Anda di halaman 1dari 19

Asesmen Teknik Tes

UJI DAN ASAH EQ ANDA

Dosen pengampu
Prof. Dr Sri Milfayett, MS., Kons, S.Psi

OLEH
Helena Aprilia Lubis (1173151021)

Kelas : BK Reguler B

Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Negeri Medan
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas
berkat dan Rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
“Assesmen Teknik Tes “ untuk tugas “Critical Book Report “ .

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
saya sebagai penulis terlebih dahulu mengucapkan kata maaf jika ada kesalahan dalam
penulisan dan penulisan juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini .

Akhir kata Penulis ucapkan terimakasih , semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca .

Medan, Maret 2019

Penulis ,

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar......................................................................................................2

Daftar Isi ...............................................................................................................3

BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar belakang.......................................................................................4

B.Tujuan....................................................................................................5

C.Manfaat..................................................................................................5

BAB II . ISI BUKU

A.Identitas buku.........................................................................................6

B.Ringkasan buku .............................,,.......................................................7

BAB III. PEMBAHASAN

Pembahasan Bab ........................................................................................14

Kelebihan... ................................................................................................17

Kelemahan .................................................................................................17

BAB IV. PENUTUP

Kesimpulan.................................................................................................18

Saran...........................................................................................................18

Daftar Pustaka............................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Assesmen adalah hal yang sangat penting bagi bimbingan dan konseling. Semua
layanan bimbingan dan konseling mesti berpangkal dari hasil asesmen uang memadai. Data
hasil asesmen yang memadai dapat menjadi dasar melakukan bantuan yang tepat dalam
rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Tanpa asesmen yang berkualitas, dan mampu
mencapai tujuan yang diharapkan tidak ada progrom program bimbingan dan konseling yang
komprehensif, berkualitas, mampu mencapai tujuan layanana dengan tuntas, baik dalam
fungsi kuratif, mampu perseveratif, apalagi fungsi pengembangan. Jadi asesmen mutlak perlu
dalam bimbingan dan konseling.
Salah satu instrumen dalam kegiatan asesmen adalah tes. Teknik tes diberikan dnegan
menyeleggarakan program testing untuk mengetahui potensi atau kemampuan klien. Adapun
macam tes yang ada pada asesmen teknik tes adalah tes intelegensi, tes bakat, tes kepribadian
dan tes minat. Dimana tes- tes tersebut di implementasika pada proses bimbingan dan
konseling. Pada review buku ini penulis menggunakan buku uji dan asah EQ anda.

4
B. TUJUAN
Adapun tujuan dalam mengkritik Uji dan Asah EQ Anda ini adalah :
 Mengulas isi sebuah buku .
 Mencari dan mengetahuai informasi yang ada dalam buku
 Melatih mahasiswa untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
oleh setiap bab dari buku .
 Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya
tentang bagaimana cara menguji dan mengasah EQ.

C. MANFAAT
Adapun manfaat dalam mengkritik buku Uji dan Asah EQ Anda ini adalah :
 Untuk memenuhi tugas mata kuliah .
 Untuk menambah pengetahuan tentang apa saja yang menyangkut tentang EQ.

5
BAB II
ISI

A. IDENTITAS BUKU
 Identitas Buku I
1. Judul Buku : Uji dan Asah EQ Anda ( Test Your EQ)
2. Editor : Tim Harmoni
3. Penerbit : Harmoni
4. Tahun Terbit : 2013
5. Kota Terbit :-
6.Tebal Buku : 125 Halaman
7.No ISBN : 978-602-8956-16-1

 Identitas Buku II
1. Judul Buku : EQ Karir Sukses
2. Pengarang : Dr. Patricia Patton
3. Penerbit : Delapratasa
4. Tahun Terbit : 2011
5. Kota Terbit :-
6.Tebal Buku : 158 halaman
7.No ISBN : 979-3253-95-9
 Identitas Buku III
1. Judul buku : Test IQ Putra-PutriAnda

2. Pengarang : Victor Serebriakoffdan Dr. Steven Langer

3. Penerbit : Dahara Prize


4. Tahun Terbit :2002
5. Kota Terbit :Semarang
6. Tebal Buku :160
7. ISBN : 979-501-024-7

6
2.1 Ringkasan Isi Buku
BAB I
Kecerdasan Emosional
Intelegensi sudah dikenal luas sebagai suatu karakteristik pribadi, baru pada akhir
abad 19 dilakukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mengukur kualitasnya secara formal.
Alfred Binet yang mengembangkan prototipe tes intelegensi modern pada tahun 1905. Tes
binet dikembangkan untuk membantu sistem pendidikan di Perancis. Nilai intelegensi dalam
metode binet dihitung sebagai rasio “ usia mental” berbanding “usia sebenarnya”, nilai
hasilnya dikenal sebagai “nilai intelegensi” atau (IQ).
Karena penggunaan tes intelegenso pada saat itu telah menjadi kontroversial, salah
satu asumsi mendasar yang tidak dipertanyakan dalam pendekatan EQ yakni gagasan bahwa
intelegensi aadalah ukuran cara orang menangani informasi abstark. Intelegensi selalu
dianggap sebagai cara dimana orang menilai gagasan, menggunakan logika, memanipulasi
angka, mengenali perbedaaan, menarik kesimpulan dan menangkap konsep baru. Intelegensi
sudah terkenal luas dan pertumbuhan tes intelegensi bergerak pesat. IQ merupakan salah satu
perkiraan penampilan disekolah dan menjadi hal yang penting.
Meskipun pada dasarnya pergerakan IQ tidak menyertakan pertimbangan emosi
namun pandangan dominan mengenai emosi menyebutkan bahwa emosi hampir seluruhnya
terpisah dari intelegensi atau bahkan berlawanan. Berbagai konsepsi mengenai emosi mulai
berkembang : gagasan bahwa emosi tidak mencampuri pemikiran intelegensi dan tingkah
laku, tetapu sebenarnya dapat menyumbang pada intenlegensi manusia. Emosi dalam hal ini
sebagai suatu peringatan pada diri kita sendiri bahwa kita telah mengevaluasi suatu
lingkungan, baik dari segi positif maupun negatif.
Menurut Salovey dan Mayer mendefinsikan kecerdasan emosional (EQ) sebagai suatu
bentuk intelegensi yang melibatkan kemampuan untuk menangkap perasaan dan emosi diri
sendiri dan orang lain, untuk memberdakannya dan menggunakan informasi ini. Singkatan
EQ ( emotional Quotient). Salvoye dan Mayer mengemukakan bahwa ada empat aspek dasar
dari kecerdasaan emosioanal : mengenali emosi, memahami emosi, mengatur emosi, dan
menggunakan emosi. Tetapi menurut Goleman ada empat daerah yaitu ( kesadaran diri,
manajemen diri , kesadaran sosial, dan manajemen hubungan ).
EQ dapat diukur dengan ukuran laporan diri, tetapi cara ini banyak kelemahannya.
Salah satu penyelesaian untuk penilaian laporan diri adalah dengan menggunakan “tes multi-
rater”. Dalam pendekatan ini, pertanyaan-pertanyaan mengenai tingkah laku seseorang
dijawab bukan oleh mereka sendiri, namun oleh orang yang mengenal mereka.

7
Tes ini memiliki keuntungan ganda, keuntungan pertama adalah orang lain tidak
menutup jawaban mereka dibanding orang yang bersangkutan yang cenderung melukiskan
kebaikan mereka. Keuntungan yang kedua adalah lebih baik orang lain yang menyaksikan
dan menilai secara akurat seberapa terampilannya seserorang dalam interaksi sosialnya.
Pendekatan terakhiran digunakan untuk mengukur EQ adalah tes penampilan. Tes
penampilan tidak menanyakan orang yang di tes untuk melaporkan tingkah laku mereka, juga
tidak menanyakan pada orang lain. Tes ini berisi masalah-masalah praktis dan mereka
mencari jawaban yang benar. Tes ini meminta anda untuk menunjukkan keterampilan EQ
anda bukan keterampilan anda. Kecerdasan emosional menggambarkan, Menggunakan
emosional, Mengatur emosional, memahami emosional, dan mengenal emosi diri dan orang
lain.

BAB II
Mengenal Keadaan Emosional
Keterampilan yang paling mendukung kecerdasaan emosional adalah kemampuan
untuk mengenali keadaan emosional secara akurat. Kondisi psikologis yang dikenal sebagai
alexithymia terdiri dari ketidakmampuan untuk menggambarkan atau mengenali emosi.
Orang yang mengalami gangguan ini tidak dapat menjelaskan keadaan emosional diri meraka
pada orang lain bahkan dirinya sendiri., mereka kehilangan kemampuan
mengintreprestasikan perasaan pribadi mereka yang dapat dimengerti oleh mereka sendiri
maupun orang lain. Sebagai contoh, mereka menonton film sedih dan merasakan sesuatu
yang tidak menyenangkan, tetapi tidak mengenali emosi tersebut sebagai perasaa sedih.
Salah satu alasan pentingnya mengenali perasaan sendiri secara akurat karena
memberi anda informasi mengenai penilaian diri sendiri, karena kita sudah mendapat
informasi mengenai penilaian diri maka kita akan diberi petunjuk mengenai cara bertindak
pada situasi tersebut. Dan yang terakhir adaalah emosi memberi kita manfaat yang lebih.
Penting juga bagi kita untuk mengerti dan memahami emosi orang lain untuk
mencapai tujuan kita. Misalnya seorang dokter yang memeriksa pasiennya tentu saja ia akan
menanyakan kepada pasien apakah pasien tersebut merasa khawatir, ketakutan dan
sebagainya. Dokter harus tau dan memberi diagnosa yang selanjutnya kepada pasien apakah
harus mengikuti konseling lebih lanjut.
Cara memperkirakan emosi dengan melalui interprestasi wajah.
1. Ada sejumlah kecil emosi utama yang berhubungan dengan ekspresi wajjah tertentu.
Seperti : takut, marah, senang, terkejut, sedih, muak,dan jijik.

8
2. Orang-orang yang cenderung menggunakan ekspresi wajah ketika merasakan emosi
tertentu.
3. Orang dapat menilai emosi berdasarkan wajah secara akurat, meskipun lebih mudah
berdasarkan kultur sendiri.
4. Meskipun akurasi dalam menyimpulkan emosi biasanya tapat, namun ada perbedaan
dalam melakukan penilaian.
Informasi berdasarkan wajah bukan satu-satunya metode yang ada untuk mendeteksi
suasana hti orang lain. Namun dikatakan bahwa informasi wajah lebih diutamakan jika
kita ingin menyimpulkan emosi orang lain.

BAB III
Memahami Emosi
Keterampilan kedua yang menentukan kecerdasaan emosi adalah kecerdasan
emosional adalah kemampuan untuk menamahami emosi. Hal utama dalam memahami
emosi adalah apa yang menyebabkannya. Contoh, setelah anda mengenali emosi yang
anda rasakan, pertanyaan selanjutnya adalah “ mengapa saya merasa begini ?”.
memahami penyebab emosi tidak hanya bermanfaat jika itu adlah emosi diri sendiir tetapi
juga emosi rang lain. Oleh karena itu walaupun mengenali emosi yang dirasakan oleh
orang lain, yang paling penting adalah mengetahui penyebab perasaan itu timbul.
Hal selanjutnya yang penting untuk dimengerti mengenai emosi adalah pengaruh yang
ditimbulkan akibat emosi. Contohnya seorang guru yang pulang pada malam hari ia
merasa lelah, terkena macet dan cuaca buruk. Jika guru itu mempunyai pemahaman
akibat emosional yang baik, ia mungkin memutuskan bahwa itu bukan saat yang tepat
untuk memeriksa karangan murid-muridnya, dan mengetahui bahwa penilaian tidak akan
objektif. Dan yang terakhir adalah Memahami cara kerja emosi.
Jika ketiga bentuk pemahaman emosional telah digabungkan, akan dicapai hali yang
sangat kuat. Orang yang memahami penyebab emosional, akibat emosional dan cara
kerja emosional biasanya mampu melihat “ gambar” yang lebih jelas. Contohnya, mereka
akan lebih mampu mengantisipasi bagaimana cara mereka bertingkah laku.

BAB IV
Mengatur dan Mengendalikan Emosi
Keterampilan ketiga yang mempengarui kecerdasaan emosional adalah kemampuan
untuk mengatur dan mengendalikan emosi. Kemampuan untuk mengatur emosi membuat

9
kita menjadi fleksibel dalam kehidupan emosional dan sosial. Dalam banyak hal, tanda
kematangan individu adalah kemampuan mereak untuk menguasai diri- mengendalikan
keinginan, harapan, gerak hari dan emosi. Orang yang kurang mampu sering kali
dianggap belum matang, implusif, tidak rasional dan kekanak-kanakan. Orang yang dapat
mengendalikan emosi nya cukup baik dalam menahan diri.
Manfaat pertama dari mengatur dan mengendalikan emosi adalah mengendalikan
tingkat keinginnan agar memaksimalkan penampilan diri. Manfaat lain dari kemampuan
untuk mengatur emosi diri sendiri adalah membuat anda teguh dalam menghadapi frustasi
dan godaan. Misalnya jika anda sedang berdiet, tetapi kehadiran kue dan sebagainya pasti
akan sangat menggangu. Emosi bersaing dalam hal ini adalah keinginan akan makanan
yang lezat. Jika cukup kuat, emosi yang bersaing dapat membuat anda meninggalkan
tujuan anda hanya untuk kesenangan sesaat.
Manfaat lebih lanjut adalah menghalangi tanggapan kita terhadap provokasi yang
merusak dari orang lain. Provokasi itu seperri diremehkan, disindir dan di hasut. Tentu
saja ada cara lain untuk menanggai provokasi, selain membalas berdasarkan langsung dan
implusif yaitu dengan cara menyenangkan seperti menggunakan humor untuk mengubah
suasana hati atau mecari tahu penyebab provokasi tersebut.
Ada manfaat pengaturan emosional lain yaitu : pengaturan emosi yang baik
memudahkan kita untuk bertindak tepat meskipun tidak biasa bagi orang lain. Sebagai
contoh, seorang remaja yang dipaksa merokok oleh teman- temannya. Tanpa kemampuan
untuk mengatur emosi negatif yang disebabkan oleh celaan sosial, ketakutan akan celaan
sangat kuar sehingga kita melakukan hal yang tidak benar.
Cara – cara mengatur emosi :
1. Menggunakan metode dengan melibatkan halangan atau menahan emosi yang tidak
menyenangkan ketika muncul., mengendalikan atau menghilangkan tanda-tanda
emosi dari luar. Teknik ini berguna jika anda berada dalam situasi dimana tidak tepat
memperlihatkan emosi seperti menahan tawa saat upacara.
2. Menggunakan penilaian ulang, misalnya seorang yang akan mengikuti ujian penting
berkata pada dirinya sendri bahwa ini adalah sebuah tes biasa. Denagan begitu ia akan
menurunkan tingkat kegelisahan yang dia rasakan.
3. Mengalihkan perhatian, misalnya seseorang yang sedang duduk dalam ruangan pratik
dokter gigi akan membayangkan liburan dipantai sehingga mengalihkan perhatian
dari sesuatu yang menurut dia kurang nyaman.

10
4. Menggunakan rencana aktif, misalnya seorang yang mengalami krisis keuangan akan
menngurangi pengeluran yang tidak perlu dan menerapkan anggaran mingguna yang
ketat.
5. Membuat daftar bantuan, cara ini mirip dengan rencana aktif.

Cara untuk mengatur emosi orang lain sangat lah sulit, kita harus mempengaruhi mereka
secara tidak langsung melalui ucapan dan perbuatan. Misalnya, menenangkan orang lain saat
gelisah ataupun sedoh, menghibur dengan memberikan suatu cerita humor, dan memberi
motivasi kepada orang lain.

BAB V
Menggunakan Emosi Secara Efektif
Keterampilan terakhir yang mempengaruhi kecerdasaan emosional adaalah :
kemampuan untuk memggunakan emosi agar lebih efektif dalam kehidupan.
1. Menggunakan emosi untuk meningkatkan penampilan, sebagai contoh seorang yang
gemuk sedang jatuh cinta maka ia akan berdiet dengan cara menempelkan foto-foto
yang menggambarkan dirnya gemuk dan tidak menarik. Maka foto-foto itu
menampilkan emosional yang mengarahkannya pada diet kembali, dalam hal ini
emosi berhasil memotivasi rasa malu dan kegelisahan.
2. Menggunakan emosi untuk meningkatkan keberadaan secara umum.
Emosi positif cenderung membuat kita lebih terbuka, lebih untuk menyelidiki, kreatif,
dan mencoba hal- hal yang baru. Sebaliknya emosi negatid biasanya memiliki efek
kebalikannya. Manfaatnya adalah memperpanjang suasana hati yang baik dan
membangkitkan emosi yang positif.
3. Menggunakan emosi untuk mempengaruhi orang lain, contohnya intimidasi,
permohonan, sanjungan, dan rasa bersalah.

Emosi juga dapat digunakan jika muncul konflik antar pribadi, tentu saja pertentangannya
tidak dapat dihindari. Emosi yang berbahaya dan menyakitkan menjadi bagian dari
konflik sosial adalah sesuatu yang dapat dipengaruhi oleh orang yang cerdas dalam
emosional. Cara yang paling penting untuk mempengaruhi konflik adalah menanggapi
secara tepat awal konflik ketika kita diprovokasi oleh orang lain. Salah satu cara
destruktif adalah dengan tidak menunjukan reaksi emosional ketika di provikasi.

11
Cara yang kedua adalah dengan mengungkapkan emosi anda yang dapat membuat konflik
semakin buruk. Oleh karena itu cara yang tepat adalah tidak langsung menanggapi
provokasi.

BAB VI
Meningkatkan Kecerdasaan Emosional Anda
Meskipun emosi dan ekspresi wajah tertentu bersifat universal pada semua semua
kebudayaan, tanggapan anda terhadap emosi yang anda rasakan , serta tindakan yang anda
lakukan. Banyak media yang dapat kita pelajari untuk mempelajari tingkat emosi seperti dari
orang tua, film, keluarga, pemimpin politik dan superhero. Dalam hal ini kita mengendalikan
emosi bukan dikendalikan oleh emosi. Sebagai contoh jika kita marah, kita mempunyai
pilihan untuk berteriak bahkan menjerit. Tetapi bisa juga kita menahan amarah kita. Kita
mempunyai kendali atas itu semua dan mempunyai pilihan – pilihan .
Cara mengenali emosi diri sendiri :
1. Melakukan penilaian yang jujur mengenai diri sendiri.
2. Sering memantau emosi dan dapay mengarahkan pada mengenali suatu perasaan saat
terjadi dan selanjutnya, melalui tanggapan tang tepat dan tenang. Jangan hanya
memperhatikan perasaan anda ( kualitas) tetapi juga seberapa sering emosi kita
berubah ( kuantitas) dan bisa juga melalui buku harian emosional.
3. Meminta bantuan kepada orang lain, dalam meminta bantuan orang lain tekanan
bahwa anda memerlukan kejujuran, dan nasehat mereka dengan mencatat dan tetap
berpikiran terbuka.

Mempelajari emosi ditandai oleh, ekspresi wajah ( mata, mulut, dahi ), kontak mata
atau kurang kontak mata, nada suara, sikap tubuh ( misalnya menjauh, tangan dilipat,
bersandar, dll), keadaan psikologis ( misalnya telapak tangan berkeringat. Otot tegang,
rahang terkatup rapat), menjadi pembangkang atau pendiam, tidak tertarik atau teralihkan
perhatiannya.
Dalam mengatur dan mengendalikan emosi diri sendiri ada beberapa hal yang bisa
dilakukan seperti :
1. Menunda tanggapan, artinya kita memberi waktu pada diri sendiri unyuk memilih
tanggapan yang tepat pada diri sendiri untuk memilih tanggapan yang tepat.
2. Menggunakan penilaian seksama, dalam hal ii kita memengang kendali mengenai
bagaimana kita menerima orang lain, bagaimana menginterprestasikan tindakan

12
mereka, dan bagaimana cara menanggapinya. Melalui penilaian ini kita dapat
menemukan cara-cara baru untuk menginterprestasikan emosi dan pengertian orang
lain.
3. Menggeser perhatian, dalam hal ini mengubah fokus perhatian sehingga kita bukan
berkonsentrasi pada masalah yang menyusahkan tetapi pada hal lain yang membuat
emosi anda menjadi tenang.
4. Menumpahkan kemarahan secara tepat,

Untuk mengatur emosi orang lain dapat dilakukan dengan cara :


1. Mendengarkan
2. Merangkul,
3. Gunakan humor,
4. Dan mengutarakan emosi yang terpendam.

13
BAB III
PEMBAHASAN

A. Analisis Isi Buku


Pembahasan Bab I
BUKU I
Intelegensi selalu dianggap sebagai cara dimana orang menilai gagasan, menggunakan logika,
memanipulasi angka, mengenali perbedaaan, menarik kesimpulan dan menangkap konsep
baru. Menurut Salovey dan Mayer mendefinsikan kecerdasan emosional (EQ) sebagai suatu
bentuk intelegensi yang melibatkan kemampuan untuk menangkap perasaan dan emosi diri
sendiri dan orang lain, untuk memberdakannya dan menggunakan informasi ini. Singkatan
EQ ( emotional Quotient). Konsep dasar EQ adalah mengenali emosi, memahami emosi,
mengatur emosi, dan menggunakan emosi.
BUKU II
EQ adalah penjembatan kesengjangan antara apa yang kita lakukan. Semakin tinggi bawahi
EQ, semakin terampil melakukan apa yang kita ketahui dengan benar Konsep dasar EQ
adalah menunjukkan, Menjelaskan, memohon, menyelidiki, dan memotivasi.
BUKU III
Intelegensi adalah daya yang dimiliki oleh suatu benda (yang hidup atau barang ciptaan
manusia) untuk menemukan, menerima, menyimpan, memisah-misahkan, dan mengolah
isyarat-isyarat yang dihasilkan alam semesta serta menjadikan semua itu sebagai pola intruksi
dari hasil optimal
Berdasarkan pembahasan ketiga buku tersebut dapat disimpulkan bahwa intelegensi adalah
orang menilai gagasan, menggunakan logika, memanipulasi angka, mengenali perbedaaan,
menarik kesimpulan dan menangkap konsep baru dan dijadikan sebagai pola instruksi.
Sedangkan EQ adalah bentuk intelegensi yang melibatkan kemampuan untuk menangkap
perasaan dan emosi diri sendiri dan orang lain sebagai jembatan.

14
Pembahasan Bab II
BUKU I
Cara memperkirakan emosi dengan melalui interprestasi wajah.
1. Ada sejumlah kecil emosi utama yang berhubungan dengan ekspresi wajjah tertentu.
Seperti : takut, marah, senang, terkejut, sedih, muak,dan jijik.
2. Orang-orang yang cenderung menggunakan ekspresi wajah ketika merasakan emosi
tertentu.
3. Orang dapat menilai emosi berdasarkan wajah secara akurat, meskipun lebih mudah
berdasarkan kultur sendiri.
4. Meskipun akurasi dalam menyimpulkan emosi biasanya tapat, namun ada perbedaan
dalam melakukan penilaian.
BUKU II
Mendekteksi EQ di tempat kerja :
1. Mitra kerja saling membantu
2. Manajer selalu mendengarkan anak buah serta pandai mengontrol emosi
3. Mitra kerja mamhami kerja keras kelompoknya.
4. Tidak ada rasa tertekan dan bosan
5. Karyawan saling mendukung satu sama lain.
BUKU III
Suatu tes intelegensi dilakukan pada sasaran yang diambil dengan cara random
(sembarangan) tetapi di dalam pelaksanaan memang sulit untuk begitu. Jadi asal hasil yangn
diperoleh (skor) memperlihatkan bentuk kurva gauss.
Berdasarkan ketiga buku tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa cara mendeteksi
intelegensi seseroang dapat dilakukan dengan cara mendeteksi wajah dan jika didalam
tempat kerja dapat dilakukan dengan melihat perilaku teman sekerja atau pun atasan kita
dan untuk mengetahui intelegensi seseorang dapat diperoleh melalui kurva gauss.

15
Pembahasan Bab III
BUKU I
Keterampilan kedua yang menentukan kecerdasaan emosi adalah kecerdasan emosional
adalah kemampuan untuk menamahami emosi. Hal utama dalam memahami emosi adalah
apa yang menyebabkannya. Hal selanjutnya yang penting untuk dimengerti mengenai emosi
adalah pengaruh yang ditimbulkan akibat emosi

BUKU II
Mengedalikan emosi bertujuan untuk pengolahan diri. Hal ini membutuhkan pendisplinan
pikira dalam pengolahan diri baik dalam rangsangan, tanggapan, tentang apa yang terbaik
dalam menghadapi seseroang .
Berdasarkan ketiga buku tersebut dapat disimpulkan hal utama dalam memahami dan
mengedalikan emosi adalah apa yang menyebabkan emosi itu terjadi serta pengolahan diri.

Pembahasan Bab VI
BUKU I
Cara meningkatkan kecerdasan emosi dengancara mendengarkan, merangkul, dan
menggunakan humor, serta tunda tanggapan secara mendadak agar kita bisa berpikir terlebih
dahulu.
BUKU II
cara meningkatkan keterampilan EQ ditempat kerja antara lain menunda kemudahan, displin
diri, permainan komunikasi, mendengarkan da tetaplah berpusat pada masalah bukan
orangnya.
Berdasarkan kedua buku diatas dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan EQ kita harus
mendengarkan, menggunakan humor, menunda tanggapan, dan tetap berkomunikasi dengan
orang lain.

16
B. Keunggulan dan Kelemahan Buku
 Keunggulan Buku :
Menurut saya buku ini sangat lengkap dan dapat dijadikan pegangan mahasiswa
khusunya bagi calon guru BK dan konselor , penjelasan dalam buku ini sangat padat
dan ringkas sehingga dapat dimengerti oleh mahasiswa, terdapat juga contoh tes dan
contoh cerita agar mempermudah mahasiswa dalam memahami EQ dan tes EQ . Buku
ini juga bagus untuk kita yang tidak dapat mengenali dan mengontrol emosi kita.
Terdapat rangkuman yang dapat mempermudah mahasiswa dalam mencatat hal –hal
penting yang terdapat dalam buku. Dalam buku juga di jelaskan bagaimana cara
menggunakan emosi secara efektif sehingga kita tidak mudah marah-marah kepada
orang banyak. Kesimpulannya buku ini sangat bagus, menarik, dan penuh dengan
wawasasn yang luas.
 Kelemahan Buku :
Setelah saya baca dan review buku uji dan asah EQ anda saya tidak menemukan
kelemahan atau kesalahan pada buku tersebut, karena apa yang disampaikan oleh
penulis buu tersebut sangat sesuai dengan isi buk tersebut. Tidak ada kesalahan
penulisan di dalam buku dan kesalahan tanda baca.

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Intelegensi sudah dikenal luas sebagai suatu karakteristik pribadi, baru pada akhir
abad 19 dilakukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mengukur kualitasnya secara formal.
Alfred Binet yang mengembangkan prototipe tes intelegensi modern pada tahun 1905. Tes
binet dikembangkan untuk membantu sistem pendidikan di Perancis. Nilai intelegensi dalam
metode binet dihitung sebagai rasio “ usia mental” berbanding “usia sebenarnya”, nilai
hasilnya dikenal sebagai “nilai intelegensi” atau (IQ).

Salovey dan Mayer mendefinsikan kecerdasan emosional (EQ) sebagai suatu bentuk
intelegensi yang melibatkan kemampuan untuk menangkap perasaan dan emosi diri sendiri
dan orang lain, untuk memberdakannya dan menggunakan informasi ini. Singkatan EQ (
emotional Quotient). Salvoye dan Mayer mengemukakan bahwa ada empat aspek dasar dari
kecerdasaan emosioanal : mengenali emosi, memahami emosi, mengatur emosi, dan
menggunakanemosi.
.

B. Saran

Penulis berharap adanya kritik dan saran agar critical book reprot ini lebih baik di
hari-hari berikutnya. Penulis juga berharap adanya pengaplikasian kepada pembaca tentang
isi dari buku ini khusunya bagi calon guru BK dan konselor karena buku ini sangat bagus.

18
DAFTAR PUSTAKA

Tim Harmoni. 2013.Uji dan Asah EQ Anda .Harmoni

Pattoon Patricia. 2011.EQ Karir Sukses . Delapratasa

Victor Serebriakoffdan Dr. Steven Langer 2002 . Test IQ Putra-PutriAnda. Semarang.


Dahara Prize

19

Anda mungkin juga menyukai