Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACUAN PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : Sindrom Nefrotik (Ginjal bocor)

Sub Pokok Bahasan : Kondisi umum dan penatalaksaan sindrom nefrotik

Sasaran : Klien dan Keluarga

Hari/ Tanggal : Kamis, 25 Oktober 2018

Alokasi waktu : 25 menit

Tempat : Ruang Melati 14 Bed 4, RSUD BEKASI

A. Analisis Situasi

An. P berumur 15 tahun, ia sedang di rawat di RSUD BEKASI dengan


diagnosa medis Sindrom Nefrotik. An. P datang pertama kali dengan keluhan
bengkak diseluruh badan terutama di bagian mata dan kaki. Berat badan mencapai
70 kg. Ibu lulusan SMA, tidak tau penyakit anaknya.

B. Tujuan Pembelajaran

1 Tujuan Instruksional Umum (TIU):

Setelah diberikan informasi kesehatan selama 1 X 45 menit, diharapkan


keluarga dapat memahami tentang kondisi umum dan penatalaksaan sindrom
nefrotik.

2 Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :

Setelah dilakukan pemberian informasi kesehatan tentang kondisi umum dan


penatalaksaan sindrom nefrotik, keluarga dapat:

a. Menjelaskan pengertian sindrom nefrotik


b. Menjelaskan tanda dan gejala sindrom nefrotik
c. Menjelaskan perawatan pada sindrom nefrotik
d. Menjelaskan diet pada sindrom nefrotik
e. Menjelaskan penatalaksanaan pada sindrom nefrotik
C. Materi (terlampir)
Kualifikasi materi :

1. Pengertian sindrom nefrotik


2. Tanda dan gejala sindrom nefrotik
3. Perawatan pada sindrom nefrotik
4. Diet pada sindrom nefrotik
5. Penatalaksanaan pada sindrom nefrotik
D. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

E. Media/Alat Bantu : Leaflet

F. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM):

Kegiatan Media/
No Tahap Waktu Metode
Pendidikan kesehatan alat bantu

1 Perkenalan 2 - Mengucapkan salam Ceramah Bicara


menit
- Menjelaskan tujuan

- Membagikan leaflet

2 Kerja 18 Menjelaskan kepada Ceramah, Leaflet


keluarga tentang: Tanya
Menit Jawab
1. Pengertian sindrom
nefrotik
2. Tanda dan gejala sindrom
nefrotik
3. Perawatan pada sindrom
nefrotik
4. Diet pada sindrom
nefrotik
5. Penatalaksanaan pada
sindrom nefrotik
Memberikan kesempatan
2 kepada audience untuk
bertanya
Menit

3 Terminasi 2 - Merangkum materi Ceramah, Bicara


menit Tanya
yang telah dijelaskan Jawab

- Mengevaluasi secara
lisan untuk mengetahui
tingkat pencapaian TIK

- Mengucapkan salam

G. Evaluasi

1. Jenis tes : Formatif

2. Bentuk tes : Lisan

3 Pertanyaan :

a. Jelaskan pengertian sindrom nefrotik ?


b. Sebutkan tanda dan gejala sindrom nefrotik ?
c. Jelaskan perawatan pada sindrom nefrotik ?
d. Jelaskan diet pada sindrom nefrotik ?
e. Jelaskan penatalaksanaan pada sindrom nefrotik ?

H. Daftar Pustaka

Betz dan Sowden, 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Edisi 5. Jakarta: EGC

Mansjoer Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Ed.III. jilid 2. Jakarta : FKUI

Saputra dan Lyndon , 2007. Intisari Ilmu Penyakit Dalam. Tangerang : Bina Rupa
Aksara.

Suriadi dan Yuliani, 2010. Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta : CV Sagung
Seto

Lampiran :

MATERI PENGAJARAN

A. POKOK BAHASAN : Sindrom Nefrotik (Ginjal Bocor)

B. SUB POKOK BAHASAN : Kondisi umum dan Penatalaksanaan Sindrom


Nefrotik
1. Pengertian
Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh kerusakan
glomerulus. Peningkatan permeabilitas glomerulus terhadap protein plasma
menimbulkan proteinuria, hipoalbuminemia, hiperlipidemia, dan edema (Betz dan
Sowden, 2009).
Sindrom nefrotik adalah merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh
adanya injury glomerular yang terjadi pada anak dengan karakteristik; proteinuria,
hypoproteinemia, hypoalbuminemia, hyperlipidemia dan edema. (Suriadi & Yuliani,
2010).

2. Tanda dan gejala


1) Manifestasi utama sindrom nefrotik adalah edema. Edema biasanya bervariasi
dari bentuk ringan sampai berat (anasarka). Edema biasanya lunak dan cekung
bila ditekan (pitting), dan umumnya ditemukan disekitar mata (periorbital) dan
berlanjut ke abdomen daerah genitalia dan ekstermitas bawah.
2) Penurunan jumlah urin : urine gelap, berbusa
3) Pucat
4) Hematuri
Hematuria mikroskopik kadang-kadang terlihat pada sindrom nefrotik, namun
tidak dapat dijadikan petanda untuk membedakan berbagai tipe sindrom
nefrotik.
5) Anoreksia dan diare disebabkan karena edema mukosa usus.
6) Sakit kepala, malaise, nyeri abdomen, berat badan meningkat dan keletihan
umumnya terjadi
7) Nilai uji laboratorium abnormal (Betz dan Sowden, 2009)
3. Perawatan pada sindrom nefrotik
1) Batasi aktivitas (tidak boleh berlari-lari)
2) Beri mainan yang dapat dimainkan di tempat tidur
3) Bila pembengkakan telah berkuang diperbolehkan melakukan aktivitas sesuai
dengan kemampuan fisik
4) Dampingi anak saat bermain
5) Lakukan diet makanan dengan mengurangi makanan yang mengandung lemak
dan banyak garam
6) Konsumsi makanan yang mengandung cukup protein dan karbohidrat
4. Diet pada sindrom nefrotik
1) Makanan yang boleh diberikan
Semua bahan makanan segar (tidak diawetkan), seperti :
1. Karbohidrat : beras, kentang, terigu, gandum
2. Semua bahan kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan
2) Makanan yang dibatasi
Daging , ayam, ikan maksimal 100 gram per hari
2. Telur satu butir perhari
3. Susu 2 gelas perhari
3) Makanan yang tidak boleh diberikan
Semua makanan yang tinggi garam atau bahan kimia, seperti :
Roti, biscuit, dan kue yang dimasak dengan garam dapur dan soda kue
2. Telur asin, dendeng, corned beef, daging asap, ikan kaleng, acar, asinan, buah
dalam kaleng
4. Bahan makanan seperti : garam dapur, vetsin, soda kue, saos, terasi, petis,
tauco
5. Hindari makanan yang tidak alami dan bersoda (contohnya minuman kaleng,
minuman kemasan)

5. Penatalaksanaan pada sindrom nefrotik


Penatalaksanaan menurut Mansjoer Arif tahun 2001 :
1. Istirahat sampai edema tinggal sedikit. Batasi asupan Na sampai ± 1 gram/hari,
secara praktis dengan menggunakan garam secukupnya dalam makanan dan
menghindari makanan yang diasinkan. Diet protein 1-2 gram/kgBB/hari
2. Bila edema tidak berkurang dengan pembatasan garam, dapat digunakan
diuretik, biasanya furosemid 1 mg/kgBB, bergantung pada beratnya edema dan
respon pengobatan.
3. Pemberian kortikosteroid berdasarkan ISKDC (International Study Of Kidney
Disease In Children); prednison dosis penuh: 60 mg/m 2 luas permukaan
badan/hari atau 2 mg/kgBB/hari (maximal 80 mg/kgBB/hari) selama 4 minggu
dilanjutkan pemberian prednison dosis 40 mg/kgBB/m 2luas permukaan
badan/hari atau 2/3 dosis penuh, yang diberikan 3 hari berturut-turut dalam
seminggu (intermitten dose) atau selang hari(alternating dose)selama 4 minggu
kemudian dihentikan tanpa trapping off lagi. Bila terjadi relaps diberikan
prednison dosis penuh seperti terapi awal sampai terjadi remisi (maksimal 4
minggu), kemudian dosis diturunkan menjadi 2/3 dosis penuh. Bila terjadi relaps
sering atau resisten steroid, lakukan biopsi ginjal.
4. Obat-obatan yang sering digunakan pada yang resisten steroid
1) Siklofosfamid (CPA)
Pengamatan selama 5 tahun pada pemberian secara oral siklofosfamid (2-
3mg/kgBB/hari) dan prednison (1mg/kgBB secara alternating day) selama 8-
12 minggu dapat terjadi remisi pada 69% pasien dengan SNRS.
2) Siklosporin A (CsA)
Siklosporin A (CsA) merupakan obat pengganti steroid yang efektif dan aman
dalam pengobatan sindrom nefrotik.
3) Metilprednisolon pulse
Protokol pengobatan dengan metilprednisolon pulse bersamaan dengan
prednison atau siklofosfamid oral, dapat memberikan remisi total pada pasien
dengan SNRS kelainan minimal atau GSFS. Protokol pengobatan metilprednisolon
pulse tersebut dikenal sebagai protokol Mendoza.
5. Cegah infeksi. Antibiotik hanya diberikan bila ada infeksi
6. Punksi asites maupun hidrotoraks dilakukan bila ada indikasi vital
6. Perawatan di rumah
1. Harus teratur minum obat
2. Harus rutin kontrol untuk mengantisipasi kekambuhan
3. Pantau masukan dan keluaran urin dengan mengukur konsumsi air dan produksi urin
dalam sehari
4. Batasi intake minum sesuai dengan pengeluaran

Anda mungkin juga menyukai