Anda di halaman 1dari 118

TEMA I

MANUSIA MAKHLUK PRIBADI


DAN SOSIAL

1
Pelajaran 1
MANUSIA SEBAGAI CITRA ALLAH

I. KOMPETENSI DASAR

Memahami dan menyadari pribadinya diciptakan


sebagai Citra Allah yang tumbuh dan berkembang
bersama orang lain.

II. INDIKATOR

1. Menyebutkan hal-hal yang mirip antara dirinya


dan kedua orangtuanya.
2. Menyebutkan perbedaan manusia dan ciptaan
Tuhan lainnya.
3. Menjelaskan pengertian bahwa manusia
diciptakan sebagai Citra Allah berdasarkan
kutipan Kejadian 1: 26–28.
4. Menjelaskan sikap dan perilaku manusia yang
mencerminkan dirinya sebagai Citra Allah.
5. Menjelaskan panggilan manusia sebagai Citra Allah
berdasarkan pada kutipan Kejadian 1: 26–30.
6. Menyebutkan contoh tindakan manusia yang
bertentangan dengan panggilannya sebagai Citra
Allah.

2
III. URAIAN MATERI

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang


paling tinggi derajatnya. Ia diciptakan menurut
gambar dan rupa Allah. Berfirmanlah Allah: ”Baiklah
kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa
Kita. Supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut
dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas
seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang
merayap di bumi. Maka Allah menciptakan manusia
itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.” (Kejadian 1: 26-27).
Dengan kekhasannya tersebut manusia memiliki
martabat yang luhur dibandingkan dengan ciptaan
yang lain. Ia diberi anugerah akal budi, hati nurani
dan kehendak yang bebas. Dengan anugerah itu,
hanya manusia yang dapat secara sadar mengenal,
menyembah, memuji dan mengabdi kepada Allah.
Selain itu, manusia juga diberi kuasa oleh Allah
atas makhluk-makhluk lain, bukan untuk
menghancurkan melainkan untuk memanfaatkan,
mengatur, memelihara dan mengembangkannya
demi kemuliaan Allah dan kesejahteraan manusia
sendiri. Jadi, manusia sudah semestinya
mengarahkan hidupnya dan seluruh ciptaan kepada
Allah Sang Pencipta, Sang Pemberi Hidup.
Namun demikian masih banyak manusia yang
bertindak tidak sesuai dengan panggilannya sebagai
citra Allah. Tindakan manusia yang sering merugikan
dan menghancurkan hubungan manusia dengan
Allah, sesama manusia dan dengan alam,
merupakan contoh perbuatan yang tidak sesuai

3
dengan panggilannya sebagai citra Allah.
Berdasarkan Kitab Kejadian itu pula manusia diberi
tugas oleh Allah untuk: beranak cucu dan bertambah
banyak, untuk memenuhi bumi dan menguasai, serta
untuk memelihara semua alam ciptaan Tuhan ini.

IV. PENDALAMAN MATERI

A. Isilah kolom berikut ini!

Dengan Dengan
Hal-hal yang mirip
ayah* ibu*
1. …………………………
2. …………………………
3. …………………………
4. …………………………
5. …………………………
6. …………………………

* Berilah tanda  pada pernyataan yang sesuai

B. Jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Arman mendapat teguran dari gurunya karena
ia sering terlibat perkelahian dengan anak dari
sekolah lain. Guru menilai bahwa tindakannya
tersebut dapat merusak “Citra” sekolahnya.
Apa arti kata Citra dalam kalimat tersebut?

4
2. Tuliskan beberapa contoh tindakan seseorang
yang dapat merusak “Citra” keluarganya dan
berikan alasannya!

3. Tuliskan pula beberapa contoh tindakan yang


dapat kamu lakukan untuk menjaga “Citra”
keluargamu!

C. Bacalah kutipan Kitab Suci berikut ini!

ALLAH MENCIPTAKAN
LANGIT DAN BUMI SERTA ISINYA
(Kejadian 1: 26–30)

Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan


manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas
seluruh bumi dan atas segala binatang melata

5
yang merayap di bumi. “Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut
gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah
memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada
mereka: Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas segala binatang yang merayap di bumi.
“Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan
kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji
di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang
buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
Tetapi kepada segala binatang di bumi dan
segala burung di udara dan segala yang merayap
di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala
tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.”

D. Jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Apa arti manusia diciptakan sebagai Citra
Allah menurut kutipan tersebut?

2. Apa yang membedakan manusia dengan


ciptaan lainnya sehingga manusia dikatakan
memiliki martabat yang luhur?

6
3. Menurut pengamatanmu apakah kehidupan
manusia pada dewasa ini sudah sepenuhnya
menggambarkan dirinya sebagai Citra Allah?

4. Jelaskan tugas manusia menurut kutipan


tersebut!

5. Apa tujuan Allah menyerahkan ciptaan lainnya


pada manusia?

6. Bagaimana sifat kuasa manusia terhadap


ciptaan Allah lainnya?

7
V. RANGKUMAN

- Kata Citra dapat memiliki berbagai macam arti,


diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Kata Citra dapat diartikan sebagai
gambaran yang menunjuk pada identitas
seseorang atau kelompok. Dikaitkan dengan
nilai yang dianggap baik atau ideal.
b. Kata Citra juga memiliki makna
keserupaan, kesegambaran atau kemiripan
antara seseorang atau kelompok yang
dicitrakan. Misalnya seorang anak merupakan
citra atau gambaran orang tuanya karena
memiliki keserupaan, kemiripan dalam hal-hal
tertentu.
- Dalam kisah penciptaan dikatakan bahwa
manusia diciptakan sebagai Citra Allah, artinya
serupa dan segambar dengan Allah. Hal ini
menegaskan bahwa manusia dan Allah berbeda.
- Sebagai Citra Allah, Allah memiliki karunia khusus
kepada manusia berupa akal budi, kebebasan
dan hati nurani serta kemampuan untuk
mengenal Sang Pencipta. Sehingga manusia
memiliki martabat yang luhur dibandingkan
dengan ciptaan lainnya, hanya kepada
manusialah Allah menganugerahi karunia
tersebut.
- Karena semua manusia adalah Citra Allah,
berasal dari Allah yang sama dan sama-sama
dikasihi Allah, maka mereka harus saling
mengasihi, saling menghormati dan saling
membantu dalam mengembangkan martabatnya.

8
- Sebagai Citra Allah manusia diberi tugas untuk :
beranakcucu; bertambah banyak; memenuhi bumi;
dan menguasai ciptaan Allah lainnya (Kej: 26-30).
- Kuasa manusia terhadap alam dan isinya bersifat
terbatas karena kuasa manusia tersebut berasal
dari Allah; maka segala sesuatu yang berkaitan
dengan pengelolaan alam harus berdasarkan
pada rencana dan kehendak Allah.

VI. EVALUASI

1. Jelaskan artinya : “Manusia diciptakan sebagai


Citra Allah”!
2. Sikap dan perilaku apa saja yang perlu kita
tampakkan sebagai Citra Allah?
3. Tuliskan beberapa contoh tindakan yang tidak
sesuai dengan keberadaan kita sebagai Citra
Allah!
4. “Allah telah menyerahkan alam dan seisinya pada
manusia, maka aku bebas menggunakannya.”
Bagaimana pendapatmu tentang pernyataan
tersebut? Jelaskan!

9
Pelajaran 2
AKU MEMILIKI KEMAMPUAN
DAN KETERBATASAN

I. KOMPETENSI DASAR

Menyadari kemampuan dan keterbatasan dirinya


sehingga terpanggil untuk mensyukurinya.

II. INDIKATOR

1. Menjelaskan pengertian talenta berdasarkan


pada Mat 25: 14-30.
2. Menyebutkan berbagai kemampuan yang dimiliki.
3. Menjelaskan panggilan Allah untuk
mengembangkan kemampuan yang dimiliki demi
pengembangan diri dan sesama.
4. Menyebutkan upaya-upaya untuk mengembangkan
kemampuan yang dimiliki.
5. Menceritakan pengalaman yang menunjukkan
bahwa dirinya dan semua orang pada dasarnya
memiliki keterbatasan.
6. Menyebutkan berbagai macam keterbatasan
manusia.
7. Menjelaskan sikap para murid Yesus dalam
menghadapi keterbatasan diri mereka (Mrk 4: 35-41,
Mrk 6: 35-44 dan Luk 5: 1-11).
8. Menyebutkan sikap yang perlu dikembangkan
dalam menghadapi keterbatasan dirinya.

10
III. URAIAN MATERI

Rendahnya kesadaran para remaja untuk


mengetahui dan memahami kemampuan yang
dimilikinya serta kurangnya kesempatan untuk
mengaktualisasikan diri berdasarkan kemampuannya
dapat menimbulkan kebingungan dan sifat iri melihat
kemampuan orang lain, sehingga sulit untuk
membuat program yang terencana dan terarah demi
perkembangan diri dan masa depannya.
Iman Kristiani secara tegas menyatakan bahwa
Allah telah memberikan kemampuan khusus atau
talenta yang berbeda-beda pada setiap orang,
sehingga menjadi pribadi yang unik. Maka setiap
manusia dituntut untuk mengembangkan talentanya
masing-masing sehingga menghasilkan buah,
bahkan secara tegas Allah akan meminta setiap
orang untuk mempertanggungjawabkan talenta yang
telah diberikan Tuhan (Mat 25: 14-30).
Namun di lain pihak kita juga dituntut untuk
menyadari bahwa setiap manusia memiliki
kemampuan yang terbatas baik dari segi jasmani
maupun rohani. Keterbatasan ini merupakan fakta
yang tak dapat dipungkiri.
Dengan keterbatasan itu, maka setiap pribadi
diharapkan untuk dapat menjalin relasi dengan
sesama, saling bekerjasama, melengkapi, mengisi
dan mengembangkan demi kesempurnaannya.
Kitab suci Perjanjian Baru mengisahkan tentang
keteladanan murid-murid Yesus dalam mengatasi
keterbatasan. Mereka tidak munafik, tetapi secara
jujur datang dan minta pertolongan pada Yesus (Mrk
4: 35–41). Hal ini mengajarkan kepada kita sekaligus

11
ajakan dalam mengatasi keterbatasan untuk mencari
sumber kekuatan sejati yakni Allah sendiri.

IV. PENDALAMAN MATERI

A. Jawablah pertanyaan dan perintah berikut ini!


1. Tuliskan kemampuan dan keterbatasan yang
kamu miliki!

No Kemampuanku No Keterbatasanku
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10

2. Dari daftar tersebut, mana kemampuanmu


yang paling menonjol yang bisa dikembangkan
untuk hidup masa depan?

12
3. Keterbatasan dalam hal apa yang dapat
menghambat usahamu mengembangkan
kemampuan?

4. Bagaimana usahamu untuk mengatasi


keterbatasanmu?

B. Simaklah cerita berikut ini!

MEMILIKI DUNIA

Namaku Liz Alarie. Aku dinyatakan dokter


mengidap penyakit leukemia. Leukemia telah
membuat sistem kekebalan tubuhku melemah.
Badanku kurus. Rambutku mulai rontok. Bahkan,
selama pengobatan aku mengalami berbagai
macam komplikasi penyakit. Misalnya, bronkitis
dan sinusitis. Karena sakit, aku mempunyai ruang
gerak yang terbatas. Saudara dan kerabatku
prihatin dan merasa kasihan padaku. Mereka
benyak memberikan kartu dan bingkisan. Aku
sadar bahwa mereka bermaksud membuatku
gembira tapi aku malah merasa sedih.

13
Pengobatan kemoterapi terus dilakukan. Masih
banyak orang yang tergerak untuk mendonorkan
darah putihnya kepadaku. Salah satunya adalah
saudara laki-lakiku. Pada suatu waktu, aku
dinyatakan bahwa aku tidak lagi menunjukkan
tanda-tanda leukemia. Aku merasa bangga.
Kemudian, hari demi hari, saat mendekati musim
panas, aku merasa memperoleh kekuatan hidupku
lagi. Hal ini menyadarkanku tentang betapa
berharga dan rapuhnya semua orang. Aku sadar
akan keterbatasan diriku. Dalam sebuah catatan
aku pernah menulis, “Aku menjalani pertarungan
yang panjang dan berat, tapi aku takkan menukar
pelajaran yang kudapat selama sepuluh bulan itu
dengan apapun. Aku telah belajar menjadi berani.
Aku telah belajar menjadi kuat. Dan, yang
terpenting, aku telah belajar tidak menyerah.”
Dua bulan kemudian, Liz Alarie mengalami
relaps atau kekambuhan penyakit. Tak lama
kemudian, putri Ray dan Mary Pat ini meninggal
di rumahnya. Orangtua Liz merasa kehilangan
tapi juga bangga padanya. Menurut mereka, Liz
telah menjalani lima belas bulan sakitnya dengan
keanggunan yang bersinar, kedewasaan dan rasa
syukur yang tidak pernah sirna. Ia mencapai
kebesarannya di dunia sebagai seorang guru.
Harapan Liz untuk umat manusia sangat
sederhana, yakni mulailah sekarang menjalani
kehidupanmu sepenuh mungkin. Ini tidak
mustahil.

(Disadur dari Chicken Soup for the Teenage III, hlm. 63-269)

14
C. Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa kelebihan (kemampuan) yang sangat
menonjol dalam diri Liz Alarie?

2. Usaha apa yang dilakukan oleh Liz Alarie


dalam mengatasi keterbatasan yang
membuatnya menderita?

3. Pelajaran apa yang dapat kamu petik dari


kisah tersebut?

D. Simaklah bacaan Kitab Suci berikut ini!

TALENTA
(Mat 25: 14-30)

“Sebab hal Kerajaan Surga sama seperti


seseorang yang mau bepergian keluar negeri,
yang memanggil hamba-hambanya dan

15
mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang
seorang diberikannya lima talenta, yang seorang
lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-
masing menurut kesanggupannya, lalu ia
berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima
lima talenta itu. Ia manjalankan uang itu dan
memperoleh laba lima talenta. Hamba yang
menerima dua talenta itupun berbuat demikian
juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang
menerima satu talenta itu pergi dan menggali
lubang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang
tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-
hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan
mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu
datang dan ia membawa laba lima talenta,
katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan
kepadaku, lihat, aku telah memperoleh laba lima
talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik
sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik
dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil,
aku akam memberikan kepadamu tanggung jawab
dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah
dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah
hamba yang menerima dua talenta itu, katanya:
Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku,
lihat, aku telah memperoleh laba dua talenta.
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali
perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan
setia; engkau telah setia memikul tanggung jawab
dalam perkara kecil, aku akan memberikan
kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang
besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan
tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang

16
menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku
tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam
yang menuai di tempat dimana tuan tidak
menabur, dan yang memungut dari tempat
dimana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut
dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di
dalam tanah; Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka
jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat
dan malas, jadi kamu sudah tahu bahwa aku
menuai di tempat dimana aku tidak menabur, dan
memungut dari tempat dimana aku tidak
menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uang
itu kau berikan kepada orang yang menjalankan
uang, supaya sekembaliku aku menerimanya
serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah
talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada
orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
Karena setiap orang yang mempunyai,
kepadanya akan diberi, sehingga ia
berkelimpahan. Tepapi siapa yang tidak
mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan
diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba
yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang
paling gelap. Disanalah akan terdapat ratap dan
kertak gigi.”

E. Jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Bagaimana sikap Tuhan terhadap hamba
yang mengembangkan talenta?

17
2. Bagaimana sikap Tuhan terhadap hamba
yang tidak mau mengembangkan talentanya?

3. Bagaimana caramu mengembangkan talenta


yang kamu miliki?

F. Simaklah bacaan Kitab Suci berikut ini!

ANGIN RIBUT DIREDAKAN


(Bdk. Mrk 4: 35-41; Mat 8: 23-27; Luk 8: 22-25)

Yesus berkeliling dari satu desa ke desa yang


lain mewartakan Kabar Gembira. Orang banyak
selalu mengikuti perjalanan Yesus. Pada suatu
hari, Yesus sampai ke tepi danau Genezaret.
Orang banyak tetap mengikuti mereka. Hari
sudah mulai malam. Yesus berkata kepada murid-
murid-Nya, “Mari kita bertolak ke seberang.”
Mereka naik ke perahu milik para murid dan
menyeberangi danau. Sebagian orang yang
mengikuti perjalanan Yesus juga naik perahu
mengikuti mereka.

18
Yesus duduk di buritan dan tidur dengan
nyenyak. Hari semakin malam. Angin mulai
kencang, tanda bahwa akan turun angin ribut.
Benar, tidak lama kemudian terjadilah angin ribut.
Begitu dahsyatnya angin taufan, sehingga
membuat gelombang menjadi besar dan perahu
mereka mulai oleng dan air mulai masuk ke
dalam perahu.
Ketika air mulai memenuhi perahu dan angin
taufan tetap mengamuk, para murid mulai
ketakutan. Mereka segera membangunkan Yesus
dengan berteriak, ”Tuhan, angin taufan
mengamuk, perahu kita diombang-ambingkan
ombak, air mulai penuh, kita terancam tenggelam.
Bangunlah Tuhan, apakah Engkau tidak peduli
kita mau binasa?” Yesus bangun dan menegur
mereka, ”Mengapa kamu takut? Mengapa kamu
tidak percaya?” Kemudian, Yesus menghardik
angin ribut, ”Hai angin, diamlah!” dan menghardik
danau, ”Hai danau, tenanglah!” Apa yang terjadi?
Angin ribut tiba-tiba reda dan danau menjadi
tenang. Para muridpun lega.

G. Jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Bagaimana sikap murid Yesus dalam
mengatasi keterbatasannya?

19
2. Bagaimana caramu sendiri dalam
mengatasi keterbatasan?

V. RANGKUMAN

- Allah menciptakan kita sebagai pribadi yang unik,


karena masing-masing memiliki kemampuan atau
talenta yang berbeda-beda. Ada yang mampu
dalam hal tertentu, tetapi tidak mampu dalam
bidang lain. Kita dipanggil untuk mengembangkan
kemampuan semaksimal mungkin agar
menghasilkan “buah”.
- Karena kemampuan kita berbeda-beda dan
masing-masing memiliki keterbatasan, Tuhan
menghendaki agar kita bekerja sama dan saling
melengkapi, saling mengisi satu terhadap yang
lain.
- Ada banyak cara untuk mengembangkan
kemampuan dan mengatasi keterbatasan:
1. Melatih diri terus menerus tanpa takut salah.
2. Menjalin kerjasama dengan orang lain.
3. Berani bertanya pada yang lebih
berpengalaman.
4. Belajar menerima kekurangan dan tidak
menjadikan alasan untuk tidak berkembang
(banyak orang cacat, dan orang yang tadinya

20
dianggap bodoh dapat meraih sukses di
kemudian hari)
5. Memohon bantuan atau pertolongan Tuhan
seperti yang juga dilakukan oleh murid-murid
Yesus (lihat Mrk 4: 35-41)

VI. EVALUASI

1. Jelaskan pengertian talenta berdasarkan pada


Mat 25: 14-30!
2. Talenta apa yang sudah kamu kembangkan
sekarang ini yang sesuai dengan kehendak
Tuhan?
3. Apa keuntungan bila kita mengembangkan
talenta yang kita miliki?
4. Apa kerugiannya bila kita tidak mengembangkan
talenta yang dimiliki?
5. Sebutkan upaya-upaya untuk mengembangkan
kemampuan yang dimiliki!
6. Sebutkan berbagai macam keterbatasan
manusia!
7. Jelaskan sikap para murid Yesus dalam
menghadapi keterbatasan diri mereka (Mrk 4: 35-
41, Mrk 6: 35-44 dan Luk 5: 1-11)!
8. Sebutkan sikap yang perlu dikembangkan dalam
menghadapi keterbatasan dirinya!

21
Pelajaran 3
SYUKUR ATAS HIDUP

I. KOMPETENSI DASAR

Menyadari kemampuan dan keterbatasan dirinya


sehingga terpanggil untuk mensyukurinya.

II. INDIKATOR

1. Menjelaskan pengalaman-pengalaman dalam


hidupnya.
2. Menjelaskan makna hidup sebagai anugerah
Allah.
3. Menjelaskan perlunya sikap bersyukur atas
kehidupan berdasarkan refleksi atas kutipan
Lukas 17: 11-19.
4. Menyusun doa ucapan syukur atas anugerah
kehidupan yang diterima.

III. URAIAN MATERI

Dalam kehidupan masyarakat ada berbagai


macam pandangan tentang hidup. Pandangan orang
tentang hidup sangat tergantung dari pengalaman
dan penghayatan kehidupan orang itu sendiri. Ada
yang berpandangan bahwa hidup sebagai takdir atau
nasib yang harus dijalani atau hidup dipandang
sebagai beban (sebagai akibat dosa), dan ada lagi

22
yang berpandangan bahwa hidup sebagai seni yang
indah.
Bagi orang beriman Kristiani, Yesus menawarkan
suatu pandangan baru tentang hidup bahwa hidup
adalah anugerah Allah yang patut disyukuri. Allah
berencana menyelamatkan manusia melalui berbagai
macam pengalaman hidup, baik itu yang manis,
maupun yang pahit sekalipun.
Kita diajak untuk meneladani sikap orang
Samaria yang diceritakan dalam Injil Lukas 17: 11-19.
Dari sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh
Yesus, hanya satu orang yang kembali kepada-Nya
untuk bersyukur. Ia melakukan hal yang terbaik bagi
hidupnya, karena melalui peristiwa penyembuhan itu,
ia dapat merasakan kehadiran Allah yang
menyelamatkan.
Hal ini memberi pelajaran kepada kita untuk
selalu mensyukuri setiap peristiwa hidup yang kita
alami; dan kita harus meyakini bahwa melalui
peristiwa tersebut Allah telah merencanakan apa
yang terbaik bagi hidup kita.

IV. PENDALAMAN MATERI

A. Jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Ceritakan secara singkat pengalaman
hidupmu yang menyenangkan! Jelaskan
pandanganmu dari pengalaman itu!

23
2. Ceritakan secara singkat pengalaman
hidupmu yang menyedihkan! Jelaskan
pandanganmu dari pengalaman itu!

3. Mengapa pengalaman hidup perlu disyukuri?

4. Anton merasa hidupnya tidak berarti. Dari


seluruh saudaranya ia merasa yang paling
jelek dan tidak memiki bakat yang menonjol,
prestasi di sekolahpun biasa-biasa saja, tidak
seperti saudaranya yang selalu mendapat
ranking. Ia benar-benar merasa hidupnya
tidak beruntung. Seandainya kamu teman
Anton, saran apa yang dapat kamu berikan
kepadanya?

24
5. Coba rumuskan semboyan atau motto
hidupmu!

B. Simaklah bacaan Kitab Suci di bawah ini!

KESEPULUH ORANG KUSTA


(Lukas 17: 11-19)

Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus


menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
Ketika memasuki suatu desa datanglah sepuluh
orang kusta menemui Dia. Mereka berdiri agak
jauh dan berteriak: “Yesus, Guru, kasihanilah
kami!” Lalu Ia memandang mereka dan berkata:
“Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-
imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan
mereka menjadi tahir. Seorang dari mereka,
ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali
sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan
mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah
seorang Samaria. Lalu Yesus berkata: “Bukankah
kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi
tahir? Dimanakah yang sembilan orang itu? Tidak
adakah diantara mereka yang kembali untuk
memuliakan Allah selain dari pada orang asing

25
ini?” Lalu Ia berkata kepada orang itu: “Berdirilah
dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan
engkau.”

C. Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Bagaimana sikap Yesus terhadap kesepuluh
orang kusta itu?

2. Mengapa Yesus bersikap demikian?

3. Mengapa dari sepuluh orang kusta yang


disembuhkan hanya satu yang kembali pada
Yesus?

26
4. Bagaimana sikapmu seandainya kamu
termasuk orang yang disembuhkan Yesus
tersebut? Mengapa kamu bersikap demikian?

V. RANGKUMAN

- Pada umumnya orang akan bersyukur jika


memperoleh keberhasilan atau kegembiraan.
- Ada berbagai macam pandangan tentang hidup,
antara lain:
1) Hidup sebagai beban berat.
Pandangan demikian menyebabkan sikap
apatis, cepat putus asa, menyalahkan orang
lain bahkan menuduh Tuhan tidak adil.
2) Hidup sebagai takdir.
Manusia ibarat “wayang”, segala sesuatu
sudah ditentukan oleh Tuhan. Manusia tak
kuasa untuk mengubahnya. Akibatnya akan
bersifat pasrah, menyerah pada nasib, tidak
kreatif mengisi hidup, dan bersikap
menunggu.
3) Hidup sebagai seni.
Kegagalan dan keberhasilan, suka dan duka,
manis dan pahit; semua ada dan justru
membuat indah untuk dijalani.

27
4) Hidup sebagai anugerah.
Hidup adalah karunia Tuhan yang terbesar,
yang patut untuk disyukuri. Semua peristiwa
hidup baik senang maupun derita harus
dipahami sebagai bagian dari rencana yang
terbaik bagi hidup kita.
- Hidup dianugerahkan oleh Allah, bukan untuk
dikuasai dan diperlakukan semaunya, tetapi
harus dijaga keluhurannya dan digunakan untuk
pelayanan dan pengabdian kepada Allah dan
sesama.
- Banyak cara untuk mensyukuri hidup:
1) Memuliakan Allah melalui doa/ ibadat baik
pribadi maupun bersama.
2) Berusaha hidup lebih baik.
3) Menolong sesama yang menderita.
4) Menjaga kehidupan itu sendiri misalnya;
menjaga kebersihan, menjaga kesehatan,
menjauhi obat-obatan terlarang.
5) Membiasakan diri bersyukur atas seluruh
peristiwa atau pengalaman-pengalaman hidup
yang dialami, susah maupun senang.

VI. EVALUASI

1. Berilah contoh pengalaman hidupmu yang patut


disyukuri? Apa alasannya?
2. Apa maksudnya bahwa hidup merupakan
anugerah Allah?
3. Banyak orang yang mau bersyukur jika hidupnya
senang, tetapi jika hidupnya menderita mereka
justru membenci Allah dan tidak mau bersyukur.

28
Bagaimana pendapatmu jika ada orang yang
berpandangan seperti itu?
4. Sebagai seorang pelajar, bagaimanakah caranya
kamu mensyukuri hidupmu?
5. Bila orang lain membutuhkan kemampuanmu,
apa yang akan kamu lakukan? Mengapa?
6. Bagaimana seharusnya sikap orang beriman
dalam menghadapi keterbatasan dirinya?

VII. TUGAS

1. Susunlah doa ucapan syukur atas anugerah


kehidupan yang sudah kamu terima dan kamu
jalani selama ini!
2. Amatilah atau wawancarailah orang yang kamu
anggap memiliki keterbatasan (misal: orang buta
atau orang cacat yang lainnya). Kemudian
temukan kemampuan yang menonjol yang
mereka miliki atau hal-hal mengagumkan dari
sikap/ tindakan orang tersebut! Tuliskan hasil
wawancara tersebut!

29
Pelajaran 4
AKU DICIPTAKAN
SEBAGAI PRIA DAN WANITA

I. KOMPETENSI DASAR

Memahami bahwa manusia diciptakan sebagai


perempuan atau laki-laki dan dipanggil untuk
mengembangkan kesederajatan dalam hidup sehari-
hari.

II. INDIKATOR

1. Menguraikan garis besar ciri-ciri perempuan atau


laki-laki.
2. Menjelaskan bahwa diciptakan sebagai
perempuan atau laki-laki merupakan anugerah
yang patut disyukuri.
3. Menjelaskan panggilan Allah menciptakan
manusia sebagai perempuan atau laki-laki seperti
yang diterangkan dalam Kejadian 2: 18-25.
4. Menjelaskan pandangan masyarakat tentang
kedudukan perempuan dan laki-laki.
5. Menjelaskan makna kesederajatan antara
perempuan dan laki-laki berdasarkan kutipan
Kejadian 1: 26-27; 2-18.
6. Menyebutkan berbagai usaha untuk
mengembangkan kesederajatan perempuan dan
laki-laki dalam kehidupan sehari-hari.

30
III. URAIAN MATERI

Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak kita


jumpai adanya pandangan dan perilaku yang
menunjukkan bahwa laki-laki lebih tingi
kedudukannya dibandingkan perempuan.
Dalam keluarga, laki-laki menjadi kebanggaan
dan andalan keluarga dalam meneruskan serta
mewujudkan cita-cita keluarga. Laki-laki akan
menjadi tulang punggung masa depan keluarga.
Hal ini dikarenakan laki-laki dianggap memiliki
pribadi yang kuat dan lebih memiliki keberanian serta
kemampuan dalam mengatasi berbagai persoalan
hidup. Anggapan berlebihan yang menempatkan laki-
laki lebih tinggi martabatnya, akan memunculkan
sikap yang cenderung meremehkan perempuan,
mereka dianggap sebagai kaum yang lemah.
Kitab Kejadian 1: 26-28 mengisahkan tentang
Allah menciptakan manusia sebagai perempuan dan
laki-laki. Allah memberkati keduanya. Laki-laki dan
perempuan diciptakan oleh Allah menjadi sarana
untuk meneruskan karya penciptaan manusia baru.
Maka laki-laki dan perempuan harus saling
mengisi, melengkapi dan mengembangkan
martabatnya. Laki-laki dan perempuan memiliki
derajat/ martabat yang sama di hadapan Tuhan.
Mereka saling membutuhkan lawan jenisnya.
“Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja.
Aku akan menjadikan penolong yang sepadan
dengan dia” (Kej 2: 18).

31
IV. PENDALAMAN MATERI

A. Isilah kolom berikut ini!

Hal yang Menarik dan Hal yang Menarik dan


Membanggakan Kukagumi
Dalam Diriku Sebagai dari Lawan Jenisku
Pria/ Wanita
1. …………………...… 1. ……………….…...…
2. …………………..… 2. ………………………
3. ……………………… 3. ………………………
4. ……………………… 4. ………………………
5. ……………………… 5. ………………………
6. ……………………… 6. ………………………
7. ……………………… 7. ………………………
8. ……………………… 8. ………………………
9. ……………………… 9. ………………………
10. …………………… 10. ………………………

Ciri-Ciri Laki-Laki Ciri-Ciri Perempuan


1. ……………………… 1. ………………………
2. ……………………… 2. ………………………
3. ……………………… 3. ………………………

32
4. ……………………… 4. ………………………
5. ……………………… 5. ………………………
6. ……………………… 6. ………………………
7. ……………………… 7. ………………………
8. ……………………… 8. ………………………
9. ……………………… 9. ………………………
10. ……………………... 10. ………………………

B. Bagaimana tanggapanmu terhadap keluhan


Rina di bawah ini!

“Seandainya aku dilahirkan sebagai laki-laki


pasti akan lebih bebas dan lebih dihargai oleh
orang lain. Tidak perlu repot-repot pakai rok,
dapat duduk dengan semaunya, bisa pulang larut
malam, lebih bebas bermain dengan teman-
teman.
Yaach ……….. kenapa aku mesti lahir
sebagai perempuan?”

Tanggapanku terhadap keluhan Rina:

33
C. Bacalah kutipan Kitab Suci berikut ini!

ALLAH MENCIPTAKAN LANGIT, BUMI, DAN


ISINYA
(Kej 1: 26-28)

Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan


manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut, dan
burung-burung di udara, dan atas ternak, dan
atas seluruh bumi, dan atas segala binatang
melata yang merayap di bumi.”
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakannya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakannya mereka. Allah berfirman kepada
mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah
atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara,
dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

MANUSIA DAN TAMAN EDEN


(Kej 2: 18-25)

Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau


manusia itu seorang diri saja. Aku akan
menjadikan penolong baginya, yang sepadan
dengan dia “Lalu Tuhan Allah membentuk dari
tanah segala binatang hutan dan segala burung
di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada
manusia itu untuk melihat bagaimana ia
menamainya; dan seperti nama yang diberikan

34
manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup,
demikianlah nanti nama makhluk itu.
Manusia itu memberi nama kepada segala
ternak, kepada burung-burung di udara, dan
kepada segala binatang hutan, tetapi baginya
sendiri ia tidak menjumpai penolong yang
sepadan dengan dia.
Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur
nyenyak; ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil
salah satu tulang rusuk dari padanya, lalu
menutup tempat itu dengan daging.
Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari
manusia itu, dibangun-Nyalah seorang
perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang
dari tulangku, daging dari dagingku. Ia akan
dinamai perempuan sebab ia diambil dari laki-
laki.”
Sebab itu seorang laki-laki akan
meninggalkan ayah ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu
daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan
isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

D. Jawablah pertanyaan berikut ini!


Berdasarkan kisah penciptaan yang tertuang
dalam Kitab Kejadian 1: 26-28 dan Kejadian 2:
18-25, apa yang dapat kamu simpulkan bila
dikaitkan dengan keberadaanmu sebagai laki-laki
atau perempuan?

35
V. RANGKUMAN

- Sejak awal, Allah menciptakan laki-laki dan


perempuan sungguh baik adanya. Mereka
memiliki kelebihan dan keterbatasan. Dengan
kelebihan dan keterbatasan itu dimaksudkan oleh
Allah agar keduanya saling mengisi dan saling
melengkapi.
- Allah telah menciptakan manusia laki-laki atau
perempuan. Sebagai orang beriman kita harus
mensyukuri anugerah kepriaan dan kewanitaan,
dengan menjaga keindahan yang kita miliki baik
sebagai laki-laki atau perempuan.
- Meskipun laki-laki dan perempuan berbeda dalam
fungsi dan tugasnya dalam melanjutkan karya
penciptaan manusia baru dan penyempurnaan
dunia, tetapi di hadapan Allah keduanya memiliki
martabat yang sama.
- Perendahan terhadap martabat perempuan
merupakan perilaku yang bertentangan dengan
kehendak Allah. Teladan yang ditunjukkan Yesus
dalam menghargai dan membela kaum
perempuan, patut kita contoh. Yesus
menempatkan janda miskin yang memberi
sumbangan di Bait Allah sebagai teladan dalam
kejujuran di hadapan Allah. (Luk 21: 41-44)

36
VI. EVALUASI

1. Menurutmu siapakah yang lebih baik antara


perempuan dan laki-laki?
2. Apa maksud Allah menciptakan manusia sebagai
laki-laki dan perempuan?
3. Jelaskan pandangan masyarakat tentang
kedudukan laki-laki dan perempuan!
4. Berikan contoh kasus yang memperlihatkan
pandangan keliru tentang kedudukan perempuan
dan laki-laki!
5. Bagaimana kedudukan laki-laki dan perempuan
menurut kitab Kejadian 2: 18-25?
6. Usaha apa yang dapat kamu lakukan untuk
mengembangkan kesederajatan perempuan dan
laki-laki, baik di lingkungan keluarga maupun di
lingkungan sekolah?

37
Pelajaran 5
SEKSUALITAS SEBAGAI
ANUGERAH ALLAH

I. KOMPETENSI DASAR

Memahami bahwa seksualitas sebagi anugerah Allah


yang perlu dihayati secara benar demi kehidupan
bersama yang lebih baik.

II. INDIKATOR

1. Menjelaskan berbagai pandangan tentang


seksualitas dalam masyarakat.
2. Menjelaskan pandangan Kristiani tentang seks
dan seksualitas berdasarkan Kitab Suci Kej. 1:
26-28.
3. Menyebutkan contoh penghayatan seksualitas
yang keliru di kalangan remaja.
4. Menjelaskan sikap dan pandangan tentang
kasus-kasus penghayatan seksualitas yang
keliru.
5. Menguraikan pandangan Gereja tentang
penghayatan seksualitas yang benar berdasar
firman keenam dari Dasa firman dan 1 Kor 6: 19-
20.
6. Menyebutkan berbagai upaya yang dapat
dilakukan demi mengembangkan penghayatan
seksualitas secara bertanggung jawab.

38
III. URAIAN MATERI

Seks adalah alat kelamin primer yang menjadi


tanda bahwa ia laki-laki atau perempuan. Sedangkan
seksualitas berarti keseluruhan yang menyangkut ciri
kelaki-lakian atau keperempuanan yang ada pada
manusia, baik menyangkut fisik, mental maupun
spiritualitasnya. Dengan demikian seks hanya
merupakan salah satu bagian dari seksualitas.
Keduanya mempunyai kaitan erat satu terhadap yang
lain.
Bagi masyarakat umum, kebanyakan
berpandangan tabu membicarakan masalah seks dan
seksualitas. Sesuatu yang kurang pantas untuk
dibicarakan. Kitab suci memandang seks dan
seksualitas sebagai hal yang suci, perlu dihormati
dan dijalankan secara bertanggung jawab. Hal ini
didasari pemahaman bahwa sejak semula manusia
diciptakan Allah dalam Gereja Katolik, keluhuran seks
dan seksualitas sungguh dijaga baik oleh Perintah
Allah yang ke-6 dan ke-9 juga disakralkan dalam
sakramen perkawinan.
Tubuh kita harus dijaga dan dipelihara dengan
baik, digunakan sesuai dengan kehendak Allah agar
melalui tubuh kita, kita dapat memuji dan memuliakan
Allah.
Dalam 1 Kor 6: 13-20 dikatakan bahwa tubuh kita
adalah bait Roh Kudus. Tubuh kita sebagai sarana
kehadiran Allah, sekaligus sarana untuk mewujudkan
kehendak Allah.

39
IV. PENDALAMAN MATERI

A. Jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Apa tanggapanmu terhadap:
a. Seks dan seksualitas.

b. Hidup perkawinan.

c. Pelecehan seksual. Berilah contohnya!

2. Bagaimana masyarakat secara umum


memandang seksualitas?

40
3. Bagaimana tanggapanmu terhadap pandangan
yang demikian?

4. Rina, seorang gadis pelajar SMA kelas 2. Ia


sangat menyukai pergaulan bebas. Akibatnya
ia terpaksa berhenti sekolah karena hamil
diluar nikah. Orang tuanya sangat malu dan
terpukul. Untuk menutupi aib keluarga, Rina
diungsikan ke rumah saudaranya yang
berada di luar kota untuk sementara waktu.
Disana pula akhirnya Rina dipaksa menikah
dengan laki-laki pilihan orang tuanya.
Bagaimana tanggapanmu terhadap kasus
tersebut?

5. Setujukah kamu bila remaja seusiamu sudah


membaca majalah atau melihat film porno?
Apa alasanmu?

41
6. Bahaya apa yang dapat ditimbulkan oleh
majalah atau film porno?

B. Bacalah kutipan berikut ini!

Kesepuluh Firman Tuhan


(Kel. 20: 14)

Firman ke enam: Jangan berzinah.

NASIHAT TERHADAP PERCABULAN


(1 Kor 6: 13-20)

Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan


semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku,
tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba
oleh suatu apa pun. Makanan adalah untuk perut
dan perut untuk makanan. Tetapi kedua-duanya
akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah
untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan
Tuhan untuk tubuh. Allah yang membangkitkan
Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh
kuasa-Nya.
Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah
anggota Kristus? Akan kuambilkan anggota

42
Kristus untuk menyerahkannya kepada
percabulan? Sekali-kali tidak!
Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang
mengikatkan dirinya kepada perempuan cabul,
menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab,
demikianlah kata nas: “Keduanya akan menjadi
satu daging.” Tetapi siapa yang mengikatkan
dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa
lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar
dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan
berdosa terhadap dirinya sendiri.
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu
adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu,
Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan
bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab
kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar. Karena itu muliakanlah Allah dengan
tubuhmu!

C. Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Apa yang dikehendaki Tuhan terhadap tubuh
kita berdasarkan bacaan di atas?

43
2. Apa nasihat Paulus terhadap percabulan?

3. Apa yang akan kamu lakukan sehubungan


dengan pernyataan ”tubuh kita adalah bait
Roh Kudus”?

V. RANGKUMAN

- Seksualitas merupakan anugerah Allah yang


patut disyukuri dan dijaga keindahan dan
keluhurannya.
- Pengertian seksualitas tidak tepat bila hanya
semata-mata dikaitkan masalah seks antara laki-
laki dan perempuan.
- Tubuh kita harus dijaga dan dipelihara dengan
baik, digunakan sesuai dengan kehendak Allah
agar melalui tubuh kita, kita dapat memuji dan
memuliakan Allah.
- Dalam 1 Kor 6: 13-20 dikatakan bahwa tubuh kita
adalah bait Roh Kudus. Tubuh kita sebagai
sarana kehadiran Allah, sekaligus sarana untuk
mewujudkan kehendak Allah.

44
VI. EVALUASI

1. Menurut kamu, bagaimana kehendak Allah atas


seks dan seksualitas dalam diri manusia?
2. Sikap-sikap atau perilaku yang bagaimanakah
yang dapat kamu kembangkan agar
seksualitasmu terjaga dengan baik?
3. Berilah contoh penghayatan seksualitas yang
keliru di kalangan remaja?
4. Tubuh kita adalah Bait Roh Kudus.
Bagaimana cara kita mewujudkannya?

45
Pelajaran 6
AKU MEMBANGUN PERSAHABATAN
DENGAN ORANG LAIN

I. KOMPETENSI DASAR

Memahami arti dan tujuan persahabatan sehingga


dapat membangun persahabatan yang sejati dengan
sesama.

II. INDIKATOR

1. Menjelaskan tahap-tahap pergaulan dengan lawan


jenis.
2. Menjelaskan makna dan tujuan pacaran dalam
rangka pengembangan diri dan sesama.
3. Menyebutkan makna berpacaran secara benar
dan bertanggung jawab.
4. Merumuskan makna dan tujuan persahabatan.
5. Mengungkapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
persahabatan antara Daud dan Yonathan dalam I
Sam 20:1-43.
6. Merumuskan ciri-ciri yang dimaksud dengan
sahabat yang sejati.
7. Menjelaskan pandangan Kristiani tentang makna
persahabatan sejati berdasarkan Sir 6: 5-17 dan
Yoh 15: 13-15.
8. Menyebutkan berbagai cara untuk membangun
dan mengembangkan persahabatan sejati.

46
III. URAIAN MATERI

Setiap orang mengalami suatu perkembangan,


yang antara seorang dengan yang lain bisa saja
berbeda. Termasuk pula perkembangannya dalam
pergaulan dan rasa tertarik terhadap lawan jenis.
Rasa tertarik terhadap lawan jenis merupakan
perkembangan yang normal dalam diri setiap orang.
Namun demikian, rasa tertarik terhadap lawan jenis
ini perlulah kita tata dan kendalikan secara
bertanggung jawab. Ketertarikan terhadap lawan
jenis ini merupakan langkah awal bagi seseorang
untuk pada akhirnya sampai pada tahap perkawinan.
Ketertarikan terhadap lawan jenis, lama-kelamaan
akan berkembang dalam hal yang disebut “pacaran”.
Berpacaran tentunya merupakan hak setiap
orang, tetapi setiap orang perlu pula secara bijaksana
menentukan saat yang tepat bagi dirinya untuk
memulai berpacaran. Dengan kata lain, hendaknya
setiap orang tidak dengan gegabah, sebelum
waktunya lalu melakukan pacaran, karena
dikhawatirkan justru akan menghambat
perkembangan dirinya sendiri. Sebab berpacaran
yang salah dan tidak bertanggung jawab dapat
mendatangkan bencana yang dapat merugikan diri
sendiri, pacar, keluarga bahkan masyarakat. Masa
pacaran bertujuan untuk saling mengenal satu sama
lain; yaitu untuk mengenal kepribadiannya, segala
macam kebiasaannya baik kebiasaan buruk maupun
kebiasaan yang baik, mengenal latar belakang
keluarganya, latar belakang pendidikan dan
sebagainya. Biasanya pada masa pacaran,
seseorang “memakai topeng” dalam arti banyak hal

47
yang menyangkut kepribadiannya yang asli ditutup-
tutupi supaya tidak mengecewakan pacarnya. Pada
masa pacaran, hal-hal yang ditutupi inilah yang
hendaknya mampu untuk saling dikenali. Ada
beberapa tahap dalam pergaulan dengan lawan jenis
yang pada akhirnya sampai pada jenjang
perkawinan, antara lain: Tahap I adalah pergaulan
biasa, dimana setiap orang bergaul dengan siapa
saja tanpa ada perasaan apapun. Tahap II Ada
kemungkinan berlanjut pada tahap Pacaran atau
pada tahap persahabatan. Dalam tahap ini mulailah
ada rasa tertarik secara khusus pada lawan jenis
(mulai pacaran). Namun demikian ada pula yang
mulai bergaul secara khusus sehingga terjalin suatu
persahabatan. Bisa jadi seorang sahabat pada
akhirnya dapat menjadi pacar atau sebaliknya. Tahap
III Pertunangan (khusus untuk perkembangan dari
tahap berpacaran). Ketertarikan dan pacaran yang
lebih diarahkan menuju jenjang perkawinan.
Pergaulan remaja tidak hanya tertuju untuk
berpacaran saja. Namun demikian secara khusus,
remaja dapat menjalin pergaulan secara khusus
dengan orang-orang tertentu yang bukan untuk
berpacaran, inilah yang disebut dengan
persahabatan. Manfaat dari persahabatan antara lain:
memungkinkan kita untuk mendapat perlindungan
dari sahabat, ada yang mau mendengarkan saat
mengalami kedukaan, ada orang yang mau mengerti
akan dirinya, ada orang yang mau membantu dirinya,
ada orang yang mau diajak berbagi suka dan duka
dan sebagainya. Persahabatan merupakan
pergaulan dengan orang lain yang lebih dalam dan
lebih kental dibandingkan dengan pertemanan biasa.

48
Namun demikian, persahabatan yang kental dan
mendalam itu dapat pula menjadi retak atau bahkan
hancur oleh hal-hal antara lain: ketidakjujuran,
egoisme, mencari keuntungan sendiri, tidak setia,
sikap pura-pura dan sebagainya.
Iman Kristiani menawarkan prinsip-prinsip
persahabatan yang lebih baik dari apa yang sering
dipahami oleh remaja. Hal itu dapat direfleksikan
dalam persahabatan antara Daud dan Yonathan
dalam I Sam 18: 1-4 dan 20: 1-43. Dari kisah
tersebut, ada beberapa segi pandang ajaran iman
Kristiani tentang persahabatan yaitu: a) persahabatan
mengandaikan kejujuran dan keterbukaan untuk
saling membangun. b) persahabatan perlu didasari
oleh kebenaran yang tidak dapat dikalahkan oleh
ikatan apapun, baik ikatan darah, ikatan fungsional
maupun ikatan-ikatan lainnya.
Persahabatan yang sejati adalah persahabatan
yang sungguh-sungguh berorientasi (tertuju) pada
orang yang dikasihinya. Ciri-ciri persahabatan yang
sejati adalah a) persahabatan yang memampukan
dirinya untuk berbuat tanpa pamrih, b) berani
meninggalkan dirinya sendiri demi sahabatnya tidak
hanya bersama dikala suka, c) tetap hadir terutama
saat duka menimpa, dan d) berani berkorban
segalanya demi sahabatnya.
Gambaran sahabat sejati paling nyata ada dalam
pribadi Yesus Kristus. Yesus telah membuktikan diri-
Nya sebagai sahabat bagi semua orang, terutama
mereka yang hidup tanpa harapan, menderita dan
dikucilkan. Yesus adalah sahabat yang sejati, sebab
Ia berani berkurban untuk sahabat-sahabat-Nya,
bahkan Ia menyerahkan nyawa-Nya sendiri demi

49
sahabat-sahabat-Nya. (Lih. Yoh 15: 13-15)
Persahabatan sejati tidak dibangun demi kesenangan
pribadi dan untuk waktu yang sesaat saja.
Persahabatan sejati adalah persahabatan yang
dilandasi iman akan Allah yang lebih dahulu
mengasihi dan menjadi sahabat manusia (Lih. Sir 6:
5-17).
Persahabatan yang sejati dapat pula akan
terpengaruh oleh hal-hal yang buruk seperti halnya
persahabatan biasa. Oleh karena itu, persahabatan
yang sejati hendaknya selalu kita usahakan untuk
dikembangkan dengan cara antara lain: a) berusaha
mengenal sang sahabat secara mendalam, sehingga
dapat sehati sejiwa, memahami harapan, kesulitan,
kegembiraan dan kesedihannya agar dapat
membantu secara tepat, b) refleksi dan berdoa, agar
apa saja yang kita lakukan dan dilakukan oleh
sahabat dalam persahabatan itu sesuai dengan
kehendak Allah.

IV. PENDALAMAN MATERI

A. Wawancarailah teman atau orang yang telah


berpacaran dan jawablah pertanyaan di bawah
ini!
1. Menurutmu bagaimanakah tahap-tahap
berpacaran yang baik itu?

50
2. Untuk tujuan apakah sebenarnya berpacaran
itu?

3. Menurutmu, pacaran yang sehat dan


bertanggung jawab itu yang seperti apa?

B. Buatlah sebuah surat untuk sahabatmu!

51
C. Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Menurut pendapatmu, apa yang dimaksud
dengan sahabat?

2. Untuk apakah kita bersahabat?

3. Sikap atau tindakan apa yang sebaiknya


dihindarkan dalam bersahabat?

4. Sikap atau tindakan apa yang perlu


ditumbuhkan dalam persahabatan?

52
D. Simaklah bacaan Kitab Suci di
bawah ini!

DAUD DAN YONATHAN


(1 Samuel 18: 1-4)

Ketika Daud habis berbicara dengan Saul,


berpadulah jiwa Yonathan dengan jiwa Daud; dan
Yonathan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri.
Pada hari itu, Saul membawa dia dan tidak
membiarkannya pulang ke rumah ayahnya.
Yonathan pergi mengikat perjanjian dengan
Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya
sendiri. Yonathan menanggalkan jubah yang
dipakainya, dan memberikannya kepada daud,
juga baju perangnya, sampai pedangnya,
panahnya dan ikat pinggangnya.

E. Jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Menurut pendapatmu, persahabatan macam
apakah yang terjalin antara Daud dan
Yonathan?

2. Hal apa saja yang dapat kamu petik dari kisah


persahabatan Daud dan Yonathan?

53
3. Sikap mana dari persahabatan mereka yang
menunjukkan sikap persahabatan yang
sejati?

F. Bacalah bacaan Kitab cuci berikut ini!

PERINTAH SUPAYA SALING MENGASIHI


(Yohanes 15: 13-15)

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya


sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu
menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya
kamu saling mengasihi, seperti seperti Aku telah
mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih
besar dari pada kasih seorang yang memberikan
nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu
adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa
yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak
menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak
tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku
menyebut kamu sahabat karena Aku telah
memberitahukan kepada kamu segala sesuatu
yang telah Aku dengar dari BapaKu.

54
G. Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Mengapa Yesus dikatakan sebagai gambaran
sahabat yang sejati?

2. Sebutkan ciri-ciri sahabat yang sejati


berdasarkan bacaan Yohanes 15: 13-15
tersebut!

3. Tindakan apa saja yang dapat kalian lakukan


untuk mengembangkan persahabatan yang
sejati?

55
V. RANGKUMAN

- Tahap-tahap pegaulan seseorang terutama


terhadap lawan jenis ada 3 yaitu: perkenalan biasa,
pacaran (dan atau persahabatan) dan pertunangan.
- Pacaran merupakan hak setiap orang, namun jika
berpacaran secara salah akan merugikan diri
sendiri, keluarga dan masyarakat.
- Tujuan dari pacaran adalah untuk saling mengenal
lebih mendalam diantara keduanya.
- Sahabat merupakan teman secara khusus diantara
teman-teman yang lain.
- Dengan sahabat memungkinkan kita untuk
mendapatkan perlindungan, ada yang mau
mendengarkan, mau mengerti dirinya, mau
membantu dan sebagainya.
- Beberapa segi pandang ajaran iman Kristiani
tentang persahabatan yaitu: a) persahabatan
mengandaikan kejujuran dan keterbukaan untuk
saling membangun, b) persahabatan perlu didasari
kebenaran yang tidak dapat dikalahkan oleh ikatan
apapun, baik ikatan darah, ikatan fungsional
maupun ikatan-ikatan lainnya.
- Persahabatan yang sejati hendaknya selalu kita
usahakan untuk dikembangkan dengan cara antara
lain: a) berusaha mengenal sang sahabat secara
mendalam, sehingga dapat sehati sejiwa,
memahami harapan, kesulitan, kegembiraan dan
kesedihannya agar dapat membantu secara tepat,
b) refleksi dan berdoa, agar apa saja yang kita
lakukan dan dilakukan oleh sahabat dalam

56
persahabatan itu sesuai dengan kehendak Allah.

VI. EVALUASI

1. Jelaskan tahap-tahap pergaulan dengan lawan


jenis!
2. Jelaskan makna dan tujuan pacaran dalam
rangka pengembangan diri sendiri dan sesama!
3. Sebutkan makna berpacaran secara benar dan
bertanggung jawab!
4. Jelaskan makna dan tujuan persahabatan!
5. Sebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam
persahabatan antara Daud dan Yonathan dalam I
Sam 20: 1-43!
6. Sebutkan ciri-ciri yang dimaksud dengan sahabat
yang sejati!
7. Jelaskan pandangan Kristiani tentang makna
persahabatan sejati berdasarkan Yoh 15: 13-15!
8. Sebutkan berbagai cara untuk membangun dan
mengembangkan persahabatan sejati!

57
Pelajaran 7
HIDUP BERSAMA ORANG LAIN

I. KOMPETENSI DASAR

Menyadari bahwa pertumbuhan dan perkembangan


dirinya tidak dapat lepas dari peran serta keluarga
dan sesama disekitarnya, sehingga terpanggil untuk
bekerja sama dan menghargai sesama.

I. INDIKATOR

1. Menyebutkan makna manusia sebagai mahluk


sosial.
2. Menyebutkan faktor-faktor pendukung dan
penghambat dalam menjalin hubungan dengan
orang lain.
3. Menyebutkan asas-asas hidup bersama
berdasarkan kutipan I Korintus 12: 1-12 dan
Gaudium et Spes no 29.
4. Menjelaskan tanda atau bukti bahwa Allah
mencintai semua orang dengan jalan berbeda-
beda.
5. Menyebutkan konsekuensi sikap manusia atas
sikap dan tindakan Allah yang mencintai semua
manusia.
6. Merumuskan kehendak Allah kepada semua
orang dalam relasinya dengan sesama
berdasarkan kutipan Yohanes 18: 20-26.

58
II. URAIAN MATERI

Setiap orang selalu saling membutuhkan satu


dengan yang lain untuk dapat berkembang secara
lebih baik dan maksimal. Kita membutuhkan orang
lain dan orang lain juga membutuhkan kita. Orang
lain yang dimaksud disini antara lain: orang tua,
saudara sekandung, teman, guru dan sebagainya.
Itulah sebabnya dikatakan bahwa manusia itu mahluk
sosial. Manusia sejak diciptakan mempunyai
ketergantungan kepada sesama. Sikap saling
ketergantungan ini mengandaikan bahwa setiap
orang menyadari kehadiran sesamanya dan
memperlakukan mereka sebagaimana mestinya.
Karena sifat ketergantungan dan saling
membutuhkan, maka sudah seharusnya manusia
saling bekerjasama agar tercipta suasana kehidupan
bersama yang baik dan lancar, serta memungkinkan
setiap pribadi dapat mengembangkan dirinya secara
utuh. Kerjasama akan berjalan dengan baik dan
lancar bila ada saling pengertian antar pribadi. Setiap
orang harus berusaha memahami keinginan orang
lain dan tidak memaksakan kehendaknya sendiri.
Sikap-sikap seperti tersebut merupakan sikap-sikap
yang dapat mendukung perkembangan setiap orang.
Namun demikian ada pula beberapa faktor yang
dapat merusak kehidupan bersama, antara lain faktor
ketidakjujuran, egoisme/ mementingkan diri sendiri,
sikap tidak peduli terhadap orang lain, sikap acuh tak
acuh dalam hidup bersama, sikap sombong, sikap
tidak adil dan sebagainya. Untuk mencapai hidup

59
bersama yang selaras dibutuhkan suatu asas hidup
bersama, baik yang berbentuk aturan adat, aturan
kelompok, hukum dan perundang-undangan, serta
hukum agama.
Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, Yesus
memperlihatkan bahwa asas hidup bersama yang
dimaksud diatas bukan hanya sekedar etiket
pergaulan. “Segala sesuatu yang kamu kehendaki
supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah
demikian juga kepada mereka” (Mat 7: 12). Sikap
hidup yang adil, jujur, dan tidak egois merupakan
prasyarat yang harus dijunjung tinggi dalam hidup
bersama. Yesus masih menunjukkan lagi unsur lain
yang jauh lebih penting dan utama dalam asas hidup
bersama, yaitu relasi antar manusia harus dilandasi
dengan sikap kasih. (Mat 22: 34-40). Unsur penting
itulah yang seharusnya mendorong semua orang
untuk memperlakukan orang lain sebagai pribadi
yang berharga dan bermartabat, bukan sekedar
pelengkap (Gaudium et Spes, no 29). Asas kasih
mengarahkan semua orang untuk dapat mencintai
sesama sebagaimana mencintai diri sendiri.
Semuanya itu dilakukan sebagai perwujudan dan
ungkapan atas kasih yang telah dialami oleh Yesus
sendiri dari Allah.
Yesus dengan kasih-Nya selalu menyerukan
persatuan umat manusia, sekalipun berbeda-beda.
Sekalipun ada perbedaan dan masalah dalam hidup
bersama, mereka diharapkan saling mengasihi dan
mengampuni. Dan yang lebih tegas lagi, Yesus
mengajak kita untuk berani mengasihi dan
mendoakan orang-orang yang memusuhi kita (Mat 5:
43). Hidup bersama akan terjamin bila manusia saling

60
mengasihi satu sama lain, sebab Allah sendiri
mencintai semua orang (Mat 5: 45). Allah mencintai
dengan cara yang berbeda-beda. Ukuran cinta Tuhan
sangatlah berbeda dengan ukuran manusia. Allah
mencintai semua orang, yang jahat maupun yang
baik. Bagi orang yang baik, Yesus tetap mengasihi
dengan harapan agar orang tersebut tidak menjadi
sombong dan takabur, melainkan agar orang baik
tersebut dapat menjadi semakin baik. Tuhan juga
mengasihi orang yang jahat dengan maksud agar
orang tersebut mau berubah menjadi baik. Dalam hal
ini Yesus memberi kesempatan kepada orang yang
jahat itu untuk bertobat dan menjadi orang yang baik.
Bukti bahwa Allah mengasihi semua orang, juga
termasuk mengasihi orang yang jahat adalah: a) Allah
tidak membinasakan Adam dan Hawa setelah
mereka berbuat dosa, b) Allah tetap melindungi Kain
yang telah membunuh Habel adiknya sendiri, c) Allah
selalu menolong bangsa Israel sekalipun mereka
kerap melupakan-Nya, dan sebagainya.
Kepada semua orang yang percaya kepada-Nya,
Yesus meminta agar mereka saling mengasihi.
Hanya mereka yang mengasihi sesama yang diakui
oleh Yesus sebagai murid-Nya. Hanya orang yang
mengasihi, yang menjalankan perintah Bapa, dan
hanya orang yang mengasihi akan sampai kepada
Bapa. Akhirnya hanya apabila manusia saling
mengasihi, Kerajaan Allah benar-benar terwujud.

61
III. PENDALAMAN MATERI

A. Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Apa artinya manusia sebagai makhluk sosial?

2. Apa saja yang harus dilakukan agar hidup


bersama dapat berjalan dengan baik dan
lancar?

3. Sebutkan macam-macam sikap yang dapat


mendukung dalam hidup bersama dan sikap
yang dapat merusak hidup bersama!

SIKAP YANG DAPAT SIKAP YANG DAPAT


MENDUKUNG HIDUP MERUSAK HIDUP
BERSAMA BERSAMA

62
B. Simaklah Bacaan berikut ini!

JALAN YANG BENAR


(Mat 7: 12)

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya


orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian
juga kepada mereka.”

HUKUM YANG TERUTAMA


(Mat 22: 37-40)

“Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap


hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu. Itulah hukum yang
terutama dan pertama. Dan hukum yang kedua,
yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada
kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum
Taurat dan kitab para nabi.”

63
GAUDIUM ET SPES
ARTIKEL 29

Dari sifat sosial manusia tampaklah bahwa


pertumbuhan pribadi manusia dan perkembangan
masyarakat sendiri saling tergantung. Sebab
asas, subyek dan tujuan semua lembaga sosial
ialah dan memang seharusnyalah pribadi
manusia; berdasarkan kodratnya ia sungguh-
sungguh memerlukan hidup kemasyarakatan.
Maka karena bagi manusia hidup
kemasyarakatan itu bukanlah tambahan melulu,
oleh karena itu melalui pergaulan dengan
sesama, dengan saling berjasa, melalui dialog
dengan sesama saudara, manusia berkembang
dalam segala bakat-pembawaannya, dan mampu
menanggapi panggilannya.

C. Jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Asas apa saja yang diperlukan dalam hidup
bersama berdasarkan Kitab Suci dan
Gaudium et Spes di atas?

64
2. Sebutkan perbedaan asas dalam hidup
bersama yang dihayati oleh masyarakat pada
umumnya dengan asas hidup bersama
berdasar Kitab Suci dan Gaudium et Spes di
atas!

3. Tuliskan contoh nyata “Mengasihi sesama


seperti diri sendiri.”!

D. Simaklah cerita di bawah ini!

KUTUKAN YANG TAK MEMPAN

Pak Bagio bekerja sebagai karyawan bagian


administrasi keuangan di sebuah perusahaan
swasta yang cukup terkenal. Tiap hari ia harus
mengurus berbagai macam laporan keuangan. Ia
seorang yang jujur dan ulet. Tetapi suatu hari ia
diminta mengundurkan diri oleh pimpinannya,
tanpa alasan yang jelas. Baru dikemudian hari ia
mendengar bahwa pimpinannya itu tidak senang

65
karena pak Bagio sulit diajak “kerja sama” untuk
korupsi.
Kejadian itu membuat pak Bagio sangat
kecewa dan sakit hati. Karena alasan itu pula ia
menjadi sangat benci dengan pimpinannya.
Dalam doanya, pak Bagio selalu mengutuk
pimpinannya itu: ”Mudah-mudahan ia ketabrak
mobil.” “Mudah-mudahan ia terserang penyakit
berat.”
Tetapi tahun berganti tahun, lama setelah
peristiwa pemecatan dirinya, ia merasa heran.
Pimpinannya semakin kaya raya, rumahnya
bertambah, mobilnyapun bertambah. Ia mulai
bertanya-tanya: ”Mengapa Tuhan tidak adil?
Bukankah orang seperti dia seharusnya cepat
mati, karena dia begitu jahat?”

(Disadur dari Persekutuan murid-murid Yesus,


PAK SMP 1, Kanisius Jogja)

E. Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Bagaimana sikap pak Bagio terhadap mantan
atasannya?

66
2. Menurut pak Bagio Allah itu tidak adil.
Bagaimana menurutmu? Jelaskan!

3. Apa maksud kalimat “Allah mencintai semua


orang, yang baik maupun yang jahat”?

4. Tunjukkan bukti bahwa “Allah mencintai


semua orang, yang baik maupun yang jahat”!

IV. RANGKUMAN

- Karena sifat ketergantungan dan saling


membutuhkan, maka sudah seharusnya manusia
saling bekerjasama agar tercipta suasana
kehidupan bersama yang baik dan lancar, serta
memungkinkan setiap pribadi dapat
mengembangkan dirinya secara utuh.

67
- Faktor yang dapat merusak kehidupan bersama,
antara lain faktor ketidakjujuran, egoisme/
mementingkan diri sendiri, sikap tidak peduli
terhadap orang lain, sikap acuh tak acuh dalam
hidup bersama, sikap sombong, sikap tidak adil
dan sebagainya.
- Yesus menunjukkan unsur yang penting dan
utama dalam asas hidup bersama, yaitu relasi
antar manusia harus dilandasi dengan sikap
kasih. (Mat 22: 34-40).
- Kepada orang yang “baik” Tuhan berharap agar ia
tidak menjadi sombong dan takabur, tetapi agar ia
menjadi semakin baik. Tuhan juga mengasihi
yang jahat untuk memberi kesempatan kepada
orang jahat agar berubah menjadi baik.
- Yesus menawarkan suatu pandangan baru
tentang makna dan cara mengasihi, yaitu bahwa
kasih yang sejati selalu terarah demi kebahagiaan
orang lain tanpa syarat, tanpa pamrih dan terarah
kepada siapa saja termasuk orang yang
memusuhi kita.
- Bukti bahwa Allah mengasihi semua orang, juga
termasuk mengasihi orang yang jahat adalah a)
Allah tidak membinasakan Adam dan Hawa
setelah mereka berbuat dosa, b) Allah tetap
melindungi Kain yang telah membunuh Habel
adiknya sendiri, c) Allah selalu menolong bangsa
Israel sekalipun mereka kerap melupakan-Nya.

68
V. EVALUASI

1. Jelaskan yang dimaksud dengan manusia


sebagai mahluk sosial!
2. Sebutkan faktor-faktor pendukung dan
penghambat dalam berhubungan dengan orang
lain!
3. Sebutkan macam-macam asas hidup bersama
berdasarkan kutipan I Korintus 12: 1-12 dan
Gaudium et Spes no 29!
4. Jelaskan tanda atau bukti bahwa Allah mencintai
semua orang!
5. Sebutkan konsekuensi sikap manusia atas sikap
dan tindakan Allah yang mencintai semua
manusia!

69
TEMA II

YESUS KRISTUS

70
Pelajaran 8
YESUS BERBELAS KASIH

I. KOMPETENSI DASAR

Memahami berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus


sehingga dapat meneladani dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.

II. INDIKATOR

1. Menyebutkan orang-orang yang berbelas kasih


serta alasannya.
2. Menjelaskan makna berbelas kasih.
3. Menjelaskan nilai belas kasih dalam tindakan
Yesus seperti yang dikisahkan dalam Lukas 7: 11-
17.
4. Menyebutkan beberapa tindakan belas kasih
Yesus Kristus yang dapat diteladani dalam hidup
sehari-hari.
5. Menyebutkan faktor penghambat yang membuat
orang sulit mengampuni.
6. Menyebutkan keuntungan bila mampu
mengampuni dan mendapatkan pengampunan.
7. Menjelaskan pengampunan yang dilakukan Yesus
Kristus seperti dikisahkan dalam Yohanes 8: 2-11.

III. URAIAN MATERI

71
Pada zaman sekarang ini, semakin banyak kita
jumpai orang-orang yang terpinggirkan, miskin,
menderita dan tidak diperhatikan oleh orang lain.
Orang-orang semacam itu sangat membutuhkan
uluran kasih dari orang yang lain yang hidupnya lebih
baik dari pada mereka. Dengan menerima kasih dari
orang lain, mereka merasa mendapat perhatian dan
dukungan dari sesamanya untuk lebih
memperjuangkan hidup yang baik. Sudah banyak
memang orang yang peduli pada sesamanya yang
menderita, namun demikian masih banyak pula orang
yang tidak peduli. Belas kasih bukan terutama
terletak pada besar kecilnya bantuan, namun yang
penting dalam sikap belas kasih adalah sikap bela
rasa, merasakan penderitaan orang lain sebagai
penderitaannya sendiri. Biasanya orang mau
melakukan perhatian kepada orang yang menderita
pertama-tama sering karena tersentuh hatinya oleh
belas kasihan atas penderitaan orang itu.
Yesus hidup dalam situasi dimana banyak
masyarakat miskin yang diperlakukan tidak adil,
tersingkirkan dan menderita lahir dan batin.
Menghadapi kondisi semacam itu, Yesus terpanggil
untuk berbelarasa. Yesus menunjukkan bela rasa dan
kepedulian serta belas kasih-Nya kepada mereka
dengan cara: menyapa mereka, hidup ditengah-
tengah mereka, mengalami suka duka hidup mereka.
Yesus tidak membantu secara material, tetapi Ia hadir
dan menyapa mereka, Ia berpihak kepada mereka, Ia
adalah pribadi yang selalu melakukan tindakan belas
kasih pada sesama-Nya yang menderita. Tindakan
Yesus ini antara lain tampak dalam peristiwa mukjizat

72
ketika membangkitkan seorang pemuda di kota Nain.
(Luk 7: 11-17) Melalui sikap dan tindakan-Nya, Yesus
ingin menyatakan cinta Allah kepada semua manusia
tanpa kecuali. Kasih Yesus sungguh menguatkan dan
meneguhkan orang lain, sehingga pada akhirnya
orang yang menderita merasa diselamatkan dan
memuliakan Allah. Tindakan Yesus yang
menunjukkan sikap berbelas kasih yang lainnya
tampak dalam perbuatan: a) menyelamatkan wanita
yang tertangkap basah berzinah, b) menyembuhkan
orang sakit kusta, c) menyembuhkan orang buta, dan
sebagainya. Yesus melakukan semua perbuatan
kasih itu bukan demi mencari pengikut yang banyak,
bukan pula demi popularitas, namun semua itu
dilakukan demi pembebasan orang yang dikasihi-
Nya, demi kebahagiaan orang yang dikasihi-Nya.
Kasih yang diberikan Yesus tertuju pada semua
orang, bagi mereka yang menderita, juga bagi
mereka yang bersalah kepada-Nya. Setiap orang
pasti pernah melakukan kesalahan baik terhadap diri
sendiri, terhadap orang lain maupun terhadap Tuhan.
Namun demikian tidak semua orang bila melakukan
kesalahan cepat-cepat untuk meminta maaf atas
kesalahannya. Demikian pula tidak semua orang
yang mau dengan senang hati untuk memaafkan
atau memberi pengampunan kepada orang yang
bersalah dan berusaha meminta maaf atau mohon
pengampunan padanya, apa lagi jika dirasa bahwa
kesalahannya sungguh terlalu berat dan menyakitkan
hati.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan
orang sulit untuk memaafkan atau juga orang sulit
untuk meminta maaf atas kesalahannya, yaitu antara

73
lain: a) karena keinginan untuk mempertahankan
“harga diri” atau wibawa, b) karena gengsi, c) karena
sikap egois dan mau menang sendiri.
Ketidakmampuan memaafkan atau mengampuni
dapat mengakibatkan: a) menumbuhkan rasa
dendam, yang sesungguhnya dapat merugikan diri
sendiri, b) orang yang bersalah pada akhirnya
menanggung rasa bersalah secara berkepanjangan,
c) tumbuhnya permusuhan dan kebencian.
Kekurangjujuran atau ketidakberanian mengakui
kesalahan dapat menjadikan hati nurani tumpul yang
mengakibatkan kesalahan apapun dianggap biasa,
akhirnya lama kelamaan kesalahan besarpun
termasuk yang merugikan orang lain akan dianggap
biasa pula. Meminta maaf atau memberi
pengampunan, sesungguhnya dapat
menguntungkan, baik bagi yang bersalah maupun
bagi orang yang telah dirugikan. Dengan mau
mengampuni, ataupun mau meminta maaf, akan
dapat menjadikan hati kita tenang, tenteram, damai,
jauh dari segala permusuhan dan dendam, bahkan
dengan memaafkan atau meminta maaf, hubungan
kita dengan sesama dan dengan Tuhan akan tetap
terjalin dengan harmonis dan menyenangkan.
Yesus adalah pribadi yang selalu hadir dengan
kasih-Nya yang tidak terbatas. Yesus mengasihi
orang lain tanpa membedakan dan kasih-Nya tertuju
kepada siapapun termasuk kepada kaum pendosa.
Kepada setiap pendosa yang bertobat, Yesus selalu
membukakan pintu maaf dan pengampunan, bahkan
Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk selalu
mengampuni tanpa batas, seperti diungkapkan dalam
Matius 18: 21-22 yaitu mengampuni bukan hanya

74
sampai tujuh kali tetapi tujuh puluh kali tujuh kali.
Dalam Yohanes 8: 2-11, Yesus telah mengajarkan
kepada orang-orang dizaman-Nya bahwa setiap
orang tidak ada yang sempurna. Setiap orang pasti
pernah melakukan kesalahan dan untuk itu setiap
orang diharapkan tidak cepat-cepat melakukan
penghakiman kepada sesamanya. Kepada
perempuan yang berdosa, Yesus tidak bersikap
mengadili, tetapi memberi kesempatan kepada
perempuan tersebut untuk berubah dan tidak
melakukan dosa lagi. Pewartaan Yesus yang tidak
hanya dalam kata-kata tetapi terlebih dalam
keteladanan hidup-Nya inilah yang hendaknya kita
teladani dengan mengasihi orang lain tanpa batas
dan berusaha untuk membarikan pengampunan pada
orang yang bersalah serta berusaha untuk
secepatnya memohon maaf jika kita sendiri telah
melakukan suatu kesalahan.

IV. PENDALAMAN MATERI

A. Amatilah gambar di bawah ini!

75
Seorang anak sedang Seorang anak membantu nenek-
memberikan sedekah pada nenek menyebrang jalan
pengemis/fakir

B. Jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Menurutmu, siapa sajakah yang dapat
berbuat belas kasih kepada orang lain seperti
tampak dalam gambar diatas?

2. Menurutmu, bagaimanakah perasaan orang


yang menerima belas kasih dari orang lain?
Mengapa?

76
3. Jika kamu dapat melakukan perbuatan
belas kasih seperti diatas, bagaimana
perasaanmu? Mengapa?

4. Menurutmu, bagaimanakah sikap yang baik


dalam melakukan perbuatan berbelas kasih?

C. Simaklah Bacaan Kitab Suci berikut ini!

YESUS MEMBANGKITKAN ANAK MUDA DI


NAIN
(Luk 7: 11-17)

Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang


bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-
sama dengan Dia, dan juga banyak orang
menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah ia
dekat dengan pintu gerbang kota, ada orang mati
diusung keluar, anak laki-laki, anak tunggal

77
ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari
kota itu menyertai janda itu.
Dan ketika Tuhan melihat janda itu,
tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia
berkata kepadanya: ”Jangan menangis!” Sambil
menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan
sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai
anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”
Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai
berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya
kepada ibunya.
Semua orang itu ketakutan dan mereka
memuliakan Allah, sambil berkata: ”Seorang nabi
besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan
“Allah telah melawat umat-Nya.” Maka tersiarlah
kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan
diseluruh daerah sekitarnya.

D. Jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Apa yang menyebabkan Yesus mau
menghidupkan pemuda di Nain itu?

2. Sebutkan contoh-contoh lain tindakan Yesus


yang berbelas kasih!

78
3. Menurutmu, apa saja yang dapat mendorong
atau memotivasi seseorang mau berbelas
kasih pada sesamanya?

4. Perbuatan berbelas kasih apa saja yang


dapat kamu lakukan untuk meneladan sikap
Yesus?

E. Simaklah cerita di bawah ini!

KEMENANGAN MENGAMPUNI

Biasanya aku berusaha sabar setiap kali Dian


mengejekku, tetapi waktu itu aku sudah tidak
dapat menahan amarahku. Aku marah besar dan
hampir meninju mukanya. Untunglah Agus segera
melerai kami. Melihat reaksiku yang tidak main-
main, akhirnya Dian dengan agak cengengesan
mengulurkan tangan untuk minta maaf.

79
“Tidak,” kataku dengan keras. “Perkataanmu
telah menyakiti hatiku. Aku tidak akan pernah
memaafkan kamu! Bagaimana tidak menyakitkan,
kamu senang mengolok-olok aku sebagai anak
haram dihadapan teman-teman, hanya karena
warna kulitku lebih gelap dibandingkan dengan
saudara-saudaraku yang putih mulus. Mulai hari
ini, aku tidak akan bersahabat lagi denganmu!”
Mendengar perkataanku yang keras itu,
Dianpun terkejut. Ia pun tertunduk dengan muka
memerah. Rasa bersalah yang teramat besar
tampak dalam raut wajahnya. Dan aku pun
merasa menang.
Sejak saat itu, rasa dendamku makin
bertambah. Setiap aku berpapasan dengannya,
aku langsung membuang muka. Kadang-kadang
hal itu disertai dengan kata-kata untuk
menyatakan rasa ketidaksenanganku kepadanya.
“Huh, dasar tukang fitnah!” atau kata-kata lain
untuk mengungkapkan kekesalanku terhadap
perbuatannya yang telah menyakitiku.
Wajah Dian rasanya tidak pernah lepas dari
benakku. Setiap kali membayangkan wajahnya,
rasanya aku ingin membunuhnya atau
mencelakainya atau apa saja yang dapat
kulakukan untuk membalas sakit hatiku. Bahkan
kerap kali aku berdoa yang jelek-jelek bagi dia,
agar dia celaka, agar dia sakit, agar nilai
ulangannya jelek, agar tertabrak kendaraan, dan
sebagainya. Tapi herannya, tidak satupun yang
kuinginkan terjadi. Dianpun tampak baik-baik
saja. Sepertinya dia biasa-biasa saja. Dia tetap
saja menyapaku, sekalipun aku tidak pernah

80
menanggapinya. Dia tetap menawarkan bantuan
bila dia tahu bahwa aku membutuhkan sesuatu,
tetapi aku selalu menolak dan mencari bantuan
dari orang lain. Hal itu berlangsung hingga
beberapa bulan.
Menjelang Natal, aku bersama ayah ibuku
pergi ke gereja untuk mengikuti ibadat tobat. Aku
tersentuh oleh kotbah pastor parokiku. Akupun
mulai berfikir: ”Mengapa aku tidak bersedia
memaafkan Dian? Mengapa aku masih
menyimpan perasaan dendam kepadanya?
Betulkah dengan menyimpan rasa dendam yang
mendalam itu aku menang? Ataukah itu justru
tanda kekalahanku yang paling besar? Apa
untungnya aku memdendam kepadanya?
Bukankah aku sendiri yang rugi, banyak waktu
dan pikiran terbuang untuk memikirkan hal-hal
yang buruk tentang dia?”
Akhirnya, kuputuskan untuk mengungkapkan
semua itu dalam sakramen tobat. Aku
menceritakan semuanya kepada pastor yang
mendengar pengakuanku. Di dalam kamar
pengakuan, pastor memberi nasihat agar aku
berdoa meminta kekuatan dari Roh Kudus untuk
dapat memaafkan dia. Sementara sedang
mendengar nasihat itu, hatiku terus bergolak,
antara memaafkan dan tidak memaafkan.
Rupanya hal itu membuat pastor terheran karena
aku terdiam. Ia lalu mengejutkan aku: ”Sekarang
berdoalah di depan Bunda Maria mohon kekuatan
Roh Kudus untuk mampu memaafkan dia,
doakan juga agar dia dapat menjadi sahabat yang
baik.” Akupun keluar, lalu berdoa.

81
Setelah keluar dari gereja, aku merasa lega.
Aku benar-benar merasa menang sekarang. Aku
merasa ringan sekali, bagaikan tidak ada beban
lagi di pundakku. Pikiranku dipenuhi rencana
untuk berbaikan lagi dengan Dian. “Besok bila
bertemu di sekolah, aku akan menyapanya lebih
dahulu dengan senyum,” demikian gumanku
dalam hati.

(Disadur dari Persekutuan Murid-murid Yesus PAK SMP 1,


Kanisius Jogja)

F. Jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Berdasarkan cerita diatas, faktor apa saja
yang dapat menghambat seseorang untuk
berani mengakui kesalahan?

2. Faktor apa sajakah yang dapat menghambat


kita untuk mau mengampuni atau memaafkan
orang lain?

3. Menurutmu, apa akibatnya jika orang tidak


mau mengakui kesalahan dan tidak mau
memaafkan orang lain?

82
G. Simaklah cerita Kitab Suci di bawah ini!

PEREMPUAN YANG BERZINAH


(Yohanes 8: 2-11)

Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah,


dan seluruh rakyat datang kepada-Nya, Ia duduk
dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi membawa kepada-Nya
seorang perempuan yang kedapatan berbuat
zinah. Mereka menempatkan perempuan itu
ditengah-tengah lalu berkata kepada Yesus:
“Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia
sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat
memerintahkan kita untuk melempari perempuan-
perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu
tentang hal itu?” Mereka mengatakan hal itu
untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh
sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus
membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di
tanah. Dan ketika mereka terus menerus
bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu
berkata kepada mereka: ”Barangsiapa diantara
kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama
melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu
Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi

83
setelah mereka mendengar perkataan itu,
pergilah mereka seorang demi seorang, mulai
dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus
seorang diri dengan perempuan itu yang tetap
ditempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan
berkata kepadanya: ”Hai perempuan, dimanakah
mereka? Tidak adakah seorang yang
menghukum engkau? Jawabnya: ”Tidak ada,
Tuhan.” Lalu kata Yesus: ”Akupun tidak
menghukum engkau. Pergilah, dan jangan
berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

H. Berdasarkan bacaan diatas, isilah kolom


berikut ini!

KASUS WANITA TERTANGKAP BASAH


BERZINAH
SIKAP ORANG BANYAK SIKAP YESUS

PENDAPATKU TERHADAP KEDUA SIKAP


TERSEBUT:

84
V. RANGKUMAN.

- Hal yang terpenting dalam sikap belas kasih


adalah sikap bela rasa, merasakan penderitaan
orang lain sebagai penderitaan sendiri.
- Yesus menunjukkan bela rasa dan kepedulian
serta belas kasih-Nya kepada mereka yang
menderita dan tertindas serta tersingkir dengan
cara: menyapa mereka, hidup ditengah-tengah
mereka, mengalami suka duka hidup mereka.
- Tindakan Yesus yang menunjukkan sikap
berbelas kasih yang lainnya tampak dalam
perbuatan: a) menyelamatkan wanita yang
tertangkap basah berzinah, b) menyembuhkan
orang sakit kusta, c) menyembuhkan orang buta,
dan sebagainya.
- Banyak faktor yang menghambat orang untuk
meminta maaf atau memaafkan, antara lain:
keinginan untuk mempertahankan “harga diri”
atau wibawa dan juga karena gengsi.
- Ketidakmampuan memaafkan atau mengampuni
dapat menumbuhkan rasa dendam, yang
sesungguhnya dapat merugikan diri sendiri, juga
dapat mengakibatkan orang yang bersalah

85
menanggung rasa bersalah berkepanjangan,
dapat juga menyebabkan tumbuhnya
permusuhan dan kebencian.
- Meminta maaf atau memberi pengampunan,
sesungguhnya dapat menguntungkan, baik bagi
yang bersalah maupun bagi orang yang telah
dirugikan.
- Dengan mau mengampuni, ataupun mau
meminta maaf, akan dapat menjadikan hati kita
tenang, tenteram, damai, jauh dari segala
permusuhan dan dendam, bahkan dengan
memaafkan atau meminta maaf, hubungan kita
dengan sesama dan dengan Tuhan akan tetap
terjalin dengan harmonis dan menyenangkan.
- Kepada setiap pendosa yang bertobat, Yesus
selalu membukakan pintu maaf dan
pengampunan, bahkan Yesus mengajak murid-
murid-Nya untuk selalu mengampuni tanpa batas
seperti diungkapkan dalam Matius 18: 21-22
yaitu mengampuni bukan hanya sampai tujuh kali
tetapi tujuh puluh kali tujuh kali.
- Kepada perempuan yang berdosa (Yoh 8: 2-11),
Yesus tidak bersikap mengadili, tetapi memberi
kesempatan kepada perempuan tersebut untuk
berubah dan tidak melakukan dosa lagi.

VI. EVALUASI

1. Sebutkan contoh orang-orang yang mau berbelas


kasih serta alasannya!

86
2. Sebutkan beberapa tindakan belas kasih Yesus
Kristus yang dapat diteladani dalam hidup sehari-
hari!
3. Sebutkan faktor penghambat yang membuat
orang sulit mengampuni!
4. Sebutkan faktor penghambat yang membuat
orang sulit meminta maaf!
5. Sebutkan keuntungan bila mampu mengampuni
dan mendapatkan pengampunan!
6. Jelaskan pengampunan yang dilakukan Yesus
Kristus seperti dikisahkan dalam Yohanes 8: 2-11!

87
Pelajaran 9
YESUS PEDULI PADA PENDERITAAN SESAMA

I. KOMPETENSI DASAR

Memahami berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus


sehingga dapat meneladan dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.

II. INDIKATOR

1. Menyebutkan contoh sikap peduli terhadap


sesama.
2. Menceritakan pengalaman sendiri yang
menunjukan kepeduliannya kepada penderitaan
sesama.
3. Menceritakan kepedulian Yesus terhadap
sesama, menurut Lukas 6: 6-11.
4. Merencanakan dan melaksanakan aksi nyata
perwujudan sikap peduli terhadap sesama.
5. Menjelaskan makna berdoa dalam kehidupan
sehari hari.
6. Menceritakan pengalaman kehidupan doa sehari-
hari.
7. Menjelaskan pengertian doa.
8. Menguraikan sikap doa yang benar menurut
Matius 6: 5-15.
9. Menjelaskan alasan Yesus mengajarkan kita
menyapa Allah dengan sebutan Bapa.
10. Menyusun doa untuk orang yang menderita.
11. Menjelaskan sikap yang benar dalam bergaul
dalam mesyarakat yang beraneka ragam.

88
12. Menyebutkan contoh sikap pergaulan Yesus
tanpa pengkotakkan.

III. URAIAN MATERI

Di zaman sekarang ini, sikap peduli terhadap


sesama atau sikap tenggang rasa menjadi hal yang
mudah diungkapkan tetapi tak mudah dilaksanakan.
Keadaan semacam ini bisa terjadi karena sifat egois
dan masa bodoh terhadap keadaan orang lain yang
ada di sekitar kita.
Ketidakpedulian itu bisa terjadi pada setiap
kesempatan dan dalam berbagai situasi. Jika sikap
ini tetap terpelihara maka kepedulian kita terhadap
orang lain makin lama makin terkikis, karena segala
sesuatu yang dilakukan hanya berorientasi pada
keuntungan diri sendiri. Sikap tidak peduli itu akhirnya
dapat menimbulkan kemiskinan, penderitaan,
kesengsaraan, kejahatan yang makin merajalela. Dan
akhirnya merusak tatanan hidup yang sudah mapan.
Situasi seperti diuraikan di atas, bisa juga
menimpa kita baik dalam kehidupan keluarga,
sekolah dan masyarakat. Sebagai contoh, keakraban
dan cinta kasih menjadi kata-kata belaka. Di
lingkungan pendidikan, banyak siswa yang putus
sekolah, merosotnya disiplin siswa. Dalam
masyarakat, sikap saling menghargai semakin lama
semakin terkikis oleh egoisme, akhirnya terjadi jurang
pemisah antara satu dengan yang lain.
Sikap peduli terhadap orang lain, diajarkan Yesus
dalam karya-karya-Nya. Banyak peristiwa yang ditulis
dalam kitab suci, mengisahkan tentang kedekatan

89
Yesus dengan orang kecil/ orang yang disingkirkan
dan orang yang tertindas. Dalam karya-Nya Yesus
menyembuhkan orang kusta (Luk 6: 6-11)
menyembuhkan orang sakit (Mat 4: 23-25)
menyembuhkan orang buta (Mat 9: 27-31) dan masih
banyak peristiwa lain yang dapat ditemukan dalam
kitab suci perjanjian baru.
Apa yang telah diajarkan Tuhan Yesus itu tidak
hanya cukup diketahui saja, melainkan harus
diwujudkan dalam tindakan nyata; seperti
mengunjungi orang sakit, menghibur yang
kesusahan, membantu yang miskin. Bantuan dan
perhatian dapat juga diwujudkan dalam bentuk doa.
Doa merupakan suatu sarana komunikasi antara
manusia dengan Tuhan. Dalam doa terjadi
komunikasi timbal balik. Artinya ketika kita berdoa
Tuhan mendengarkan dan sebaliknya ada saat
dimana kita harus membuka hati untuk
mendengarkan sapaan Tuhan kepada kita. Dalam
berdoa kita dapat menyatakan maksud dan niat
kita; misalnya memuliakan Tuhan, bersyukur dan
memohon. Yang sering terjadi, kalau berdoa yang
paling pertama adalah memohon.
Disamping itu dalam doa tidak hanya memikirkan
kepentingan kita semata, melainkan juga untuk
mendoakan sesama, lebih-lebih mereka yang
menderita dan tersingkirkan. Hal ini mau
menunjukkan bahwa hubungan kita dengan Allah
harus mendorong kita untuk menjalin relasi dengan
sesama. Hal ini telah ditunjukkan oleh Yesus. Dalam
karya-Nya, Yesus memulainya dengan doa, Ia
menjalin relasi dengan Bapa-Nya. (Luk 11: 1-13).

90
Tuhan Yesus selalu menyerahkan doa dan karya-
Nya kepada Bapa dan mengajarkan kepada kita
untuk menyapa Allah sebagai Bapa kita (Mat 6: 5-15).
Yesus tidak hanya berdoa untuk dirinya saja
melainkan juga untuk murid-murid-Nya. Karena kita
adalah muridnya, maka Iapun berdoa untuk kita (Yoh
17: 1-26). Doa bukan untuk dipamerkan kepada
orang lain. Tujuan utama doa adalah berkomunikasi
dengan Tuhan. Maka dalam berdoa harus disertai
dengan sikap penyerahan, cinta kasih, keadilan dan
pengampunan seperti terdapat dalam kitab suci.
Yesus berdoa untuk murid-Nya karena Ia selalu
dekat dengan semua orang. Ia terbuka dan bergaul
dengan siapa saja. Bagi Yesus tidak ada
pengkotakkan dan kelas-kelas diantara manusia. Ia
akrab dengan semua orang mulai dari golongan
terhormat seperti para Imam (Yoh. 7: 42-52) dan juga
penguasa bahkan penjajah (Mrk.7: 1-10). Yesus juga
bergaul dengan para koruptor (Luk 19: 1-10), dengan
para tuna susila (Luk. 7: 36-50; Yoh.8: 1-11) dan juga
para penderita penyakit yang berbahaya yang
dikucilkan oleh masyarakat. Ia juga mengunjungi
orang kafir (Mat. 15: 21-28).
Sikap Yesus ini sangat bertentangan dengan
ajaran bangsa Yahudi saat itu; yang melarang untuk
bergaul dengan orang-orang yang dianggap berdosa.
Dimata Yesus orang seperti inilah yang pantas
mendapat pertolongan.

91
IV. PENDALAMAN MATERI

A. Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Isilah kolom berikut dengan jawaban!

Orang yang
Bentuk pertolongan
No. membutuhkan
yang diberikan.
pertolongan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

2. Sebutkan contoh-contoh ketidakpedulian


masyarakat terhadap sesamanya!

3. Apa akibat yang akan timbul bila sikap tidak


peduli dibiarkan tumbuh merajalela?

92
4. Pernakah anda mempedulikan sesamamu?
Apa bentuk kepedulian itu?

5. Apa rencanamu agar sikap peduli semakin


hari semakin tertanam dalam diri kita?

B. Amatilah gambar di bawah ini!

Yesus sedang Berdoa

93
1. Sedang apakah Yesus pada gambar
tersebut?

2. Apakah Yesus berdoa? Kalau iya, mengapa Ia


berdoa?

3. Pernakah kamu merasakan perasaan seperti


yang dialami Yesus?

4. Doa-doa harian apa saja yang biasa kamu


lakukan?

5. Buatlah sebuah doa yang ditujukan kepada


orang yang menderita!

94
C. Carilah kisah dalam Kitab Suci, yang
menceritakan tentang Yesus bergaul dengan
berbagai macam orang! Isilah tabel berikut!

Judul/ perikop kisah Yesus


No. Injil/ Bab/ Ayat bergaul dengan berbagai
macam orang
1.
2.
3.
4.
5.
6.

V. RANGKUMAN

- Sikap tidak peduli dapat merusak tatanan hidup,


baik pribadi maupun lingkungan masyarakat.
- Penyebab utama sikap tidak peduli adalah
egoisme.
- Sikap peduli terhadap sesama harus dipupuk
sejak dini mulai dari dalam keluarga.
- Yesus memberi contoh dengan peduli terhadap
semua orang yang membutuhkan pertolongan
dari-Nya.
- Berdoa bukan saja mengungkapkan harapan dan
permohonan kita saja, tetapi juga membiarkan
Allah berbicara dalam diri kita.
- Yesus memberikan contoh kepada kita untuk
selalu mencari waktu berdoa, terutama sebelum
melakukan karya yang besar.

95
- Dalam doa-Nya, Yesus selalu berpasrah kepada
Bapa di surga.
- Yesus mengajarkan kita agar memanggil Allah
dengan Bapa. (Mat 6: 5-15).

VI. EVALUASI

1. Sebutkan 4 contoh sikap peduli terhadap sesama!


2. Carilah bentuk-bentuk ketidakpedulian
masyarakat terhadap sesama!
3. Ceritakan salah satu pengalamanmu yang
berhubungan dengan kepedulian terhadap
penderitaan sesama!
4. Berikan pendapatmu mengapa Yesus
menyembuhkan orang pada hari Sabat!
5. Buatlah satu rencana untuk mewujudkan
kepedulian terhadap sesama dan buatlah tulisan
singkat!
6. Apa yang dimaksud dengan berdoa?
7. Sebutkan sikap yang benar dalam berdoa
menurut Matius 6: 5-15!
8. Mengapa Yesus mengajarkan agar kita
memanggil Allah dengan sebagai Bapa?
Jelaskan!
9. Sebutkan 4 contoh Kitab Suci yang menunjukkan
sikap Yesus yang bergaul tanpa membeda-
bedakan orang!
10. Buatlah sebuah doa untuk orang yang
tersingkirkan dalam pergaulanmu di sekolah!

96
Pelajaran 10
YESUS MEWARTAKAN SABDA BAHAGIA

I. KOMPETENSI DASAR

Memahami perjuangan Yesus untuk menegakkan


nilai-nilai dasar hidup bersama sehingga mampu
menghayati dan menerapkan dalam hidupnya sehari-
hari.

II. INDIKATOR

1. Menjelaskan pendapatnya tentang arti bahagia.


2. Mengungkapkan pengalamannya dalam mencari
dan menemukan kebahagiaan.
3. Menjelaskan alasan-alasan yang membuat orang
merasa bahagia.
4. Menjelaskan maksud ajaran Yesus, tentang
sabda bahagia menurut Matius 5: 1-12.
5. Menyebutkan contoh-contoh perwujudan sabda
bahagia dalam kehidupan sehari -hari.
6. Menguraikan arti kebebasan dengan kata-kata
sendiri.
7. Menyebutkan tokoh-tokoh perjuangan kebebasan
bangsa kita.
8. Menceritakan pengalaman sendiri tentang
kebebasan.
9. Menjelaskan perjuangan Yesus yang mewartakan
kebebasan anak-anak Allah, seperti diuraikan dalam
Lukas 5: 17-26; Lukas 8: 26-28; Mrk. 2: 23-28.

97
10. Menyebutkan contoh perwujudan tindakan bebas
sebagai anak-anak Allah, seperti yang
diperjuangkan Yesus.

III. URAIAN MATERI

Tak seorangpun di dunia ini yang tidak


mendambakan kebahagiaan. Semua orang
berlomba-lomba dengan caranya masing-masing
untuk menggapai kebahagiaan. Namun demikian
makna kebahagiaan yang dicari itu serta ukuran
kebahagiaan itu sendiri sangat relatif; artinya antara
seorang dengan yang lain sangat berbeda,
tergantung pada orientasi kebahagiaan masing-
masing pribadi.
Ada sebagian orang mengukur kebahagiaan
dengan materi atau kekayaan yang dimiliki sehingga
segala cara akan ditempuh bahkan tidak
mempedulikan orang lain, yang penting adalah materi
yang dinginkan dapat tercapai, kadang-kadang
menghalalkan berbagai cara untuk mencapai
tujuannya.
Ada sebagian orang yang mengartikan
kebahagiaan dengan ketenangan dan ketenteraman
dalam hidup. Dengan demikian mereka tidak harus
berusaha sedemikian rupa untuk meraih hal-hal yang
sangat bersifat materi. Singkat kata mereka tidak
bersifat materialistis, yang penting adalah
ketenteraman dan kedamaian dalam hidup. Jadi
kebahagiaan tergantung dari mana setiap orang
memandangnya, apakah dari hal materi ataukah

98
ketenangan, ketenteraman dan kedamaian dalam
hidup.
Pandangan manusia tentang kebebasan, bila
dibandingkan dengan pandangan Yesus dalam
Matius 5: 1-12, sangat bertentangan. Kekayaan
materi yang menjadi dambaan setiap orang justru
tidak mendapat tempat dihati Yesus. Yesus berkata:
“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah
karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga”
(Mat 5: 3). Demikian halnya dengan ketenangan,
sukacita dan damai; Yesus bersabda: “Berbahagialah
orang yang berduka cita karena mereka akan dihibur
(Mat 5: 4). Kalau demikian halnya apa sebenarnya
yang dikehendaki Yesus?

Melalui sabda bahagia ini Yesus bermaksud


menyatakan tiga hal yakni:
1. Menyiapkan para murid-Nya untuk menghadapi
dunia yang orientasi kehidupannya sangat
berlainan dengan kehendak Allah.
2. Sabda bahagia mengandung nilai eskatologis
(akhirat/ akhir zaman), sebagai syarat masuk
surga.
3. Sabda bahagia merupakan hukum baru yang
mengatur relasi manusia dengan Tuhan dan
sesama yang didasarkan pada kasih.
Sabda bahagia juga mengandung dua aspek yang
mengatur kehidupan manusia. Kedua aspek itu
adalah:
1. Aspek Iman (Mat 5: 3-6)
Pada bagian ini mengatakan bahwa yang
berbahagia adalah orang yang sepenuhnya

99
menyandarkan hidup kepada Allah. Mereka itu
adalah;
a. Orang miskin; bukan mereka miskin
karena tidak memiliki harta benda, melainkan
karena tertindas oleh orang kaya dan kuat.
b. Orang yang berduka cita; mereka
mengharapkan penghiburan yang datang dari
Allah (Yes 61: 1-3)
c. Orang yang lemah lembut; orang
yang dengan rendah hati menantikan
pertolongan dari Tuhan.
d. Orang yang lapar dan haus akan
kebenaran; mereka adalah orang-orang yang
rindu dibenarkan oleh Allah (Mzm 146: 7)
Dari aspek iman orang yang berbahagia adalah
orang yang sepenuhnya mengandalkan Tuhan dan
tindakan Allah dalam keadaannya sekarang yang
kurang baik.

2. Aspek Sosial (Mat 5: 7-10)


Dari sudut sosial orang yang berbahagia menurut
Yesus adalah:
a. Orang yang murah hati; artinya orang
yang gemar berbuat kasih kepada
sesamanya.
b. Orang yang suci hatinya: artinya
orang yang sadarkan dirinya sebagai warga
Kerajaan Allah dan siap melakukan
kehendak-Nya.
c. Orang yang membawa damai; orang
yang menciptakan suasana damai dalam
masyarakat.

100
d. Orang yang dianiaya karena
kebenaran; artinya orang yang berjuang demi
tegaknya kebenaran.
Dari aspek ini, Tuhan Yesus menghendaki agar
setiap orang beriman, mewujudkan imannya dalam
perbuatan kasih yang nyata terhadap sesama.
Jadi, kebahagiaan penuh yang didambakan akan
terpenuhi jika setiap orang condong mengharapkan
segalanya dari Tuhan atau orang yang menerima
Allah sebagai satu-satunya raja mereka.
Namun perlu diingat bahwa Yesus tidak
bermaksud mempertahankan kemiskinan dan
penderitaan yang dialami oleh manusia. Yesus ingin
mengingatkan kepada kita untuk memperhatikan
orang orang yang selayaknya mendapat perhatian.
Karena Yesus berkata: “Apa yang kamu lakukan
kepada saudaraku yang hina ini itu kamu lakukan
untuk aku” (Mat 25: 40).
Pewartaan sabda bahagia merupakan tindakan
Yesus untuk membebaskan manusia dari perlakuan
diskriminatif. Karena pada hakekatnya kebebasan itu
sudah melekat pada diri manusia sejak manusia ada
yang kita kenal dengan hak asasi. Namun dalam
kenyataannya kebebasan manusia seringkali
disalahgunakan oleh manusia itu sendiri, mulai dari
para pejabat sampai kepada pribadi-pribadi.
Manusia sering salah menafsirkan makna yang
terkandung dalam aturan-aturan yang dikeluarkan
baik oleh penguasa negara maupun pemimpin
agama.
Aturan yang semula merupakan ketentuan atau
rambu-rambu untuk menciptakan kebebasan,
ketenteraman dan kedamaian bagi manusia sehingga

101
menjadi manusia yang bertanggungjawab dibelokkan
menjadi senjata untuk menindas orang kecil bahkan
membinasakan orang lain. Sekedar contoh, korupsi
terjadi dimana-mana, bom meledak dimana-mana,
merenggut ratusan nyawa manusia yang tak
bersalah. Semuanya terjadi karena salah
menerjemahkan arti kebebasan.
Semua orang mendambakan kebebasan tetapi
dihayati dan dipraktekan secara salah. Misalnya
peraturan sekolah yang bertujuan agar menanamkan
disiplin pada siswa, dianggap sebagai penghambat
kebebasan. Atau nasihat orang tua dianggap sebagai
larangan yang mengekang kebebasan mereka, dan
akhirnya mereka berusaha secara sembunyi atau
bahkan dengan berani melanggarnya. Sikap kurang
disiplin dalam keluarga ini menciptakan masyarakat
yang akan bertindak seenaknya saja.
Banyak pelanggaran yang terjadi karena salah
kaprah tentang arti kebebasan. Kebebasan diartikan
bertindak sekehendak hatinya. Maka terjadilah
pelanggaran di segala segi kehidupan. Pelanggaran
lalu lintas, perampokan dan pencurian kendaraan
bermotor dan lain lainnya karena kita tidak lagi
menghargai milik orang lain. Tindakan semacam ini
bertentangan dengan sikap Yesus.
Tuhan Yesus memaklumkan bahwa Allah itu
pembebas. Allah ingin agar manusia mengembangkan
diri secara penuh, dengan demikian segala hukum,
peraturan dan perintah harus diabadikan pada tujuan
pemerdekaan manusia; artinya tujuan utama hukum
adalah membebaskan manusia dari segala sesuatu
yang dapat menghalangi manusia untuk berbuat baik.

102
Yesus ingin mewujudkan hukum taurat dalam terang
kasih.
Atas dasar kasih itulah Tuhan Yesus bertindak. Ia
melakukan mukjizat penyembuhan pada hari Sabat;
membolehkan para murid untuk memetik gandum
pada hari Sabat, semuanya itu dilakukan Yesus,
karena menurut Yesus aturan seharusnya membuat
manusia semakin bebas dalam kasih, dengan begitu
ia semakin dekat dengan Allah.
Bagi orang yang telah dibebaskan oleh sengsara
wafat dan kebangkitan Yesus, tugas yang harus
diemban selanjutnya adalah membebaskan sesama
dari tindakan sewenang-wenang dan dari keterikatan
pada dosa yang mengakibatkan maut. Oleh sebab itu
jangan menggunakan kebebasan untuk hal-hal yang
tidak berguna serta merusak masa depan.
Gereja melalui Sakramen Baptis mengangkat kita
menjadi anak-anak Allah yang merdeka, bebas dari
dosa dan melancarkan hubungan manusia dengan
Allah, terhindar dari kematian kekal dan dengan
bebas pula melayani Tuhan dan sesama.

IV. PENDALAMAN MATERI

A. Bacalah kisah di bawah ini!

PENGLIHATAN SEORANG RAHIB


(Lawrence Le Shan)

Ada seorang rahib tua. Selama bertahun-


tahun ia berdiam agar mendapat suatu
penglihatan dari Tuhan, untuk menguatkan

103
imannya, tetapi ia tidak pernah mengalaminya. Ia
hampir saja putus asa, ketika pada suatu hari
muncul suatu penglihatan. Rahib itu gembira
sekali. Tetapi apa yang terjadi kemudian? pada
saat ia mengalami penglihatan itu, lonceng biara
berbunyi. Bunyi lonceng itu menandakan saatnya
para rahib memberi makan orang miskin yang
setiap hari berkumpul di depan pintu biara.
Dan sekarang adalah gilirannya rahib untuk
memberi makan kepada mereka. Apabila ia tidak
membawa makanan, maka mereka akan pergi
dengan diam-diam. Mereka berpikir bahwa hari
itu biara tidak punya makanan untuk mereka.
Rahib tua itu harus membuat pilihan, antara
pekerjaan harian atau penglihatan. Akan tetapi,
sebelum lonceng biara berhenti berdentang si
rahib sudah membuat keputusan. Dengan berat
hati ia meninggalkan penglihatan dan pergi
memberikan makanan kepada orang-orang
miskin. Sekitar satu jam kemudian, si rahib tua itu
kembali ke kamarnya.
Ketika ia hendak berlutut untuk mengucap
syukur, ia mendengar orang itu berkata: “Anak-
Ku, jika saja engkau tidak memberi makan orang-
orang miskin itu, tentu saja Aku telah pergi
meninggalkanmu.”
Jalan terbaik untuk melayani Tuhan adalah
melayani sesama kita, lebih-lebih mereka yang
miskin dan menderita.

Rangkaian kisah bermakna 100 cerita bijak

104
B. Jawablah pertanyaan berikut!
1. Menurut cerita diatas, apa yang dicari rahib
tersebut?

2. Menggambarkan siapakah orang-orang miskin


yang diberi makan oleh rahib itu? Jelaskan!

3. Contoh sikap yang bagaimanakah yang ingin


diajarkan kepada kita!

4. Carilah ayat dalam Matius 25: 31-46, yang


berhubungan dengan kisah tersebut dan
tulislah dengan indah agar menjadi peringatan
bagimu!

105
C. Simaklah bacaan Kitab Suci di bawah ini!

UCAPAN BAHAGIA
(Matius 5: 1-12)
1
Ketika Yesus melihat orang banyak itu,
naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk,
datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 2 Maka
Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka,
kata-Nya:
“3 Berbahagialah orang yang miskin
dihadapan Allah, karena merekalah yang
empunya Kerajaan Surga.
4
Berbahagialah orang yang berduka cita,
karena mereka akan dihibur.
5
Berbahagialah orang yang lemah lembut,
karena mereka akan memperoleh di bumi, apa
yang dijanjikan Allah.
6
Berbahagialah orang yang lapar dan haus
akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
7
Berbahagialah orang yang murah hatinya,
karena mereka akan beroleh kemurahan.
8
Berbahagialah orang yang suci hatinya,
karena mereka akan melihat Allah.
9
Berbahagialah orang yang membawa damai,
karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
10
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh
sebab kebenaran, karena merekalah yang
empunya Kerajaan Surga.

106
11
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu
dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan
segala yang jahat.
12
Bersuka cita dan bergembiralah, karena
upahmu besar di surga, sebab demikian juga
telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”

D. Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Kebahagiaan seperti apakah yang ingin di
tawarkan oleh Yesus menurut bacaan diatas?

2. Sebutkan 4 isi sabda bahagia Yesus yang


merupakan aspek iman!

3. Sebutkan 4 isi sabda bahagia Yesus yang


merupakan aspek sosial!

4. Untuk apakah Yesus menyampaikan sabda


bahagia-Nya itu?

107
E. Isilah kolom berikut!

1. Aturan di rumah

Aturan yang tidak Alasan mengapa aturan


No.
disenangi itu tidak disenangi
1.
2.
3.
4.
5.

2. Aturan di sekolah

Aturan sekolah
Alasan mengapa aturan itu
No. yang saya
disenangi
senangi
1.
2.
3.
4.
5.

F. Jawablah pertanyaan berikut!


1. Apa yang kamu ketahui tentang arti
kebebasan?

108
2. Kebebasan macam apa yang kamu inginkan?

3. Menurut kamu kebebasan macam apa yang


dinginkan oleh Tuhan?

4. Pernahkah kamu bertindak bebas sebagai


anak-anak Allah? Berikan contohnya!

109
V. RANGKUMAN

- Melalui sabda bahagia, Yesus bermaksud


menyatakan tiga hal yakni a) menyiapkan para
murid-Nya untuk menghadapi dunia yang
orientasi kehidupannya sangat berlainan dengan
kehendak Allah, b) sabda bahagia mengandung
nilai eskatologis (akhirat/ akhir zaman), sebagai
syarat masuk surga, dan c) sabda bahagia
merupakan hukum baru yang mengatur relasi
manusia dengan Tuhan dan sesama yang
didasarkan pada kasih.
- Sabda bahagia meliputi dua aspek yakni aspek
Iman (Mat 5: 3-6) dan aspek Sosial (Mat 5: 7-10).
- Dari kedua aspek sabda bahagia, maka orang
yang bahagia adalah orang yang sepenuhnya
mengandalkan Tuhan dan percaya kepada-Nya.
- Sabda bahagia membawa kita kepada kebebasan
sebagai anak-anak Allah.
- Allah itu pembebas, yang membebaskan kita dari
penderitaan, dosa dan maut, asalkan sepenuhnya
manusia bersandar pada Allah harta yang paling
berharga.
- Tugas selanjutnya bagi orang yang telah
dibebaskan Allah, ia harus membebaskan
manusia yang lain.
- Hak untuk melaksanakan kebebasan merupakan
suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari
martabat manusia, terutama dalam bidang agama
dan susila.

110
- Dalam Kitab Suci Tuhan Yesus membebaskan
orang yang membutuhkan pertolongan dan ingin
hidup bahagia.
VI. EVALUASI

1. Berikan pandanganmu tentang arti kebahagiaan!


2. Tulislah pengalamanmu dalam mencari dan
menemukan kebahagiaan dalam keluargamu!
3. Menurutmu mana yang lebih penting,
kebahagiaan materiil atau kebahagiaan rohani,
berikan alasan atas jawabanmu!
4. Apa yang ingin diwartakan Yesus melalui sabda
bahagia? Sebutkan ketiga hal tersebut?
5. Berikan contoh konkrit perwujudan sabda bahagia
dalam hidup sehari hari!
6. Kebahagiaan abadi membawa pada kebebasan.
Apa sebenarnya kebebasan itu menurut kamu?
7. Carilah 4 tokoh pejuang kebebasan bagi bangsa
kita!
8. Tulislah satu pengalamanmu dalam hubungan
dengan kebebasan!
9. Mengapa Yesus mau menyembuhkan orang pada
hari Sabat, padahal Ia tahu bahwa hukum taurat
melarang perbuatan itu. Berikan tanggapanmu!
10. Sebutkan salah satu contoh perbuatan bebas
sebagai anak-anak Allah seperti yang diajarkan
oleh Tuhan Yesus!

111
Pelajaran 11
YESUS MEMPERJUANGKAN
KESETARAAN MARTABAT MANUSIA

I. KOMPETENSI DASAR

Memahami perjuangan Yesus untuk menegakkan


nilai-nilai dasar hidup bersama sehingga mampu
menghayati dan menerapkan dalam hidupnya sehari
hari.

II. INDIKATOR

1. Menyebutkan contoh tindakan yang melecehkan


martabat manusia.
2. Menceritakan kisah seorang tokoh yang
memperjuangkan kesetaraan martabat manusia.
3. Mengungkapkan perjuangan Yesus dalam
mengusahakan kesetaraan martabat manusia
seperti dalam Lukas 19: 1-10.
4. Menjelaskan bentuk-bentuk kesetaraan manusia
yang dapat diperjuangkan dalam hidup sehari-
hari.

III. URAIAN MATERI

Kesetaraan martabat manusia tidak terlepas dari


unsur menghormati pribadi manusia, termasuk hak-
haknya yang timbul dari martabatnya sebagai ciptaan
Tuhan yang paling mulia.

112
Sikap tidak menghormati martabat manusia, akan
menimbulkan perlawanan dari setiap pribadi yang
merasa keberadaannya tidak dihargai.
Gereja menghendaki agar kita semua
menghargai harkat dan mertabat setiap pribadi
manusia dan membebaskannya dari penyalahgunaan
kewenangan. Untuk menghormati pribadi manusia,
hendaklah kita berprinsip: “Setiap orang wajib
memandang sesamanya tak seorangpun terkecuali,
sebagai ‘dirinya yang lain’ terutama mengindahkan
perihidup mereka beserta upaya-upaya yang mereka
butuhkan untuk hidup secara layak”(GS 27,1)
Dengan demikian kita haruslah memandang
sesama, dari sudut pandang Kristiani sebagai
seorang saudara dan saudari, seperti yang dikatakan
oleh Tuhan Yesus sendiri: “Segala sesuatu yang
kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku
yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk
Aku.” (Mat. 25: 40).
Kesamaan martabat manusia berhubungan erat
dengan martabatnya sebagai pribadi dan dengan
hak-hak yang melekat pada dirinya. Oleh sebab itu:
“Setiap cara diskriminasi dalam hak-hak asasi
pribadi, entah bersifat sosial, entah budaya,
berdasarkan jenis kelamin, suku, warna kulit, kondisi
sosial, bahasa atau agama, harus diatasi dan
disingkirkan, karena bertentangan dengan maksud
Allah. (GS. 29,2).
Dari uraian ajaran Gereja diatas menyadarkan
kita bahwa merendahkan martabat orang lain berarti
kita melanggar ajaran Gereja yang diterima dari
Tuhan Yesus Kristus. Terhadap teman kita yang
kurang mampu baik secara ekonomi ataupun

113
kepandaian sering kali kita jauhi, kita singkirkan dari
kelompok kita yang akhirnya ia semakin minder dan
bahkan putus asa. Jika kita tetap berlaku seperti ini,
maka kita melakukannya untuk Yesus juga.
Banyak orang yang memperjuangkan kesetaraan
martabat manusia baik dalam negeri kita maupun di
dunia internasional. Banyak pahlawan yang gugur
karena membela harkat dan martabat bangsa
Indonesia. Banyak tokoh dunia yang
memperjuangkan kesetaraan martabat seperti Indira
Gandhi di India, Nelson Mandela dan Martin Luther
King di Afrika, dan para santo santa dalam Gereja
yang memperjuangkan kesetaraan martabat
manusia.
Tokoh utama pejuang kesetaraan martabat
manusia adalah Tuhan Yesus sendiri. Dari persoalan
gender, Yesus membiarkan diri-Nya dibantu oleh para
wanita dalam karya-Nya. Yesus juga membela wanita
yang diperlakukan tidak adil..
Yesus bergaul tanpa pilih kasih. Ia mengajarkan
kesetaraan dan persamaan derajat. Ia berusaha
merangkul semua golongan dan tidak mau terikat
dengan aturan yang diskriminatif. Ia bergaul dengan
Zakheus pemungut cukai yang dimata orang Yahudi
sebagai pendosa yang harus disingkirkan. Sikap
Yesus ini hendaknya diteladani.

114
IV. PENDALAMAN MATERI

A. Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Carilah contoh tindakan ketidaksetaraan
yang terjadi dalam hidup sehari-hari dalam
keluarga!

2. Sebutkan contoh sikap merendahkan


martabat sesama di dalam lingkungan
sekolah!

3. Bagaimanakah sikap yang seharusnya


ditanamkan dalam lingkungan sekolah yang
berkaitan dengan kesamaan martabat?

115
B. Simaklah Bacaan Kitab Suci berikut ini!

ZAKHEUS
(Lukas 19: 1–10)

Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan


terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang
bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia
seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat
orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil
karena orang banyak, sebab badannya pendek.
Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu
memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang
akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat
itu, Ia melihat keatas dan berkata: ”Zakheus
segeralah turun, sebab hari ini Aku harus
menumpang di rumahmu.” Lalu Zakheus segera
turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
Tetapi semua orang yang melihat hal itu
bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di
rumah orang berdosa.” Tetapi Zakheus berdiri
dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah
dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin,
dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari
seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”
Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi
keselamatan kepada rumah ini, karena orang
inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia
datang untuk mencari dan menyelamatkan yang
hilang.”

116
C. Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Mengapa Yesus mau menumpang di rumah
Zakheus?

2. Bagaimana sikap orang Farisi dan Ahli Taurat


atas tindakan Yesus itu?

3. Perubahan apa yang terjadi pada diri Zakheus


setelah Yesus berkunjung ke rumahnya?

4. Adakah orang yang bertindak seperti Yesus di


zaman sekarang ini? Berikan contoh!

117
V. RANGKUMAN

- Martabat manusia merupakan bagian dari hak


asasi dalam hidup manusia.
- Martabat manusia menuntut kita untuk saling
menghormati.
- Menghargai martabat orang lain berarti menerima
orang lain apa adanya sebagai pribadi dan
menganggap mereka sebagai diri kita sendiri.
- Kalau kita melakukan sesuatu kepada orang yang
menderita berarti kita telah melakukan untuk
Yesus.
- Yesus selalu mengusahakan kesetaraan martabat
manusia.

VI. EVALUASI

1. Sebutkan 4 contoh tindakan yang melecehkan


martabat manusia!
2. Sebutkan satu tokoh yang memperjuangkan
kesamaan martabat dan ceritakan
perjuangannya!
3. Bagaimana perjuangan Yesus dalam menghadapi
Ahli Taurat dan Kaum Farisi dalam
mempertahankan kesetaraan martabat dalam
kisah Zakheus!
4. Sebutkan bentuk- bentuk kesetaraan yang harus
diperjuangkan!

ooo ooooo

118

Anda mungkin juga menyukai