Dosen Pengampu
Dra. Nuraini., MS
OLEH
REGULER B
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas
berkat dan Rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
“ Patologi Sosial dan Kriminologi“ untuk tugas “Critical Book Report “ .
Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu saya
sebagai penulis terlebih dahulu mengucapkan kata maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan
penulisan juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini .
Akhir kata kami ucapkan terimakasih , semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca .
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................4
1.3 Manfaat........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.1 Identitas Buku..............................................................................................................................5
2.2 Ringkasan Buku...........................................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................................13
3.1 Kelebihan Buku...............................................................................................................................13
3.2 Kelemahan buku..............................................................................................................................14
BAB IV PENUTUP............................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................................15
4.2 Saran................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Didalam kehidupan manusia tentunya terdapat aturan yang harus dilakukan dan ditaati.
Salah satunya dalah norma. Norma ini merupakan sekumpulan pendapat mengenai bagaimana
seharusnya manusia itu bertingkah laku serta harus bertindak dengan pantas. Sehingga keharusan
serta kepantasan itu menjadi kebiasaan sekaligus juga bisa diturunkan dengan secara turun
menurun. Hingga mewujudkan segala macam peraturan yang nyata di dalam bergaulan hidup di
masyarakat. Salah satu bagian dari norma adalah norma sosial.
Norma sosial ini merupakan suatu perangkat yang dimana hal tersebut dibuat supaya
hubungan di suatu masyarakat bisa berjalan seperti yang diharapkan. Sedangkan Menurut E.
Utrecht norma sosial merupakan segala himpunan petunjuk hidup yang mengatur mengenai
segala macam bentuk tata tertib, di suatu masyarakat/bangsa yang yang mana peraturan itu harus
ditaati oleh tiap-tiap masyarakat. Serta bila melanggar maka akan terdapat suatu tindakan dari
pemerintah. Tindakan manusia yang menyimpang dari nilai dan norma atau peraturan disebut
dengan penyimpangan norma sosial. Yang dimana didalam penyimpangan norma sosial
terdadapat bentuk, dan jenis, fungsi, dan peran serta faktor penyebab sehingga dapat terjadi
penyimpangan norma sosial.
1.2 Tujuan
Adapun manfaat dalam mengkritik buku ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang
penyimpangan norma sosial
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku
2.1.1 Identitas Buku Utama
1. Judul buku : Patologi Sosial: Konsep, Teori dan Aplikasi
2. Pengarang : M Murdianto
3. Penerbit : CV. Elhikam Press
4. Tahun terbit : 2019
5. Kota Terbit : Lombok
6. Tebal Buku : 149 Halaman
2.1.2 Identitas Buku Pembanding
1. Judul : Patologi Sosial
2. Penulis : Dr. Paisol Burlian, S.Ag., M.Hum.
3. Penerbit : Bumi Aksara
4. Tahun terbit : 2015
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tebal Buku : 268 halaman
7. ISBN : 978-602-217-533-9
2.2 Ringkasan Buku
1. Kriminalitas
Secara sosiologis kriminalitas adalah sebagai perbuatan atau tingkah laku yang selain
merugikan penderita juga sangat merugikan masyarakat yakni hilangnya keseimbangan
ketenteraman dan ketertiban (R.Susilo, 1990). Kriminalitas secara umum juga disebut
sebagai tindakan dimana dalam perbuatannya yaitu melanggar hukum dan aturan serta
norma-norma sosial didalam suatu lingkungan masyarakat, sehingga dampak kriminalitas
sendiri bisa jadi berupa penentangan dari masyarakat.
Adapun macam-macam kriminalitas sebagai berikut: 1), Kejahatan tanpa korban (crime
without victims) adalah kejahatan atau kriminalitas yang tidak mengakibatkan penderitaan
pada korban akibat tindak pidana orang lain. Contohnya berjudi, mabuk-mabukan,
penyalahgunaan narkoba, dsb. 2), Sedangkan kejahatan kerah putih ialah suatu tindak
kejahatan yang pelakunya adalah orang yang terpandang atau orang yang memiliki status
sosial yang tinggi yang berada pada pekerjaan tertentu.Contohnya ialah korupsi. 3),
Kejahatan terorganisasi suatu tindak kejahatan yang melewati batas Negara, pelakunya ialah
organisasi yang memiliki jaringan global. Contohnya ialah perdagangan hewan yang
termasuk langka ke luar negeri. 4), Corporate crime yaitu suatu tindak kejahatan yang
memiliki tujuan yaitu untuk makan kerugian serta meningkatkan keuntungan pelakunya
ialah organisasi formal. Contohnya kasus first travel.
Untuk dapat menanggulanginya dilakukan cara berikut ini; tindakan tegas dari
pemerintah, hukum berlaku sama pada setiap golongan masyarakat, menciptakan lapangan
kerja baru pada masyarakat,dan menggerakan roda perekonomian yang tidak tebang pilih.
2. Perjudian
Perjudian ialah salah satu bentuk penyakit masyarakat satu bentuk patologi sosial.
Perjudian secara umum ialah pertaruhan dengan sengaja: yaitu mempertaruhkan satu
nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari adanya resiko dan
harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan,
perlombaan dan kejadian-kejadian yang tidak/belum pasti hasilnya..
3. Minuman Keras
Menurut Anang Syah (2001) akibat atau dampak dari penyalahgunaan zat adiktif
bagi pemakai adalah: pertama, Kepribadian rusak. Kedua, Tingkah laku (bohong,
manipulasi). Ketiga, Pola pikir keras. Keempat, Pelanggaran norma. Kelima, Fisik
(gemetaran, siang tidur malam begadang).
4. Narkoba
5. Premanisme
Premanisme berasal dari kata bahasa Belanda vrijman yang diartikan orang
bebas, merdeka dan kata isme yang berarti aliran. Premanisme adalah sebutan
pejoratif yang sering digunakan untuk merujuk kepada kegiatan sekelompok
orang yang mendapatkan penghasilannya terutama dari pemerasan kelompok
masyarakat lain
BAB 5
1. Kriminalitas
Kriminalitas merupakan produk dari masyarakat sehingga apabila kesa- daran hukum
telah tumbuh di masyarakat, dengan sendiri tingkat kriminalitas akan turun. Dengan
demikian, tujuan akhir politik kriminal, yaitu upaya perlindungan masyarakat dan upaya
mencapai kesejahteraan masyarakat akan terwujud.
Ada dua tahapan dalam pencegahan dan penanggulangan terhadap krimi- nalitas,
yaitu langsung dan tidak langsung. Secara langsung misalnya dengan memberikan
pengamanan fisik terhadap objek, memperbaiki lingkungan dan menyempurnakan
struktur sosial serta memperbarui hukum yang sudah tidak relevan. Adapun secara tidak
langsung bisa dengan memberikan penyuluhan dan sosialisasi serta kesadaran dan
tanggung jawab terhadap masalah kriminalitas, membuat peraturan serta ancaman,
menumbuhkan kesan akan adanya peng- awasan, dan sebagainya
2. Perjudian
b. Adanya keseimbangan antara bujet di pusat dan daerah. Adanya diskri- minasi
pemberian bujet, akan menimbulkan rasa tidak puas.
d. Khusus untuk mengurangi jumlah judi buntut, turunkan nilai hadiah tertinggi dari
macam-macam lotre resmi, lalu tambahkan jumlah hadiah hiburan lainnya
sehingga hadiah yang paling rendah itu nilainya hanya beberapa puluh kali saja
harga kertas lotre.
3. Korupsi
Korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan
guna mengeruk keuntungan pribadi yang merugikan kepentingan umum dan negara. Jadi,
korupsi merupakan gejala salah pakai dan salah urus dari ke- kuasaan, demi keuntungan
pribadi, terhadap sumber-sumber kekayaan negara dengan menggunakan wewenang dan
kekuatan formal (misalnya dengan alasan hukum dan kekuatan senjata) untuk
memperkaya diri sendiri.
4. Minuman Keras
Pelaku yang minum minuman keras tidak dihukum hanya karena minum
minuman keras yang memabukkan. Hukum memandang suatu perbuatan pelanggaran
atau tindak pidana hanya dari sisi kerugian yang ditimbulkan pelakunya. Dalam kasus
pelaku yang meminum minuman keras dalam ruangan tertutup dan hanya dia seorang diri
minum sampai mabuk, sulit sekali mencari kerugian akibat perbuatan tersebut. Lain
halnya apabila ia melakukannya di tempai ramai atau tempat di jalan umum, barulah hal
tersebut diperhitungkan. Hal ini dapat kita lihat pada Pasal 536 ayat (1) KUHP.
Pemberian sanksi bagi pemabuk bukanlah karena perbuatan itu sendiri, melainkan karena
akibat dari perbuatan itu dilakukan di keramaian dan merugikan orang banyak
5. Narkoba
Jadi istilah yang sebenarnya lebih tepat digunakan untuk kelompok zat yang dapat
memengaruhi sistem kerja otak ini adalah NAPZA (narkotika, psikotropika dan zat
adiktif) karena istilah ini lebih mengacu pada istilah yang digunakan dalam Undang-
Undang Narkotika dan Psikotropika. Narkoba adalah obat, bahan, dan zat yang bukan
termasuk jenis makanan. Oleh sebab itu, jika kelompok zat ini dikonsumsi oleh manusia
baik dengan cara dihirup, diisap, ditelan, atau disuntikkan, ia akan memengaruhi susunan
saraf pusat (otak) dan akan menyebabkan ketergantungan. Akibatnya, sistem kerja otak
dan fungsi vital organ tubuh lain, seperti jantung, pernapasan, peredaran darah, dan lain-
lain akan berubah meningkat pada saat mengonsumsi serta akan menurun pada saat tidak
dikonsumsi (menjadi tidak teratur).
6. Prostitusi
Masalah prostitusi merupakan masalah klasik yang sudah lama menjadi polemik.
Permasalahan prostitusi mengalami dilema yang menimbulkan pro dan kontra. Bagi yang
pro mengkaitkan prostitusi sebagai hak ekonomi bagi pelaku bisnis pros- titusi itu sendiri
sedangkan yang kontra menganggap lokalisasi sebagai bentuk legalisasi bisnis haram
yang bertentangan dengan aspek moralitas masyarakat. Salah satu cara yang digunakan
pemerintah dalam menekan bertambahnya jumlah PSK di antaranya dengan mencatat
rutin jumlah PSK dan muncikari
7. Pornografi
8. Geng Motor
BUKU UTAMA
2) Penulisan dan penyampaian materi mudah diterima oleh masyarakat awan dan
mahasiswa. Oleh karena itu buku ini cocok untuk menjadi buku pegangan
bagi mahasiswa
3) Referensi dalam buku ini sangat aktual dan up to date sehingga buku ini
sesuai dengan keadaan masyarakat pada saat sekarang
BUKU PEMBANDING
2) Dalam buku ini terdapat tindak – tindak hukum yang dapat digunkan jika
kita menglanggar/ melakukan penyimpangan tersebut
BUKU UTAMA
Selama penulis review buku utama kelemahan yang ditemukan adalah tidak
adanya tindak – tindak hukum yang dijelaskan jika melakukan penyimpangan
tersebut.
BUKU PEMBANDING
4.1 Kesimpulan
Norma sosial merupakan segala himpunan petunjuk hidup yang mengatur mengenai
segala macam bentuk tata tertib, di suatu masyarakat/bangsa yang yang mana peraturan itu harus
ditaati oleh tiap-tiap masyarakat. Serta bila melanggar maka akan terdapat suatu tindakan dari
pemerintah. Tindakan manusia yang menyimpang dari nilai dan norma atau peraturan disebut
dengan penyimpangan norma sosial. Yang dimana didalam penyimpangan norma sosial
terdadapat bentuk, dan jenis, fungsi, dan peran serta faktor penyebab sehingga dapat terjadi
penyimpangan norma sosial.
4.2 Saran
1. Kepada Guru BK adalah buku ini bagus untuk dijadikan sebagai buku pegangan dalam
menghadapi peserta didik yang memiliki tingkah laku menyimpang dan mengeatahui
cara mengatasi tingkah laku peserta didik yang menyimpang tersebut.
2. Kepada peserta didik adalah buku ini dapat dijadikan bahan bacaan dalam menentukan
tingkah laku dirinya sendiri dan cara menghadapi tingkah laku yang menyimpang dari
orang lain
DAFTAR PUSTAKA