Doa Bapa Kami
Doa Bapa Kami
Mengenal Kitab Suci dan mencintai-Nya merupakan tujuan utama pembelajaran tema
ini. Melalui pembelajaran ini peserta didik dikenalkan pada pemahaman tentang Kitab Suci
yang menjadi sumber imannya. Peserta didik belajar memahami bahwa Kitab Suci yang
dimilikinya bukanlah sebuah kitab yang berisi tulisan-tulisan yang sekali jadi, melainkan
kumpulan tulisan yang melalui proses dan tahapan yang panjang. Dimulai dari prakarsa Allah
yang mau menyatakan diri-Nya, kemudian manusia menangkap pernyataan diri Allah itu,
memahaminya dan menuliskan. Allah mengilhami para penulis Suci untuk menuliskan
Sabda-Nya dengan menggunakan bahasa manusia. Karena proses inilah kita memiliki
kumpulan Sabda Allah yang tertulis dalam bahasa manusia. Sabda Allah yang tertulis ini
selalu dibaca dalam perspektif kita mau mencari kebenaran iman, bukan kebenaran historis.
Memang benar bahwa Sabda itu ditulis dalam sejarah manusia, tetapi kebenaran yang
terkandung di dalamnya melampaui kebenaran historis; mengungkapkan kebenaran iman
kita.
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bab 1, peserta didik diharapkan mampu:
1.1. Bersyukur atas kehadiran Allah melalui Sabda-Nya yang ditulis dalam bahasa manusia
2.1. Bertanggung jawab untuk menyebarkan pemahaman yang benar tentang sabda Allah
3.1. Memahami sabda Allah yang ditulis dalam bahasa manusia
4.1. Menyajikan hasil refleksi tentang sabda Allah yang ditulis dalam bahasa manusia
Pokok Bahasan
Sabda Allah dalam bahasa manusia
Indikator
Peserta didik mampu:
1.1.1. Mengidentifikasi perikop-perikop tentang Allah yang menyatakan diri-Nya
1.1.2. Menjelaskan makna Allah yang menyatakan diri-Nya
1.1.3. Menjelaskan cara-cara Allah menyatakan diri-Nya
1.1.4. Menjelaskan tentang bagaimana manusia memahami dan menuliskan sabda Allah
1.1.5. Menjelaskan dua hal yang mempengaruhi para penulis suci menulis Sabda Allah
1.1.6. Menjelaskan tentang Sabda Allah yang ditulis dalam bahasa manusia
1.1.7. Menjelaskan tujuan membaca Sabda Allah yang tertulis
1.1.8. Menjelaskan cara membaca Sabda Allah dalam bahasa manusia
1.1.1 Menuliskan sebuah doa syukur tentang Allah yang menyatakan diri-Nya menurut
Yoh. 1:1-18
1.1.2 Menuliskan sebuah doa syukur atas karya Allah yang melibatkan manusia dalam
meneruskan sabda-Nya.
1.1.3 Menuliskan refleksi tentang sabda Allah yang ditulis dalam bahasa manusia
menurut Yoh. 20:31
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
Guru memfasilitasi Berdoa 20”
peserta didik untuk
berdoa
Guru menyiapkan Identifikasi ayat- Kitab Suci
beberapa perikop ayat yang
Kitab Suci, peserta berbicara tentang
didik diminta untuk Allah yang yang
mengidentifikasi ayat- menyatakan diri-
ayat yang berbicara Nya
tentang Allah yang
menyatakan diri-Nya
Guru memberikan
penegasan berdasarkan
ayat-ayat yang
ditemukan
Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:
Ya Bapa,
Engkau telah menyatakan diri-Mu kepada kami melalui sabda-Mu. Perkenankan kami
untuk semakin memahami makna pernyataan diri-Mu dalam setiap pengalaman hidup
kami. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
Guru menyiapkan beberapa perikop Kitab Suci, peserta didik diminta untuk
mengidentifikasi ayat-ayat yang berbicara tentang Allah yang menyatakan diri-Nya.
a. Beberapa perikop yang dapat dirujuk:
- Kel. 2:23 -3:22;
- Kel. 19:1-25;
- Kej. 12:1-9;
- Yoh. 1:1-18;
- Yoh. 14:1-14
b. Jawab pertanyaan berikut!
- Manakah pernyataan dalam perikop-perikop tersebut yang menunjukkan
pernyataan diri Allah? Sebutkan ayatnya!
- Apa makna pernyataan-pernyataan tersebut?
- Bagaimana Allah menyatakan diri-Nya?
Sesudah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan
sebagai berikut:
Pernyataan “Allah bersabda” atau “sabda Allah” bukan berarti Allah berbicara seperti
cara kita berbicara. Istilah “Allah bersabda” lebih menunjuk pada komunikasi diri Allah
atau Allah yang menyatakan diri dan kehendak-Nya sehingga dikenal dan dialami oleh
manusia. Allah menyatakan diri-Nya melalui:
1) tanda-tanda alam (bdk. Kel. 3:2; 19:9.16.18)
2) orang-orang tertentu, misalnya kepada Abraham (Kej. 12:1.7), Musa (Kel. 3:2),
dan lain-lain.
3) Putra-Nya (Yoh. 1:14; 14:9).
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
Guru membagi peserta didik Masuklah dalam Kitab 60”
dalam kelompok kelompokmu masing- Suci
masing!
Guru meminta peserta didik Diskusikanlah tentang :
mendiskusikan tentang: - makna Allah
Makna Allah menyatakan menyatakan diri-Nya
diri-Nya - cara-cara Allah
cara-cara Allah menyatakan menyatakan diri-Nya
diri-Nya
Guru meminta peserta didik Presentasikan hasil
mempresentasikan hasil diskusi diskusimu!
Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil diskusi
peserta didik.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
Guru mengajak peserta didik Bacalah perikop injil Kitab Suci 10”
membaca perikop Yoh. 1:1-18 Yoh. 1:1-18
Guru meminta peserta didik Tulislah sebuah doa yang
menuliskan sebuah doa yang mengungkapkan rasa
mengungkapkan rasa syukur syukur atas tindakan
atas tindakan Allah yang Allah yang menyatakan
menyatakan diri-Nya diri-Nya berdasarkan
berdasarkan perikop Yoh. 1:1- perikop Yoh. 1:1-18
18
Guru mengajak peserta didik Berdoa!
untuk menutup pelajaran dengan
doa penutup
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi
dari segala yang telah dijadikan.
1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia
semua orang menjadi percaya.
1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam
dunia.
1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak
mengenal-Nya.
1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak
menerima-Nya.
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-
anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara
jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
1:15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang
kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah
mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku."
1:16 Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih
karunia;
1:17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang
oleh Yesus Kristus.
1:18 Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada
di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Guru meminta peserta didik menuliskan sebuah doa yang mengungkapkan rasa syukur
atas tindakan Allah yang menyatakan diri-Nya berdasarkan perikop Yoh. 1:1-18
Guru mengajak peserta didik untuk menutup pelajaran dengan doa penutup, misalnya:
Doa Penutup
Glosarium
Brainstorming : Tehnik kreatifitas yang mengupayakan pencarian penyelesaiaan
dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasan dari
anggota kelompok.
Refleksi : Gerakan, pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban
suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar.
Referensi/Sumber
1) Kitab Suci (Alkitab)
2) Pengantar kedalam Perjanjian Lama, Dr.C.Groenen, OFM.
3) Pengantar kedalam Perjanjian Baru, Dr.C.Groenen, OFM.
4) Dokumen Konsili Vatikan II, Konstitusi Dogmatik Dei Vrebum, art. 21-26
5) Pemahaman Dasar Kitab Suci, I. Suharyo, Pr.LBI
6) Katekese Umat:, Rm.Yosef Lalu, Pr.Komisi Kateketik KWI, Jakarta, 2007.
7) Seto Marsunu, Y.M. 2017. Pengantar Perjanjian Lama. Jakarta: Lembaga Biblika
Indonesia.
B. Manusia Memahami dan Menuliskan Sabda Allah
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
Guru memfasilitasi Berdoa 20”
peserta didik untuk
berdoa
Guru meminta peserta Identifikasikan Kitab Suci
didik untuk pengalaman Pengalaman
mengidentifikasi hidupmu yang peserta didik
pengalaman- menunjukkan
pengalaman hidupnya tanda-tanda
yang menunjukkan pernyataan diri
tanda-tanda Allah
pernyataan diri Allah
Guru mengajak peserta Ceritakan
didik membagikan pengalamanmu
pengalaman hidupnya berkaitan dengan
yang berkaitan dengan pernyataan diri
penyataan diri Allah Allah dan
dan bagaimana mereka bagaimana kamu
memahaminya. memahaminya.
Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa (doa spontan atau
menggunakan doa di bawah ini)
Guru mengajak peserta didik membagikan pengalaman hidupnya yang berkaitan dengan
penyataan diri Allah dan bagaimana mereka memahaminya.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
Guru mengajak peserta didik Amati gambar berikut Kitab 60”
untuk mengamati gambar Kitab Suci
Suci yang ditulis dalam bentuk Gambar
tulisan tangan manusia.
Guru meminta peserta didik Sampaikan pendapatmu
menyatakan pendapatnya tentang tentang gambar tersebut
gambar tersebut.
Guru mengajak peserta didik Diskusikan hal-hal berikut:
untuk mendiskusikan tentang: cara manusia memahami dan
cara manusia memahami dan menuliskan sabda Allah.
menuliskan sabda Allah. dua hal yang mempengaruhi
dua hal yang mempengaruhi para penulis suci menulis
para penulis suci menulis Sabda Allah
Sabda Allah
Rangkuman
Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar Kitab Suci yang ditulis dalam
bentuk tulisan tangan manusia.
b. Kecakapan pribadi
Cara menangkap dan memahami pernyataan diri Allah dan kehendak-Nya tentu
berbeda antara penulis yang satu dengan penulis lainnya. Dengan kecakapan dan
kemampuan (intelektual) yang mereka miliki, mereka berusaha untuk menulis
pemahamannya tentang Allah dan kehendak-Nya melalui kejadian hidup sehari-hari.
Misalnya: adanya fakta ketidakadilan yang terjadi dalam hidup masyarakat pada
waktu itu membangkitkan kepekaan para nabi untuk memilah, memilih dan
memutuskan mana yang sesuai dengan kehendak Allah dan mana yang tidak sesuai.
Dengan memanfaatkan berbagai sumber yang ada (arsip kerajaan, cerita rakyat, dan
sebagainya) para penulis suci ini dapat merangkai tulisan dalam berbagai bentuk:
sejarah, puisi dan nyanyian, amsal, uraian, narasi (cerita).
Peran Allah nampak jelas dalam proses ini. Allah menggunakan kecakapan dan
kemampuan para penulis suci itu. Dalam dan melalui para penulis suci ini Allah
berkarya. Ia menganugerahi mereka dengan ilham Roh Kudus untuk memahami dan
menuliskan kehendak-Nya. Para penulis suci menjadi alat Roh Kudus untuk
mengungkapan kehendak Allah. Atas cara itu, apa yang dituliskan bukanlah buah
pikiran manusiawi semata, tetapi kehendak Allah sendiri.
Yang patut disadari di sini adalah para penulis itu adalah manusia yang memiliki
keunikan masing-masing sebagai anugerah terindah dari Allah. Allah menggunakan
keunikan mereka, sehingga masing-masing mengungkapkan kehendak Allah itu
dengan corak dan kekhasan yang mereka miliki.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
Guru meminta peserta didik Tulislah sebuah doa 10”
menuliskan doa syukur atas syukur atas karya Allah
karya Allah yang melibatkan yang melibatkan manusia
manusia dalam meneruskan dalam meneruskan
sabda-Nya. sabda-Nya.
Doa Penutup
Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa yang disusunnya atau dapat
menggunakan teks doa di bawah ini.
Glosarium
Brainstorming : Tehnik kreatifitas yang mengupayakan pencarian penyelesaiaan
dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasan dari
anggota kelompok.
Refleksi : Gerakan, pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban
suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar.
Referensi/Sumber
1) Kitab Suci (Alkitab)
2) Pengantar kedalam Perjanjian Lama, Dr.C.Groenen, OFM.
3) Pengantar kedalam Perjanjian Baru, Dr.C.Groenen, OFM.
4) Dokumen Konsili Vatikan II, Konstitusi Dogmatik Dei Vrebum, art. 21-26
5) Pemahaman Dasar Kitab Suci, I. Suharyo, Pr.LBI
6) Katekese Umat:, Rm.Yosef Lalu, Pr.Komisi Kateketik KWI, Jakarta, 2007.
7) Seto Marsunu, Y.M. 2017. Pengantar Perjanjian Lama. Jakarta: Lembaga Biblika
Indonesia.
C. Sabda yang Tertulis
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
Guru memfasilitasi peserta Berdoa 20”
didik untuk berdoa
Guru meminta peserta Temukan ayat-ayat
didik untuk menemukan dalam perikop Kitab Kitab Suci
ayat-ayat dalam perikop- Suci yang
perikop yang menunjukkan sabda
menunjukkan sabda Allah Allah ditulis dalam
ditulis dalam bahasa bahasa manusia
manusia.
Guru meminta peserta Sampaikan secara
didik menyampaikan lisan ayat-ayat yang
secara lisan ayat-ayat yang kamu temukan.
mereka temukan
Guru memberikan
penegasan
Guru memfasilitasi peserta didik untuk berdoa
Doa dapat disampaikan secara spontan oleh salah seorang peserta didik atau dapat
menggunakan teks doa berikut:
Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk menemukan ayat-ayat dalam perikop-
perikop yang menunjukkan sabda Allah ditulis dalam bahasa manusia.
Guru meminta peserta didik menyampaikan secara lisan ayat-ayat yang mereka temukan
Guru memberikan penegasan berikut:
Banyak teks dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa Allah menyatakan diri-Nya melalui
sabda-Nya dan sabda itu dituliskan oleh para penulis suci sesuai dengan waktu, tempat
dan kecakapan masing-masing penulis. Teks-teks berikut memberikan petunjuk tentang
hal tersebut:
Kel. 34:27-35
34:27 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tuliskanlah segala firman ini, sebab
berdasarkan firman ini telah Kuadakan perjanjian dengan engkau dan dengan Israel."
34:28 Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat
puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh
itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.
34:29 Ketika Musa turun dari gunung Sinai -- kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa
ketika ia turun dari gunung itu -- tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh
karena ia telah berbicara dengan TUHAN.
34:30 Ketika Harun dan segala orang Israel melihat Musa, tampak kulit mukanya
bercahaya, maka takutlah mereka mendekati dia.
34:31 Tetapi Musa memanggil mereka, maka Harun dan segala pemimpin jemaah itu
berbalik kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka.
34:32 Sesudah itu mendekatlah segala orang Israel, lalu disampaikannyalah kepada
mereka segala perintah yang diucapkan TUHAN kepadanya di atas gunung Sinai.
34:33 Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah mukanya.
34:34 Tetapi apabila Musa masuk menghadap TUHAN untuk berbicara dengan Dia,
ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar; dan apabila ia keluar dikatakannyalah
kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya.
34:35 Apabila orang Israel melihat muka Musa, bahwa kulit muka Musa bercahaya, maka
Musa menyelubungi mukanya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara
dengan TUHAN.
Yos. 24:26-28
24:26 Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu
yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN.
24:27 Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Sesungguhnya batu inilah akan menjadi
saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya
kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan
menyangkal Allahmu."
24:28 Sesudah itu Yosua melepas bangsa itu pergi, masing-masing ke milik pusakanya.
Yer. 45:1-5
45:1 Firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia kepada Barukh bin Neria, waktu
Barukh dalam tahun keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, menuliskan
segala firman tersebut dalam sebuah kitab langsung dari mulut Yeremia:
45:2 "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel, tentang engkau, hai Barukh!
45:3 Oleh karena engkau telah berkata: Celakalah aku, sebab TUHAN telah
menambahkan kedukaan kepada penderitaanku! Aku lesu karena keluh kesahku dan aku
tidak mendapat ketenangan,
45:4 maka beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, apa yang Kubangun akan
Kuruntuhkan, dan apa yang Kutanam akan Kucabut, bahkan sekalipun seluruh negeri!
45:5 Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri? Janganlah mencarinya!
Sebab, sesungguhnya, Aku mendatangkan malapetaka atas segala makhluk, demikianlah
firman TUHAN, tetapi kepadamu akan Kuberikan nyawamu sebagai jarahan di segala
tempat ke mana engkau pergi."
Yoh. 21:20-25
21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang
mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk
dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang
akan terjadi dengan dia ini?"
21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku
datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan
mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati,
melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu
bukan urusanmu."
21:24 Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah
menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.
21:25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya
itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua
kitab yang harus ditulis itu
2Ptr. 1:19-21
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh
para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan
pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur
terbit bersinar di dalam hatimu.
1:20 Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci
tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
1:21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan
Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah
2Ptr. 3:15-16
3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat,
seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat
yang dikaruniakan kepadanya.
3:16 Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-
perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-
orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya
menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-
tulisan yang lain
Baca juga teks-teks berikut: Kel. 24:1-11; Yer. 36:1-32; 2Tim. 3:1-17.
Teks-teks tersebut menunjukkan bahwa prakarsa datang dari pihak Allah. Allah
menyatakan rencana dan kehendak-Nya atas bangsa tertentu. Pernyataan diri Allah ini
ditangkap dan dipahami dalam konteks ruang, waktu dan kemampuan diri orang-orang
tertentu pada zamannya. Mereka adalah para penulis suci. Roh Kudus membimbing
mereka untuk selanjutnya menuliskan rencana dan kehendak Allah itu. Sabda Allah itu
kemudian menjadi normatif karena tertulis dalam bahasa manusia.
Tulisan-tulisan yang dihasilkan oleh para penulis suci itu kemudian tergabung menjadi
satu kitab yang terdiri atas dua bagian, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Dengan membacanya orang beriman dapat menemukan jawaban atas pertanyaan siapakah
Allah itu dan apa yang dikehendaki-Nya.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
Guru mengorganisir peserta didik Bentuklah kelompok Video/ 60”
dalam kelompok. yang terdiri dari 4-5 gambar
orang.
Guru meminta peserta didik Bacalah perikop Luk.
mendiskusikan perikop Luk. 1:1- 1:1-4.
4.
Guru meminta peserta didik Diskusikan perikop Luk.
melaporkan hasil diskusi 1:1-4 dengan pertanyaan
panduan berikut:
Jelaskan proses penulisan
Injil Lukas!
Apa tujuan Lukas
menulis Injilnya?
1:1 Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang
peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita,
1:2 seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi
mata dan pelayan Firman.
1:3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal
mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,
1:4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu
sungguh benar.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
Guru mengajak peserta didik Bacalah Yoh. 20:30-31 Kitab Suci 10”
membaca teks Yoh. 20:30-31
Guru meminta peserta didik Tulislah sebuah refleksi
menuliskan sebuah refleksi tentang sabda Allah yang
tentang sabda Allah yang ditulis ditulis dalam bahasa
dalam bahasa manusia menurut manusia menurut teks
teks Yoh. 20:30-31 Yoh. 20:30-31
Guru mengajak peserta didik Marilah berdoa untuk
untuk menutup pelajaran dengan menutup pertemuan hari
doa penutup ini!
20:30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-
Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,
20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa
Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam
nama-Nya.
Guru meminta peserta didik menuliskan sebuah refleksi tentang sabda Allah yang ditulis
dalam bahasa manusia menurut teks Yoh. 20:30-31.
Setelah membaca teks Yoh. 20:30-31 di atas, tuliskan sebuah refleksi tentang Sabda Allah
yang ditulis dalam bahasa manusia. Refleksi ini harus memenuhi kriteria berikut:
a. Berdasar pada teks Alkitab yang dimaksud
b. Ada kesesuaian antara hasil refleksi dan teks Alkitab
c. Dikaitkan dengan situasi hidup nyata
d. Mengungkapkan kebenaran iman dan komitmen untuk hidup
Evaluasi
Untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap materi yang telah disajikan, guru secara
berkala harus melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran sangat
penting karena akan memberikan masukan serta informasi mengenai ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi ini merupakan penugasan-penugasan lanjutan
yang dapat dilakukan di kelas atau di rumah. Evaluasi mencakup 3 aspek yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
1. Evaluasi Sikap
Evaluasi sikap dilakukan dengan cara pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dalam
setiap kegiatan pembelajaran. Evaluasi sikap dilakukan terhadap sikap spiritual dan sikap
sosial. Inilah yang disebut dengan Penilaian Otentik (Authentic Assessment). Lembar
penilaian sikap dapat dilihat pada bagian lampiran (Disiapkan oleh Tim Penulis &
Dilampirkan pada buku panduan guru).
a. Evaluasi sikap Spiritual
No Instrumen Skor
1 2 3 4
1 Siswa menyusun sebuah doa syukur atas
karya Allah yang melibatkan manusia dalam
meneruskan sabda-Nya.
2 Siswa mendaraskan doa syukur yang telah
disusun.
Aspek yang dinilai dari instrument 1: tema, pembuka, isi, penutup
4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek
Aspek yang dinilai dari instrument 2: Mengawali dengan tanda salib,
kesungguhan dalamberdoa, mengakhiri dengan tanda salib, bersikap sopan.
4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek
b. Evaluasi Sikap Sosial menyebarkan pemahaman yang benar tentang sabda Allah
No Instrumen Skor
Tidak Kadang- selalu
pernah kadang
1 Mengikuti kegiatan pendalaman Kitab
Suci di sekolah
2 Mengajak teman mengikuti kegiatan
pendalaman Kitab Suci di sekolah
3 Menjadi pemandu kegiatan pendalaman
Kitab Suci di sekolah
Keterangan:
0=tidak pernah
1=kadang-kadang
2=selalu
Rentang Nilai
NO RENTANG NILAI NILAI
90-100 A
80-89 B
70-79 C
≤69 D
Pengukuran tes penerapan dilakukan dengan menggunakan rubrik yang terdapat di lampiran.
Rentang Nilai
NO RENTANG NILAI NILAI
90-100 A
80-89 B
70-79 C
≤69 D
Doa Penutup
Guru mengajak peserta didik untuk menutup pelajaran dengan doa penutup secara
spontan atau dapat mendaraskan teks Mzm. 102:2-3.12-13.19 berikut:
Referensi/Sumber
1) Kitab Suci (Alkitab)
2) Pengantar kedalam Perjanjian Lama, Dr.C.Groenen, OFM.
3) Pengantar kedalam Perjanjian Baru, Dr.C.Groenen, OFM.
4) Dokumen Konsili Vatikan II, Konstitusi Dogmatik Dei Vrebum, art. 21-26
5) Pemahaman Dasar Kitab Suci, I. Suharyo, Pr.LBI
6) Katekese Umat:, Rm.Yosef Lalu, Pr.Komisi Kateketik KWI, Jakarta, 2007.