Anda di halaman 1dari 37

13/10/2023

LAPORAN PENDAHULUAN

PEKERJAAN PERENCANAAN REVITALISASI


TERMINAL PENUMPANG UMUM TIPE B
PAMENGPEUK

TAHUN ANGGARAN 2023

AGENDA
• LATAR BELAKANG
• MAKSUD DAN TUJUAN
• SASARAN
• GAMBARAN UMUM
• LINGKUP PEKERJAAN
• TAHAPAN PEKERJAAN
• METODOLOGI
• SURVEI AWAL
• JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
• KONSEP PERANCANGAN

1
13/10/2023

LATAR BELAKANG

Kabupaten Garut memiliki letak yang strategis sebagai penyangga Ibu Kota
Provinsi Jawa Barat, dengan jarak 61,5 km dari Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa
Barat di Bandung dan sekitar 216 km dari Pusat Pemerintahan Republik Indonesia
di Jakarta.

Kabupaten Garut merupakan wilayah yang dinamis, berbagai dinamika


pembangunan terus berlangsung baik di bidang politik, ekonomi, sosial maupun
budaya, sehingga berbagai perkembangan terjadi pada hampir semua sektor.

Kebutuhan pengembangan terminal ini merupakan salah satu modal pertumbuhan


pergerakan barang dan jasa yang dapat memicu laju perkonomian di Kabupaten
Garut serta interaksinya terhadap di wilayah sekitarnya

MAKSUD DAN TUJUAN


MAKSUD
Maksud dari Kegiatan ini adalah
sesuai dengan visi misi Gubernur Jawa
Barat serta Renstra dalam
Pembangunan Terminal Penumpang
TUJUAN
Angkutan umum di Jawa Barat. 1. Tersusunnya hasil perencanaan detail pembangunan dan
penataan/Revitalisasi terminal Tipe B Pamengpeuk, serta sekaligus dapat
menjadi pedoman Desain Teknis Terminal AKDP (Antar Kota Dalam
Propinsi), maupun terminal AKAP (Angkutan Kota Dalam Provinsi dan
Angkutan Kota Antar Provinsi)
2. Agar dalam pelaksanaan Pembangunan Gedung terminal dapat
direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat
memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan
kriteria administrasi bagi bangunan gedung terminal;
3. Membantu Pengguna Jasa dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
dalam mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai desain, persyaratan dan ketentuan yang tercantum
dalam dokumen kontrak serta jadwal waktu yang telah ditetapkan dan
terminal tetap beroperasi selama pelaksanaan konstruksi; 4

2
13/10/2023

SASARAN
Perencanaan Revitalisasi Terminal Penumpang Umum Tipe B Pameungpeuk
 pengembangan kawasan terminal seluas 10.220 m2 dengan rencana luas bangunan 1.000 m2
terutama dalam penciptaan dan pengembangan iklim investasi/iklim usaha

1. Teridentifikasinya kondisi eksisting pada kawasan terminal

2. Perencanaan sesuai dengan RPJMD, Renstra dan Visi dan Misi Gubernur Jawa Barat

3. Sebagai acuan pelaksanaan pembangunan serta pengambilan kebijakan terkait


Revitalitasi Terminal Penumpang Umum Tipe B Pamengpeuk dalam rangka menjamin
kepastian pelaksanaan pembangunan Terminal yang terencana, terpadu, tepat
sasaran, efisien dan efektif serta berkesinambungan

4. Sebagai acuan untuk studi lanjutan maupun pelaksana pembangunan serta


pengambil kebijakan
5

GAMBARAN UMUM
Nama Kegiatan
Pekerjaan Perencanaan Revitalisasi Terminal Penumpang Umum Tipe B Pamengpeuk

Lokasi Kegiatan

Lokasi Kegiatan ini berada di Terminal Tipe B Pameungpeuk di Jl Cilauteureun Pameungpeuk,


Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut

Sumber Dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat TA. 2023

Organisasi Pengguna Jasa


DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA BARAT
Jl. Sukabumi No.1, Kacapiring, Kec. Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat 40271

3
13/10/2023

GAMBARAN UMUM

Jalan Cilauteureun
7

LINGKUP PEKERJAAN
1. Persiapan dan Penyusunan Konsepsi Perancangan  Persetujuan Konsepsi Perancangan
2. Penyusunan Pra Rancangan  Persetujuan Pra Rancangan
3. Menyelenggarakan FGD (Focus Group Discussion) pada tahap Penyempurnaan Konsep Rancangan
4. Penyusunan Pengembangan Rancangan
5. Penyusunan Rencana Detail
6. Persetujuan Rancangan Detail
7. Penyusunan Rencana Teknis
8. Penyusunan Laporan Akhir Pekerjaan Perencanaan

4
13/10/2023

TAHAPAN PEKERJAAN
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
NO PEKERJAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

I Pek. Persiapan
II Kajian Data Sekunder
III Persiapan Teknis
IV Konsep Perencanaan
V Penyusunan Pra Rencana
VI Finalisasi Siteplan
VII Konsep Peranacangan
VIII Gambar DED
IX Persyaratan Teknis

X Laporan DED
1 Lap. Pendahuluan 2
2 Lap. Antara 2
3 Lap. Akhir 3
4 Dokumen Lelalang 2

XI Rapat Pembahasan
1 Rapat Lap. Pendahuluan 2
2 Rapat Lap. Antara 2
3 Rapat Lap. Akhir 2

METODOLOGI
1
Persiapan Persiapan Teknis
• Administrasi Projek dan Mobilisasi
Kajian Data Sekunder • Survei Sondir
• Pengumpulan Data Kebijakan • Survei Boring
• Pendalaman KAK
• Survei KRK • Survei Topografi
• Rencana Kerja

2
Konsep Perencanaan Penyusunan Pra Rencana
• Kajian Masterplan • Analisa Finalisasi Siteplan
• Arsitektur • Rekomendasi Desain • Siteplan
• Struktur • Ide dan Gagasan
• MEP

3
Konsep Perancangan Gambar DED Persyaratan Teknis
• RAB
• Arsitektur • Arsitektur
• BOQ
• Struktur • Struktur
• RKS
• MEP • MEP
• Dokumen Lelang

Pelaporan Rapat Pembahasan





Lap. Pendahuluan
Lap. Antara
Lap. Akhir
• Rapat Lap. Pendahuluan
• Rapat Lap. Antara
4
• Rapat Lap. Akhir
• Dokumen Lelalang
10

5
13/10/2023

SURVEI AWAL

11

SURVEI AWAL

Kegiatan Topografi 12

6
13/10/2023

SURVEI AWAL

Kegiatan Topografi 13

SURVEI AWAL

Kegiatan Soil Test 14

7
13/10/2023

SURVEI AWAL

Kegiatan Soil Test 15

SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER


NO PEKERJAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

I Pek. Persiapan

JADWAL 1
2
3
II
Administrasi Projek dan Mobilisasi
Pendalaman KAK
Rencana Kerja
Kajian Data Sekunder
1
1
1
1
1
1

PELAKSANAAN 1
2
III
Pengumpulan Data Kebijakan
Survei KRK
Persiapan Teknis
1
1
1
1

PEKERJAAN
1 Survei Sondir 1 1 1
2 Survei Boring 1 1 1
3 Survei Topografi 1 1 1
IV Konsep Perencanaan
1 Kajian Masterplan 1 1 1
2 Arsitektur 1 1 1
3 Sipil 1 1 1
4 MEP 1 1 1
V Penyusunan Pra Rencana
1 Analisa 1 1 1 1
2 Rekomendasi Desain 1 1 1 1
3 Ide dan Gagasan 1 1 1 1
VI Finalisasi Siteplan
1 Siteplan 2
VII Konsep Peranacangan
1 Arsitektur 1 1 1
2 Sipil 1 1 1
3 MEP 1 1 1
VIII Gambar DED
1 Arsitektur 1 1 1 1 1
2 Sipil 1 1 1 1 1
3 MEP 1 1 1 1 1
IX Persyaratan Teknis
1 RAB 1 1 1 1
2 BOQ 1 1 1 1
3 RKS 1 1 1 1
4 Dokumen Lelang 1 1 1 1

X Laporan DED
1 Lap. Pendahuluan 2
2 Lap. Antara 2
3 Lap. Akhir 3
4 Dokumen Lelalang 2

XI Rapat Pembahasan
1 Rapat Lap. Pendahuluan 2
2 Rapat Lap. Antara 2
3 Rapat Lap. Akhir 2

Bobot % 3 12 9 14 8 6 9 5 5 7 9 7 6
Akumulasi % 3 15 24 38 46 52 61 66 71 78 87 94 100
16

8
13/10/2023

KONSEP PERANCANGAN
REVITALISASI TERMINAL

17

KAJIAN AWAL POTENSI EKONOMI

18

9
13/10/2023

6,00
5,3
5,0 5,1
44.000.000
Kajian Ekonomi Kabupaten Garut
5,0
5,00
42.000.000

42.012.958
4,00 3,6
40.000.000
3,00

39.981.191

Juta Rupiah
39.092.492
Persen

38.598.145
2,00 38.000.000
37.225.155

1,00
36.000.000

-
35.464.912

2017 2018 2019 2020 2021 2022 34.000.000


(1,00)
-1,3
(2,00) 32.000.000

R,S,T,U Jasa Lainnya


Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
P Jasa Pendidikan
O Administrasi Pemerintahan,…
M,N Jasa Perusahaan
L Real Estate
K Jasa Keuangan dan Asuransi Kabupaten garut berdasarkan PDRB Tahun 2022 memiliki nilai
J Informasi dan Komunikasi PDRB sebesar 42,01 Triliun Rupiah dengan tingkat pertumbuhan
I Penyediaan Akomodasi dan Makan…
H Transportasi dan Pergudangan ekonomi sebesar 5,1 persen. Sebagian besar perekonomian
G Perdagangan Besar dan Eceran;…
Kabupaten Garut berada pada sektor 32,15 persen di lanjutkan
F Konstruksi
E Pengadaan Air, Pengelolaan… sektor perdagangan sebesar 20,28 persen
D Pengadaan Listrik dan Gas
C Industri Pengolahan
B Pertambangan dan Penggalian
A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
0 5.000.000 10.000.000 15.000.000

Kajian Sektor Unggulan Kabupaten Garut

Berdasarkan analisis
sektor unggulan dengan
memperhatikan sektor
basis, shft share dan
tipologin klassen
didapat jika sektor
perdagangan, real
estate dan jasa lainnya
merupakan sektor
unggulan di Kabupaten
Garut.

10
13/10/2023

Kajian Pemetaan Potensi di Kecamatan Pameungpeuk

Lalu lintas Barang Per tahun Untuk


Industri UMKM Makanan
• Kota Bandung – 217.630 ton
Olahan (PAAS) 28 UMKM
• Kabupaten Bandung – 216.090 ton
Lokasi Pembangunan
• Majalengka – 117.090 ton
Terminal tipe B Pameungpeuk Trayek Eksisting
Kegiatan Industri
UMKM Furniture • Bandung(Cicaheum)-Garut Pameungpeuk
(PAAS) 15 UMKM • Bandung(Leuwipanjang)-Garut Pameungpeuk
• Garut -Pameungpeuk

Kegiatan Industri UMKM


Kerajinanbarang galian buka logam
Logam Sirna Bakti (23 UMKM)
Kerajinan Kulit Sirna Bakti 8 UMKM

Pusat Kegiatan Kecamatan Pameungpeuk


Pasar dan Alun Alun Kecamatan

Lalu lintas Barang Per tahun Untuk


• Cianjur – 123.023 ton
• Sukabumi – 80.977 ton Produksi Padi 21,78 ton
Trayek Eksisting Produksi Setara Beras
13,67 ton per tahun
Lalu lintas Barang Per tahun Untuk
• Tasikmalaya – 261.985 ton
• Ciamis – 180.305 ton
• Banjar – 12.956 ton
Trayek Eksisting
• Pameungpeuk-Cipatujah-
Indhyang-Tasikmalauya
• Pangandaran-Pameungpeuk-
Sindang barang

Pusat Pariwisata, Pantai


Sayang Heulang, Pantai
Santolo

KONSEP TRANSPORTASI

22

11
13/10/2023

DEFINISI DAN KETENTUAN TERMINAL TIPE B (BERDASARKAN


PERMENHUB PM 24 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN
TERMINAL PENUMPANG ANGKUTAN JALAN)
• Terminal Penumpang tipe B merupakan Terminal yang fungsi utamanya
melayani kendaraan bermotor umum untuk angkutan antarkota dalam
provinsi (AKDP) (dipadukan dengan pelayanan angkutan perkotaan dan/atau
angkutan perdesaan serta dapat dipadukan dengan Simpul moda lain)
Terminal • Penetapan lokasi, Pembangunan dan pengembangan terminal Tipe B
Tipe A dilakukan oleh Gubernur
• Dapat dilakukan evaluasi paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun,
dengan hasil evaluasi dapat dilakukan perubahan tipe Simpul Terminal
Penumpang
Terminal
Terminal • Simpul Terminal Tipe B ditetapkan dengan memperhatikan: rencana tata ruang
Tipe B wilayah provinsi; rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan nasional;
(Definisi Terminal: rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi; rencana umum
Pangkalan kendaraan jaringan trayek; pengembangan jaringan trayek angkutan antarkota dalam
bermotor umum yang provinsi; dan keterpaduan dan konektivitas dengan moda transportasi lainnya.
digunakan untuk • Kriteria Simpul Terminal Penumpang tipe B: berada pada pusat kegiatan
mengatur kedatangan Terminal
wilayah (PKW) dan pusat kegiatan local (PKL); terdapat pergerakan orang
dan keberangkatan, Tipe C menurut asal tujuan antarkota dalam provinsi; dan berada pada lokasi yang
menaikkan dan memungkinkan perpindahan moda transportasi sesuai dengan kebutuhan.
menurunkan orang
dan/ atau barang, • Lokasi Terminal Penumpang tipe B: terhubung dengan rencana pembangunan
serta perpindahan jaringan jalan dengan kapasitas yang dibutuhkan; dan terletak dalam jaringan
moda angkutan) trayek antarkota dalam provinsi (AKDP).

GAMBARAN PENGATURAN TERMINAL TIPE B (BERDASARKAN PERMENHUB PM 24 TAHUN 2021


TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG ANGKUTAN JALAN)
• Fasilitas Utama Terminal: • Fasilitas penunjang Terminal:
1. jalur keberangkatan; 1. fasilitas penyandang disabilitas
2. jalur kedatangan; dan ibu hamil atau menyusui;
3. ruang tunggu Penumpang, 2. pos Kesehatan, fasilitas
pengantar, dan/atau penjemput; kesehatan;
5 4. tempat naik penumpang 3. fasilitas peribadatan;
6 4. pos polisi;
d 5. tempat turun Penumpang;
5. fasilitas umum.
6. tempat parkir kendaraan;
7. fasilitas pengelolaan lingkungan a. Toilet
4 hidup; b. Kios/Kantin
1 3 2 c. Tempat istirahat awak
5 8. kantor penyelenggara Terminal; dan
kendaraan
b 3 9. loket penjualan tiket.
5c 5 5 d. Bengkel
a 9 b 5e e. Area merokok
5 5 • Berdasarkan PERMENHUB PM 24 TAHUN 2021, Perencanaan Terminal
2 8 1 Penumpang harus memperhatikan:
b
6 7 a. Prakiraan volume angkutan dan Penumpang yang dilayani, tata
letak fasilitas integrasi Terminal Penumpang dengan moda lainnya;
6 b. pola pergerakan kendaraan dan orang di dalam Terminal
(tersedianya akses masuk dan keluar Penumpang baik yang akan
naik kendaraan maupun turun dari kendaraan; dan tersedia akses
4 masuk dan akses keluar Terminal yang dipisahkan);
(Gambar hanya ilustrasi, untuk
FASILITAS UTAMA menggambarkan fasilitas- c. akses dari dan menuju Terminal yang ramah bagi orang
fasilitas terminal tipe B berkebutuhan khusus; dan
Sumber: Desain Layout Terminal d. manajemen dan rekayasa lalu lintas di dalam dan di sekitar
FASILITAS Tipe-B Di Kabupaten Tana
Terminal.
PENUNJANG Tidung, oleh Muhammad
Aswandi, 2022)

12
13/10/2023

PENGUMPULAN DATA UNTUK PERENCANAAN TERMINAL

Survei Inventarisasi Angkutan Umum: untuk


mengetahui kondisi real trayek angkutan umum yang
akan dilayani Terminal Pameungpeuk (asal
tujuan/trayek, jumlah armada, jenis armada);

Survei Dinamis (on bus): dilakukan untuk


mengetahui load factor angkutan umum,
jumlah penumpang dlm 1 kali perjalanan, Lokasi Terminal
waktu tempuh, kecepatan perjalanan; Pameungpeuk

Survei Statis: dilakukan untuk mengetahui frekuensi


dari angkutan umum dan load factor (data yg
dikumpulkan waktu kendaraan lewat, jumlah
penumpang, nomor kendaraan), dilakukan pada
ruas-ruas jalan yang dilewati kendaraan angkutan
umum yang akan dilayani Terminal; Survei TC
1. Survei Inventarisasi Jalan: untuk
mengetahui karakteristik ruas jalan
di sekitar lokasi Terminal;
2. Survei Traffic Counting (TC): untuk
Survei
mengetahui karakteristik lalu lintas Inventarisasi
ruas jalan di sekitar terminal Ruas Jalan

METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN PERENCANAAN


PERSIAPAN
RAB & BOQ
 Mobilisasi & Persiapan adm
 Pengumpulan Data Sekunder  Dokumen Tender
 Gambar Desain
 Metode Pelaksanaan (Metode kerja, Network
planning , Durasi pelaksanaan)
SURVEY PENDAHULUAN

 Survey Kondisi
 Analisa Visual Keadaan Trase & Geometrik PERENCANAAN TEKNIK
 Pengumpulan data Penggantian Jembatan,
Gorong2 & pelengkap Lainnya  Perencanaan Geometrik Jalan
 Perencanaan Perkerasan Jalan
 Perencanaan Hidrologi dan Drainase
 Perencanaan dan Perbaikan Bangunan
SUVEY TEKNIK Pelengkap

1. Survey Kondisi Jalan


 Lebar dan Ruang Milik Jalan
 Jenis Perkerasan ANALISIS DATA
 Kondisi Samping & Sarana Utilitas
 Analisis CBR
2. Survey Geoteknik  Analisis Lalin
 DCP (Dynamic Cone Penetrometer )  Penentuan Unique Section
 Tipe Perkerasan yang digunakan

PENYUSUNAN KRITERIA DESAIN

Penyusunan DED Pembangunan dan Peningkatan Jalan ini harus memenuhi:


 Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria teknis yang dipersyaratkan
 Perencanaan harus memperhatikan rencana tata guna lahan di lokasi dan kendala-kendalanya, agar didapat suatu hasil
rancangan geometrik, bentuk dan cara pelaksanaan konstruksi yang optimal.
10/13/2023  Perencanaan harus berdasarkan hasil survey dan penyelidikan, yang memberikan informasi yang jelas dan akurat mengenai 26
kondisi lapangan dan kondisi teknis lainnya yang mendasari kriteria perencanaan.

13
13/10/2023

PERENCANAAN TEKNIK

1. Perencanaan Geometrik Jalan


Alinyemen horizontal akan menggunakan alinyemen horizontal existing
sedangkan alinyemen vertikal akan menggunakan alinyemen vertikal existing
ditambah dengan tebal perkerasan overlay.

2. Perencanaan Perkerasan Jalan


• Menentukan tebal lapis yang mempunyai sifat-sifat mekanis yang telah
ditetapkan sedemikian sehingga menjamin bahwa tegangan-tegangan dan
regangan-regangan pada semua tingkat yang terjadi karena beban lalulintas,
pada batas-batas yang dapat ditahan dengan aman oleh bahan tersebut.

3. Perencanaan Hidrologi dan Drainase


• Perencanaan drainase akan diterapkan pada bangunan jalan yaitu saluran
samping dan gorong-gorong yang melintas jalan.

4. Perencanaan dan Perbaikan Bangunan Pelengkap


• desain untuk bangunan sederhana atau perbaikan bangunan sederhana seperti
gorong-gorong, perkuatan tebing, sub drain, dll

10/13/2023 27

DASAR PENYUSUNAN KRITERIA DESAIN

 PerMen. PU No. /PRT/2011 tentang Persyaratan Teknik Jalan & Kriteria Perencanaan
Teknis
 Kriteria Perencanaan Teknik Jalan dan Spesifikasi Umum 2010 REVISI 3 beserta analisa
penunjangnya.
 Manual Desain Perkerasan Jalan 2017
 PDT 14-2003 Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Beton semen
 PDT 01-2002-B Pedoman Perencanaan tebal Perkerasan Lentur
 Surat Edaran Dirjen BM No.16.1/SE/Db/2020 tentang Spesifikasi Umum Bina Marga 2018
untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2);
 PERMEN PUPR No.1-2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

10/13/2023 28

14
13/10/2023

UPTD WIL : III


TERMINAL : TIPE B PAMEUNGPEUK GARUT
HARI/ TANGGAL :
JENIS PELAYANAN : AKDP BUS SEDANG ( Non Ekonomi )
JURUSAN : PANGANDARAN - PAMEUNGPEUK - SINDANG BARANG
KEDATANGAN KEBERANGKATAN
NO NO KEND NAMA PERUSAHAAN JENIS KEND
WAKTU KED JML PNP JML PNP TRN LOAD FACTOR TUJUAN WAKTU KEB JML PNP JML PNP NAIK LOAD FACTOR TUJUAN
1 D 7548 AQ DAMRI BUS SEDANG PGDRN SD BRG
2 D 7633 AP DAMRI BUS SEDANG PGDRN SD BRG
3 D 7549 AQ DAMRI BUS SEDANG PGDRN SD BRG
4 D 7550 AQ DAMRI BUS SEDANG PGDRN SD BRG

JUMLAH

JENIS PELAYANAN : AKDP BUS SEDANG ( Non Ekonomi )


JURUSAN : TASIK MALAYA ( TER. INDIHIANG - KR. NUNGGAL - CIPATUJAH - CIHERAS - GARUT ( PAMEUNGPEUK )
KEDATANGAN KEBERANGKATAN
NO NO KEND NAMA PERUSAHAAN JENIS KEND
WAKTU KED JML PNP JML PNP TRN LOAD FACTOR TUJUAN WAKTU KEB JML PNP JML PNP NAIK LOAD FACTOR TUJUAN
1 Z 7515 MG PT.PUTRA SAKURA M BUS SEDANG PMP TSM
2 BUS SEDANG PMP TSM
JUMLAH

10/13/2023 29

10/13/2023 30

15
13/10/2023

JENIS PELAYANAN : AKDP BUS KECIL ( Elf )


URUSAN : BANDUNG (Leuwi panjang) - GARUT - PAMEUNGPEUK
KEDATANGAN KEBERANGKATAN
NO NO KEND NAMA PERUSAHAAN JENIS KEND
WAKTU KED JML PNP JML PNP TRN LOAD FACTOR TUJUAN WAKTU KEB JML PNP JML PNP NAIK LOAD FACTOR TUJUAN
1 Z 7537 DB KOWARDA GRT / MB MINI BUS BDG LP CKL
2 Z 7935 DB PIPIT SARIMAH / CI MINI BUS BDG LP CKL
3 Z 7554 DB PIPIT SARIMAH / CI MINI BUS CBL BDG LP
4 Z 7914 DB PT. BANTER SARANA UTAMA MINI BUS GRT CBL
5 Z 7947 DB TITIN SURYANI / DENDI MINI BUS BDG LP CKL
6 Z 7606 DB HILMAN PURNAMA / ANK MINI BUS CKL BDG LP
7 Z 7791 DB PIPIT SARIMAH / CI MINI BUS GRT PMP
8 Z 7955 DB PT.PUTRA DARINI UTAMA / DRN MINI BUS CKL BDG LP
9 Z 7501 DC PIPIT SARIMAH / CI MINI BUS BDGLP CKL
10 Z 7584 DB PURNAMA / CD MINI BUS CBL BDG LP
11 Z 7613 DB PEPEN IRYANA / CA MINI BUS PMP BDG
12 Z 7553 DB PEPEN IRYANA / CA MINI BUS PMP BDG
13 Z 7969 DB POWER FULL / POWER FUUL MINI BUS PMP BDG LP
14 Z 7704 D POWER FULL / POWER FUUL MINI BUS CKL BDG LP
15 Z 7574 DC DNS MINI BUS CKL BDG LP
16 Z 7915 DB DNS MINI BUS CKL BDG LP
17 0 0 MINI BUS CKL BDG LP
18 MINI BUS CKL BDG LP
19 MINI BUS GRT BDG LP
JUMLAH

10/13/2023 31

UPTD WIL : III


TERMINAL : TIPE B PAMEUNGPEUK GARUT
HARI/ TANGGAL :
JENIS PELAYANAN : Angkutan Perkotaan BUS Kecil ( Elf )
JURUSAN : GARUT - PAMEUNGPEUK
KEDATANGAN KEBERANGKATAN
NO NO KEND NAMA PERUSAHAAN JENIS KEND
WAKTU KED JML PNP JML PNP TRN LOAD FACTOR TUJUAN WAKTU KEB JML PNP JML PNP NAIK LOAD FACTOR TUJUAN
1 Z 7637 EZ EDIH JUHANSYAH / PAPORIT MINI BUS GRT PMP
2 Z 7562 DB TUTUS / SELVIA MINI BUS GRT CKL
3 Z 7939 DB ENDANG YUSUP / SALSA MINI BUS GRT CKL
4 Z 7853 DB ANB / ANB MINI BUS JUNTI PMP
5 Z 7908 DB TUAN MUDA MINI BUS CKL GRT
6 Z 7632 D AMO SUTARMO / DAPA MINI BUS GRT CKL
7 Z 7707 DB PD.GARSELA JAYA / DIRGA MINI BUS GRT PMP
8 Z 7748 DB PT. DENDI TIGA SAUDARA / DENDI MINI BUS GRT PMP
9 Z 7820 DB PT.PUTRA DARINI UTAMA / DRN MINI BUS GRT PMP
10 Z 7967 DB PT PUTRI JAYA / NOREK MINI BUS GRT PMP
11 Z 7685 EZ PT.DNS TRANS UTAMA MINI BUS GRT PMP
12 Z 7785 DA DAFA / KOWARDA MINI BUS GRT PMP
13 Z 7533 D PMS MINI BUS GRT PMP
14 Z 7590 DB DO'I MINI BUS GRT PMP
15 Z 7524 D DENDI MINI BUS GRT PMP
16 0 0 MINI BUS GRT PMP
JUMLAH

10/13/2023 32

16
13/10/2023

IS PELAYANAN : Angkutan Perkotaan BUS Kecil ( Elf )


USAN : GARUT - PAMEUNGPEUK - CIKELET
KEDATANGAN KEBERANGKATAN
NO KEND NAMA PERUSAHAAN JENIS KEND
WAKTU KED JML PNP JML PNP TRN LOAD FACTOR TUJUAN WAKTU KEB JML PNP JML PNP NAIK LOAD FACTOR TUJUAN
Z 7586 DB H.ASEP SAEPUDIN SE / ANB MINI BUS GRT PMP
Z 7890 DB KOWARDA GARUT / SULIS MINI BUS GRT PMP
Z 7581 DC DARIN / PUTRI TUNGGAL MINI BUS GRT PMP
Z 7661 DB ACEP HENDRA / SM MINI BUS GRT PMP
Z 7502 DC NASIR / PAGAR ALAM MINI BUS GRT CKL
Z 7608 EZ NASIR / PAGAR ALAM MINI BUS GRT PMP
Z 7951 DB ABDUL ROJAK / SERLI MINI BUS GRT PMP
Z 7644 DB CV. PASIR PUTIH / ANB MINI BUS GRT CKL
Z 7570 DA H.A. SYARIPUDIN / SKM MINI BUS GRT CKL
Z 7629 DB DODI MULYADI / DHS MINI BUS GRT PMP
Z 7860 DB H. ASEP ANB / ANB MINI BUS GRT PMP
Z 7520 GY H. ASEP ANB / ANB MINI BUS GRT PMP
Z 7823 DB H. ASEP ANB / ANB MINI BUS GRT CBL
Z 7522 GY H. ASEP ANB / ANB
JUMLAH

10/13/2023 33

10/13/2023 34

17
13/10/2023

JENIS PELAYANAN : Angkutan Perkotaan BUS Kecil ( Elf )


JURUSAN : GARUT - PAMEUNGPEUK - CIKELET - CIMARI
KEDATANGAN KEBERANGKATAN
NO NO KEND NAMA PERUSAHAAN JENIS KEND
WAKTU KED JML PNP JML PNP TRN LOAD FACTOR TUJUAN WAKTU KEB JML PNP JML PNP NAIK LOAD FACTOR TUJUAN
1 Z 7610 EZ APANDI / AGS MINI BUS GRT CKL
2 Z 7682 DB KOWARDA GRT / SERLI MINI BUS GRT CKL
3 Z 7521 DA KOWARDA GRT / DNS MINI BUS GRT CKL
4 Z 7825 DB ANB / ANB MINI BUS GRT CKL
5 Z 7939 DA SUMARDI / DENDI MINI BUS GRT PMP
6 Z 7510 EZ H. SYARIPUDIN / RRJ MINI BUS GRT CKL
7 Z 7961 DB KOWARDA GARUT / SALSA MINI BUS GRT CBL
8 Z 7637 DB PIPIT SARIMANAH / CI MINI BUS GRT CKL
9 Z 7948 DB PT.DNS TRANS UTAMA MINI BUS GRT CKL
10 Z 7622 DB ENTIN KARTINI / PUTRI ANITA MINI BUS PMP BGD LP
11 Z 7906 DA ASEP KURNIA / SKM MINI BUS GRT CKL
12 Z 7701 DB PD.ACEP HENDRA / YULI MINI BUS GRT PMP
13 Z 7516 DC PT.DNS TRANS UTAMA MINI BUS GRT CKL
14 Z 7757 DB CI MINI BUS GRT PMP
JUMLAH

10/13/2023 35

KONSEP ARSITEKTURAL

36

18
13/10/2023

PRARANCANGAN

37

PRARANCANGAN

SITEPLAN 38

19
13/10/2023

PRARANCANGAN

LANTAI DASAR 39

PRARANCANGAN

LANTAI ATAS 40

20
13/10/2023

PRARANCANGAN

RENCANA ATAP 41

PRARANCANGAN

AREA
AREA LOBBY KEDATANGAN
TERMINAL

SKEMA BENTUK AWAL PERANCANGAN


42

21
13/10/2023

PRARANCANGAN

TERMINAL ANGKOT

SKEMA BENTUK AWAL PERANCANGAN


43

PRARANCANGAN

AREA KEBERANGKATAN

SKEMA BENTUK AWAL PERANCANGAN


44

22
13/10/2023

PRARANCANGAN

SKEMA BENTUK AWAL PERANCANGAN


45

PRARANCANGAN

SKEMA BENTUK AWAL PERANCANGAN


46

23
13/10/2023

PRARANCANGAN

SKEMA BENTUK AWAL PERANCANGAN


47

KONSEP STRUKTUR BANGUNAN

48

24
13/10/2023

KONSEP STRUKTUR BANGUNAN


PEMENUHAN TERHADAP PERATURAN

DESAIN STRUKTUR BANGUNAN


KODE JUDUL
SNI 1727:2020 Beban desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan gedung dan struktur
lain
SNI 1726:2019 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan
nongedung
SNI 2847:2019 Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan penjelasan (ACI
318M-14 dan ACI 318RM-14, MOD)
SNI 1729:2020 Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural (ANSI/AISC 360-16, IDT)
SNI 8460:2017 Persyaratan perancangan geoteknik
SNI 7973:2013 Spesifikasi Desain untuk Konstruksi Kayu

ASCE/SEI 7-16 Minimum Design Loads and Associated Criteria for Buildings and Other
Structures
ACI 318M-14 Building Code Requirements for Structural Concrete (ACI 318M-14) and
Commentary (ACI 318RM-14)
AISC 360-16 Specification for Structural Steel Buildings

49

KONSEP STRUKTUR BANGUNAN


PEMENUHAN TERHADAP PERATURAN

SPESIFIKASI MATERIAL STRUKTUR BANGUNAN


KODE JUDUL

INMEN PUPR Penggunaan Semen Non Ordinary Portland Cement pada Pekerjaan
NO.04/IN/M/2020 Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SNI 2049:2015 Semen portland

SNI 0302:2014 Semen portland pozolan

SNI 8363:2017 Semen portland slag

SNI 7064:2014 Semen portland komposit

SNI 2461:2014 Spesifikasi agregat ringan untuk beton struktural (ASTM C330/C330M-09,
IDT)
SNI 8321:2016 Spesifikasi Agregat Beton (ASTM C33/C33M - 13, IDT)

SNI 2052:2017 Baja tulangan beton

ASTM C1157/C1157M-20 Standard Performance Specification for Hydraulic Cement

ASTM C330 Standard Specification for Lightweight Aggregates for Structural Concrete

ASTM C33 Specification for Concrete Aggregates

50

25
13/10/2023

KONSEP STRUKTUR BANGUNAN


PEMENUHAN TERHADAP PERATURAN

UJI LAPANGAN STRUKTUR BANGUNAN

KODE JUDUL

SNI 1974:2011 Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder yang dicetak

SNI 2458:2008 Tata cara pengambilan contoh uji beton segar

SNI 03-2834-2000 Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal

SNI 4810:2013 Tata cara pembuatan dan perawatan spesimen uji beton di lapangan
(ASTM C31-10, IDT)
SNI 4153:2008 Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT

SNI 2827:2008 Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir

ANSI / AWS D1.4 Structural Welding Code-Reinforcing Steel

51

KONSEP STRUKTUR BANGUNAN


KONSEP STRUKTUR BANGUNAN
Struktur Bangunan Terminal Pameungpeuk harus didesain untuk mampu menopang beban tetap (beban mati dan beban
hidup) dan kombinasi beban tetap dengan beban gempa.

Desain struktur beton harus dilakukan sesuai dengan metode LRFD dimana faktor beban dan faktor reduksi kekuatannya
sesuai dengan SNI 2847:2019 Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan penjelasan (ACI 318M-14 dan
ACI 318RM-14, MOD) dan faktor reduksi beban hidup meratanya sesuai dengan SNI 1727:2020 Beban desain minimum
dan kriteria terkait untuk bangunan gedung dan struktur lain, pasal 4.7.

Desain struktur baja harus juga dilakukan sesuai dengan metode LRFD dimana faktor bebannya sesuai dengan SNI
1729:2020 Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural (ANSI/AISC 360-16, IDT) dan faktor reduksi beban hidup
meratanya sesuai dengan SNI 1727:2020 Beban desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan gedung dan struktur
lain, pasal 4.7.

Dalam kaitan dengan ketahanan gempa, maka desain struktur harus dilakukan sesuai dengan SNI 1726:2019 Tata cara
perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung.

Dalam kaitan dengan perancangan geoteknik, maka desain geoteknik harus dilakukan sesuai dengan SNI 8460:2017
Persyaratan perancangan geoteknik.

52

26
13/10/2023

KONSEP STRUKTUR BANGUNAN


KONSEP STRUKTUR BANGUNAN
Kondisi batas yang perlu dipertimbangkan dalam desain struktur:
(1) Limit state disesuaikan dengan beban penyebab kegagalan, termasuk faktor ketidakstabilan: karena kegagalan
struktur akan menyebabkan kerugian material dan non-material, maka desain untuk memungkinkan terjadinya
kegagalan haarus rendah; dan
(2) Serviceability limit state, yang mencakup kriteria masa layanan bangunan. Hal ini berkaitan dengan kekuatan
bangunan untuk operasional secara normal.
Dalam perencanaan struktur atas dan struktur bawah suatu gedung terhadap pengaruh Gempa Rencana, struktur
bawah tidak boleh gagal lebih dahulu dari struktur atas. Untuk itu, terhadap pengaruh Gempa Rencana unsur-unsur
struktur bawah harus tetap berperilaku elastik, tak bergantung pada tingkat daktilitas yang dimiliki struktur atasnya.
Metoda analisa yang digunakan adalah metode Dynamic dan diasumsikan bahwa struktur tersebut berperilaku elastis.
Walaupun beban angin dan gempa bersifat temporer secara alami, namun mudah diterapkan dan sangat
diperlukan pada sebagian besar perhitungan struktur dengan distribusi gaya dynamic.

53

KONSEP STRUKTUR BANGUNAN


SISTEM STRUKTUR, KESTABILAN SISTEM, KEKAKUAN LATERAL SISTEM
Beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan dalam aspek perencanaan:
1) Kekuatan dan Stabilitas
2) Kekakuan dan Batasan simpangan antar lantai
3) Kriteria kenyamanan

Adapun Sistem struktur yang dipilih adalah Sistem Rangka Beton Bertulang Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dengan nilai R
(koefisien modifikasi respon) = 8.0, Ω0 (faktor kuat lebih sistem) = 3.0, Cd (faktor pembesaran defleksi) = 5.5.

Sistem struktur harus diverifikasi perilakunya dengan menggunakan analisis dinamik response spectrum 3 dimensi (3D
dynamic response spectrum analysis), dan dipastikan bahwa mode 1 dan mode 2 nya seluruh sistem bangunan sudah
didominasi oleh translasi. Apabila pada mode 1 dan mode 2 nya masih ada yang didominasi oleh rotasi, maka sistem
struktur dinyatakan belum stabil.

54

27
13/10/2023

KONSEP STRUKTUR BANGUNAN


ANALISA KEKUATAN PENAMPANG
Struktur bangunan dirancang agar memenuhi persyaratan daktilitas, dengan menggunakan disain kapasitas sesuai dengan
prinsip balok lemah-kolom kuat (strong column-weak beam). Dengan struktur demikian, jika terjadi gempa, maka
penyebaran energi ke elemen-elemen struktur dapat dengan sempurna terjadi, sehingga struktur tetap dapat bertahan
terhadap serangan gempa yang lebih besar dari beban gempa rencana, tanpa mengalami kerusakan yang berarti.
Daerah-daerah kritis yang sering disebut sendi plastis dirancang secara inelastis, dan keruntuhan akibat geser dihindari.
Dalam analisis kekuatan elemen struktur digunakan program aplikasi yaitu concrete design dalam program bantu
ETABS dengan faktor beban dan faktor reduksi kekuatan.
Hasil keluaran program tersebut masih dikoreksi secara manual, karena ada beberapa perbedaan antara ACI dengan
SNI Beton, seperti dalam merancang tulangan geser (sengkang), baik untuk balok maupun kolom. Juga diperhatikan
tentang batasan seperti luas tulangan minimum dan maksimum, jarak maksimum sengkang, dan juga perbandingan
antara tulangan tarik dan tekan pada satu penampang, agar penampang tersebut dapat berperilaku daktail.
Komponen struktur rangka yang mengalami beban lentur harus memenuhi ketentuan berikut:
1. Gaya aksial terfaktor yang bekerja pada komponen struktur tersebut tidak melebihi 0.1 x Ag x fc
2. Bentang bersih dari komponen struktur tidak boleh kurang dari empat kali tinggi efektifnya, kecuali untuk perangkai
dinding geser;
3. Rasio dari lebar terhadap tinggi balok tidak boleh kurang dari 0,3;
4. Lebar tidak boleh: (a). Kurang dari 250 mm; (b). Lebih dari komponen penumpu (diukur dari bidang tegak lurus
terhadap sumbu longitudinal dari komponen lentur) ditambah jarak yang tidak melebihi tiga perempat dari tinggi
komponen lentur pada tiap sisi dari komponen penumpu.
55

KONSEP STRUKTUR BANGUNAN


BEBAN PERANCANGAN
Pembebanan yang akan diberikan pada struktur bangunan gedung dalam perancangan ada 2, yaitu beban gravitasi dan
beban lateral (gempa). Beban gravitasi dan lateral angin akan mengacu pada SNI 1727:2020 tentang Beban minimum
untuk perencanaan bangunan gedung dan struktur lain, sedangkan beban lateral gempa mengacu pada SNI 1726:2019
tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.
Beban Gravitasi
Beban gravitasi adalah semua beban yang bekerjanya searah dengan gravitasi, dalam hal ini beban gravitasi yang akan
bekerja pada struktur antara lain;
Beban Mati (DL)
Berat sendiri terdiri dari beberapa komponen pendukung struktur, seperti balok, kolom, pelat dan dinding geser. Beratnya
sesuai dengan volume dan massa beton sebesar 2400 kg/m3.
Beban Mati Tambahan (SDL)
Semua beban tambahan yang selalu berada pada struktur dan ikut memberikan beban pada keseluruhan struktur. Beban
ini meliputi dinding penutup, plafond, material finishing, ducting, mechanical, electrical dan plumbing.
 Beban lantai keramik = 14 kg/m2
 Beban adukan semen = 100 kg/m2
 Beban plafon dan penggantung = 10 kg/m2
 Beban ME = 20 kg/m2
 dll

56

28
13/10/2023

KONSEP STRUKTUR BANGUNAN


BEBAN PERANCANGAN
Beban Hidup (LL)
Beban hidup adalah semua beban yang diakibatkan oleh pengguna dan penghuni gedung atau struktur lain yang tidak
termasuk beban konstruksi dan beban lingkungan, seperti beban angin, beban hujan, beban gempa, beban banjir atau
beban mati.
 Beban hidup publik = 489 kg/m2
 Beban hidup kantor = 250 kg/m2
 Beban hidup lobby = 489 kg/m2
 Dll

Beban Lateral
Beban Gempa
Beban lateral gempa yang meliputi statik ekivalen dan beban gempa dinamik (response spektrum). Beban gempa yang
akan diterapkan mengacu pada SNI 1726:2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non-Gedung.
Beban gempa yang akan diterapkan mengacu pada SNI 1726:2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-Gedung. Gempa rencana dengan gempa besar dengan periode ulang 2500
tahun yang ditetapkan sebagai gempa dengan kemungkinan terlewati besarannya selama umur struktur bangunan 50
tahun adalah sebesar 2 persen.

57

KONSEP STRUKTUR BANGUNAN


BEBAN PERANCANGAN
Beban Angin (WL)
Beban tekanan angin positif (tekan) dan tekanan angin negative (isap) dengan arah tegak lurus bidang struktur teratur
yang di tinjau berdasarkan SNI 1727:2020 Beban disain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan Gedung dan
struktur lain pasal 26 sampai dengan pasal 31.

58

29
13/10/2023

KONSEP STRUKTUR BANGUNAN


ANALISA GEOTEKNIK DAN PONDASI
Untuk analisis Geoteknik dan pondasi ini langkah awal adalah diadakan penyelidikan tanah dengan maksud untuk
mengetahui sifat dan karakteristik tanah pada lokasi yang bersangkutan. Penyelidikan tanah yang dilakukan adalah
berupa penyelidikan tanah lapangan menggunakan Dutch Cone Penetrometer Test (DCPT) atau sondir berkapasitas 2.5
ton.
Penyelidikan DCPT dihentikan jika telah dicapai nilai daya tahan ujung qc sebesar 250 kg/cm2 pada masing-masing titik
sondir.

Fungsi dari pondasi adalah untuk mentransfer beban dari struktur di atas pondasi ke tanah di sekeliling dan di bawah
pondasi. Desain dimensi pondasi serta seberapa dalam pondasi harus ditanam tergantung pada besarnya beban
yang harus ditahan pondasi yang bersangkutan. Beban yang ditransfer oleh pondasi adalah beban momen, beban
aksial, serta beban lateral. Dalam sub bab ini hanya akan dibahas mengenai beban momen dan beban aksial.

59

KONSEP STRUKTUR BANGUNAN


MATERIAL KONSTRUKSI
Secara garis besar ada dua material pokok yang digunakan pada Proyek Pembangunan ini, yaitu:

Beton
Beton pada komponen struktur yang menahan gaya yang timbul akibat gempa sebagai berikut:
• Kuat tekan fc’ dari beton tidak boleh kurang dari 21 MPa; (struktur utama fc 25 MPa)
• Kuat tekan dari beton agregat ringan yang digunakan dalam perencanaan tidak boleh melampaui 30 MPa.
• Mutu beton yang digunakan pada berbagai elemen struktur pada bangunan ini adalah beton kelas fc =
25MPa dengan Ec = 23500MPa.

Baja tulangan
Tulangan lentur dan aksial yang digunakan dalam komponen struktur dari sistem rangka harus memenuhi ketentuan SNI
2052:2017 Baja Tulangan Beton, Baja tulangan yang digunakan kelas BjTS 420B dengan karakteristik:
Fy : min 420 MPa, maks 545 MPa
Fu : min 525 MPa
Es : 200.000 MPa

60

30
13/10/2023

KONSEP MEP BANGUNAN

61

KONSEP MEP BANGUNAN

1 Ruang Lingkup 2 Referensi


Elektrikal 1. Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) edisi terakhir tahun 2012
1. Single Line Diagram Elektrikal dan Wiring yang berlaku.
Diagram Elektrikal 2. Standard Penerangan Bangunan Indonesia oleh Direktorat
2. Sistem Distribusi Daya dan Penerangan Penyelidikan Masalah Bangunan (DPMB).
3. Grounding Sistem 3. Standard dan peraturan-peraturan / ketentuan-ketentuan
4. Proteksi Petir yang berlaku pada PLN setempat.
4. Standard International Electrotechnical Commission (IEC).

Elektronika 5. Peraturan dan standar yang berlaku di Indonesia serta


standar-standar negara lain seperti IEC, BS, VDE, JIS dan
1. Sistem Jaringan LAN dan Wifi
sebagainya sejauh tidak bertentangan dengan peraturan
2. Sistem Jaringan Tata Suara
yang ada di Indonesia.
3. Sistem Jaringan CCTV
4. Sistem Jaringan Fire Alarm
6. Sistem Jaringan Komunikasi (Telepon)

62

31
13/10/2023

KONSEP MEP BANGUNAN


1 Sumber Daya
Sumber utama direncanakan menggunakan sumber daya dari PLN dan sumber daya cadangan menggunakan Diesel
Generator Set yang ditempatkan pada Ruang Genset dan berfungsi untuk mensuply aliran listrik ke bangunan Terminal
Pameungpeuk

2 Sistem Distribusi
Sistem distribusi menggunakan sistem central dimana sumber daya listrik akan disupply dari satu sumber daya listrik PLN.
Bilamana PLN terganggu maka supply daya akan disediakan Diesel Genset sebagai Back Up power, namun bilamana
PLN dan Diesel Genset terganggu, khusus untuk peralatan-peralatan penting dan harus tetap bekerja, supply daya akan
disediakan dari UPS yang dapat mensupply kebutuhan daya listrik selama 15-30 menit.

3 Kebutuhan Daya
Kebutuhan daya total akan diperhitungkan sesuai kebutuhan terlebih dahulu:
 Terminal Pameungpeuk : … KVA
 Total kebutuhan daya listrik diperkirakan sebesar : … KVA
 Sesuai perhitungan direncanakan digunakan Diesel Genset minimal kapasitas … KVA.

63

KONSEP MEP BANGUNAN


SISTEM DISTRIBUSI DAYA
LISTRIK

64

32
13/10/2023

KONSEP MEP BANGUNAN


1 Detail Proteksi Petir
 Menggunakan sistem
radius non-radioaktif atau
electrostatic field.
 Memiliki radius coverage
sampai 60 m.

65

KONSEP MEP BANGUNAN


1 Diagram Sistem Grounding

 Sistem grounding dibuat terpisah antara panel kebutuhan elektrikal dengan panel elektronika.
 Nilai grounding harus lebih kecil atau sama dengan 2 ohm.

66

33
13/10/2023

KONSEP MEP BANGUNAN


2 Detail Grounding

67

KONSEP MEP BANGUNAN


1 Diagram Sistem Tata Suara
Peralatan Utama yang Digunakan
 Amplifier

VCD Player
Ceiling  Mixer Pre Amplifier
Speaker
 Volume Control
 Column Speaker

Microfon  Ceiling Speaker


Amplifier
Line Out L
(untuk suara dalam)  Wall Speaker
 Selector Switch
 Paging Microphone
Microfon Amplifier  Emergency Sirene Generator
Mixer  Terminal Box
Coulom
Line Out R
Speaker  Rak Kabinet
(untuk suara luar)

Microfon

68

34
13/10/2023

KONSEP MEP BANGUNAN


1 Diagram Sistem CCTV

Standar dan Referensi


 Wolsey, Planning for TV Distribution System
IP Camera
Analog
Camera  Wisi, CATV System Refference
 Sony, CATV Equipment
 AVE, VOE, PI, UIL
Switch

Peralatan Utama
 DVR/NVR
Router
Wireless AP  Keyboard Control
 Computer Server
NVR (IP Com) Internet  Camera
 Dome Type
 PTZ (Pan, Tilt, Zoom) Type

69

KONSEP MEP BANGUNAN


1 Diagram Sistem Telepon

Standar dan Referensi


 Berdasarkan peraturan-peraturan dan PSTN
IP-PBX
standard PT. TELKOM Indonesia;
 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) yang Analog
BRI
berlaku. PRI

Sistem Telepon
SIP/VolP
 Sistem telepon menggunakan fasilitas PABX SIP/VolP LAN
(Private Automatic Branch Exchange)
dengan beberapa nomor extention yang
dihubungkan ke MDF (Main Distribution
Frame) kemudian disebarkan ke kotak
FXS FXS FXS
terminal di setiap ruangan.
 Telepon IP
 Faximile dan Outlet Telepon
IP Phones
Analog Endpoints

70

35
13/10/2023

KONSEP MEP BANGUNAN


1 Diagram Sistem Fire Alarm

Standar dan Referensi


 Keputusan Menteri P.U. Nomor : 02/KPTS/1985,
tentang Ketentuan Pencegahan dan
Detector Detector Detector penanggulangan kebakaran pada bangunan
Gedung.
 Kebutuhan dan pengarahan teknis dari pihak pemilik.
 Rekomendasi dari standard-standard Negara lain
seperti NFPA dan lain-lain.
Detector Detector Detector Manual Call Point
Indicator Lamp Alarm Bell Alarm Bell

Peralatan Utama
Flow Switch
 MCFA Semi Addressable
Dry Contact NO
Free Pump
Control Panel
 Announciator
Annunciator  TBFA
 Detektor Fire Alarm (Smoke, Heat, Ror)
Fire Alarm Control Panel Dry Contact NO
Foam Pump  Alarm Bell, Lampu Indikator, Break Glass
Control Panel

71

KONSEP MEP BANGUNAN


1 Sistem LAN & Wifi

Entamedia
Bandwidth Manager

Acces Point Switch

Wifi

Ethernal Connection
Internet

Peralatan Utama
 Komputer Server
 Switch Hub
 Akses Point Untuk Wifi

72

36
13/10/2023

HATUR NUHUN

37

Anda mungkin juga menyukai