Sujito
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah: (1) merancang mesin pemeras tebu dengan sistem
kontrol menggunakan sensor tekanan, (2) merakit mesin pemeras tebu dengan sistem
kontrol menggunakan sensor tekanan, dan (3) mengetahui hasil kinerja sistem kontrol pada
mesin pemeras tebu dengan sistem kontrol menggunakan sensor tekanan. Perancangan me-
sin pemeras tebu dengan sistem kontrol menggunakan sensor tekanan meliputi perancangan
mesin pemeras tebu dan perancangan sistem kontrol. Perancangan sistem kontrol meliputi
perancangan rangkaian kontrol, rangkaian sensor tekanan, dan rangkaian inverter.
Perancangan mesin pemeras tebu dengan sistem kontrol menggunakan sensor tekanan
memerlukan roll pemeras, accumulator, silinder pneumatik, sensor tekanan, motor listrik
AC. Untuk perakitan hal pertama yang dilakukan yaitu perakitan mesin pemeras tebu
kemudian perakitan sistem kontrol mesin pemeras tebu. Hasil kinerja mesin pemeras tebu
dengan sistem kontrol menggunakan sensor tekanan sudah dapat bekerja dengan baik. Hasil
dari pengujian mesin pemeras tebu dengan sistem kontrol menggunakan sensor tekanan
yaitu sensor tekanan menghasilkan tegangan 2,6 – 5 VDC, inverter menghasilkan frekuensi
26 Hz – 50 Hz dan kecepatan putar motor 1528 – 2820 RPM, dan 1 tebu yang berukuran 30
cm menghasilkan sari tebu 15 cc.
Mesin pemeras tebu adalah mesin yang sia atau hewan untuk memutar roll
digunakan untuk memeras tebu dengan pemeras, sedangkan pemeras tebu
tujuan untuk mengambil sari tebu. Cara menggunakan mesin yaitu pemeras tebu
kerja mesin pemeras tebu secara umum yang menggunakan tenaga mesin untuk
yaitu tebu dimasukan kedalam roll pe- me-mutar roll. Hasil perasan tebu dengan
meras tebu hingga keluar sari tebu. Ber- mesin pemeras tebu manual tergantung
dasarkan jumlah roll pemeras tebu tenaga dari manusia atau hewan. Hasil
dibedakan menjadi dua yaitu mesin perasan tebu yang menggunakan tenaga
pemeras tebu menggunakan dua roll dan mesin lebih baik dibandingkan dengan
tiga roll. Kelebihan dua roll pemeras tebu hasil perasan tebu yang menggunakan
yaitu lebih murah dibandingkan dengan tenaga manusia atau hewan karena proses
yang meng-gunakan tiga roll, kelemahan- pemerasan lebih stabil. Mesin pemeras te-
nya yaitu tidak ada tempat hasil perasan bu manual kadang kala dimodifikasi
tebu, sedangkan kelebihan memakai tiga menggunakan motor bensin/solar karena
roll terdapat sela untuk hasil perasan tebu, sudah kalah bersaing de-ngan pemeras te-
namun kele-mahanya lebih mahal bu yang menggu-nakan mesin (Tokome-
dibandingkan yang menggunakan dua sin, 2011).
roll. Roll pemeras merupakan salah satu
Terdapat beberapa jenis mesin pemer- bagian penting pada mesin pemeras tebu
as tebu, yaitu mesin pemeras tebu manual selain gear dan motor. Hasil perasan tebu
dan pemeras tebu menggunakan mesin. menggunakan roll yang terbuat dari besi
Mesin pemeras tebu manual yaitu pemer- lebih baik digunakan dibandingkan de-
as tebu yang menggunakan tenaga manu- ngan perasan tebu menggunakan roll yang
64
Sujito, Mesin Pemeras Tebu dengan Sistem Kontrol Menggunakan Sensor Tekanan 65
terbuat dari kayu. Kelebihan roll yang tebu setelah itu diambil hasil perasaan te-
terbuat dari besi yaitu tekanan untuk bunya.
memeras tebu lebih kuat dibandingkan
roll yang terbuat dari kayu namun jarak
antar roll tidak dapat berubah.
Untuk menghasilkan perasan tebu
yang benar–benar tersisa ampasnya dibu-
tuhkan tekanan yang kuat untuk memeras
tebu namun karena bentuk tebu yang ber-
beda ukuranya jadi dibutuhkan kecepatan
motor yang berbeda pula untuk dapat me-
meras tebu, sehingga dapat menghasilkan Gambar 1. Mesin Pemeras Tebu Manual
(www.tokomesin.com)
perasan tebu yang maksimal. Kecepatan
roll pemeras tergantung tebu yang di-
2. Mesin Pemeras menggunakan Mesin
masukan kedalam roll pemeras, jika
jumlah tebu yang dimasukan kedalam roll Pemeras tebu menggunakan mesin yaitu
pemeras semakin banyak maka kecepatan pemeras tebu yang menggunakan tenaga
putar motor akan semakin cepat. mesin untuk memutar roll, roll pemeras
Pemeras tebu menggunakan mesin ter- tebunya sudah digerakan oleh motor jadi
dapat sistem kendalinya. Sistem kendali sudah tidak tergantung tenaga manusia
pemeras tebu menggunakan mesin yaitu atau hewan. Cara kerja mesin ini yaitu te-
kendali pada putaran motor roll pemeras, bu dimasukan kedalam lubang pemeras
tetapi kecepatan putaran motor yang stabil yang didalamnya sudah ada roll pemeras
tidak dapat berubah. yang digerakan oleh motor kemudian tebu
Kelemahan alat pemeras tebu diperas dan diambil hasil perasanya.
menggunakan mesin di atas yaitu jarak
antar roll pemeras tebu tetap tidak dapat
berubah dan kecepatan motor yang stabil
tidak dapat di-ubah pula, dari kelemahan
peme-ras tebu menggunakan mesin diatas
dibuat alat pemeras tebu yang dapat
secara otomatis mengatur kecepatan mo-
tor tergantung tekanan dari tebu yang di-
peras dan jarak antar roll pemeras tebu
dapat ber-ubah dengan fleksibel tergan- Gambar 2. Mesin Pemeras Tebu Menggunakan
tung banyak dan besar ukuran tebu yang Mesin (www.tokomesin.com)
diperas.
takan khusus untuk memproduksi da-ya Sensor tekanan yang umum digunakan
dengan sedikit harmonic distortion juga yaitu sensor tipe diafragma dan tipe sela-
digunakan dalam penerapan grid-tied. put.Tipe diafragma terdiri dari sebuah
Terdapat beberapa inverter pada penera- piringan logam atau plastic tipis yang
pan residental dan mempunyai banyak tepi-annya dipancangkan pada sebuah
kelebihan dari inverter gelombang persegi kerangka. Apabila terdapat perbedaan
yang dapat dimodifikasi. tekanan antara kedua sisi diafragma, bagi-
an tengahnya akan melengkung. Besarnya
ke-lengkungan ditentukan oleh besarnya
per-bedaan tekanan. Diafragma
sebenarnya kurang sensitif dibandingkan
selaput, na-mun diafragma dapat
Gambar 8. Gambar Inverter memnerima tekanan yang lebih tinggi.
(OMRON User’s Manual, tahun 1999)
Sensor Tekanan
Sensor adalah jenis tranduser yang
digunakan untuk mengubah besaran
mekanis, magnetis, panas, sinar, dan
Gambar 10. Gambar Sensor Tekanan Di-
kimia menjadi tegangan dan arus listrik. afragma
Sensor sering digunakan untuk pendetek-
sian pada saat melakukan pengukuran Saklar tekanan dirancang untuk
atau pengendalian. Ada berbagai macam menyambung atau memutuskan rangkaian
sensor yaitu sensor cahaya, sensor suhu, pada suatu titik tekanan tertentu. Salah sa-
tekanan, sensor proximity, sensor magnet, tu bentuk yang umum melibatkan
sensor efek-hall, sensor ultrasonik, sensor penggunaan sebuah diafragma atau sela-
kecepatan/ rpm, sensor penyandi (encod- put yang dapat digerakan oleh tekanan un-
er), sensor suara. Pada alat yang akan tuk mengoperasikan sebuah saklar
digunakan yaitu sensor tekanan. mekanis.
Prinsip kerja dari sensor tekanan ada-
lah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik. Ukuran ketegangan didasar-
kan pada prinsip bahwa tahanan pengan-
tar berubah dengan panjang dan luas pen-
ampang. Daya yang diberikan pada ka-
wat menyebabkan kawat bengkok sehing- Gambar 11. Gambar Saklar Tekanan
ga menyebabkan ukuran kawat berubah
dan mengubah tahanannya. Motor AC 3 Fasa
Motor AC biasanya terdiri dari dua
bagian dasar, sebuah stator stasioner luar
memiliki gulungan disertakan dengan arus
AC untuk menghasilkan putaran medan
magnet, dan rotor di dalam melekat pada
Gambar 9. Gambar Sensor Tekanan poros output yang diberikan torsi oleh pu-
(Autonics 6th Total Catalogue, tahun 2005) taran medan magnet.
Ada dua jenis motor AC, tergantung
pada jenis rotor yang digunakan. Jenis
Sujito, Mesin Pemeras Tebu dengan Sistem Kontrol Menggunakan Sensor Tekanan 69
M
maksimal juga 10 bar dan kapasitas 19 li-
V
N/L2
ter.
L3 W
Perakitan kaki penyangga yaitu pen-
Forward/stop
Reverse/ stop
SF
yambungan menggunakan las dan baut
Multi fungsi masukan
Rangkaian masukan
SR
S1
mur setelah kaki penyangga sudah jadi
kemudian memasang dua roll pemeras
common MA
SC
Multi fungsi kontak keluaran
( kontak a )
MB
FS
MC
( kontak b )
FC
kemudian pemasangan silinder pneumatik
dan juga Accumulator.
Gambar 18. Rangkaian Inverter 2. Perakitan Rangkaian Kontrol
e. Program Inverter Perakitan rangkaian kontrol diletak-
kan dalam box panel.Di dalam panel nant-
Agar inverter berjalan dengan yang
inya dipasang tiga saklar, inverter, sensor
diharapkan maka dilakukan pengaturan
tekanan, kabel penghubung, dan selang
program pada inverter.
untuk gas.Sensor tekanan yang digunakan
yaitu Autonic PSA - C01. Kelebihan dari
Perakitan Alat
sensor ini antara lain: (1) Akurasi sensor
72 TEKNO, Vol : 13, Maret 2010, ISSN : 1693-8739
Pengujian
Dalam pengujian alat suatu unit ins-
trument pada prinsipnya adalah untuk
mengetahui apakah sistem yang telah
direalisasikan dapat bekerja sesuai dengan
perencanaan. Pengujian sistem dilakukan
pada perangkatmekanik, pada masing-
masing rangkaian pendukung sistem atau
alat dilakukan pengamatan, pengukur-an
dan analisa untuk memper-mudah dalam
proses perbaikan nantinya. Dengan pen-
gujian setiap unit dapat diketahui keaku-
ratan dan kinerja alat tersebut. Gambar 20. Rangkaian Pengujian Sensor
Tekanan
1. Pengujian Sensor Tekanan
Sujito, Mesin Pemeras Tebu dengan Sistem Kontrol Menggunakan Sensor Tekanan 73
HASIL
2. Pengujian Inverter dan Motor Lis-
trik AC Pengujian Sensor Tekanan
Inverter perlu dilakukan pengujian apakah Data yang diambil dari pengukuran
inverter sudah bekerja dengan baik se- sensor tekanan dapat ditampilkan dalam
hingga menghasilkan output yang ber- tabel hasil pengukuran. Dari hasil pen-
tujuan mengendalikan RPM motor dan gujian sensor tekanan maka perubahan
mengetahui motor listrik AC sudah dapat tekanan tersebut diterima sebagai input
memutar roll pemeras dengan baik. pada sensor tekanan sesuai dengan setting
a. Alat dan bahan yang digunakan: yang dikehendaki. Dapat dilihat bahwa
1) Inverter 1 buah sensor tekanan ini dapat menghasilkan
2) Sensor tekanan 1 buah output tegangan yaitu 1 – 5 VDC yang
3) Motor listrik AC 1 buah menjadi input untuk inverter.
4) Tacho meter 1 buah
Tabel1.Hasil Pengujian Sensor Tekanan
b. Prosedur pengujian
1) Rangkaian disusun seperti gambar
10.
2) Beri tekanan pada sensor tekanan
3) Lihat hasil perubahan pada invert-
er
4) Lihat hasil perubahan pada motor
listrik AC
5) Catat hasil pengukuran pada tabel
tor 2058, pada saat frekuensi 30 Hz RPM Hasil uji kinerja sistem kontrol mesin
motor 1764, dan pada saat frekuensi 26 pemeras tebu dengan sistem kontrol
Hz RPM motor 1528. menggunakan sensor tekanan sudah dapat
bekerja dengan baik dapat dilihat pada
Tabel 2. Hasil Pengujian Inverter dan Motor Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3.
Listrik AC
DAFTAR RUJUKAN
Achyanto, Djoko. 1986. Mesin – Mesin
Listrik. Jakarta: Erlangga.
Pengujian Keseluruhan Autonics 6th Total Catalogue. 2005
http://eviandrianimosy.blogspot.com/2010
Dari hasil pengujian keseluruhan pada /05/pengertian-sistem-kendali.html,
saat 1 tebu dengan panjang 30 cm di- diakses tanggal 5 juli 2011.
masukan roll pe-meras tanpa http://psikek.wordpress.com/ekonomi/pen
menggunakan sistem kontrol meng- golahan-tebu/, diakses tanggal 27 mei
hasilkan 11 cc sari te-bu, sedangkan pada 2011.
saat 1 tebu dengan panjang 30 cm di- http://www.tokomesin.com/Mesin_Pemer
masukan roll pemeras menggunakan sis- as_Tebu_Mesin_Giling_tebu_Mesin_
tem kontrol diantaranya silinder pneumat- Penggiling_Tebu.html, diakses tang-
ik, sensor tekanan, dan inverter gal 29 juni 2011.
menghasilkan 15 cc sari tebu. OMRON User’s Manual SYSDRIVE
3G3EV (standard models) Compact
Tabel3. Hasil Pengujian Keseluruhan
Low–noise Inverter. 1999
Ramdhani, Mohamad. 2008. Rangkaian
Listrik. Jakarta: Erlangga.
Silaban, Pantur. 1981. Dasar – Dasar El-
ektronik. Jakarta: Erlangga.
Sugihartono. 1996. Dasar – Dasar
Kontrol Pneumatik. Bandung: Tarsito
www.dunia-listrik.blogspot.com, diakses
KESIMPULAN
tanggal 29 juni 2011.
Perancangan mesin pemeras tebu de- www.shutterstock.com, diakses tanggal
ngan sistem kontrol menggunakan sensor 29 juni 2011
tekanan memerlukan alat atau komponen:
(a) roll pemeras, (b) accumulator, (c)
silinder pneumatik, (d) sensor tekanan, (e)
inverter, dan (f) motor listrik AC. Pe-
rakitan mesin pemeras tebu dengan sistem
kontrol menggunakan sensor tekanan hal
pertama yang dirakit yaitu merakit mesin
pemeras tebu yaitu 4 kaki penyangga, roll
pemeras, motor listrik AC, dan silinder
pneumtaik. Setelah merakit mesin pemer-
as tebu yaitu melakuakan perakitan rang-
kaian kontrol mesin pemeras tebu.