OCTOBER 1, 2017REVIEWBUKUSELFHELP
by Yan Nurindra
Self Image #1 : Psikologi Citra Diri (Self Image) tidak terlepas dari kiprah Dr.
Maxwell Maltz, seorang dokter bedah plastik (tahun 60-an) yang menemukan
fenomena menarik dari prakteknya. Sebagian besar pasien yang ditanganinya tetap
mengalami rasa minder walaupun telah dilakukan operasi bedah plastik yang
sempurna, artinya cacat atau kerusakan yang terjadi tidak saja di tubuh fisik,
melainkan sudah menembus sampai ke jiwa yang terdalam, dan tidak serta merta
sembuh ketika lapisan fisik disembuhkan.
Nah, kualitas yang berada di jiwa terdalam inilah yang nantinya dikenal sebagai Self
Image, dan ternyata entitas ini sangat berperan untuk menggerakkan segalanya. Dari
pengalaman dan pemahaman inilah nantinya Maxwell memperkenalkan konsep
PsychoCybernetics, yang kelak akan menjadi dasar berbagai metode pemberdayaan
diri.
Secara sederhana Self Image (Citra Diri) adalah suatu gambaran diri dari seseorang
dari sudut pandang terdalam dirinya sendiri. Self Image seseorang hanya dapat
terlihat, ketika seseorang berani melihat dirinya secara jujur. Dengan kata lain, perlu
keikhlasan luar biasa untuk dapat melihat secara jelas Self Image dari diri kita
sendiri.
.
Sebagai analogi Self Image adalah UUD tertinggi, sedangkan langkah teknis adalah
UU atau Kepres, Permen, Perda, dll. Semua langkah teknis harus selalu selaras
dengan UUD.
Analogi ini berlaku terhadap Self Image, dimana Self Image adalah program yang
menentukan titik koordinat apa yang akan dicapai. Jika seseorang memiliki Self
Image, misal : “Saya ditakdirkan untuk selalu menjadi pecundang”, maka
selanjutkan akan terjadi gerakan otomatis yang selalu mengkoreksi arahnya
(Servomechanism), sehingga apapun yang terjadi selalu akan berakhir untuk
menjadikan si pemilik Self Image sebagai pecundang !
Contoh yang lain, ketika seseorang memiliki Self Image, misal “Saya selalu diberikan
keberlimpahan”, maka apapun yang terjadi di perjalanan, bahkan jika terjadi
hambatan yang menyebabkan yang bersangkutan jatuh ke titik nadir terendah, hal
itu akan bersifat sementara, karena akan terjadi koreksi terus menerus yang akan
berakhir dengan hadirnya keberlimpahan, sesuai dengan target yang telah
diprogramkan Self Image.
Self Image yang tidak memberdayakan pada umumnya terbentuk secara “tidak
disadari” (Unconsciously), antara lain terbentuk karena lingkungan, ajaran yang
salah, dan kejadian buruk yang terus berulang sehingga menjadi “Faulty
Programming” yang membentuk Self Image.
Self Image #6 : Dari sudut pandang Spiritualitas, maka Self Image adalah cerminan
bagaimana seseorang menilai Tuhan-nya. Lebih tepatnya bagaimana seseorang
memiliki pandangan dan keyakinan apa yang dapat diberikan oleh Tuhan-nya untuk
dirinya.
Tidak setiap orang secara jujur meyakini bahwa Tuhan maha pemberi, tidak setiap
orang secara jujur dapat meyakini bahwa Tuhan dapat dengan mudah memberikan
kebahagiaan bahkan keberlimpahan ! Tidak setiap orang dapat meyakini bahwa
Tuhan dapat dengan mudah memberikan kesehatan dan cinta. Dst.
Self Image #7 : Dari sudut pandang keilmuan MIND, maka seluruh gerakan
seseorang, misalkan berpikir tertentu, menuju arah tertentu, bertemu dengan
keadaan tertentu, bertemu dengan orang tertentu, bukan peristiwa yang kebetulan,
melainkan suatu gerakan yang rapih dari salah satu area Mind yang dikenal dengan
nama SuperConscious Mind (kesadaran supra). Gerakan SuperConscious Mind ini
selalu akan sesuai dengan program inti yang tertulis di Self Image.
Self Image #8 : Nah, mungkin akan timbul pertanyaan, Self Image seperti apa yang
pantas dan memberdayakan ? Jawabannya mudah ! Yakinlah bahwa kita berhak atas
apapun juga, sebagai hak yang melekat ketika Tuhan mengirimkan kita ke dunia ini.
Karena itu pikirkan secara kreatif, sebanyak mungkin Self Image yang positif, sesuai
dengan kualitas kehidupan yang akan kita capai.
Self Image ini sebaiknya bersifat global. Kenapa ? Agar kecil kemungkinannya untuk
gagal, dengan kata lain, kondisi apapun akan tetap dapat membenarkan Self Image
ini.
“Seluruh kebutuhan saya selalu terpenuhi dengan cara yang sangat mudah”
“Saya selalu memperoleh hikmah dan pencerahan dari setiap peristiwa kehidupan
yang saya alami”
.
Nah, silakan pikirkan Self Image yang paling sesuai dengan diri kita, tepatnya sesuai
dengan apa yang ingin peroleh dalam kehidupan ini.
***
Self Image #9 : Sebelum saya membahas Instalasi Self Image saya akan memberikan
gambaran bahwa kita semua adalah SANG MASTER. Terlepas dari Master tentang
hal baik atau hal buruk, karena baik dan buruk hanya dapat dinilai dari apa yang
menjadi tujuan hidup kita secara pribadi. Jika bertentangan tentu dikatakan buruk,
jika sejalan tentu dikatakan baik.
Self Image #10 : Jika kita memiliki kecenderungan untuk selalu beruntung, maka
kita adalah “Master Beruntung”. Jika kita memiliki kecenderungan untuk selalu
memiliki teman baru di lingkungan apapun, maka kita adalah “Master Berteman”.
Jika kita selalu sial terus, maka kitapun disebut Master, walaupun “Master Sial”.
Ingat apapun yang selalu cenderung berulang, menandakan bahwa itu bagian dari
kecerdasan Sang Master. Jika kita selalu mudah dalam berhutang, maka kita adalah
“Master Debitur”. Jika kita selalu saja dihutangi orang lain,tentu saja kita “Master
Creditur”. Kenapa ada sosok Master dalam diri kita ??
Self Image #11 : Untuk menjadi Master di hal apapun, baik hal baik atau buruk, baik
sengaja atau tidak disengaja, kita selalu beranjak dari tahapan terendah sampai
tertinggi sebagai berikut :
(1). Unconscious Incompetence. Kita tidak sadar bahwa kita tidak mampu
Kemampuan Master adalah semua hal yang sudah ter-install di Tahapan ke-4.
Contoh :
Seseorang yang memiliki kecenderungan untuk selalu berlimpah rejeki, atau dengan
kata lain selalu menuju arah yang tepat, bertemu dengan orang yang tepat, bertemu
dengan pekerjaan yang tepat, semuanya tepat untuk menghasilkan keberlimpahan
rejeki, dapat dipastikan menggunakan kemampuan MASTER-nya.
Dengan kata lain, dia tidak perlu lagi berpikir untuk memperoleh hal itu, bahkan
tanpa sadar dia sudah akan selalu menuju arah yang tepat, karena MASTER
KEBERLIMPAHAN dalam dirinya sudah bekerja secara otomatis tanpa perlu
kesadaran lagi.
Demikian juga mereka yang memiliki kecenderungan sial, maka dia tidak perlu lagi
berusaha apapun juga, karena sang MASTER SIAL secara otomatis pasti akan
membawanya ke kesialan.
*****
Tahapan ke-3 (Conscious Competence) adalah tahapan yang paling SULIT, karena
kita melakukannya secara sadar. Seperti halnya mengendarai mobil secara sadar
(proses berlatih) pasti akan sulit dan penuh kesalahan, tetapi saat kemampuan
mengendarai mobil itu sudah bergeser ke tahapan Unconscious Competence, maka
menyetir mobil tidak perlu lagi berpikir, secara otomatis akan dikerjakan oleh sisi
Unconscious.
*****
Self Image #12 : Dari penjelasan Self Image #11 mudah2an dapat diperoleh
pemahaman, bahwa manusia dapat membentuk MASTER apapun juga, termasuk
merubah MASTER BURUK menjadi MASTER BAIK, caranya adalah dengan
langsung menuju tahapan ke-3 : Conscious Competence atau tahapan berlatih.
Instalasi Self Image juga dilakukan melalui Tahapan Ke-3. Selanjutnya berbagai
teknik dan metode adalah untuk mempermudah dan mempercepat perpindahan dari
Tahapan Ke-3 menuju ke Tahapan Ke-4 (MASTER).
Ketika kita akan melakukan Instalasi Self Image, hal ini berarti kita sudah
memahami pentingnya Self Image ini bagi kita, sehingga kita sebenarnya sudah
berada di Tahapan ke-3 (Conscious Competence) dan siap melakukan instalasi.
Kita dapat menggunakan siklus yang disingkat dengan CRAFT = Cancel Replace
Affirmation Focus Training.
Jika siklus ini dikerjakan dengan spartan, maka dalam waktu sekitar 35-40 hari Self
Image tersebut sudah akan berpindah ke Tahapan ke-4 (Unconscious Competence).
Melakukan proses CRAFT seperti menanam bibit tanaman. Kita sirami setiap hari,
tetapi tidak perlu kita awasi pertumbuhannya, sampai dengan tiba-tiba ia telah
menjadi tunas atau pohon.
*****
Self Image #14 : Agar seru kita ambil contoh Self Image yang semua orang
menyukainya, yaitu “Saya selalu berlimpah kemakmuran” yang jelas-jelas
maksudnya secara praktis, salah satunya adalah kita relatif selalu tercukupi secara
finansial. Ini sekedar contoh saja.
Yuk kita mulai melakukan Instalasi atas Self Image ini.
*****
Sejak kita menetapkan untuk melakukan instalasi Self Image sesuai contoh Self
Image #14, maka kita harus mengawasi terus menerus kata-kata yang kita ucapkan,
termasuk kata-kata yang tidak kita ucapkan, termasuk perasaan dan image yang
melintas di pikiran, yang bertentangan dengan Self Image ini.
Misalkan : Suatu hari kita secara tidak sengaja mengatakan “Wah saya sedang tidak
punya uang !”. Ini kata-kata yang HARAM hukumnya. Walaupun di dompet kita
tidak ada sepeserpun uang, kita harus selalu mengucapkannya dengan cara yang
berbeda.
Misalkan : Kita sudah tidak pernah mengatakan lagi “tidak punya uang”, tetapi
ketika kita mengeluarkan uang dari dompet kita dan lembar uang kita berkurang,
maka secara bathin kita cenderung akan memunculkan image/emosi yang berarti
“wah, uang saya berkurang”.
Kedua contoh di atas, merupakan bentuk penggagalan Self Image “Saya selalu
berlimpah kemakmuran”.
***
Tentu saja dalam fase berlatih, ketika kita benar-benar mengawasi pergerakan
pikiran kita tentang uang, mungkin puluhan kali bahkan ratusan kali per–hari kita
melakukan program pemiskinan. Untuk itulah dilakukan langkah C = CANCEL.
Maksudnya, jika kita mendapati mulut atau pikiran kita melakukan pemiskinan,
maka segera ucapkan CANCEL secara tegas, cukup dalam hati !!!
.
Langkah yang sederhana ini merupakan simbolisasi sesuatu yang besar dan dahsyat,
artinya kita mulai menggunakan AWARENESS untuk secara sadar mengamati pola
pemiskinan dan berupaya menolaknya !
******
*****
Merupakan kelanjutan atau inverse dari kasus C = Cancel. Setelah kita menyadari
telah melakukan pemiskinan dan kita melalukan Cancel, segera lanjutkan dengan
REPLACE, atau mengganti segera dengan kalimat yang searah dengan “Self Image”
atau boleh Self Image itu sendiri.
Proses sederhana ini sekali lagi melibatkan AWARENESS dan bertujuan untuk
menggagalkan program pemiskinan memasuki sisi Unconscious.
*****
Afirmasi tidak selalu berupa kata, tetapi dapat berupa image atau apapun juga yang
akan dipotret oleh sisi Unconscious. Sebaliknya jika Afirmasi berupa kata-kata, maka
perlu dipahami bahwa kata-kata ini nanti akan diubah ke bentuk image untuk
menghasilkan “rasa” bagi sisi Unconscious.
Contoh Afirmasi non kata, misalkan gambar yang terasoasi dengan keberlimpahan.
Contoh lain : Kita dapat membuat Slip Gaji (dummy) dengan mencantumkan
nominal yang kita inginkan.
Perlu dipahami bahwa Affirmation ini ditujukan untuk sisi Unconscious. Tugas kita
adalah sesering mungkin mengaktifkannya, jika ia berupa deretan kata, seringlah
ucapkan, jika ia berupa gambar, seringlah dilihat.
Tidak perlu yakin atas Affirmation ini (karena keyakinan lebih merupakan penilaian
sisi Conscious), lakukan, lakukan, dan lakukan saja. Seperti menyiram bibit
tanaman, cukup lakukan, tanpa perlu berpikir keras apakah bibit ini akan tumbuh.
*****
Dalam sekali sehari, sediakan waktu untuk hening. Lalu dalam keheningan
sengajakan untuk memasukkan “Self Image” ini. Semacam langkah Self Hypnosis.
Tetapi bagi yang belum memahami Self Hypnosis, cukup dengan memasuki
ketenangan dan ucapkan Self Image ini berulang-ulang (repetisi), tambahkan image
(gambaran) bahwa kita telah benar-benar berada dalam kondisi tersebut. Semakin
jelas (vivid) gambaran kita, akan semakin tajam untuk dipahami oleh sisi
Unconscious.
****
Ini adalah langkah yang paling menarik ! Kita harus segera ACTING, seakan-akan
kita telah berada di situasi & kondisi dimaksud ! Ini sesuai dengan salah satu
presupposition “Mind, Body, and Soul, are One System”.
Amati dan peragakan dengan kesungguhan bagaimana sikap, tindakan, dan ucapan
mereka yang berlimpah.
Jangan ragu untuk mengunjungi tempat-tempat yang merupakan simbol
keberlimpahan, Mall, Cafe & Restoran Papan Atas. Tidak perlu membelanjakan
sesuatu yang mahal, bahkan cukup kita memesan softdrink di sebuah restoran
mewah, sudah memberikan pelatihan (training) yang luar biasa bagi sisi
Unconscious.
Jangan ragu untuk mentraktir teman-teman dan sahabat dekat. Tidak perlu mewah,
cukup sesuatu yang sederhana, tetapi merupakan simbolik bahwa kita berlimpah.
Mulai mencari teman mereka-mereka yang sudah berada di strata ini, agar induksi
alami terjadi.
***
Demikianlah konsep sederhana tentang Self Image serta cara instalasinya agar
menjadi MASTER (berada di tahapan Unconscious Competence).
Sekali lagi jika langkah CRAFT dilakukan secara Spartan, maka dalam 35-40 hari dia
sudah akan menjadi bagian dari sisi Unconscious dan akan menghasilkan keajaiban
yang luar biasa. Dalam konsep “The Secret” (LOA) maka Master ini akan
menghasilkan efek Attraction (menarik perwujudan), dalam konsep
PsychoCybernetics, maka proses ServoMechanism (revisi gerakan otomatis) akan
bekerja untuk membentuk perwujudan, dalam konsep Mind Power maka akan
mengaktifkan Super Conscious Mind (Kesadaran Supra) yang akan memandu ke
resultan yang menghasilkan perwujudan.
Dan perlu dicamkan, bahwa perwujudan yang akan terjadi benar-benar sesuatu yang
riel dan logis, dapat berupa peluang emas, dapat berbentuk project besar, dapat
berupa ide original yang dapat di-monetizing. Dan semuanya harus direalisasikan
dengan cara-cara logis.
*****
Silakan Install berbagai Self Image memberdayakan lainnya dengan cara yang sama,
karena Self Image tidak saja melulu soal “keberlimpahan”, banyak hal dalam
kehidupan ini yang pantas kita raih, karena merupakan hak dasar kita yang melekat
bersama kelahiran kita di dunia ini.
Self Image adalah “KTP” (Identitas) yang kita perkenalkan kepada Alam Semesta
dan seisinya, tentang siapa diri kita dan apa yang kita inginkan.
*****
Ketika berbagai Self Image yang memberdayakan sudah ter-Install dalam diri kita,
maka kita boleh melangkah ke hal yang lebih detail, yaitu OUTCOME. Tentu seluruh
Outcome harus selaras dan searah dengan Self Image induk.
Contoh Outcome dalam bentuk afrimasi : “Saya senang sekali Tahun 2017 saya
memiliki sebuah perusahaan Tour & Travel”.
***
Sebagai catatan, apa yang saya jelaskan dengan gamblang disini, bukan sekedar teori
dari buku semata, melainkan pengalaman dan perjalanan hidup saya. Sejak tahun
2003 saya benar-benar menjalani kehidupan dengan menggunakan prinsip ini !
Sampai detik ini, dan mungkin sampai kapanpun !
Saya berhutang budi tak terhingga kepada Dr. Maxwell Maltz (alm) yang merupakan
guru bathin saya, karena pada tahun 2003, ketika saya terpuruk ekstrim, buku
PsychoCybernetics hadir di hadapan saya dengan cara yang sangat ajaib ! Dan secara
ajaib pula, saya dapat memahami esensinya, walaupun dalam buku itu beliau hanya
mengajarkan Psikologi Citra Diri dalam kerangka yang sangat sederhana dan untuk
kebutuhan yang sederhana pula !
****
Tulisan Seri “Self Image” ini merupakan cuplikan materi dari salah satu Workshop
saya “REBORN, The Life Revolution”, yang sudah cukup lama tidak saya
selenggarakan (Workshop terakhir mungkin 4-5 tahun lalu), karena kesibukan saya
di aktivitas berbagai Workshop lainnya.
***
Saya hanya dapat mengatakan : “Hati-hati, manusia diberikan Mind dengan kuasa
yang dahsyat !!! Sukses dan terpuruk adalah 2 sisi mata uang yang melekat dari
kemampuan Mind ini ! Kendalikan Mind, jangan dikendalikan oleh Mind !”.
Salam sukses ! Silakan berbagi di Wall saya, jika dalam beberapa puluh hari kedepan
keajaiban menghampiri Sahabat semua !
*********
SELF IMAGE (Tambahan) : Ketika berbagai Self Image yang memberdayakan telah
ter-Install dalam diri kita, maka kita boleh melangkah untuk memprogram
OUTCOME (detail operasional), tentu Outcome ini harus searah dan selaras dengan
induknya, yaitu “Self Image”.
Contoh Outcome (dalam bentuk afirmasi) : “Saya senang sekali karena pada Tahun
2017 saya memiliki perusahaan Tour & Travel”.
.
Secara sederhana Outcome adalah tentang (1). Kita akan kemana (2). Saat ini kita
berada dimana (3). Hal2 apakah yang akan menghambat perjalanan kita (4). Hal2
apakah yang akan mempercepat perjalanan kita (sumberdaya) (5). Dan, seperti apa
pula tahapannya.
****
Semoga bermanfaat !
***
Intermezzo : Sepertinya banyak yang tertarik terhadap konsep Self Image & juga
Outcome. Mudah2an saya berkesempatan untuk menyusun ulang secara lebih
sistematis melalui E-Book, agar lebih mudah lagi dipahami. Termasuk konsep utama
dari “The Alchemy of The Universe” yang mendasari semua ini, termasuk juga
Behaviour dan Attitude yang harus dikembangkan, dan tentunya berisikan contoh2
kejadian riel yang merupakan cerminan dari konsep ini.
Neuro Parenting 1
OCTOBER 1, 2017REVIEWBUKUSELFHELP
Neurosains ( neuroscience ) berasal dari kata “neuron” artinya sel saraf dan
“sains/science” artinya ilmu. Jadi, Neurosains adalah ilmu sel saraf. Sedangkan ,
Parenting , secara umum disebut segala sesuatu yang berhubungan dengan
pengasuhan anak.
MENGAPA ADA SEL SARAF (NEURON) DALAM URUSAN PENGASUHAN?
Terdapat hubungan antara perilaku pengasuhan dan kinerja otak, baik otak anak dan
otak orang tua. Dalam riset ilmu otak (neurosains) terkini telah di temukan
hubungan yang erat antara aktivitas otak dengan perilaku manusia. Dengan
menggunakan alat pemindai otak yang bernama PET (positron emmision
tomographi) ditemukan 6 area otak yang bekerja secara terpadu (interkoneksi dan
interdependensi) berhubungan erat dengan perilaku manusia. 6 area otak itu adalah
pre frontal cortex (pfc), girus cingulatus, limbic system, basal ganglia, lobus
temporalis dan cerebellum.
Anak yang mengalami perlakukan pengasuhan yang buruk dari orangtuanya bisa
berdampak pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada otak anak. Yang
pada gilirannya, anak akan bersikap dan berperilaku buruk.
ADD , ADHD, Psikopat dan OCD serta yang lainnya adalah contoh2 dari hasil
pengasuhan orangtua yang buruk.
Untuk mengetahui bagaimana otak anak tumbuh dan berkembang serta cara
kerjanya, juga untuk mengetahui bagaimana otak orangtua bekerja saat melakukan
pengasuhan, maka kita perlu tahu ilmu otak secara umum.
BAGIAN II
PEMBAGIAN OTAK.
Melihat otak seperti melihat pemandangan alam. Ada gunung, bukit, sungai dan
pepohonan.
1. Bagian “Cortical”
2. Bagian “Subcortical”.
( catatan : Gambar pembagian otak akan diberikan oleh dr.AmirZuhdi saat kelas
KulWap di mulai).
CORTICAL
Bagian Cortical, disebut juga sebagai korteks serebri atau kulit otak. Yang berfungsi
sebagai pusat berpikir dan berbahasa.
1. Lobus Frontalis,
2. Lobus Parietalis,
3. Lobus Occipitalis,
4. Lobus Temporalis) ,
Ditambah satu Lobus Insula yg tidak nampak dari luar, yang ditutup oleh pinggiran
Lobus Frontais, Pinggiran Lobus Temporalis dan Lobus Parietalis.
Bagian Cortical terdiri dari “bukit” yang bernama GYRUS spt Gyrus Cingulatus,
“Sungai” yang bernama SULCUS, “dahan pepohonan” yang bernama NEURON (sel
saraf) terdiri dari badan, dendrit dan akson.
Di bagian Cortical, kecakapan berpikir yang baik dan kesantunan kata yang
mempesona (bagus bahasanya) di “produksi” di area ini. Di bagian ini, ada area yang
bernama pre frontal cortex (PFC) yang berfungsi sebagai otak utama manusia. Area
pfc memiliki kekhususan kemampuan yaitu kemampuan merencanakan (plan),
memilih dan memutuskan (desicion making) dan menilai sesuatu. Bila area pfc
rusak maka manusia tidak lagi menjadi manusia, melainkan menjadi binatang yang
berwujud manusia. Nggak bisa berpikir jernih, yang ada hanya pikiran hawa nafsu
belaka.
SUBCORTICAL
Bagian Subcotical , juga di sebut otak dalam (visceral brain), terletak di bagian dalam
dan tertutup oleh “gunungan” /lobus-lobus Cortical.
1. Sistem Limbik
2. Cerebellum
3. Batang Otak
BAGIAN III
SISTEM LIMBIK
Terdapat beberapa “piranti” otak yang membentuk satu sistem , yang bernama
Sistem Limbik yang berfungsi sebagai pengatur emosi manusia, baik emosi yang
konstrukrif (emosi yang membangun) dan destruktif ( emosi yang merusak).
BATANG OTAK
Di bagian Subcortical ini terdapat area yang bernama Batang Otak, yang memiliki
fungsi untuk mengatur sistem vegetasi tubuh seperti mengatur denyut jantung,
gerak napas paru, sistem hormonal dan aktivitas vegetasi lainnya. Aktivitas
“menyerang atau lari” juga wujudkan oleh aktivitas dari batang otak ini setelah
mendapat perintah dari sistem limbik (khususnya Amygdala).
CEREBELLUM
“Gunungan” otak yang lebih kecil dari bagian Cortical, yang terletak di belakang-
bawah otak Cortical, memiliki fungsi yang tidak kalah menariknya. Diberi nama
Cerebellum atau Otak Kecil.
Berfungsi sebagai pengatur irama dan koordinasi gerakan agar gerakan jadi teratur
dan rapi. Memiliki hubungan yang sangat erat dengan sistem limbik (amygdala,
hippocampus dan hypothalamus) menjadikan cerebellum memiliki peran dalam
mencerdaskan otak anak melalui gerakan2 yang sempurna.
BAGAIMANA IMPLEMENTASINYA DALAM PENGASUHAN ?
Mengasuh yang sesungguhnya adalah mengasuh otak_baik otak anak maupun otak
orangtua. Tujuan utama mengasuh otak adalah melatih otak melakukan
(memutuskan) perbuatan mulia agar terbiasa berbuat mulia.
Berolah raga, aktivitas gerakan dengan keseimbangan dll dapat mengaktivasi otak
cerebellum, yang pada gilirannya dapat ikut merangsang kecerdasan anak melalui
gerakan-gerakan (kinestetik). Aktivitas yang melibatkan kerja sama ( team building )
akan mengaktifkan bagian Cortical dan Subcortical dengan sempurna.
TUMBUH-KEMBANG OTAK ANAK SEBAGAI DASAR MERANCANG
“KURIKULUM” PENGASUHAN ANAK.
Otak anak tumbuh dan berkembang tahap demi tahap. Pertumbuhan Otak anak
berlansung kurang lebih 21 tahun. Anak yang baru lahir , otaknya tumbuh dan
berkembang sekitar 40% – 45% dari otak orang dewasa. Dan di usia sekitar 21 tahun,
otak anak telah mencapai 100%.
Nomor 1 ( Bunda Ratna Dewi )
========================
Jawab :
Kematangan emosi orangtua tidak terlepas dari proses pematangan emosinya dikala
berusia 0-7 thn. Ketepatan proses pengasuhan di usia tsb akan menentukan kwalitas
emosinya.
Bila kesadaran itu ada lalu orangtua berusaha untuk memperbaikinya, maka bisa
diperbaiki meskipun tidak sebagus saat usia 0-7 thn.
Yaaa,…. bisalak KW 1, bila berusaha sekuat tenaga untuk membenahi emosi tsb.
Waktunya pembenahan bisa 3 bulan atau bahkan bisa sampai 2 tahun. Dan ada juga
yang hanya 1 bulan.
Pengetahuan ini harus saya sampaikan karena mematangkan emosi bagian dasar
dari kematangan karakter. Perlu proses khususnya kesadaran.
Emosi yang timbul dalam benak kita berasal dari stimulus internal ( dlm.pikiran kita
) dan stimulus eksternal.
Agar bisa mematangkan emosi, hal yang paling penting selain yang lainnya adalah
Kemampuan mengenali emosi diri sendiri. Banyak orangtua yang tidak bisa
mengidentifikasikan emosi dirinya sendiri apalagi orang lain. Disinilah akan
memunculkan masalah pengasuhan.
Dari tahap ini baru masuk di tahap trampil mengelola emosi. Disini banyak praktek2
yang harus dilakukannya. Ingat..! Cara belajar otak itu selain pemahaman harus
praktek/ latihan dan latihan.
==================
Lalu Apa yg harus dilatih pada anak usia 10th agar otak cortical & subcortikalnya
optimal? (Saat ini putra saya kelas 6 sd akan masuk smp, secara IQ dia diatas rata’
kelas kata gurunya, dia paling senang dgn matematika dan dia suka mengajarkan
matematika saat teman’nya meminta diajarkan sampai-sampai gurunya agak sedikit
cemburu karena anak murid nya lebih memilih bertanya dan meminta diajarkan
putra saya di kelas. Tetapi saat ini putra saya ini kurang optimis dan disiplin dalam
belajar dia lebih senang menghabiskan waktunya untuk main seperti main sepeda
keliling komplek, main bola, main layangan atau berenang.)
Sebagai tambahan putra saya juga sering datang terlambat ke sekolah karena kurang
disiplin serta suka tertidur saat guru menerangkan pelajar yg kurang dia sukai atau
membosankan baginya. Putra saya lebih sering rangking ke 2 di kelas & jumlah nilai
selisih 1-5 dg yg rangking 1. Saat naik kelas 6 kemarin dia rangking 1. Usia teman
sekelasnya rata’ 12thn & 13 thn.
Jawab : [01/06 09:30] Amir Zuhdi 7: Kebanyakan orangtua Indonesia
mendefinisikan anak hebat itu anak yang cepat membaca dan (maaf) nilai
matematikanya tinggi.
Nanti baru … ada HAA! ketika menemukan masalah emosi pada anak2nya. Saya
dulu juga seperti ini, akibatnya anak pertama, anaknya genius tapi emosinya perlu
“pengasahan” ekstra ketat. Alhamdulillah bisa di perbaiki.
[01/06 09:32] Amir Zuhdi 7: Agar anak kita hebat. Kawal dengan baik 3 hal utama :
2. Otak Emosi
3. Otak Rasio
[01/06 09:34] Amir Zuhdi 7: Yang dialami oleh anak bunda Ratna adalah kurang
keseimbangan diantara 3 hal di atas.
Jangan hanya mengasah otak rasionya saja (spt ngajari berhitung dan membaca)
tapi harus di ajari Otak Emosinya juga. Ingat!… 80% otak emosi akan mengantarkan
kesuksesan anak. (Daniel Goleman).
Anak tsb masih usia yang sangat muda, masih dalam masa perkembangan anak.
Latih emosinya.
Caranya…
Sesal Parenting
Sungguh gerimis hati ini tadi pagi saat aku tak tahan untuk bersikap kasar kepada
anakku karena gak mau mandi. Sungguh tadinya aku berfikir ini demi membangun
kedisiplinan, namun saat dikantor aku merasa bersalah kepada anakku. Badannya
mungkin bersih sehabis mandi namun batinnya sudah tercemar.
Ah teringat sekali pesan orang bijak bahwa sejatinya seorang anak yang belum baligh
harus banyak dihujani dengan kasih sayang. Bukan disiplin kaku ala militer. Agar
kelah anchor menyenangkanlah yang akan tercipta saat mereka mengingat
orangtuanya.
Teringat nasihat seorang kawan, bahwa saat kita merasa terganggu8 dengan ulah
anak kita. sejatinya sebenarnya masih ada luka batin yang masih perlu diselesaikan.
Bangunlah rekening bank emosi positif kepada anak-anak dan istri, agar saat kita
meninggal nanti akan banyak hal yang menyenangkan.
Jadilah seorang yang persuasif terhadap anak, layaknya seorang pria yang sedang
memikat gadis pujaanya layaknya seorang salesman yang sedang membua calon
pelanggannya.
jangan sampai nanti menyesal jika anak-anak kita menggap kita jahat, padahal
sejatinya kita sangat menyayangi mereka. Dan janganlah menyesal pula jika anak-
anak kita mengikui orang berhati jahat karena sikap mereka yang menyenangkan
kepada anakp-anak kita.
Berondongilah, hujanilah mereka dengan kasih sayang. Jika sudah melakukan itu,
jangan pula berharap mereka segera berubah, karena perilaku buruk sebagai
orangtua mungkin sudah bertahun-tahun mereka rekam dan butuh usaha kerasa
untuk menghapuskannya.
Saat mereka dalam kondisi emosi yang intens, sugestilah dengan nasihat-nasihat dan
perilaku yang menyenangkan.