuk pemenuhan alat produksi.
• Belum optimalnya aksesibilitas di daerah terpencil, dan kawasan
perbatasan.

Halaman 17 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 18


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

B. Arahan Rencana Tata Ruang


B.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
Arahan Kebijakan RTRWN dilihat dari PP No. 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
RTRWN. Arahan Kebijakan RTRWN terhadap Kabupaten Karimun terdiri atas:

Arahan Sistem Pusat Pelayanan Sekitarnya


- PKW Tanjung Balai Karimun (II/C/1) - Kawasan Andalan Laut Batam dan Sekitarnya
- Kawasan Andalan Laut Natuna dan Sekitarnya (Perikanan
Arahan Rencana Jaringan Transportasi Laut II/G/2)
Lampiran III
- Jalan Bebas Hambatan dalam Kota Batu Ampar - Muka Arahan Kawasan Strategis Nasional
Kuning – Bandara - KSN Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (II/A/2)
Hang Nadim (II/6) - KSN Kawasan Perbatasan Negara Di Provinsi Riau dan
Lampiran IV Provinsi Kepulauan Riau (IIIE/2)
A. Pelabuhan Utama
- Batam/Batu Ampar (III/1)
B. Pelabuhan Pengumpul
- Tanjung Balai Karimun (II/3)
- Tanjung Balai Kundur (II/3)
C. Pelabuhan Angkutan Penyeberangan
- Tanjung Balai Karimun (II/5)

Arahan Rencana Jaringan Energi


2. Pembangkitan Tenaga Listrik Kabupaten Karimun (II/ 1)

Arahan Kawasan Andalan


- Kawasan Andalan Zona Batam -Tanjung Pinang dan

Halaman 19 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

B.2 Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera


Arahan Kebijakan Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera dilihat dari Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Pulau Sumatera. Arahan Kebijakan RTR Pulau Sumatera Di Kabupaten Karimun terdiri atas:

Arahan Sistem Pusat Pelayanan Arahan Rencana Kawasan Pariwisata


- PKW Tanjung Balai Karimun - TWA Muka Kuning
- TWA Laut Kepulauan Anambas
Arahan Rencana Jaringan Transportasi - Kawasan Pariwisata cagar budaya
- JKP Pulau Karimun Besar (Pasir Panjang - Sp. Jalutong - - MICE yang didukung sarana dan prasarana di Kota Batam dan
Tj. Balai) Tanjung Pinang

Arahan Rencana Jaringan Prasarana Arahan Rencana Kawasan Industri


- Jaringan Transmisi di Pulau-pulau Pantai Timur - Kawasan Peruntukkan Industri pengolahan lanjutan
Sumatera berteknologi tinggi , padatmodal, berrdaya saing, dn ramah
- Jaringan Terestrial Pelayanan Pengumpan d Pulau- lingkungan di kota batam dan kep. karimun
pulau timur Sumatera - Kawasan Industri sesuai DDTLH di Kota Batam
- Jaringan Satelit untuk melayani kawasan perkotaan - Kawasan Industi didukung dengan pengelolaan lmbah
nasional, kawasan andalan, dan kawasan tertinggal terpadu di Kota Batam dan Tanjunggpinang
dan terisolasi terutama pulau-pulau kecil
- Waduk Duriangkang, Waduk Sei Harapan, Waduk Arahan Rencana Kawasan Pertambangan
Ladi, Waduk Lagoi, danWaduk Muka Kuning - Kawasan Petambanan Mineral
- Prasarana dan Sarana Air Baku Pulau-pulau kecil terluar - Kawasan Pertambangan Migas

Arahan Rencana Kawasan Perikanan Arahan Rencana Kawasan Lindung


- Kawasan Perikanan dengan memperhatikan DDDTLH - Hutan Lindung
di Kab.Bintan, Kota Batam, Kab. Karimun, Kab. - Kawasan Sempadan Pantai
Anambas - Kawasan Sempadan Sungai
- Kawasan Minapolitan berbasis Masyarakat di - Kawasan Sekitar danau/waduk
Kab.Bintan, Kota Batam, Kab. Karimun, Kab. Anambas - - Kawasan Rawan Gelombang Pasang
- Kawasan Terumbu Karang

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 20


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

B.3 Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Batam, Bintan dan Karimun
Arahan Kebijakan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Batam, Bintan dan Karimun dilihat dari Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Batam, Bintan dan Karimun. Arahan Kebijakan RTR Pulau Sumatera Di Kabupaten Karimun terdiri
atas:

Arahan Sistem Pusat Pelayanan


- PKW Tanjung Balai Karimun

Arahan Rencana Jaringan Transportasi


- JKP 1 Kab. Karimun (jalan Tanjung Balai-Meral-Parit Rempak-Parit Benut-Sp. Jelutung-Pasir Panjang; jalan Parit Rempak-
Pelabuhan Roro; jalan Sungai Pasir-Teluk Ranai-Teluk Sitimbut; jalan Pasir Panjang-Pelambung-Mentuda-Tanjung Balai; dan
jalan Sp. Jelutung-Teluk Ranai)
- Jaringan jalur kereta api di Kawasan BBK
Arahan Rencana pusat kegiatan pariwisata mancanegara dan domestik:
• Pantai Pongkar di Kecamatan Tebing;
• Pantai Pelalawan di Kecamatan Meral;

Arahan Rencana pusat kegiatan industri berorientasi ekspor:


• Jepun, Kawasan Industri Tanjung Sememal, dan Kawasan Industri
• Pasir Panjang di Kecamatan Meral
• Kawasan Industri Teluk Lekup di Kecamatan Tebing
• Kawasan Industri Perkapalan Sembawang di Kecamatan Meral

Arahan Rencana Kawasan Lindung


- Zona lindung 1 (Zona L1) yang merupakan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
- Zona lindung 2 (Zona L2) yang merupakan kawasan perlindungan setempat
- Zona lindung 3 (Zona L3) yang merupakan kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya
- Zona lindung 4 (Zona L4) yang merupakan kawasan rawan bencana alam
- Zona lindung 5 (Zona L5) yang merupakan kawasan lindung geologi
- Zona lindung 6 (Zona L6) yang merupakan kawasan lindung lainnya

Halaman 21 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

B.4 Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi Kep. Riau
Arahan Kebijakan Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara dilihat dari Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2020 tentang Rencana
Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi Kep. RIau. Arahan Kebijakan RTR Kawasan Perbatasan Negara Di
Kabupaten Karimun terdiri atas:
Arahan Sistem Pusat Pelayanan
- Tanjung Balai di Kabupaten Karimun;

Arahan Rencana Jaringan Transportasi


- JKP (Tg. Balai - Meral; Meral - Parit Rampak; Parit Rampak - Parit Benut; . Parit Benut - Sp. Jeletung; Sp. Jeletung - Pasir Panjang; Parit
Rampak - Pelabuhan Roro; Selat Lampa - Sp. Sekunyam; Sp. Sekunyam - Desa Cemaga; Desa Cemaga - Sei Ulu; Sei Ulu - Ranai (Sp.
Lantamal); Ranai - Sp. Tanjung; Sp. Tanjung - Tanjung Datuk; Tanjung Datuk - Teluk Buton; Km. 16/Sp. Gesek - Gesek; Gesek - Kangka;
Kangka - Sialang; Sialang - Sp. Pengundang; dan Sp. Pengundang - Sp. Lagoi.

Arahan Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung


• Zona lindung 1 (Zona L1) yang merupakan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
• Zona lindung 2 (Zona L2) yang merupakan kawasan perlindungan setempat
• Zona lindung 3 (Zona L3) yang merupakan kawasan konservasi
• Zona lindung 4 (Zona L4) yang merupakan kawasan rawan bencana alam
• Zona lindung 5 (Zona L5) yang merupakan kawasan lindung geologi
• Zona lindung 6 (Zona L6) yang merupakan kawasan lindung lainnya
Arahan Sistem Pusat Pelayanan
- PKW Tanjung Balai Karimun
- PKL Kawasan Perkotaan Tanjung Batu
- PKL Moro
- PKL Meral

Arahan Rencana Jaringan Transportasi


– Jalan Arteri Primer
– Jalan Kolektor Primer 1
– JKP (provinsi)
– JKS (provinsi)
– Jalan Provinsi Usulan JKP1
– Jalan Provinsi Usulan JAP
– Jalan Lingkar
– Terminal Type B di Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan; dan Kabupaten Karimun.
– Pelabuhan Utama
– Pelabuhan Pengumpul
– Pelabuhan Pengumpan Regional dan Lokal
– Bandar Udara Umum

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 22


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Arahan Rencana Jaringan Energi:


• jaringan transmisi migas
• jaringan distrbusi gas bumi
• Rencana LNG Receiving Terminal
• CNG
• Sarana Penimbunan Migas
• PLTD, PLTU, PLTG, PLTMG, PLTMH, Pembangkit energi Alternatif
• Gardu Induk
• Jaringan Interkoneksi Batam - Bintan, Batam - Karimun, Kep. Anambas
• Jaringan Distribusi

Arahan Rencana Jaringan Prasarana Lainnya:


• jaringan bergerak teresterial,
• jaringan bergerak satelit,
• jaringan bergerak seluler berupa Base Transceiver Station (BTS)
• Sentral Telepon Otomat (STO)
• serat optik antar seluruh kabupaten/kota dan pengembangan transmisi penyiaran TVRI
• Sumber air di Provinsi berasal dari sungai, waduk, embung, air tanah, air laut dan mata air.
• Sistem pengendalian banjir dilakukan pada sungai utama, tanggul, bendungan, pompa air dan drainase dan sistem
pengamanan pantai diprioritaskan pada pantai rawan aabrasi serta pulau-pulau terluar
• IPA di seluruh Kab/Kota
• jaringan drainase, catchment area, pond dan waduk di seluruh kab/kota
• TPA dan IPLT di seluruh Kab/Kota
• TPA Regional di Pulau Bintan
• Septic Tank Komunal dan IPAL di seluruh kab/kota

Arahan Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya:


• Kawasan peruntukan Perikanan
• Kawasan peruntukan Pertambangan
• Kawasan peruntukan Pertanian
• Kawasan Peruntukkan Pariwisata 7 (tujuh) koridor pariwisata Provinsi - Kawasan peruntukan Budidaya Lainnya"
• Kawasan peruntukan industri di seluruh kabupaten/kota:

Arahan Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung


• Kawasan Hutan Lindung (HL);
• Kawasan Lindung yang Berfungsi Memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya;
• Kawasan Lindung yang Berfungsi untuk Memberikan Perlindungan Setempat;
• Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya;
• Kawasan Rawan Bencana;
• Kawasan Lindung Lainnya.
• Kawasan konservasi perairan Di Kabupaten Karimun

Halaman 23 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Gambar Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Provinsi Kepulauan Riau

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 24


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

C. Arahan Rencana Pembangunan


C.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

Arahan Kebijakan Pembangunan


a. Memperluas investasi, perdagangan, serta diversifikasi pasar Arahan Kebijakan RPJMN dilihat dari Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang
regional dan global melalui kerjasama internasional, seperti: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
Segitiga Pertumbuhan Indonesia–Malaysia–Thailand (Indonesia 2020-2024. Arahan Kebijakan RPJMN terhadap Provinsi Kepulauan Riau
Thailand Growth Triangle), integrasi kawasan (belt aMalaysiand terdiri atas:
road initiatives), dan masyarakat ekonomi ASEAN a. Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Pulau Sumatera
b. Menjadi lumbung energi nasional dan lumbung pangan Tahun 2020-2024
nasional. b. Major Projects dan Proyek Prioritas Di Kabupaten Karimun
c. Mempercepat transformasi ekonomi melalui:
✓ hilirisasi industri berbasis pertanian, perikanan dan tambang
untuk menciptakan nilai tambah
✓ mengoptimalkan manfaat pembangunan jalan tol Trans
Sumatera, bandara dan pelabuhan.
✓ pengembangan kawasan ekonomi di sepanjang koridor pesisir
timur Sumatera untuk hilirisasi komoditas unggulan dan pusat
pertumbuhan yang berorientasi ekspor (hub internasional di
Kuala Tanjung)

Strategi Pengembangan Wilayah


1. Mendorong operasionalisasi dan peningkatan investasi dengan
memantapkan pasokan energi dan mengoptimalkan
2. paket-paket insentif fiskal dan nonfiskal sesuai dengan
potensi/tema pengembangan kawasan, utamanya di KI/KEK
Galang Batang dan KPBPB Batam
3. Meningkatkan konektivitas antar kawasan pengembangan, kota-
kota utama, dan pusat pelayanan untuk meningkatkan
jangkauan layanan dan distribusi melalui Penyediaan
transportasi massal perkotaan sesuai dengan kebutuhan
distribusi layanan
4. Mendorong percepatan pembangunan pada kawasan daerah
tertinggal, perbatasan, dan pulau-pulau terluar
5. Mempercepat penuntasan jaringan transportasi pengumpan
(feeder) yang menghubungkan Kawasan tengah dan barat
dengan
6. penuntasan jalan lingkar di daerah gugus-gugus pulau
7. Meningkatkan ekonomi lokal melalui pengembangan industri Gambar Arah Kebijakan RPJMN di Wilayah Pulau Sumatera Tahun 2024
kecil dan menengah berbasis sumber daya alam dan pariwisata

Halaman 25 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Gambar Major Project RPJMN di Wilayah Pulau Sumatera Tahun 2022

Major Projects RPJMN 2020-2024 Di Kabupaten Karimun f. Jalan lintas Batam (Ruas Sp.Sei Harapan-Sp.Basecamp dan
a. Penyediaan air baku di Kawasan strategis KI Bintan Aerospace, KI/KEK Sp.Tembesi - Tg Berikat)
Galang Batang g. Jalan Akses pusat pertahanan Natuna
b. Pembangunan Wilayah Batam – Bintan h. Jembatan Klarik Cs
c. Penguatan Keamanan Laut di Natuna i. Jalan Akses Bandara Tambelan
d. Pembangunan Jalan lintas Bintan j. Jalan Akses Pelabuhan Pancur
e. Pembangunan Jalan Akses KEK Galang Batang I k. Pembangunan Fly Over Sp. Kabil
f. Pembangunan Infrastruktur Fisik Kawasan Industri dan Smelter l. Pengembangan Pelabuhan Teluk Sasah, Pelabuhan Tanjung Mocoh,
Alumunium KI/KEK Galang Batang Pelabuhan Batu Ampar, Pelabuhan Dompak, Pelabuhan Tanjung Batu
g. Pembangunan infrastruktur Bintan Aerospace Park Kundur, Pelabuhan Malarko
h. Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga melalui KPBU m. Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Letung, Pel. Tarempa,
Serasan
Proyek Prioritas RPJMN 2020-2024 Di Kabupaten Karimun n. Pengembangan Bandara Tambelan, Bandara Natuna, Bandara
a. Percepatan Pembangunan Pembangkit Energi Terbarukan Letung, Bandara Raja Haji Abdullah
b. Penyediaan air baku di lokasi prioritas pulau kecil terluar o. Pengembangan Bandara Perairan Pulau Bawah dan Pulau Senua
c. Penyediaan air baku di kawasan perkotaan p. Pengembangan Taman Nasional dan Taman Wisata Alam sebagai
d. Bendungan yang dimanfaatkan untuk air baku, Bendungan Sei Gong dukungan destinasi wisata prioritas (TWA Muka Kuning)
e. Jembatan Batam-Bintan (Potensi) q. Perintisan Destinasi Pariwisata Regional I

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 26


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

C.2 Rencana Induk Pengembangan Kawasan Perdagangan


Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam-Bintan-Karimun
(RINDUK KPBPB)
Visi dan Misi Pembangunan Kawasan BBK Tahun 2021-2045
a. VISI : Tahun 2021-2045 adalah menjadikan Kawasan BBK
sebagai Hub Logistik Internasional untuk mendukung
pengembangan industri, perdagangan, maritim, dan
pariwisata yang terpadu dan berdaya saing.Menjadi
lumbung energi nasional dan lumbung pangan nasional.
b. MISI :
1. Harmonisasi Kebijakan yang Sinergi dan Optimal;
2. Struktur Ekonomi yang Terpadu dan Berdaya Saing;
3. Percepatan Pembangunan yang Merata dan
Terintegrasi;
4. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Kawasan
BBK;
5. Pencapaian Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan; Gambar Peran dan Fungsi Kawasan KPBPB BBK
dan
6. Pemasaran Kawasan BBK yang Berorientasi Global

Sektor Bisnis Utama yang Dikembangkan yaitu:


1. Kota Batam: Hub logistik internasional, industri
kedirgantaraan, industri ringan dan bernilai tinggi,
industri digital dan kreatif, pusat perdagangan
internasional dan keuangan, dan pariwisata kesehatan
yang terintegrasi.
2. Kabupaten Bintan: Pariwisata internasional, industri
MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul), industri
alumina. Industri pengolahan makanan, industri
pertahanan kedirgantaraan, dan industri olahraga.
3. Kabupaten Karimun: Industri maritim, industri
penampungan minyak (oil tanking), industri teknologi
pertanian, industri pengolahan hasil laut, dan pariwisata.
4. Kota Tanjung Pinang: Wisata heritage Melayu-Tiongkok,
industri halal, industri perikanan, pusat bisnis, dan pusat Gambar Jumlah Program / Prioritas pada RINDUK KPBPB BBK
zona integrasi.

Halaman 27 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

C.3 Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2021-2026
(RPJMD)
Visi dan Misi RPJMD Tahun 2021-2026 Program terkait Pemanfaatan Ruang :
a. VISI : Terwujudnya Kabupaten Karimun Sebagai Pusat 3. Pengembangan infrastruktur utama kawasan perdagangan
Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Maritim yang bebas dan pelabuhan bebas (jalan, pelabuhan, bandar
Terdepan Berlandaskan Iman dan Taqwa. udara, listik dan air bersih)
b. Misi : 4. Optimalisasi potensi industri dan jasa maritim
1. Mengembangkan Pusat Pertumbuhan Yang Handal 5. Pembinaan penyediaan kemudahan usaha bagi petani dan
Dan Berdaya Saing Melalui Kawasan Perdagangan nelayan
Bebas Dan Pelabuhan Bebas. (Terdepan Dalam Daya 6. Pengembangan usaha agribisnis pedesaan
Saing) 7. Revitalisasi dan peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil,
2. Membangun Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh dan menengah
Berbasis Sumber Daya Maritim Dan Pertanian. 8. Pengembangan produk UMKM sebagai komoditas ekspor
(Terdepan Dalam Bidang Ekonomi) melalui standardisasi, sertifikasi, dan penguatan jaringan
3. Memperkuat Konektivitas Antar Wilayah Dan pasar
Pemerataan Pembangunan. (Terdepan Dalam 9. Integrasi industri-industri besar dengan UMKM lokal
Infrastruktur) 10. Penciptaan wirausaha baru melalui pembentukan inkubator
4. Membangun Sumber Daya Manusia Yang Sehat, bisnis dan mendorong pengembangan ekonomi kreatif
Cerdas, Dan Kompetitif Serta Menjawab Kebutuhan 11. Pengembangan Kawasan Ekonomi baru Coastal Area
Daerah. (Terdepan Di Bidang Pendidikan Dan 12. Pengembangan potensi wisata, baik wisata bahari, budaya
Kesehatan) maupun wisata kawasan perbatasan
5. Menjaga Fungsi Dan Kelestarian Lingkungan Hidup. 13. Pengembangan kawasan agropolitan Kundur
(Terdepan Dalam Melestarikan Lingkungan Hidup) 14. Pengembangan kawasan minapolitan Moro
6. Membangun Masyarakat Yang Berbudaya 15. Pengembangan konektivitas antar pulau yang lancar,
Berlandaskan Iman Dan Taqwa. (Terdepan Dalam aman, nyaman dan terjangkau
Budaya Dan Keagamaan) 16. Pemerataan penyediaan pelayanan dasar (listrik, air bersih
7. Mewujudkan Birokrasi Yang Profesional, Bersih, Dan dan telekomunikasi)
Melayani (Terdepan Dalam Pelayanan Birokrasi) 17. Percepatan pembangunan di tiga kecamatan pemekaran
18. Penguatan peran desa dalam pembangunan yang berbasis
Program terkait Pemanfaatan Ruang : pemberdayaan masyarakat
1. Peningkatan investasi yang memperbanyak lapangan
pekerjaan (investasi padat pekerja)
2. Peningkatan kualitas tenaga kerja lokal sehingga
memenuhi standar internasional

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 28


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

04. HASIL PENYUSUNAN SPPR JANGKA MENEGAH 5 (LIMA) TAHUNAN


A. Tahap 1 – Identifikasi Arahan Spasial
Untuk mewujudkan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang yang diamanatkan dalam RTRW Provinsi Kepulauan Riau, telah
teridentifikasi arahan lokasi spasial beserta indikasi program utama, yaitu :

Tujuan Penataan Ruang :

“Mewujudkan Kabupaten Karimun yang maju melalui sektor industri, pertanian dan perikanan yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan sebagai wilayah kepulauan. ”

Kawasan Didorong: • PPK Ungar (Kec. Ungur) Kawasan Dikendalikan :


• PKW Perkotaan Tanjung Balai • PPK Belat (Kec. Belat) • Kawasan Resapan Air Kecamatan Kundur Barat
Karimun (Kec. Karimun, Kec. M • 42 PPL Kabupaten Kariimun • Kawasan Resapan Air Kecamatan Kundur Utara
• PKL Tanjung Batu (Kec. Kundur) • Komando Distrik Militer (Kodim), 0317/Tbk di Kecamatan Meral;
• PKL Moro (Kec. Moro) • Pangkalan Angkatan Laut (Lanal)Tanjung Balai Karimun di
• PKL Meral (Kec. Meral)eral dan Kecamatan Karimun;
Kec. Tebing) • Kepolisian Resor (Polres) Karimun di Kecamatan Karimun;
• PPK Kundur Barat (Kec. Kundur • Satuan Brigade Mobil (Brimob) Subden 4 Detasemen A Pelopor
Barat) Satbrimob Polda Kepulauan Riau di Kecamatan Tebing;
• PPK Kundur Utara (Kec. Kundur • Kompi Senapan B Yonif RK 136/Tuah Sakti di Kecamatan Meral
Utara) Barat;
• PPK Meral (Kec. Meral barat) • Komando Rayon Militer (Koramil), terdiri atas: Koramil 01/Balai
• PPK Tebing (Kec. Tebing) diKecamatan Karimun, Koramil 02/Moro di Kecamatan Moro,
• PPK Durai (Kec. Durai) Koramil 03/Kundur di Kecamatan Kundur, dan Koramil 04/Tebing
• PPK Buru (Kec. Buru) di Kecamatan Tebing; dan
• Kepolisian Sektor (Polsek), terdiri atas: Polsek Tanjung Balai di
Kecamatan Karimun, Polsek Meral di Kecamatan Meral, Polsek

13
Tebing di Kecamatan Tebing, Polsek Kundur di Kecamatan
KAWASAN Kundur, Polsek Kundur Barat/Utara di Kecamatan Kundur Utara,
dan Polsek Moro di Kecamatan Moro.
DIDORONG

Halaman 29
9 KAWASAN
DIKENDALIKAN

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Peta M1 – Identifikasi Arahan Spasial Kabupaten Karimun

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 30


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

B. Tahap 2 – Inventarisasi dan Sintesis Rencana Tata Ruang dan Rencana Pembangunan
Pada tahap ini dilakukan inventarisasi program dari RTRWP dan
rencana tata ruang pada level nasional seperti RTRWN, RTR Pulau
Sumatera, dan RTR KSN, setelah itu ditinjau juga program dari Program Rencana Tata Ruang
rencana pembangunan baik RPJMN, Rancangan RPJMD Provinsi,
RKPD, dan Rencana Induk Pengembangan Kawasan BBK.
Kemudian dilakukan sintesis program untuk mengintegrasikan Program Rencana Pembangunan
rencana tata ruang dan rencana pembangunan dan dihasilkan
program pada 14 sektor sejumlah 135 program. RTRW Kabupaten
Karimun
RPJM Nasional
RTRW Provinsi
Rancangan
Kepulauan Riau
RPJMD Provinsi
SDA 25 RTRW Nasional
RKPD Provinsi
RTR Pulau
Sumatera Rencana Induk
KPBPB BBK
RTR KSN
Perhubungan 12 RUPTL PLN
Perkotaan BBK

RTR Kawasan
Perbatasan
Negara
Cipta Karya 43

135
Bina Marga 55

0 10 20 30 40 50 60
PROGRAM
Gambar Jumlah Program Hasil Sintesis per Sektor
HASIL SINTESIS

Halaman 31 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

0
C. Tahap 3 – Analisis Sinkronisasi Program PKW Tanjung Balai
33
53

Program hasil sintesis pada tahap sebelumnya kemudian PPK Moro 12


dianalisis pada tahap ini dengan metode analisis sinkronisasi,
untuk melihat keterkaitan dan keterhubungan antar program PPK Kundur Barat 10
secara fungsi, lokasi, dan waktu. Kemudian dilakukan penilaian
dengan menjumlahkan hasil analisis sinkronisasi fungsi, lokasi,
dan waktu. Hasil penilaian diklasifikasi ke dalam kategori tinggi, PPK Kundur Utara 7
sedang, dan rendah.
PPK Meral 6
Hasil penilaian analisis sinkronisasi program Di Kabupaten
Karimun memperlihatkan sebagian besar program dengan
tingkat sinkronisasi rendah dan sedang. Sektor dengan jumlah PKL Tanjung Batu 5
terbanyak untuk program sinkronisasi tinggi adalah Sektor Bina
Marga dan Cipta Karya. Sedangkan program yang memiliki PPK Belat 3
sinkronisasi tinggi terbanyak berada di PKW Tanjung Balai.
PPK Ungar 2

Tabel Jumlah Program Berdasarkan Tingkat Sinkronisasi per Sektor


PPK Durai 2
Kawasan Yang Didorong Tinggi Sedang Rendah Total
PPK Buru 2
PPK Buru 2 2
0 10 20 30 40 50 60
PPK Durai 2 2
PKL PPK PPK PKW
PPK Ungar 2 2 PPK PPK PPK PPK Tanju PPK Kundu Kundu PPK Tanju
Buru Durai Ungar Belat ng Meral r r Moro ng
PPK Belat 3 3 Batu Utara Barat Balai
PKL Tanjung Batu 5 5 Rendah 0
Sedang 2 2 2 3 5 6 7 10 12 53
PPK Meral 6 6
Tinggi 33
PPK Kundur Utara 7 7
PPK Kundur Barat 10 10
Gambar Jumlah Program Berdasarkan Tingkat Sinkronisasi per Kawasan
PPK Moro 12 12
PKW Tanjung Balai 33 53 0 88

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 32


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

D. Tahap 4 – Perumusan Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah yang mendukung
Rencana Tata Ruang

Setelah dilakukan analisis sinkronisasi, program yang terkumpul


direkapitulasi dan dirumuskan menjadi rencana terpadu program
pemanfaatan ruang Jangka Menengah yang mendukung PKW Tanjung
86
Rencana Tata Ruang. Balai

Dari hasil resume didapatkan 409 program pada kawasan PPK Moro 12
didorong, 30 program pada kawasan dikendalikan, Konsentrasi
program terlihat pada pusat-pusat pelayanan PPK Kundur
perkotaan/permukiman di PKW dan PKN/PKSN serta pada pusat 10
Barat
pertumbuhan baru seperti di KSP. Sedangkan pada pusat-pusat
permukiman lain seperti PKL dan Kawasan-kawasan andalan tidak PPK Kundur
7
terlalu banyak dukungan program antarsektor. Begitu juga untuk Utara
Kawasan-kawasan lain yang dikendalikan juga masih sedikit
konsentrasi program antarsektor yang mengarah kesana. PPK Meral 6

Tabel Rekapitulasi Jumlah Program berdasarkan Sasaran Pengembangan PKL Tanjung


5
Kawasan/Wilayah pada Rencana Terpadu Program Jangka Menengah Provinsi Batu
Kepulauan Riau
PPK Belat 3

PPK Ungar 2
Jumlah
Kawasan Program Program
Kawasan
Kawasan PPK Durai 2
Didorong 13 135 100
Kawasan PPK Buru 2
Dikendalikan 9 0 0
Tidak pada 0 20 40 60 80 100
kawasan
tertentu 0 0 0
Junlah 27 135 100
Gambar Grafik Rekapitulasi Jumlah Program berdasarkan Sasaran Pengembangan
Kawasan/Wilayah pada Rencana Terpadu Program Jangka Menengah Provinsi
Kabupaten Riau

Halaman 33 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Tabel Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Kabupaten Karimun– Sektor Sumber Daya Air

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 34


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Tabel Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah Kabupaten Karimun– Sektor Bina Marga (2)

Halaman 35 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Tabel Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Kabupaten Karimun– Sektor Cipta Karya (1)

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 36


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Tabel Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Kabupaten Karimun– Sektor Cipta Karya (2)

Halaman 37 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Tabel Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Provinsi Kepulauan Riau – Sektor Perhubungan (1)

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 38


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Peta M5 - Peta Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Kabuoaten Karimun – Sektor Sumber Daya Air

Halaman 39 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Peta M5 - Peta Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Provinsi Kepulauan Riau – Sektor Sumber Daya Air

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 40


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Peta M5 - Peta Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Provinsi Kepulauan Riau – Sektor Cipta Karya

Halaman 41 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Peta M5 - Peta Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Provinsi Kepulauan Riau – Sektor Perhubungan

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 42


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

05. HASIL PENYUSUNAN SPPR JANGKA PENDEK TAHUN 2023


A. Tahap 1 – Identifikasi Keterlaksanaan Rencana Terpadu Tabel Program hasil identifikasi keterlaksanaan program pemanfaatan ruang
sebagai masukan peninjauan kembali RTRW
Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah Program Pemanfaatan Ruang

Proses pada tahap ini dilakukan identifikasi keterlaksanaan


program pemanfaatan ruang sebagai masukan peninjauan
kembali RTRW dan identifikasi keterlaksanaan program
pemanfaatan ruang sebagai masukan rencana pembangunan
dan rencana t+2.

Identifikasi program pemanfaatan ruang sebagai masukan


bagi PK RTRW menghasilkan rekomendasi 81 program yang
dapat menjadi masukan bagi PK RTRW Kabupaten Karimun,
Sedangkan terdapat 135 program/kegiatan yang terpilih
untuk dianalisis tingkat prioritasnya pada SPPR JP untuk
menjadi usulan program prioritas pada t+2

Tabel Jumlah Program terpilih per Sektor untuk Analisisi Program Prioritas
pada SPPR JP Provinsi Kepulauan Riau

Kawasan Yang Bina Cipta Perhubun Program


SDA Program
Didorong Marga Karya gan T+2
PPK Buru 2 2
PPK Durai 2 2
PPK Ungar 2 2
PPK Belat 2 1 3 3
PKL Tanjung
Batu 2 1 2 5
PPK Meral 4 2 6
PPK Kundur
Utara 4 1 2 7 7
PPK Kundur
Barat 2 2 6 10
PPK Moro 6 1 5 12
PKW Tanjung
Balai 55 17 5 9 86 77
135 87

Halaman 43 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Tabel Program hasil identifikasi keterlaksanaan program pemanfaatan ruang sebagai masukan peninjauan kembali RTRW (lanjutan)

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 44


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

B. Tahap 2 –Penilaian Prioritas Program Tahun 2023 SPPR Jangka Pendek 1(Satu) Tahunan

Setelah mendapatkan daftar program untuk SPPR Jangka Pendek, Program prioritas 1 sebagian besar merupakan program sektor Bina
pada tahap ini, program-program tersebut akan dianalisis tingkat Marga sebanyak 50 program dan sektor Cipta Karya sebanyak 30
prioritasnya. Penilaian tingkat prioritas dilihat dari aspek program. Sektor lain yang terdapat prioritas 1 adalah sektor
perencanaan yang melihat kesesuaian dengan RTRW, aspek Perhubungan, sektor SDA, sektor Pariwisata, Perikanan Kelautan dan
sinkronisasi program dari hasil analisis pada SPPR JM, aspek Sektor LHK. Sedangkan untuk program prioritas ke 2 paling banyak
pelaksanaan program yang memperlihatkan jenis program apakah merupakan program sektor Cipta Karya 87 program, sektor Bina
merupakan program baru, multi years contract, atau berupa Marga 45 program, dan sektor SDA 31 program.
backlog(stock) program, aspek pembiayaan dari aspek kesiapan
penganggaran, dan aspek kewilayahan dilihat dari mendukung
satu atau lebih sasaran kewilayahan/Kawasan.
SDA
Hasil penilaian tingkat prioritas dapat dilihat secara lebih lengkap
pada Lampiran Matriks 2 SPPR Jangka Pendek Provinsi Kepulauan
Riau. Rekapitulasi hasil penilaian tingkat prioritas untuk 373
program menghasilkan 109 program prioritas 1, 203 program Perhubungan
prioritas 2, dan 61 program prioritas 3.

120
102
Cipta Karya
100

80
Prioritas 1
Bina Marga
60 Prioritas 2
Prioritas 3
40 33
0 5 10 15 20 25 30 35 40

20 Bina Marga Cipta Karya Perhubungan SDA


Prioritas 2 16 1 6 1
0 Prioritas 1 38 21 6 23
Program Program 0 21 0 1

Gambar Grafik Jumlah Program berdasarkan Tingkat Prioritas pada SPPR Jangka Gambar Grafik Jumlah Program berdasarkan Tingkat Prioritas per Sektor pada SPPR
Pendek Provinsi Kepulauan Riau Jangka Pendek Provinsi Kepulauan Riau

Halaman 45 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

C. Tahap 3 – Usulan Program Prioritas Tahun 2023 SPPR Jangka Pendek 1(Satu) Tahunan
Daftar program yang sudah dinilai tingkat prioritas nya kemudian direkapitulasi menjadi daftar usulan program prioritas. Program diurutkan
berdasarkan tingkat prioritas teratas. Usulan program prioritas untuk rencana pembangunan daerah t+2 ini didaftar dan dilengkapi profil
program nya meliputi lokasi, instansi pelaksana, sasaran pengembangan wilayah/Kawasan, serta tingkat prioritasnya.
Tabel Usulan Program Prioritas pada SPPR Jangka Pendek Tahun 2023 Kabupaten Karimun

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 46


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Tabel Usulan Program Prioritas pada SPPR Jangka Pendek Tahun 2023 Kabupaten Karimun (Lanjutan 1)

Halaman 47 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Tabel Usulan Program Prioritas pada SPPR Jangka Pendek Tahun 2023 Kabupaten Karimun (Lanjutan 2)

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 48


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Peta M3 - Peta Usulan Prioritas Program Pemanfaatan Ruang Tahun 2023 Kabupaten Karimun (1)

Halaman 49 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Peta M3 - Peta Usulan Prioritas Program Pemanfaatan Ruang Tahun 2023 Kabupaten Karimun (2)

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 50


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Peta M3 - Peta Usulan Prioritas Program Pemanfaatan Ruang Tahun 2023 Kabupaten Karimun (1)

Halaman 51 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

06. PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran
Saran bagi Pemerintah Daerah
1. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang 1. Menyusun program dan penganggaran untuk penyusunan SPPR
Daerah Di Kabupaten Karimun disusun dengan Jangka Tahunan 2024 dan seterusnya
menyeleraskan program pemanfaatan ruang 2. Segera membentuk Tim Pelaksana SPPR Daerah sebagaimana
diatur dalam Permen ATR/BPN No. 13 Tahun 2021
berdasarkan RTRW Kabupaten Karimun dengan 3. Konsolidasi awal antara tim pelaksana dan tim penyusun baik
dokumen Rencana Pembangunan antara lain berupa pelatihan ataupun workshop untuk mendapatkan
Rancangan RPJMD dan RKPD Kabupaten Riau pemahaman yang lebih mengenai tata cara penyusunan SPPR
Daerah sebagai persiapan sebelum memulai pelaksanaan SPPR
dengan meninjau Rencana Tata Ruang dan 4. Identifikasi pemangku kepentingan, isu-isu strategis
Rencana Pembangunan pada tingkat nasional pembangunan, serta acuan dokumen RTR dan Renbang yang
seperti RTRWN, RTR KSN BBK, RTR Kawasan digunakan untuk sinkronisasi dirumuskan dan disepakati bersama
sejak awal pelaksanaan kegiatan
Perbatasan Negara Di Kabupaten Karimun, 5. Sesi pembahasan pada setiap tahap pelaksanaan dapat
RPJMN, Rencana Induk Pengembangan KPBPB diperbanyak dengan tim kecil terbatas, dan fokus membahas
BBK, dan Kebijakan nasional lainnya. program yang menyasar isu-isu atau Kawasan tertentu yang
diprioritaskan dan membutuhkan keterpaduan
2. Pada penyusunan SPPR Jangka Menengah 5 6. Persiapan Penyusunan SPPR JM untuk dilaksanakan 2(dua) tahun
(lima) tahunan 2022-2026 teridentifikasi 137 sebelum RPJMD ditetapkan atau pada saat Kajian Teknokratik
program pada 4 Sektor yang mendukung RPJMD disusun (Tahun 2024)
pengembangan pada 13 Kawasan Didorong Saran bagi Pemerintah Pusat
dan 9 Kawasan dikendalikan. Program-program 1. Sosialisasi lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan SPPR
tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi kepada Pemerintah Daerah dilakukan lebih intensif untuk
mematangkan persiapan
rencana pembangunan untuk mendukung 2. Melakukan proses pemantauan dan pembinaan kepada
terciptanya keterpaduan pengembangan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan SPPR Daerah
wilayah/Kawasan di Kabupaten Karimun. 3. Menyiapkan perangkat khusus sebagai alat evaluasi yang dapat
mengukur program yang dihasilkan oleh SPPR agar lebih
3. Pada proses penyusunan SPPR Jangka Pendek mencerminkan keterpaduan pengembangan wilayah ataupun
Tahun 2023, tersaring 87 program yang menjadi prioritas program yang dihasilkan sudah menyasar pada isu-isu
usulan untuk t+2 Kabupaten Karimun. atau kebijakan prioritas
4. Menyiapkan dukungan sistem informasi akan memudahkan
interaksi dan pertukaran pengetahuan antara tim penyusun dan
perangkat daerah yang lebih dinamis dalam proses penyusunan
SPPR

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun Halaman 52

Anda mungkin juga menyukai