LAPORAN
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
EKSEKUTIF
Pengarah :
Ir. Sufrijadi, M.A.
Penanggung Jawab :
Indira P Warpani, ST., M.Sc.
Anggota :
Nenden Maulyani, S.T
Muhamad Arsyad, ST. MT
Ayu Prima Yesuari, ST. MT.
Harlis Intan Oktarida, S.A.P.
Chandra, ST.
Andina Oktavia Sulistya Putri, ST. MT.
Nani Panca Lukitasari, ST.
Rilo Pambudi, S.Si
Agung Hermawanto S.Si
Anom Maulana Hartawan, ST.
Ismi Zainati Asmarani, SP.
Ghulamin Rizkyawan, ST., MT
Panca Sandika, SE
Mohamad Iqbal Nurashari, S.PWK
Diterbitkan Oleh :
Subdit Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Wilayah I
Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang
Direktorat Jenderal Tata Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
© 2021
“
Pembangunan infrastruktur
adalah masalah pemerataan
“
dan keadilan.
Ir. H. Joko Widodo (Presiden RI Ke-7)
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
01. PENDAHULUAN
A. Indikasi Pemasalahan yang melatarbelakangi Perlunya
Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang
145
a. SPPR Jangka Menengah (Lima
Tahunan); dan
b. SPPR Jangka Pendek (satu tahunan).
• Pengumpulan data dan informasi dilakukan untuk memperoleh konfirmasi dan pemutakhiran data
Tahap program Pemanfaatan Ruang yang diperoleh dari instansi pelaksana program.
Pengumpulan • Pengumpulan data primer (konsultasi publik, diskusi terfokus, survei lapangan, penyebaran
Data dan angket/kuesioner, dan/atau wawancara)
Informasi • Pengumpulan data sekunder
Tahap
Dilakukan oleh perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan di bidang penataan ruang kepada
Penyampaian
Menteri dan perangkat daerah terkait melalui kepala daerah.
Hasil SPPR
1 2 Inventarisasi dan
3 4 Rencana Terpadu
Analisis Sinkronisasi Program Jangka
Identifikasi Arahan Sintesis Rencana Tata
Program Jangka Menengah yang
Spasial Ruang dan Rencana
Menengah mendukung Tata
pembangunan
Ruang
Penyusunan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah 5 (lima) Tahunan dilakukan dengan menyelaraskan
indikasi program utama Rencana Tata Ruang di tingkat nasional dengan program sektoral dan kewilayahan jangka menengah 5
(lima) tahunan.
Arahan Spasial dan Sintesis Rencana Sinkronisasi Fungsi Sinkronisasi Fungsi Sinkronisasi Waktu Rencana Terpadu
Indikasi Program Tata Ruang dan dan Lokasi Program dan Lokasi Program Pelaksanaan Program
Utama Rencana Rencana Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan Ruang Program Pemanfaatan Ruang
Tata Ruang Pembangunan Intrasektor Antarsektor Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah
Matriks 1 dan Peta Matriks 2 Matriks 3.a Matriks 3.b Matriks 4 Matriks 5 dan Peta
b. Proses :
• Inventarisasi dan identifikasi seluruh arahan spasial RTR terkait yang selaras dengan arahan spasial (tujuan, kebijakan,
dan strategi) pada RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota.
• Identifikasi indikasi program utama periode 5 (lima) tahun (selaras periode RPJMD).
• Indikasi program utama RTR diklasifikasikan berdasarkan program sectoral.
• Identifikasi arahan lokasi/wilayah/kawasan pada indikasi program utama (Kawasan didorong dan Kawasan
Dikendalikan). Kawasan didorong merupakan kawasan yang diarahkan untuk didorong pengembangannya.
Sedangkan Kawasan dikendalikan merupakan kawasan yang dikendalikan pengembangannya.
c. Output :
• Arahan lokasi berdasarkan fungsi kawasan yang diklasifikasikan dalam kawasan didorong/kawasan dikendalikan
pengembangannya.
• Hasil identifikasi indikasi program utama RTRW Prov. atau RTRW Kab./Kota selaras periode RPJMD dan backlog
program yang belum terlaksana.
Keterangan :
a. Kolom (1) : Penomoran untuk membedakan dalam pengisian tujuan, kebijakan, dan strategi diperoleh dari RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota yang akan disusun
SPPR-nya.
b. Kolom (2) : Tujuan, kebijakan, dan strategi yang terdapat pada RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota.
c. Kolom (3) : Arahan lokasi/wilayah/kawasan yang mendukung perwujudan tujuan, kebijakan, dan strategi dari RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota.
d. Kolom (4) - (7) : Arahan spasial yang berasal dari RTRWN, RTR Pulau/Kepulauan atau RTR KSN dalam lingkup wilayah terkait yang mendukung arahan spasial RTRW Provinsi atau
RTRW Kabupaten/Kota (asas berjenjang dan komplementer).
*) Input Arahan Spasial untuk RTRW Provinsi adalah seluruh RTRW Kabupaten/Kota di dalam Provinsi tersebut, sedangkan Input arahan spasial untuk RTRW
Kabupaten/Kota adalah RTRW Provinsi.
e. Kolom (8) : Hasil integrasi seluruh arahan lokasi/wilayah/kawasan yang diperoleh dari rencana pola ruang diklasifikasikan ke dalam 2 (dua) fungsi kawasan yaitu kawasan
didorong atau kawasan dikendalikan pengembangannya untuk masing-masing tujuan penataan ruang pada RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota.
f. Kolom (9) : Hasil identifikasi indikasi program utama periode 5 (lima) tahun pada RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota yang akan disusun SPPR-nya untuk masing-
masing tujuan penataan ruang selaras dengan periode RPJMD dan backlog program yang belum terlaksana pada indikasi program utama RTRW Provinsi atau
RTRW Kabupaten/Kota tersebut berdasarkan hasil evaluasi keterlaksanaan program.
Indikasi program utama yang ditelaah diklasifikasikan berdasarkan program sektoral sesuai arahan pemanfaatan ruang pada RTRW Provinsi atau RTRW
Kabupaten/Kota yang akan disusun SPPR-nya.
Keterangan:
*) Wilayah Administrasi Kecamatan dapat diisi
untuk SPPR dalam lingkup wilayah perencanaan
Kabupaten/Kota
Contoh Pengisian :
B.2. Inventarisasi dan Sintesis Rencana Tata Ruang dengan Rencana Pembangunan
Inventarisasi dan Sintesis RTR dengan rencana pembangunan dilakukan dengan menginventarisasi program sektoral dan
kewilayahan dalam dokumen rencana pembangunan di daerah dan selanjutnya dilakukan sintesis berdasarkan arahan spasial
dalam RTR.
a. Input :
• Indikasi program utama 5 (lima) tahun pada RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota yang akan disusun SPPR-nya;
• Indikasi program utama yang termuat dalam RTRWN, RTR Pulau/Kepulauan, RTR KSN, RTRW Provinsi dan/atau RTRW
Kabupaten/Kota;
• Program sektoral dan kewilayahan yang diperoleh dari dokumen rencana pembangunan.
b. Proses :
• Inventarisasi indikasi program utama 5 (lima) tahun RTR Nasional, Pulau, KSN yang mendukung atau selaras dengan
indikasi program utama RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota
• Inventarisasi program sektoral dan kewilayahan berbagai dokumen rencana pembangunan.
• Sintesis program pemanfaatan ruang jangka menengah 5 (lima) tahun.
• Penentuan sasaran pengembangan wilayah/kawasan
Tabel Input Inventarisasi Program Sektoral dan Kewilayahan SPPR Jangka Menengah Oleh Pemerintah Daerah
c. Output :
Dokumen Rencana
• Matriks 2 Sintesis Rencana No.
Pembangunan
Kriteria dan Penjelasan
Tata Ruang dan Rencana 1 Rencana Pembangunan Jangka Merupakan dokumen perencanaan Nasional untuk periode 5 (lima) tahunan.
Menengah Nasional (RPJMN) Catatan:
Pembangunan yang Program yang ditelaah merupakan program dengan pembiayaan APBD.
memuat sintesis indikasi Dalam hal RPJMN belum disusun, maka mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJMN).
program utama RTR 2 Rencana Pembangunan Jangka Merupakan dokumen perencanaan Daerag untuk periode 5 (lima) tahun terhitung
dengan program sektoral Menengah Daerah (RPJMD) sejak dilantik sampai dengan berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah.
dan kewilayahan dalam Catatan:
Dalam hal RPJMD belum disusun, maka mengacu pada Rencana Pembangunan
dokumen rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD).
pembangunan di daerah. 3 Rencana Strategis Perangkat Merupakan dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Daerah Contoh: Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Aa, dsb.
4 Rencana pembangunan Merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang disusun organisasi
perangkat daerah Perangkat Daerah yang telah ditetapkan (legal) selain Renstra Perangkat Daerah,
umumnya ditetapkan sebagai Peraturan Daerah (Perda).
Contoh: Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil), Rencana Umum Energi Daerah
(RUED), dsb.
5 Dukungan Kebijakan Nasional Merupakan program pemerintah daerah yang mendukung kebijakan nasional yang
yang Bersifat Strategis bersifat strategis dengan pembiayaan APBD berdasarkan kewenangan pemerintah
daerag dan tercantum dalam rencana pembangunan daerah yang telah
ditetapkan.
Contoh:
Program penyediaan dan pemeliharaan rumah susun sederhana sewa (rusunawa)
di Provinsi Aa (APBD, tertuang dalam RPJMD) untuk mendukung Program PSN
dalam Perpres Nomor 109 Tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional terkait pembangunan rumah susun di Provinsi Aa.
Format Matriks 2 (Inventarisasi dan Sintesis Rencana Tata Ruang dengan Rencana Pembangunan)
Sintesis Program Pemanfaatan Ruang
Rencana Tata Ruang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah 5 (lima) Tahun
Indikasi
Program RPJMD Dukungan
RTRW
No Utama 5 Provinsi Rencana Rencana terhadap Kode Program Sasaran
Provinsi
(Lima) Tahun RTR Pulau/ dan/atau Strategis Pembangunan Kebijakan Pengembangan Tahun
RTRWN RTR KSN atau RTRW RPJMN*) Pemanfaatan
RTRW Kepulauan RPJMD Perangkat Perangkat Nasional yang Wilayah/ Pelaksanaan
Kabupaten Ruang
Kabupaten/ Daerah Daerah Bersifat Kawasan
/Kota*)
Kota*) Strategis*)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Keterangan:
a. Kolom (1) : Penomoran urutan program.
b. Kolom (2) : Indikasi program utama 5 (lima) tahun pada RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota yang akan disusun SPPR-nya (Matriks 1 kolom 9) yang
selaras dengan periode RPJMD dan backlog program yang belum terlaksana pada indikasi program utama RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota
tersebut berdasarkan hasil evaluasi keterlaksanaan program.
c. Kolom (3) - (6) : Indikasi program utama yang termuat dalam masing-masing dokumen RTR di kolom (3)- (6) yang mendukung atau sejalan dengan indikasi program utama
RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota yang terdapat dalam kolom (2).
*) pada Kolom (6) : Input program untuk SPPR RTRW Provinsi adalah RTRW Kabupaten/Kota di dalam Provinsi tersebut, sedangkan Input program untuk SPPR
RTRW Kabupaten/Kota adalah RTRW Provinsi terkait.
*) pada kolom (3) – (6), input program yang ditelaah merupakan program dengan pembiayaan APBD sesuai kewenangannya.
d. Kolom (7) - (11) : Program sektoral dan kewilayahan yang termuat dalam masing-masing dokumen rencana pembangunan yang mendukung atau selaras dengan indikasi
program utama yang terdapat dalam kolom (2).
*) pada Kolom (7) : input Program yang ditelaah merupakan program dengan pembiayaan APBD.
*) pada Kolom (8) : input program untuk SPPR RTRW Provinsi adalah RPJMD Provinsi, sedangkan input program untuk SPPR RTRW Kabupaten/Kota adalah
RPJMD Provinsi (dengan pembiayaan APBD Kabupaten/Kota) dan RPJMD Kabupaten/Kota.
*) pada Kolom (11) : input program yang ditelaah merupakan program yang mendukung kebijakan nasional yang bersifat strategis dengan pembiayaan
APBD berdasarkan kewenangannya dan tercantum dalam rencana pembangunan daerah yang telah ditetapkan (dapat merupakan bagian yang tercantum dari
kolom (7) - kolom (10)).
e. Kolom (12) : Kode program pemanfaatan ruang menggunakan kodifikasi program sektoral.
f. Kolom (13) : Hasil sintesis program pemanfaatan ruang 5 (lima) tahunan dari indikasi program utama 5 (lima) tahun dalam RTR dan dokumen rencana pembangunan.
Program pemanfaatan ruang yang dapat diinventarisasi sebagai masukan PK dalam rangka revisi RTR diberi tanda '(*)', dengan kriteria:
Bahan pertimbangan untuk masukan PK RTRW Provinsi:
1) Program pada indikasi program utama dalam RTR pada kolom (3) s.d. (6) (Sumber Pembiayaan dari APBD Provinsi) yang tidak terdapat dalam RTRW
Provinsi; dan
2) Program sektoral dan kewilayahan dalam dokumen rencana pembangunan di kolom (7) s.d. (9) (Sumber Pembiayaan APBD Provinsi) yang belum
terakomodir dalam RTRW Provinsi.
Bahan pertimbangan untuk masukan PK RTRW Kabupaten/Kota:
1) Program pada indikasi program utama dalam RTR pada kolom (3) s.d. (6) (Sumber Pembiayaan dari APBD Kabupaten/Kota) yang tidak terdapat dalam
RTRW Kabupaten/Kota; dan
2) Program sektoral dan kewilayahan dalam dokumen rencana pembangunan di kolom (7) s.d. (11) (Sumber Pembiayaan APBD Kabupaten/Kota) yang belum
terakomodir dalam RTRW Kabupaten/Kota.
g. Kolom (14) : Sasaran pengembangan wilayah/kawasan berdasarkan lingkup lokasi program pemanfaatan ruang.
h. Kolom (15) : Tahun pelaksanaan program yang diperoleh dari analisis data sekunder dalam dokumen RTR dan/atau rencana pembangunan termutakhir.
Program infrastruktur yang sama dalam intrasektor (satu Program infrastruktur yang berbeda dalam
Lokasi Fungsi Nilai
sektor) yang saling berkaitan intrasektor (satu sektor) yang saling berkaitan
Program infrastruktur intrasektor/antarsektor yang berkaitan secara fungsi dan lokasi Program tanpa memperhatikan aspek sinkronisasi waktu
Nilai Nilai
yang saling terhubung pelaksanaan program
Sesuai dengan kerangka waktu/ periode pelaksanaan secara paralel/ berurutan 3 Tidak saling berkaitan secara fungsi dan lokasi 1
Tidak sesuai dengan kerangka waktu/ periode pelaksanaan secara paralel/ berurutan 1 Antarprogram infrastruktur yang sudah terbangun (eksisting) 1
Setelah dilakukan proses analisis sinkronisasi program pemanfaatan ruang berdasarkan aspek fungsi, lokasi, dan waktu, dilakukan
penilaian/rekapitulasi total untuk seluruh program sehingga dihasilkan tingkat sinkronisasi program pemanfaatan ruang. Tingkat
sinkronisasi dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) klasifikasi, yaitu tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan perhitungan interval klasifikasi
sebagai berikut:
Format Matriks 3a (Sinkronisasi Fungsi dan Lokasi Program Pemanfaatan Ruang Intrasektor Format Matriks 4 (Sinkronisasi Waktu)
Program Pemanfaatan
SDA.1 SDA.2 SDA.3 SDA.4 SDA.n (SDA) SDA.1
SDA.1 SDA.2
Ruang *)
Pemanfaatan
Ruang *)
SDA.2
Program
JLN.1
SDA.3
JLN.2
SDA.4
SDA.n DAT.n
Format Matriks 3b (Sinkronisasi Fungsi dan Lokasi Program Pemanfaatan Ruang Antarsektor) Format Matriks Rekapitulasi Hasil Sinkronisasi Fungsi, Lokasi dan Waktu
SDA.2
Ruang *)
Program
SDA.1
SDA.3
SDA.4
SDA.2
SDA.n
Total Bobot dst.
Antarsektor (JLN)
B4. Perumusan Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah yang mendukung
Rencana Tata Ruang
Tahap akhir SPPR Jangka Menengah 5 Tahunan adalah merumuskan rencana terpadu program pemanfaatan ruang yang
mendukung RTRW Provinsi atau RTRW Kabupaten/Kota yang akan disusun SPPR-nya dilengkapi dengan informasi detail
program dan waktu pelaksanaan program setiap tahun dalam periode 5 tahun.
a. Input :
• Arahan spasial yang terdiri atas tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang, serta arahan lokasi berdasarkan fungsi
kawasan, yang tercantum pada Matriks 1 Kolom (2) dan Kolom (8);
• Hasil sintesis program pemanfaatan ruang jangka menengah yang dihasilkan pada Matriks 2 kolom (13); dan
• Hasil tingkat sinkronisasi fungsi, lokasi, dan waktu program pemanfaatan ruang berdasarkan rekapitulasi penjumlahan
total bobot sinkronisasi.
b. Proses :
• Pengisian kelengkapan informasi meliputi besaran, sumber dan/atau alternatif pembiayaan dan instansi pelaksana.
• Penentuan tingkat sinkronisasi fungsi, lokasi, dan waktu yang diperoleh dari hasil tingkat sinkronisasi fungsi dan lokasi.
• Pengisian tahun pelaksanaan program.
c. Output :
Matriks 5 Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah dan Peta M5 Rencana Terpadu Program
Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah
Kawasan
dikendalikan
…………..
2. Tujuan 2,
dst.
1 2 3
Identifikasi keterlaksanaan
Penilaian prioritas program Usulan prioritas program
rencana terpadu program
pemanfaatan ruang jangka pemanfaatan ruang jangka
pemanfaatanruang jangka
pendek pendek
menengah
C.1. Identifikasi Keterlaksanaan Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah
Merupakan upaya mengidentifikasi realisasi keterlaksanaan program pemanfaatan ruang berdasarkan periode Jangka
Menengah 5 tahun yang diturunkan ke dalam periode jangka pendek 1 tahunan berdasarkan hasil keluaran SPPR Jangka
Menengah 5 Tahunan.
a. Input :
Program pemanfaatan ruang SPPR Jangka Menengah 5 (lima) Tahunan
b. Proses :
• Identifikasi sasaran pengembangan wilayah/Kawasan
• Identifikasi keterlaksanaan program pemanfaatan ruang
• Identifkasi usulan program pemanfaatan ruang pada tahun (t+2)
c. Output :
Matriks 1 Identifikasi Keterlaksanaan Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah yang menunjukan
informasi realisasi keterlaksanaan program pemanfaatan ruang pada periode Jangka Menengah 5 (lima) Tahun yang
diturunkan ke dalam periode jangka pendek 1 (satu) tahunan.
Format Matriks 1 (Identifikasi Keterlaksanaan Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah)
Status Usulan
Sasaran Sumber Program
Program Realisasi Program Pemanfaatan Ruang Program Program/
Pengembangan dan/atau Instansi Sumber Tahun Pemanfaatan
No Kode Pemanfaatan Lokasi (t+2)*) Kegiatan
Wilayah/ alternatif Pelaksana Data Pelaksanaan Ruang (t+2)
Ruang Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Sektor
Kawasan Pembiayaan Baru Rutin *)
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 (t+2)
b. Proses :
Penilaian prioritas program meliputi aspek perencanaan, aspek sinkronisasi program, aspek pelaksanaan program, aspek
pembiayaan, aspek kewilayahan.
c. Output :
Matriks 2 Penilaian Prioritas Program Pemanfaatan Ruang” pada tiap Provinsi atau Kabupaten/Kota yang menunjukkan
prioritas program.
Keterangan:
a. Kolom (1) : Penomoran sesuai program pemanfaatan ruang.
b. Kolom (2) : Kode program pemanfaatan ruang menggunakan kodifikasi program sektoral.
c. Kolom (3) : Program pemanfaatan ruang (t+2) yang diperoleh dari Matriks 1 kolom (17).
d. Kolom (4) : Usulan program/kegiatan sektor (t+2) diperoleh dari Matriks 1 kolom (18).
e. Kolom (5) : Lokasi program pemanfaatan ruang diperoleh dari Matriks 1 kolom (4).
f. Kolom (6) : Sasaran pengembangan wilayah/kawasan diperoleh dari Matriks 1 kolom (5).
g. Kolom (7) : Instansi pelaksana program yang diperoleh dari Matriks 1 kolom (7).
h. Kolom (8) : Diisi bobot sesuai kriteria penilaian prioritas program pada aspek perencanaan.
i. Kolom (9) : Diisi bobot sesuai kriteria penilaian prioritas program pada aspek sinkronisasi program.
j. Kolom (10) : Diisi bobot sesuai kriteria penilaian prioritas program pada aspek pelaksanaan.
k. Kolom (11) : Diisi bobot sesuai kriteria penilaian prioritas program pada aspek pembiayaan.
l. Kolom (12) : Diisi bobot sesuai kriteria penilaian prioritas program pada aspek kewilayahan.
m. Kolom (13) : Hasil penilaian dari perhitungan penjumlahan kolom (8) s.d kolom (12) yang sudah dinilai berdasarkan persentase padamasing-masing
aspek.
n. Kolom (14) : Diisi klasifikasi prioritas berdasarkan total penilaian (Prioritas 1, Prioritas 2, Prioritas 3).
Halaman 15 Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Karimun
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
b. Proses :
Dilakukan proses pengelompokan program berdasarkan urutan hasil penilaian tertinggi ke terendah pada proses Matriks 2
kolom (13) serta dilakukan uraian sasaran pengembangan wilayah/kawasan program pemanfaatan ruang.
c. Output :
Matriks 3 (M3) Hasil Prioritas Program Pemanfaatan Ruang (t+2) yang diurutkan berdasarkan prioritas.
Keterangan:
a. Kolom (1) : Penomoran diurutkan berdasarkan hasil total penilaian tertinggi ke terendah diperoleh dari Matriks 2.
b. Kolom (2) : Program pemanfaatan ruang yang telah dilakukan penilaian prioritas program diperoleh dari Matriks 2 kolom (3).
c. Kolom (3) : Penyesuaian nomenklatur program serta usulan program/kegiatan sektor (t+2) diperoleh dari Matriks 2 kolom (4).
d. Kolom (4) : Instansi pelaksana program diperoleh dari Matriks 2 kolom (7).
e. Kolom (5) : Lokasi program pemanfaatan ruang diperoleh dari Matriks 2 kolom (5).
f. Kolom (6)-(9) : Lingkup sasaran pengembangan wilayah sesuai program pemanfaatan ruang diperoleh dari Matriks 2 kolom (6) yang diuraikan menjadi:
• Pusat permukiman/kegiatan yang diamanatkan dalam RTRW Provinsi dan/atau RTRW Kabupaten/Kota (contoh: PKN, PKW, PKSN, PKL, PPK,
PPL);
• Kawasan andalan yang diamanatkan dalam RTRWN;
• Kawasan Strategis terkait yang diamanatkan dalam RTRWN, RTRW Provinsi dan/atau RTRW Kabupaten/Kota (contoh: KSN, KSP, KS
Kabupaten/Kota); dan
• Kawasan pusat pertumbuhan yang diamanatkan dalam RPJMN dan RPJMD (contoh: KI, KEK, KSPN, dsb).
g. Kolom (10) : Keterangan tingkat prioritas program (Prioritas 1, Prioritas 2 atau Prioritas 3).
B.3 Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Batam, Bintan dan Karimun
Arahan Kebijakan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Batam, Bintan dan Karimun dilihat dari Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Batam, Bintan dan Karimun. Arahan Kebijakan RTR Pulau Sumatera Di Kabupaten Karimun terdiri
atas:
B.4 Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi Kep. Riau
Arahan Kebijakan Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara dilihat dari Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2020 tentang Rencana
Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi Kep. RIau. Arahan Kebijakan RTR Kawasan Perbatasan Negara Di
Kabupaten Karimun terdiri atas:
Arahan Sistem Pusat Pelayanan
- Tanjung Balai di Kabupaten Karimun;
Major Projects RPJMN 2020-2024 Di Kabupaten Karimun f. Jalan lintas Batam (Ruas Sp.Sei Harapan-Sp.Basecamp dan
a. Penyediaan air baku di Kawasan strategis KI Bintan Aerospace, KI/KEK Sp.Tembesi - Tg Berikat)
Galang Batang g. Jalan Akses pusat pertahanan Natuna
b. Pembangunan Wilayah Batam – Bintan h. Jembatan Klarik Cs
c. Penguatan Keamanan Laut di Natuna i. Jalan Akses Bandara Tambelan
d. Pembangunan Jalan lintas Bintan j. Jalan Akses Pelabuhan Pancur
e. Pembangunan Jalan Akses KEK Galang Batang I k. Pembangunan Fly Over Sp. Kabil
f. Pembangunan Infrastruktur Fisik Kawasan Industri dan Smelter l. Pengembangan Pelabuhan Teluk Sasah, Pelabuhan Tanjung Mocoh,
Alumunium KI/KEK Galang Batang Pelabuhan Batu Ampar, Pelabuhan Dompak, Pelabuhan Tanjung Batu
g. Pembangunan infrastruktur Bintan Aerospace Park Kundur, Pelabuhan Malarko
h. Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga melalui KPBU m. Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Letung, Pel. Tarempa,
Serasan
Proyek Prioritas RPJMN 2020-2024 Di Kabupaten Karimun n. Pengembangan Bandara Tambelan, Bandara Natuna, Bandara
a. Percepatan Pembangunan Pembangkit Energi Terbarukan Letung, Bandara Raja Haji Abdullah
b. Penyediaan air baku di lokasi prioritas pulau kecil terluar o. Pengembangan Bandara Perairan Pulau Bawah dan Pulau Senua
c. Penyediaan air baku di kawasan perkotaan p. Pengembangan Taman Nasional dan Taman Wisata Alam sebagai
d. Bendungan yang dimanfaatkan untuk air baku, Bendungan Sei Gong dukungan destinasi wisata prioritas (TWA Muka Kuning)
e. Jembatan Batam-Bintan (Potensi) q. Perintisan Destinasi Pariwisata Regional I
C.3 Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2021-2026
(RPJMD)
Visi dan Misi RPJMD Tahun 2021-2026 Program terkait Pemanfaatan Ruang :
a. VISI : Terwujudnya Kabupaten Karimun Sebagai Pusat 3. Pengembangan infrastruktur utama kawasan perdagangan
Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Maritim yang bebas dan pelabuhan bebas (jalan, pelabuhan, bandar
Terdepan Berlandaskan Iman dan Taqwa. udara, listik dan air bersih)
b. Misi : 4. Optimalisasi potensi industri dan jasa maritim
1. Mengembangkan Pusat Pertumbuhan Yang Handal 5. Pembinaan penyediaan kemudahan usaha bagi petani dan
Dan Berdaya Saing Melalui Kawasan Perdagangan nelayan
Bebas Dan Pelabuhan Bebas. (Terdepan Dalam Daya 6. Pengembangan usaha agribisnis pedesaan
Saing) 7. Revitalisasi dan peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil,
2. Membangun Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh dan menengah
Berbasis Sumber Daya Maritim Dan Pertanian. 8. Pengembangan produk UMKM sebagai komoditas ekspor
(Terdepan Dalam Bidang Ekonomi) melalui standardisasi, sertifikasi, dan penguatan jaringan
3. Memperkuat Konektivitas Antar Wilayah Dan pasar
Pemerataan Pembangunan. (Terdepan Dalam 9. Integrasi industri-industri besar dengan UMKM lokal
Infrastruktur) 10. Penciptaan wirausaha baru melalui pembentukan inkubator
4. Membangun Sumber Daya Manusia Yang Sehat, bisnis dan mendorong pengembangan ekonomi kreatif
Cerdas, Dan Kompetitif Serta Menjawab Kebutuhan 11. Pengembangan Kawasan Ekonomi baru Coastal Area
Daerah. (Terdepan Di Bidang Pendidikan Dan 12. Pengembangan potensi wisata, baik wisata bahari, budaya
Kesehatan) maupun wisata kawasan perbatasan
5. Menjaga Fungsi Dan Kelestarian Lingkungan Hidup. 13. Pengembangan kawasan agropolitan Kundur
(Terdepan Dalam Melestarikan Lingkungan Hidup) 14. Pengembangan kawasan minapolitan Moro
6. Membangun Masyarakat Yang Berbudaya 15. Pengembangan konektivitas antar pulau yang lancar,
Berlandaskan Iman Dan Taqwa. (Terdepan Dalam aman, nyaman dan terjangkau
Budaya Dan Keagamaan) 16. Pemerataan penyediaan pelayanan dasar (listrik, air bersih
7. Mewujudkan Birokrasi Yang Profesional, Bersih, Dan dan telekomunikasi)
Melayani (Terdepan Dalam Pelayanan Birokrasi) 17. Percepatan pembangunan di tiga kecamatan pemekaran
18. Penguatan peran desa dalam pembangunan yang berbasis
Program terkait Pemanfaatan Ruang : pemberdayaan masyarakat
1. Peningkatan investasi yang memperbanyak lapangan
pekerjaan (investasi padat pekerja)
2. Peningkatan kualitas tenaga kerja lokal sehingga
memenuhi standar internasional
“Mewujudkan Kabupaten Karimun yang maju melalui sektor industri, pertanian dan perikanan yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan sebagai wilayah kepulauan. ”
13
Tebing di Kecamatan Tebing, Polsek Kundur di Kecamatan
KAWASAN Kundur, Polsek Kundur Barat/Utara di Kecamatan Kundur Utara,
dan Polsek Moro di Kecamatan Moro.
DIDORONG
Halaman 29
9 KAWASAN
DIKENDALIKAN
B. Tahap 2 – Inventarisasi dan Sintesis Rencana Tata Ruang dan Rencana Pembangunan
Pada tahap ini dilakukan inventarisasi program dari RTRWP dan
rencana tata ruang pada level nasional seperti RTRWN, RTR Pulau
Sumatera, dan RTR KSN, setelah itu ditinjau juga program dari Program Rencana Tata Ruang
rencana pembangunan baik RPJMN, Rancangan RPJMD Provinsi,
RKPD, dan Rencana Induk Pengembangan Kawasan BBK.
Kemudian dilakukan sintesis program untuk mengintegrasikan Program Rencana Pembangunan
rencana tata ruang dan rencana pembangunan dan dihasilkan
program pada 14 sektor sejumlah 135 program. RTRW Kabupaten
Karimun
RPJM Nasional
RTRW Provinsi
Rancangan
Kepulauan Riau
RPJMD Provinsi
SDA 25 RTRW Nasional
RKPD Provinsi
RTR Pulau
Sumatera Rencana Induk
KPBPB BBK
RTR KSN
Perhubungan 12 RUPTL PLN
Perkotaan BBK
RTR Kawasan
Perbatasan
Negara
Cipta Karya 43
135
Bina Marga 55
0 10 20 30 40 50 60
PROGRAM
Gambar Jumlah Program Hasil Sintesis per Sektor
HASIL SINTESIS
0
C. Tahap 3 – Analisis Sinkronisasi Program PKW Tanjung Balai
33
53
D. Tahap 4 – Perumusan Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah yang mendukung
Rencana Tata Ruang
Dari hasil resume didapatkan 409 program pada kawasan PPK Moro 12
didorong, 30 program pada kawasan dikendalikan, Konsentrasi
program terlihat pada pusat-pusat pelayanan PPK Kundur
perkotaan/permukiman di PKW dan PKN/PKSN serta pada pusat 10
Barat
pertumbuhan baru seperti di KSP. Sedangkan pada pusat-pusat
permukiman lain seperti PKL dan Kawasan-kawasan andalan tidak PPK Kundur
7
terlalu banyak dukungan program antarsektor. Begitu juga untuk Utara
Kawasan-kawasan lain yang dikendalikan juga masih sedikit
konsentrasi program antarsektor yang mengarah kesana. PPK Meral 6
PPK Ungar 2
Jumlah
Kawasan Program Program
Kawasan
Kawasan PPK Durai 2
Didorong 13 135 100
Kawasan PPK Buru 2
Dikendalikan 9 0 0
Tidak pada 0 20 40 60 80 100
kawasan
tertentu 0 0 0
Junlah 27 135 100
Gambar Grafik Rekapitulasi Jumlah Program berdasarkan Sasaran Pengembangan
Kawasan/Wilayah pada Rencana Terpadu Program Jangka Menengah Provinsi
Kabupaten Riau
Tabel Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Kabupaten Karimun– Sektor Sumber Daya Air
Tabel Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah Kabupaten Karimun– Sektor Bina Marga (2)
Tabel Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Kabupaten Karimun– Sektor Cipta Karya (1)
Tabel Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Kabupaten Karimun– Sektor Cipta Karya (2)
Tabel Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Provinsi Kepulauan Riau – Sektor Perhubungan (1)
Peta M5 - Peta Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Kabuoaten Karimun – Sektor Sumber Daya Air
Peta M5 - Peta Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Provinsi Kepulauan Riau – Sektor Sumber Daya Air
Peta M5 - Peta Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Provinsi Kepulauan Riau – Sektor Cipta Karya
Peta M5 - Peta Rencana Terpadu Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah, Provinsi Kepulauan Riau – Sektor Perhubungan
Tabel Jumlah Program terpilih per Sektor untuk Analisisi Program Prioritas
pada SPPR JP Provinsi Kepulauan Riau
Tabel Program hasil identifikasi keterlaksanaan program pemanfaatan ruang sebagai masukan peninjauan kembali RTRW (lanjutan)
B. Tahap 2 –Penilaian Prioritas Program Tahun 2023 SPPR Jangka Pendek 1(Satu) Tahunan
Setelah mendapatkan daftar program untuk SPPR Jangka Pendek, Program prioritas 1 sebagian besar merupakan program sektor Bina
pada tahap ini, program-program tersebut akan dianalisis tingkat Marga sebanyak 50 program dan sektor Cipta Karya sebanyak 30
prioritasnya. Penilaian tingkat prioritas dilihat dari aspek program. Sektor lain yang terdapat prioritas 1 adalah sektor
perencanaan yang melihat kesesuaian dengan RTRW, aspek Perhubungan, sektor SDA, sektor Pariwisata, Perikanan Kelautan dan
sinkronisasi program dari hasil analisis pada SPPR JM, aspek Sektor LHK. Sedangkan untuk program prioritas ke 2 paling banyak
pelaksanaan program yang memperlihatkan jenis program apakah merupakan program sektor Cipta Karya 87 program, sektor Bina
merupakan program baru, multi years contract, atau berupa Marga 45 program, dan sektor SDA 31 program.
backlog(stock) program, aspek pembiayaan dari aspek kesiapan
penganggaran, dan aspek kewilayahan dilihat dari mendukung
satu atau lebih sasaran kewilayahan/Kawasan.
SDA
Hasil penilaian tingkat prioritas dapat dilihat secara lebih lengkap
pada Lampiran Matriks 2 SPPR Jangka Pendek Provinsi Kepulauan
Riau. Rekapitulasi hasil penilaian tingkat prioritas untuk 373
program menghasilkan 109 program prioritas 1, 203 program Perhubungan
prioritas 2, dan 61 program prioritas 3.
120
102
Cipta Karya
100
80
Prioritas 1
Bina Marga
60 Prioritas 2
Prioritas 3
40 33
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Gambar Grafik Jumlah Program berdasarkan Tingkat Prioritas pada SPPR Jangka Gambar Grafik Jumlah Program berdasarkan Tingkat Prioritas per Sektor pada SPPR
Pendek Provinsi Kepulauan Riau Jangka Pendek Provinsi Kepulauan Riau
C. Tahap 3 – Usulan Program Prioritas Tahun 2023 SPPR Jangka Pendek 1(Satu) Tahunan
Daftar program yang sudah dinilai tingkat prioritas nya kemudian direkapitulasi menjadi daftar usulan program prioritas. Program diurutkan
berdasarkan tingkat prioritas teratas. Usulan program prioritas untuk rencana pembangunan daerah t+2 ini didaftar dan dilengkapi profil
program nya meliputi lokasi, instansi pelaksana, sasaran pengembangan wilayah/Kawasan, serta tingkat prioritasnya.
Tabel Usulan Program Prioritas pada SPPR Jangka Pendek Tahun 2023 Kabupaten Karimun
Tabel Usulan Program Prioritas pada SPPR Jangka Pendek Tahun 2023 Kabupaten Karimun (Lanjutan 1)
Tabel Usulan Program Prioritas pada SPPR Jangka Pendek Tahun 2023 Kabupaten Karimun (Lanjutan 2)
Peta M3 - Peta Usulan Prioritas Program Pemanfaatan Ruang Tahun 2023 Kabupaten Karimun (1)
Peta M3 - Peta Usulan Prioritas Program Pemanfaatan Ruang Tahun 2023 Kabupaten Karimun (2)
Peta M3 - Peta Usulan Prioritas Program Pemanfaatan Ruang Tahun 2023 Kabupaten Karimun (1)
06. PENUTUP
A. Kesimpulan B. Saran
Saran bagi Pemerintah Daerah
1. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang 1. Menyusun program dan penganggaran untuk penyusunan SPPR
Daerah Di Kabupaten Karimun disusun dengan Jangka Tahunan 2024 dan seterusnya
menyeleraskan program pemanfaatan ruang 2. Segera membentuk Tim Pelaksana SPPR Daerah sebagaimana
diatur dalam Permen ATR/BPN No. 13 Tahun 2021
berdasarkan RTRW Kabupaten Karimun dengan 3. Konsolidasi awal antara tim pelaksana dan tim penyusun baik
dokumen Rencana Pembangunan antara lain berupa pelatihan ataupun workshop untuk mendapatkan
Rancangan RPJMD dan RKPD Kabupaten Riau pemahaman yang lebih mengenai tata cara penyusunan SPPR
Daerah sebagai persiapan sebelum memulai pelaksanaan SPPR
dengan meninjau Rencana Tata Ruang dan 4. Identifikasi pemangku kepentingan, isu-isu strategis
Rencana Pembangunan pada tingkat nasional pembangunan, serta acuan dokumen RTR dan Renbang yang
seperti RTRWN, RTR KSN BBK, RTR Kawasan digunakan untuk sinkronisasi dirumuskan dan disepakati bersama
sejak awal pelaksanaan kegiatan
Perbatasan Negara Di Kabupaten Karimun, 5. Sesi pembahasan pada setiap tahap pelaksanaan dapat
RPJMN, Rencana Induk Pengembangan KPBPB diperbanyak dengan tim kecil terbatas, dan fokus membahas
BBK, dan Kebijakan nasional lainnya. program yang menyasar isu-isu atau Kawasan tertentu yang
diprioritaskan dan membutuhkan keterpaduan
2. Pada penyusunan SPPR Jangka Menengah 5 6. Persiapan Penyusunan SPPR JM untuk dilaksanakan 2(dua) tahun
(lima) tahunan 2022-2026 teridentifikasi 137 sebelum RPJMD ditetapkan atau pada saat Kajian Teknokratik
program pada 4 Sektor yang mendukung RPJMD disusun (Tahun 2024)
pengembangan pada 13 Kawasan Didorong Saran bagi Pemerintah Pusat
dan 9 Kawasan dikendalikan. Program-program 1. Sosialisasi lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan SPPR
tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi kepada Pemerintah Daerah dilakukan lebih intensif untuk
mematangkan persiapan
rencana pembangunan untuk mendukung 2. Melakukan proses pemantauan dan pembinaan kepada
terciptanya keterpaduan pengembangan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan SPPR Daerah
wilayah/Kawasan di Kabupaten Karimun. 3. Menyiapkan perangkat khusus sebagai alat evaluasi yang dapat
mengukur program yang dihasilkan oleh SPPR agar lebih
3. Pada proses penyusunan SPPR Jangka Pendek mencerminkan keterpaduan pengembangan wilayah ataupun
Tahun 2023, tersaring 87 program yang menjadi prioritas program yang dihasilkan sudah menyasar pada isu-isu
usulan untuk t+2 Kabupaten Karimun. atau kebijakan prioritas
4. Menyiapkan dukungan sistem informasi akan memudahkan
interaksi dan pertukaran pengetahuan antara tim penyusun dan
perangkat daerah yang lebih dinamis dalam proses penyusunan
SPPR