Anda di halaman 1dari 11

TEKNO, Vol : 13, Maret 2010, ISSN : 1693-8739

MESIN PEMERAS TEBU DENGAN SISTEM KONTROL


MENGGUNAKAN SENSOR TEKANAN

Sujito

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah: (1) merancang mesin pemeras tebu dengan sistem
kontrol menggunakan sensor tekanan, (2) merakit mesin pemeras tebu dengan sistem
kontrol menggunakan sensor tekanan, dan (3) mengetahui hasil kinerja sistem kontrol pada
mesin pemeras tebu dengan sistem kontrol menggunakan sensor tekanan. Perancangan me-
sin pemeras tebu dengan sistem kontrol menggunakan sensor tekanan meliputi perancangan
mesin pemeras tebu dan perancangan sistem kontrol. Perancangan sistem kontrol meliputi
perancangan rangkaian kontrol, rangkaian sensor tekanan, dan rangkaian inverter.
Perancangan mesin pemeras tebu dengan sistem kontrol menggunakan sensor tekanan
memerlukan roll pemeras, accumulator, silinder pneumatik, sensor tekanan, motor listrik
AC. Untuk perakitan hal pertama yang dilakukan yaitu perakitan mesin pemeras tebu
kemudian perakitan sistem kontrol mesin pemeras tebu. Hasil kinerja mesin pemeras tebu
dengan sistem kontrol menggunakan sensor tekanan sudah dapat bekerja dengan baik. Hasil
dari pengujian mesin pemeras tebu dengan sistem kontrol menggunakan sensor tekanan
yaitu sensor tekanan menghasilkan tegangan 2,6 – 5 VDC, inverter menghasilkan frekuensi
26 Hz – 50 Hz dan kecepatan putar motor 1528 – 2820 RPM, dan 1 tebu yang berukuran 30
cm menghasilkan sari tebu 15 cc.

Kata Kunci : Pemeras Tebu,Sistem Kontrol, Sensor Tekanan, Inverter.

Mesin pemeras tebu adalah mesin yang sia atau hewan untuk memutar roll
digunakan untuk memeras tebu dengan pemeras, sedangkan pemeras tebu
tujuan untuk mengambil sari tebu. Cara menggunakan mesin yaitu pemeras tebu
kerja mesin pemeras tebu secara umum yang menggunakan tenaga mesin untuk
yaitu tebu dimasukan kedalam roll pe- me-mutar roll. Hasil perasan tebu dengan
meras tebu hingga keluar sari tebu. Ber- mesin pemeras tebu manual tergantung
dasarkan jumlah roll pemeras tebu tenaga dari manusia atau hewan. Hasil
dibedakan menjadi dua yaitu mesin perasan tebu yang menggunakan tenaga
pemeras tebu menggunakan dua roll dan mesin lebih baik dibandingkan dengan
tiga roll. Kelebihan dua roll pemeras tebu hasil perasan tebu yang menggunakan
yaitu lebih murah dibandingkan dengan tenaga manusia atau hewan karena proses
yang meng-gunakan tiga roll, kelemahan- pemerasan lebih stabil. Mesin pemeras te-
nya yaitu tidak ada tempat hasil perasan bu manual kadang kala dimodifikasi
tebu, sedangkan kelebihan memakai tiga menggunakan motor bensin/solar karena
roll terdapat sela untuk hasil perasan tebu, sudah kalah bersaing de-ngan pemeras te-
namun kele-mahanya lebih mahal bu yang menggu-nakan mesin (Tokome-
dibandingkan yang menggunakan dua sin, 2011).
roll. Roll pemeras merupakan salah satu
Terdapat beberapa jenis mesin pemer- bagian penting pada mesin pemeras tebu
as tebu, yaitu mesin pemeras tebu manual selain gear dan motor. Hasil perasan tebu
dan pemeras tebu menggunakan mesin. menggunakan roll yang terbuat dari besi
Mesin pemeras tebu manual yaitu pemer- lebih baik digunakan dibandingkan de-
as tebu yang menggunakan tenaga manu- ngan perasan tebu menggunakan roll yang

Sujito adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang

64
Sujito, Mesin Pemeras Tebu dengan Sistem Kontrol Menggunakan Sensor Tekanan 65

terbuat dari kayu. Kelebihan roll yang tebu setelah itu diambil hasil perasaan te-
terbuat dari besi yaitu tekanan untuk bunya.
memeras tebu lebih kuat dibandingkan
roll yang terbuat dari kayu namun jarak
antar roll tidak dapat berubah.
Untuk menghasilkan perasan tebu
yang benar–benar tersisa ampasnya dibu-
tuhkan tekanan yang kuat untuk memeras
tebu namun karena bentuk tebu yang ber-
beda ukuranya jadi dibutuhkan kecepatan
motor yang berbeda pula untuk dapat me-
meras tebu, sehingga dapat menghasilkan Gambar 1. Mesin Pemeras Tebu Manual
(www.tokomesin.com)
perasan tebu yang maksimal. Kecepatan
roll pemeras tergantung tebu yang di-
2. Mesin Pemeras menggunakan Mesin
masukan kedalam roll pemeras, jika
jumlah tebu yang dimasukan kedalam roll Pemeras tebu menggunakan mesin yaitu
pemeras semakin banyak maka kecepatan pemeras tebu yang menggunakan tenaga
putar motor akan semakin cepat. mesin untuk memutar roll, roll pemeras
Pemeras tebu menggunakan mesin ter- tebunya sudah digerakan oleh motor jadi
dapat sistem kendalinya. Sistem kendali sudah tidak tergantung tenaga manusia
pemeras tebu menggunakan mesin yaitu atau hewan. Cara kerja mesin ini yaitu te-
kendali pada putaran motor roll pemeras, bu dimasukan kedalam lubang pemeras
tetapi kecepatan putaran motor yang stabil yang didalamnya sudah ada roll pemeras
tidak dapat berubah. yang digerakan oleh motor kemudian tebu
Kelemahan alat pemeras tebu diperas dan diambil hasil perasanya.
menggunakan mesin di atas yaitu jarak
antar roll pemeras tebu tetap tidak dapat
berubah dan kecepatan motor yang stabil
tidak dapat di-ubah pula, dari kelemahan
peme-ras tebu menggunakan mesin diatas
dibuat alat pemeras tebu yang dapat
secara otomatis mengatur kecepatan mo-
tor tergantung tekanan dari tebu yang di-
peras dan jarak antar roll pemeras tebu
dapat ber-ubah dengan fleksibel tergan- Gambar 2. Mesin Pemeras Tebu Menggunakan
tung banyak dan besar ukuran tebu yang Mesin (www.tokomesin.com)
diperas.

Mesin Pemeras Tebu


Pegas / Per

1. Mesin Pemeras Tebu Manual


Mesin pemeras tebu manual yaitu R o ll p e m e r a s
a ta s
pemeras tebu yang meng-gunakan tenaga R o ll p e m e r a s
manusia atau hewan untuk memutar roll baw ah

pemeras. Cara kerja mesin pemeras tebu


manual yaitu tebu dimasukan ke roll
pemeras tebu kemudian manusia atau he- Gambar 3. Mesin Pemeras Tebu menggunakan
wan menggerakkan roll untuk memeras Pegas atau Per untuk Pengatur Jarak antar
Roll
66 TEKNO, Vol : 13, Maret 2010, ISSN : 1693-8739

Gambar 5. Sistem Pengendalian Lup Tertutup

Sistem Kendali Pneumatik


Sistem kendali adalah suatu sistem yang Pneumatik adalah pengetahuan ten-
digunakan untuk mengendalikan atau tang udara yang bergerak, keadaan -
mengatur sesuatu yang dapat dikendalikan keadaan keseimbangan udara, dan syarat-
misalnya mengendalikan kecepatan, keku- syarat keseimbangan. Pneumatik berasal
atan, ketepatan dan mengendalikan yang dari Yunani ”pneuma” yang berarti napas
lainnya. atau udara jadi pneumatik berarti terisi
Pada sistem kendali dikenal sistem lup udara atau digerakan oleh udara mampat.
terbuka (open loop system) dan sistem lup Sistem-sistem utama pneumatik tediri
tertutup (closed loop system). Ciri khas dari kompresor udara (sumber udara
sistem pengendali terbuka ini tidak mampat), motor-motor udara mampat (pe-
menggunakan elemen umpan balik (feed- makai udara mampat) ditambah bagian-
back). Prinsip kerjanya tidak mengoreksi bagian pengatur dan pengendali. Pada da-
secara otomatis perubahan hasil akhirnya. sarnya instalasi pneumatik terdiri dari pe-
Oleh karena itu, sistem ini disebut sistem rubah energi atau pengalih ragaman ener-
pe-ngendali terbuka. Bila sinyal masukan gi. Arus energi melalui suatu instalasi
konstan, maka hasil keluarannya pun akan pneumatik mengalir sebagai berikut:
konstan. Oleh karena itu, sistem pengen-
dali terbuka hanya akan berfungsi dengan
baik bila perubahan–perubahannya masih
kecil sistem perencanaan dan pembuatan
komponen – komponenya harus memper-
hatikan limit perubahan – perubahan para- Gambar 6. Arus Energi melalui Instalasi
meter dan kondisi lingkunganya. Pneumatik Mengalir

1. Perubahan energi mekanik dari motor


penggerak menjadi energi pneumatic
Gambar 4. Sistem Pengendalian Lup Terbuka oleh kompresor. Energi pneumatik ini
dianggap sebagai energi potensial atau
Pada sistem kendali lup tertutup (clo- energi kinetik fluida kerja atau peng-
sed loop system) sistem yang disusun un- angkut (udara mampat)
tuk memberikan aksi yang tepat untuk 2. Perpindahan energi pneumatik oleh
mempertahankan variabel proses pada set udara mamapat yang mengalir dari
point. Sistem seperi ini juga sering kompresor melalui bagian pengatur
dikenal dengan sistem kendali umpan ba- atau pengendali (katup).
lik. Aplikasi sistem umpan balik banyak 3. Perubahan energi pneumatik menjadi
dipergunakan untuk sistem kemudi kapal energi mekanik oleh pemakai udara
laut dan pesawat terbang. Perangkat mampat yang mana mengubah energi
sehari-hari yang juga menerapkan sistem potensial dan energi kinetik dalam
ini adalah penyetelan temperatur pada udara mampat menjadi energi mekanik
lemari es, oven, tungku, dan pemanas air. untuk menggerakan mesin produksi.
Pneumatik memiliki banyak keun-
tungan, tetapi juga terdapat segi-segi yang
Sujito, Mesin Pemeras Tebu dengan Sistem Kontrol Menggunakan Sensor Tekanan 67

merugikan, berikut ini adalah hal yang


menguntungkan dari pnematik: (1) fluida
kerja yang mudah didapat, diperoleh dan
mudah diangkut yaitu udara dimana saja
tersedia dalam jumlah yang tak terhingga
dan Saluran balik ti-dak di perlukan kare- Gambar 7. Gambar Silinder Gera Ganda
na udara be-kas dapat dibuang dengan (Sugihartono, Dasar Kontrol Pneumatik, 1996)
bebas, (2) bersih dan kering yaitu udara Inverter
mampat adalah bersih apabilah terjadi ke- Inverter adalah sebuah perangkat e-
bocoran pada saluran pipa benda kerja lektronik yang mengubah tegangan AC
tidak akan menjadi kotor, (3) tidak diper- baik satu fasa mau-pun tiga fasa dari jala-
lukan pendinginan fluida kerja dimana jala (berfrekuensi 50 Hz atau 60 Hz) men-
pem-bawa energi tidak perlu diganti se- jadi tegangan DC, kemudian mengu-
hingga tidak dibutuhkan biaya yang mana bahnya kembali menjadi tegangan AC de-
minyak diganti 100–125 jam kerja, (4) si- ngan frekuensi yang bisa diatur-atur
fat dapat bergerak yaitu selang-selang sesuai keinginan pengguna/user.
elastis memberikan kebebasan pindah Jenis inverter pada umumnya diten-
yang besar sekali dari komponen pneu- tukan oleh bentuk gelombang output yang
matik ini, dan (5) konstruksi kokoh yaitu dihasilkan oleh suatu inverter, yaitu: (1)
umumnya komponen pneumatik ini gelombang kotak (square wave), sakelar
dikonstruksikan secara kompak dan ko- unit ini langsung pada arus searah ke daya
koh oleh karena itu hampir tidak peka ter- arus bolak balik "kotak" dan hanya ter-
hadap gangguan dan tahan terhadap per- dapat sedikit daya tegangan kontrol,
lakuan kasar. dengan kemampuan yang terbatas, dan
Pneumatik di samping memiliki keun- distorsi yang harmonik. Konsekuensinya,
tungan dan juga memiliki kerugiannya inver-ter kotak hanya sesuai untuk pema-
sebagai berikut: (1) gangguan suara (bi- nas beban resistif yang kecil, beberapa
sing) dimana udara yang ditiup keluar peralatan kecil, dan lampu pijar. Inverter
menyebabkan kebisingan (desisan) men- ini tidak mahal dan dapat membakar mo-
galir keluar, terutama dalam ruang kerja. tor pada peralatan dan tidak digunakan
Penanggulangannya dengan memberikan untuk sistem residen, (2) modifikasi ge-
peredam sua-ra (silencer), (2) ketermam- lombang kotak (modified square wave)
patan (udara) yaitu udara dapat dimam- atau juga disebut modified sine
patkan, oleh sebab itu tidak mungkin wave,Inverter jenis ini menggunakan
mewujudkan kecepatan torak dan pengis- Field Effect Transistors (FET) atau sili-
ian yang perlahan-lahan dan tetap tergan- con-controlled recti-fiers (SCR) untuk
tung beban, (3) ketakteraturan dimana sakelar arus searah dan arus bolak balik
suatu gerakan teratur hampir tidak dapat serta dapat menangani surge (pergerakan
diwu-judkan pada pembebanan berganti- seperti gelombang) dan menghasilkan
ganti atau pada kecepatan-kecepatan kecil daya dengan sedikit har-monic distortion.
(kurang 0,25 cm/det) dapat timbul stick Gaya inverter ini lebih cocok untuk men-
slip effect, dan (4) tidak dapat melakukan jalankan berbagai variasi muatan, terma-
gerakan rotasi. suk motor, cahaya, dan peralatan el-
Bagian kerja pneumatik meliputi ektronik seperti televisi dan stereo, dan
silinder dan valve/katup. Silinder dibagi (3) gelombang sinus (sine wave), inverter
menjadi tiga yaitu: (1) silinder penggerak ini berfungsi untuk mengoperasikan
tunggal, (2) silinder penggerak ganda, (3) perangkat elektronik sensitif yang memer-
silinder penggerak ganda khusus. lukan kualitas tinggi wavefrom dan dicip-
68 TEKNO, Vol : 13, Maret 2010, ISSN : 1693-8739

takan khusus untuk memproduksi da-ya Sensor tekanan yang umum digunakan
dengan sedikit harmonic distortion juga yaitu sensor tipe diafragma dan tipe sela-
digunakan dalam penerapan grid-tied. put.Tipe diafragma terdiri dari sebuah
Terdapat beberapa inverter pada penera- piringan logam atau plastic tipis yang
pan residental dan mempunyai banyak tepi-annya dipancangkan pada sebuah
kelebihan dari inverter gelombang persegi kerangka. Apabila terdapat perbedaan
yang dapat dimodifikasi. tekanan antara kedua sisi diafragma, bagi-
an tengahnya akan melengkung. Besarnya
ke-lengkungan ditentukan oleh besarnya
per-bedaan tekanan. Diafragma
sebenarnya kurang sensitif dibandingkan
selaput, na-mun diafragma dapat
Gambar 8. Gambar Inverter memnerima tekanan yang lebih tinggi.
(OMRON User’s Manual, tahun 1999)

Sensor Tekanan
Sensor adalah jenis tranduser yang
digunakan untuk mengubah besaran
mekanis, magnetis, panas, sinar, dan
Gambar 10. Gambar Sensor Tekanan Di-
kimia menjadi tegangan dan arus listrik. afragma
Sensor sering digunakan untuk pendetek-
sian pada saat melakukan pengukuran Saklar tekanan dirancang untuk
atau pengendalian. Ada berbagai macam menyambung atau memutuskan rangkaian
sensor yaitu sensor cahaya, sensor suhu, pada suatu titik tekanan tertentu. Salah sa-
tekanan, sensor proximity, sensor magnet, tu bentuk yang umum melibatkan
sensor efek-hall, sensor ultrasonik, sensor penggunaan sebuah diafragma atau sela-
kecepatan/ rpm, sensor penyandi (encod- put yang dapat digerakan oleh tekanan un-
er), sensor suara. Pada alat yang akan tuk mengoperasikan sebuah saklar
digunakan yaitu sensor tekanan. mekanis.
Prinsip kerja dari sensor tekanan ada-
lah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik. Ukuran ketegangan didasar-
kan pada prinsip bahwa tahanan pengan-
tar berubah dengan panjang dan luas pen-
ampang. Daya yang diberikan pada ka-
wat menyebabkan kawat bengkok sehing- Gambar 11. Gambar Saklar Tekanan
ga menyebabkan ukuran kawat berubah
dan mengubah tahanannya. Motor AC 3 Fasa
Motor AC biasanya terdiri dari dua
bagian dasar, sebuah stator stasioner luar
memiliki gulungan disertakan dengan arus
AC untuk menghasilkan putaran medan
magnet, dan rotor di dalam melekat pada
Gambar 9. Gambar Sensor Tekanan poros output yang diberikan torsi oleh pu-
(Autonics 6th Total Catalogue, tahun 2005) taran medan magnet.
Ada dua jenis motor AC, tergantung
pada jenis rotor yang digunakan. Jenis
Sujito, Mesin Pemeras Tebu dengan Sistem Kontrol Menggunakan Sensor Tekanan 69

pertama adalah motor induksi, yang hanya


berjalan sedikit lebih lambat atau lebih
cepat dari pasokan frekuensi. Medan mag-
net pada rotor motor ini diciptakan oleh
arus induksi. Tipe kedua adalah motor
sinkron, yang tidak bergantung pada in- Gambar 13. Diagram Blok Perencanaan Alat
duksi dan sebagai hasilnya, dapat
memutar tepat pada pasokan frekuensi Pada saat tombol ON ditekan alat
atau sub-kelipatan pasokan frekuensi. bekerja mengaktif kan motor, roll pemer-
as, sensor tekanan, dan inverter. Saat tebu
di-masukan ke roll pemeras maka silinder
pneumatik mendeteksi tekanan yang
dihasilkan dari tebu yang dimasukan pada
roll pemeras kemudian sensor tekanan
Gambar 12 Gambar Motor AC Tiga Fasa menerima perubahan tekanan akibat peru-
(www.dunia-listrik.blogspot.com) bahan luas piston silinder yang
menghasilkan perubahan tegangan ke in-
Saklar Tombol Tekan verter yang nantinya inverter akan meru-
bah kecepatan dengan torsi motor yang
Saklar tombol tekan merupakan salah
konstan.
satu dari saklar kotak. Saklar adalah se-
buah perangkat yang digunakan untuk
memutuskan jaringan listrik, atau untuk
menghubungkannya. Jadi saklar pada da-
sarnya adalah alat penyambung atau
pemutus aliran listrik.
Menurut Fungsinya saklar kotak
dibedakan: (1) saklar kutub satu (eka ku-
tub), (2) saklar kutub dua (dwi kutub), (3)
saklar seri, (4) saklar tukar (saklar dua
arah), dan (5) saklar silang.
Menurut bentuknya dapat dibedakan:
(1) saklar putar, (2) saklar jungkir (Tum-
bler), (3) saklar tarik, (4) saklar jungkit,
dan (5) saklar tombol tekan.
Saklar tombol tekan ini bekerja de-
ngan prinsip jika saklar ditekan pada po-
sisi ON akan menyembung arus listrik dan
jika saklar ditekan pada posisi OFF akan
memutuskan arus listrik.

Gambar 14. Flowchart


METODE
Flowchart untuk mesin pemeras tebu
Perancangan Alat dengan sistem kontrol menggunakan sen-
sor tekanan dapat dijelasankan langkah –
1. Diagram Blok langkah sebagai berikut: (a) pada saat alat
startsetmanualtekanan pada kompresor/
accumulator 4 Kg/cm2, (b) pada saat tebu
70 TEKNO, Vol : 13, Maret 2010, ISSN : 1693-8739

dimasukan ke roll pemeras silinder pneu-


matik pistonnya bergerak ke atas sehing- a. Rangkaian Kontrol
ga volume berubah selanjutnya demikian Perancangan rangkain kontrol mesin
pula tekanan di ruang silinder pneumatik pemeras tebu digunakan untuk mengen-
tersebut akan meningkat. Perubahan ter- dalikan kinerja alat secara keseluruhan.
sebut dideteksi oleh sensor tekanan, (c) Rangkaian kontrol mesin pemeras tebu
sensor tekanan menerima perubahan meliputi sensor tekanan dan inverter yang
tekanan dari silinder pneumatik antara 4– juga sudah dimasukan program–program-
6 kg/ cm2, yang menghasilkan output 1–5 nya. Sensor tekanan yang digunakan yaitu
VDC, (d) inverter menerima masukan da- sensor tekanan Autonic PSA-C01 dan in-
ri sensor tekanan 1–5 VDC yang kemudi- verter yang digunakan yaitu Omron Sys-
an mengubah frekuensi setting awal, dan drive 3G3EV.
(e) Maka kecepatan motor (RPM) beru-
bah tergantung perubahan frekuensi dari
inverter.

2. Perancangan Pemeras Tebu

Perancangan pemeras tebu dibedakan


menjadi beberapa bagian yaitu pembuatan
kaki penyangga, pembuatan dua buah roll
pemeras, pemasangan motor listrik AC,
pemasangan accumulator dan pemasang-
an silinder pneumatik. Roll pemeras dibu-
at dari besi dan untuk kaki penyangga
dibuat dengan besi kanal U (UMP) de- Gambar 16. Rangkaian Kontrol
ngan 4 kaki penyangga kemudian motor
dan silinder pneumatik dipasang dan un- b. Rangkaian Sensor Tekanan
tuk ukuran bentuk penyang-ga dan roll
pemeras sebagai berikut: Sensor Autonic PSA - C01 ini
digunakan untuk memberikan masukan
untuk inverter Omron Sys-drive 3G3EV.
Input yang digunakan sensor adalah input
tebu yang menerima perubahan tekanan
dari silinder pneumatik yaitu 4–6 Kg/cm2
yang kemudian sensor menghasilkan out-
put 1–5 VDC. Kabel warna brown dan
blue merupakan kabel input dan kabel
warna orange merupakan kabel output.
Kabel brown dan blue selain mendapat
input 4–6 Kg/cm2dari tebu juga harus
mendapat input tegangan 12–24 VDC.
Namun apabila output sensor tekanan 0
Gambar 15. Kaki Penyangga, Roll Pemeras, VDC maka inverter tidak dapat bekerja
Motor Listrik AC, Accumulator, dan Silinder untuk menjalankan motor.
Pneumatik

3. Perancangan Rangkaian Kontrol


Sujito, Mesin Pemeras Tebu dengan Sistem Kontrol Menggunakan Sensor Tekanan 71

Perakitan alat mesin pemeras tebu


meliputi perakitan mesin pemeras dan pe-
rakitan sistem kontrolnya.
Gambar 17. Rangkaian Sensor Tekanan
1. Perakitan Mesin Pemeras Tebu
c. Program Sensor Tekanan
Agar sensor berjalan dengan yang di- Perakitan mesin pemeras tebu dibuat
harapkan maka dilakukan pengaturan pro- dengan 4 kaki penyangga, dua buah roll
gram pada sensor tekanan. pemeras, motor listrik AC dan silinder
pneumatik. Motor listrik yang akan
d. Rangkaian Inverter digunakan yaitu motor listrik yaitu Bau-
muler Nurnberg, tipe: ODFC 63–2, ∆/Y
Inverter Omron Sysdrive 3G3EV akan 220/ 380, 2820 RPM, 0,25 KW, cosϕ 0,72
menghasilkan output frekuensi yang ter- dimana tegangan (V) untuk satu fasa ada-
gantung dari setting awal, yang nantinya lah 220 V untuk tiga fasa ( fasa – fasa )
digunakan untuk mengendalikan ke- bertegangan 380 V dengan frekuensi 50
cepatan motor dengan torsi motor kon- Hz biasa di dalam koneksi disebut RSTN
stan. Pa-da bagian FS inverter disambung maka pemilihan motor digunakan motor
ke kabel warna brown sensor tekanan, ba- AC tiga fasa disesuaikan dengan suplai
gian FR inverter disambung ke kabel PLN yaitu tiga fasa dan disesuaikan daya
warna ora-nge sensor tekanan, dan bagian yang ada. Jadi kelebihan motor AC tiga
FC inverter disambung ke kabel warna fasa arus yang digunakan pada masing–
blue sensor tekanan. Untuk bagian U, V, masing fasa dengan daya dan frekuensi
dan W inverter disambungkan ke motor. yang sama lebih kecil dibandingkan mo-
tor AC satu fasa, silinder pneumatik yang
Braking resistor
(pengaturan)
digunakan yaitu silinder pneumatik kerja
tung-gal Festo dengan tekanan makas-
Molded-case circuit
imalnya yaitu 10 bar dan accumulator yg
breaker (MCCB)

B1 B2 digunakan yaitu Shimizu dengan tekanan


L1 U

M
maksimal juga 10 bar dan kapasitas 19 li-
V
N/L2
ter.
L3 W
Perakitan kaki penyangga yaitu pen-
Forward/stop

Reverse/ stop
SF
yambungan menggunakan las dan baut
Multi fungsi masukan

Rangkaian masukan
SR

S1
mur setelah kaki penyangga sudah jadi
kemudian memasang dua roll pemeras
common MA
SC
Multi fungsi kontak keluaran
( kontak a )
MB

FS
MC
( kontak b )

Common dan setelah dua roll pemeras terpasang


FR

FC
kemudian pemasangan silinder pneumatik
dan juga Accumulator.
Gambar 18. Rangkaian Inverter 2. Perakitan Rangkaian Kontrol
e. Program Inverter Perakitan rangkaian kontrol diletak-
kan dalam box panel.Di dalam panel nant-
Agar inverter berjalan dengan yang
inya dipasang tiga saklar, inverter, sensor
diharapkan maka dilakukan pengaturan
tekanan, kabel penghubung, dan selang
program pada inverter.
untuk gas.Sensor tekanan yang digunakan
yaitu Autonic PSA - C01. Kelebihan dari
Perakitan Alat
sensor ini antara lain: (1) Akurasi sensor
72 TEKNO, Vol : 13, Maret 2010, ISSN : 1693-8739

tekanan digital yang tinggi, (2) Kecerahan


LED merah yang tinggi (tinggi LED: a. Alat dan bahan yang digunakan
9.5mm), (3) Konversi unit tekanan tekan- Alat dan bahan yang digunakan dalam
an vakum, tekanan compound: kPa, kgf/ pengujian antara lain: (1) Sensor tekanan
cm2, bar, psi, mmHg,mmH2O, inHg Stan- 1 buah, (2) Silinder Pneumatic 1 buah, (3)
dar tekanan: kPa, kgf/cm2,bar, psi, (4) Pressure Gauge 1 buah, (4) AVO meter 1
Berbagai output mode: mode histeresis, buah
pengaturan modeotomatis sensitivitas, 2
output mode individu, mode keluaran win-
dow komparatif, (5) Dirancang dengan
perlindungan overcurrent, perlindungan b. Prosedur pengujian
rangkaian reverse power polarity. 1) Rangkaian disusun seperti pada
Untuk inverter yang diguna-kan pada gambar
alat yaitu inverter Omron Sysdrive 2) Hubungkan silinder pneumatik de-
3G3EV dengan input tegangan AC satu ngan sensor tekanan
fasa atau tiga fasa 200–230 V 50 Hz/60 3) Lihat perubahan yang terjadi pada
Hz, output AC tiga fasa 0 – 230 V 2,6 sensor tekanan saat silinder pneu-
kVA 7 A, dapat dipakai dimotor dengan matik mendapat perubahan dari roll
kapasitas 1,5 KW. yang me-ngakibatkan perubahan
Untuk perakitan rangkaian kontrol tinggi rendah piston yang berakibat
dirangkai seperti gambar berikut: berubahnya volume pada silinder
sehingga terjadilah perubahan pen-
ingkatan tekanan
4) Sambungkan kabel brown sensor te-
kanan pada AVO meter warna me-
rah dan sam-bungkan pula kabel
blue sensor tekanan pada AVO me-
Motor AC 3
ter warna hitam. Kemudian lihat pe-
Fasa
rubahan pada AVO meter
5) Catat hasil pengukuran pada tabel

Gambar 19. Rangkaian Kontrol

Pengujian
Dalam pengujian alat suatu unit ins-
trument pada prinsipnya adalah untuk
mengetahui apakah sistem yang telah
direalisasikan dapat bekerja sesuai dengan
perencanaan. Pengujian sistem dilakukan
pada perangkatmekanik, pada masing-
masing rangkaian pendukung sistem atau
alat dilakukan pengamatan, pengukur-an
dan analisa untuk memper-mudah dalam
proses perbaikan nantinya. Dengan pen-
gujian setiap unit dapat diketahui keaku-
ratan dan kinerja alat tersebut. Gambar 20. Rangkaian Pengujian Sensor
Tekanan
1. Pengujian Sensor Tekanan
Sujito, Mesin Pemeras Tebu dengan Sistem Kontrol Menggunakan Sensor Tekanan 73

HASIL
2. Pengujian Inverter dan Motor Lis-
trik AC Pengujian Sensor Tekanan

Inverter perlu dilakukan pengujian apakah Data yang diambil dari pengukuran
inverter sudah bekerja dengan baik se- sensor tekanan dapat ditampilkan dalam
hingga menghasilkan output yang ber- tabel hasil pengukuran. Dari hasil pen-
tujuan mengendalikan RPM motor dan gujian sensor tekanan maka perubahan
mengetahui motor listrik AC sudah dapat tekanan tersebut diterima sebagai input
memutar roll pemeras dengan baik. pada sensor tekanan sesuai dengan setting
a. Alat dan bahan yang digunakan: yang dikehendaki. Dapat dilihat bahwa
1) Inverter 1 buah sensor tekanan ini dapat menghasilkan
2) Sensor tekanan 1 buah output tegangan yaitu 1 – 5 VDC yang
3) Motor listrik AC 1 buah menjadi input untuk inverter.
4) Tacho meter 1 buah
Tabel1.Hasil Pengujian Sensor Tekanan
b. Prosedur pengujian
1) Rangkaian disusun seperti gambar
10.
2) Beri tekanan pada sensor tekanan
3) Lihat hasil perubahan pada invert-
er
4) Lihat hasil perubahan pada motor
listrik AC
5) Catat hasil pengukuran pada tabel

3. Pengujian Keseluruhan Pengujian Inverter dan Motor Listrik


AC
Tujuan pengujian keseluruhan alat
ini adalah untuk mengetahui kemampuan Dari hasil pengujian inverter yang su-
dan kinerja alat. dah dilakukan setelah mendapat input te-
a. Alat dan bahan yang digunakan: gangan dari sensor tekanan 1 – 5 VDC
1) Inverter 1 buah yaitu menghasilkan output frekuensi 50
2) Sensor tekanan 1 buah Hz pada saat mendapat tegangan 5 VDC,
3) Motor listrik AC 1 buah 35 Hz pada saat mendapat tegangan 3,5
4) Tacho meter 1 buah VDC, 30 Hz pada saat mendapat tegangan
5) Tebu dipotong 30 cm 3VDC, dan 26 Hz pada saat mendapat te-
b. Prosedur pengujian gangan 2,6 VDC.
1) Rangkaian disusun seperti gambar Hal tersebut di atas bisa di setting/ ad-
3.10 justment/program sesuai yang dikehenda-
2) Beri tekanan pada sensor tekanan ki yang ada pada referensi/ buku panduan/
3) Lihat hasil perubahan pada invert- manual book.
er Dari hasil pengujian putaran motor
4) Lihat hasil perubahan pada motor setelah terjadi perubahan frekuensi pada
listrik AC inverter dan tegangan tetap 220 V maka
5) Masukan tebu pada roll pemeras pada saat frekuensi 50 Hz RPM motor
6) Catat hasil pengukuran pada tabel 2820 (sesuai dengan spesifikasi yang ter-
cantum pada casing/bodymotor), selanjut-
nya pada saat frekuensi 35 Hz RPM mo-
74 TEKNO, Vol : 13, Maret 2010, ISSN : 1693-8739

tor 2058, pada saat frekuensi 30 Hz RPM Hasil uji kinerja sistem kontrol mesin
motor 1764, dan pada saat frekuensi 26 pemeras tebu dengan sistem kontrol
Hz RPM motor 1528. menggunakan sensor tekanan sudah dapat
bekerja dengan baik dapat dilihat pada
Tabel 2. Hasil Pengujian Inverter dan Motor Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3.
Listrik AC

DAFTAR RUJUKAN
Achyanto, Djoko. 1986. Mesin – Mesin
Listrik. Jakarta: Erlangga.
Pengujian Keseluruhan Autonics 6th Total Catalogue. 2005
http://eviandrianimosy.blogspot.com/2010
Dari hasil pengujian keseluruhan pada /05/pengertian-sistem-kendali.html,
saat 1 tebu dengan panjang 30 cm di- diakses tanggal 5 juli 2011.
masukan roll pe-meras tanpa http://psikek.wordpress.com/ekonomi/pen
menggunakan sistem kontrol meng- golahan-tebu/, diakses tanggal 27 mei
hasilkan 11 cc sari te-bu, sedangkan pada 2011.
saat 1 tebu dengan panjang 30 cm di- http://www.tokomesin.com/Mesin_Pemer
masukan roll pemeras menggunakan sis- as_Tebu_Mesin_Giling_tebu_Mesin_
tem kontrol diantaranya silinder pneumat- Penggiling_Tebu.html, diakses tang-
ik, sensor tekanan, dan inverter gal 29 juni 2011.
menghasilkan 15 cc sari tebu. OMRON User’s Manual SYSDRIVE
3G3EV (standard models) Compact
Tabel3. Hasil Pengujian Keseluruhan
Low–noise Inverter. 1999
Ramdhani, Mohamad. 2008. Rangkaian
Listrik. Jakarta: Erlangga.
Silaban, Pantur. 1981. Dasar – Dasar El-
ektronik. Jakarta: Erlangga.
Sugihartono. 1996. Dasar – Dasar
Kontrol Pneumatik. Bandung: Tarsito
www.dunia-listrik.blogspot.com, diakses
KESIMPULAN
tanggal 29 juni 2011.
Perancangan mesin pemeras tebu de- www.shutterstock.com, diakses tanggal
ngan sistem kontrol menggunakan sensor 29 juni 2011
tekanan memerlukan alat atau komponen:
(a) roll pemeras, (b) accumulator, (c)
silinder pneumatik, (d) sensor tekanan, (e)
inverter, dan (f) motor listrik AC. Pe-
rakitan mesin pemeras tebu dengan sistem
kontrol menggunakan sensor tekanan hal
pertama yang dirakit yaitu merakit mesin
pemeras tebu yaitu 4 kaki penyangga, roll
pemeras, motor listrik AC, dan silinder
pneumtaik. Setelah merakit mesin pemer-
as tebu yaitu melakuakan perakitan rang-
kaian kontrol mesin pemeras tebu.

Anda mungkin juga menyukai