𝜑 = 𝛿𝑢 − 𝛿𝑚 = (𝑛𝑢 − 𝑛𝑚 )𝛽
𝑖1 = 𝑟2 , 𝑟1 = 𝑖2
Susunan dua cermin yang membentuk sudut
Hubungan sudut deviasi minimum dan sudut hamper 180o, sehingga menghasilkan dua
pembias: sumber cahaya Maya.
Seberkas sinar menuju prisma dengan sudut 2. Dengan Celah Ganda Young
𝛿𝑚𝑖𝑛 + 𝛽 𝑛2 𝛽
datang i1. Sinar tersebut kemudian sin ( ) = sin ( ) Dua celah sejajar yang berjarak tertentu,
meninggalkan prisma dengan sudut keluar r2. 2 𝑛1 2
sehingga jika diberikan sinar dari satu sumber
Besarnya sudut penyimpangan antara sinar cahaya akan menghasilkan dua sumber
yang menuju prisma dengan sinar yang Jika sudut pembias sangat kecil, maka:
cahaya (S1 dan S2 ). Perhatikan gambar
meninggalkan prisma disebut sebagai sudut 𝑛2 diatas.
deviasi. 𝛿𝑚𝑖𝑛 = ( − 1) 𝛽
𝑛1
Hukum Snellius:
Keterangan:
sin 𝑖1 𝑛2 i : sudut datang
= r : sudut bias
sin 𝑟1 𝑛1
sin 𝑖2 𝑛1 n: indeks bias
=
sin 𝑟2 𝑛2
B. Interferensi Cahaya Celah Ganda
Perpaduan antara dua atau lebih gelombang
Besar sudut pembias (β):
cahaya yang menghasilkan pola tertentu.
Cahaya harus bersifat Koheren, artinya
𝛽 = 𝑟1 + 𝑖2
cahaya memiliki frekuensi dan amplitudo
sama serta beda fase tetap.
Besar sudut deviasi (δ):
Interferensi maksimum (konstruktif) 𝑑𝑦
= 𝑑 sin 𝜃 = 𝑚𝜆
𝐿
𝑑𝑦
= 𝑑 sin 𝜃 = 𝑚𝜆 Interferensi minimum (destruktif)
𝐿
Keterangan:
rn : jari-jari pita terang/gelap ke m (m)
λ : panjang gelombang (m)
R : jari-jari kelengkungan lensa (m) Pemantulan akan menghasilkan cahaya
terpolarisasi jika sinar pantul dan sinar
G. Daya Urai Alat Optik biasnya membentuk sudut 90o. Arah getar
Kemampuan lensa atau sistem optik untuk sinar pantul yang terpolarisasi akan sejajar
memisahkan bayangan dari dua titik sumber dengan bidang pantul. Oleh karena itu sinar
cahaya yang terpisah satu sama lain pada pantul tegak lurus sinar bias, berlaku ip + r =
jarak minimum disebut sebagai daya urai. 90°. Dengan demikian, berlaku: