Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH KIMIA

UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Yunita Sarempa

2. Paskalia Tompoh

3. Olivia Romony

4. Erma Yuli Kadmaerubun

5. Fahrol Djobubu

6. Desri Delvia Sikuda

KELAS XII IPA 2


SMA KRISTEN TOBELO
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas kasih
dan penyertaan-Nya makalah yang membahas khusus tentang ”Unsur-Unsur
Golongan Utama”, dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam makalah ini kami buat berdasarkan refrensi yang kami ambil dari
berbagai sumber, diantaranya buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa
menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami juga berharap
bisa dimafaatkan semaksimal dan sebaik mugkin.
Namun, seperti pepatah lama mengatakan: ”tak ada gading yang tak retak”,
demikianlah makalah ini belum mencapai kesempurnaan, karena itu baik kritik
ataupun saran yang membangun sangatlah di perlukan untuk perbaikan mencapai
hasil yang maksimal.
Atas perhatian dan kerjasama yang baik,di ucapkan banyak terimakasih..

Tobelo, 23 November 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

II. PEMBAHASAN ................................................................................ 2


2.1 Sifat-Sifat Unsur Golongan Utama ............................................. 2
2.1.1 Golongan IA (Logam Alkali) ............................................ 2
2.1.2 Golongan IIA (Alkali Tanah) ............................................ 4
2.1.3 Golongan IIIA .................................................................. 6
2.1.4 Golongan IVA (Logam Karbon) ....................................... 9
2.1.5 Golongan VA (Logam Nitrogen) ...................................... 14
2.1.6 Golongan VIA (Logam Kalkogen) ................................... 15
2.1.7 Golongan VIIA (Logam Halogen) .................................... 17
2.1.8 Golongan VIIA (Logam Gas Mulia) ................................. 18
2.2 Kelimpahan Dan Manfaat Golongan Utama ............................... 18
2.2.1 Golongan IA (Logam Alkali) ............................................ 18
2.2.2 Golongan IIA (Alkali Tanah) ............................................ 19
2.2.3 Unsur Golongan Utama IIIA,IVA,VA,VIA ..................... 20
2.2.4 Unsur Golongan Transisi .................................................. 21
2.2.5 Golongan VIIA (Halogen) ................................................ 22
2.2.6 Golongan VIIIA (Logam Gas Mulia) ................................ 23
2.3 Bahaya Unsur-Unsur Kimia ........................................................ 24
2.4 Pembuatan Unsur Golongan Utama ............................................ 24

III. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 28


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 29

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-
unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan
kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan
golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi
unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak
dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan
nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar,
maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam
Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan
teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya
adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun, karena
tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas,
senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur
bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas
(Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur
lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara
mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut
berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina
(Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat
ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali
He) terdapat di lapisan atmosfer.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang
ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya,
senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat,
beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.
Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya
tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami
harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sifat-Sifat Unsur Golongan Utama


Jumlah unsur banyak sekali, baik yang alamiah maupun yang buatan. Unsur-unsur
tersebut disusun dalam tabel periodik. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan dalam kolom-
kolom yang disebut dengan golongan dan dalam baris yang disebut periode. Secara garis
besar unsur-unsur tersebut dibedakan atas unsur-unsur utama dan unsur-unsur transisi. Pada
bab ini kita akan mempelajari unsur-unsur utama. Unsur utama termasuk dalam golongan A
yang terdiri atas unsur logam dan unsur nonlogam. Golongan A terdiri dari delapan golongan
(I – VIII).

2.1.1 Golongan IA ( Logam Alkali )


Kereaktifan logam alkali ditunjukan oleh reaksi-reaksinya dengan beberapa unsur
nonlogam. Logam alkali dengan gas hidrogen dapat bereaksi membentuk hidrida yang
berikatan ion, dalam hal ini bilangan oksidasi hidrogen adalah -1 dan bilangan oksidasi alkali
+1. Logam alkali dengan oksigen dapat membentuk oksida, dan bahkan beberapa diantaranya
dapat membentuk perioksida dan superoksida. Litium bahkan dapat bereaksi dengan gas
nitrogen pada suhu kamar membentuk litium nitrida ( Li3N ). Semua senyawa Logam alkali
merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, sedangkan dengan raksa membentuk
amalgam yang sangat reaktif dengan reduktor.
Berikut adalah sifat umum masing – masing unsur logam alkali yang tertera pada tabel :
a. Litium ( Li )

Sifat – sifat kimia Li


Nomor atom 3
Konfigurasi elektron 1s2 2s1
Titik leleh (K) 454
Titik didih (K) 1609
Jari – jari atom 1,34
Jari – jari ion 0,60
Energi Ionisasi I (kJ mol-1) 520
Energi ionisasi II 7298
Elektronegativitas 0,98
Potensial Elektrode (Volt)
M+ + e M -0,34
Massa jenis (g mL-1) 0,63

2
b. Natrium ( Na )

Sifat – sifat kimia Na


Nomor atom 11
Konfigurasi elektron [He] 3s1
Titik leleh (K) 371
Titik didih (K) 1154
Jari – jari atom (Å) 1,54
Jari-jari ion 0,95
Energi ionisasi I 495
Energi ionisasi II 4563
Elektronegativitas 0,93
Potensial elektrode (volt)
M+ + e M -2,71
Massa jenis (g mL-1) 0,97

c. Kalium (Ka)

Sifat – sifat Kimia K


Nomor atom 19
Konfigurasi elektron [Ne] 4s1
Titik leleh (K) 337
Titik didih (K) 1039
Jari – jari atom 4,3
Jari – jari ion 1,33
Energi ionisasi I ( kJ mol-1 ) 418
Energi ionisasi II ( kJ mol-1 ) 3051
Elektronegativitas 0,82
Potensial elektrode ( volt )
M+ + e M -2,93
Massa jenis (g mol -1) 0,86

d. Rubidium (Rb)

Sifat – sifat kimia Rubidium ( Rb )


Nomor atom 37
Konfigurasi elektron [ Ar ] 5s1
Titik Leleh (K) 312
Titik Didih (K) 967

3
Jari – jari atom 4,2
Jari – jari ion 1,48
Energi ionisasi I ( kJ mol -1 ) 403
Energi ionisasi II ( kJ mol -1) 2632
Elektronegativitas 0,82
Potensial Elektrode ( Volt )
M(aq) + e M -2,99
Massa jenis ( g mL -1 ) 1,53

e. Sesium (Cs)

Sifat – sifat Kimia Sesium ( Cs )


Nomor atom 55
Konfigurasi elektron [ Kr ] 6s1
Titik Leleh (K) 302
Titik Didih (K) 952
Jari-jari atom 3,9
Jari – jari ion 1,69
Energi ionisasi I (kJ mol -1) 374
Energi Ionisasi II (kJ mol -1) 2420
Elektronegativitas 0,79
Potensial Elektrode (Volt)
M(aq) + e M -3,02
-1
Massa jenis (g mL ) 1,95

2.1.2 Golongan IIA (Alkali Tanah)


Seperti halnya logam alkali, unsur – unsur alkali tanah juga merupakan logam-logam
yang reaktif. Kereaktifannya semakin bertambah dari Be ke ba, Be merupakan unsur alkali
tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air.
Berikut adalah Sifat Umum masing - masing logam Alkali Tanah
a. Berilium (Be)

Sifat – sifat Kimia Berilium (Be)


Nomor atom 4
Konfigurasi elektron [He] 2s2
Titik leleh (K) 1553
Titik didih (K) 3043
Jari-jari atom (angstrom) 1,12
Jarijari ion 0,31

4
Energi ionisasi I 900
Energi ionisasi II 1800
Elektronegativitas 1,57
Potensial elektrode (volt)
M2+ + 2e M -1,85
Massa jenis (g mL -1) 1,86

b. Magnesium (Mg)

Sifat – sifat Kimia Magnesium ( Mg )


Nomor atom 12
Konfigurasi elektron [Ne] 3s2
Titik leleh (K) 923
Titik didih (K) 1383
Jari-jari atom (angstrom) 1,60
Jari-jari ion (angstrom) 0,65
Energi ionisasi I (kJ mol-1) 900
Energi ionisasi II (kJ mol-1) 1800
Elektronegativitas 1,57
Potensial elektrode (Volt)
M2+ + 2e M -2,37
Massa jenis (g mL-1) 1,57

c. Kalsium (Ca)

Sifat-sifat Kimia Kalsium (Ca)


Nomor Atom 20
Konfigurasi elektron [Ar] 4s2
Titik leleh (K) 1111
Titik didih (K) 1713
Jari-jari atom (angstrom) 1,97
Jari-jari ion (angstrom) 0,99
Energi ionisasi I (kJ mol-1) 590
Energi ionisasi II (kJ mol-1) 1150
Elektronegativitas 1,00
Potensial elektrode (volt)
M2+ + 2e M -2,87
Massa jenis (g mL-1) 1,55

5
d. Stonsium (Sr)

Sifat – sifat Kimia Stronsium ( Sr )


Nomor atom 38
Konfigurasi elektron [Kr] 5s2
Titik leleh (K) 1041
Titik didih (K) 1653
Jari-jari atom 2,15
Jari-jari ion 1,13
Energi ionisasi (kJ mol-1) 550
Energi ionisasi (kJ mol-1) 1016
Elektronegativitas 0,95
Potensial elektrode
M2+ + 2e M -2,89
-1
Massa jenis (g mL ) 2,6

e. Barium ( Ba )

Sifat-sifat Kimia Barium ( Ba )


Nomor atom 56
Konfigurasi elektron [Xe] 6s2
Titik leleh (K) 987
Titik didih (K) 1913
Jari-jari atom 2,22
Jari-jari ion 1,35
Energi ionisasi (kJ mol-1) 500
Energi ionisasi (kJ mol-1) 970
Elektronegativitas 0,89
Potensial elektrode
M2+ + 2e M -2,90
Massa jenis (g mL-1) 3,6

2.1.3 Golongan IIIA ( Logam Aluminium Atau Logam pasca Transisi )


a. Boron (B)
Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron
adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih
bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron
berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan
banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk

6
coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh)
dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
Berikut adalah sifat-sifat kimia yang dimiliki Boron

Sifat – sifat kimia Boron (B)


Nomor atom 5
Jari-jari atom 0,80
Jari-jari ion -
Kerapatan 2,54
Titik leleh 2300
Titik didih 4200
Energi ionisasi I 807
Energi ionisasi II 2425
Energi ionisasi III 3658

b. Aluminium ( Al )
Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik
yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan tidak
memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti
yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur
di alam. Aluminium adalah unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan
dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam,
selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam
aluminium dari senyawanya.
Aluminium memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

Sifat – sifat Kimia Aluminium (Al)


Nomor atom 13
Jari-jari atom 1,25
Jari-jari Ion 0,45
Kerapatan 2,70
Titik leleh 932
Titik didih 2720
Energi ionisasi I 579
Energi ionisasi II 1979
Energi ionisasi III 2962

7
c. Galium (Ga)
Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan
nomor atom 31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan benda
padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar
dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan bijih seng.
Galium memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

Nomor atom 31
Jari-jari atom 1,24
Jari-jari ion 0,60
Kerapatan 5,90
Titik leleh 303
Titik didih 2510
Energi ionisasi I 579
Energi ionisasi II 1979
Energi ionisasi III 2962

d. Indium ( In )
Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan
dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam logam
miskin ( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari tabel
periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang dibanding dengan logam
alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya lebih rendah dibanding dengan
logam transisi dan mereka lebih lunak). Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam
indium dapat menyala dan terbakar. Indium memiliki sifat sebagai berikut

Sifat-sifat Kimia Indium (In)


Nomor atom 49
Jari-jari atom 1,50
Jari-jari ion 0,81
Kerapatan 7,30
Titik leleh 429
Titik didih 2320
Energi ionisasi I 556
Energi ionisasi II 1820
Energi ionisasi III 2703

8
e. Thalium ( Ti )
Thalium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Thalium
adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah
pisau. Thalium termasuk logam miskin. Thalium kelihatannya seperti logam yang berkilauan
tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat memudar menjadi warna
kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara dalam jangka
waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika thalium berada di air
maka akan terbentuk thalium hidroksida
Unsur thalium dan senyawanya bersifat racun dan penanganannya harus hati-hati. Thalium
dapat menyebabkan kanker. Berikut adalah sifat-sifat kimia yang dimiliki Thalium

Sifat-sifat Kimia Thalium (Ti)


Nomor atom 81
Jari-jari atom 1,55
Jari-jari ion 0,95
Kerapatan 11,85
Titik leleh 577
Titik didih 1740
Energi ionisasi I 590
Energi ionisasi II 1971
Energi ionisasi III 2874

2.1.4 Golongan IVA ( Logam Karbon )


a. Karbon ( C )
Karbon adalah salah satu unsur yang terdapat dialam dengan symbol dalam sistem
peridoik adalah “C”. Nama “carbon” berasal dari bahasa latin “carbo” yang berarti “coal”
atau “charcoal”. Istilah “coal” menyatakan sediment berwarna hitam atau coklat kehitaman
yang bersifat mudah terbakar dan terutama memiliki komposisi utama belerang, hydrogen,
oksigen, dan nitrogen.Karbon memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 12,011, terletak pada
golongan 4A atau 14 dan terdapat dalam periode 2 dan blok p. Konfigurasi electron atom
karbon adalah 1s2 2s2 2p2 atau [He] 2s2 2p2 dengan susunan electron dalam kulit atomnya
adalah 2 4. Jumlah tingkat energinya adalah 2, dimana tingkat pertama terdapat 2 elektron
dan tingkat kedua terdapat 4 elektron. Karbon merupakan unsur ke-19 yang paling banyak
terdapat di kerak bumi yaitu dengan prosentase berat 0,027%, dan menjadi unsur paling
banyak ke-4 terdapat jagat raya setelah hydrogen, helium, dan oksigen. Ditemukan baik di
air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam tubuh makhluk hidup. Karbon membentuk
senyawaan hampir dengan semua unsur terutama senyawa organic yang banyak menyusun
dan menjadi bagian dari makhluk hidup.
Keistimewaan unsur karbon dibandingkan dengan unsur golongan IV A yang lain, unsur
karbon secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam rantai, baik dengan ikatan tunggal C –

9
C, ikatan rangkap dua C = C, maupun ikatan rangkap tiga C ≡ C. Hal ini terjadi karena unsur
karbon mempunyai energi ikatan C – C yang kuat,yaitu sebesar 356 kj/ mol.
Bentuk karbon yang paling banyak dikenal adalah intan dan grafit . Susunan molekul
intan lebih rapat dibandingkan dengan grafit. Kerapatan intan adalah 3,51 g / cm3 , sedangkan
grafit 2,22 g / cm3. Namun grafit mempunyai kestabilan yang lebih baik dialam,yakni pada 1
atm 300⁰K adalah 2,9 kj / mol. Dari rapatannya tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk
mengubah grafit menjadi nyan diperlukan tekanan yang besar . ari ifat thermodinamika pada
300⁰K, 1.500 atm mncapai keseimbangan grafit dan intan ,tetapi berjalan sangat lamban.
Berikut adalh sifat – sifat kimia yang dimiliki atom karbon:

Simbol C
Radius Atom 0.91 Å
Volume Atom 5.3 cm3/mol
Massa Atom 12.011
Titik Didih 5100 K
Radius Kovalensi 0.77 Å
Struktur Kristal Heksagonal
Massa Jenis 2.26 g/cm3
Konduktivitas Listrik 0.07 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas 2.55
Konfigurasi Elektron [He]2s2p2
Formasi Entalpi kJ/mol
Konduktivitas Panas 80 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi 11.26 V
Titik Lebur 3825 K
Bilangan Oksidasi -4,+4,2
Kapasitas Panas 0.709 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan -715 kJ/mol

b. Silikon ( Si )
Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si dan nomor
atom 14. Ia merupakan unsur kedua paling berlimpah setelah oksigen di dalam kerak Bumi,
mencapai hampir 25.7% . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius. Terdapat
dialam dalam bentuk tanah liat, granit, kuartza dan pasir,kebanyakan dalam bentuk silikon
dioksida (dikenal sebagai silika) dan dalam bentuk silikat.
Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet, hingga sejenis
plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon: tak berbau, tak berwarna, kedap air, serta
tak rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat
menghantarkan listrik.
Silikon kristalin memiliki tampak kelogaman dan bewarna abu-abu. Silikon merupakan
unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi dapat terserang oleh halogen dan alkali.
Kebanyakan asam, kecuali hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon
mentransmisi lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah, dari 1,3 sampai 6 mikromete.

10
Berikut adalh sifat – sifat kimia yang dimiliki atom Silikon
Simbol Si
Radius Atom 1.32 Å
Volume Atom 12.1 cm3/mol
Massa Atom 28.0856
Titik Didih 2630 K
Radius Kovalensi 1.11 Å
Struktur Kristal Fcc
Massa Jenis 2.33 g/cm3
Konduktivitas Listrik 4 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas 1.9
Konfigurasi Elektron [Ne]3s2p2
Formasi Entalpi 50.2 kJ/mol
Konduktivitas Panas 148 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi 8.151 V
Titik Lebur 1683 K
Bilangan Oksidasi 4,2
Kapasitas Panas 0.7 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan 359/mol

c. Germanium (Ge)
Logam ini ditemukan di :
 argyrodite, sulfida germanium dan perak
 Germanite, yang mengandung 8% unsur ini
 Bijih seng
 Batubara
 mineral-mineral lainnya
Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan
sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari
logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik
ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.
Berikut adalh sifat – sifat kimia yang dimiliki atom Germanium

Simbol Ge Elektronegativitas 2.01


Radius Atom 1.37 Å Konfigurasi Elektron [Ar]3d10 4s2p2
Volume Atom 13.6 cm3/mol Formasi Entalpi 31.8 kJ/mol
Massa Atom 74.9216 Konduktivitas Panas 59.9 Wm-1K-1
Titik Didih 3107 K Potensial Ionisasi 7.899 V
Radius Kovalensi 1.22 Å Titik Lebur 1211.5 K
Struktur Kristal Fcc Bilangan Oksidasi 4
Massa Jenis 5.32 g/cm3 Kapasitas Panas 0.32 Jg-1K-1
Konduktivitas Listrik 3 x 106 ohm-1cm-1 Entalpi Penguapan 334.3kJ/mol

11
d. Timah ( sn )
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin
dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan dengan kata “stagnum” yang
dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata “dripping” yang artinya menjadi cair / basah,
penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.
Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat flesibel,
memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan.
Berikut adalh sifat – sifat kimia yang dimiliki atom Timah

Simbol Sn
Radius Atom 1.62 Å
Volume Atom 16.3 cm3/mol
Massa Atom 118.71
Titik Didih 2876 K
Radius Kovalensi 1.41 Å
Struktur Kristal Tetragonal
Massa Jenis 7.31 g/cm3
Konduktivitas Listrik 8.7 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas 1.96
Konfigurasi Elektron [Kr]4d10 5s2p3
Formasi Entalpi 7.2 kJ/mol
Konduktivitas Panas 66.6 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi 7.344 V
Titik Lebur 505.12 K
Bilangan Oksidasi 4,2
Kapasitas Panas 0.228 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan 290.37 kJ/mol

e. Timbal ( Pb )
Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar
6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu
timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan
di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan
diasosiasikan dengan planet Saturnus. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan simbol kimia “Pb”. Simbol ini
berasal dari nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang artinya logam lunak. Timbal memiliki
warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong akan tetapi warna ini akan
segera berubah menjadi putih kotor atau abu-abu gelap ketika logam Pb yang baru dipotong
tersebut terekspos oleh udara.
Berikut adalah sifat – sifat kimia yang dimiliki atom Timbal
Simbol Pb
Radius Atom 1.75 Å
Volume Atom 18.3 cm3/mol

12
Massa Atom 207.2
Titik Didih 2023 K
Radius Kovalensi 1.47 Å
Struktur Kristal Fcc
Massa Jenis 11.35 g/cm3
Konduktivitas Listrik 4.8 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas 2.33
Konfigurasi Elektron [Xe]4f14 5d10 6s2p2
Formasi Entalpi 4.77 kJ/mol
Konduktivitas Panas 35.3 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi 7.416 V
Titik Lebur 600.65 K
Bilangan Oksidasi 4,2
Kapasitas Panas 0.129 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan177.9kJ/mol

f. Ununquadium ( Uuq )
(Anglo-saxon: lead, Latin: plumbum). Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di
kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan
diasosiasikan dengan planet Saturn. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.
Berikut adalah sifat – sifat kimia yang dimiliki atom Ununquadium

Simbol Uuq
Radius Atom Å
Volume Atom cm3/mol
Massa Atom n/a
Titik Didih K
Radius Kovalensi Å
Struktur Kristal n/a
Massa Jenis g/cm3
Konduktivitas Listrik x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas n/a
Konfigurasi Elektron [Rn]5f14 6d12 7s2
Formasi Entalpi kJ/mol
Konduktivitas Panas Wm-1K-1

Potensial Ionisasi V
Titik Lebur K
Bilangan Oksidasi n/a
Kapasitas Panas Jg-1K-1
Entalpi Penguapan kJ/mol

13
Unsur 114 memiliki masa paruh waktu 30 detik, yang lebih lama dari unsur 112. Ini
merupakan bukri kestabilan yang diperkirakan di sekitar unsur 114 (di mana kombinasi
proton dan neutron akan bergabung membentuk struktur yang stabil.
Sebuah cahaya 48Ca ditembakkan ke target 244Pu untuk membuat atom unsur 114.

2.1.5 Golongan VA ( Logam Nitrogen )


a. Nitrogen ( N )
Nomor Atom :7
Massa Atom : 14,0067 gr/mol
Massa Jenis : 1.251 gr/L
Titik Lebur : 63,15 K
Titik Didih : 77,36 K
Fase : Non Logam
Kalor peleburan : 0.720 kJ/mol
Kalor penguapan : 5.57 kJ/mol

b. Fosfor ( P )
Nomor Atom : 15
Massa Atom : 30,973761 gr/mol
Massa Jenis : 1,823gr/L
Titik Lebur : 317,3K
Titik Didih : 550 K
Fase : padat
Kalor peleburan : 0,66 kJ/mol
Kalor penguapan : 12,4 kJ/mol

c. Arsen ( As )
Nomer Atom : 33
Massa Atom : 74,9216 gr/mol
Massa Jenis : 5,727 g/L
Titik Lebur : 1090 K
Titik Didih : 887 K
Fase : Padatan
Kalor peleburan : 24,44 kJ/mol
Kalor penguapan : 34,76 kJ/mol

d. Stibium/Antimon ( Sb )
Nomer Atom : 51
Massa Atom : 121,760 gr/mol
Massa Jenis : 6,53 gr/L
Titik Lebur : 903,78 K

14
Titik Didih : 1860 K
Fase : padat
Kalor peleburan : 19.79 kJ/mol
Kalor penguapan : 193.43 kJ/mol

e. Bismut ( Bi )
Nomer Atom : 83
Massa Atom : 208, 98 gr/mol
Massa Jenis : 9,78 gr/L
Titik Lebur : 544,7 K
Titik Didih : 1837 K
Fase : Padatan
Kalor peleburan : 11,30 kJ/mol
Kalor penguapan : 151 kJ/mol

2.1.6 Golongan VIA ( Logam Kalkogen )


a. Oksigen
Sifat fisik oksigen
Simbol : O
Nomor atom :8
Massa atom relatif : 15,99999 gram/mol
Titik lebur : -218,4 oC
Titik didih : -182,96 oC
Densitas (gas) : 1,429 gram/ liter
Densitas (cair) : 1,14 gram/liter (-182,96oC)
Bilangan oksidasi : +2
b. Sulfur ( S )
Simbol :S
Nomor atom : 16
Ar : 32,06 gr/mol
Keelektronegatifan : 2.58
Wujud : padatan
Warna : kuning
Titik leleh
 Rombik : 112,80C
 Monoklin : 1190C
Titik didih : 444,70C
Densitas (pada suhu 200C)
 Rombik : 2,03
 Monoklin : 1,96
Bilangan oksidasi : -2, +4, +6
Konfigurasi elektron : [Ne] 3s2 3p4

15
c. Selenium ( Se )

Simbol : Se
Radius Atom : 1.4 Å
Volume Atom : 16.5 cm3/mol
Massa Atom : 78.96
Titik Didih : 958 K
Radius Kovalensi : 1.16 Å
Struktur Kristal : Heksagonal
Massa Jenis : 4.79 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 8 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 2.55
Konfigurasi Elektron : [Ar]3d10 4s2p4
Formasi Entalpi : 5.54 kJ/mol
Konduktivitas Panas : 2.04 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 9.752 V
Titik Lebur : 494 K
Bilangan Oksidasi : -2,4,6
Kapasitas Panas : 0.32 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : 26.32 kJ/mol

d. Telurium ( Te )
Massa jenis 6,24 g/cm3
Massa jenis (dalam cairan) 1,96 g/cm3
Titik lebur 722.66 K(448,51oC)
Titik didih 1261(998oC)
Kalor peleburan (mono)17,48 kJ/mol
Kalor penguapan (mono) 114,1 kJ/mol
Kapasitas kalor (25oC)25.73 J/(mol.K)

e. Polonium ( Po )
Polonium 210 memiliki titik cair yang rendah, logam yang mudah menguap, dengan 50%
polonium menguap di udara dalam 45 jam pada suhu 55oC. Merupakan pemancar alpha
dengan masa paruh waktu 138.39 hari. Satu milligram memancarkan partikel alfa seperti 5
gram radium. Energi yang dilepaskan dengan pancarannya sangat besar (140 W/gram);
dengan sebuah kapsul yang mengandung setengah gram polonium mencapai suhu di atas
500oC. Kapsul ini juga menghasilkan sinar gamma dengan kecepatan dosisnya 0.012
Gy/jam. Sejumlah curie (1 curie = 3.7 x 1010Bq) polonium mengeluarkan kilau biru yang
disebabkan eksitasi di sekitar gas.

16
2.1.7 Golongan VIIA ( Logam Halogen )
a. Fluor
Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru pada tahun 1886
Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling
reaktif.Memiliki konfigurasi elektron [He]2S22P5 . Dalam bentuk gas merupakan molekul
diatom (F2), berbau pedas, berwarna kuning mudan dan bersifat sangat korosif. Serbuk
logam, glass, keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang. Dan tahukan
kamu? Dengan adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat
menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi. Flour memiliki titik didih -188⁰C dan titik lebur -
220⁰C jika dibandingkan dengan unsur lainnya dalam halogen. Flour merupakan unsur yang
paling rendah titik didihnya,Massa atom Relatif/Mr dari Flour ini adalah 18,9984.
b. Klor
Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun 1810. Klor
ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti
kamalit dan silvit.Klor memiliki konfigurasi elektron [Ne]3S23P5.Gas klor berwarna kuning
kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat mengganggu
pernafasan, merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit. Titik
didih dari gas klor adalah -35⁰C dan titik leleh -220⁰C. Sedangkan massa atom relatif/Mr dari
klor ini adalah 35,453.
c. Brom
Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun 1810. Klor
ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti
kamalit dan silvit.Klor memiliki konfigurasi elektron [Ne]3S23P5.Gas klor berwarna kuning
kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat mengganggu
pernafasan, merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit. Titik
didih dari gas klor adalah -35⁰C dan titik leleh -220⁰C. Sedangkan massa atom relatif/Mr dari
klor ini adalah 35,453.
d. Iodium
Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur nonlogam. Padatan
mengkilap berwarna hitam kebiruan yang memiliki konfigurasi elektron [Kr]5S25P5.Dapat
menguap pada temperatur biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak
(perih). Di alam ditemukan dalam air laut (air
asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3, CCl4, dan CS2 tetapi sedikit
sekali larut dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu 127I yang
ditemukan di alam. Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata
dan selaput lendir
e. Astatin
Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan
partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie dan E.
Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210) mempunyai waktu paruh 8,3
jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbanding iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat

17
membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At
dapat membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil
dideteksi adalah HAt dan CH3At.

2.1.8 Golongan VIIIA ( Logam Gas Mulia )


Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi
kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari
atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin
mudah ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena
memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia
di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia
tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah
dapat berreaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.

2.2 Kelimpahan Dan Manfaat Unsur Golongan Utama


2.2.1 Golongan IA (Logam Alkali)
TERKANDUNG DALAM
UNSUR TERDAPATNYA DI ALAM
PRODUK
Litium Dalam keadaan standart, litium adalah logam paling Litium dan senyawa-
Li ringan sekaligus unsure dengan densitas (massa senyawanya mempunyai
jenis) paling kecil. Seperti logam-logam alkali beberapa aplikasi komersial,
lainnya, Litium sangat reaktif dan terkorosi dengan meliputi keramik dan gelas
cepat dan menjadi hitam di udara yang lembab. tahan panas, alat dengan rasio
kekuatan berbanding berat
yang tinggi untuk pesawat
terbang, dan baterai Litium.
Aliase
Natrium Natrium banyak terdapat dalam senyawa alam yang ü Lampu natrium
Na tak pernah berwujud sebagai unsure murni di alam.ü Detergen
Natrium mengapung di air, jika di gerus menjadi ü Soda kue (NaHCO3)
bubuk, Natrium akan meledak dalam air secara ü Pewarna
spontan.
Kalium Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih Fotosel
K keperakan. Secara alami, Kalium di temukan Karnalit
sebagai senyawa dengan unsure lain dalam air laut Elektrolit batrai (KOH)
atau mineral lainnya. Kalium teroksidasi dengan Pupuk
sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama
dalam air.
Rubidium Digunakan untuk membuat sel
Rb fotolistrik
Cesium Unsur kimia ini merupakan logam alkali yang lunak Penggunaan paling terkenal

18
Cs dan berwarna putih keemasan, yang adalah salah unsur kimia ini adalah dalam
satu dari tiga unsure logam berwujud cair pada atau jam atom dan Digunakan
sekitar suhu ruangan. untuk membuat sel fotolistrik
2.2.2 Golongan II A (Alkali Tanah)
UNSUR TERDAPATNYA DI ALAM TERKANDUNG DALAM
PRODUK
Berilium Berilium ditemukan di dalam 30 jenis mineral, Paduan tembaga kurang lebih
Be yang paling penting di antaranya adalah bertandite, 2%nuntuk membuat pegas,
beryl, chrysoberyl, dan phenacite. Beryl dan klip, sambungan listrik, dan
bertrandite merupakan sumber komersil yang reactor atom
penting untuk unsur berilium dan senyawa-
senyawanya. Kebanyakan metal ini sekarang  Batu mulia
dipersiapkan dengan cara mereduksi berilium  Aliase
florida oleh logam magnesium.  Isolator listrik

Magnesium Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan Digunakan sebagai zat


Mg yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta campuran (Aloy) untuik
merupaskan unsure terlarut ketiga perbanyak pada membuat campuran
air laut. Alumunium-Magnesium yang
MgCl2 (Magnesium Clorida) sering di sebut Magnalium
MgCl3 (Senyawa Karbonat) (Magnelium).
MgCa(CO3)2 (Dolomit) Mg(OH)2 sebagai obat Magh.
MgSO4.7H2O (Senyawa Epsomit) MgO untuk melapisi tumpu.
Garam inggris (MgSO4.7H2O)
Kalsium Kalsium merupakan elemen terabaikan kelima Pembentukan tulang dan gigi
Ca terbanyak di bumi. Kalsium juga merupakan ion yang terdapat di dalam susu.
terabaikan kelima terbanyak di air laut di lihat dari CaC2 untuk pembuatan gas
segi molaritas dan massanya. etilen. Sebagai obat-obatan,
CaCO3 (Senyawa Karbonat) untuk pengembang kue dan
CaPO3 (senyawa Fosfat) plastic.
CaSO4 (Senyawa Sulfat) CaSO4 untuk membuat gips.
CaF (senyawa Fluorida) CaCO3 untuk bahan bangunan
seperti cat.
Ca(OH)2 untuk pengatur pH
air limbah.
Stronsium SrSO4 (Mineral Selesit) Sr(NO3)2 memberi warna pada
Sr Strontianit kembang api.
SrSO4sebagai bahan cat
Mengoperasikan Mercusuar
yang mengubah energy panas
menjadi listrik dalam bateray

19
nuklir RTG
Barium Beberapa senyawa barium mudah larut dalam air Untuk membuat kembang api
Ba dan di temukan di danau atau sungai. BaSO4 sebagai pengisi kertas
BaSO4 (mineral baripin) dan pewarna plastik
BaCO3 (mineral witerit ) Ba(No3)2 memberi warna hijau
pada kembang api
Barium digunakan oleh dokter
dalam melakukan tes medis
dan pengambilan foto sinar X.
Serat polimer

2.2.3 Unsur Golongan Utama IIIA, IVA,VA,VIA


UNSUR TERDAPATNYA DI ALAM TERKANDUNG DALAM
PRODUK
Alumunium Alumunium merupakan unsure ketiga paling Dirumah digunakan untuk
Al banyak di bumi setelah Si dan O2. Alumunium di bingkai jendela,membuat
alam terutama terdapat dalam bentuk berbagai peralatan di dapur.
aluminosilikat Aluminium digunakan pula
untuk membuat tongkat golf,
furniture indoor dan outdoor,
lemari es, pemanggang roti,
panci, ceret, dll.Terdapat
berbagai bagian mobil yang
juga menggunakan logam ini,
begitu pula alat transportasi
lain seperti gerbong kereta api.
Aluminium banyak digunakan
sebagai bahan konstruksi.
Atap, casting, fabrikasi, pipa,
tangki, batang aluminium,
kawat, bingkai jendela, pagar,
pegangan tangga merupakan
bagian penting konstruksi yang
menggunakan aluminium.
Karbon Karbon dalam bentuk amorf juga dihasilkan
C terbatas dari minyak bumi. Secara alami karbon
bentuk amorf dihasilkan dari bentuk gergaji, lignit,
batu bara, gambut, tayu, batok kelapa dan biji
bijian.
Silicon Silicon merupakan unsure peringkat kedua jika diproduksi dalam beberaa
Si terbanyak sesudah O2 pada kulit bumi dalam bentuk termasuk leburan

20
bentuk silica (SiO2) kuarsa, kristal, silica kesal
(atau silica pyrogenic, merek
dagang Aerosil atau Cab-O-
Sil),silika koloid, gel silika,dan
Aerogel.
Oksigen Molekul O2 (dalam atmosfir bumi)
O2
Belerang Unsure bebas yang terdapat di sekitar bawah Industry pupuk, detergen,
S gunung berapi. Belerang banyak terdapat di kulit pembersih logam dalam
bumi electroplating, industry zat
warna, bahan peledak, obat-
obatan, pemurnian minyak
bumi
Nitrogen
N2
Posfor Senyawa pospor di alam dalam bentuk posporit
P Ca3(PO4)2 dan apatit Ca3(PO4)2CaF2

2.2.4 Unsur Golongan Transisi


UNSUR TERDAPATNYA DI ALAM TERKANDUNG DALAM
PRODUK
Krom Kromium merupakan logam tahan korosi dan dapat Senyawa N2Cr2O7
Cr dipoles menjadi mengkilat. Kromium banyak digunakan
sebagai peapis pada ornamen-ornamen bangunan ,
komponen kendaraan, maupun sebagai pelapis perhiasan
seperti emas.
Tembaga Dalam jumlah kecil tembaga ditemukan pada beberapa Senyawa CuSO4, CuCl2
Cu jenis tanaman, bulu-bulu burung terutama yang berbulu bahan untuk kabel listrik
teran dan dalam darah binatang-binatang laut seperti dan kumparan dinamo
udang dan kerang
Besi Logam besi cukup reaktif sehingga mudah terkorosi dalam Bentuk campuran(besi
Fe udara lembab. Dalam bentuk partikel/serbuk halus, bila dalam produk saja)
tersuspensi di udara akan mudah terbakar dan dapat terjadi
ledakan
Seng Kadar komposisi unsur seng di kerak bui sekitar 75 ppm Logam paduan (peralatan
Zn (0,007 %). Hal ini menjadikan seng sebagai unsur ke 24 rumah tangga)
paling melimpah di kerak bumi. Tanah mengandung
sekitar 5-770 ppm seng dengan rata-ratanya 64 ppm.
Sedangkan pada air laut kadar sengnya adalam 30 pbb dan
pada atmosfer kadarnya hanya 0,1 - 4 μg/m3.

21
2.2.5 Golongan VIIA (Halogen)
UNSUR TERDAPATNYA DI ALAM TERKANDUNG DALAM
PRODUK
Fluorin Flour meerupakan gas halogen univalen beracun  Freon
F berwarna kuning-hijau yang paling reaktif secara  Teflon
kimia dan elektronegatif dari seluruh unsur. Dalam (politetrafluoroetilen)
bentuk murninya, frour sangat berbahaya, dapat plastic tahan panas
menyebabkan pembakaran kimia parah begitu  Pasta gigi
berhubungan dengan kulit
Khlorin Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah Dalam bentuk cair atau padat,
Cl pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di klor sering digunakan sebagai
alam dalam jumlah yang sangat berlompah dan oksidan, pemutih, atau
diperlukan untuk pembentukan hamper semua desinfektan.
bentuk kehidupan, termasuk manusia.
 Pemutih
 Penjernih air (kaporit)
 DDT, aldrin, dan
dieldrin
 Bahan peledak
 Garam dapur (NaCl)
 Pupuk KCl

Bromin Dalam bentuk cairan, zat ini bersifat korosif  Anti-knocking


Br terhadap jaringan sel manusia dan upaya (C2H4Br2)
menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.  Obat penenang (NaBr)
Dalam bentuk gas, bromine bersifat toksik.
Iodin Yodium adalah halogen yang reaktifitasnya paling  Disinfektan
I rendah dan paling bersifat elektropositif. Seperti  Antiseptic
halnya semua unsur halogen lain, yodium
ditemukan dalam bentuk molekul diatomik.
Yodium digunakan terutama dalam medis,
fotografi, dan sebagai pewarna.
Astatin Unsur ini merupakan unsur radioaktif yang
At terbentuk secara alami melaluin peluruhan uranium
-235 dan uranium -238
Astatin disinyalir adalah unsur radioaktif yang
keberadaannya di bumi ini yang paling langka dan
sedikit.
Jumlah astatin di kerak bumi hanyalah kurang dari
1 ons.

22
2.2.6 Golongan VIIIA ( Logam Gas Mulia )
UNSUR TERDAPATNYA DI ALAM TERKANDUNG DALAM
PRODUK
Helium Kandungan helium banyak ditemukan diladang gas  balon udara
He alam di amerika serikat, yang merupakan  pendingin
penyediaan gas terbesar. Helium digunakan dalam  atmosfer inert
kriogenik, system pernapasan laut dalam, untuk
mendinginkan magnet super konduktor, untuk
pengembangan balon.
Neon Neon memberikan pendar khas kemerahan jika  lampu neon
Ne digunakan di tabung hampa dan lampu neon. Sifat  lampu reklame
ini membuat neon terutama digunakan sebagai  pendingin
pembuatan tanda (sign)
Argon Argon membentuk 1% dari atmosfer bumi. Argon  Bola lampu listrik
Ar digunakan meluas metalurgi, dan industry serta  Pengelasan
labolatorium yang memerlukan lingkungan bebas
oksigen.
Krypton residu yang tersisa dari penguapanhampir semua Campuran krypton dan argon
Kr komponen di udara untuk pengisi lampu
fluoresensi bertekanan rendah.
Digunakan dalam lampu kilat
fotografi berkecepatan tinggi.
Senon Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan. Xenon Digunakan dalam pembuatan
Xe dipergunakan untuk mengisi lampu sorot, dan tabung electron, lampu
lampu berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik bakterisida, dan lampu
gelembung yang digunakan oleh ahli fisika untuk stobaskopik.
mempelajari partikel sub atom
Radon Rata-rata terdapat satu molekul Radon dalam Obat kanker
Rn 1x1021 molekul udara. Radon dapat ditemukan di
beberapa mata air dan mata air panas. Radon
dibebaskan dari tanah secara alamiah, apalagi di
kawasan bertanah digranit.radon juga mungkin
dapat berkumpul di ruang bawah tanah dan tempaat
tinggal

23
2.3 Bahaya Unsur-Unsur Kimia
a. Karbon
 Dalam bentuk CO2 menyebabkan terjadinya efek rumah kaca
 Dalam bentuk CFC menyebabkan penipisan lapisan ozon
 Dalam bentuk CCL4 menyebabkan kerusakan hati dan ginjal
 Dalam bentuk CS2 bersifat racun
 Dalam bentuk CO menyebabkan darah kekurangan oksigen
b. Nitrogen : Campuran NO dan NO2 menyebabkan terjadinya hujan asam dan kabut
yang mengakibatkan iritasi pada mata dan tumbuhan menjadi kering. Selain itu hujan
asam dapat merusak pH, perairan , dan bangunan.
c. Silikon : Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan
kerusakan bentuk wajah dan melumpuhkan beberapa otot wajah.
d. Fosfor : Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air akan
menyebabkan terjadinya limbah radioaktif.
e. Belerang : Belerang dalam bentuk H2S sangat beracun dan dapat menyebabkan
kematian, sedangkan dalam bentuk H2SO4 dapat merusak kulit dan menyebabkan
korosi.
f. Radon : Jika radon terhirup, akan ter tinggal di paru-paru dan dapat menyebabkan
kanker paru- paru.
g. Aluminium : Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat meledak di
udara jika dipanaskan , dan dalam bentuk AL2O3 jika di reaksikan dengan karbon
akan menyebabkan pemanasan global.
h. Krom : Krom sangat beracun dan dapat menyebabkan kanker.
i. Mangan : Pada pengelasan baja dengan logam Mn akan dihasilkan asap, yang
bersifat racun dan dapat mengganggu system saraf pusat.
j. Logam Tembaga : Pada penambangan tembaga terdapat pasir sisa yang masih
mengandung logam CO. Jika pasir sisa ini dibuang ke perairan, maka akan
membahayakan bagi organisme – organism perairan.
2.4 Pembuatan Unsur Golongan Utama
Adapun contoh-contoh pembuatan unsur-unsur kimia adalah sebagai berikut:
A. Golongan Alkali
1. Unsur Natrium Natrium dapat diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang dicairkan
dengan katode besi dan anode karbon. Sel yang digunakan adalah sel Downs.
Natrium cair terbentuk pada katode, selanjutnya dialirkan dan ditampung dalam
wadah berisi minyak tanah. Dalam proses ini bejana elektrolisis dipanaskan dari luar
dan dijaga agar natrium yang terbentuk tidak bersinggungan dengan udara, karena
akan terbakar. Hasil samping elektrolisis ini adalah klorin
2. Senyawa Natrium klorida Natrium klorida (NaCl) atau garam dapur diambil dari air
laut dengan menguapkan air laut dalam kolam atau tambak yang luas di tepi laut.
Metode ini dapat diterapkan di daerah panas. Adapun di daerah dingin, garam dapur
didapat dengan membekukan air. Air beku yang terbentuk tidak mengandung NaCl,

24
sehingga larutan yang disisakan merupakan larutan pekat dengan kadar NaCl yang
tinggi. Garamnya dapat dipisahkan dengan penguapan. Garam darat diperoleh
dengan menggalinya. Hasil penggalian yang sudah putih bersih dapat langsung
diperdagangkan. Adapun hasil penggalian yang masih kotor, lebih dahulu dilarutkan
dalam air agar kotorannya mengendap dan dipisahkan dengan penyaringan.
Selanjutnya garam dapat diperoleh kembali dengan penguapan. Apabila lapisan-
lapisan yang mengandung garam itu terlalu dalam letaknya di dalam tanah maka
untuk mendapatkan garam darat tersebut terlebih dulu perlu dipompakan air ke dalam
tanah untuk melarutkan garamnya, kemudian larutan itu dipompa kembali ke atas
(cara Frasch).
3. Senyawa Natrium karbonat Natrium karbonat (Na2CO3) dapat diperoleh dengan cara:
1) Elektrolisis larutan NaCl dengan diafragma Ke dalam ruangan katode, di mana
terbentuk NaOH dipompakan (dialirkan dengan tekanan) gas CO2, sehingga
terbentuk NaHCO3, kemudian NaHCO3 yang terbentuk dipanaskan. d. Senyawa
Natrium Hidrogen Karbonat Pada pembuatan soda dengan proses solvay sebagai
hasil pertama terbentuk senyawa natrium hidrogen karbonat (NaHCO3) yang akan
terurai pada suhu 650 °C. Oleh karena itu garam yang terbentuk harus dihablurkan di
bawah suhu tersebut. Natrium hidrogen karbonat dapat juga terbentuk jika dalam
larutan soda yang jenuh dialirkan karbon dioksida di bawah suhu 310 °C. f. Senyawa
Kalium hidroksida Kalium hidroksida (KOH) diperoleh dari elektrolisis larutan KCl
dengan diafragma (sama dengan cara pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan
NaCl).
B. Golongan Alkali Tanah
1. Unsur Kalsium Kalsium dapat dibuat dengan elektrolisis CaCl 2 cair sehingga
dihasilkan Ca pada katode. Hasil sampingnya adalah klorin.
2. Senyawa Kalsium Oksida Senyawa kalsium oksida (CaO) dibuat secara besar-
besaran dengan memanaskan (pembakaran) batu kapur atau kulit kerang dalam tanur
pembakar. Reaksi yang terjadi seperti berikut. CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) CaO
juga disebut kapur tohor dan dalam perdagangan disebut gamping. Gas CO2 yang
terbentuk harus segera dialirkan keluar, karena reaksinya dapat balik kembali. Kapur
tohor sangat higroskopis.
3. Unsur Magnesium Magnesium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan magnesium
klorida. Sekarang ini, Mg juga dapat diperoleh dari air. Selain itu Mg diperoleh juga
dari reduksi MgO dengan karbon.
C. Golongan IIIA
1. Unsur Aluminium Aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan
dalam kriolit cair. Proses ini dikenal dengan proses Hall. Pada proses ini bauksit
ditempatkan dalam tangki baja yang dilapisi karbon dan berfungsi sebagai katode.
Adapun anode berupa batang-batang karbon yang dicelupkan dalam campuran.
2. Senyawa Aluminium Sulfat Aluminium sulfat (Al2(SO4)) dibuat dari pemanasan
tanah liat murni (kaolin) dengan asam sulfat pekat. Unsur Boron Boron dibuat

25
dengan mereduksi boron oksida B2O3, dengan magnesium atau aluminium.
Perhatikan reaksi berikut.
3. Silikon Silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk aluminium pada
suhu tinggi, dengan reaksi seperti berikut.
D. Golongan VA
1. Unsur Nitrogen Nitrogen dibuat dengan penyulingan bertingkat udara cair. Udara
bersih dimasukkan ke dalam kompresor, kemudian didinginkan dengan pendingin.
Udara dingin mengembang melalui celah dan hasilnya adalah udara yang suhunya
lebih dingin, cukup untuk menyebabkan mencair. Selanjutnya udara cair disaring
untuk memisahkan unsur CO2 dan hidrokarbon, kemudian didistilasi dengan cara
udara cair memasuki bagian puncak kolom di mana nitrogen, komponen yang paling
mudah menguap, keluar sebagai gas, dan pada pertengahan kolom, gas argon keluar
dan oksigen cair sedang komponen yang paling sulit menguap terkumpul di dasar
kolom.
2. Senyawa Amonia Amonia (NH3) adalah senyawa yang sangat bermanfaat dan
diproduksi secara komersial dalam jumlah yang sangat besar. Pembuatan secara
komersial menggunakan proses Haber-Bosch. Dalam proses ini bahan baku
digunakan adalah nitrogen dan hidrogen dengan katalis Fe. Reaksi yang terjadi dapat
ditulis seperti berikut. Reaksi ini berlangsung pada suhu +500 °C dengan tekanan
antara 130 – 200 atm.
3. Senyawa Asam Nitrat Asam nitrat (HNO3) dibuat dengan proses Haber-Ostwald, di
mana amonia yang didapat dengan proses Haber dicampur dengan udara berlebih
kemudian dialirkan melalui platina abses sebagai katalis pada suhu 700 °C – 800 °C.
Perhatikan reaksi yang terjadi berikut ini. d. Unsur Fosfor Fosfor dibuat dalam tanur
listrik dengan memanaskan fosforit, pasir, dan kokas dengan reaksi seperti berikut.
Dalam proses ini dihasilkan fosfor kuning. Adapun Fosfor merah dihasilkan dengan
jalan memanaskan fosfor kuning pada suhu 250 °C tanpa udara.
E. Golongan VIA
1. Unsur Belerang Pembuatan belerang pertama kali dikembangkan pada tahun 1904
oleh Frasch yang mengembangkan cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal
dengan cara Frasch. Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang memiliki
dua pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan belerang.
Uap air yang sangat panas dipompa dan dimasukkan melalui pipa luar, sehingga
belerang meleleh, selanjutnya dimasukkan udara bertekanan tinggi melalui pipa
terkecil, sehingga terbentuk busa belerang yang keluar mencapai 99,5%.
2. Senyawa Asam Sulfat Asam sulfat (H2SO4) dibuat dengan proses kontak. Belerang
dibakar dalam udara kering di ruang pembakar pada suhu 100 °C. Gas yang
dihasilkan mengandung kurang lebih 10% volume sulfur dioksida. Setelah
didinginkan sampai 400 °C, kemudian dimurnikan dengan cara pengendapan
elektrostastik. Sulfur dioksida yang terbentuk kemudian dikonversi menjadi SO3
dengan menggunakan vanadium (V) oksida. Reaksi yang terjadi adalah eksoterm.

26
Reaksi dilakukan pada suhu 450 °C – 474 °C. d. Unsur Oksigen Oksigen dapat
dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti berikut ini. Oksigen dapat dibuat
secara komersial dengan cara seperti berikut ini. 1) Distilasi bertingkat udara cair. 2)
Elektrolisis air.
F. Golongan VIIA atau Halogen
Unsur Klor Klorin dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti berikut ini:
1. Senyawa Hidrogen Klorida Hidrogen klorida (HCl) dapat dibuat dari garam dapur
dan asam sulfat. Reaksi yang terjadi seperti berikut. HCl dapat juga dibuat dari
sintesis hidrogen dan klor. Kedua gas ini diperoleh sebagai hasil samping pembuatan
NaOH dari elektrolisis larutan NaCl. Garam Hipoklorit dan garam klorat Garam-
garam hipoklorit terbentuk bersama-sama dengan garam-garam klorida, jika gas
klorin dialirkan ke dalam suatu larutan basa.
2. Unsur Brom Secara teknis brom dihasilkan terutama dari garam singkiran. Garam-
garam ini dilarutkan dalam air dan kemudian diuapkan. Sebagian besar dari garam-
garamnya menghablur, sedangkan MgBr2 masih tertinggal dalam larutan
(Mutterlauge). Selanjutnya gas klorin dialirkan ke dalam Mutterlauge ini, dengan
reaksi seperti berikut. Bromin yang terjadi dimurnikan dengan penyulingan. Bromin
berupa zat cair berwarna cokelat tua, memberikan uap merah cokelat yang berbau
rangsang.
3. Unsur Iod Garam-garam iodat direduksi na-hidrogensulfit menjadi iodin, dengan
reaksi seperti berikut. Hablur-hablur iodin berbentuk keping-keping berwarna abu-
abu tua. Iod tidak mudah larut dalam air, tetapi mudah larut dalam kalium alkohol
dan eter.
4. Senyawa Hidrogen Fluorida Hidrogen fluorida (HF) diperoleh dengan mereaksikan
fluorit dan asam sulfat pekat kemudian dipanaskan dalam bejana dari timbal atau
platina. Reaksi yang terjadi seperti berikut. HF di bawah suhu 20 oC berupa zat cair
dan di atas suhu 20 oC berupa gas.
G. Golongan VIIIA atau Gas Mulia
Semua unsur gas mulia dapat diperoleh dengan distilasi fraksionasi udara cair.
Adapun cara memisahkan logam dari bijinya adalah sebagai berikut:
a. Penambangan
b. Pemekatan biji logam
c. Pengubahan mineral menjadi senyawa
d. Pengubahan senyawa menjadi logam
e. Pemurnian logam
f. Pembuatan paduan logam
Adapun cara memisahkan gas dari udara Udara tersusun atas gas gas seperti
hydrogen, nitrogen, dan lain lain. Kita dapat memisahkannya dengan menggunakan metode
distilasi bertingkat udara cair.

27
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan unsur-unsur kimia dapat
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan
A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat
dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia. Dalam
kehidupan sehari-hari, unsur-unsur kimia banyak membantu kita dalam melaksanakan
kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda
yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur
bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan
manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan
kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan
menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
B. Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah tantang
“Kimia Unsur” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami buat ini ialah dengan
mencari lebih banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet,
sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang
dapat kami sampaika semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terimakasih.

28
Daftar Pustaka

Akilul, Deppi. Golongan IA (Alkali). http://chemistranger.blogspot.co.id/2012/11/golongan-


1a-alkali.html. Diakses pada tanggal 22 November 2012.

Gudang Laporan Dan Makalah. Program Ilmu Pengetahuan Alam Makalah Kimia Tentang
Kimia Unsur. http://rudyanshory.blogspot.co.id/2011/11/makalah-kimia-unsur.html.
Diakses pada tanggal 27 November 2011.

Hidayaturrahman, N. Kelimpahan unsur golongan IA – VIIA.


http://noriskim.blogspot.co.id/2015/11/kelimpahan-unsur-golongan-ia-viia.html.
Diakses pada tanggal 11 November 2015.

Setiyo, Sendy. Keberadaan Unsur Golongan Utama, Transisi Di Alam Dan Produk Yang
Mengandung Unsur Itu. http://sevenastrals.blogspot.co.id/2012/12/keberadaan-unsur-
golongan-utama.html. Diakses pada tanggal 05 Desember 2012.

Pariwara, Intan. 2015: “ Kimia Kelas XII, KTSP”, Klaten.

Taufik. Golongan Utama IA-VIIIA. http://taufiqaja.blogspot.co.id/2012/12/golongan-utama-


ia-viii-a.html. Diakses pada tanggal 02 Desember 2012.

---------, 2015.Deskripsi Unsur-Unsur Golongan Utama. Pertambangan Kaltim.

29

Anda mungkin juga menyukai