Modul Pembelajaran Menggambar Balok Beton Bertulang PDF
Modul Pembelajaran Menggambar Balok Beton Bertulang PDF
MENGGAMBAR BALOK
BETON BERTULANG
Disusun Oleh:
WIJI WICAKSONO
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Semesta Alam Alloh عزوجل, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga modul pembelajaran ini dapat
terselesaikan.
Modul pembelajaran ini dibuat oleh penulis sendiri dan atas inisiatif penulis
sendiri sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK dalam proses pembelajaran
pada mata pelajaran Menggambar Rencana Balok Beton Bertulang.
Modul ini dibuat penulis pada saat penulis melaksanakan Praktik Pengalaman
Lapangan di SMK Negeri 2 Sukoharjo. Melalui modul pembelajaran ini penulis
berharap para siswa Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan lebih paham
dan mengerti tentang tata cara serta teknik dalam menggambar balok beton
bertulang.
Modul pembelajaran ini yaitu “Menggambar Balok Bertulang” berisi tentang
definisi dan pengertian tentang konstruksi beton bertulang, analisa dan desain dasar
balok beton bertulang serta yang paling penting yaitu tata cara dan teknik
menggambar balok beton bertulang.
Sekian dan terimakasih penulis ucapkan, semoga modul pembelajaran ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi para pembacanya.
Penulis
Menggambar Balok Beton Bertulang
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I KONSTRUKSI BALOK BETON BERTULANG
A. Pengertian ………………………………………………………………………. 4
B. Sejarah dan Perkembangan Beton …………………………………………... 4
C. Bahan Penyusun Beton ……………………………………………………….. 5
D. Prinsip Dasar Beton Bertulang ………………………………………………... 5
E. Balok Beton ……………………………………………………………………... 6
F. Tulangan ………………………………………………………………………… 6
G. Soal Latihan …………………………………………………………………….. 8
BAB II ANALISIS PERENCANAAN STRUKTUR BALOK BETON BERTULANG
A. Prinsip Hitungan ………………………………………………………………... 10
B. Prinsip Dasar Desain Struktur Balok Beton Bertulang ……………………... 10
C. Analisa Balok …………………………………………………………………… 12
D. Soal Latihan ……………………………………………………………………... 15
BAB III MENGGAMBAR RENCANA BALOK BETON BERTULANG
A. Menggambar Denah Rencana Pembalokan dan Perletakan Kolom ……... 16
B. Menggambar Detail Penulangan Balok ……………………………………… 16
C. Membuat Daftar Penulangan Balok ………………………………………….. 18
D. Soal Latihan …………………………………………………………………….. 19
DAFTAR PUSTAKA
Menggambar Balok Beton Bertulang
3
BAB I
KONSTRUKSI BALOK BETON BERTULANG
A. Pengertian
Beton adalah campuran dari agregat (pasir, kerikil/batu pecah, atau jenis
agregat lainnya) dipersatukan oleh semen dan air. Sedangkan beton bertulang
adalah suatu bahan yang dibuat dari beton dan besi beton yang tersusun
sedemikian sehingga kedua bahan itu merupakan satu kesatuan yang dapat
memikul beban yang bekerja padanya.
4
Pada tahun 1886 Koenen dari Jerman berhasil membuat cara perhitungan
yang lebih meyakinkan. Kemudian di Perancis pada tahun 1892 Hennebique
berhasil melaksanakan pekerjaan-pekerjaan beton yang penting dimana
diaplikasikan ke dalam pemakaian sengkang dan tulangan yang diserongkan.
Di Indonesia perhitungan dan pelaksanaan konstruksi beton bertulang
menganut kepada Peraturan Beton Bertulang Indonesia yang kemudian dikenal
dengan peraturan PBI 1955.
Untuk menahan gaya tarik yang cukup besar pada serat balok tepi
bawah, maka perlu diberi tulangan sehingga disebut dengan istilah “beton
bertulang”. Pada beton bertulang ini tulangan ditanam di dalam beton.
Dalam konstruksi beton bertulang terdapat selimut beton untuk
melindungi tulangan dari kerusakan. Tebal selimut beton itu sendiri
ditentukan dengan fungsi dari beton itu, berikut tebal minimal selimut beton
sesuai dengan fungsi dan letak beton tersebut:
a. Jika beton di dalam tebal minimum selimut (sb) adalah 2,0 cm.
5
b. Jika beton di luar tebal minimum selimut (sb) adalah 2,5 cm.
c. Jika beton tidak kelihatan tebal minimum selimut (sb) adalah 3,0 cm.
E. Balok Beton
Balok beton yaitu beton yang perletakannya horizontal terhadap bangunan,
misalnya ring balk, sloof. Balok beton berfungsi untuk meratakan beban yang
berada di atasnya atau untuk mengikat kolom.
Syarat-syarat balok beton bertulang pada struktur bangunan beton bertulang:
1. Lebar badan balok minimum 1/30 kali bentang bersih.
2. Tinggi balok harus sesuai dengan lebar balok dan memenuhi pembatasan
penulangan.
3. Untuk balok tinggi, perbandingan antara tinggi dan lebar dari 2,5 untuk balok
menerus dan lebih 4,5 untuk balok atas 2 tulangan.
4. Tulangan tarik minimum untuk setiap penampang balok.
5. Ukuran penampang baja tulangan minimum berdiameter 12 mm.
6. Jarak masing-masing tulangan tidak boleh lebih dari 15 cm dan kurang dari 3
cm.
7. Jarak sengkang pada balok maksimum 30 cm atau 2/3 tinggi balok.
F. Tulangan
1. Pemasangan tulangan
a. Pemasangan tulangan longitudinal
Fungsi utama tulangan pada struktur beton bertulang yaitu untuk
menahan gaya tarik. Oleh sebab itu pada bahan beton bertulang selalu
diupayakan agar tulangan dipasang pada serat-serat beton yang
mengalami tegangan tarik.
b. Pemasangan tulangan geser
Menggambar Balok Beton Bertulang
7
Gambar 1.2 Batang yang diprofilkan
Keterangan:
d = diameter batang polos.
dp = diameter pengenal batang yang diprofilkan.
b. Kait miring
G. Soal Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan beton bertulang?
8
2. Jelaskan prinsip-prinsip dasar beton bertulang!
3. Jelaskan pemasangan tulangan dalam membuat beton bertulang!
4. Apa saja bahan penyusun beton?
5. Diketahui balok beton dengan dimensi 20/30 cm. Gambarkan kaitan
sengkangnya dengan skala 1:2!
9
BAB II
ANALISIS PERENCANAAN STRUKTUR BALOK BETON BERTULANG
A. Prinsip Hitungan
Pada dasarnya ada dua prinsip dalam menghitung perencanaan struktur
beton bertulang, yaitu:
1. Hitungan berdasarkan prinsip-prinsip elastik atau hitungan cara n. Dalam
bahasa Inggris biasa disebut dengan “Working Stress Design” (WSD).
2. Hitungan berdasarkan prinsip-prinsip kekuatan batas atau hitungan cara
ultimit. Dalam bahasa Inggris biasanya disebut dengan “Ultimate Strength
Design” (USD).
Hitungan konstruksi beton bertulang berdasarkan prinsip-prinsip elastis
adalah hitungan yang berdasarkan keadaan elastis dengan beban ekstern (dari
luar) diambil beban kerja, sedangkan kekuatan dalam sebagai tegangan intern
maksimum yang mendukung diambil tegangan-tegangan ijin bahan menurut
table 12 dan table 13 PBI-1971-N.1-2.
10
Gambar 2.1 Balok pada gedung (sumber: Schodek, 1999)
Beban lentur pada balok menyebabkan terjadinya gaya-gaya internal,
tegangan serta deformasi. Gaya dan momen ini secara berturut-turut disebut
sebagai gaya geser dan momen lentur.
Menggambar Balok Beton Bertulang
11
Gambar 2.2 Macam-macam perilaku balok (sumber: Schodek, 1999)
tarik dank arena sifat getas (brittle) dari beton. Penambahan tulangan pada balok
beton di daerah tarik dapat meningkatkan kekuatan sekaligus daktilitasnya.
Elemen beton bertulang menggabungkan sifat yang dimiliki leh beton dan
tulangan tersebut.
C. Analisa Balok
Pada umumnya balok yang tegangan lenturnya bervariasi secara linier pada
suatu penampang adalah reaksi atas aksi momen lentur eksternal yang ada
pada balok itu pada titik tersebut. Hubungan antara tegangan lentur (fy),
12
parameter loaksi (y) dan besaran penampang (l) dapat dinyatakan seperti pada
gambar 2.3 di bawah ini.
Gambar 2.3 Pengekang lateral untuk balok kayu (sumber: Schodek ,1999)
2. Perhitungan balok tampang persegi bertulang sebelah
Perhitungan balok persegi dengan tulangan sebelah sebenarnya sama
dengan rumus-rumus perhitungan untuk pelat beton bertulang, yang
membedakan yaitu notasinya dan lebar balok tersebut. Jika lebar b untuk
13
pelat diambil 1 meter, sedangkan lebar b untuk balok adalah tertentu tidak
diambil 1 meter.
Hitungan konstruksi beton bertulang biasanya dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
a. Mendimensi ialah menentukan tampang balok dan tulangan yang
diperlukan.
b. Memeriksa ialah mengontrol apakah tampang dan tulangan yang telah
ditetapkan kuat mendukung momen ekstern yang bekerja.
3. Perhitungan balok T bertulang sebelah
Balok T ialah suatu gelagar yang penampangnya berbentuk huruf T.
Balok ini adalah gabungan antara balok dengan pelat yang menjadi satu.
Bagian tampang lintang yang mendukung tegangan desak disebut flens
(sayap), sedangkan tempat terdapat tulangan baja tarik disebut badan (rib).
Apabila flens terdapat pada kanan dan kiri balok maka disebut balok T
namun jika hanya terdapat pada salah satu sisi balok maka disebut balok L.
14
Gambar 2.5 Tabel Desain Momen (sumber: Chen & Liu, 2005)
Dalam pemeriksaan kekuatan dan pemeriksaan dimensi atau ukuran suatu
konstruksi balok bertujuan untuk memeriksa tegangan yang timbul akibat akibat
pembebanan.
Tegangan yang timbul harus lebih kecil dari tegangan yang diizinkan. Apabila
tegangan yang timbul lebih besar dari tegangan yang diizinkan maka ukuran dan
tulangan pun harus diperbesar.
D. Soal Latihan
1. Jelaskan prinsip dasar dalam perhitungan beton bertulang!
Menggambar Balok Beton Bertulang
15
BAB III
MENGGAMBAR RENCANA BALOK BETON BERTULANG
tulangan.
Apabila ada sambungan tulangan (sambungan lewatan), maka panjang
sambungan lewatan tersebut dapat digunakan untuk:
1. Tulangan tekan, panjang sambungan lewatan minimal 40 d s.d. 50 d sesuai
dengan kelas beton.
2. Tulangan tarik, panjang sambungan lewatan minimal 1,3 Ld tanpa kait.
Pemasangan tulangan juga harus dipasang simetris antara tulangan bawah
dan tulangan atas.
17
Gambar 3.2 Penulangan balok
Menggambar Balok Beton Bertulang
18
Gambar 3.3 Daftar tulangan
D. Soal Latihan
1. Berapa diameter minimal tulangan pokok untuk balok beton bertulang?
2. Berapa jarak bersih maksimal dan minimal untuk tulangan pokok balok beton
Menggambar Balok Beton Bertulang
bertulang?
3. Sebutkan jenis tulangan dan cara memikul tegangan geser pada balok
konstruksi beton bertulang!
4. Berapa panjang sambungan lewatan untuk tulangan tekan dan tulangan tarik
pada balok beton bertulang?
19
DAFTAR PUSTAKA
20