Anda di halaman 1dari 14

MATERI PEMBELAJARAN I

MATERI POKOK: AKU CITRA ALLAH YANG UNIK

A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui proses pembelajaran materi tentang aku citra Allah yang unik, peserta didik diharapkan jujur,
disiplin, kerjasama, dan terbuka dalam memahami aku citra Allah yang unik sesuai dengan gagasan-gagasan
berdasarkan berbagai sumber belajar. Peserta didik juga diharapkan kreatif, proaktif, percaya diri, dan tekun,
serta terampil dalam memahami materi tentang aku citra Allah yang unik dan mengomunikasikannya dalam
bentuk tugas projek.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Mengelompokkan contoh ciri-ciri yang menjadikan seseorang disebut unik dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menginventarisasi ciri-ciri yang menjadikan seseorang disebut unik.
3. Menjelaskan sikap-sikap yang muncul dalam menghadapi keunikan beserta dampaknya pada tindakan.
4. Menjelaskan makna manusia sebagai citra Allah berdasarkan Kejadian 1:26-28.
5. Menyusun doa tertulis yang mengungkapkan syukur karena diciptakan Allah unik adanya.
C. Petunjuk Belajar
1. Bacalah kitab Kej.1:26-28!
2. Temukan mengenali keunikan diri!
3. Temukan sikap terhadap keunikan diri!
4. Temukan manusia sebagai citra Allah yang unik!
5. Jika sudah paham, tulislah niatmu untuk menjadi citra Allah yang baik, lalu kumpulkan pada gurumu!
D. Alokasi waktu : Menit
E. Uraian Materi
Dalam kisah penciptaan dikatakan bahwa manusia diciptakan sebagai citra Allah, artinya serupa dan
segambar dengan Allah. Kata “serupa” dan “segambar”, sekaligus melukiskan secara tepat bahwa
manusia dan Allah berbeda.
Dalam Kitab Suci, istilah citra itu hanya dikatakan kepada manusia, tidak dikenakan pada ciptaan
Tuhan yang lainnya. Karena diciptakan sebagai citra Allah maka, ia memiliki martabat sebagai pribadi:
bukan sesuatu melainkan seseorang.
Kita mengenal diri sendiri, menjadi tuan atas diri sendiri, mengabdikan diri dalam kebebasan, dan
hidup dalam kebersamaan dengan orang lain dan membangun relasi dengan Allah, pencipta-Nya.
Sebagai citra Allah, manusia sepantasnya memancarkan diri Allah. Maka kalau Allah Maharahim,
manusia pun harus penuh pengampunan; kalau Allah Mahabaik, maka manusia pun harus bermurah
hati.
Sebagai citra-Nya, Allah melangkapi manusia dengan akal budi, kebebasan, dan hati nurani.
Kemampuan-kemampuan dasar itulah yang membedakan antara manusia dan ciptaan Tuhan lainnya.
Ia adalah ciptaan Allah yang bermartabat luhur.

Tugas Mandiri I:
1. Berdasarkan kutipan kitab Kej. 1:26-28, apa yang ingin kamu katakan kepada Tuhan tentang
dirimu?
2. Tulislah (3) hal yang harus anda lakukan untuk menjaga keadaamu sebagai citra Allah yang unik?
3. Tulislah (2) alasan mengapa manusia sepantasnya memancarkan diri Allah!
4. Tulislah sebuah doa syukur menurut kata-katamu sendiri yang mengungkapkan syukur karena
diciptakan Allah unik adanya!
MATERI PEMBELAJARAN II
MATERI POKOK: TUGASKU SEBAGAI CITRA ALLAH

A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui proses pembelajaran materi tentang tugasku sebagai citra Allah, peserta didik diharapkan jujur,
disiplin, kerjasama, dan terbuka dalam memahami tugasku sebagai citra Allah sesuai dengan gagasan-gagasan
berdasarkan berbagai sumber belajar. Peserta didik juga diharapkan kreatif, proaktif, percaya diri, dan tekun,
serta terampil dalam memahami materi tentang tugasku sebagai citra Allah dan mengomunikasikannya dalam
bentuk tugas projek.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Memberi contoh kasus yang menggambarkan kondisi memprihatinkan dari ciptaan Tuhan saat ini dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Menjelaskan faktor penyebab terjadinya kondisi memprihatinkan dari ciptaan Tuhan.
3. Menjelaskan tugas manusia sebagai citra Allah berdasarkan refleksi atas Kejadian 1:26-30.
4. Menjelaskan ciri-ciri tindakan manusia yang sesuai dengan kehendak Tuhan dalam pelaksanaan tugas yang
telah diberikan oleh Allah.
5. Melakukan aksi nyata dalam bentuk menanam pohon/ bunga di pot sebagai wujud penghayatan akan tugas
sebagai citra Allah.
C. Petunjuk Belajar
1. Bacalah kitab Kej.1:26-30!
2. Temukan berbagai contoh kerusakan ciptaan Tuhan!
3. Temukan berbagai faktor penyebab terjadinya kesrusakan ciptaan Tuhan!
4. Temukan tugas manusia sebagai citra Allah berdasarkan refleksi atas Kejadian 1:26-30!
5. Temukan ciri-ciri tindakan manusia yang sesuai dengan kehendak Tuhan dalam pelaksanaan tugas yang
telah diberikan oleh Tuhan!
6. Jika sudah paham, tulislah niatmu untuk memelihara ciptaan Tuhan dengan cara menanam pohon/bunga,
lalu kumpulkan tugas itu pada gurumu!
D. Alokasi waktu : Menit
E. Uraian Materi

Kitab Suci menegaskan keluhuran martabat manusia sebagai citra Allah. Sebagai citra Allah, manusia
dipanggil dan diberi tugas untuk: beranakcucu dan bertambah banyak; memenuhi bumi dan
menaklukkannya; dan menguasai ciptaan Allah lainnya (Kej. 1:26-30).
Panggilan yang agung itu perlu ditempatkan dalam konteks keselamatan yang dikehendaki Allah sendiri,
yakni keselamatan secara utuh dan terpadu, tidak hanya menyangkut diri sendiri, tetapi erat kaitannya
dengan ciptaan Allah lainnya. Oleh karena itu, manusia tidak dapat bersikap sewenang-wenang atas
kuasa dan tugas yang diberikan Allah itu.
Kuasa yang diberikan oleh Allah sifatnya terbatas. Manusia tidak dapat menjalankan tugasnya melebihi
kekuasaan dan batasan yang diberikan oleh Allah. Oleh karena itu manusia perlu menjalankan tugas
secara bijak demi kemuliaan Allah. Maka sikap egoisme, keserakahan dan sikap acuh tak acuh terhadap
ciptaan Tuhan menjadi musuh utama kita manusia.
Sikap tanggung jawab diberikan kepada kita dalam bentuk upaya menampilkan kecitraan Allah sendiri
sebagai Pencipta dan pemelihara melalui kata dan perbuatan. Maka perlu diingat bahwa bukan sikap yang
menghancurkan dan menguasai tetapi sikap melakukan hal-hal kecil yang membangun seperti: menanam
bunga di rumah, garakan penghijauan, memperbaiki rumah kumuh.

Tugas Mandiri II:


1. Tulislah (3) contoh tugas mulia Allah yang diberikan kepada kita manusia menurut Kej.1:26-30!
2. Mengapa Allah memberikan kuasa yang terbatas kepada manusia? Tulislah 2 alasanmu!
3. Tulislah (4) contoh nyata kita dalam memelihara ciptaan Allah dalam hidup setiap hari!
4. Setujukah anda, kita perlu mengusahakan tugas yang diberikan oleh Allah sedangkan kita sendiri
adalah makhluk yang terbatas? Jelaskan!
5. Tulislah sebuah doa menurut kata-katamu sendiri, mengucap syukur atas karya ciptaan Allah pada
alam semesta!
MATERI PEMBELAJARAN III
MATERI POKOK: AKU MEMILIKI KEMAMPUAN
A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui proses pembelajaran materi tentang aku memiliki kemampuan, peserta didik diharapkan jujur,
disiplin, kerjasama, dan terbuka dalam memahami aku memiliki kemampuan sesuai dengan gagasan-gagasan
berdasarkan berbagai sumber belajar. Peserta didik juga diharapkan kreatif, proaktif, percaya diri, dan tekun,
serta terampil dalam memahami materi tentang aku memiliki kemampuan dan mengomunikasikannya dalam
bentuk tugas projek.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Memberi contoh cara dan sikap yang perlu dimiliki dalam usaha mengembangkan kemampuan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Menjelaskan cara dan sikap yang perlu dimiliki dalam usaha mengembangkan kemampuan.
3. Menjelaskan pesan kutipan Injil Mat. 25:14-30 berkaitan dengan upaya mengambangkan kemampuan.
4. Melakukan aksi nyata dalam bentuk menyusun doa syukur atas berbagai kemampuan yang dimiliki sebagai
wujud pengembangan kemampuan dalam diri.
C. Petunjuk Belajar
1. Bacalah Injil Mat. 25:14-30!
2. Temukan berbagai kemampuan dalam diri manusia!
3. Temukan sikap dan tindakan yang perlu dikembangkan dalam mengembangkan kemampuan!
4. Temukan pesan Injil Mat. 25:14-30 tentang sikap dalam mengembangkan kemampuan!
5. Jika sudah paham, tulislah niatmu untuk mengembangkan kemampuanmu dengan cara belajar membuat
doa-doa harian spontan, lalu kumpulkan tugas itu pada gurumu!
D. Alokasi waktu : Menit
E. Uraian Materi
Allah membekali setiap orang dengan berbagai kemampuan yang berbeda. Sama halnya dengan
pernyataan “sebuah pisau yang akan semakin tajam bila sering diasah”, demikian pula kemampuan yang
telah diberikan Allah kepada kita akan dapat berdayaguna bila dilatih dan dikembangkan.
Tiga hal yang penting dalam mengembangkan kemampuan dalam diri kita:
1. Menemukan berbagai kemampuan dalam diri
Cara kita menemukan kemampuan kita adalah dengan melihat mata pelajaran apa yang cukup
menonjol, keterampilan apa yang paling disenangi, kegemaran apa yang selama ini sangat disukai.
2. Mengembangkan kemampuan
Dengan membuat sebuah permainan berikut!
a. Kamu harus menuliskan kalimat “semua orang dapat mencapai sukses bila mau bekerja
keras” sebanyak tiga kali di buku catatanmu.
b. Menulis pertama kali dengan tangan kiri, menulis kedua kali memakai tangan kanan, dan
menulis yang ketiga kali dapat dilakukan dengan tangan atau tangan kiri.
c. Bila sudah selesai, coba ungkapkan pesan apa yang dapat kamu petik dari permainan tadi.
Dengan berlatih demikan kamu akan terpacu untuk membiasakan mengembangkan kemapuan dalam
dirimu.
3. Pesan Tuhan untuk mengembangkan kemampuan
Panggilan untuk mengembangkan kemampuan dapat kita renungkan dari perumpamaan tentang
talenta dalam Injil Matius 25:14-30.
Perumpamaan tentang talenta memberi pesan yang cukup jelas. Kemampuan yang ada pada diri
manusia merupakan anugerah Allah, bukan berasal dari diri manusia itu sendiri. Manusia harus
bertanggung jawab terhadap pemberian Tuhan itu. Sikap bertanggung jawab ditunjukkan dengan
berusaha keras mengembangkannya agar berbuah berlipat ganda, dan berguna bagi diri sendiri.
Sebaliknya, bila manusia hanya membenamkan kemampuan yang telah diberikan itu, berarti manusia
menyia-nyiakan anugerah itu, dan lama-kelamaan kemampuannya itu akan tumpul, bahkan hilang.
Banyak cara untuk mengembangkan kemampuan atau talenta, misalnya:
 Melatih diri terus-menerus tanpa takut atau gagal;
 Masuk dalam kelompok atau organisasi yang mempunyai minat yang sama sehingga dapat saling
mengembangkan;
 Belajar dan berani bertanya kepada orang yang lebih berpengalaman.
Sikap-sikap berikut perlu dikembangkan dalam mengembangkan kemampuan:
 Tidak mudah putus asa, tekun, disiplin, berusaha dengan keras dan menyertakan Tuhan dalam
setiap usaha.
Tugas Mandiri III:
1. Tulislah (3) hal yang penting dalam mengembangkan kemampuan dalam diri kita disertai dengan contoh!
2. Berdasarkan bacaan Matius 25:14-30, temukan sikap-sikap yang tergambar dalam perumpamaan tentang talenta!
3. Apa yang kamu pahami dari ungkapan pada ayat 29-30? Bagaimana tanggapanmu terhadap pernyataan tersebut?
4. Tulislah cara-cara yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan atau talenta!
5. Sikap-sikap apa saja yang diperlukan dikembangkan dalam mengembangkan kemampuan?
MATERI PEMBELAJARAN IV
MATERI POKOK: KEMAMPUANKU TERBATAS
A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui proses pembelajaran materi tentang kemampuanku terbatas, peserta didik diharapkan jujur,
disiplin, kerjasama, dan terbuka dalam memahami kemampuanku terbatas sesuai dengan gagasan-gagasan
berdasarkan berbagai sumber belajar. Peserta didik juga diharapkan kreatif, proaktif, percaya diri, dan tekun,
serta terampil dalam memahami materi tentang kemampuanku terbatas dan mengomunikasikannya dalam
bentuk tugas projek.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Memberi contoh keterbatasan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menjelaskan sikap yang sering muncul pada saat seseorang mengalami keterbatasan.
3. Menjelaskan pesan Injil Mrk. 4:35-41 berkaitan dengan sikap menghadapi keterbatasan.
4. Membuat ringkasan tentang kisah orang sukses sekalipun mempunyai keterbatasan.
5. Membuat sebuah doa tentang kemampuanku terbatas.
C. Petunjuk Belajar
1. Bacalah Injil Mrk. 4:35-41!
2. Temukan contoh berbagai keterbatasan manusia!
3. Temukan sikap dalam menghadapi keterbatasan!
4. Temukan pesan Injil Mrk. 4:35-41 dalam menghadapi keterbatasan!
5. Jika sudah paham, tulislah niatmu untuk belajar lebih giat sehingga bisa menjadi orang sukses, lalu
kumpulkan tugas itu pada gurumu!
D. Alokasi waktu : Menit
E. Uraian Materi
Pengalaman akan keterbatasan mengajarkan kita dua hal.
 Pertama, sikap menerima dan mengakui. Sikap positif ini akan berdampak pada kemampuan untuk
mengatasi keterbatasan dengan hal positif pula. Seperti belajar lebih keras, belajar dari orang lain, tidak
minder, dan sebagainya.
 Kedua, sikap tidak mengakui bahkan menutup-nutupi keterbatasan. Sikap negatif ini umumnya akan
mengantar orang pada sikap dan tindakan munafik, berpura-pura, iri hati akan keberhasilan orang lain,
berusaha menjatuhkan orang lain, minder, kurang percaya diri dan menghalalkan segala cara untuk
menutupi keterbatasan dirinya.
Iman Kristiani mengajarkan bahwa pengalaman keterbatasan merupakan pengalaman yang tak dapat
diingkari. Manusia diciptakan dalam kesempurnaan, tetapi yang juga mempunyai keterbatasan. Manusia
hendaknya menyikapi keterbatasan itu secara benar, yakni berupaya mengatasi dengan mencari sumber
kekuatan dan kesempurnaan sejati, yakni Allah sendiri.
Dalam iman kita merefleksikan keterbatasan diri kita dari kisah Yesus meredahkan angin ribut dalam
(Markus 4:35-41) atau kisah lain dalam Mark. 6:35-44 dan Luk.5:1-11.
Ada 3 langkah kita mengenal keterbatasan diri kita:
a. Mengamati keterbatasan kemampuan diri
Hal ini dapat kita lakukan dengan melakukan syering kepada teman lain, bagaimana pendapatnya
tentang diri kita. Setelah itu kita membangdingkan dengan jawaban kita sendiri.
b. Mendalami pesan Kitab Suci tentang sikap menghadapi keterbatasan kemampuan
Mendalami Injil Mark.4:35-41 (Angin Ribut Diredakan)
c. Refleksi
Kita diajak untuk masuk ke dalam diri kita masing-masing untuk melihat seberapa jauh kemampuan
dan keterbatasan yang kita miliki. Berbicaralah dengan Tuhan sebagai rasa syukurmu atas rahmat
dariNya. Setelah itu dengarkan lagu “Jangan Menyerah” by D’Masiv dan simaklah kata-kata di
dalamnya, sebagai penutup refleksi.

Tugas Mandiri IV:


1. Bagaimana iman kristiani mengajarkan kepada kita tentang keterbatasan?
2. Berdasarkan bacaan Markus 4:35-41, tulislah (2) pendapatmu tentang bacaan tersebut berkaitan dengan diri kita yang
terbatas!
3. Tulislah (3) langkah yang perlu kita lakukan untuk mengenal keterbatasan diri kita!
4. Tulislah sebuah doa dengan kata-katamu sendiri berkaitan dengan pengalam diri kita yang terbatas di hapadan Allah!
5. Tulislah sikap-sikap yang harus kamu lakukan berdasarkan kolom di bawah!
Sikap Positif terhadap keterbatasan Dampak

Sikap Negatif terhadap keterbatasan Dampak


MATERI PEMBELAJARAN V
MATERI POKOK: SYUKUR SEBAGAI CITRA ALLAH
A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui proses pembelajaran materi tentang syukur sebagai citra Allah, peserta didik diharapkan jujur,
disiplin, kerjasama, dan terbuka dalam memahami syukur sebagai citra Allah sesuai dengan gagasan-gagasan
berdasarkan berbagai sumber belajar. Peserta didik juga diharapkan kreatif, proaktif, percaya diri, dan tekun,
serta terampil dalam memahami materi tentang syukur sebagai citra Allah dan mengomunikasikannya dalam
bentuk tugas projek.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Memberi contoh syukur sebagai citra Allah dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menyebutkan hal-hal yang patut disyukuri dalam hidup.
3. Menjelaskan unsur-unsur yang penting disadari agar dapat bersyukur.
4. Menjelaskan pesan kutipan Injil Lukas 17:11-19 berkaitan dengan sikap syukur.
5. Menyusun doa ucapan syukur atas anugerah kehidupan yang diterimanya.
C. Petunjuk Belajar
1. Bacalah Injil Luk. 17:11-19!
2. Temukan berbagai hal yang patut disyukuri!
3. Temukan unsur-unsur penting dalam bersyukur!
4. Temukan pesan dalam Inil Luk.17:11-19 untuk senantiasa bersyukur!
5. Jika sudah paham, tulislah niatmu untuk senantiasa bersyukur sebagai citra Allah, lalu kumpulkan tugas itu
pada gurumu!
D. Alokasi waktu : Menit
E. Uraian Materi

Hal yang dapat kita lakukan sebagai bentuk syukur sebagai citra Allah:
1. Pengalaman bersyukur kepada Tuhan
2. Belajar bersyukur dari kisah sepuluh orang kusta
3. Berbagai cara mengungkapkan dan mewujudkan syukur
Gereja mengajak kita untuk senantiasa bersyukur, karena hanya manusia yang mampu bersyukur karena
manusia adalah Citra-Nya. Allah telah membekali manusia untuk senantiasa mencari Allah dan
mengarahkan hidup sesuai dengan kehendak Allah.
Manusia akan mampu bersyukur jika mampu mengagumi keindahan dan karya serta pernyataan Tuhan
dalam hidunya; mengakui, bahwa apa yang dilakukan Tuhan tersebut sebagai cara Tuhan mencintai
dirinya; mengungkapkan dengan ibadah dan mewujudkan syukur dalam hidup sehari-hari melalui
tindakan.
Kisah “Kesupuluh Orang Kusta” dalam Luk.17:11-19, mengajak kita untuk mampu merefleksikan
pentingnya bersyukur dalam hidup. Pesan intinya adalah agar kita senantiasa bersyukur atas apapun yang
dilakukan Allah terhadap diri kita. Kita diajak untuk tidak melupakan kebaikan Tuhan.
Rasa syukur yang kita ungkapkan bisa dalam bentuk ibadah atau berdoa, oleh karena itu ibadah dan doa
bukan lagi kewajiban, melainkan kebutuhan untuk mengungkapkan rasa syukur itu.
Selanjutnya rasa syukur itu sebaiknya diwujudkan melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari,
seperti:
 menolong sesama yang menderita,
 berusaha hidup lebih baik,
 memelihara kehidupan itu sendiri misalnya dengan menjaga kesehatan,
 memelihara kehidupan itu sendiri , misalnya dengan menjaga kesehatan,kebersihan, menjauhi obat-
obat, menjaga kehidupan orang lain, seperti yang dilakukan Sr.Theresa yang menolong orang-orang
miskin dan terbuang

Tugas Mandiri V:
1. Mengapa Gereja mengajak kita untuk senantiasa bersyukur? Jelaskan 2 alasanmu!
2. Tulislah (4) alasanmu bagaimana Manusia akan mampu bersyukur?
3. Bagaimana anda merefleksikan pengalamanmu berdasarkan Kisah “Kesupuluh Orang Kusta” dalam
Luk.17:11-19?
4. Tulislah 4 contoh tidakan nyata kita dalam mengucapkan rasa syukur atas hidup yang kita terima!
5. Tulislah doa singkat dengan kata-katamu sendiri sebagai bentuk rasa syukur atas hidup yang kita terima!
MATERI PEMBELAJARAN VI
MATERI POKOK: AKU BANGGA SEBAGAI PEREMPUAN ATAU LAKI-LAKI

A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui proses pembelajaran materi tentang aku bangga sebagai perempuan atau laki-laki, peserta
didik diharapkan jujur, disiplin, kerjasama, dan terbuka dalam memahami aku bangga sebagai perempuan atau
laki-laki sesuai dengan gagasan-gagasan berdasarkan berbagai sumber belajar. Peserta didik juga diharapkan
kreatif, proaktif, percaya diri, dan tekun, serta terampil dalam memahami materi tentang aku bangga sebagai
perempuan atau laki-laki dan mengomunikasikannya dalam bentuk tugas projek.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Memberi contoh aku bangga sebagai perempuan atau laki-laki dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menjelaskan perilaku atau kebiasaan yang perlu dikembangkan agar menjadi pribadi perempuan atau laki-laki
yang membanggakan.
3. Menjelaskan pandangan Gereja tentang perempuan atau laki-laki seperti yang diinspirasikan dalam Kejadian
1:26-27;2:18,21-23. dan Katekismus Gereja Katolik artikel 2333 dan 2334.
4. Menyusun surat yang mengungkapkan kekaguman terhadap orang tua.
C. Petunjuk Belajar
1. Bacalah Kejadian 1:26-27;2:18,21-23 dan Katekismus Gereja Katolik artikel 2333 dan 2334!
2. Temukan kekhasan karakter perempuan dan laki-laki!
3. Temukan hal-hal yang membuat seseorang merasa bangga sebagai perempuan atau laki-laki!
4. Temukan perilaku atau kebiasaan yang perlu dilakukan agar menjadi pribadi perempuan atau laki-laki
yang membanggakan!
5. Temukan pandangan Gereja tentang perempuan atau laki-laki seperti yang diterangkan dalam Kejadian
1:26-27;2:18,21-23. dan Katekismus Gereja Katolik artikel 2333 dan 2334!
6. Jika sudah paham, tulislah niatmu untuk bangga terhadap diri sebagai perempuan atau laki-laki, lalu
kumpulkan tugas itu pada gurumu!
D. Alokasi waktu : Menit
E. Uraian Materi

Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan dan kepadanya masing-masing dilengkapi dengan
kebaikan dan keindahan. Semua itu, baik adanya. Allah memberkati dan mengasahi keduanya, mereka
begitu berharga di mata Allah.
Kita patut bersyukur karena Allah mempunyai maksud khusus dengan menciptakan kita sebagai laki-laki
atau perempuan,supaya melengkapi dan mengembangkan satu terhadap yang lain. Dengan kata lain,
laki-laki dan perempuan bersifat komplementer (lih. Kej. 2:18-25). Mereka saling membutuhkan dan
saling bergantung satu sama lain. Laki-laki tidak dapat hidup tanpa perempuan, dan sebaliknya
perempuan tidak dapat hidup tanpa laki-laki.
Kita patut bangga terhadap anugerah yang melekat pada diri kita dan mensyukurinya.
Dalam Kitab (Kej.1:26-27;18,21-23) mengisahkan bagaimana maksud dan tujuan Allah menciptakan
manusia sebagai laki-laki dan perempuan agar mereka saling melengkapi dan besatu untuk menjaga
makhluk ciptaanNya yang lain.
Dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK)
 2333 “Tiap manusia, apakah ia pria atau wanita, harus mengakui dan menerima seksualitasnya.
 2334 “Ketika menciptakan manusia sebagai pria dan wanita, Allah menganugerahkan kepada pria
dan wanita martabat pribadi yang sama dan memberi mereka hak-hak serta tanggung jawab yang
khas.

Tugas Mandiri VI:


1. Tulislah (2) alasanmu mengapa Allah menciptakan perempuan dan laki-laki untuk saling memperlengkapi!
2. Tulislah masing-masing (3) hal apa saja yang membanggakan dalam pribadi seorang perempuan dan laki-laki!
3. Ketrampilan/kemampuan/kebiasaan apa saja yang perlu dimiliki agar menjadi seorang perempuan dan laki-laki
yang patut dibanggakan? Tulislah masing-masing (3)!
4. Setujukah anda laki-laki tidak boleh lebih tinggi dari perempuan demikianpun sebaliknya? Jelaskan!
5. Tulislah doa singkat dengan kata-katamu sendiri berkaitan dengan aku bangga menjadi perempuan
atau laki-laki!
MATERI PEMBELAJARAN VII
MATERI POKOK: PEREMPUAN ATAU LAKI-LAKI SEDERAJAT
A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui proses pembelajaran materi tentang perempuan atau laki-laki sederajat, peserta didik
diharapkan jujur, disiplin, kerjasama, dan terbuka dalam memahami perempuan atau laki-laki sederajat sesuai
dengan gagasan-gagasan berdasarkan berbagai sumber belajar. Peserta didik juga diharapkan kreatif, proaktif,
percaya diri, dan tekun, serta terampil dalam memahami materi tentang perempuan atau laki-laki sederajat
dan mengomunikasikannya dalam bentuk tugas projek.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Memberi contoh perempuan atau laki-laki sederajat dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menjelaskan arti perempuan dan laki-laki sederajat.
3. Memberi contoh kasus ketidaksederajatan antara perempuan dan laki-laki.
4. Memberi contoh yang memperlihatkan kondisi sederajat antara perempuan dan laki-laki.
5. Menjelaskan makna kesederajatan antara perempuan dan laki-laki berdasarkan kutipan Katekismus Gereja
Katolik artikel 369,371,372; Yoh 8:2-11 dan Markus 15:21-28.
6. Menyebutkan berbagai usaha untuk mengembangkan kesederajatan perempuan dan laki-laki dalam kehidupan
sehari-hari.
7. Membuat motto yang berisi ajakan untuk mengembangkan kesederajatan perempuan dan laki-laki dalam
kehidupan sehari-hari.
8. Menyusun doa tentang perempuan atau laki-laki sederajat.
C. Petunjuk Belajar
1. Bacalah Injil Yoh 8:2-11, Markus 15:21-28 dan Katekismus Gereja Katolik artikel 369,371,372!
2. Temukan pengertian perempuan dan laki-laki sederajat!
3. Temukan contoh kesederajatan dan ketidaksederajatan kedudukan perempuan dan laki-laki!
4. Temukan kesedarajatan perempuan dan laki-laki menurut Kitab Kej. 1:26-27;2:18!
5. Temukan usaha-usaha untuk mengembangkan kesedarajatan perempuan dan laki-laki dalam kehidupan
sehari-hari!
6. Jika sudah paham, tulislah niatmu untuk mengakui kesedarajatan perempuan dan laki-laki , lalu
kumpulkan tugas itu pada gurumu!
D. Alokasi waktu : Menit
E. Uraian Materi

Yesus hidup dalam masyarakat Yahudi yang diwarnai dengan kebudayaan di mana kaum perempuan
menjadi warga masyarakat kelas dua dalam tatanan masyarakat. Pada masa itu, kaum perempuan Yahudi
banyak mendapat perlakuan tidak adil. Ketidakadilan itu misalnya tampak dalam beberapa kasus berikut:
 Perempuan yang kedapatan berbuat dosa, dihakimi secara sepihak oleh orang banyak tanpa melihat
bahwa kaum laki-laki juga berdosa (lih.Yoh.8:2-11)
 Peraturan-peraturan yang diberlakukan dalam pertemuan-pertemuan jemaat menunjukan kaum
perempuan terpinggirkan, kurang diberi tempat (lih.1Kor.14:26-40;1Tim.2:11-14).
Yesus sangat menghargai dan membela kaum perempuan. Yesus memperlakukan perempuan berzina
secara manusiawi (lih.Yoh.8:2-11). Yesus juga memuji seorang perempuan Kanaan yang percaya
(lih.Mrk.15:21-28) dan menempatkan contoh seorang janda miskin yang memberi sumbangan di bait
Allah sebagai teladan dalam kejujuran di hadapan Allah. Ia selalu berjuang agar tercipta suatu
masyarakat di mana laki-laki dan perempuan sederajat/setara.
Sikap dan tindakan Yesus itu tampaknya dilandasi oleh pemahaman-Nya bahwa baik laki-laki maupun
perempuan sama di mata Allah karena Allah sendiri telah menciptakan mereka sebagai citra Allah yang
saling membutuhkan. Karena saling membutuhkan itulah, maka tidak ada yang lebih tinggi atau lebih
rendah di antara mereka.
Di dalam perkawinan, Allah mempersatukan mereka sedemikian erat, sehingga mereka “menjadi satu
daging” (Kej.2:24) dan dapat meneruskan kehidupan manusia: “Beranak-cuculah dan bertambah
banyaklah, penuhilah bumi” (Kej.1:28). Dengan meneruskan kehidupan kepada anak-anaknya, pria dan
wanita sebagai suami istri dan orang-tua bekerja sama dengan karya Pencipta atas cara yang sangat
khusus.

Tugas Mandiri VII:


1. Tulislah (2) contoh perlakuan tidak adil yang diterima kaum perempuan pada masa kehidupan Yesus!
2. Tulislah (2) contoh tindakan Yesus dalam menyikapi perlakuan ketidakadilan yang diterima oleh kaum perempuan!
3. Tulislah (2) alasan dasar tindakan yang diambil Yesus dalam melindungi kaum perempuan!
4. Jelaskan maksud dari bacaan (Kej.1:28) dan (Kej.2:24) dalam kaitannya dengan kesetaraan antara laki-laki dan
perempuan!
5. Tulislah doa singkat dengan kata-katamu sendiri sebagai bentuk rasa syukur Allah menciptakan anda sebagai laki-
laki dan perempuan yang sederajat!
MATERI PEMBELAJARAN VIII
MATERI POKOK: MENGEMBANGKAN DIRI SEBAGAI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI

A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui proses pembelajaran materi tentang mengembangkan diri sebagai perempuan dan laki-laki, peserta
didik diharapkan jujur, disiplin, kerjasama, dan terbuka dalam memahami mengembangkan diri sebagai
perempuan dan laki-laki sesuai dengan gagasan-gagasan berdasarkan berbagai sumber belajar. Peserta didik
juga diharapkan kreatif, proaktif, percaya diri, dan tekun, serta terampil dalam memahami materi tentang
mengembangkan diri sebagai perempuan dan laki-laki dan mengomunikasikannya dalam bentuk tugas
projek.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Memberi contoh mengembangkan diri sebagai perempuan dan laki-laki dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menjelaskan berbagai cara mengembangkan seksualitas sebagai perempuan dan laki-laki.
3. Menjelaskan pandangan Kristiani tentang panggilan untuk mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-
laki.
4. Melakukan aksi nyata di rumah sebagai bentuk melatih ketrampilan sebagai perempuan atau laki-laki sejati.
5. Menyusun doa tentang mengembangkan diri sebagai perempuan dan laki-laki.
C. Petunjuk Belajar
1. Bacalah Katekismus Gereja Katolik artikel 2342-2345!
2. Temukan pandangan tentang seksualitas sebagai perempuan atau laki-laki!
3. Temukan cara mengembangkan seksualitas sebagai perempuan atau laki-laki!
4. Temukan pandangan Kristiani tentang seksualitas sebagai perempuan atau laki-laki!
5. Jika sudah paham, tulislah niatmu untuk mengembangkan diri sebagai perempuan dan laki-laki , lalu
kumpulkan tugas itu pada gurumu!
D. Alokasi waktu : Menit
E. Uraian Materi

Allah menciptakan manusia, baik perempuan maupun laki-laki, sebagai citra-Nya. Maka panggilan agar
kita mengembangkan diri, entah sebagai perempuan atau laki-laki, terutama agar kita semakin mampu
menampilkan dan memancarkan gambaran dari Allah. Dalam Katekismus Gereja Katolik artikel 2335
ditegaskan bahwa: Manusia, entah perempuan atau laki-laki harus mampu memancarkan citra (gambaran
dari) kekuatan dan cinta kasih Allah yang lemah lembut.
Salah satu wujud untuk mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki antara lain dengan cara
menjaga kesucian diri, baik sebagai perempuan maupun laki-laki (bdk. Katekismus Gereja Katolik artikel
2342-2345). Santo paulus dalam 1Kor 6:13b-20 mengatakan bahwa ‘tubuh kita adalah bait Roh Kudus.
Tubuh kita merupakan sarana kehadiran Allah, sekaligus sarana kita untuk mewujudkan kehendakn Allah.
Untuk mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki kalian pun dapat melakukan berbagai
pengetahuan dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh seorang perempuan atau laki-laki, sehingga kelak
dapat berperan sebagai seorang ibu atau seorang bapak yang baik.

Tugas Mandiri VIII:


1. Tulislah (3) alasanmu, mengapa kita perlu mengembangkan diri baika sebagai perempuan atau laki-laki!
2. Tulislah salah satu wujud yang harus kita kembangkan dalam memelihara diri sebagai perempuan atau laki-laki!
3. Cara-cara apa saja yang harus kita buat dalam mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki!
4. Tulislah doa singkat dengan kata-katamu sendiri sebagai bentuk rasa syukur Allah menciptakan anda sebagai laki-
laki dan perempuan yang sederajat dan dapat mengembangkan diri!
MATERI PEMBELAJARAN IX
MATERI POKOK: PERAN KELUARGA BAGI PERKEMBANGANKU

A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui proses pembelajaran materi tentang peran keluarga bagi perkembanganku, peserta didik diharapkan
jujur, disiplin, kerjasama, dan terbuka dalam memahami peran keluarga bagi perkembanganku sesuai dengan
gagasan-gagasan berdasarkan berbagai sumber belajar. Peserta didik juga diharapkan kreatif, proaktif, percaya
diri, dan tekun, serta terampil dalam memahami materi tentang peran keluarga bagi perkembanganku dan
mengomunikasikannya dalam bentuk tugas projek.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Memberi contoh peran keluarga bagi perkembanganku dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menjelaskan peran anggota keluarga dalam perkembangan dirinya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mejelaskan berbagai tindakan yang perlu dilakukan sebagai wujud tanggung jawab dalam keluarga.
4. Mejelaskan peran keluarga menurut Dokumen Konsili Vatikan II pernyataan tentang pernyataan tentang
pendidikan kristen, artikel 13.
5. Menyusun doa untuk keluarga.
C. Petunjuk Belajar
1. Bacalah Dokumen Konsili Vatikan II pernyataan tentang pernyataan tentang pendidikan kristen, artikel 13!
2. Temukan peranan keluarga dalam proses pengembangan diri!
3. Temukan tanggung jawab terhadap keluarga!
4. Temukan pandangan Gereja tentang peran keluarga bagi perkembangan diri seseorang!
5. Jika sudah paham, tulislah peran keluarga bagi perkembangan dirimu, lalu kumpulkan tugas itu pada
gurumu!
D. Alokasi waktu : Menit
E. Uraian Materi

Keluarga merupakan sekolah pertama. Pengetahuan dan keterampilan dasar pertama-tama diperoleh dari
keluarga, khususnya kedua orang tua, dan pula anggota keluarga yang tinggah serumah. Masing-masing
anggota keluarga mempunyai peran yang tak tergantikan dalam pembentukan dan pengembangan diri
kita. Ketika berhadapan dengan adik, kamu belajar melindungi, belajar melayani dan belajar membantu.
Ketika berhadapan dengan kakak, kamu belajar bersikap hormat, belajar meminta bantuan tatkala tidak
mampu. Demikian juga dari orang tua, belajar memberi dan sebaginya.
Mengingat penting dan besarnya peranan keluarga bagi perkembangan dirimu, maka kamu ikut
bertanggung jawab terhadap keluarga. Tanggung jawab itu dapat dinyatakan dalam ikut ambil bagian
dalam permasalahan keluarga, pekerjaan keluarga.
Keterlibatan dalam keluarga yang paling sederhana dapat dinyatakan denga cara memberi perhatian pada
peristiwa-peristiwa khusus atau istimewa dalam keluarga, misalnya memberi ucapan selamat pada
anggota keluarga yang berulang tahun, dan sejenisnya.

Tugas Mandiri IX:


1. Tulislah (3 alasanmu, mengapa keluarga disebut sebagai sekolah pertama seorang anak!
2. Tulislah (2) bentuk tanggung jawabmu sebagai anggota keluarga!
3. Tulislah (5) contoh nyata tindakan yang kamu lakukan demi memelihara sebuah keluarga yang baik!
4. Tulislah doa singkat dengan kata-katamu mengungkapkan rasa syukurmu atas peran keluarga bagi perkembangan
dirimu!

No. Peristiwa Penting dalam Keluarga Tanggal Perayaan

1. Ulang tahun Ibu

2. Ulang tahun Ayah

3. Ulang tahun pernikahan ibu dan ayah

4. Ulang tahun Kakak

5. Ulang tahun Adik

6. Peringatan meninggalnya kakek dari ibu

7. Peringatan meninggalnya kakek dari ayah


MATERI PEMBELAJARAN X
MATERI POKOK: PERAN SEKOLAH BAGI PERKEMBANGANKU

A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui proses pembelajaran materi tentang peran sekolah bagi perkembanganku, peserta didik
diharapkan jujur, disiplin, kerjasama, dan terbuka dalam memahami peran sekolah bagi perkembanganku
sesuai dengan gagasan-gagasan berdasarkan berbagai sumber belajar. Peserta didik juga diharapkan kreatif,
proaktif, percaya diri, dan tekun, serta terampil dalam memahami materi tentang peran sekolah bagi
perkembanganku dan mengomunikasikannya dalam bentuk tugas projek.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Memberi contoh peran sekolah bagi perkembanganku dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menyebutkan peran orang-orang di sekolah dalam perkembangan dirinya.
3. Menjelaskan sikap yang perlu dikembangkan dalam belajar.
4. Menjelaskan pandangan Gereja tentang peran sekolah bagi perkembangan diri peserta didik berdasarkan
Gravissimum Educationis art.1 dan 5.
5. Menyusun doa bertemakan peran sekolah bagi perkembanganku.
C. Petunjuk Belajar
1. Bacalah Gravissimum Educationis art.1 dan 5!
2. Temukan pengalaman belajar di sekolah!
3. Temukan sikap-sikap yang perlu dikembangkan dalam bersekolah!
4. Temukan pandangan Gereja tentang peran sekolah bagi perkembangan diri seseorang!
5. Jika sudah paham, tulislah peran sekolah bagi perkembangan dirimu, lalu kumpulkan tugas itu pada
gurumu!
D. Alokasi waktu : Menit
E. Uraian Materi

Siapapun yang ada di lingkungan sekolahmu: Kepala Sekolah dan wakilnya, guru, dan karyawan,
semuanya berperan dalam proses pembentukan dirimu. Mereka masing-masing, mempunyai peran yang
tidak pernah dapat dilupakan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam Kitab Suci tidak digambarkan secara jelas apakah Yesus bersekolah atau tidak. Tetapi Yesus
senantiasa belajar dari orang lain yang dianggap lebih mampu. Itulah sebabnya dalam kesempatan
berkunjung ke Bait Allah, ia menggunakan waktunya untuk bertanya jawab dengan ahli-ahli Taurat. Ia
menjadi pribadi yang pembelajar, dan melalui belajar itu hikmat-Nya bertambah besar. Semangat-Nya
untuk belajar tidak terhalangi oleh kemiskinan yang ada dalam keluarga-Nya. Ia hanyalah seorang tukang
kayu.
Dalam dokumen Konsili Vatikan II tentang Pendidikan Kristen ditegaskan tentang pentingnya pendidikan
atau sekolah. Oleh karena itu, pelayanan pendidikan harus tertuju kepada semua orang, sebab melalui
sekolah kita disiapkan untuk mampu hidup di tengah masyarakat. Karena itu, kita perlu mempunyai
sejumlah pengetahuan dan ketrampilan agar mampu hidup.

Tugas Mandiri X:
1. Tulislah siapa-siapa yang ada di lingkungan sekolahmu dan bagamana peran mereka terhadap perkembanganmu!
2. Tulislah (2) pendapatmu bagaimana hubungan Yesus dengan sekolah dan dampak bagi hidupmu!
3. Tulislah pendapat Konsili Vatikan II terhadap keberadaan sekolah!
4. Tulislah doa singkat dengan kata-katamu mengungkapkan rasa syukurmu atas peran sekolah bagi perkembangan
dirimu!

No. Peristiwa Penting di sekolah Dampak Bagi Diriku

1. Kepala Sekolah

2. Para Wakil Kelapa Sekolah

3. Para Guru

4. Para Pegawai

5. Cleaning Service

6. Teman-teman di sekolah
MATERI PEMBELAJARAN XI
MATERI POKOK: PERAN GEREJA BAGI PERKEMBANGANKU

A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui proses pembelajaran materi tentang peran Gereja bagi perkembanganku, peserta didik
diharapkan jujur, disiplin, kerjasama, dan terbuka dalam memahami peran Gereja bagi perkembanganku sesuai
dengan gagasan-gagasan berdasarkan berbagai sumber belajar. Peserta didik juga diharapkan kreatif, proaktif,
percaya diri, dan tekun, serta terampil dalam memahami materi tentang peran Gereja bagi perkembanganku
dan mengomunikasikannya dalam bentuk tugas projek.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Memberi contoh peran Gereja bagi perkembanganku dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mejelaskan berbagai kegiatan Gerejani yang dapat diikuti kaum remaja.
3. Mejelaskan manfaat yang diperoleh melalui keterlibatan dalam kegiatan pelayanan Gereja.
4. Mejelaskan peran Gereja bagi perkembangan diri umat.
5. Menyusun doa untuk mendoakan para pemimpin gereja.
C. Petunjuk Belajar
1. Bacalah Kitab Rom.10:14-15 dan Katekismus Gereja Katolik artikel. 2030!
2. Temukan berbagai kegiatan Gerejani yang dapat diikuti kaum remaja!
3. Temukan manfaat yang diperoleh melalui keterlibatan dalam kegiatan pelayanan Gereja!
4. Temukan peran Gereja bagi perkembangan diri umat!
5. Jika sudah paham, tulislah peran Gereja bagi perkembangan dirimu, lalu kumpulkan tugas itu pada
gurumu!
D. Alokasi waktu : Menit
E. Uraian Materi

Gereja yang hidup di jaman sekarang tidak bisa dilepaskan dari jasa mereka yang lebih dahulu menjadi
anggota Gereja, terutama para rasul, sebab berkat kesaksian hidup dan iman mereka kita pun dapat
menjadi anggota Gereja dan beriman pada Yesus Kristus.
Oleh karena itu, sepantasnya kita bersyukur atas jasa mereka. Kita patut mendoakan mereka, terutama
meneladani hidup mereka, serta terlibat aktif untuk meneruskan karya pelayanan Gereja dalam kehidupan
kita sehari-hari.
Dengan kata lain, sebagai anggotanya, dari Gereja kita memperoleh: Sabda Allah yang mencakup
“hukum-hukum Kristus”, rahmat sakramen, teladan kekudusan.
Gereja mempunyai tanggung jawab mengembangkan hidup setiap anggotanya, baik dalam
perkembangan pribadi sebagai manusia pada umumnya, maupun sebagai manusia beriman. Hal ini
ditegaskan dalam Katekismus Gereja Katolik artikel 2030: “Orang yang dibaptis menjalankan
perutusannya di dalam gereja. Gereja memberi kepadanya contoh kekudusan.
Dalam (Rom 10:14-15), Rasul Paulus memberi penegasan tentang peranan orang-orang beriman. Melalui
kesaksian hidup dan iman mereka itulah iman gereja akan Yesus Kristus sebagai jalan, kebenaran dan
hidup.
Tugas Mandiri XI:
1. Tulislah (2) alasanmu, mengapa Gereja yang hidup di jaman sekarang tidak bisa dilepaskan dari jasa mereka yang lebih
dahulu menjadi anggota Gereja!
2. Mengapa kita perlu mendoakan mereka yang telah berjasa untuk keberadaan Gereja saat ini?
3. Hal-hal apa saja yang kita peroleh sebagai anggota Gereja?
4. Apa maksud dari kalimat “Orang yang dibaptis menjalankan perutusannya di dalam gereja. Gereja memberi kepadanya
contoh kekudusan”?
5. Tulislah doa singkat dengan kata-katamu mengungkapkan rasa syukurmu atas peran Gereja bagi perkembangan dirimu!

No. Peristiwa Penting dalam Lingkungan Gereja Dampak Bagi Diriku

1. Para Uskup,Imam,diakon

2. Para kaum biarawan/i

3. Anggota umat Allah dalam Gereja

4. Teman-teman
MATERI PEMBELAJARAN XII
MATERI POKOK: PERAN MASYARAKAT BAGI PERKEMBANGANKU

A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui proses pembelajaran materi tentang peran masyarakat bagi perkembanganku, peserta didik
diharapkan jujur, disiplin, kerjasama, dan terbuka dalam memahami peran masyarakat bagi perkembanganku
sesuai dengan gagasan-gagasan berdasarkan berbagai sumber belajar. Peserta didik juga diharapkan kreatif,
proaktif, percaya diri, dan tekun, serta terampil dalam memahami materi tentang peran masyarakat bagi
perkembanganku dan mengomunikasikannya dalam bentuk tugas projek.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Memberi contoh peran masyarakat bagi perkembanganku dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menjelaskan peran masyarakat bagi perkembangan diri.
3. Menjelaskan sikap yang perlu dikembangkan dalam bermasyarakat.
4. Menjelaskan ajaran Gereja tentang sikap dalam masyarakat.
5. Menyusun doa untuk masyarakat dan tokoh masyarakat.
C. Petunjuk Belajar
1. Bacalah Dokumen Gaudium Et Spes art.25 dan Ad Gentes art.11!
2. Temukan peran masyarakat bagi perkembangan diri!
3. Temukan sikap yang perlu dikembangkan dalam bermasyarakat!
4. Temukan ajaran Gereja tentang sikap dalam masyarakat!
5. Jika sudah paham, tulislah peran masyarakat bagi perkembangan dirimu, lalu kumpulkan tugas itu pada
gurumu!
D. Alokasi waktu : Menit
E. Uraian Materi
Perkembangan diri seseorang tidak dapat dilepaskan dari peran masyarakat, sebab untuk
mengembangkan diri, manusia butuh bantuan, figur, keteladanan, norma dan kebiasaan yang
mendukung. Manusia juga butuh masyarakat sebagai tempat untuk mempraktekkan nilai-nilai, sikap dan
pandangannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam dokumen Konsili Vatikan II tentang Gereja dalam Dunia Dewasa ini (Gaudium et Spes) artikel 25
ditegaskan, bahwa “pertumbuhan pribadi manusia dan perkembangan masyarakat itu saling bergantung”.
Hidup di tengah dan bersama masyarakat bukanlah suatu kewajiban, tetapi merupakan kodrat yang tidak
dapat dipungkiri. Ia melekat sebagai keharusan hakiki, karena tanpa itu semua ia tidak akan dapat hidup
dan berkembang.
Tetapi kehadiran kita di tengah dan bersama masyarakat tidak dapat dilepaskan dari iman kita akan
Yesus Kristus. Gereja mengajarkan agar iman akan Yesus Kristus itu mampu menjadi landasan dan
motivasi yang kuat dalam kehadiran dan keterlibatan dalam masyarakat. Umat beriman Kristiani tidak
boleh tergerus arus masyarakat begitu saja. Ia harus mampu mewarnai masyarakat dengan nilai-nilai
Kerajaan Allah yang telah diperjuangkan oleh Yesus Kristus. Ia harus mampu menjadi garam, ragi dan
terang dalam masyarakat.
Tugas MandiriG XII:
1. Tulislah (2) alasanmu, mengapa Perkembangan diri seseorang tidak dapat dilepaskan dari peran masyarakat!
2. Tulislah (2) pandangan Konsili Vatikan II tentang pengaruh masyarakat terhadap perkembangan diri seseorang?
3. Mengapa kehidupan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari iman kita akan Yesus Kristus?
4. Tulislah doa singkat dengan kata-katamu mengungkapkan rasa syukurmu atas peran masyarakat bagi perkembangan
dirimu!

No. Tokoh-tokoh Masyarakat di Sekitarmu Nama


1. Ketua RT

2. Ketua RW

3. Kepala Dusun/Kepala Kampung

4. Lurah/Kepala Desa

5. Kepala keluarga tetangga sebelah kiri

6. Kepala keluarga tetangga sebelah kanan

7. Kepala keluarga tetangga sebelah depan

8. Kepala keluarga tetangga sebelah belakang

Anda mungkin juga menyukai