DISUSUN OLEH
KELOMPOK 12
NURPALAH 11611140
EDISUHARDI 11611174
SEMESTER/KELAS: V (Lima)/F
PONTIANAK
TAHUN 2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadihat Allah SWT yang telah
memberikan karunia, taufiq, dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam selalu
terlimpahkan kepada Rasulullah Saw sehingga tim penulis dapat menyelasaikan
penulisan makalah yang berjudul "Peta Pengembangan Hasil Belajar" sebagai
tugas mata kuliah Evaluasi Pendidikan PAI.
Penyusun
Kelompok 12
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 2
A. Kesimpulan........................................................................................ 11
B. Saran.................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari seberapa jauh
perkembangan pemahaman konsep peserta didik dari sebelum
dilaksanakannya proses pembelajaran sampai setelah proses pembelajaran.
Pemahaman konsep dasar di awal pembelajaran akan menentukan
keberhasilan belajar peserta didik. Konsep awal yang mantap akan
memudahkan peserta didik dalam menerima konsep-konsep baru yang
diberikan pada proses pembelajaran.
Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam
bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan pendidikan. Hasil belajar siswa hakikatnya adalah perubahan-
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep-konsep peta pengembangan hasil belajar?
2. Apa saja tujuan peta pengembangan hasil belajar?
3. Bagaimana langkah-langkah menyusun peta pengembangan hasil
belajar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep peta pengembangan hasil belajar.
2. Untuk mengetahui tujuan dari peta pengembangan hasil belajar.
3. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah menyusun peta
pengembangan hasil belajar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
siswa. Peta tersebut dapat digunakan guru untuk memantau kemajuan belajar
siswa. Kemajuan belajar siswa tersebut memang tidak bisa diketahui secara pasti
tetapi diestimasi. Selain itu, kemajuan belajar siswa tidak hanya dipantau dari
perkembangan kemampuan siswa pada semua bidang studi/mata pelajaran di
sekolah.
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur
yang dapat dibedakan, yakini tujuan pengajaran instruksional pengalaman
proses belajar mengajar dan hasil belajar. Tujuan instruksional pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri
siswa. Oleh sebab itu dalam penilaian hanya diperiksa sejauh mana
perubahan tingkah laku siswa telah terjadi melalui proses belajarnya
dengan mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional dapat diambil
tindakan perbaikan pengajaran dan perbaikan siswa yang bersangkutan,
misalnya dengan melakukan perubahan dalam strategi mengajar
memberikan bimbingan dan bantuan belajar kepada siswa dengan
perkataan lain. Hasil penilaian tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui
tercapai tidaknya tujuan instruksional, dalam hal ini perubahan tingkah
laku siswa tetapi juga sebagai umpan balik bagi upaya memperbaiki proses
belajar mengajar (Nana Sudjana, 2012: 3).
Untuk merumuskan peta pengembangan hasil belajar tidak terlepas
dengan yang namanya penilaian hasil belajar maupun evaluasi hasil
belajar, dan laporan hasil belajar. Sebelum memetakan pengembangan
hasil belajar, kita harus mengetahui apa dan bagaimana mengevaluasi hasil
belajar.
Evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam
meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktivitas suatu lembaga dallam
melaksanakan programnya. Melalui evaluasi akan diperoleh informasi
tentang apa yang telah dicapai dan mana yang belum, dan selanjutnya
informasi ini digunakan untuk perbaikan suatu program (Djemari Mardapi,
2012: 4).
3
Menurut Anas Sudijono (2008: 9-11) Evaluasi adalah kegiatan atau
proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai, sampai di manakah
tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan. Apabila tujuan
yang telah dirumuskan itu direncanakan untuk dicapai secara bertahap,
maka dengan evaluasi yang berkesinambungan akan dapat dipantau,
tahapan manakah yang sudah dapat diselesaikan, tahapan manakah yang
berjalan dengan mulus, dan mana pula tahapan yang mengalami kendala
dalam pelaksanaannya. Alhasil dengan evaluasi terbuka kemungkinan bagi
evaluasi teruntuk mengukur seberapa jauh atau seberapa besar kemajuan
atau perkembangan program yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah dirumuskan. Evaluasi yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, akan membuka peluang bagi evaluator untuk membuat
perkiraan apakah tujuan yang telah dirumuskan akan dapat dicapai pada
waktu yang telah ditentukan ataukah tidak. Apabila berdasarkan data hasil
evaluasi itu diperkirakan bahwa tujuan tidak dapat dicapai sesuai dengan
rencana, maka evaluator akan berusaha untuk mencari dan menemukan
faktor-faktor penyebabnya serta mencari dan menemukan jalan keluar atau
cara-cara pemecahannya. Dengan dilakukannya evaluasi terhadap hasil
belajar siswa, maka para siswa akan mengetahui apakah dirinya termasuk
siswa yang berkemampuan tinggi, berkemampuan rata-rata, ataupun
berkemampuan rendah. Demikian pula dengan dilakukannya evaluasi hasil
belajar tersebut maka para siswa yang bersangkutan akan menjadi tahu
atau mengerti di manakah posisi letak dirinya di tengah-tengah teman-
temannya. Apakah yang termasuk siswa kelompok atas (pandai),
kelompok sedang (biasa-biasa saja), apakah termasuk dalam kelompok
bawah (bodoh).
4
suatu kriteria tertentu . penilaian hasil belajar adalah proses pemberian
nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria
tertentu hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil
belajar siswa.
5
golongan anak yang biasa atau yang luar biasa dalam arti super genius
atau lambat majunya. Berdasarkan pengetahuan ini kita dapat
mengadakan perencanaan yang realistis mengenai masa depan anak.
Hal ini penting karena keberhasilan peserta didik sebagai anggota
masyarakat di kemudian hari akan ditentukan oleh ada tidaknya
perencanaan masa depan yang realistis
2. Apabila pengetahuan tentang kemajuan peserta didik tadi digabungkan
dengan pengetahuan tentang kapasitas kemampuan dasar peserta didik,
maka ia dapat dipergunakan sebagai petunjuk mengenai kesungguhan
usaha anak dalam menempuh program pendidikannya, melalui
petunjuk ini pula kita dapat membantu peserta didik sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan.
Menurut Anas Sudijono (2008:16-17), beliau mengemukakan
bahwa tujuan evaluasi pendidikan itu ada dua, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus.
1. Tujuan umum
Secara umum tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan pada dua yaitu
a. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan
sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang
dialami oleh para peserta didik setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain tujuan
umum dari evaluasi dalam pendidikan adalah untuk memperoleh data
pembuktian yang akan menjadi petunjuk sampai di mana tingkat
kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian
tujuan-tujuan kurikuler setelah mereka menempuh proses
pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b. Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran
yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka
waktu tertentu. Jadi tujuan umum yang kedua dari evaluasi
pendidikan adalah untuk mengukur dan menilai sampai di manakah
efektivitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah
6
diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik serta kegiatan belajar
yang dilaksanakan oleh peserta didik.
2. Tujuan khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam
bidang pendidikan adalah:
b. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh
program pendidikan tanpa adanya evaluasi, maka tidak mungkin
timbul kegairahan atau rangsangan pada peserta didik
untukmemperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
c. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab
keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti
program pendidikan sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan atau
cara-cara perbaikannya.
7
Estimasi ini didasarkan pada bukti yang berupa nilai tugas atau
ulangan siswa. Dalam melakukan estimasi, guru harus memperhatikan
kualitas dan akurasi bukti tersebut. Estimasi harus didasarkan pada data
siswa yang paling akurat. Perlu diketahui bahwa tingkat keberhasilan
siswa disini hanya berdasarkan estimasi, tidak bisa menunjukkan
tingkat keberhasilan belajar siswa secara pasti.
C. Langkah-langkah
.Langkah Penyusunan Peta Kemajuan Hasil belajar
1. Menentukan jenis kemampuan, dan keterampilan yang ada pada area
pembelajaran. Mengukur kemampuan tersebut apakah memadai dan
cukup kompleks sebagai tolak ukur keberhasilan belajar siswa, apakah
dengan tolak ukur yang berbeda diperoleh kemampuan siswa yang
berbeda.
2. Membuat tahapan hasil belajar yang menunjukkan adanya
perkembangan belajar. Merevisi peta kemampuan belajar. Melengkapi
peta kemajuan belajar dapat dilakukan dengan memberi penjelasan
secara rinci kemampuan pada peta dan mengisi tahapan kemampuan
yang masih kosong.
Tingkat keberhasilan dapat ditentukan secara komparatif patokan atau
acuan norma dan absolut. Patokan secara komparatif ditetapkan
berdasarkan prestasi siswa dalam suatu kelompok. Patokan absolut
8
ditetapkan sebagai level kemampuan yang menjadi batas pada konteks
tertentu.
Penyusunan peta menggunakan dua pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan bottom-up
Langkahnya dengan menyusun tahapan pengetahuan,
keterampilan, dan pemahaman yang didasarkan pada hasil observasi
serta penilaian dari sampel tugas siswa. Hasil tugas siswa yang
diobservasi biasanya masih terbatas. Tahapan tersebut
disempurnakan dengan menggunakan sampel tugas yang banyak.
b. Pendekatan Top Down
Langkahnya dengan meminta guru dan ahli bidang studi untuk
menyusun tahapan pengetahuan, dan keterampilan dari kemampuan
yang diukur. Kemudian menyempurnakan tahapan yang disusun
guru dengan cara mengujikan secara empiris pada siswa.
3. Merevisi Peta Kemajuan Belajar
Bila draft peta kemajuan belajar sudah tersusun, maka peta itu
perlu disempurnakan dengan cara diuji secara empiris berdasarkan data
siswa. Dengan uji empiris diharapkan deskripsi kemajuan belajar siswa
pada peta tersebut menjadi lebih akurat.
Proses vertifikasi tersebut sama dengan proses yang terjadi pada
waktu kita mengecek denah suatu jalan yang telah kita buat dengan
posisi jalan yang sebenarnya.
Dua hal yang perlu ditanyakan pada waktu merevisi peta kemajuan
belajar yaitu :
a. Apakah deskripsi hasil belajar pada peta sesuai dengan hasil belajar
siswa yang sebenarnya terjadi di kelas; apakah deskripsi tersebut
menggambarkan adanya kemajuan atau perkembangan belajar
siswa;
b. Apakah tahapan kemampuan pada peta sudah menggambarkan
kemajuan seperti yang dimaksud oleh guru di kelas. Hal tersebut
9
perlu karena bila tidak sesuai maka peta kemajuan itu sulit
dimanfaatkan guru di kelas.
4. Melengkapi Peta Kemajuan Belajar
Melengkapi peta kemampuan adalah memberi penjelasan secara
rinci kemampuan pada peta dan mengisi tahapan kemampuan yang
masih kosong. Proses melengkapi peta kemajuan merupakan tahap
lanjutan yang mungkin tidak pernah selesai. Tahapan melengkapi peta
kemajuan belajar akan lebih berhasil bila didasarkan pada tugas siswa
yang sangat banyak sehingga deskripsi kemampuan yang ada pada peta
menjadi lebih ‘kaya.’
5. Penetapan patokan
Patokan (patokan) adalah acuan atau patokan untuk menentukan
tingkat keberhasilan siswa dalam belajar, atau acuan dalam
menentukan kemampuan yang harus dikuasai siswa pada usia tertentu .
Patokan dapat bersifat absolut atau komaratif. Patokan komparatif
ditetapkan berdasarkan prestasi siswa dalam suatu kelompok tersebut.
Di bidang pendidikan, yang dapat digunakan sebagai acuan misalnya
prestasi siswa pada tahun sebelumnya, prestasi siswa dari sekolah lain
atau negara lain. Seperti misalnya: bagaimana tingkat literasi siswa
saat ini dibanding tingkat literasi siswa dua tahun yang lalu, bagaimana
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di provinsi A
dibanding prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di provinsi
B, dan sebagainya.
Proses penyusunan patokan komparatif disebut sebagai patokan
atau acuan norma. Dalam penyusunan patokan komparatif lazimnya
menggunakan kelompok data secara nasional atau data prestasi siswa
secara internasiona.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
Langkah penyusunan peta kemajuan hasil belajar, antara lain:
menentukan jenis kemampuan, dan keterampilan yang ada pada area
pembelajaran, membuat tahapan hasil belajar yang menunjukkan adanya
perkembangan belajar, merevisi peta kemajuan belajar, melengkapi peta
kemajuan belajar.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu kami menyarankan kepada teman-teman sesama
mahasiswa untuk mencari informasi lain sebagai tambahan dari apa yang
telah kami uraikan di atas.
12
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
13