Anda di halaman 1dari 23

Bab 1.

Sabda Allah dalam Bahasa Manusia

Mengenal Kitab Suci dan mencintai-Nya merupakan tujuan utama pembelajaran tema
ini. Melalui pembelajaran ini peserta didik dikenalkan pada pemahaman tentang Kitab Suci
yang menjadi sumber imannya. Peserta didik belajar memahami bahwa Kitab Suci yang
dimilikinya bukanlah sebuah kitab yang berisi tulisan-tulisan yang sekali jadi, melainkan
kumpulan tulisan yang melalui proses dan tahapan yang panjang. Dimulai dari prakarsa Allah
yang mau menyatakan diri-Nya, kemudian manusia menangkap pernyataan diri Allah itu,
memahaminya dan menuliskan. Allah mengilhami para penulis Suci untuk menuliskan
Sabda-Nya dengan menggunakan bahasa manusia. Karena proses inilah kita memiliki
kumpulan Sabda Allah yang tertulis dalam bahasa manusia. Sabda Allah yang tertulis ini
selalu dibaca dalam perspektif kita mau mencari kebenaran iman, bukan kebenaran historis.
Memang benar bahwa Sabda itu ditulis dalam sejarah manusia, tetapi kebenaran yang
terkandung di dalamnya melampaui kebenaran historis; mengungkapkan kebenaran iman
kita.
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bab 1, peserta didik diharapkan mampu:
1.1. Bersyukur atas kehadiran Allah melalui Sabda-Nya yang ditulis dalam bahasa manusia
2.1. Bertanggung jawab untuk menyebarkan pemahaman yang benar tentang sabda Allah
3.1. Memahami sabda Allah yang ditulis dalam bahasa manusia
4.1. Menyajikan hasil refleksi tentang sabda Allah yang ditulis dalam bahasa manusia

Pokok Bahasan
Sabda Allah dalam bahasa manusia

Sub Pokok Bahasan


A. Allah menyatakan diri-Nya
B. Manusia memahami dan menuliskan
C. Sabda yang tertulis

Indikator
Peserta didik mampu:
1.1.1. Mengidentifikasi perikop-perikop tentang Allah yang menyatakan diri-Nya
1.1.2. Menjelaskan makna Allah yang menyatakan diri-Nya
1.1.3. Menjelaskan cara-cara Allah menyatakan diri-Nya
1.1.4. Menjelaskan tentang bagaimana manusia memahami dan menuliskan sabda Allah
1.1.5. Menjelaskan dua hal yang mempengaruhi para penulis suci menulis Sabda Allah
1.1.6. Menjelaskan tentang Sabda Allah yang ditulis dalam bahasa manusia
1.1.7. Menjelaskan tujuan membaca Sabda Allah yang tertulis
1.1.8. Menjelaskan cara membaca Sabda Allah dalam bahasa manusia
1.1.1 Menuliskan sebuah doa syukur tentang Allah yang menyatakan diri-Nya menurut
Yoh. 1:1-18
1.1.2 Menuliskan sebuah doa syukur atas karya Allah yang melibatkan manusia dalam
meneruskan sabda-Nya.
1.1.3 Menuliskan refleksi tentang sabda Allah yang ditulis dalam bahasa manusia
menurut Yoh. 20:31

A. Allah menyatakan diri-Nya

Rencana Kerja Harian


Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
I Pembukaan 1. Mengidentifikasi perikop- 20”
perikop yang menjelaskan Allah
yang menyatakan diri-Nya.
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan makna Allah Ceramah 60”
menyatakan diri-Nya Diskusi
2. Menentukan cara-cara Allah Presentasi
menyatakan diri-Nya
Penutup 1. Menuliskan sebuah doa syukur Mandiri 10”
tentang Allah yang menyatakan
diri-Nya berdasarkan perikop
Yoh. 1:1-18

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa 20”
peserta didik untuk
berdoa
 Guru menyiapkan  Identifikasi ayat-  Kitab Suci
beberapa perikop ayat yang
Kitab Suci, peserta berbicara tentang
didik diminta untuk Allah yang yang
mengidentifikasi ayat- menyatakan diri-
ayat yang berbicara Nya
tentang Allah yang
menyatakan diri-Nya
 Guru memberikan
penegasan berdasarkan
ayat-ayat yang
ditemukan

 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa,
Engkau telah menyatakan diri-Mu kepada kami melalui sabda-Mu. Perkenankan kami
untuk semakin memahami makna pernyataan diri-Mu dalam setiap pengalaman hidup
kami. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

 Guru menyiapkan beberapa perikop Kitab Suci, peserta didik diminta untuk
mengidentifikasi ayat-ayat yang berbicara tentang Allah yang menyatakan diri-Nya.
a. Beberapa perikop yang dapat dirujuk:
- Kel. 2:23 -3:22;
- Kel. 19:1-25;
- Kej. 12:1-9;
- Yoh. 1:1-18;
- Yoh. 14:1-14
b. Jawab pertanyaan berikut!
- Manakah pernyataan dalam perikop-perikop tersebut yang menunjukkan
pernyataan diri Allah? Sebutkan ayatnya!
- Apa makna pernyataan-pernyataan tersebut?
- Bagaimana Allah menyatakan diri-Nya?
 Sesudah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan
sebagai berikut:
Pernyataan “Allah bersabda” atau “sabda Allah” bukan berarti Allah berbicara seperti
cara kita berbicara. Istilah “Allah bersabda” lebih menunjuk pada komunikasi diri Allah
atau Allah yang menyatakan diri dan kehendak-Nya sehingga dikenal dan dialami oleh
manusia. Allah menyatakan diri-Nya melalui:
1) tanda-tanda alam (bdk. Kel. 3:2; 19:9.16.18)
2) orang-orang tertentu, misalnya kepada Abraham (Kej. 12:1.7), Musa (Kel. 3:2),
dan lain-lain.
3) Putra-Nya (Yoh. 1:14; 14:9).

Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru membagi peserta didik  Masuklah dalam  Kitab 60”
dalam kelompok kelompokmu masing- Suci
masing! 
 Guru meminta peserta didik  Diskusikanlah tentang :
mendiskusikan tentang: - makna Allah
 Makna Allah menyatakan menyatakan diri-Nya
diri-Nya - cara-cara Allah
 cara-cara Allah menyatakan menyatakan diri-Nya
diri-Nya
 Guru meminta peserta didik  Presentasikan hasil
mempresentasikan hasil diskusi diskusimu!
 Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil diskusi
peserta didik.

 Guru membagi peserta didik dalam kelompok


 Guru meminta peserta didik mendiskusikan tentang:
1) Makna Allah menyatakan diri-Nya
2) Cara Allah menyatakan diri-Nya
 Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
 Guru meminta salah satu peserta didik menyimpulkan hasil diskusi.
 Guru memberikan penegasan sebagai berikut:
Kitab Suci adalah sabda Allah yang tertulis. Sabda Allah atau “Allah bersabda” tidak
berarti Allah berbicara seperti cara manusia berbicara. Kalau mendengar ungkapan “Allah
bersabda” itu sebenarnya berarti Allah mengkomunikasikan atau menyatakan diri dan
kehendak-Nya sehingga dikenal dan dialami manusia. Bagaimana Allah yang tak
kelihatan itu menyatakan diri dan kehendak-Nya? Melalui alam semesta yang diciptakan-
Nya dan melalui sejarah kehidupan manusia di dunia.
1) Allah adalah Pencipta alam semesta dan isinya. Di antara semuanya, manusia adalah
ciptaan Allah yang istimewa. Setelah penciptaan, Allah terus memelihara manusia
agar tetap hidup. Melalui dunia yang diciptakan-Nya, Allah memperkenalkan diri-
Nya dan menyatakan kehendak-Nya kepada manusia.
2) Kemudian Allah menyatakan diri dan membuka jalan keselamatan bagi manusia
pertama. Bahkan ketika mereka jatuh ke dalam dosa, Allah masih menuntun mereka
dengan menjanjikan keselamatan (Kej. 3:15). Allah memelihara manusia dan
mengasihinya serta berjanji mengaruniakan hidup yang kekal kepada semua manusia
yang menghendaki keselamatan yang dengan tekun berbuat baik (Rm. 2:6-7).
3) Selanjutnya Allah menyatakan diri-Nya kepada Abraham (Kej. 12:1-9) dan
menjanjikan keturunan-Nya akan menjadi bangsa yang besar. Dalam perjalanan
waktu, Allah terus menjalin dan membina hubungan dengan Israel, keturunan
Abraham, melalui perantaraan para nabi-Nya (bdk. Kel. 2:23 -3:22) supaya mereka
mengakui Dia sebagai satu-satu-Nya Allah yang hidup dan supaya mereka
mendambakan penebus yang dijanjikan.
4) Puncak dari seluruh pernyataan diri Allah adalah dengan mengutus Putera-Nya untuk
tinggal dan hidup bersama manusia (bdk. Yoh. 1:1-18). Melalui ajaran dan karya-
Nya, Yesus menyampaikan Sabda Allah dan kehendak-Nya sehingga setiap orang
yang melihat-Nya, melihat Bapa (bdk. Yoh. 14:9). Kepenuhan dari pernyataan diri
Allah tersebut terjadi melalui hidup, ajaran, karya serta kematian dan kebangkitan
Yesus.
Jadi Allah yang menyatakan diri-Nya mau menunjukkan bahwa Allah mencintai manusia dan
menghendaki agar semua manusia mengalami keselamatan.

Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta didik  Bacalah perikop injil Kitab Suci 10”
membaca perikop Yoh. 1:1-18 Yoh. 1:1-18
 Guru meminta peserta didik  Tulislah sebuah doa yang
menuliskan sebuah doa yang mengungkapkan rasa
mengungkapkan rasa syukur syukur atas tindakan
atas tindakan Allah yang Allah yang menyatakan
menyatakan diri-Nya diri-Nya berdasarkan
berdasarkan perikop Yoh. 1:1- perikop Yoh. 1:1-18
18
 Guru mengajak peserta didik  Berdoa!
untuk menutup pelajaran dengan
doa penutup

 Guru mengajak peserta didik membaca perikop Yoh. 1:1-18

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi
dari segala yang telah dijadikan.
1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia
semua orang menjadi percaya.
1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam
dunia.
1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak
mengenal-Nya.
1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak
menerima-Nya.
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-
anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara
jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
1:15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang
kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah
mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku."
1:16 Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih
karunia;
1:17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang
oleh Yesus Kristus.
1:18 Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada
di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

 Guru meminta peserta didik menuliskan sebuah doa yang mengungkapkan rasa syukur
atas tindakan Allah yang menyatakan diri-Nya berdasarkan perikop Yoh. 1:1-18

 Guru mengajak peserta didik untuk menutup pelajaran dengan doa penutup, misalnya:

Doa Penutup

Allah, Bapa yang Mahabaik,


Kami bersyukur kepada-Mu atas penyelenggaraan kasih-Mu dalam seluruh proses
pembelajaran yang telah kami lalui. Kehadiran-Mu telah Engkau nyatakan lewat sabda
dan seluruh karya-Mu yang agung. Kami mohon, Engkau senantiasa menyertai kami
dalam seluruh perjuangan hidup kami. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Glosarium
Brainstorming : Tehnik kreatifitas yang mengupayakan pencarian penyelesaiaan
dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasan dari
anggota kelompok.
Refleksi : Gerakan, pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban
suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar.

Referensi/Sumber
1) Kitab Suci (Alkitab)
2) Pengantar kedalam Perjanjian Lama, Dr.C.Groenen, OFM.
3) Pengantar kedalam Perjanjian Baru, Dr.C.Groenen, OFM.
4) Dokumen Konsili Vatikan II, Konstitusi Dogmatik Dei Vrebum, art. 21-26
5) Pemahaman Dasar Kitab Suci, I. Suharyo, Pr.LBI
6) Katekese Umat:, Rm.Yosef Lalu, Pr.Komisi Kateketik KWI, Jakarta, 2007.
7) Seto Marsunu, Y.M. 2017. Pengantar Perjanjian Lama. Jakarta: Lembaga Biblika
Indonesia.
B. Manusia Memahami dan Menuliskan Sabda Allah

Rencana Kerja Harian


Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
II Pembukaan 1. Mengungkapkan pernyataan diri Brainstorming 10”
Allah menurut pengalaman (curah
pribadi. pendapat)
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang cara Ceramah 60”
manusia memahami dan Diskusi
menuliskan sabda Allah. Presentasi
2. Menjelaskan dua hal yang
mempengaruhi para penulis suci
menulis Sabda Allah
Penutup 1. Menuliskan sebuah doa syukur Mandiri 20”
atas karya Allah yang
melibatkan manusia dalam
meneruskan sabda-Nya.

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa 20”
peserta didik untuk
berdoa
 Guru meminta peserta  Identifikasikan  Kitab Suci
didik untuk pengalaman  Pengalaman
mengidentifikasi hidupmu yang peserta didik
pengalaman- menunjukkan
pengalaman hidupnya tanda-tanda
yang menunjukkan pernyataan diri
tanda-tanda Allah
pernyataan diri Allah
 Guru mengajak peserta  Ceritakan
didik membagikan pengalamanmu
pengalaman hidupnya berkaitan dengan
yang berkaitan dengan pernyataan diri
penyataan diri Allah Allah dan
dan bagaimana mereka bagaimana kamu
memahaminya. memahaminya.
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa (doa spontan atau
menggunakan doa di bawah ini)

Ya Allah dan Bapa kami,


Kami bersyukur atas kebaikanmu yang Engkau nyatakan dalam hidup kami. Kami mohon,
curahkanlah Roh-Mu yang kudus atas diri kami, sehingga kami mampu memahami
kehadiran dan kehendak-Mu bagi kami masing-masing. Demi Kristus, Tuhan dan
Pengantara kami. Amin.

 Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi pengalaman-pengalaman hidupnya


yang menunjukkan tanda-tanda pernyataan diri Allah.

 Guru mengajak peserta didik membagikan pengalaman hidupnya yang berkaitan dengan
penyataan diri Allah dan bagaimana mereka memahaminya.

 Guru memberikan penegasan sebagai berikut:


Dari pengalaman yang Anda sharing-kan terungkap dengan jelas bahwa Allah dapat
menyatakan diri-Nya dengan pelbagai cara. Setiap pengalaman perjumpaan dengan Allah
itu membuat kita kemudian bertanya dan merenung: mengapa peristiwa itu terjadi, apa
yang Allah kehendaki dari setiap peristiwa itu bagi kehidupan kita, dan seterusnya.
Sebagai contoh: ketika seorang yang kita kasihi meninggal, kita bertanya: mengapa Allah
begitu cepat mengambil orang-orang yang kita kenal sangat baik hidupnya? Apa yang
dikehendaki Allah dalam peristiwa kematian itu untuk kita?
Pengalaman serupa juga dialami oleh bangsa Israel. Ketika mereka dikalahkan oleh
musuh, para nabi justru menyatakan karena ketidaksetiaannya pada Allah sehingga Allah
menghukum mereka dengan menyerahkan mereka ke tangan musuh. Apabila mereka
bertobat dan berbalik kepada Allah, maka Allah akan membebaskan mereka dari tangan
musuh.
Demikianlah orang beriman di masa lalu berusaha menangkap rencana Allah dibalik
setiap peristiwa hidup yang mereka jumpai. Bagi mereka, dalam setiap peristiwa itu Allah
menyatakan diri dan kehendak-Nya. Kebenaran pernyataan diri Allah ini kemudian
diungkapkan oleh orang beriman, mula-mula secara lisan (diceritakan turun temurun).
Selanjutnya, para penulis suci mengungkapkan pernyataan diri Allah itu secara tertulis.

Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta didik  Amati gambar berikut Kitab 60”
untuk mengamati gambar Kitab Suci
Suci yang ditulis dalam bentuk Gambar
tulisan tangan manusia.
 Guru meminta peserta didik  Sampaikan pendapatmu
menyatakan pendapatnya tentang tentang gambar tersebut
gambar tersebut.
 Guru mengajak peserta didik  Diskusikan hal-hal berikut:
untuk mendiskusikan tentang:  cara manusia memahami dan
 cara manusia memahami dan menuliskan sabda Allah.
menuliskan sabda Allah.  dua hal yang mempengaruhi
 dua hal yang mempengaruhi para penulis suci menulis
para penulis suci menulis Sabda Allah
Sabda Allah

Rangkuman
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar Kitab Suci yang ditulis dalam
bentuk tulisan tangan manusia.

(Sumber: dok penulis)

 Guru meminta peserta didik menyatakan pendapatnya tentang gambar tersebut.


 Guru mengajak peserta didik untuk mendiskusikan tentang:
a) cara manusia memahami dan menuliskan sabda Allah.
b) dua hal yang mempengaruhi para penulis suci menulis Sabda Allah.
 Selanjutnya guru memberikan kesempatan setiap kelompok memaparkan hasil
diskusinya.
 Guru memberikan penegasan berikut:
Gambar di atas mengafirmasikan tentang bagaimana manusia memahami dan menuliskan
Sabda Allah.
Dalam setiap pengalamannya manusia berusaha menemukan dan memahami Allah dan
kehendak-Nya. Pengalaman akan kehadiran Allah itu diceritakan terus menerus dari satu
angkatan ke angkatan berikutnya secara lisan. Selanjutnya dalam tradisi tulisan, para
penulis suci merekam kembali ingatan akan pernyataan diri Allah dan kehendak-Nya itu
dalam bentuk tulisan. Nah, cara mereka mengungkapkan pernyataan diri Allah itu tentu
berbeda dari satu penulis ke penulis lainnya. Ada faktor tertentu yang membatasinya,
yaitu a) pengaruh tempat dan zaman, dan b) kecakapan pribadi penulis itu sendiri.
dalam hal menuliskan kembali pernyataan diri Allah dan kehendak-Nya itu, setiap penulis
suci dibatasi oleh dua hal, yaitu a) pengaruh tempat dan zaman, dan b) kecakapan pribadi
penulisnya.
a. Pengaruh tempat dan zaman
Para penulis suci hidup di tempat dan zaman tertentu. Masing-masing hidup dalam
ruang dan waktu yang berbeda. Tulisannya juga ditunjukkan kepada orang-orang
yang hidup dalam ruang dan waktu tertentu. Sejarah mencatat bahwa Alkitab
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ditulis dalam rentang waktu yang sangat panjang
(1000 SM – 100 M).
Para penulis Perjanjian Lama adalah orang-orang Yahudi yang menulis untuk orang-
orang Yahudi pada zamannya. Para penulis Perjanjian Baru berasal dari Yahudi dan
menulis untuk orang-orang di zamannya (sebagian orang Yahudi dan sebagian non
Yahudi). Mereka ini sebagian besar dipengaruhi oleh budaya Yunani.
Tempat dan zaman tentu mempengaruhi cara merasa, cara berpikir, dan cara menulis
dan mengungkapkan pernyataan diri Allah.

b. Kecakapan pribadi
Cara menangkap dan memahami pernyataan diri Allah dan kehendak-Nya tentu
berbeda antara penulis yang satu dengan penulis lainnya. Dengan kecakapan dan
kemampuan (intelektual) yang mereka miliki, mereka berusaha untuk menulis
pemahamannya tentang Allah dan kehendak-Nya melalui kejadian hidup sehari-hari.
Misalnya: adanya fakta ketidakadilan yang terjadi dalam hidup masyarakat pada
waktu itu membangkitkan kepekaan para nabi untuk memilah, memilih dan
memutuskan mana yang sesuai dengan kehendak Allah dan mana yang tidak sesuai.
Dengan memanfaatkan berbagai sumber yang ada (arsip kerajaan, cerita rakyat, dan
sebagainya) para penulis suci ini dapat merangkai tulisan dalam berbagai bentuk:
sejarah, puisi dan nyanyian, amsal, uraian, narasi (cerita).
Peran Allah nampak jelas dalam proses ini. Allah menggunakan kecakapan dan
kemampuan para penulis suci itu. Dalam dan melalui para penulis suci ini Allah
berkarya. Ia menganugerahi mereka dengan ilham Roh Kudus untuk memahami dan
menuliskan kehendak-Nya. Para penulis suci menjadi alat Roh Kudus untuk
mengungkapan kehendak Allah. Atas cara itu, apa yang dituliskan bukanlah buah
pikiran manusiawi semata, tetapi kehendak Allah sendiri.
Yang patut disadari di sini adalah para penulis itu adalah manusia yang memiliki
keunikan masing-masing sebagai anugerah terindah dari Allah. Allah menggunakan
keunikan mereka, sehingga masing-masing mengungkapkan kehendak Allah itu
dengan corak dan kekhasan yang mereka miliki.

Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta peserta didik  Tulislah sebuah doa 10”
menuliskan doa syukur atas syukur atas karya Allah
karya Allah yang melibatkan yang melibatkan manusia
manusia dalam meneruskan dalam meneruskan
sabda-Nya. sabda-Nya.

 Guru mengajak peserta didik  Berdoa untuk menutup


untuk menutup pelajaran dengan pertemuan hari ini!
doa penutup
 Guru meminta peserta didik menuliskan doa syukur atas karya Allah yang melibatkan
manusia dalam meneruskan sabda-Nya.
Setelah mempelajari tentang bagaimana para penulis suci memahami dan menuliskan
Sabda Allah, sekarang Anda diminta untuk menuliskan sebuah doa syukur atas karya
Allah yang melibatkan manusia dalam meneruskan sabda-Nya.

Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa yang disusunnya atau dapat
menggunakan teks doa di bawah ini.

Ya Bapa yang Mahabijaksana,


Engkau telah menyegarkan pemahaman kami tentang makna Kitab Suci dalam
kehidupan kami. Kini kami mohon, rahmatilah dengan Roh Kudus-Mu agar kami
semakin bangga dan dengan penuh semangat makin mendekatkan diri dengan Engkau
yang bersabda dalam Kitab Suci. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Glosarium
Brainstorming : Tehnik kreatifitas yang mengupayakan pencarian penyelesaiaan
dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasan dari
anggota kelompok.
Refleksi : Gerakan, pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban
suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar.

Referensi/Sumber
1) Kitab Suci (Alkitab)
2) Pengantar kedalam Perjanjian Lama, Dr.C.Groenen, OFM.
3) Pengantar kedalam Perjanjian Baru, Dr.C.Groenen, OFM.
4) Dokumen Konsili Vatikan II, Konstitusi Dogmatik Dei Vrebum, art. 21-26
5) Pemahaman Dasar Kitab Suci, I. Suharyo, Pr.LBI
6) Katekese Umat:, Rm.Yosef Lalu, Pr.Komisi Kateketik KWI, Jakarta, 2007.
7) Seto Marsunu, Y.M. 2017. Pengantar Perjanjian Lama. Jakarta: Lembaga Biblika
Indonesia.
C. Sabda yang Tertulis

Rencana Kerja Harian


Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
I Pembukaan 1. Menemukan ayat-ayat dalam Brainstorming 10”
perikop-perikop yang (curah
menunjukkan sabda Allah pendapat)
ditulis dalam bahasa manusia.
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang Sabda Ceramah 60”
Allah yang ditulis dalam bahasa Diskusi
manusia Presentasi
2. Menjelaskan tujuan membaca
Sabda Allah yang tertulis
3. Menjelaskan cara membaca
Sabda Allah dalam bahasa
manusia
Penutup 1. Menuliskan refleksi tentang Tugas Mandiri 20”
sabda Allah yang ditulis dalam
bahasa manusia menurut teks
Yoh. 20:31.

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi peserta  Berdoa 20”
didik untuk berdoa
 Guru meminta peserta  Temukan ayat-ayat
didik untuk menemukan dalam perikop Kitab  Kitab Suci
ayat-ayat dalam perikop- Suci yang
perikop yang menunjukkan sabda
menunjukkan sabda Allah Allah ditulis dalam
ditulis dalam bahasa bahasa manusia
manusia.
 Guru meminta peserta  Sampaikan secara
didik menyampaikan lisan ayat-ayat yang
secara lisan ayat-ayat yang kamu temukan.
mereka temukan
 Guru memberikan
penegasan
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk berdoa
Doa dapat disampaikan secara spontan oleh salah seorang peserta didik atau dapat
menggunakan teks doa berikut:

Ya Allah dan Bapa kami,


Rahmat dan kebaikan-Mu terus Engkau nyatakan dalam hidup kami. Engkau tiada
hentinya mengasihi kami. Karena itu, kami bersyukur atas rahmat cinta dan kebaikan-Mu
itu. Saat ini kami hendak memulai proses belajar-mengajar. Bantulah kami dengan kuat
kuasa Roh-Mu, seperti Engkau membantu para penulis suci dengan Roh Kudus untuk
memahami dan menuliskan Sabda-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

 Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk menemukan ayat-ayat dalam perikop-
perikop yang menunjukkan sabda Allah ditulis dalam bahasa manusia.
 Guru meminta peserta didik menyampaikan secara lisan ayat-ayat yang mereka temukan
 Guru memberikan penegasan berikut:
Banyak teks dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa Allah menyatakan diri-Nya melalui
sabda-Nya dan sabda itu dituliskan oleh para penulis suci sesuai dengan waktu, tempat
dan kecakapan masing-masing penulis. Teks-teks berikut memberikan petunjuk tentang
hal tersebut:

Kel. 34:27-35
34:27 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tuliskanlah segala firman ini, sebab
berdasarkan firman ini telah Kuadakan perjanjian dengan engkau dan dengan Israel."
34:28 Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat
puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh
itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.
34:29 Ketika Musa turun dari gunung Sinai -- kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa
ketika ia turun dari gunung itu -- tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh
karena ia telah berbicara dengan TUHAN.
34:30 Ketika Harun dan segala orang Israel melihat Musa, tampak kulit mukanya
bercahaya, maka takutlah mereka mendekati dia.
34:31 Tetapi Musa memanggil mereka, maka Harun dan segala pemimpin jemaah itu
berbalik kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka.
34:32 Sesudah itu mendekatlah segala orang Israel, lalu disampaikannyalah kepada
mereka segala perintah yang diucapkan TUHAN kepadanya di atas gunung Sinai.
34:33 Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah mukanya.
34:34 Tetapi apabila Musa masuk menghadap TUHAN untuk berbicara dengan Dia,
ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar; dan apabila ia keluar dikatakannyalah
kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya.
34:35 Apabila orang Israel melihat muka Musa, bahwa kulit muka Musa bercahaya, maka
Musa menyelubungi mukanya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara
dengan TUHAN.

Yos. 24:26-28
24:26 Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu
yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN.
24:27 Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Sesungguhnya batu inilah akan menjadi
saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya
kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan
menyangkal Allahmu."
24:28 Sesudah itu Yosua melepas bangsa itu pergi, masing-masing ke milik pusakanya.

Yer. 45:1-5
45:1 Firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia kepada Barukh bin Neria, waktu
Barukh dalam tahun keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, menuliskan
segala firman tersebut dalam sebuah kitab langsung dari mulut Yeremia:
45:2 "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel, tentang engkau, hai Barukh!
45:3 Oleh karena engkau telah berkata: Celakalah aku, sebab TUHAN telah
menambahkan kedukaan kepada penderitaanku! Aku lesu karena keluh kesahku dan aku
tidak mendapat ketenangan,
45:4 maka beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, apa yang Kubangun akan
Kuruntuhkan, dan apa yang Kutanam akan Kucabut, bahkan sekalipun seluruh negeri!
45:5 Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri? Janganlah mencarinya!
Sebab, sesungguhnya, Aku mendatangkan malapetaka atas segala makhluk, demikianlah
firman TUHAN, tetapi kepadamu akan Kuberikan nyawamu sebagai jarahan di segala
tempat ke mana engkau pergi."

Yoh. 21:20-25
21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang
mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk
dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang
akan terjadi dengan dia ini?"
21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku
datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan
mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati,
melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu
bukan urusanmu."
21:24 Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah
menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.
21:25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya
itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua
kitab yang harus ditulis itu

2Ptr. 1:19-21
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh
para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan
pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur
terbit bersinar di dalam hatimu.
1:20 Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci
tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
1:21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan
Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah

2Ptr. 3:15-16
3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat,
seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat
yang dikaruniakan kepadanya.
3:16 Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-
perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-
orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya
menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-
tulisan yang lain

Baca juga teks-teks berikut: Kel. 24:1-11; Yer. 36:1-32; 2Tim. 3:1-17.
Teks-teks tersebut menunjukkan bahwa prakarsa datang dari pihak Allah. Allah
menyatakan rencana dan kehendak-Nya atas bangsa tertentu. Pernyataan diri Allah ini
ditangkap dan dipahami dalam konteks ruang, waktu dan kemampuan diri orang-orang
tertentu pada zamannya. Mereka adalah para penulis suci. Roh Kudus membimbing
mereka untuk selanjutnya menuliskan rencana dan kehendak Allah itu. Sabda Allah itu
kemudian menjadi normatif karena tertulis dalam bahasa manusia.
Tulisan-tulisan yang dihasilkan oleh para penulis suci itu kemudian tergabung menjadi
satu kitab yang terdiri atas dua bagian, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Dengan membacanya orang beriman dapat menemukan jawaban atas pertanyaan siapakah
Allah itu dan apa yang dikehendaki-Nya.

Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengorganisir peserta didik  Bentuklah kelompok Video/ 60”
dalam kelompok. yang terdiri dari 4-5 gambar
orang.
 Guru meminta peserta didik  Bacalah perikop Luk.
mendiskusikan perikop Luk. 1:1- 1:1-4.
4.
 Guru meminta peserta didik  Diskusikan perikop Luk.
melaporkan hasil diskusi 1:1-4 dengan pertanyaan
panduan berikut:
 Jelaskan proses penulisan
Injil Lukas!
 Apa tujuan Lukas
menulis Injilnya?

 Guru memberikan penegasan


tentang materi yang dipelajari
(apa yang berlaku bagi Injil
Lukas juga berlaku bagi kitab
lainnya)

 Guru mengorganisir peserta didik dalam kelompok.


 Guru meminta peserta didik mendiskusikan perikop Luk. 1:1-4.
Pendahuluan
(Luk. 1:1-4)

1:1 Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang
peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita,
1:2 seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi
mata dan pelayan Firman.
1:3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal
mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,
1:4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu
sungguh benar.

Setelah membaca perikop di atas, diskusikan dalam kelompokmu dengan pertanyaan-


pertanyaan panduan berikut:
a. Jelaskan proses penulisan Injil Lukas!
b. Apa tujuan Lukas menulis Injilnya?

 Selanjutnya guru meminta peserta didik melaporkan hasil diskusi


 Guru memberikan penegasan tentang materi yang dipelajari
Proses dan tujuan penulisan Injil Lukas sebetulnya sudah terungkap pada bagian prolog
Injil ini (Luk. 1:1-4). Penulis Injil ini adalah seorang Yahudi Kristen generasi ke-2 yang
hidup di daerah perantauan. Ia menegaskan bahwa pada zamannya ada banyak berita
tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi, terutama yang berkaitan dengan hidup dan karya
Yesus, juga kisah tentang sengsara dan kebangkitan-Nya. Berita-berita itu disampaikan
oleh sumber yang layak dipercaya, yaitu mereka yang sejak awal mengikuti Yesus dan
menjadi saksi atas semua peristiwa yang mereka ceritakan. Dengan kecakapan yang
dimilikinya, penulis Injil ini merangkai semua berita itu menjadi satu rangkaian kisah
yang teratur tentang Yesus (hidup dan ajaran-Nya).
Tujuannya juga disampaikan dalam prolog ini. Kepada Teofilius, penulis Injil Lukas
menegaskan bahwa “..., supaya engkau mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan
kepadamu sungguh benar” (ay. 4). Bahwasanya kebenaran yang dimaksudkan adalah
dengan membaca berita-berita yang sudah dibukukannya ini, Teofilius semakin teguh
dalam iman yang benar tentang karya keselamatan Allah melalui Yesus (hidup dan
ajaran-Nya).
Apa yang berlaku bagi Injil Lukas juga berlaku bagi kitab lainnya. Para penulis suci
berusaha merenungkan bagaimana Allah hadir dalam kenyataan hidup manusia (para
bijak), atau dalam fakta-fakta ketidakadilan yang terjadi dalam hidup bersama (para nabi),
atau dalam setiap peristiwa yang diceritakan turun temurun (penulis kitab sejarah).
Dengan caranya masing-masing, para penulis suci mau mengungkapkan kepada kita
tentang pernyataan diri Allah dan kehendak-Nya. Dengan bimbingan Roh Kudus, mereka
menulis dan menyajikan kepada kita sebuah permenungan yang mendalam tentang Allah
dan kehendak-Nya.
Karena itu, dengan membaca Kitab Suci, kita sebetulnya tidak sedang mencari kebenaran
historis ilmiah tetapi kebenaran iman (bandingkan penjelasan Injil Lukas di atas).
Kebenaran iman itu berkaitan dengan pernyataan diri Allah dan kehendaknya. Dia adalah
Allah yang mengasihi manusia dan menghendaki agar manusia memperoleh kebahagiaan
abadi (keselamatan) dengan cara mengasihi Allah dan mengasihi sesama. agar
kehendaknya ini dapat terlaksana, maka Allah memberikan pedoman berupa hukum dan
aturan supaya manusia senantiasa berjalan di jalan yang benar. Rencana keselamatan
Allah ini memuncak dalam diri Putra-Nya. Dalam diri Yesus, Allah menyampaikan
kembali rencana-Nya untuk menyelamatkan manusia. Melalui sengsara, wafat dan
kebangkitan Yesus, manusia dibersihkan dari dosa-dosanya dan dipadang layak untuk
menerima kebahagiaan kekal. Seperti Kristus telah mengasihi manusia dengan kasih yang
tiada batasnya, demikian juga Allah menghendaki manusia saling mengasihi. Itulah
kebenaran iman yang kita temukan dengan membaca Kitab Suci.
Bagaimana caranya kita sampai pada penemuan sebuah kebenaran iman? Dengan
membaca Alkitab menurut jenis sastranya (Dei Verbum 12) dan menangkap kebenaran
yang terkandung di dalamnya. Jenis sastra merupakan petunjuk bagaimana kita harus
membaca dan memahami sebuah tulisan. Membaca dalam konteks seperti itu akan
membantu kita untuk memahami maksud sebuah karya dari perspektif penulisnya
(hagiograf) dan terhindar dari pemaknaan yang keliru. Membacanya dihadapan umat juga
harus memperhatikan jenis sastranya sehingga orang yang mendengarnya mudah untuk
mencerna maknanya. Misalnya kita membaca dari Kej. 1:1-31. Perikop ini menceritakan
tentang kisah penciptaan. Dengan membaca dan memahami kisah penciptaan, kita
menangkap kebenaran iman ini, bahwasanya Allah adalah Yang Mahakuasa karena Allah
menciptakan alam semesta hanya dengan berfirman.

Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta didik  Bacalah Yoh. 20:30-31 Kitab Suci 10”
membaca teks Yoh. 20:30-31
 Guru meminta peserta didik  Tulislah sebuah refleksi
menuliskan sebuah refleksi tentang sabda Allah yang
tentang sabda Allah yang ditulis ditulis dalam bahasa
dalam bahasa manusia menurut manusia menurut teks
teks Yoh. 20:30-31 Yoh. 20:30-31
 Guru mengajak peserta didik  Marilah berdoa untuk
untuk menutup pelajaran dengan menutup pertemuan hari
doa penutup ini!

 Guru mengajak peserta didik membaca perikop Alkitab berikut:

Maksudnya Injil ini dicatat


(Yoh. 20:30-31)

20:30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-
Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,
20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa
Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam
nama-Nya.

 Guru meminta peserta didik menuliskan sebuah refleksi tentang sabda Allah yang ditulis
dalam bahasa manusia menurut teks Yoh. 20:30-31.
Setelah membaca teks Yoh. 20:30-31 di atas, tuliskan sebuah refleksi tentang Sabda Allah
yang ditulis dalam bahasa manusia. Refleksi ini harus memenuhi kriteria berikut:
a. Berdasar pada teks Alkitab yang dimaksud
b. Ada kesesuaian antara hasil refleksi dan teks Alkitab
c. Dikaitkan dengan situasi hidup nyata
d. Mengungkapkan kebenaran iman dan komitmen untuk hidup

Evaluasi
Untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap materi yang telah disajikan, guru secara
berkala harus melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran sangat
penting karena akan memberikan masukan serta informasi mengenai ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi ini merupakan penugasan-penugasan lanjutan
yang dapat dilakukan di kelas atau di rumah. Evaluasi mencakup 3 aspek yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
1. Evaluasi Sikap
Evaluasi sikap dilakukan dengan cara pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dalam
setiap kegiatan pembelajaran. Evaluasi sikap dilakukan terhadap sikap spiritual dan sikap
sosial. Inilah yang disebut dengan Penilaian Otentik (Authentic Assessment). Lembar
penilaian sikap dapat dilihat pada bagian lampiran (Disiapkan oleh Tim Penulis &
Dilampirkan pada buku panduan guru).
a. Evaluasi sikap Spiritual
No Instrumen Skor
1 2 3 4
1 Siswa menyusun sebuah doa syukur atas
karya Allah yang melibatkan manusia dalam
meneruskan sabda-Nya.
2 Siswa mendaraskan doa syukur yang telah
disusun.
 Aspek yang dinilai dari instrument 1: tema, pembuka, isi, penutup
4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek
 Aspek yang dinilai dari instrument 2: Mengawali dengan tanda salib,
kesungguhan dalamberdoa, mengakhiri dengan tanda salib, bersikap sopan.
4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek

b. Evaluasi Sikap Sosial menyebarkan pemahaman yang benar tentang sabda Allah
No Instrumen Skor
Tidak Kadang- selalu
pernah kadang
1 Mengikuti kegiatan pendalaman Kitab
Suci di sekolah
2 Mengajak teman mengikuti kegiatan
pendalaman Kitab Suci di sekolah
3 Menjadi pemandu kegiatan pendalaman
Kitab Suci di sekolah
Keterangan:
0=tidak pernah
1=kadang-kadang
2=selalu

NA= Scor perolehan


Scor maksimal

Rentang Nilai
NO RENTANG NILAI NILAI
90-100 A
80-89 B
70-79 C
≤69 D

2. Evaluasi Pengetahuan (Kognitif)


Evaluasi kognitif dilakukan dengan cara tes tertulis, tes lisan serta penugasan. Untuk
penilaian melalui tertulis dapat dilakukan ulangan berupa soal pilihan ganda atau soal
esai. (Disesuaikan dengan Mapel / Indikator)
No Indikator Soal No. Instrumen Jawaban Skor
Soal
1 Menjelaskan 1 Jelaskan tentang a. Allah tidak berbicara seperti manusia 10
tentang ungkapan berbicara
ungkapan “Allah b. Allah mengkomunikasikan diri dan
“Allah bersabda” atau kehendak-Nya kepada manusia.
bersabda” atau “sabda Allah”!
“sabda Allah”.
2 Menyebutkan 2 Sebutkan cara a. Melalui alam semesta 20
cara Allah Allah b. Melalui sejarah kehidupan manusia di
menyatakan menyatakan diri dunia
diri dan dan kehendak-
kehendak- Nya!
Nya!

3 Menunjukkan 3 Tunjukkan a. Allah menciptakan alam semesta. 20


secara garis secara garis Melalui ciptaan-Nya Allah
besar alur besar alur memperkenalkan diri-Nya dan
pernyataan diri pernyataan diri menyatakan kehendak-Nya kepada
Allah dan Allah dan manusia.
kehendak-Nya. kehendak-Nya b. Allah menampakan diri kepada
manusia pertama. Sesudah kejatuhan
mereka dalam dosa, Allah berjanji
mengaruniakan hidup yang kekal
kepada manusia.
c. Selanjutnya Allah memanggil
Abraham, Musa dan para nabi.
d. Memuncak pada diri Yesus. Melalui
ajaran, karya, serta kematian dan
kebangkitan-Nya, Yesus menyatakan
kehendak Allah secara definitif.
4 Menjelaskan 4 Jelaskan 2 dari 3 a. Dalam KS terdapat banyak doa-doa 20
makna Kitab makna Kitab yag dapat dijadikan sumber inspirasi
Suci sebagai Suci sebagai bagi manusia untuk berdoa sesuai
buku doa buku doa. kebutuhan sehari-hari (Mazmur,
Kidung Agung, Amsal…)
b. Kitab Suci mengandung berbagai
bentuk doa yaitu doa pujian, syukur,
permohonan
c. Kata-kata Allah yang terdapat dalam
Kitab Suci memberikan peneguhan,
semangat, penguatan bagi manusia
yang berdoa.
5 Menjelaskan 5 Jelaskan 2 dari 3 a. Dalam Kitab Suci mengajarkan jalan 20
makna Kitab makna Kitab keselamatan (2 Tim 3:15; Mat 4:4)
Suci sebagai Suci sebagai b. Dengan Kitab Suci manusia dikuatkan,
buku pedoman buku pedoman diteguhkan (1 Yoh 2:14)
hidup hidup. c. Meyakinkan manusia dalam
mengharapkan keselamatan dari Allah
(1 Yoh 5:13; Rom 5:9-10; 8:1)
d. Membimbing manusia mengambil
keputusan dalam hidupnya (Mzm
119:105). (Kitab Suci sebagai standar
hidup, kompas yang memberikan
petunjuk, arah, nasihat untuk membust
keputusan yang baik dalam sebagai
patokan untuk menilai segala seuatu.)

6 Menjelaskan 6 Jelaskan 2 a. Gereja ada lebih dulu daripada Alkitab. 20


makna Kitab makna Kitab Gereja sekarang ini adalah pewaris,
Suci sebagai Suci sebagai penerus dan pengaku iman yang tidak
buku Gereja buku Gereja. terputus dari suatu umat yang
mengalami pernyataan diri Allah.
b. Gerejalah yang mengumpulkan kitab-
kitab yang beraneka ragam ini menjadi
satu karena Gereja melihat di dalamnya
terkandung kesaksian yang otentik.
Alkitab kita terima dari Gereja.
Gerejalah yang menyaksikan bahwa
buku ini adalah Kitab Sucinya.

Nilai Kognitif : NA = Skor perolehan X 100


110

Pengukuran tes penerapan dilakukan dengan menggunakan rubrik yang terdapat di lampiran.

3. Evaluasi Keterampilan (Psikomotor) (Membuat Rubrik Penilaian sesuai RPP)


Penilaian terhadap evaluasi psikomotor peserta didik dapat dilakukan dengan pengamatan
(observasi). Observasi dapat dilakukan guru ketika para siswa melakukan aktivitas presentasi
pribadi, berpasangan atau berkelompok dan saat berdiskusi.
No Indikator Skor
1 2 3 4
1 Siswa menulis refleksi berdasarkan perikop Yoh.
20:30-31; membaca Sabda Allah yang tertulis
menghantar pada sikap iman akan Allah dan kehendak-
Nya.
Aspek yang dinilai :
a. Menulis refleksi sesuai perikop yang diminta
b. Ada kesesuaian antara hasil refleksi dan teks Alkitab
c. Dikaitkan dengan situasi hidup nyata
d. Mengungkapkan kebenaran iman dan komitmen untuk hidup

4. Refleksi membangun niat untuk mengubah cara hidup


Scor 4= bila refleksi tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila refleksi tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila refleksi tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila refleksi tersebut terdiri dari 1 aspek

Nilai Ketrampilan (Psikomotor) NA= Scor perolehan


Scor maksimal

Rentang Nilai
NO RENTANG NILAI NILAI
90-100 A
80-89 B
70-79 C
≤69 D

Umpan Balik dan Tindak Lanjut


 Setelah menyelesaikan proses pembelajaran peserta didik yang sudah mencapai nilai
≥ 70 diberikan pengayaan.
 Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM (70) diberikan Remidial

Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik untuk menutup pelajaran dengan doa penutup secara
spontan atau dapat mendaraskan teks Mzm. 102:2-3.12-13.19 berikut:

TUHAN, dengarkanlah doaku,


dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.
Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak.
Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah
menjawab aku! Hari-hariku seperti bayang-bayang memanjang, dan aku
sendiri layu seperti rumput. Tetapi Engkau, ya TUHAN, bersemayam untuk
selama-lamanya, dan nama-Mu tetap turun-temurun.
Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang
diciptakan nanti akan memuji-muji TUHAN, untuk selama-lamanya. Amin.
Glosarium
Afektif : Berbagai perilaku yang berkaitan dengan perasaan
Brainstorming : Tehnik kreatifitas yang mengupayakan pencarian penyelesaiaan
dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasan dari
anggota kelompok.
Kognitif : Perilaku yang menjadi kegiatan kognisi atau pikiran
Psikomotor : Ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar tertentu.
Refleksi : Gerakan, pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban
suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar.

Referensi/Sumber
1) Kitab Suci (Alkitab)
2) Pengantar kedalam Perjanjian Lama, Dr.C.Groenen, OFM.
3) Pengantar kedalam Perjanjian Baru, Dr.C.Groenen, OFM.
4) Dokumen Konsili Vatikan II, Konstitusi Dogmatik Dei Vrebum, art. 21-26
5) Pemahaman Dasar Kitab Suci, I. Suharyo, Pr.LBI
6) Katekese Umat:, Rm.Yosef Lalu, Pr.Komisi Kateketik KWI, Jakarta, 2007.

Penulis: Dionisius Remetwa, S.Fils

Anda mungkin juga menyukai