I. Latar Belakang
Penataan ruang adalah suatu sistem proses Perencanaan Tata Ruang,
Pemanfaatan Ruang, dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Sedangkan,
pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan Struktur Ruang dan Pola
Ruang sesuai dengan RTR melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta
pembiayaannya. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah
perlu melakukan sinkronisasi program pemanfaatan ruang (SPPR) dengan
mengacu sinkronisasi program yang telah dilakukan oleh Pemerintah. Sinkronisasi
Program Pemanfaatan Ruang (SPPR) dilakukan dengan menyelaraskan indikasi
program utama dengan program sektoral dan kewilayahan dalam dokumen rencana
pembangunan secara terpadu.
Pelaksanaan keterpaduan pembangunan infrastruktur di Indonesia masih
mengalami berbagai permasalahan yaitu belum fokusnya sasaran kewilayahan yang
didorong pembangunan infrastruktur, belum ada sinergi program pembangunan
infrastruktur antar Kementerian/Lembaga terkait, pemerintah pusat dan pemerintah
daerah, belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan infrastruktur serta
adanya prioritas pelaksanaan pembangunan lainnya. Untuk mengatasi hal-hal
tersebut, maka perlu dilakukan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang (SPPR).
Secara ideal, sinkronisasi program pemanfaatan ruang dilaksanakan untuk
mendorong lima hal. Pertama, terciptanya kesamaan cara pandang dalam
penyusunan program penyediaan infrastruktur dasar pengembangan wilayah pada
kawasan yang diprioritaskan dalam RTR. Kedua, memfokuskan sasaran
kewilayahan pada kawasan yang akan didorong pembangunannya. Ketiga,
menyinergikan program pembangunan antar Kementerian/Lembaga (K/L) dan
pemerintah daerah. Keempat, mengefektifkan sistem penganggaran pembangunan.
Kelima yaitu mengawal substansi RTR agar terakomodir dalam Rencana Kerja
Pemerintah (Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang
2020).
Sinkronisasi program pemanfaatan ruang yang dilaksanakan dengan proses
penentuan prioritas, penyamaan persepsi, kesepakatan dan komitmen bersama ini
diharapkan dapat mewujudkan rencana pembangunan yang terpadu dan selaras
dengan rencana tata ruang di Kabupaten Jombang. Lebih lanjut, dokumen
sinkronisasi program pemanfaatan ruang yang memuat keterpaduan program antar
sektor dan wilayah dengan jangka menengah lima tahunan nantinya akan menjadi
input program prioritas untuk menghasilkan Sinkronisasi Program Pemanfaatan
Ruang (SPPR) jangka pendek satu tahunan yang disusun sebagai masukan atau
referensi dalam penyusunan Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
V. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Kabupaten Jombang
Tahun Anggaran 2023, yaitu :
a. Nomor DPA : DPA/A.1/1.03.2.10.0.00.01.0000/001/2023
b. Nama Kegiatan : Koordinasi dan Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang
Daerah Kabupaten/Kota
c. Nama Sub Kegiatan : Koordinasi dan Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang
untuk Investasi dan Pembangunan Daerah
d. Rekening Belanja : 5.1.02.02.08.0017
e. Pagu Anggaran : Rp. 100.000.000,-
Masa
No. Tenaga Pelaksana Kualifikasi Jumlah
Kerja
Tenaga Ahli:
1. Ahli Perencanaan Tenaga Ahli Pemetaan 1 orang 5 bulan
Wilayah (Team disyaratkan seorang Sarjana
Leader) Strata 1 (S-1) Jurusan
Perencanaan Wilayah Kota
yang memiliki sertifikat
keahlian dibidangnya,
berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan
sejenis minimal selama 1
tahun.
2. Ahli Infrastruktur Ahli Infrastruktur Wilayah 1 orang 5 bulan
Wilayah disyaratkan minimal seorang
Sarjana Strata 1 (S-1)
Jurusan Perencanaan
Wilayah dan Kota/Teknik
Sipil, dengan pengalaman
dalam melaksanakan
pekerjaan sejenis minimal
selama 1 tahun
Tenaga Pendukung:
1. Tenaga Administrasi Disyaratkan minimal lulusan 1 Orang 5 bulan
& Operator SMA/sederajat yang memiliki
Komputer pengalaman di bidangnya
minimal 0 Tahun
3. Tenaga Surveyor Disyaratkan minimal lulusan 2 Orang 1 bulan
SMA/sederajat yang memiliki
pengalaman di bidangnya
minimal 0 Tahun
X. Jenis Pelaporan
1. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan merupakan laporan yang berisi mengenai gambaran
awal pekerjaan penyusunan Dokumen Sinkronisasi program Pemanfaatan
Ruang Jangka Menengah. Laporan pendahuluan setidaknya memuat:
a. Pendahuluan (latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, dasar hukum,
dan sistematika laporan)
b. Tinjauan Pustaka
c. Metode Pendekatan
d. Gambaran Umum
e. Rencana Kerja
2. Laporan Akhir
Laporan akhir merupakan laporan yang berisi mengenai hasil analisis dan
kesimpulan akhir dari pekerjaan Dokumen Sinkronisasi program Pemanfaatan
Ruang Jangka Menengah. Laporan akhir memuat dari konten berikut:
a. Pengumpulan data dan informasi
b. Analisis data
c. Matriks Sinkronisasi Program dan Pemanfaatan Ruang
d. Kesimpulan
3. Soft File
Merupakan file yang berisi mengenai pelaksanaan pekerjaan penyusunan
Dokumen Sinkronisasi program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah
terdiri dari laporan pendahuluan, laporan akhir, notulensi paparan, dan
dokumentasi yang disampaikan dalam sebuah flashdisk sejumlah 1 (satu)
buah.