Dampak Korupsi di Bidang Sosial Budaya revolusi, sekaligus mengubah kerajaan Prancis
menjadi republik dan tentunya menjadi bukti kongkrit
Korupsi adalah wabah diseluruh lapisan dalam dari dampak terluas korupsi di bidang sosial budaya. menggerogoti pundi-pundi Negara. Dampak yang 3. Solidaritas Sosial Semakin Langka ditimbulkan akibat tindakan korupsi ini pun tak dapat Orang semakin segan membantu sesamanya yang dihindari, korupsi sangat berbahaya bagi terkena musibah atau bencana, karena tidak yakin kelangsungan hidup manusia, sebab dapat merusak bantuan yang diberikan akan sampai kepada yang tatanan sosial. “Orang menjadi tidak bisa membutuhkan dengan optimal. Di lain sisi partai- membedakan benar atau salah, adil atau tidak adil”. partai politik berlomba-lomba mendirikan posko Berikut ini beberapa dampak korupsi bidang social bantuan yang tujuan utamanya budaya: adalah sekedar mencari dukungan suara dari masyarakat yang terkena musibah atau 1. Demoralisasi bencana. Kondisi korupsi yang sudah menggurita menyebabkan masyarakat tidak percaya terhadap 4. Merusak Birokrasi Sipil kredibilitas aparat dan lembaga pemerintah. Lebih jauh lagi, korupsi merusak birokrasi sebagai tulang punggung pemerintahan negara. Korupsi Timbulnya slogan konotatif “wani piro” dalam rezim yang lalu diciptakan untuk membantu menggambarkan runtuhnya moral masyarakat. kerja kekuasaan dengan mensistematiskan korupsi 2. Terjadi Kesenjangan Sosial dan Revolusi Sosial yang melembaga. Rezim kemudian memiliki cukup “Orang yang memiliki banyak uang akan berkuasa”. kekuatan untuk melanggengkan kekuasaannya. Ketika sebuah paradigma segala sesuatu bisa dibayar, Dengan korupsi birokratis ini, birokrasi kemudian maka kelangsungan hidup manusia akan rusak. jadi membesar sehingga ia menjadi penting dilihat Kisah Marie Antoinette yang dihukum mati oleh dari kacamata publik. Birokrasi, baik sektor sipil revolusi dengan mesin pancung guillotine,warga maupun militer, memang merupakan kelompok yang Prancis menghakimi Antoinette sebagai ningrat yang paling rawan terhadap korupsi. Sebab, di tangan suka berfoya-foya dan cinta busana, kabarnya ia juga mereka terdapat kekuasaan penyelenggaraan pemerintahan, yang menjadi kebutuhan semua warga yang menjadi inspirasi Prancis menjadi negeri fashion negara. Pada kasus Indonesia, korupsi birokrasi sipil serta berhura-hura hingga fajar tiba. Dangkal, lemah, terwujud antara lain dalam bentuk uang pelicin dalam angkuh, tidak suka politik, tidak suka membaca, tak mengurus berbagai surat-surat, seperti Kartu Tanda pernah selesai membaca surat dan lain-lainnya Penduduk, Surat Izin Mengemudi, Akta Lahir atau menjadi ciri yang menempel pada Ratu Prancis yang Paspor agar prosesnya lebih cepat. Padahal mulai tinggal di Istana Versailles sejak umur 14 seharusnya, tanpa uang pelicin surat-surat ini tahun. Perbedaan kehidupan dengan rakyatnya memang harus diproses dengan cepat. Sementara korupsi sektor militer, muncul antara lain dalam menyebabkan ketimpangan sosial yang tinggi. Hal ini bentuk ‘uang damai’ dalam kasus pelanggaran lalu menyebabkan Marie Antoinete digulingkan oleh lintas, agar si pelanggar terhindar dari jerat hukum.