Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

EVALUASI PENDIDIKAN PAI

PETA PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR

Dosen Pengampuh : Nopita Sari, M.Pd.

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 12

NURPALAH 11611140

NURMILA SRIMULYANI 11611061

RIKI MAULANA 11611195

EDISUHARDI 11611174

SEMESTER/KELAS: V (Lima)/F

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PONTIANAK

TAHUN 2018

1
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaim warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadihat Allah SWT yang telah
memberikan karunia, taufiq, dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam selalu
terlimpahkan kepada Rasulullah Saw sehingga tim penulis dapat menyelasaikan
penulisan makalah yang berjudul "Peta Pengembangan Hasil Belajar" sebagai
tugas mata kuliah Evaluasi Pendidikan PAI.

Dalam penulisan makalah ini, penulis berusaha menyajikan secara


sederhana, praktis, dan sistematis agar mudah dimengerti oleh para pembaca. Jika
dalam penulisan makalah terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan, maka
kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besatnya atas koreksi-
koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu
evaluasi dalam pembuatan makalah ini.

Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat


berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca pada
umumnya dan para akademis khususnya.

Pontianak, 19 November 2018

Penyusun

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 2

A. Konsep-konsep peta pengembangan hasil belajar...............................2


B. Tujuan peta pengembangan hasil belajar............................................ 5
C. Langkah-langkah menyusun peta pengembangan hasil belajar.......... 8

BAB III PENUTUP....................................................................................... 11

A. Kesimpulan........................................................................................ 11
B. Saran.................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari seberapa jauh
perkembangan pemahaman konsep peserta didik dari sebelum
dilaksanakannya proses pembelajaran sampai setelah proses pembelajaran.
Pemahaman konsep dasar di awal pembelajaran akan menentukan
keberhasilan belajar peserta didik. Konsep awal yang mantap akan
memudahkan peserta didik dalam menerima konsep-konsep baru yang
diberikan pada proses pembelajaran.
Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam
bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan pendidikan. Hasil belajar siswa hakikatnya adalah perubahan-
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep-konsep peta pengembangan hasil belajar?
2. Apa saja tujuan peta pengembangan hasil belajar?
3. Bagaimana langkah-langkah menyusun peta pengembangan hasil
belajar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep peta pengembangan hasil belajar.
2. Untuk mengetahui tujuan dari peta pengembangan hasil belajar.
3. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah menyusun peta
pengembangan hasil belajar.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Peta Pengembangan Hasil Belajar


Menurut Anas Sudijono (2008: 1) secara harfiah kata evaluasi
berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam bahasa Arab: al-Taqdir;
dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value ;
dalam bahasa Arab; al-Qimah; dalam bahasa Indonesia berarti nilai.
Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan dapat diartikan
sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Adapun dari segi istilah,
sebagaimana dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown
(1977): Evaluation refer to the act or process to determining the value of
something. Menurut defenisi ini, maka istilah evaluasi itu menunjuk
kepada atau mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Menurut Nana Sudjana (2012: 3) hasil belajar siswa hakikatnya
adalah perubahan-perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.
Oleh sebab itu dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan intruksional
yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan
dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian.
Peniaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai
tujuan-tujuan pengajaran. Dalam penilaian ini dilihat sejauh mana
keefektifan dan keefesiennya dalam mencapai tujuan pengajaran atau
perubahan tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses
belajar saling berkaitan satu sama lain sebab hasil merupakan akibat dari
proses.
Peta perkembangan hasil belajar adalah suatu laporan hasil belajar yang
dibuat dalam bentuk garis kontinum (grafik perkembangan) yang memuat
deskripsi dan uraian perkembangan kemampuan atau kompetensi hasil belajar

2
siswa. Peta tersebut dapat digunakan guru untuk memantau kemajuan belajar
siswa. Kemajuan belajar siswa tersebut memang tidak bisa diketahui secara pasti
tetapi diestimasi. Selain itu, kemajuan belajar siswa tidak hanya dipantau dari
perkembangan kemampuan siswa pada semua bidang studi/mata pelajaran di
sekolah.
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur
yang dapat dibedakan, yakini tujuan pengajaran instruksional pengalaman
proses belajar mengajar dan hasil belajar. Tujuan instruksional pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri
siswa. Oleh sebab itu dalam penilaian hanya diperiksa sejauh mana
perubahan tingkah laku siswa telah terjadi melalui proses belajarnya
dengan mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional dapat diambil
tindakan perbaikan pengajaran dan perbaikan siswa yang bersangkutan,
misalnya dengan melakukan perubahan dalam strategi mengajar
memberikan bimbingan dan bantuan belajar kepada siswa dengan
perkataan lain. Hasil penilaian tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui
tercapai tidaknya tujuan instruksional, dalam hal ini perubahan tingkah
laku siswa tetapi juga sebagai umpan balik bagi upaya memperbaiki proses
belajar mengajar (Nana Sudjana, 2012: 3).
Untuk merumuskan peta pengembangan hasil belajar tidak terlepas
dengan yang namanya penilaian hasil belajar maupun evaluasi hasil
belajar, dan laporan hasil belajar. Sebelum memetakan pengembangan
hasil belajar, kita harus mengetahui apa dan bagaimana mengevaluasi hasil
belajar.
Evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam
meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktivitas suatu lembaga dallam
melaksanakan programnya. Melalui evaluasi akan diperoleh informasi
tentang apa yang telah dicapai dan mana yang belum, dan selanjutnya
informasi ini digunakan untuk perbaikan suatu program (Djemari Mardapi,
2012: 4).

3
Menurut Anas Sudijono (2008: 9-11) Evaluasi adalah kegiatan atau
proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai, sampai di manakah
tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan. Apabila tujuan
yang telah dirumuskan itu direncanakan untuk dicapai secara bertahap,
maka dengan evaluasi yang berkesinambungan akan dapat dipantau,
tahapan manakah yang sudah dapat diselesaikan, tahapan manakah yang
berjalan dengan mulus, dan mana pula tahapan yang mengalami kendala
dalam pelaksanaannya. Alhasil dengan evaluasi terbuka kemungkinan bagi
evaluasi teruntuk mengukur seberapa jauh atau seberapa besar kemajuan
atau perkembangan program yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah dirumuskan. Evaluasi yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, akan membuka peluang bagi evaluator untuk membuat
perkiraan apakah tujuan yang telah dirumuskan akan dapat dicapai pada
waktu yang telah ditentukan ataukah tidak. Apabila berdasarkan data hasil
evaluasi itu diperkirakan bahwa tujuan tidak dapat dicapai sesuai dengan
rencana, maka evaluator akan berusaha untuk mencari dan menemukan
faktor-faktor penyebabnya serta mencari dan menemukan jalan keluar atau
cara-cara pemecahannya. Dengan dilakukannya evaluasi terhadap hasil
belajar siswa, maka para siswa akan mengetahui apakah dirinya termasuk
siswa yang berkemampuan tinggi, berkemampuan rata-rata, ataupun
berkemampuan rendah. Demikian pula dengan dilakukannya evaluasi hasil
belajar tersebut maka para siswa yang bersangkutan akan menjadi tahu
atau mengerti di manakah posisi letak dirinya di tengah-tengah teman-
temannya. Apakah yang termasuk siswa kelompok atas (pandai),
kelompok sedang (biasa-biasa saja), apakah termasuk dalam kelompok
bawah (bodoh).

Kegiatan evaluasi memerlukan informasi yang diperoleh dari hasil


assesment. Assesment merupakan kegiatan menafsirkan data hasil
pengukuran, yaitu data yang bersifat kuantitatif. Penilaian adalah proses
memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan

4
suatu kriteria tertentu . penilaian hasil belajar adalah proses pemberian
nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria
tertentu hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil
belajar siswa.

B. Tujuan Peta Pengembangan Hasil Belajar


Menururt Zainal Arifin (2013:15-16) Tujuan penilaian hasil belajar
adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi
yang telah diberikan
2. Untuk mengetahui kecakapan motivasi, bakat, minat dan sikap peserta
didik terhadap program pembelajaran
3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar
peserta didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
telah ditetapkan
4. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran keunggulan peserta didik dapat
dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan pembinaan dan
pengembangan lebih lanjut sedangkan kelemahannya dapat dijadikan
acuan untuk memberikan bantuan atau bimbingan
5. Untuk seleksi yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai
dengan jenis pendidikan tertentu
6. Untuk menentukan kenaikan kelas
7. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang
dimilikinya

Seorang guru perlu mengetahui tingkat kemajuan peserta didik


sebab pengetahuan mengenai kemajuan peserta didik mempunyai
bermacam-macam kegunaan:
1. Melalui pengetahuan itu kita dapat mengetahui kedudukan peserta
didik dalam kelompoknya, kita dapat mempraktikkan apakah seorang
peserta didik dalam kelompoknya dapat dimasukkan ke dalam

5
golongan anak yang biasa atau yang luar biasa dalam arti super genius
atau lambat majunya. Berdasarkan pengetahuan ini kita dapat
mengadakan perencanaan yang realistis mengenai masa depan anak.
Hal ini penting karena keberhasilan peserta didik sebagai anggota
masyarakat di kemudian hari akan ditentukan oleh ada tidaknya
perencanaan masa depan yang realistis
2. Apabila pengetahuan tentang kemajuan peserta didik tadi digabungkan
dengan pengetahuan tentang kapasitas kemampuan dasar peserta didik,
maka ia dapat dipergunakan sebagai petunjuk mengenai kesungguhan
usaha anak dalam menempuh program pendidikannya, melalui
petunjuk ini pula kita dapat membantu peserta didik sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan.
Menurut Anas Sudijono (2008:16-17), beliau mengemukakan
bahwa tujuan evaluasi pendidikan itu ada dua, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus.
1. Tujuan umum
Secara umum tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan pada dua yaitu
a. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan
sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang
dialami oleh para peserta didik setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain tujuan
umum dari evaluasi dalam pendidikan adalah untuk memperoleh data
pembuktian yang akan menjadi petunjuk sampai di mana tingkat
kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian
tujuan-tujuan kurikuler setelah mereka menempuh proses
pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b. Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran
yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka
waktu tertentu. Jadi tujuan umum yang kedua dari evaluasi
pendidikan adalah untuk mengukur dan menilai sampai di manakah
efektivitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah

6
diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik serta kegiatan belajar
yang dilaksanakan oleh peserta didik.
2. Tujuan khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam
bidang pendidikan adalah:
b. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh
program pendidikan tanpa adanya evaluasi, maka tidak mungkin
timbul kegairahan atau rangsangan pada peserta didik
untukmemperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
c. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab
keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti
program pendidikan sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan atau
cara-cara perbaikannya.

Peta perkembangan hasil belajar dimaksudkan sebagai :


1. Acuan guru dalam memantau perkembangan belajar siswa

Bila kita bermaksud memantau suatu kemampuan, kita perlu


mengkaji terlebih dahulu; apakah kemampuan tersebut sudah didukung
oleh data yang memadai; apakah kemampuan tersebut merupakan
kemampuan yang kompleks untuk dijadikan tolok ukur keberhasilan
siswa; apakah penggunaan alat ukur yang berbeda akan diperoleh
kesimpulan kemampuan yang berbeda.

Oleh karena itu pada waktu menyusun peta kemajuan hasil


belajar harus diikuti dengan analisis apakah hasil prestasi siswa secara
konsisten menunjukkan tingkat pencapaian belajar seperti pada uraian
yang terdapat pada peta kemajuan hasil belajar.

2. Acuan guru dalam mengestimasi tingkat keberhasilan (pencapaian


pengetahuan) siswa

7
Estimasi ini didasarkan pada bukti yang berupa nilai tugas atau
ulangan siswa. Dalam melakukan estimasi, guru harus memperhatikan
kualitas dan akurasi bukti tersebut. Estimasi harus didasarkan pada data
siswa yang paling akurat. Perlu diketahui bahwa tingkat keberhasilan
siswa disini hanya berdasarkan estimasi, tidak bisa menunjukkan
tingkat keberhasilan belajar siswa secara pasti.

Jadi, menurut kami tujuan peta pengembangan hasil belajar


untuk pendidik atau guru adalah untuk memudahkan pendidik atau guru
dalam mengevaluasi hasil belajar dan memantau kemampuan siswa,
apakah hasil belajar siswa sudah mencapai target/tujuan pembelajaran
ataukah belum. Jika belum maka guru akan merumuskan penyebab
ketidaktuntasan dan mengadakan remedial. Bagi siswa, tujuan peta
pengembangan hasil belajar siswa adalah agar siswa mengetahui letak
keberadaan dirinya dengan kemampuannya dan dapat termotivasi untuk
memperbaiki diri dalam pembelajaran dan meningkatkan prestasinya.

C. Langkah-langkah
.Langkah Penyusunan Peta Kemajuan Hasil belajar
1. Menentukan jenis kemampuan, dan keterampilan yang ada pada area
pembelajaran. Mengukur kemampuan tersebut apakah memadai dan
cukup kompleks sebagai tolak ukur keberhasilan belajar siswa, apakah
dengan tolak ukur yang berbeda diperoleh kemampuan siswa yang
berbeda.
2. Membuat tahapan hasil belajar yang menunjukkan adanya
perkembangan belajar. Merevisi peta kemampuan belajar. Melengkapi
peta kemajuan belajar dapat dilakukan dengan memberi penjelasan
secara rinci kemampuan pada peta dan mengisi tahapan kemampuan
yang masih kosong.
Tingkat keberhasilan dapat ditentukan secara komparatif patokan atau
acuan norma dan absolut. Patokan secara komparatif ditetapkan
berdasarkan prestasi siswa dalam suatu kelompok. Patokan absolut

8
ditetapkan sebagai level kemampuan yang menjadi batas pada konteks
tertentu.
Penyusunan peta menggunakan dua pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan bottom-up
Langkahnya dengan menyusun tahapan pengetahuan,
keterampilan, dan pemahaman yang didasarkan pada hasil observasi
serta penilaian dari sampel tugas siswa. Hasil tugas siswa yang
diobservasi biasanya masih terbatas. Tahapan tersebut
disempurnakan dengan menggunakan sampel tugas yang banyak.
b. Pendekatan Top Down
Langkahnya dengan meminta guru dan ahli bidang studi untuk
menyusun tahapan pengetahuan, dan keterampilan dari kemampuan
yang diukur. Kemudian menyempurnakan tahapan yang disusun
guru dengan cara mengujikan secara empiris pada siswa.
3. Merevisi Peta Kemajuan Belajar
Bila draft peta kemajuan belajar sudah tersusun, maka peta itu
perlu disempurnakan dengan cara diuji secara empiris berdasarkan data
siswa. Dengan uji empiris diharapkan deskripsi kemajuan belajar siswa
pada peta tersebut menjadi lebih akurat.
Proses vertifikasi tersebut sama dengan proses yang terjadi pada
waktu kita mengecek denah suatu jalan yang telah kita buat dengan
posisi jalan yang sebenarnya.
Dua hal yang perlu ditanyakan pada waktu merevisi peta kemajuan
belajar yaitu :
a. Apakah deskripsi hasil belajar pada peta sesuai dengan hasil belajar
siswa yang sebenarnya terjadi di kelas; apakah deskripsi tersebut
menggambarkan adanya kemajuan atau perkembangan belajar
siswa;
b. Apakah tahapan kemampuan pada peta sudah menggambarkan
kemajuan seperti yang dimaksud oleh guru di kelas. Hal tersebut

9
perlu karena bila tidak sesuai maka peta kemajuan itu sulit
dimanfaatkan guru di kelas.
4. Melengkapi Peta Kemajuan Belajar
Melengkapi peta kemampuan adalah memberi penjelasan secara
rinci kemampuan pada peta dan mengisi tahapan kemampuan yang
masih kosong. Proses melengkapi peta kemajuan merupakan tahap
lanjutan yang mungkin tidak pernah selesai. Tahapan melengkapi peta
kemajuan belajar akan lebih berhasil bila didasarkan pada tugas siswa
yang sangat banyak sehingga deskripsi kemampuan yang ada pada peta
menjadi lebih ‘kaya.’
5. Penetapan patokan
Patokan (patokan) adalah acuan atau patokan untuk menentukan
tingkat keberhasilan siswa dalam belajar, atau acuan dalam
menentukan kemampuan yang harus dikuasai siswa pada usia tertentu .
Patokan dapat bersifat absolut atau komaratif. Patokan komparatif
ditetapkan berdasarkan prestasi siswa dalam suatu kelompok tersebut.
Di bidang pendidikan, yang dapat digunakan sebagai acuan misalnya
prestasi siswa pada tahun sebelumnya, prestasi siswa dari sekolah lain
atau negara lain. Seperti misalnya: bagaimana tingkat literasi siswa
saat ini dibanding tingkat literasi siswa dua tahun yang lalu, bagaimana
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di provinsi A
dibanding prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di provinsi
B, dan sebagainya.
Proses penyusunan patokan komparatif disebut sebagai patokan
atau acuan norma. Dalam penyusunan patokan komparatif lazimnya
menggunakan kelompok data secara nasional atau data prestasi siswa
secara internasiona.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam


meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktivitas suatu lembaga dallam
melaksanakan programnya. Melalui evaluasi akan diperoleh informasi
tentang apa yang telah dicapai dan mana yang belum, dan selanjutnya
informasi ini digunakan untuk perbaikan suatu program. Hasil belajar
siswa hakikatnya adalah perubahan-perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif afektif dan
psikomotoris.
Peta perkembangan hasil belajar adalah suatu laporan hasil belajar
yang dibuat dalam bentuk garis kontinum (grafik perkembangan) yang
memuat deskripsi dan uraian perkembangan kemampuan atau kompetensi
hasil belajar siswa. Peta tersebut dapat digunakan guru untuk memantau
kemajuan belajar siswa. Kemajuan belajar siswa tersebut memang tidak
bisa diketahui secara pasti tetapi diestimasi. Selain itu, kemajuan belajar
siswa tidak hanya dipantau dari perkembangan kemampuan siswa pada
semua bidang studi/mata pelajaran di sekolah. Peta perkembangan hasil
belajar adalah suatu laporan hasil belajar yang dibuat dalam bentuk garis
kontinum (grafik perkembangan) yang memuat deskripsi dan uraian
perkembangan kemampuan atau kompetensi hasil belajar siswa. Peta
tersebut dapat digunakan guru untuk memantau kemajuan belajar siswa.
Kemajuan belajar siswa tersebut memang tidak bisa diketahui secara pasti
tetapi diestimasi. Selain itu, kemajuan belajar siswa tidak hanya dipantau
dari perkembangan kemampuan siswa pada semua bidang studi/mata
pelajaran di sekolah.
Peta perkembangan hasil belajar dimaksudkan sebagai: Acuan guru
dalam memantau perkembangan belajar siswa dan acuan guru dalam
mengestimasi tingkat keberhasilan (pencapaian pengetahuan) siswa.

11
Langkah penyusunan peta kemajuan hasil belajar, antara lain:
menentukan jenis kemampuan, dan keterampilan yang ada pada area
pembelajaran, membuat tahapan hasil belajar yang menunjukkan adanya
perkembangan belajar, merevisi peta kemajuan belajar, melengkapi peta
kemajuan belajar.

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu kami menyarankan kepada teman-teman sesama
mahasiswa untuk mencari informasi lain sebagai tambahan dari apa yang
telah kami uraikan di atas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur).


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mardapi, Djemari. 2012. Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo


Persada.

Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

13

Anda mungkin juga menyukai